Anda di halaman 1dari 7

Nama

NIM

: Anita Choirul Mala


: I1A011078

Neuropathy Pain
Definisi
Nyeri neuropatik yang didefinisikan
sebagai nyeri akibat lesi jaringan saraf baik
perifer maupun sentral bisa diakibatkan oleh
beberapa penyebab seperti amputasi, toksis
(akibat khemoterapi) metabolik (diabetik
neuropati) atau juga infeksi misalnya herpes
zoster pada neuralgia pasca herpes dan lain-lain.
Nyeri pada neuropatik bisa muncul spontan
(tanpa stimulus) maupun dengan stimulus atau
juga kombinasi.1

Etiologi
Penyebab nyeri neuropati ada berbagai macam,
kelompok dibawah ini.3

dibedakan

dalam

ETIOLOGI
Perifer
Poliradikuloneuropati demielinasi
inflamasi akut dan kronik
Polineuropati alkoholik
Polineuropati oleh karena kemoterapi
Sindrom nyeri regional kompleks
(complex regional pain syndrome)
Neuropati jebakan (misalnya, carpal
tunnel syndrome)
Neuropati sensoris oleh karena HIV
Neuralgia iatrogenik (misalnya, nyeri
post mastektomi atau nyeri post
thorakotomi)
Neuropati sensoris idiopatik
Kompresi atau infiltrasi saraf oleh tumor
Neuropati oleh karena defisiensi
nutrisional
Neuropati diabetik
Phnatom limb pain
Neuralgia post herpetik
Pleksopati post radiasi
Radikulopati (servikal, thorakal, atau
lumbosakral)
Neuropati oleh karena paparan toksik
Neuralgia trigeminus (Tic Doulorex)

Senttral
Mielopati kompresif dengan stenosis
spinalis
Mielopati HIV
Multiple sclerosis
Penyakit Parkinson
Mielopati post iskemik
Mielopati post radiasi
Nyeri post stroke
Nyeri post trauma korda spinalis
Siringomielia

Neuralgia post traumatik

Klasifikasi
Berdasarkan penyakit yang mendahului dan letak anatomisnya, klasifikasi nyeri
neuropati terbagi menjadi2 :
Perifer dapat diakibatkan oleh neuropati, nueralgia pasca herpes zoster,
trauma susunan saraf pusat, radikulopati, neoplasma, dan lain-lain
Medula spinalis dapat diakibatkan oleh multiple sclerosis, trauma medula
spinalis, neoplasma, arakhnoiditis, dan lain-lain
Otak dapat diakibatkan oleh stroke, siringomielia, neoplasma, dan lain-lain.
Berdasarkan gejala, klasifikasi nyeri neuropati terbagi menjadi2 :
Nyeri spontan (independent pain)
Nyeri oleh karena stimulus (evoked pain)
Gabungan antara keduanya.
Patofisologi
Patofisiologi nyeri neuropati secara singkat disajikan dalam skema berikut4:

Gejala
Gejala-gejala yang timbul saat terjadi nyeri neuropatik beragam antara lain5:
Listrik
Terjepit
Gelas pecah
Tertusuk
Keram
Rasa sakit yang mendalam
Rasa seperti terbakar
Kejang

Diagnosis
Terdapat beberapa hal yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis Neuropati
pain, yaitu6:

Penatalaksanaan

Prinsip penanganan7 :

Langkah-langkah Terapi Farmakologis pada Nyeri Neuropatik7

Tahap I8

Nilai nyeri & tegakkan diagnosis.

Tetapkan & obati penyebab

Identifikasi kemungkinan eksaserbasi komorbid akibat pemberian terapi

Jelaskan diagnosa, rencana terapi & ekspektasi yang realistis.

Tahap II8

Mulai terapi kausatif (jika memungkinkan)

Mulai terapi simtomatik, dengan 1 atau lebih terapi berikut:

TCA sekunder (nortriptilin, desipramin) atau SSNRI (duloksetin)


/selektif serotonin norandrenaline reuptake inhibitor

Ca++ channel 2 ligand (Gabapentin, Pregabalin)

lidokain topikal, dengan/tanpa terapi lini pertama lainnya untuk


nyeri neuropatik perifer lokal

opioid atau tramadol, dengan/tanpa terapi lini pertama lain pada


nyeri neuropatik akut, kanker, eksaserbasi episodik nyeri berat

Evaluasi kemungkinan terapi non-farmakologis

Tahap III 8

Nilai kembali nyeri dan kualitas hidup terkait nyeri secara frekuen

Jika perbaikan nyeri terjadi substansial (rerata penurunan nyeri 3/10) dan
efek samping dapat ditolerir, teruskan terapi

Perbaikan nyeri parsial (rerata perbaikan nyeri 4/10) setelah pemberian


satu jenis obat adekuat, tambahkan salah satu dari obat lini pertama (lihat
tabel)

Jika tidak ada respon terapi setelah pemberian dosis adekuat, ganti dengan
obat lini pertama alternatif

Tahap IV8

Bila terapi lini pertama gagal, meski dengan kombinasi atau penambahan
dengan obat alternatif, rujuk ke spesialis

Obat-obatan yang banyak digunakan sebagai terapi nyeri neuropati adalah8 :


Anti depresan
Golongan trisiklik, seperti amitriptilin, imipramin, maprotilin, desipramin.
Anti konvulsan
o Karbamasepin dan Okskarbasepin
o Lamotrigin
o Gabapentin

Daftar Pustaka
1. Purba JS. Penggunaan Obat Antiepilepsi sebagai terapi Nyeri Neuropatik.
Diakses pada tanggal 14 April 2015 di http://www.dexa-medica.com
2. Meliala L, Pinzon R. Breakthrough in Management of Acute Pain. Diakses
pada tanggal 14 April 2015 di http://www.dexa-medica.com
3. Pinzon, R. 2012. Diakses pada tanggal 14 April 2015 di
http://www.kalbemed.com/Portals/6/22_190Praktis-Diagnosis%20nyeri
%20neuropatik%20dalam%20praktik%20sehari-hari.pdf
4. Nicholson B. Differential Diagnosis: Nociceptive and Neuropathic Pain.
The American Journal of Managed Care. Juni 2006. p256-61
5. Argoff CE. Managing Neuropathic Pain: New Approaches For Today's
Clinical Practice. Diakses pada tanggal 14 April 2015 di
http://www.medscape.com/viewprogram/2361.htm
6. Diakses
pada
tanggal
14
April
2015
http://www.ocw.usu.ac.id/course/download/.../bms166_slide_pain_neuralg
ia.
7. Meliala, L. 2004. Terapi Rasional Nyeri. Medika Gama Press, Yogyakarta.
8. Dworkin, RHH., OConnor, BB., Backonja, M., Farrar, JTT., Finnerup,
NBB., Jensen, TSS., Kalso, EAA., Loeser, JDD., Miaskowski, C.,
Nurmikko, TJJ., Portenov, RKK., Rice, ASCS., Stacey, BRR., Trede,
RDD., Turk, DCC., Wallace, MSS., 2007. Pharmacologic management of
neuropathic pain: Evidence-based recommendations., PAIN; 132(3):23751.

Anda mungkin juga menyukai