PENGERTIAN:
MH adl suatu kehamilan yang
berkembang tidak wajar di mana tidak
ditemukan janin dan hampir seluruh
vili korealis mengalami perubahan
berupa degenerasi hidrofik.
Komplikasi dan Penyulit Kehamilan Trimester I
dan II
Penyebab belum
diketahui secara pasti
• preeklampsia (eklampsia)
• tirotoksikosis.
• emboli sel trofoblas ke paru-paru →emboli
paru-paru akut → kematian .
• Kasus mola dengan kista lutein
• Mola hidatidosa memiliki resiko tinggi untuk
terjadi keganasan (koriokarsinoma).
Hasil USG Kasus Mola
Hidatidosa
Hasil Rotgen Paru-paru
menunjukkan satu sisi dengan
bayangan seperti badai salju
(snow strom) atau
menunjukkan emboli
trofoblastik
Koriokarsino
ma
Penanganan mola hidatidosa dapat terdiri atas 4
tahap :
1. Perbaikan keadaan umum
• transfusi darah : memperbaiki syok atau
anemia & menghilangkan / mengurangi
penyulit seperti preeklampsia atau
tirotoksikosis.
• waktu mengeluarkan mola dengan kuratage
didahului pemasangan infus dan uterotonika
(10 UI oksitosin dlm 500 ml RL ,40-60 tetes
/menit) , sehingga pengecilan rahim dapat
mengurangi perdarahan.
2. Pengeluaran jaringan mola (dilihat dari usia penderita dan
paritas)
• (kuratage/vakum kuratage)
• Histerektomi (bila umur tua & paritas ↑)
3. Pengobatan profilaksis dengan sitostatika (kemoterapi)
Untuk menghindari terjadinya degenerasi ganas, perlu
diberikan profilaksis dengan sitostatika (kemoterapi)
Methotraxate (MTX) atau Actinomycin D( perlu perawatan
dan pengawasan di RS)
4. Pemeriksaan tindak lanjut
Tes hCG harus mencapai nilai N 8 minggu setelah
evakuasi.(pengawasan 1 tahun) , Untuk tidak mengacaukan
pemeriksaan selama periode ini pasien dianjurkan untuk
tidak hamil dulu
Pemeriksaan yang dilakukan pada pengawasan
post-mola hidatidosa adalah:
1. Melakukan PD dengan pedoman “Trias Acosta
Sison : HBSE”, yaitu :
• History : Post-mola hidatidosa
• Post-abortus : Postpartum
• Bleeding : Terjadi perdarahan
berkelanjutan
• Softness : Perlunakan rahim
• Enlargement : Pembesaran rahim
2. Pemeriksaan hormone.
3. Pemeriksaan foto toraks.
4. Mencari metastase
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pemeriksaan fisik :
Inspeksi :
- muka dan badan kadang2 kekuningan disebut Mola Face.
Palpasi :
- Uterus membesar tdk sesuai dgn tuanya kehamilan, teraba
lembek.
- Tdk teraba bagian2 janin, ballotement dan gerakan janin .
Auskultasi :
- Tidak terdengar DJJ.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri
2. Kekurangan volume cairan.
3. Resti infeksi
4. cemas
Intervensi
• Tentukan sifat, lokasi
• Dx 1 : nyeri dan durasi nyeri.
• Berikan lingkungan
yg tenang untuk
mengalihkan rasa
nyeri klien.
• Kaji stress psikologi
klien.
• Kolaborasi untuk
tindakan curatage
bila diindikasikan.
Intervensi
• Evaluasi , laporkan
• Dx 2 : dan catat jumlah
kekurangan serta sifat kehilangan
volume cairan. darah.
• Kaji TTV klien.
• Pantau aktivitas
uterus dan adanya
nyeri tekan
abdomen.
Intervensi
• Catat suhu dan
• Dx 3 : Resti warna darah
Infeksi. pervaginam.
• Kolaborasi
pemberian antibiotik
secara parenteral
Intervensi
• Diskusikan situasi
• Dx 4 : cemas . dan pemahaman
klien.
• Pantau respon verbal
dan non verbal klien.
• Dengarkan masalah
klien.
• Jelaskan prosedur
diagnostik.