KECIL ?
PLTMH Cijedil
Bagaimana membangun PLTA Skala Kecil ?. Listrik Energi edisi April 2008
menyajikan artikel tentang PLTM Girimukti yang berkapasitas 2 x 6 MW yang
dibangun oleh PT Girimukti Energi di Cianjur Selatan.
Winarno, Direktur Teknik PLTM tersebut, mengatakan bahwa factor pemicu
untuk merealisasikan PLTM tersebut adalah adanya krisis listrik yang terjadi
akhir-akhir ini. Alasan lain yang mendukung pembangunan PLTM tersebut
adalah dari aspek konservasi energi dan keramahan lingkungan, pemanfaatan
energi setempat, penghematan bahan bakar minyak dan dukungan terhadap
peta jalan Bali.
Adanya krisis energi, yang ditandai dengan naiknya harga minyak bumi,
memang sekarang telah sampai pada tingkat yang tidak terbayangkan
sebelumnya.. Sebagai ilustrasi pada tahun 2005 harga minyak bumi yang naik
dari 40 Dollar AS per barel menjadi 60 Dollar AS per barel telah menjadi
goncangan yang besar bagi perekonomian internasional dan nasional. Namun
pada akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008 ini hal yang sama terjadi, harga
minyak bumi terus meningkat dan menyentuh angka 100 Dollar AS per
barrel, bahkan pada Juni 2008 sempat menyentuh 150 dollar AS. Sekarang
wacana harganya akan menyentuh 200 Dolar bukan merupakan hal yang
mustahil.
Jadi memang tidak ada alasan lain, pembangkit listrik dengan bahan bakar
minyak bumi harus dikurangi peranannya sampai seminimal mungkin.
Pembangkit listrik dari sumber-sumber energi lain yang bersifat renewable
seperti tenaga air harus dibangun, mengingat potensinya yang masih sangat
besar dan relatif belum banyak dimanfaatkan.
Berbicara tentang potensi tenaga air khususnya PLTA Skala Kecil kayaknya
tidak perlu diperdebatkan lagi, karena potensinya sangat besar. Namun pada
kesempatan
ini
penulis
ingin
membahas
atau
menjawab
pertanyaan :bagaimana caranya membangun dan mengusahakan
PLTASK ? Apa yang harus dilakukan oleh seseorang jika ingin terjun dan
mengusahakan PLTA Skala Kecil ?
Berapa Biayanya ?
Bagaimana prospek bisnis membangun PLTA ? dan berapa biayanya ? berapa
untungnya ? dan berapa lama break event point ?
Merupakan pertanyaan yang sering penulis dengar terutama dari temanteman yang ingin memahami tentang PLTA, khususnya PLTA Skala Kecil..
Namun kalau kita bicara tentang PLTM yang sekelas dengan Girimukti yang
kapasitasnya 2 x 6 MW, mungkin banyak yang kaget ? Karena kalau kita coba
perkirakan berapa investasi untuk membangun PLTM tersebut, maka
angkanya akan berkisar pada nilai 200 milyar rupiah ? Suatu jumlah yang
sangat besar. Namun sebenarnya Girimukti telah dapat dikatagorikan sebagai
PLTA yang besar, karena energi yang dihasilkannya cukup besar, sehingga
wajar biaya investasinya berkisar pada angka 200 milyar rupiah.
Supaya para calon investor tidak kaget dan mundur melihat angka yang besar
tersebut, perlu dijelaskan bahwa banyak peluang untuk investasi pada PLTA
SK yang ukurannya lebih kecil, sesuai dengan budget yang akan
diinvestasikan. Katakanlah dengan investasi sebesar Rp 10 milyar atau Rp 1
milyar, banyak pilihan yang tersedia.
Untuk memahami lebih lanjut tentang PLTASK, kita akan kita terlebih dahulu
melihat apa yang dikatagorikan sebagai PLTA skala kecil tersebut.
Secara umum Pusat Listrik Tenaga Air dapat dikatagorikan sesuai besar daya
yang dihasilkannya, sebagaimana pada tabel berikut (Severn Wye Energy
Agency, www.swea.co.uk)
No. JENIS
DAYA / KAPASITAS
1.
PLTA
> 5 MW ( 5.000 kW).
2.
PLTM
100 kW < PLTM < 5.000 kW
3.
PLTMH
< 100 kW
Hanya saja klasifikasi yang membedakan antara PLTA (besar), PLTM
(minihidro) serta PLTMH (mikrohidro) tersebut tidaklah terlalu ketat
sebagaimana yang tercantum pada tabel di atas. Karena belum ada
kesepakatan yang ketat dalam klasifikasi tersebut.
Sebagai contoh ada yang mendifinisikan bahwa yang dikatagorikan sebagai
PLTA (besar) harus mempunyai kapasitas di atas 10 Mega Watt. Demikian
juga untuk Mikrohidro, beberapa pihak menyebutkan bahwa kapasitasnya
sampai 500 kilo Watt. Jadi memang tidak salah kalau disebutkan PLTA
Girimukti sebagai PLTM, namun pilihan PLTASK yang di bawah 100 kW juga
tersedia sebagai ladang investasi. Nilainya tentu di bawah angka 2 milyar
rupiah.
