Anda di halaman 1dari 21

1

Tuberkulosis paru: peran


radiologi dalam diagnosis dan
manajemen
Oleh :
Dewa Ayu Putu Intan Puspita Sari
18710060
PEMBIMBING :
dr. Lilis Catur Setyawati, Sp. Rad

SMF BAGIAN RADIOLOGI


RSUD dr. M. SALEH KOTA PROBOLINGGO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2019
Pendahuluan
• Tuberkulosis disebabkan oleh spesies mikobakteri
pada kompleks Mycobacterium tuberculosis.

• Mikobakteri ini di udara ditransmisikan melalui


tetesan kecil berdiameter 1-5 μm yang tetap
mengendap di udara selama beberapa jam ketika
seseorang dengan tuberkulosis aktif batuk, bersin
atau bicara.
Faktor risiko yang berhubungan dengan
peningkatan risiko progresi menjadi tuberkulosis aktif
meliputi:

(a) Usia kurang dari 4 tahun,


(b) Pemakai obat-obatan intravena,
(c) Infeksi tuberkulosis terkini atau konversi tes dalam
2 tahun terakhir
(d) Imunodefisiensi (infeksi HIV/AIDS, transpalantasi
organ dan terapi imunosupresif)
Gejala khas tuberkulosis aktif meliputi
• Batuk produktif
• Malaise
• Demam
• Keringat malam hari.
Tuberkulosis Primer

• Tuberkulosis primer pada radiologi meliputi


limfadenopati, konsolidasi, efusi pleura dan nodul
milier.

• Limfadenopati mediastinum dan hiler adalah


manifestasi radiologis tersering
Limfadenopati dan konsolidasi
pada bayi laki-laki 6 bulan
dengan tuberkulosis primer.
Ronsen dada frontal
menunjukkan penebalan
paratrachea stripe kanan,
konsisten dengan limfadenopati
(panah), dan konsolidasi (anak
panah) di lobus kanan tengah
dan bawah.
CTscan dengan kontras menunjukkan
limfadenopati mediastinum nekrotik
(panah)
Empyema tuberkulosa pada wanita 40 tahun dengan
penurunan berat badan, malaise dan menggigil.
Axial contrast enhanced chest CT image
menunjukkan efusi pleura kanan berlokulasi dengan penebalan
dan penajaman pleura (panah) begitu juga infiltrasi lemak
ekstrapleura (anak panah).
Empyema necessitatis
pada laki-laki 35 tahun
dengan epmyema kronis
akibat tuberkulosis.
Axial non-enhanced
chest CT image
menunjukkan kalsifikasi
pleura (anak panah), efusi
pleura berlokulasi dengan
penebalan pleura yang kuat
dan perluasan ke dalam
dinding dada (panah).
Keterlibatan jalan napas dengan tuberkulosis pada wanita 41
tahun.
(a) ronsen dada PA menunjukkan kolaps lobus kanan atas
(panah).
(b) Coronal contrast enhanced reformatted chest CT imagedi
tingkat bronkus sentral menunjukkan penebalan ireguler pada
bronkus lobus atas kanan (panah), begitu juga penurunan
volume lobus atas kanan.
Tuberkulosis milier
pada laki-laki 53 tahun. Axial chest CT image menunjukkan
sejumlah mikronodul dalam terdistribusi acak. Perhatikan nodul
subpleura (anak panah) dan sentrilobuler (panah).
Tuberkulosis paskaprimer
Pada laki-laki 50 tahun.
(a) ronsen dada PA menunjukkan patchy airspace opacities (panah) di lobus
kanan atas, dengan lesi kavitas (anak panah).
(b) Axial chest CT image menunjukkan konsolidasi lobus kanan atas (panah)
dengan disertai kavitasi (anak panah).
Tuberkulosis paska primer pada
laki-aki 63 tahun.
Coronal chest CT image
menunjukkan lesi kavitas berdinding tebal
(panah) di lobus kanan atas.
Kavitas tuberkulosa pada laki-laki 32 tahun dengan hemoptisis.
Ronsen dada PA menunjukkan lesi kavitas sisi kiri (panah), dengan
air-fluid level pada lesi yang lebih besar (anak panah).
Diseminasi jalan napas tuberkulosis
pada pria 86 tahun dengan tuberkulosis
aktif
Axial chest CT image menunjukkan
nodul sentrilobuler (panah) dan tree-in
bud (anak panah), begitu juga area
konsolidasi yang lebih konfluen.
Tuberkulosis primer pada pria 39 tahun dengan AIDS.
(a) Coronal reformatted image di tingkat caput clavicula menunjukkan
limfadenopati nekrotik (panah).
(b) Axial chest CT image di tingkat sedikit di bawah carina menunjukkan
air collection di regio subcranial, sebuah temuan yang menandakan
perforasi esofagal dengan fistula atau saluran sinus (panah) ke nodus
limfe nekrotik.
(c) tiga minggu setelah dimulainya pemberian terapi antiretroviral yang
sangat aktif, menunjukkan nodul sentrilobuler multipel (panah).
(d) satu minggu kemudian, konsolidasi difus timbul, menandakan sindroma
inflamasi rekonstitusi imun. Sebuah pneumothoraks (panah) juga telrihat.
(e) satu bulan kemudian, setelah terapi anti tuberkulosis, konsolidasi
mengalami resolusi, dan nodul jauh membaik.
Fibronodular scarring di apeks paru pada
pria 46 tahund engan riwayat tuberkulosis
sebelumnya (inaktif).
(a) ronsen dada PA menunjukkan fibrosis
lobus atas (anak panah) dan penurunan
volume dengan kavitas residual (panah).
(b) axial CT image menunjukkan fibrosis
peribronkial (anak panah) dan distorsi
arsitektural di apeks paru dengan kavitas
residual(panah).
Foto sebelum dan setelah terapi pada pria 53 tahun dengan tuberkulosis.
(a) ronsen dada PA sebelum terapi menunjukkan nodul konsolidasi
(panah), utamanya di apeks bilateral dan zona paru atas.
(b) ronsen dada PA setelah terapi menunjukkan fibrosis residual (anak
panah) dan opasitas noduler (panah), temuan yang menandakan
baseline baru pasien ini.
Temuan radiologis tuberkulosis aktif dan tuberkulosis lama
(inaktif)
Tuberkulosis aktif
 Kavitasi
 Konsolidasi
 Nodul sentrilobuler dan tree-in-bud
 Nodul milier
 Limfadenopati
 Efusi pleura
Tuberkulosis lama (inaktif)
 Fibronodular scarrings
o Fibrosis peribronkial
o Opasitas noduler berbatas tegas
o Bronkiektasis traksi
o Penurunan volume zona paru atas dan apikal
 Kalsifikasi granuloma atau nodus limfe
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai