Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

KELAINAN PARU-PARU

Diajukan kepada :
Dr.Redi Eka Suryani,Sp.Rad

Disusun Oleh :
Muhammad Iwan Maulana (H3A022028)
BAB I

PENDAHULUAN

Organ paru-paru merupakan organ yang kompleks, setiap hari


berfungsi untuk membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Penyakit yang menyerang paru-paru dapat berupa hasil dari masalah
dalam bagian manapun dari sistem ini. Penyakit pada paru-paru sangat
mempengaruhi jalan napas mulai dari trakea (tenggorokan) yang
bercabang menjadi bronkus, yang pada gilirannya menjadi semakin
kecil (alveoli) menuju seluruh paru-paru.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Anatomi

Bronchus terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian


kira-kira vertebrata torakalis kelima

Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari


bronkhiolusrespiratorius yang terkadang memiliki
kantongudara kecil atau alveoli pada dindingnya.
Fisiologi Paru

Udara yang dihirup dan masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang
menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama
(trachea). Pipa tersebut berakhir di gelembunggelembung paru-paru (alveoli) yang
merupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan karbondioksida dipindahkan
dari tempat dimana darah mengalir.
Pneuomonia

Definisi

Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan
jaringan interstisial.

Etiologi

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme yaitu


bakteri, virus, jamur, protozoa, yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri.
Penyebab tersering pneumonia bakterialis adalah bakteri positif-gram,
Streptococcus pneumonia yang menyebabkan pneumonia streptokokus.
Gambaran Klinis
Gejala-gejala pneumonia :

1. Demam dan menggigil akibat proses peradangan

2. Batuk yang sering produktif dan purulen

3. Sputum berwarna merah karat atau kehijauan dengan bau khas

4. Rasa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya serius

Pada pemeriksaan fisik dada terlihat bagiam yang sakit tertinggal waktu bernafas , pada palpasi fremitus
dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler sampai
bronchial yang kadang-kadang melemah. .
Gambaran Radiologis

Gambaran Radiologis pada foto thorax pada penyakit pneumonia antara lain:

a. Perselubungan homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus atau segment paru secara anantomis.

b. Batasnya tegas, walaupun pada mulanya kurang jelas.

c. Volume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru mengecil. Tidak tampak deviasi
trachea/septum/fissure/ seperti pada atelektasis.

d. Silhouette sign (+) : bermanfaat untuk menentukan letak lesi paru ; batas lesi dengan jantung hilang, berarti
lesi tersebut berdampingan dengan jantung atau di lobus medius kanan.
a. Seringkali terjadi komplikasi efusi pleura.

b. Bila terjadinya pada lobus inferior, maka sinus phrenicocostalis


yang paling akhir terkena.

c. Pada permulaan sering masih terlihat vaskuler.

d. Pada masa resolusi sering tampak Air Bronchogram Sign


(terperangkapnya udara pada bronkus karena tiadanya
pertukaran udara pada alveolus).
Pneumonia Lobaris

Foto Thorax

Tampak gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi pada satu


segmen/lobus (lobus kanan bawah PA maupun lateral)) atau bercak
yang mengikutsertakan alveoli yang tersebar. Air bronchogram
biasanya ditemukan pada pneumonia jenis ini.
CT Scan

Hasil CT dada ini menampilkan gambaran hiperdens di lobus


atas kiri sampai ke perifer.
Bronchopneumonia (Pneumonia Lobularis)
Foto Thorax CT Scan

Merupakan Pneumonia yang terjadi pada ujung akhir


Tampak gambaran opak/hiperdens pada lobus tengah kanan,
bronkiolus yang dapat tersumbat oleh eksudat mukopurulen
namun tidak menjalar sampai perifer.
untuk membentuk bercak konsolidasi dalam lobus. Pada gambar
diatas tampak konsolidasi tidak homogen di lobus atas kiri dan
lobus bawah kiri.
Pneumonia Interstisial

Foto Thorax

Terjadi edema dinding bronkioli dan juga edema jaringan


interstitial prebronkial. Radiologis berupa bayangan udara pada
alveolus masih terlihat, diliputi oleh perselubungan yang tidak
merata.
CT Scan

Gambaran CT Scan pneuomonia interstitial

(a) menunjukkan area konsolidasi di percabangan


peribronkovaskuler yang irregulerr.

