Anda di halaman 1dari 40

JURNAL READING

DIAGNOSIS RADIOLOGIS TUBERKULOSIS (TB)


PARU DI PELAYANAN PRIMER
PEMBIMBING: dr.
I Gede Budi Darmawan, Sp. Rad
OLEH:
Gevi Yoma Arlini (016.06.0029)
Romdani Puji Widiya Sari (017.06.0042)
01 Pembahasan
Abstrak

TUBERKULOSIS (TB)

Program skrining Bahrain


Kunci penting

bergantung pada penggunaan chest x-ray dan PPD,


mengajar dan melatih dokter
mendeteksi gejala awal dengan
tidak menggunakan temuan rontgen aktif, inaktif dan
pemeriksaan gejala dan mendiagnosis TB paru laten.
Xpert MTB/RIF (XP). .
Pendahuluan
Skrining TB
Proses sistem identifikasi untuk orang yang
tampaknya sehat dengan suspek TB aktif
dengan menggunakan tes, pemeriksaan, atau
prosedur lain yang harus diterapkan pada
kelompok berisiko.  

Metode terbaik
Pertanyaan gejala dan chest radiograph
(CXR),

Dua tes konfirmasi untuk TB


aktiff
1. 1. sputum-smear microscopy (SSM)

2. 2. Xpert MTB/RIF (XP).


Tiga tes skrining TB konvensional

Kuesioner pertanyaan
01 gejala
batuk produktif berkepanjangan, hemoptisis, demam malam,
keringat malam, penurunan berat badan, dan nyeri dada pleuritik,

02 Chest radiograph (CXR)

03 Tes skrining PPD


Sensitivitas & Spesifisitas
Kuesioner pertanyaan gejala SSM
Sensitivitas: 61%
Sensitivitas: 77%
Spesifisitas : 98%
Spesifisitas : 66%

PPD XP
Sensitivitas: 99%
Sensitivitas: 89%
Spesifisitas : 99%
Spesifisitas : 80%

CXR Sensitivitas & spesifisitas


Sensitivitas: 86% HIV, usia pasien, tingkat
keparahan penyakit, latar
Spesifisitas : 89% belakang epidemiologi, teknik
pengolahan dan pewarnaan
dahak, serta kualitas diagnostik.
DISKUSI

Gambar 1
Rontgen dada menunjukkan opasitas
homogen padat di lobus kanan, tengah
dan bawah TB paru primer.
Cont..

Gambar 2
Rontgen dada menunjukkan adenopati
hilus bilateral TB paru primer.
Cont..

Gambar 3
Rontgen dada menunjukkan opak yang
tidak merata pada paru-paru kanan atas
dan tengah dengan bayangan fibrotik,
keduanya limfadenopati hilus.
Cont..

Gambar 4
Rontgen dada menunjukkan bercak
milier bilateral difus TB paru primer.
Cont..

Gambar 5
Rontgen dada menunjukkan opasitas
padat efusi pleura di paru kiri bawah
TB paru primer.
Cont..

Gambar 6
Rontgen dada menunjukkan garis
Kerley B karena edema interstisial
(pada anak-anak saja) dari TB paru
primer.
Cont..

Gambar 7
Rontgen dada menunjukkan kompleks
Ghon TB aktif.
Cont..

Gambar 8
Rontgen dada menunjukkan fokus
Ghon persisten dari bekas luka
kalsifikasi.
Cont..

Gambar 9
Rontgen dada menunjukkan
tuberkuloma halus sebagai massa
persisten seperti opasitas.
Cont..

Gambar 10
Rontgen dada menunjukkan lesi cavitas
di bagian atas paru kiri pasca TB paru
primer.
Cont..

Gambar 11
Rontgen dada menunjukkan lesi cavitas
dan air-fluid pada lobus kiri bawah dan
tengah paru kanan TB paru pasca
primer.
Cont..

Gambar 12
Rontgen dada menunjukkan lesi
fibroproliferatif pada paru kanan atas
TB paru pasca primer.
Cont..

Gambar 13
Rontgen dada menunjukkan densitas
retikulonodular kasar pada paru kanan
bawah TB paru pasca primer.
Cont..

Gambar 14
Rontgen dada menunjukkan nodul
dengan margin yang tidak jelas atau
kurang jelas (tree-in-bud sign) dari TB
paru pasca primer.
Cont..

Gambar 15
Rontgen dada menunjukkan bekas luka
fibrokalsifikasi sebagai opasitas atau
kekaburan ruang udara di antara atau
kepadatan di sekitarnya.
Cont..

Gambar 16
Rontgen dada menunjukkan nodul
bulat diskrit) dengan tepi bulat tanpa
kalsifikasi.
Cont..

Gambar 17
Rontgen dada menunjukkan bekas luka
fibrotik yang jelas dengan kehilangan
atau retraksi volume dengan deviasi ke
atas dari celah atau hilus pada sisi yang
sesuai dengan asimetri volume kedua
rongga dada.
Cont..

Gambar 18
Nodul diskrit dengan kehilangan
volume atau retraksi satu atau
lebih densitas nodular dengan
batas yang jelas dan tidak ada
opasitas udara di sekitarnya
dengan pengurangan ruang
yang ditempati oleh lobus atas.
Nodul adalah bulat atau memiliki
tepi membulat.
Cont..

Gambar 19
Rontgen dada menunjukkan
kehilangan volume, dan lobar
kolaps.
Cont..

Gambar 20
Rontgen dada menunjukkan
densitas bronkiektasis pada paru
bilateral TB paru pasca primer.
Cont..

Gambar 21
Rontgen dada menunjukkan
penebalan pleura TB pasca
primer.
TB Paru Aktif TB Paru tidak aktif Temuan Paru yang tidak
konsisten
 Pneumonia lobaris  Kolaps lobaris (atelektasis)  Penebalan pleura
 Bronkopneumonia  Bronkiektasis traksi  Memperhatikan diafragma
 Limfadenopati hilus  Kalsifikasi hilus  Sudut kostofrenikus tumpul
 Kompleks Ghon  Fokus Ghon  Kalsifikasi nodul soliter
 Efusi pleura besar  Efusi pleura kecil, Kalsifikasi atau granuloma
 Opasitas Miliar pleura, Penebalan pleura  Temuan muskuloskeletal
Tabel 1:
 Kerely B line  Fibrosis parut dengan minor Lesi radiologis
 Lesi kavitas kehilangan volume  Temuan jantung minor TB paru aktif dan tidak
 Fibroproliferatif  Tuberkuloma aktif
 Kepadatan  Impaksi mukoid
retikulonodular kasar  Lesi fibrokalsifikasi
 Endobronkial "tree-in-  Bekas luka fibrokistik atau
bud" fibronodular < 1 cm
 Bekas luka fibrokistik
atau fibronodular ≥ 1
cm
Indurasi ≥ 5 mm Indurasi ≥ 10 mm Indurasi ≥ 15 mm
 Kontak baru-baru ini dari  Pasien lanjut usia  Tidak ada faktor risiko yang
seseorang dengan  Pekerja migran atau ekspatriat diketahui untuk TB
penyakit TB aktif dari negara dengan prevalensi
 Seseorang dengan tinggi (<5 tahun)
perubahan fibrotik di  Mengekspos bayi, anak-anak,
dada atau radiografi dan remaja, hingga dewasa
konsisten dengan TB berisiko tinggi
sebelumnya  Pengguna narkoba IV
 Seorang pasien dengan  Petugas kesehatan
Tabel 2 :
transplantasi organ  Gaya Hidup Merugikan
Klasifikasi reaksi
tuberculin skin test (PPD)
 Pasien imunosupresi (misalnya akomodasi ramai,
positif
(misalnya, prednisone > penggunaan obat-obatan
15 mg/hari selama satu terlarang atau alkoholisme)
bulan atau lebih,  Penjara
menggunakan antagonis  Terkait dengan penyakit
TNF-a) penyerta yang mendasari
 Pasien HIV  Pasien dalam perawatan
residensial
Penyebab reaksi PPD positif

infeksi non-TB metode


mikobakteri, administrasi yang
vaksinasi BCG 01 02 salah
sebelumnya

interpretasi yang
03 04 botol antigen
salah dari reaksi yang digunakan
salah
Penyebab reaksi PPD negatif palsu

kekebalan rendah vaksinasi virus


saat ini atau
penyakit

infeksi TB baru cara pemberian


atau lama PPD yang salah

pertumbuhan awal
bayi ≤ enam bulan interpretasi reaksi
yang salah
Kontraindikasi PPD

nekrosis akut
syok anafilaksis

melepuh
ulserasi
Kesimpulan

1. Menetapkan program skrining TB berstandar nasional sangat penting untuk deteksi dini TB
paru aktif.
2. Metode terbaik untuk skrining TB yaitu pemeriksaan gejala dan chest radiograph (CXR).
3. Dokter harus dilatih untuk diagnosis dini TB aktif, mereka harus membedakan antara tanda-
tanda radiologis aktif dan tidak aktif. Dokter harus memberikan diagnosis infeksi TB laten
dan memberikan manajemen yang tepat.
4. Algoritma TB harus disederhanakan dan diperbarui secara berkala.
02 Kajian dan
Kritisi Jurnal
Critical Appraisal

● Judul. The Radiological Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis (TB) in Primary Care

● pengarang . Basem Abbas Al Ubaidi

● waktu Publikasi. 22 Maret 2018

● Dipublikasi oleh . Journal of Family Medicine and Disease Prevention.

