Jurnal Pemurnian (Pendahuluan)
Jurnal Pemurnian (Pendahuluan)
PEMURNIAN
Oleh :
Muhamad Chandra (093020035)
Asisten Ihfan Praistama
ABSTRAK
Purification represent a process purify a mixture pass reaction of organic to get pure
substance. Purification can be done in so many way of among others (1) Filtration that is a
process purification of organic compound pursuant to difference of particle size measure (2)
Centrifuges that is a process purification of organic compound pursuant to difference specific
gravity (3) Extracts that is a purification process pursuant to dissolve substance distribution
comparison in two dissolver which do not dissolving each other (4) Recrystalitation that is a
process purification of solid substance pursuant to difference of condensation between purified
substance with its (5) Sublimation that is a change process from solid form become vapor
conversely because temperature influence or air pressure above its.
Intention of this attempt that is to get a pure substance with organic reactor or purification
process by dissociating mixture.
Principal from this attempt that is pursuant to filtration process, centrifuges, extracts,
sublimation and recrystalitation.
One of the attempt method from purification process filtration that is including 2-3 Caco3
spoon added by 50ml H2O into chemical glass. Then enter the dilution into funnel filter
accompanied by paper filter. After a few moments, hence filtrate will be got. Result of this
filtration in the form of transparent chromatic dilution
Result of between centrat with filtrate, in the reality filtrate more transparent compared
to centrat. While in course of NaCl recrystalitation and CuSO4 there are crystal. Besides at its
result extracts process there are condensation owning 2 transparent form and purple.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Percobaan
Pemurnian merupakan suatu
proses memurnikan suatu campuran
untuk mendapatkan
zat-zat murni.
Jarang sekali ditemukan suatu reaksi
organik yang dapat memberikan hasil
yang murni, yaitu suatu senyawa yang
antara lain adalah hasil sampingan
bahan baku yang tidak larut atau ikut
bereaksi yang berfungsi sebagai pelarut
dan katalisator dalam suatu reaksi untuk
menghasilkan senyawa yang dimaksud
maka diperlukan pemisahan dan
pemurnian. Oleh karena itu apabila kita
menginginkan suatu hasil yang murni,
maka perlu diadakan atau dilakukan
suatu proses pemurnian.
Tujuan
dari
percobaan
pemurnian yaitu untuk mendapatkan
suatu zat murni dengan proses
pemurnian
dengan
memisahkan
campuran zat dan membandingkan
filtrat dan centrat, juga dapat
memisahkan kembali suatu zat dari
campuran cair dan padat.
Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini
adalah pemurnian suatu senyawa
melalui berbagai proses, yaitu filtrasi
adalah suatu proses pemurnian senyawa
berdasarkan
ukuran
partikel.
Sentrifugasi adalah proses pemurnian
berdasarkan berat jenis, rekristalisasi
yaitu proses pengkristalan kembali
dengan
cara
pemanasan
dan
pendinginan, ekstraksi yaitu proses
pemurnian dengan menambahkan zat
ketiga yang tidak ikut bereaksi. Proses
perubahan dari fasa uap menjadi padat
dan sebaliknya dari fasa padat menjadi
fasa uap karena pengaruh temperatur
atau tekanan udara di atasnya, disebut
proses sublimasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Pemurnian
Pemurnian merupakan suatu
proses pemisahan suatu campuran secara
fisis.
Pemisahan
ini
biasanya
berdasarkan pada perbedaan ukuran
partikel menggunakan metode filtrasi,
perbedaan fase bisa menggunakan
metode sentrifugasi atau dengan metode
rekristalisasi, perbedaan kelarutan dua
jenis larutan yang bercampur dengan
metode ekstraksi atau dengan metode
destilasi.
1. Filtrasi
Filtrasi
merupakan
proses
pemisahan zat berdasarkan perbedaan
ukuran partikel. Pada proses ini larutan
yang akan dimurnikan disaring dengan
menggunakan kertas saring yang
memiliki pori yang dapat menahan
partikel-partikel besar yang tidak
diinginkan tetapi meloloskan partikelpartikel
kecil.
Kemudian
akan
dihasilkan suatu larutan yang lebih
bening daripada larutan yang sebelum
difiltrasi, larutan inilah yang disebut
filtrat.
2. Sentrifugasi
Sentrifugasi
adalah
proses
pemisahan zat berdasarkan perbedaan
berat jenis atau proses pengendapan zat
padat dari suatu cairan, dengan bantuan
alat sentrifugal. Pada proses ini
dilakukan dengan mendekantasi larutan
yang akan dipisahkan melalui alat
sentrifugal.
Pada
saat
larutan
dimasukkan ke dalam alat sentrifugal zat
yang memiliki berat jenis lebih besar
akan turun ke bawah menjadi suatu
endapan
sehingga
sentrat
yang
dihasilkan menjadi bening. Alat ini
mempunyai
kerja
berdasarkan
pemisahan campuran secara diputar
dengan kecepatan yang tinggi dan gaya
sentrifugasinya mempunyai kekuatan
gaya tarik buatan yang besar, sehingga
mendorong endapan kedasar.
3. Rekristalisasi
Zat padat sebagai hasil organik
biasanya terampur dengan zat padat lain,
oleh karena itu untuk mendapatkan zatzat padat yang diinginkan perlu
dimurnikan lebih dahulu. Salah satu cara
pemurnian zat padat yang sering
dilakukan adalah proses rekristalisasi.
Prinsip dari rekristalisasi adalah
perbedaan kelarutan antara zat yang
akan dimurnikan dengan kelarutan zat
pencampurnya. Larutan yang terjadi
dipisahkan satu sama lain, kemudian
larutan zat yang diinginkan dikristalkan
dengan cara menjenuhkan.
Suatu
cara
yang
sering
dilakukan dalam pemisahan senyawa
organik dari campurannya
yang
dihasilkan dari suatu reaksi adalah
ekstraksi antara zat cair, yaitu suatu cara
pemisahan suatu zat berdasarkan
perbandingan distribusi zat tersebut
yang terlarut dalam dua pelarut yang
tidak saling melarutkan. Perbandingan
distribusi ini disebut koefisien distribusi
(Underwood, 1989).
Ekstraksi ini menggunakan
prinsip hukum distribusi atau sering
disebut
hukum
Nernst.
Pada
kesetimbangan suatu spesies kimia A
akan didistribusikan antara dua pelarut
yang tidak bercampur itu sedemkian
aA1
rupa sehingga
= konstan
aA2
(Underwood, 1989).
Air sering kali digunakan
sebagai pelarut pertama kemudian
pelarut keduanya adalah pelarut organik
yang tidak campur dengan air. Dengan
demikian senyawa-senyawa organik
yang nonpolar akan terdapat dalam fase
organik, sedangkan senyawa yang
sifatnya polar akan larut di dalam fase
air. Senyawa yang sifatnya polar akan
lebih mudah larut dalam pelarut yang
sifatnya polar, demikian juga sebaliknya
yaitu senyawa yang sifatnya nonpolar
akan lebih mudah larut dalam pelarut
yang nonpolar. Dalam suatu pemisahan
yang ideal oleh ekstraksi pelarut, seluruh
zat yang diinginkan akan berakhir dalam
pelarut dan semua zat pengganggu
dalam pelarut yang lain .
Diantara berbagai jenis metode
pemisahan, ekstraksi pelarut merupakan
metode pemurnian yang paling baik dan
populer. Alasan utamanya adalah bahwa
pemisahan ini dapat dilakukan dengan
baik dalam tingkat makro maupun
mikro. Seseorang tidak memerlukan alat
yang khusus atau canggih kecuali
corong pemisah (S.M. Khopkar, 1984).
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan Percobaan
Dalam percobaan ini bahan
bahan yang digunakan adalah garam
kotor, Iod, H2O, Kloroform, CCl4 dan
CuSO4.
Alat-alat Percobaan
Alat yang digunakan pada
percobaan ini adalah tabung reaksi,
tabung sentrifuga, batang pengaduk,
cawan porselen, gelas kimia, elmeyer,
pembakar bunsen, botol semprot, batu
didih, klem, corong, kaki tiga alat
sentrifuga, kawat asbes dan kertas
saring.
Metode Percobaan
1. Filtrasi dan Sentrifugasi
Masukan dua atau tiga sendok
CaCO3 kedalam gelas kimia yang berisi
air 50ml lalu aduk, sebagian larutan 5 ml
dituangkan kedalam tabung sentrifuge
lalu disentriuge. Pisahkan sentrat dari
endapan dengan cara dekantasi dan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi laib,
5ml CaCO3 dimasukkan lagi ke dalam
tabung reaksi lalu disaring dengan cara
filtrasi, dan filtratnya ditampung.
Bandingkan filtrat dan sentrat.
3. Ekstraksi
Masukan satu sendok Iod
kedalam tabung reaksi yang berisi 5 ml
air, kocok, perhatikan warna larutan.
Ambil 1 ml CCl4 atau CHCl3, perhatikan
warnanya, lalu masukan kedalam larutan
Iod. Amati, kocok dengan cara
membenturkan dasar tabung dengan
telapak tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,
Hiskia,
Drs.,
(1993),
Penuntun
dasar-dasar
Praktikum Kimia Dasar, ITB,
Bandung
Day, R.A, ir. dan Underwood A.L ,
(1989),
Analisa
Kimia
Kuantitatif, Erlangga, Jakarta
J.E. Brady, (1999), Kimia Universitas
Asas dan Struktur, Edisi
Kelima, Binarupa Aksara :
Jakarta
Khopkar, SM, (1984), Konsep Dasar
Kimia Analitik, Universitas
Indonesia, Jakarta.
Penulis, Tim, (2005), Penuntun
Praktikum Kimia Dasar ,
UNPAS, Bandung
Vogel, (1979), Analisis Anorganik
Kualitatif
Makro
dan
Semimikro,
Edisi
kelima,
Kalman Media Pustaka, Jakarta.