Emco Tu-2a
Emco Tu-2a
PRAKTIKUM/PELATIHAN
A. SPESIFIKASI MESIN
13. Emergency Stop Button, merupakan saklar darurat untuk mematikan mesin
apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diingikan.
14. Tombol DEL, digunakan untuk menghapus data (akan diterangkan selanjutnya).
15. Tombol pengalih, untuk mengalihkan dari arah X ke Z dan sebaliknya.
16. Tombol INP, untuk memasukkan data data (akan diterangkan selanjutnya).
Selain tombol tombol, juga dilengkapi dengan monitor untuk memantau koordinat
pahat.
C. SISTEM ACUAN
Sistem acuan yang dipakai untuk menyatakan informasi geometri / ukuran benda kerja
terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Sistem absolute, referensi ukuran adalah satu titik tetap sebagai titik nol, dan
semua pengukuran didasarkan pada titik tersebut.
2. Sistem incremental, referensi ukuran didasarkan titik terakhir sebagai titik nol
untuk pengukuran selanjutnya.
D. SISTEM PERSUMBUAN
Sistem persumbuan pada mesin EMCO TU-2A terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu X dan
Z. Sumbu X berada pada arah melintang, sedangkan sumbu Z berada pada arah
longitudinal. Untuk arah positif dan negative dapat dilihat pada Gambar.
E. FORMAT PEMROGRAMAN
G(M)
X(I)
Z(K)
H(T)
00
01
02
Dst
Ketika memasuki mode CNC, dimonitor akan mouncul format pemrograman yang siap
diisi dengan program. Adapun format yang muncul akan sama dengan pada Tabel 1.
Keterangan:
1. Kolom 1
2. Kolom 2
: kode G atau M yang menyatakan jenis gerak pahat dan status mesin
(akan dijelaskan selanjutnya).
3. Kolom 3
4. Kolom 4
5. Kolom 5
6. Kolom 6
Untuk kode-kode yang ada dalam tanda kurung akan muncul secara otomatis jika
memasukkan kode G atau M tertentu (akan dijelaskan kemudian).
F. KODE PEMROGRAMAN
Disini ditampilkan beberapa kode pemrograman untuk tingkat dasar yang menjadi
panduan dalam praktikum CNC.
1. Gerak lurus cepat (G00)
Pahat tidak diperbolehkan melakukan sayatan/ eksekusi terhadap benda kerja.
Kecepatan telah diberikan oleh mesin secara otomatis yaitu 700 mm/ menit.
Gambar 5. Pengesetan Z = 0
5. Pengesetan titik nol sumbu X, pahat disentuhkan ke permukaan silinder benda
kerja, dapat dilihat pada Gambar 6, selanjutnya tekan tombol 14.
Gambar 6. Pengesetan X = 0
Langkah diatas adalah untuk pengesetan titik nol mode manual. Terlihat bahwa titik nol
mode manual ada pada tepi ujung benda kerja.
Setelah titik nol terdefinisi, pahat sebaiknya digeser menjauh dari benda kerja sampai
dengan diperkirakan pahat cukup aman untuk mengawali proses permesinan. Pada
Gambar 7, merupakan sebuah contoh penematan awal pahat, dimana pahat doberikan
jarak 5 mm dalam arah X dan Z. Penempatan awal pahat dilakukan dengan cara
menggeser pahat (tombol 8) sampai di layar monitor tertera angka 500. Hal ini
dikarenakan ketelitian mesin adalah 0.01 mm, sehingga nilai 500 di monitor
menunjukkan pergeseran pahat 5 mm.
Untuk
Untuk sistem pengukuran absolute (G92), harga X merupakan diameter sehingga posisi
awal pahat pada program menjadi X = 3200 dan Z = 500.
10
I. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM
Start
Menyiapkan benda
kerja dan program
Input program
Tidak
Cek M
Koreksi
Ya
Menyiapkan
plotter
Ya
Tidak
Plotting
Pemasangan benda
kerja dan setting nol
Eksekusi/pembubutan
benda kerja
Finish
11
12
13
14
15
16
17
18
19