● Nomor Jurnal. DOI: 10.23937/2469-5793/1510073

● Abstrak. Abstrak pada jurnal ini telah memuat isi jurnal yang ditulis secara singkat
dan jelas, jumlah kata tidak lebih dari 250 kata (53 kata), dan disertai kata kunci.
Critical Appraisal

● Desain Penelitian. Tidak terdapat

● Tempat Penelitian. Tidak tercantum

● Sampel Penelitian. Tidak tercantum


● Hasil Penelitian. jurnal berisi review mengenai penetapan program skrining TB
berstandar nasional yang penting untuk deteksi dini TB paru aktif dengan temuan
radiologis.
● Ucapan Terima kasih. tidak terdapat
● Daftar Pustaka. Jurnal ini menggunakan 26 daftar pustaka
Teknik penulisan menggunakan Vancouver style
TELAAH JURNAL METODE PICO-VIA
Population Jurnal ini merupakan jurnal review mengenai penjelasan terkait pemahaman diagnosis
radiologis Tuberkulosis (Tb) Paru di pelayanan primer, bukan merupakan penelitan. Jurnal
ini tidak melalui proses pemilihan literatur dengan seleksi berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi karena jurnal ini tidak melakukan analisis pada literatur yang digunakan.
Intervention Tidak terdapat intervensi yang dilakukan pada jurnal, karena jurnal bukan merupakan
jurnal penelitian.

Compariso Tidak terdapat perbandingan atau kontrol yang dilakukan pada jurnal, karena tidak
n terdapat intervensi yang diberikan untuk dibandingkan karena merupakan jurnal review.

Outcome Dapat memahami penetapan program skrining TB berstandar nasional yang penting untuk
deteksi dini TB paru aktif dengan temuan radiologis. Sehingga dokter dapat membedakan
tanda-tanda radiologis aktif dan tidak aktif, mendiagnosis, dan memberikan manajemen
yang tepat.
Telaah VIA
Validitas Importance Aplikabilitas

Skrining TB adalah proses


Jurnal ini merupakan ulasan
Jurnal ini merupakan jurnal identifikasi sistem untuk orang
singkat tentang skrining TB
yang menjelaskan tentang yang tampaknya sehat dengan
berstandar nasional yang
pentingnya pemahaman terkait suspek TB aktif dengan
penting untuk deteksi dini TB
imunologi asma, praktisi akan menggunakan tes,
paru aktif dengan temuan
dapat mendiagnosis pasien pemeriksaan, atau prosedur
radiologis berdasarkan
berdasarkan endotipe asma lain yang harus diterapkan
berbagai macam pedoman
dan memberikan pengobatan pada kelompok berisiko,
yang ada. Jurnal ini hanya
yang sesuai dengan biomarker dengan memahami skrining TB
memaparkan sumber dari
untuk mengendalikan pasien dapat membantu dokter dalam
daftar pustaka, akan tetapi
asma secara efektif sehingga membedakan tanda-tanda
tidak menjelaskan tentang cara
penelitian ini penting untuk radiologis aktif dan tidak aktif,
pengambilan sumber yang
diterapkan mendiagnosis, dan memberikan
digunakan dalam jurnal ini.
manajemen yang tepat.
KELEBIHAN JURNAL KEKURANGAN JURNAL
 Jurnal ini merupakan jurnal yang membahas  Penelitian ini bersifat ulasan singkat yang tidak
mengenai penetapan program skrining TB menjelaskan tentang cara pemilihan sumber
berstandar nasional yang penting untuk bacaan yang digunakan.
deteksi dini TB paru aktif dengan temuan
radiologis.  Referensi yang digunakan tidak semuanya
terbaru dan terdapat referensi yang sudah
 Jurnal ini menjelaskan secara rinci gambaran melebihi batas (10 tahun).
radiologis TB paru aktif.

 Jurnal disajikan dalam bahasa yang cukup


mudah dipahami.
Thanks
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai