Disusun oleh:
ENDAR ADITRIA KURNIAWAN
07/251429/NT/12026
Disusun oleh:
ENDAR ADITRIA KURNIAWAN
07/251429/NT/12026
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
ENDAR ADITRIA KURNIAWAN
07/251429/NT/12026
Mengetahui:
Ketua Program Diploma Teknik
Elektro FT UGM
Dosen Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
: Jumat
Tanggal
: 25 Juni 2010
Pukul
: 13.30
Tempat
1. Ketua Penguji
2. Sekertaris Penguji
3. Penguji Utama
4. Anggota
Ir. Rizal
131766568
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
ucapan
terimakasih
ini
tidaklah
cukup
untuk
MOTTO
PRAKATA
Segala puji dan syukur kepada dari suara-suara hati yang bersifat mulia,
sumber dari kehidupan, sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, penabur
cahaya ilham, Pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah, Allah Subhanahu
Wa Taala yang telah melimpahkan rahmat, berkat, hidayah serta kekuatannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dan penyusunan laporan dengan
judul Sepeda Motor Listrik (Electric Motorcycle) .
Laporan Proyek Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah wajib di Program Diploma Teknik Elektro serta disusun untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh sebutan Ahli Madya pada Program Diploma
Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jogjakarta.
Banyak pihak yang telah membantu penulis, baik berupa material maupun
spiritual dalam menyelesaikan Proyek Akhir ini, oleh karena itu pada kesempatan
kali ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada:
1. bapak Ir Lukman Subekti, MT., Selaku Ketua Program Diploma Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, serta sebagai dosen
vi
vii
Tentu saja penulisan laporan Proyek Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun
dari siapa saja yang telah membaca laporan Proyek Akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat menjadi sumbangan
yang berarti dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat
dipergunakan sebagai bahan pengetahuan bagi yang memerlukan.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..i
LEMBAR PENGESAHAN..iii
HALAMAN PERSEMBAHAN....v
MOTTO ...vi
PRAKATA..vii
DAFTAR ISI........ix
DAFTAR TABEL ..xii
DAFTAR GAMBAR ........xiii
BAB I PENDAHULUAN.1
1.1 Latar Belakang....1
1.2 Maksud dan Tujuan.....3
1.3 Permasalahan..3
1.4 Batasan Masalah......4
1.5 Metode Pengumpulan Data.4
1.6 Sistematika Penulisan Laporan....7
ix
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
selama
125,000
tahun
belakangan.
Bila
ilmuwan
masih
bahkan
sampah/limbah
pun
bisa
digunakan
untuk
minyak (BBM) saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menata dan
menerapkan dengan serius berbagai potensi tersebut. Meski saat ini sangat sulit
untuk melakukan substitusi total terhadap bahan bakar fosil, namun
implementasi sumber energi terbarukan sangat penting untuk segera dimulai.
Salah satunya sumber energi dengan reaksi kimia yaitu Accumulator (Aki).
1.3. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi penulis dalam pembuatan tugas akhir ini
antara lain:
1. Bagaimana merangkai sepeda, accumulator dan motor listrik menjadi
sebuah sepeda motor listrik.
2. Banyak penggunaan motor listrik yang digunakan secara modern dan
canggih namun ini bermula dari motor listrik yang dirangkai secara
sederhana, oleh karena itu penulis memilih untuk merancang sepeda motor
listrik sederhana.
1.4.
Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya masalah yang menyangkut pembuatan sepeda
motor listrik yang meliputi sistem kerangka, sistem rem, sistem gerigi, sistem
penggerak, sistem pengukur kecepatan dan sistem kelistrikan, maka ruang
lingkup perlu dibatasi.
Batasan dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Hanya motor listrik DC yang akan dipelajari.
2. Sistem kelistrikan alat yang digunakan.
3. Analisis dengan asumsi ideal yang akan digunakan.
3. Metode pengujian
Yaitu dilakukan untuk menguji rangkaian yang dirancang sudah sesuai
dengan yang diharapkan atau belum.
4. Penulisan Laporan Tugas Akhir
Penulisan hasil studi literature dan hasil pengujian serta proses pembuatan
Sepeda Motor Listrik (Electric Motorcycle).
BAB V PENUTUP
Membahas tentang kesimpulan dan saran-saran, sehingga tugas akhir ini dapat
dikembangkan lebih lanjut, dengan harapan dapat digunakan atau diaplikasikan
dalam kehidupan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Tinjauan Umum
Listrik merupakan suatu energi yang dibangkitkan oleh pembangkit listrik
(alternator, generator, dinamo yang diputar). Energi listrik sangatlah fleksibel, yaitu
dapat diubah menjadi energi yang lain seperti energi gerak (mekanik), energi panas,
energi cahaya dan juga dapat ditampung pada accumulator (penampung) dalam
energi kimia. Sesuai dengan hukum Kekekalan Energi oleh Joule, bahwa Energi
tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, energi hanya dapat diubah bentuk yang
satu kebentuk lainnya.
..(2.1)
Keterangan
I = Kuat Arus Listrik
(Ampere)
V= Tegangan
(Volt)
R= Hambatan
(Ohm)
2.2
Accumulator (Aki)
Baterai adalah suatu kimia listrik dimana energi listrik diubah menjadi energi
kimia yang kemudian diubah kembali menjadi energi listrik bila diperlukan. Bila
energi listrik diubah menjadi energi kimia berarti baterai sedang diisi (charge) dan
10
jika diubah dari energi kimia menjadi energi listrik berarti baterai sedang
mengeluarkan isi (discharge).
Aki menjadi pilihan praktis karena dapat menghasilkan listrik yang cukup
besar dan dapat diisi kembali. Aki berasal dari kata accumulator atau biasa disingkat
accu. Aki dapat memberikan aliran listrik bila dihubungkan dengan suatu rangkaian
luar. Sel aki terdiri dari anoda atau lempeng negatif Pb (timbal = timah hitam) dan
katoda atau lempeng positif PbO2 (10ynamo10 oksida), keduanya merupakan zat
padat, yang dicelupkan dalam larutan asam sulfat. Kedua elektroda tersebut, juga
hasil reaksinya, tidak larut dalam larutan asam sulfat, sehingga tidak perlu
memisahkan anoda dan katoda dan dengan demikian tidak perlu jembatan garam,
yang perlu dijaga adalah jangan sampai kedua elektroda tersebut saling bersentuhan.
Aliran listrik pada aki terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan Pb
dari anoda dan PbO2 dari katoda yang merupakan bahan aktifnya. Reaksi redoks
spontan ini bersifat dapat balik (reversible) antara proses pengisian muatan
(charging) dan pelepasan muatan (discharging). Pada pelepasan muatan listrik,
oksigen dari PbO2 bereaksi dengan 10ynamo10l dari H2SO4 sehingga terbentuk air.
Pada saat yang sama Pb dari PbO2 bereaksi dengan ion sulfat membentuk PbSO4,
demikian pula Pb dari anoda akan menjadi PbSO4.
Jika pelepasan muatan listrik terjadi terus-menerus, asam sulfat yang
berfungsi sebagai cairan elektrolit akan lebih encer dan reaksi akan terus berlangsung
sampai seluruh bahan aktif menjadi PbSO4. Jika aki tidak dapat memberikan tenaga
listrik pada voltase tertentu maka aki perlu diisi muatan kembali (charging atau reaksi
11
ke kiri dari reaksi total). Pengisian muatan listriknya kebalikan dari reaksi kimia pada
saat melepaskan muatan (discharging atau reaksi ke kanan dari reaksi total).
PbSO4 yang terbentuk dari proses pelepasan muatan terurai menjadi Pb pada
anoda, PbO2 pada katoda dan H2O menjadi 11ynamo11l dan oksigen. Hidrogen ini
akan bereaksi dengan ion sulfat yang dibebaskan dari katoda dan anoda menjadi
H2SO4. Oksigennya akan bereaksi dengan Pb, sehingga terbentuk PbO2 pada katoda.
Densitas atau rapatan larutan asam sulfat menjadi lebih rendah pada saat discharging,
karena terbentuknya air yang densitasnya lebih rendah (1,000 g/ml) daripada larutan
asam sulfat yang terdapat dalam aki (1,280 g/ml). Sebaliknya pada saat charging air
dipakai untuk membentuk asam sulfat sehingga densitas larutan asam sulfat akan
naik.
Reaksi Kimia Baterai adalah sebagai berikut:
Reaksi kimia saat baterai diisi (charge)
PbSO4 + 2H2O + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + Pb
Reaksi kimia saat baterai mengeluarkan arus (discharge)
PbO2 + 2H2SO4 + Pb PbSO4 + 2H2O + PbSO4
2.3
Motor Listrik
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah
11ynamo listrik menjadi 11ynamo mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan
12
angin) dan di 12 ynamo 12 l. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya
12 ynamo 12 l sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70%
beban listrik total di 12ynamo12l.
2.3.1 Cara kerja motor listrik
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk
memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya
dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan
medan/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya
dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya
13
dengan
kecepatan
operasi.
Contoh
beban
dengan
14
Dinamo. Bila arus masuk menuju 14 ynamo, maka arus ini akan
menjadi 14 ynamo 14 l 14 g 14 et. Dinamo yang berbentuk silinder,
dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus
motor DC yang kecil, 14ynamo berputar dalam medan magnet yang
dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet
15
berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah
kutub-kutub utara dan selatan 15ynamo.
16
= kIa.(2.3)
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
= flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
n = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
= torque elektromagnetik
Ia = arus dinamo
k = konstanta persamaan
Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor
DC sumber daya terpisah/separately excited.
Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan
secara paralel dengan gulungan jangkar (A) seperti diperlihatkan dalam
gambar 2.2. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan
penjumlahan arus medan dan arus dinamo
.
17
18
penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist
(lihat Gambar 2.3).
19
Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada
motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel
dan seri dengan gulungan jangkar (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar
2.4. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus
dan
persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula
torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh,
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat
hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok
(My Electrical, 2005).
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1
3.2
Rangkaian charger
Rangkaian charger yang dibuat ditunjukkan oleh gambar 3.2.
yang
digunakan
dalam
rangkaian
charger
antara
lain;
3.2.1 Transformator
Transformator atau sering juga disebut trafo adalah komponen
elektronika pasif yang berfungsi untuk mengubah (menaikkan atau
menurunkan) tegangangan listrik bolak-balik (AC). Bentuk dasar
transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan sepasang
ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan skunder adalah
merupakan lilitan kawat email yang tidak berhubungan secara elektris.
Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang dinamakan inti
trafo. Untuk trafo yang digunakan pada tegangan AC frekuensi rendah
biasanya inti trafo terbuat dari lempengan2 besi yang disusun menjadi
satu membentuk teras besi.
Pada penggunaannya trafo juga digunakan untuk mengubah
impedansi. Untuk trafo frekuensi rendah contohnya adalah trafo penurun
tegangan (Step Down Trafo) yang digunakan pada peralatan-peralatan
elektronik tegangan rendah, adaptor, pengisi battery. Trafo jenis ini jika
pada bagian primernya kita hubungkan dengan tegangan AC 220 volt
maka pada bagian skundernya akan mengeluarkan tegangan yang lebih
rendah. Pada rangkaian tersebut trafo berfungsi untuk menurunkan
tegangan AC dari jala-jala PLN yang 220 volt menjadi sebesar tegangan
yang dibutuhkan peralatan tersebut agar dapat bekerja normal, misalnya
3 volt, 6 volt, 12 volt atau 25 volt.
Prinsip trafo penurun tegangan adalah jumlah lilitan primernya
lebih banyak dari pada jumlah lilitan skundernya. Jika dilihat dari
besarnya ukuran kawat email yang digunakan, trafo penurun tegangan
memiliki ukuran kawat yang lebih kecil pada lilitan primernya.
Sebaliknya trafo penaik tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih
besar pada lilitan primernya. Hal ini dikarenakan pada trafo penurun
tegangan output (keluaran) arus listriknya lebih besar, sedangkan trafo
penaik tegangan memiliki out put arus yang lebih kecil. Sementara itu
frekuensi tegangan pada input dan outputnya tetap (tidak ada perubahan).
Parameter lain adalah efisiensi daya trafo. Dalam kinerjanya trafo yang
bagus memiliki efisiensi daya yang besar (sekitar 70-80%). Daya yang
hilang biasanya keluar menjadi kalor/panas yang timbul pada saat trafo
bekerja. Trafo yang memiliki efisiensi tinggi dibuat dengan teknik
tertentu dengan memperhatikan bahan inti trafo, kerapatan lilitannya
serta faktor-faktor lainnya.
Secara fisik trafo yang bagus adalah trafo yang memiliki inti trafo
yang rata dan rapat serta jika digunakan tidak bergetar, sehingga efisiensi
dayanya bagus. Dalam penggunaannya perhatikan baik-baik tegangan
kerja trafo, tiap tep-nya biasanya ditulis tegangan kerjanya misalnya pada
primernya 0V - 110V - 220V, untuk tegangan 220 volt gunakan tep 0V
dan 220V, sedangkan untuk tegangan 110 volt gunakan 0V dan 110V,
jangan sampai salah atau trafo kita bakal hangus! Dan pada skundernya
misalnya 0V - 3V - 6V - 12V 25V, gunakan 0V dan tegangan yang
diperlukan. Ada juga jenis trafo yang menggunakan CT (Center Tep)
yang artinya adalah titik tengah. Contoh misalnya 25V - CT - 25V,
artinya jika kita gunakan tep CT dan 25V maka besarnya tegangan adalah
25 volt.
Transformator yang digunakan adalah transformator penurun
tegangan dari 220 V menjadi 25 V dengan arus maksimal 10 Ampere.
Gambar transformator yang digunakan dalam rangkaian charger
ditunjukkan oleh gambar 3.3. Alasan memakai travo 10 Ampere adalah
mempercepat pengisian accu sesuai dengan waktu yang dapat ditentukan.
3.2.2 Dioda
Dioda adalah piranti semikonduktor dengan bahan tipe-n yang
menyediakan elektron-elektron bebas dan bahan tipe-p yang disatukan
(P-N junction). Dioda merupakan suatu piranti dua elektroda dengan arah
arus yang tertentu, dapat juga dikatakan dioda bekerja sebagai
penghantar bila tegangan listrik diberikan dalam arah tertentu tetapi
dioda akan bekerja sebagai isolator bila tegangan yang diberikan alam
arah berlawanan dari pergerakan elektron pembentuknya.
Kristal pn sebagai penyusun dioda akan bekerja jika arus
didalamnya hanya dapat mengalir dalam satu arah dan tidak sebaliknya.
Hubungan ini disebut dengan rangkaian prategangan maju (fowrard
bias). Pada dioda, kita mengenal potensial barrier yaitu beda potensial
pada persambungan. Beda potensial ini menjadi cukup besar untuk
menghalangi proses penyebaran difusi selanjutnya dari elektron-elektron
bebas. Pada suhu ruangan potensial barrier bekerja sekitar 0,7 Volt untuk
Silikon dan 0,3 Volt untuk Germanium.
Gambar
dioda
yang
digunakan
dalam
rangkaian
charger
3.3
TOn
T Total
TOn
Vin
TTotal
Dari persamaan di atas terlihat jika Ton = 0 maka Vout = 0 dan akan
meningkat dengan semakin besarnya Ton. Output maksimum akan dicapai pada
Ton=TTotal yaitu sebesar Vin
Rangkaian Pengendali ini memanfaatkan komponen ICSG3525 sebagai
pengontrol PWM, dengan susunan pin sebagai berikut:
3.4
Motor listrik
Motor listrik yang digunakan dalam perancangan ini adalah motor DC
yang menggunakan permanen magnet. Alasan pemilihan motor DC tipe ini
adalah kemudahan dalam pengontrolan dengan menggunakan pengaturan
tegangan DC. Medan stator motor jenis ini dihasilkan oleh magnet permanen
bukan elektromagnet. Penggunaan magnet permanen tidak membutuhkan daya
listrik untuk menghasilkan medan stator, sehingga daya dan pendinginan yang
diperlukan
lebih
rendah
dibandingkan
motor
yang
menggunakan
3.5
Sistem Mekanik
Sistem mekanik yang direncanakan dapat dilihat pada gambar 3.6, yang
terdiri dari:
a. Kerangka alat yaitu tempat pemegang poros dan motor yang terbuat dari
campuran besi dan baja.
b. Transmisi belt atau rantai yaitu alat yang menghubungkan pulley motor DC
dengan pulley pemutar roda.
c. Perbandingan pulley motor DC dengan pulley pemutar roda adalah 1 : 5.
Dengan pulley motor DC 11 dan pulley pemutar roda 55.
d. Motor penggerak yaitu menggunakan motor DC dengan kecepatannya yang
dikontrol menggunakan rangkaian PWM .
35
BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang selanjutnya akan di
analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk
mengetahui kemampuan alat yang direncanakan apakah bekerja sesuai dengan yang
diharapkan dan berjalan sesuai dengan teori yang direncanakan.
Dari hasil rancangan dan pembuatan sepeda motor listrik (electric motorcycle)
ini mempunyai hasil yang tampak pada gambar 4.1 berikut.
36
RangkaianPWM
Power Supply
MotorDC
LED
37
Dari hasil pengujian didapatkan seperti pada tabel 4.1. dibawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Rangkaian Driver Motor DC
Input ( Catu Daya )
Output ( LED )
Keterangan
ON
Menyala
Berfungsi
OFF
Mati
Tidak Berfungsi
38
4.2.2
864
1675
2601
tidak ada alat penghitung kecepatan sepeda motor listrik karena kesulitan dalam
tempat maupun dana. Oleh karena itu kecepatan sepeda motor listrik ini dihitung
secara manual.
= 864 : 60
= 14,4 rotasi / detik
39
r atau
Keterangan
K = keliling lingkaran
r = jari-jari lingkaran
d = diameter lingkaran
maka, K = 3,14 . 29,6
= 92,94 cm
= 0,93 m
Jadi keliling roda belakang sepeda motor listrik tersebut adalah 0,93m.
40
= 1675 : 60
= 27,92 rotasi / detik
41
r atau
Keterangan
K = keliling lingkaran
r = jari-jari lingkaran
d = diameter lingkaran
maka, K = 3,14 . 29,6
= 92,94 cm
= 0,93 m
Jadi keliling roda belakang sepeda motor listrik tersebut adalah 0,93m.
42
Keterangan
= kecepatan laju sepeda motor listrik
K = keliling roda
V roda = kecapatan putar roda
Maka, Vsepeda = 0,93 meter . 5,58 rotasi / detik
= 5,18 meter / detik
= 18,648 km / jam
Jadi kecepatan laju sepeda motor listrik tanpa beban pada kecepatan
kedua adalah 18,648 km / jam.
= 2601 : 60
= 43,35 rotasi / detik
43
r atau
Keterangan
K = keliling lingkaran
r = jari-jari lingkaran
d = diameter lingkaran
maka, K = 3,14 . 29,6
= 92,94 cm
= 0,93 m
Jadi keliling roda belakang sepeda motor listrik tersebut adalah 0,93m.
44
Kecepatan laju
tanpa beban
Kecepatan 1 (12 V)
864
9,648 km / jam
Kecepatan 2 (24 V)
1675
18,648 km / jam
Kecepatan 3 (36 V)
2601
29,120 km / jam
45
pengisian
Dalam Volt
detik
13,2
1980
8,8
25,1
2076
8,5
38,4
2110
8,3
Jumlah baterai
Arus pengisian
yang diisi
( Ampere )
46
Jarak
Waktu
( meter )
( detik )
13.374
5.237
25.881
5.305
42.546
5.380
Jarak tempuh
15 putaran + 54
Kecepatan 1 (12 V)
meter
29 putaran + 129
Kecepatan 2 (24 V)
meter
47 putaran + 810
Kecepatan 3 (36 V)
meter
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian alat, baik pengujian tiap diagram kotak maupun
keseluruhan maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang berhubungan dengan
alat sebagai berikut ini:
47
Hasil pengukuran secara teori dan kenyataan berbeda. Ini disebabkan oleh
beberapa faktor berikut.
1. Transformator tidak ideal.
2. Resistansi dalam baterai makin lama makin besar
3. Ada kebocoran arus di dalam transformator sehingga arus yang dikeluarkan
tidak sama dengan yang tertera pada transformator.
4. Karena dalam perhitungan arus diasumsikan konstan.
48
Pada kecepatan 1
Jarak max = kecepatan 1 . waktu habis baterai
= 9,648 km / jam . 1,75 jam
= 16,884 km
= 16.884 m
49
Jadi jarak maksimum yang bisa ditempuh sepeda motor listrik ini
adalah 16.884 meter, tetapi dalam kenyataannya jarak yang ditempuh
sepeda motor listrik ini adalah 13.374 meter.
Pada kecepatan 2
Jarak max = kecepatan 2 . waktu habis baterai
= 18,648 km / jam . 1,75 jam
= 32,624 km
= 32.624 m
Jadi jarak maksimum yang bisa ditempuh sepeda motor listrik ini
adalah 32.624 meter, tetapi dalam kenyataannya jarak yang ditempuh
sepeda motor listrik ini adalah 25.881 meter.
Pada kecepatan 3
Jarak max = kecepatan 3 . waktu habis baterai
= 29,1201 km / jam . 1,75 jam
= 50,960175 km
= 50.960,175 m
Jadi jarak maksimum yang bisa ditempuh sepeda motor listrik ini
adalah 50.960,175 meter, tetapi dalam kenyataannya jarak yang
ditempuh sepeda motor listrik ini adalah 42.546 meter.
50
Kenyataan
Waktu
(meter)
(meter)
( detik )
Kecepatan 1 (12 V)
16.884
13.374
5.237
Kecepatan 2 (24 V)
32.624
25.881
5.305
Kecepatan 3 (36 V)
50.960,175
42.546
5.380
Tingkat Kecepatan
Grafik hubungan waktu dengan jarak yang ditempuh secara perhitungan dan
kenyataan diperlihatkan pada Gambar 4.2.
jaraktempuhsepedamotorlistrik(m)
60000
50000
40000
30000
Perhitungan(meter)
Kenyataan(meter)
20000
10000
0
0
tingkatkecepatan
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Tingkat Kecepatan dengan Jarak yang Ditempuh
Hasil pengukuran secara teori dan kenyataan berbeda. Ini disebabkan oleh
beberapa faktor berikut. Antara lain:
1. Faktor beban
51
.
.
= 2,553 m/detik
Jadi kecepatan sepeda motor listrik berbeban pada kecepatan 1
(12 Volt) adalah 2,553 m/detik.
52
.
.
= 4,878 m/detik
Jadi kecepatan sepeda motor listrik berbeban pada kecepatan 2
(24 Volt) adalah 4,878 m/detik.
.
.
= 7,908 m/detik
Jadi kecepatan sepeda motor listrik berbeban pada kecepatan 3
(36 Volt) adalah 7,908 m/detik.
53
Kecepatan berbeban
meter/detik
meter/detik
Kecepatan 1
2,68
2,553
Kecepatan 2
5,18
4,878
Kecepatan 3
8,063
7,908
Tingkat kecepatan
kecepatansepedamotorlistrik(m/s)
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
Kecepatantanpabeban
meter/detik
3.00
Kecepatanberbeban
meter/detik
2.00
1.00
0.00
0
tingkatkecepatan
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Tingkat Kecepatan dengan Kecepatan Sepeda Motor
Listrik berbeban dan tanpa beban
54
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan pembahasan data yang diperoleh maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengamatan secara keseluruhan, maka sepeda motor listrik ini akan
bekerja dengan baik untuk digunakan pada daerah yang cukup datar.
2. Sepeda motor listrik ini memiliki tiga tingkat kecepatan
a. Laju kecepatan 1 memiliki kecepatan maksimal 2,68 meter/detik.
b. Laju kecepatan 2 memiliki kecepatan maksimal 5,18 meter/detik.
c. Laju kecepatan 3 memiliki kecepatan maksimal 8,063 meter/detik.
3. Jarak tempuh maksimal dari sepeda motor listrik ini adalah 42.546 meter
dengan beban 60 kg untuk tiga buah baterai.
4. Pada kecepatan tinggi menghasilkan jarak tempuh yang lebih tinggi, karena
baterai yang digunakan lebih banyak.
5. Waktu pengisian baterai sampai terisi penuh adalah 2000 detik atau sekitar 33
menit
5.2 Saran
1. Perlu ditambahkan transmisi gigi untuk meringankan kinerja motor listrik.
2. Untuk mendapat penerangan di malam hari, sepeda motor listrik ini dapat
ditambahkan lampu.
55
3. Untuk meringankan kerja motor listrik, maka sebelum handel gas diputar,
sebaiknya sepeda digayuh terlebih dahulu.
4. Disarankan yang memakai sepeda motor listrik ini memiliki berat dibawah
80 kg.
56