Mencari Terjunan Air
Langkah pertama jika ingin membangun PLTA adalah mencari potensi
terjunan air. Karena pada dasarnya PLTA bekerja dengan memanfaatkan
energi potensial yang timbul jika air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke
tempat yang rendah.Energi air tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin
air yang menggerakkan generator penghasil tenaga listrik.
Untuk memanfaatkan energi potensial air tersebut, air dialirkan dari posisi
yang lebih tinggi ke posisi yang lebih rendah melalui pipa yang biasa disebut
sebagai pipa pesat. Besar daya yang dapat dibangkitkan pada pembangkit
listrik tenaga air ditentukan oleh 2 (dua) faktor, yaitu :
1.
Beda ketinggian antara bagian atas aliran air sebelum masuk pipa
pesat dengan ketinggian air saat keluar pipa pesat, atau lazim disebut sebagai
Head. Satuannya meter (m).
2.
Debit aliran air yang mengalir melalui pipa pesat dan menggerakkan
turbin. Satuannya meter kubik per detik (m3/s)
Daya teoritis (P) yang dapat dihasilkan oleh laju aliran air dan ketinggian
tertentu berbanding lurus (proporsional) dengan head H dan laju aliran (Q),
secara sederhana adalah sebagai berikut :
P = Q x H x x 10
dimana :
P = daya yang dihasilkan
( kW
Q = debit aliran air
( m3 /s )
H = tinggi jatuh (head) bruto ( m )
= efisiensi total (turbin, generator, pipa pesat, dll),
Contoh :
1.
Suatu lokasi memiliki tinggi jatuh atau Head bruto sebesar 30 meter.
Jumlah laju aliran air sebesar 200 liter per detik atau 0,2 m3/ detik,
maka besar daya yang dibangkitkan adalah : P = 0,5 x 0,2 x 30 x
10 = 30 kilo Watt
2.
Suatu lokasi memiliki tinggi jatuh atau Head bruto sebesar 21
meter. Jumlah laju aliran air sebesar 1300 liter per detik atau 1,3 m3/ detik,
maka besar daya yang dibangkitkan adalah : P = 1,3 x 21 x 0,5 x
10 = 136,5 kW
Catatan : pada contoh di atas efisiensi total diambil 0,5. Angka tersebut
sangat moderat sebagai dasar perhitungan awal. Umumnya nilainya lebih
tinggi tergantung pada kapasitas, jenis turbin, diameter dan panjang pipa
pesat.
Instalasi PLTASK
Secara skematis susunan PLTASK dapat dilihat pada gambar typical PLTASK
di bawah ini :
Susunan PLTA Skala Kecil ( www.microhydropower.net )
Air yang mengalir di sungai dibelokkan alirannya oleh Weir (bendung),
sehingga aliran air tersebut mengalir lewat bangunan sadap (Intake) . Pada
intake terdapat bak pengendap (settling basin) yang berfungsi untuk
menghendapkan butir-butir pasir dan lumpur dari air. Dari bak penenang air
dialirkan melewati saluran pembawa (head race) menuju bak penenang.
(forebay).
Bak penenang (forebay) berfungsi untuk menenangkan atau menurunkan
kecepatan air sebelum masuk ke penstock. Bak penenang ini juga biasanya
berfungsi sebagai bak pengendap, yaitu mengendapkan sisa-sisa partikel-
partikel pasir dan lumpur yang masih terbawa lewat saluran penghantar. Dari
forebay air mengalir lewat saluran pipa tertutup yang disebut pipa pesat
(penstock).
Pada ujungnya di sebelah bawah pipa pesat disambung dengan turbin yang
berfungsi untuk mengubah energi potensial yang ada pada air menjadi energi
mekanik. Poros turbin dihubungkan dengan generator yang selanjutnya
menghasilkan energi listrik.
PLTMH Melong 2 x 50 kW
Peralatan Elektromekanik
Peralatan elektromekanik terdiri dari turbin, generator, transmisi mekanik,
transformer dan jaringan transmisi. Biasanya peralatan turbin, generator dan
transmisi mekanik serta kontrol sudah merupakan satu set turbin generator.
Untuk kapasitas cukup besar 6 MW seperti Girimukti pilihannya dapat
membelinya dari Eropa Barat atau Jepang, kapasitasnya paling handal,
namun mahal. Dari Eropa Timur cukup baik dan handal, harganya lebih
murah sedikit. Pilihan lain membelinya dari China, lebih murah, namun
keandalan sesuai dengan harganya.
Untuk skala kecil, dengan kapasitas PLTASK sampai 500 kW, sebaiknya
membeli produksi dalam negri yang lebih murah dan cukup handal. Tersedia
cukup banyak pilihan, termasuk juga membeli produk dari China. Para
investor dapat menjajaki sendiri pilihan-pilihan berserta harganya tersebut.
Satu hal yang perlu dipertimbangkan meskipun produk dari China cukup
banyak dan kompetitif, produksi dalam negri mempunyai keunggulan
kompetitif. Dimana untuk penyediaan sparepart dan perbaikan atau
pemeliharaan, akan lebih gampang dan murah pelaksanaannya karena tidak
perlu lagi mengimpor sparepart dan mendatangkan teknisi dari luar
negri. Demikian juga halnya kalau perlu melakukan modifikasi mesin-mesin
akan lebih mudah.
Analisa Investasi
Setelah dilihat adanya potensi site yang dapat dibangun PLTA Skala Kecil
maka calon investor perlu membuat rencana dan analisa investasi, artinya
harus membuat perkliraan biaya dan pendapatan yang akan diperoleh dari
investasi tersebut.
Berikut sebagai contoh analisa pendahuluan kita ambil contoh untuk proyek
PLTASK yang berkapasitas 190 kW. Karena potensi tenaga air dengan
kapasitas antara 100 sampai 500 kW tersebut cukup banyak dan belum
tercatat pada peta potensi tenaga air di Indonesia. Penulis pernah mengikuti
suatu survey pendahuluan untuk melihat potensi PLTASK di suatu kecamatan
di Jawa Barat dan pada kesempatan tersebut kami menemukan 4 lokasi
PLTASK yang bisa dibangun dengan daya sekitar 200 sampai 300 kW per
lokasinya.
Berikut adalah salah satu dari hasil survey tersebut, setelah disesuaikan
dengan harga-harga terbaru serta dengan perhitungan yang disederhanakan.
Namun penulis hanya menghitung dengan metoda break event point
sederhana. Untuk kondisi sebenarnya tentunya harus memasukkan faktor
bunga pinjaman, cost of money, net present value, IRR, equity, debt interest
dan sebagainya.
Data Umum :
Tinggi jatuh ( Head)
Debit rata-rata
Debit rencana
Kapasitas
: 36 meter
: 1200 liter/detik
: 1 x 800 liter/ detik
: 1 x 190 kilo Watt
499.320.000
Rp
3.
Pengajuan proposal ke PLN setempat untuk pembuatan kontrak jual
beli tenaga listrik, diikuti dengan negosiasi untuk mencapai kesepakatan jual
beli tenaga listrik beserta syarat-syarat teknis dan finansial.
Dalam pelaksanaannya hal yang paling krusial dalam pembangunan PLTASK
adalah butir no. 2, yaitu bagaimana mendapat perijinan dari pemerintah
daerah dan proses pembebasan tanah. Perijinan penggunaan air sungai atau
irigasi serta pembebasan tanah memerlukan pendekatan sosial yang rumit.
Dengan karakteristik PLTASK yang memiliki banyak interaksi dengan
masyarakat setempat, maka investor harus memperhatikan karakteristik dan
kepentingan masyarakat dimana PLTASK tersebut berlokasi. Dari contohcontoh PLTASK yang berhasil salah satu caranya adalah dengan
mengikutsertakan masyarakat setempat sebagai pemilik saham proyek.
Keterlibatan masyarakat dalam kepemilikan PLTASK mempunyai banyak
manfaat, selain untuk memudahkan proses perijinan dan pembebasan tanah,
mengingat investasi ini adalah investasi jangka panjang, jika masyarakat
memiliki saham pada PLTASK maka masyarakat akan ikut menjaga
kelangsungan operasi dari PLTASK tersebut. Kepemilikan saham masyarakat
tersebut dapat dilakukan dengan membentuk koperasi. Dengan demikian
masyarakat secara rutin akan memperoleh penghasilan dari penjualan listrik
ke PLN yang dapat dipakai untuk membiayai berbagai kegiatan dan
pembangunan.
Keterlibatan masyarakat juga akan menjamin kelangsungan pengoperasian
PLTASK dengan menjaga kelestarian sumber air yang dipakai sebagai
penggerak pembangkit listrik tersebut. Dengan demikian pembangunan
PLTASK di daerah pedesaan mempunyai manfaat yang sangat besar, baik
bagi investor, masyarakat setempat, serta untuk kelestarian sumber daya air
dan hutan.
bagi
pengembangan
( kW )
( kg / m3 )
g = percepatan gravitasi
( m / s2 )
( m3 /s )
(m)
= efisiensi total
Bagian III : Bagian-Bagian PLTA Skala Kecil Sampai 1.000 KW
Susunan Bangunan
Pada dasarnya suatu pembangkit listrik tenaga air berfungsi untuk mengubah
potensi tenaga air yang berupa aliran air (sungai) yang mempunyai debit dan
tinggi jatuh (head) untuk menghasilkan energi listrik. Untuk dapat
memanfaatkan potensi alam akan listrik tenaga air tersebut maka dibangun
suatu PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yang mencakup bangunan sipil
dan peralatan elektromekanikal.
Dalam penerapannya di lapangan antara PLTA besar dengan PLTA Skala kecil
perbedaan utamanya adalah dari segi ukuran atau dimensinya, dimana
ukuran atau dimensi PLTA besar jauh lebih besar, sementara pada PLTA
skala kecil sesuai dengan kapasitas daya listrik yang dihasilkan, maka
dimensinya jauh lebih kecil. Disamping itu dari sisi kerumitannya PLTA Skala
Kecil lebih sederhana, misalnya peralatan kontrolnya, ataupun pada
bangunan sipil yang biasanya tidak dilengkapi oleh waduk (reservoir).
Air yang mengalir di sungai dibelokkan alirannya oleh Weir (bendung),
sehingga aliran air tersebut mengalir lewat bangunan sadap (Intake) . Pada
intake terdapat bak pengendap (settling basin) yang berfungsi untuk
menghendapkan butir-butir pasir dan lumpur dari air. Dari bak penenang air
dialirkan melewati saluran pembawa (head race) menuju bak penenang.
(forebay).
Bak penenang (forebay) berfungsi untuk menenangkan atau menurunkan
kecepatan air sebelum masuk ke penstock. Bak penenang ini juga biasanya
berfungsi sebagai bak pengendap, yaitu mengendapkan sisa-sisa partikelpartikel pasir dan lumpur yang masih terbawa lewat saluran penghantar. Dari
forebay air mengalir lewat saluran pipa tertutup yang disebut pipa pesat
(penstock).
Pada ujungnya di sebelah bawah pipa pesat disambung dengan turbin yang
berfungsi untuk mengubah energi potensial yang ada pada air menjadi energi
mekanik. Poros turbin dihubungkan dengan generator, baik dikopel secara
langsung sehingga putaran turbin dan generator sama, maupun dengan
memakai sistem transmisi mekanik lain jika putaran antara turbin dan
generator tidak sama. Putaran generator tersebut selanjutnya menghasilkan
energi listrik.
Bagian IV : Bangunan Sipil
Bangunan sipil yang ada pada Pembangkit Listrik Skala Kecil kapasitas
sampai 1.000 kW umumnya adalah sebagai berikut :
1. Bendung (weir) dan intake
2. Saluran penghantar
3. Kolam pengendap (settling basin)
4. Bak penenang (forebay tank)
5. Pipa pesat (penstock).
6. Bangunan Power House
7. Saluran Pembuang (tail race)
Namun susunan bangunan sipil seperti di atas tidak merupakan sesuatu yang
baku, kolam pengendap dan kolam penenang misalnya mempunyai fungsi
yang hampir sama. Jika kondisi air yang akan dialirkan ke turbin melalui pipa
pesat telah cukup bersih dan tenang, bisa saja kolam penenang dan bak
pengendap tersebut disatukan.
Contoh lain adalah pipa pesat, pada PLTA skala kecil yang mempunyai Head
sangat rendah maka pipa pesat mungkin saja dihilangkan.
Dengan adanya berbagai variasi tersebut maka pengembang PLTA Skala Kecil
dapat memperhitungkan desain bangunan sipil yang cocok dengan
mempertimbangkan faktor teknis, ekonomi, lingkungan dan keselamatan
kerja.
Secara umum faktor-faktor teknis yang harus dipertimbangkan /
diperhitungkan dalam desain Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil
sampai 1.000 kW, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pemakaian head yang tersedia,
2. Perubahan/ variasi laju aliran air.
3. Sedimentasi atau pengendapan Lumpur
4. Kondisi air banjir,
Bendung (Weir) Dan Intake
Pada suatu PLTA Skala Kecil, air yang mengalir untuk menggerakkannya
haruslah andal dan dapat dikendalikan, baik pada saat ketinggian air pada
sungai tersebut sedang tinggi (banjir) maupun pada saat sungai airnya
berkurang (surut).Bendung (weir) berfungsi untuk menaikkan permukaan air
sungai sehingga pasokan air ke intake dapat terjaga constant. Kadangkadang
hal tersebut dapat dicapai tanpa membangun bendung. Misalnya kolam
permanen pada sungai dapat berfungsi menggantikan weir.
Bangunan sadap (intake) dirancang untuk membelokkan sebagian aliran
sungai baik sebagian atau sampai 100 % aliran air dipakai untuk
menggerakkan Pembangkit Listrik.
Syarat-syarat intake adalah sebagai berikut :
a.
Pipa Pesat
Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang mengalirkan air bertekanan dari bak
penenang (forebay tank) ke turbin.
Untuk memperoleh head yang tinggi sehingga kapasitas PLTA Skala Kecil
juga, maka diameter pipa pesat dapat dinaikkan sehingga losses nya
berkurang, namun hal tersebut akan menaikkan biaya konstruksi khususnya
pipa pesat. Dengan demikian maka harus dilakukan kompromi antara biaya
dan kapasitas PLTA Skala Kecil.
Dalam pemilihan material maka pihak Developer / pengembang PLTA Skala
Kecil harus mempertimbangkan persyaratan teknis dan ekonomis, dengan
tidak mengorbankan factor keamanan.
Desain Pipa Pesat
Pipa pesat ditentukan sifat-sifatnya berdasarkan material, diameter ,
ketebalan serta jenis penyambungan.
-
Diameter pipa pesat dipilih pada diameter yang dapat mengurangi frictional
losses aliran air di dalam pipa pesat sampai pada tingkat yang dapat diterima.
Tebal dinding pipa pesat dipilih untuk menahan maximum internal hydraulic
pressure. Termasuk transient surge pressure yang terjadi.
Diameter dan Tebal Pipa Pesat
Pada dasarnya untuk menentukan diameter pipa pesat harus dilakukan
kompromi atau trade-off antara harga pipa pesat dengan kehilangan daya
hidraulik (losses) pada saat air mengalir melalui pipa pesat. Karena secara
umum jika diameter pipa pesat diperbesar maka akan berakibat losses
menjadi turun, namun pada sisi lain jika diameter diperbesar maka harga
pipa pesat akan naik.
Sedangkan tebal pipa pesat harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga
dapat menahan tekanan air yang ada di dalamnya, baik tekanan statis
maupun dinamis.
Pipa pesat dapat berada di permukaan tanah ataupun ditimbun di dalam
tanah. Hal tersebut antara lain tergantung atas material pipa, keadaan /
kemiringan permukaan tanah , lingkungan dan ekonomis.
Rumah Pembangkit (Power House)
Rumah pembangkit atau power house adalah bangunan tempat memasang
mesin pembangkit yaitu turbin, generator, panel kontrol, peralatan pendukung,
serta ruang untuk operator. Power house didesain untuk melindungi mesin
pembangkit dan peralatan lainnya dari perubahan cuaca.
Uraian
Spesifikasi
1.
Fondasi
Batu kali 1 : 2
2.
Fondasi turbin
Beton bertulang
3.
Dinding
4.
Rangka
Besi
5.
Kusen
Kayu
6.
Lantai
Keramik
7.
Atap
Genting
8.
Pintu
Kayu profil
9.
Jendela
tersebut. Turbin air dapat dibagi atas head tinggi, head menengah dan head
rendah. Disamping itu dari segi beroperasinya turbin air dibedakan atas
turbin impuls dan turbin reaksi.
Turbin
impuls
Head tinggi
Head Menengah
Head rendah
Pelton
Cross-flow
Cross-flow
Turgo
Multi-jet pelton
Turgo
Turbin reaksi
Francis
Propeller
Kaplan
Para pengembang dapat memilih sendiri jenis dan ukuran turbin yang akan
dipakai pada PLTM/ PLTMH, dengan memperhitungkan factor teknis,
ekonomis.
Pemilihan Jenis Turbin
Faktor-faktor yang mempengaruhi atau menjadi kriteria dalam memilih jenis
turbin air yang dipakai pada tenaga air adalah sebagai berikut :
1.
2.
Debit air
3.
4.
Pengembang dapat memilih jenis turbin air yang akan dipakai dengan
memperhitungkan aspek teknis dan ekonomis.
Sistem Transmisi / Drive Sistem (System Penggerak)
Sistem penggerak meneruskan daya dari poros turbin ke poros generator atau
poros lain yang dipakai untuk menggerakkan peralatan lain. Sistem transmisi
tersebut juga berfungsi untuk mengubah kecepatan putar dari satu poros ke
poros yang lain, jika kecepatan putar turbin berbeda dengan kecepatan
generator atau peralatan lain yang harus diputarnya.
Berikut adalah jenis-jenis system penggerak / transmisi mekanik pada
mikrohidro :
1.
Penggerak langsung.
2.
3.
4.
5.
Gearbox
Speed Governor
Speed governor dipakai agar kecepatan turbin tetap konstan karena kecepat
tersebut akan berubah-ubah jika terjadi perubahan daya, head ataupun debit
aliran air.
Fungsi governor adalah mengendalikan laju aliran air secara otomatis dengan
pengoperasian guide-vane sesuai dengan beban yang ada.
Panel PLTA Skala Kecil Sampai 1.000 kW
Peralatan ukur minimum yang harus ada pada panel PLTA Skala Kecil sampai
1.000 kW adalah sebagai berikut :
a.
b.
Volt meter dengan selector switch untuk mengukur keluaran
generator.
c.
Volt meter untuk mengukur tegangan ballast load (untuk yang
memakai ballast load).
d.
e.
Frequensi meter
f.
kVA meter
g.
b.
c.
d.
e.
Trafo Daya
Trafo daya berfungsi untuk menaikkan tegangan dari generator ke tegangan
20 kV untuk selanjutnya akan menyalurkan energi listrik PLTA Skala Kecil
lewat jaringan Distribusi Tegangan Menengah 20 kV. Trafo daya harus
menyesuaikan dengan jaringan Tegangan Menengah 20 kV yang ada.
Transmisi
Turbin
impuls
Turbin reaksi
Head tinggi
Pelton
Turgo
Head Menengah
Cross-flow
Multi-jet pelton
Turgo
Francis
Head rendah
Cross-flow
Propeller
Kaplan
Grafik Debit air Vs Head netto Kisaran Operasi Turbin Air(British Hydro
Association)
Grafik di atas memperlihatkan kisaran operasi turbin air sesuai dengan tinggi
jatuh (Head) dan debit. Dari grafik tersebut terlihat bahwa kisaran daerah
turbin Francis banyak yang overlap dengan daerah operasi turbin jenis crossflow. Hal tersebut berarti suatu PLTASK yang jenis turbinnya Francis
memungkinkan untuk diganti dengan turbin jenis lain seperti Cross-flow jika
kombinasi head dan debitnya berada pada kisaran daerah turbin yang
bersangkutan pada grafik di atas.
Turbin Francis merupakan jenis turbin reaksi yang dalam operasinya sudu
putar (runner) terendam oleh air dan bertekanan. Sudu runner mempunyai
profil sehingga perbedaan tekanan antara satu sisi dengan sisi lainnya
sehingga menimbulkan gaya, seperti sayap pesawat terbang. Gaya tersebut
yang menyebabkan runner berputar.
Sedangkan pada turbin Cross-flow yang merupakan jenis turbin impuls
terjadi hal yang sebaliknya, runner turbin beroperasi di udara (tidak
terendam air), runner tersebut diputar oleh adanya semprotan (jet) air. Pada
kondisi tersebut tekanan air sama dengan tekanan udara luar (atmosfir) baik
sebelum maupun sesudah mendorong sudu turbin.
Kurva efisiensi
Masing-masing jenis turbin memiliki kurva efisiensi yang berbeda jika
beroperasi pada bermacam debit aliran air. Sebuah turbin biasanya didesain
untuk beroperasi pada atau di dekat titik efisiensi terbaiknya (best operating
point) yang biasanya terletak pada laju aliran air (debit) sebesar 80 % laju
aliran maksimum.
Jika turbin beroperasi pada debit yang lebih rendah atau lebih tinggi dari titik
efisiensi terbaiknya maka efisiensi hidrauliknya akan turun. Hal tersebut
dapat dilihat dari diagram efisiensi berbagai jenis turbin air pada berbagai
debit pada gambar 2.
PENDAHULUAN
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat, saat ini
PLN melaksanakan proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik
berbahan bakar batubara 10.000 Mega Watt yang segera akan disusul dengan
proyek 10.000 MW tahap II. Namun selain membangun pembangkitpembangkit listrik berkapasitas besar tersebut, pada daerah-daerah terpencil
dan jauh dari lokasi jaringan transmisi, diperlukan pasokan dari pembangkitpembangkit listrik berkapasitas kecil, terutama yang memanfaatkan potensi
energi setempat yang bersifat terbarukan (renewable).
Salah satu sumber energi terbarukan yang berpotensi untuk dikembangkan
adalah pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Keunggulan
PLTMH terletak pada biaya pembangkitan energi listrik yang kompetitif dan
teknologi yang sederhana sehingga dapat dikelola dan dioperasikan oleh
masyarakat setempat.
Makalah ini membahas tentang keunggulan turbin cross-flow (aliran silang)
dibanding dengan jenis lainnya. Karena dapat dibuat dan dioperasikan
dengan teknologi yang sederhana, turbin cross-flow cocok dikembangkan
sebagai penggerak mula PLTMH.
MIKROHIDRO
Secara umum Listrik Tenaga Air dapat dikatagorikan sesuai besar daya yang
dihasilkannya, dimana salah satu klasifikasi Listrik Tenaga Air adalah
sebagaimana tabel berikut (Sumber : Severn Wye Energy Agency,
www.swea.co.uk)
No.
1.
2.
3.
JENIS
PLTA
PLTM
PLTMH
DAYA / KAPASITAS
> 5 MW ( 5.000 kW).
100 kW < PLTM < 5.000 kW
< 100 kW
Turbin
impuls
Turbin
reaksi
Head tinggi
Pelton
Turgo
Head Menengah
Cross-flow
Multi-jet pelton
Turgo
Francis
Head rendah
Cross-flow
Propeller
Kaplan
Pada saat beroperasi sudu putar (runner) turbin reaksi terendam di dalam air
dan bertekanan. Sudu runner mempunyai profil sehingga perbedaan tekanan
antara satu sisi dengan sisi lainnya sehingga menimbulkan gaya, seperti sayap
pesawat terbang. Gaya tersebut yang menyebabkan runner berputar.
Sedang pada turbin impuls terjadi hal yang sebaliknya, runner turbin impuls
beroperasi di udara (tidak terendam air), runner tersebut diputar oleh adanya
semprotan (jet) air. Pada kondisi tersebut tekanan air sama dengan tekanan
udara luar (atmosfir) baik sebelum maupun sesudah mendorong sudu. Pada
turbin ini sebelum mendorong sudu, air mengalir melalui nosel yang
mengubah air kecepatan rendah dan tekanan tinggi menjadi kecepatan tinggi
Untuk hydropower yang berskala lebih besar maka dipakai turbin propeller
yang lebih canggih. Pada turbin ini sudu propeller dan wicket gate dapat
diatur sehingga efisiensi nya pada saat beroperasi pada beban rendah (partflow) tetap baik. Turbin dengan variable pitch ini dikenal sebagai turbin
Kaplan.
TURBIN CROSS-FLOW
Salah satu turbin jenis impuls yang banyak dipakai pada listrik tenaga
mikrohidro adalah turbin Cross-Flow (aliran silang).
2. Rumah Turbin.
Rumah turbin adalah bagian turbin yang merupakan tempat memasang
bagian-bagian turbin lain, seperti poros atau runner, guide vane dan adapter.
3. Guide Vane.
Guide vane atau sering juga disebut sebagai distributor berfungsi untuk
mengarahkan aliran air sehingga secara efektif meneruskan energinya ke
blade atau rotor turbin. Dengan demikian energi kinetik yang ada pada
pancaran air akan menggerakkan rotor dan menghasilkan energi mekanik
yang seterusnya memutar generator melalui puli.
AC DAN DC
Terdapat 2 jenis aliran listrik yang dihasilkan oleh generator, yaitu arus listrik
listrik bolak balik (AC) dan listrik arus searah (DC). Dalam hal arus bolak
balik tegangan akan berubah secara sinudoida terhadap waktu, dari puncak
positif ke negative. Karena tegangan berubah (dari positif ke negative dan
sebaliknya) maka hasilnya arus listrik juga secara continue berubah arahnya
sesuai pola yang berulang (cyclic).
Arus searah hanya mengalir pada satu arah yang sama karena tegangannya
juga tetap. DC jarang dipakai pada instalasi tenaga listrik modern kecuali
untuk system yang dayanya hanya beberapa ratus watt atau kurang.
GENERATOR
Generator induksi dan generator sinkron menghasilkan arus bolak-balik
(AC). Keunggulan dari arus bolak-balik (AC) adalah dapat menyalurkan daya
listrik pada jarak yang cukup jauh. Berlainan jika kita menggunakan arus
searah yang hanya dapat menghasilkan listrik untuk penggunaan pada jarak
yang sangat dekat atau pada power house. Dengan demikian maka arus bolakbalik cocok untuk proyek kelistrikan karena beban listrik biasanya tersebar
dan sering jaraknya jauh dari generator.
Generator induksi mempunyai keunggulan dan sering dipakai untuk
penyediaan tenaga listrik di daerah terpencil karena generator tersebut cukup
kuat, kompak dan sangat andal.
Generator Sinkron :
Mempunyai rotor eksitasi yang terpisah, dipakai baik pada system terisolasi
maupun interkoneksi dengan system tenaga listrik.
Generator Asinkron (induksi)
Tidak mempunyai rotor exiter, biasanya dipakai pada networks dengan
sumber listrik yang lain. Pada system yang terisolasi atau independent,
generator ini harus dihubungkan dengan kapasitor untuk menghasilkan
listrik.
KEUNGGULAN-KEUNGGULAN TURBIN CROSS-FLOW
Nama
Komponen
Uraian
Proses manufaktur
Poros Rotor
Disk Rotor
Blade Rotor
Dinding
Cover
Dudukan Bearing
Bubut konvensional
Rotor
Milling, konvensional atau CNC
Milling atau potong
Milling atau las potong
Milling atau las potong
Rumah
CNC
milling,
atau
bubut
Turbin
konvensional
Flens
CNC milling, las,
Poros Guide Vane Bubut konvensional
Guide Vane Blade
Guide Milling CNC atau konvensional, las,
Vane
Turbine Pulley
Roll, skrap, bubut, las
Pulley
Generator Pulley Roll, skrap, bubut, las
Adapter
Roll
Adapter
Flens Adapter
CNC milling, bubut konvensional
Stiffener Adapter CNC milling, bubut konvensional
Base Frame Turbin, generator Las
Pada dasarnya teknologi manufaktur turbin cross-flow bersifat sangat
fleksibel. Artinya dapat dimanufaktur secara moderen, seperti yang sekarang
diproduksi oleh Ossberger dan pabrik-pabrik di Eropa. Teknologi yang
bersifat menengah yang diproduksi berbagai industri kecil di Indonesia,
umumnya dengan lisensi dari Eropa. Ataupun dengan teknologi yang
sederhana yang dapat dikerjakan oleh bengkel-bengkel kecil.
Dengan bentuk dan teknologi yang sederhana tersebut turbin cross-flow
dapat diproduksi pada bengkel-bengkel setempat, dibandingkan dengan
turbin jenis reaksi seperti Francis yang memerlukan teknologi yang lebih
rumit sehingga hanya beberapa perusahaan saja di dalam negri memiliki
kemampuan untuk memproduksinya. Tentu saja semakin sederhana
teknologi yang dipakai, berpengaruh pada tingkat efisiensinya. Namun hal
tersebut dapat ditolerir untuk pembangkit listrik berkapasitas kecil.
Untuk memberi gambaran tentang proses manufaktur turbin cross-flow yang
sederhana teknologinya, berikut disampaikan contoh-contoh gambar proses
manufaktur turbin cross-flow yang memanfaatkan teknologi dan peralatan
sederhana.
Dari kurva di atas terlihat bahwa untuk turbin jenis Pelton dan Kaplan
efisiensi hidrauliknya tetap tinggi meskipun beroperasi pada debit yang lebih
rendah dari debit nominalnya. Namun untuk turbin air jenis Francis dan
aliran silang (cross-flow), tingkat efisiensi hidraulik akan turun secara tajam
jika beroperasi pada debit dibawah 50 % debit nominal. Sedangkan untuk
turbin propeller tipe sudu yang fixed (tidak dapat diatur), tingkat efisiensi
akan turun sangat tajam jika beroperasi di bawah 90 % debit nominal.
Dari kurva di atas terlihat bahwa efisiensi turbin cross-flow lebih rendah
dibandingkan turbin Francis. Namun sebenarnya secara teknologi efisiensi
turbin cross-flow masih dapat ditingkatkan sampai 85 % yaitu dengan
memasang draught tube di bawah runner yang terisi penuh air serta dengan
teknologi yang lebih teliti (Adam Harvey et al). Dengan demikian turbin jenis
ini dapat dibuat secara luas dengan berbagai tingkat kecanggihan teknologi.
2. Pengaturan Secara Load Control
Sistem pengaturan pada pembangkit listrik mempunyai fungsi agar jumlah
listrik yang dihasilkan sama dengan jumlah listrik yang dikonsumsi, sehingga
kualitas listrik yang dihasilkan berupa tegangan dan frekuensi tetap terjaga.
Untuk itu terdapat 2 jenis sistem pengaturan pada listrik tenaga air, yaitu :
a.
b.
Sistem pengaturan yang mengatur laju aliran air (flow) biasanya terdapat
pada turbin air jenis Francis dan Kaplan. Dengan adanya pengaturan laju
aliran air dengan governor tersebut maka jumlah air yang mengalir setiap
saat akan diatur sesuai dengan kebutuhan beban listrik yang harus dialirkan.
Sehingga pemakaian air akan lebih efisien.
Untuk PLTMH biasanya tidak dipakai pengaturan debit air yang
menggunakan governor karena harganya yang cukup mahal. Pada PLTMH ini
akan lebih menguntungkan jika beban generatornya tetap dengan
mengendalikan beban untuk menjaga tegangan dan frekuensi tetap. Hal
tersebut dilakukan dengan mengalihkan beban yang berlebih ke suatu ballast
load (dummy load) sehingga daya listrik total dari generator tetap.
PENUTUP
Dengan kemampuannya untuk beroperasi pada kisaran debit dan flow yang
luas, turbin cross-flow cocok untuk dikembangkan sebagai penggerak mula
PLTMH. Sementara teknologi yang sederhana dari turbin ini yang
memungkinkannya dapat diproduksi pada bengkel-bengkel setempat akan
mampu menimbulkan efek sebar (spread-effect) yang luas bagi
perkembangan ekonomi di daerah-daerah.
Sementara keterbatasan turbin jenis ini pada rendahnya tingkat efisiensi
sebenarnya merupakan konsekwensi tingkat teknologi yang dipergunakan.
Pengembangan turbin ini pada tingkat teknologi yang lebih canggih seperti
yang dilakukan oleh Ossberger terbukti dapat mencapai efisiensi yang baik
dan sebanding dengan turbin Francis.
Untuk itu diusulkan agar teknologi pembuatan turbin cross-flow ini dapat
disebarluaskan ke seluruh daerah di Indonesia, antara lain dengan
memberikan percontohan dan pelatihan pada industri permesinan atau
bengkel-bengkel di daerah. Dengan melakukan diseminasi teknologi tersebut
diharapkan akan memberikan dukungan yang signifikan bagi tersedianya
energi listrik pada daerah-daerah terpencil yang memiliki sumber daya air..
----------------1. http://jonny-havianto.blogspot.co.id/2012/05/penggunaan-turbincross-flow-pada.html
2. http://jonny-havianto.blogspot.co.id/2012/05/renovasi-plta-skalakecil-dengan-turbin.html
3. http://jonny-havianto.blogspot.co.id/2012/12/konsep-pedomandesain-plta-skala-kecil.html
4. http://jonny-havianto.blogspot.co.id/2012/05/bagaimanamembangun-plta-skala-kecil.html
5.