(b) menunjukkan area konsolidasi yang irreguler tersebut


berkembang menjadi bronkiektasis atau bronkiolektasis.
Tuberculosis Paru

TB paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh basil TBC (Mycrobacterium


Tuberculosi Humanis). Mycrobacterium tuberculosis merupakan jenis kuman
berbentuk batang berukuran sangat kecil .
Gambaran Radiologis
Ada beberapa cara pembagian kelainan yang dapat dilihat pada foto
roentgen. Salah satunya adalah

menurut bentuk kelainan:

1. Sarang eksudatif, berbentuk awan atau bercak- bercak yang batasnya


tidak tegas dengan densitas rendah.
2. Sarang produktif, berbentuk butir-butir bulat kecil yang batasnya tegas
dan densitasnya sedang.
3. Sarang induratif atau fibrotik, yaitu yang berbentuk garis-garis atau
pita tebal berbatas tegas dengan densitas tinggi
4. Kavitas (lubang)
5. Sarang kapur (kalsifikasi)
Tanda tuberculosis primer

1. Daerah konsolidasi pneumonik perifer (fokus


ghon) dengan pembesaran kelenjar hilus
mediastinum (kompleks primer). Keadaan ini
biasanya dapat sembuh dengan gambaran
kalsifikasi.

2. Daerah konsolidasi yang dapat berukuran kecil,


lobaris atau lebih luas hingga seluruh lapangan
paru.

Gambar konsolidasi kavitasi pada lobus atas kiri:


tuberculosis aktif.
gambar. Rontgen dada proyeksi anteroposterior (a) dan
lateral (b) menunjukkan limfadenopati hilus (panah)
disebelah kanan tanpa kelainan paru ipsilateral. Sebuah
opacity retrocardiac kiri (tanda bintang).

gambar. Rontgen dada proyeksi anteroposterior (a) dan lateral


(b) menunjukkan limfadenopati hilus (panah) disebelah kanan
tanpa kelainan paru ipsilateral. Sebuah opacity retrocardiac kiri
(tanda bintang).
Tanda tuberculosis milier :
a. Foto toraks menunjukkan gambaran klasik pola milier.

b. Lesi paru berupa gambaran retikulonodular difus bilateral


di belakang bayangan milier yang dapat dilihat pada foto
toraks

Gambar Tuberculosis milier. (a.) rontgen dada anteroposterior (b.)


CT dengan kontras aksial yang ditingkatkan, dari lobus atas
menunjukkan banyak sekali nodul diskrit 2 mm atau lebih kecil
Tanda tuberculosis pleura

Gambar. Rontgen dada


posteroanterior menunjukkan
bayangan jantung yang membesar
(panah) dengan efusi pleura (tandan
bintang) sebelah kiri.
Efusi Pleura

Efusi pleura adalah keadaan dimana terdapat


kelebihan jumlah cairan dalam rongga pleura, yang
dihasilkan dari produksi cairan yang berlebihan atau
penurunan penyerapan atau keduanya.

gambar . individu dengan efusi pleura


Gambaran Radiologi

Pemeriksaan X-ray dada dengan pasien dalam posisi tegak dan dalam dekubitus lateral
(berbaring) posisi di sisi mana efusi terletak untuk mendapatkan perkiraan visual dari
jumlah cairan saat ini.
Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan membentuk bayangan seperti
kurva, dengan daerah lateral lebih tinggi daripada bagian medial. Bila permukaannya
horizontal dari lateral ke medial, pasti terdapat udara dalam rongga tersebut yang dapat
berasal dari luar atau dalam paru-paru sendiri. Cairan dalam pleura bisa juga tidak
membentuk kurva, karena terperangkap atau terlokalisasi. Keadaan ini sering terdapat pada
daerah bawah paru- paru yang berbatasan dengan permukaan atas diafragma. Cairan ini
dinamakan efusi subpulmonik.
Gambar .Efusi pleura kanan masif, ganas. Gambar. Efusi pleura kiri.
CT SCAN
Computed tomografi (CT) scan dada memungkinkan pencitraan
parenkim paru atau mediastinum.3 Adanya perbedaan densitas cairan
dengan jaringan sekitarnya, sangat memudahkan dalam menentukan
adanya efusi pleura.

Gambar 6. Foto thoraks dan CT scan thoraks yang menunjukkan efusi


pleura kanan
ATELEKTASIS

Atelektasis adalah kolapsnya sebagian atau seluruh bagian paru, disebabkan


oleh salah satu dari tiga hal yaitu kompresi dari parenkim paru, absorpsi udara
alveolar, atau produksi surfaktan yang terganggu.
Pemeriksaan Radiografi

Pada foto thoraks dan CT-Scans menunjukkan tanda-tanda


atelektasis dapat bersifat langsung maupun tidak langsung, seperti tertera
di bawah ini:

Direct Sign :
 Vascular crowding
Peningkatan densitas (opasifikasi)
Berpindahnya posisi Fisura Paru
Indirect Sign :
Pergeseran hilus
Pergeseram mediastinum ke arah paru yang kollaps.
Perubahan Volume paru
Diagfragma terangkat secara ipsilateral pada hemitoraks
Penyempitan ICS
Gambar . Foto thorax PA pada pasien yang
menunjukan pergeseran mediastinum ke
arah kiri akibat kolaps paru kiri9

Gambar (a) PA dan (B) lateral foto polos thorax, tanda panah
menunjukkan ateleksasis lobus medial kanan.
Gambar. (A) Atelektasis lobus tengah kanan menyebabkan
opasitas pada toraks bawah yang pada batas jantung kanan.
Tanda ini mungkin tidak ada dalam kasus yang terbatas pada
segmen lateral. (B) Tampilan lateral menunjukkan opasitas
sinus anterior menyempit didefinisikan oleh celah horisontal
dan miring. Perpindahan celah mengonfirmasi hilangnya
volume lobus tengah kanan. (C) CT-Scan menunjukkan massa
endobronkial, dan transbronkial dengan biopsi diagnosis
karsinoid
Gambar . Foto thorax PA dan lateral menunjukkan atelektasis
pada lobus inferior kiri paru. Dapat diperhatikan vetebrae
thorakal sebelah bawah densitasnya lebih daripada vetebrae
sebelah atas karena bayangan dari lobus yang mengalami
atelektasis
Gambar . Atelektasis lobus superior kiri. Tampak Gambar.Opasifikasi thorax kanan atas dikaitkan dengan peningkatan

densitas tinggi pada lapang paru kiri fisura minor dan hemidiafragma kanan dengan puncak juxtaphrenicus.
Puncak juxtaphrenic adalah opasifikasi segitiga di kubah
hemidiafragma yang mengindikasikan hilangnya volume lobus atas. Ini
adalah temuan tersering atelektasis lobus kanan atas
Gambar. Plate-like atelectasis tampak sebagai Gambar. Gambaran atelektasi komplit pada paru kiri :
bayangan radioopak tebal pada sudut Nampak pergeseran mediastinum, opasifikasi, dan
kostofrenikus kanan kehilangan volume pada hemitoraks kiri.
CT-Scan

Gambaran Atelektasis pada paru kanan Gambaran CT-Scan diatas menunjukkan gambaran apex paru
sampai carina: Nampak opasifikasi fokal pada daerah paru
atas (RUL): Nampak opasifikasi pada yang didefinisikan dengan baik sebagai batas karakteristik
paratrakea kanan. dari atelektasis pada paru kanan atas (RUL).
TERIMA KASIH

MOHON BIMBINGAN DAN ARAHANNYA NGGIH DOKTER

Anda mungkin juga menyukai