Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN NYERI

LATAR BELAKANG

• Nyeri  Gejala yang membawa pasien datang berobat


• Istilah “manajemen nyeri” pada umumnya digunakan di bidang
anestesiologi, tapi pada perkembangan kemudian pemakaian di
luar kamar operasi.
• Praktek penanganan nyeri tidak hanya terbatas pada
anesthesiologist, tapi juga praktisi lain seperti dokter (internist,
onkologist, dan neurologist) dan bukan dokter (psikolog,
chiropraktor, akupunturis, hipnotis).
• Pendekatan paling efektif ialah pendekatan multidisiplin.1
DEFINISI

• Nyeri tidak hanya perasaan sensoris tapi juga pengalaman.

• International Association for the Study of Pain mendefinisikan nyeri


 Pengalaman sensoris dan emosi yang tidak menyenangkan
yang berhubungan dengan potensial kerusakan jaringan atau
trauma, atau menggambarkan istilah berbagai kerusakan.2

• Respon terhadap nyeri dapat sangat bervariasi pada tiap orang,


pada orang yang sama di lain waktu.1
KLASIFIKASI

• Klasifikasi nyeri berdasarkan patofisiologi (nosiseptif /


neuropati), etiologi (post operasi / kanker), atau daerah yang
terkena (nyeri kepala, low back pain).
• Klasifikasi berguna untuk pemilihan modalitas dan terapi
medikamentosa.
• Nyeri nosiseptif disebabkan aktivasi / perangsangan saraf
nosiseptif perifer, khususnya reseptor yang mentransduksi
stimulus noksius.
• Nyeri neuropati disebabkan luka atau abnormalitas struktur
saraf pusat atau tepi.1
KLASIFIKASI

Akut

Inflamasi Kronis

Neuropati
Nyeri Cepat

Alih Lambat
RESPON SISTEMIK THD NYERI

• Kardiovaskuler  Hipertensi, takikardi  Iskemi


• Pernafasan  Peningkatan WOB
• GIT & Urinaria  Menurunkan motilitas GIT
• Efek endokrin  Hormon katabolik ↑, hormon anabolik ↓
• Efek hematologi
• Efek imun
• Kondisi umum  Ansietas1
INTERVENSI FARMAKOLOGI

• Anti depresan
• Neuroleptik
• Kortikosteroid
• Anti konvulsan
• Anestesi lokal sistemik
• Agen alfa adrenergik
PEMILIHAN TEKNIK

• Pasien
• Prosedur
• Pawat inap / Rawat jalan1
PASIEN RAWAT JALAN

• Analgetik non Opioid  Ex : Cox Inhibitor


• Analgetik Opioid (Oral)  Codeine, MST , Tramadol1
OPIOID ORAL

• Untuk nyeri yang memang sedang – berat


• Waspada efek samping
• Contoh yang populer di Indonesia : MST, Codein, Tramadol1

AN . LOKAL INFILTRASI

• Injeksi di lokasi nyeri (Blok atau intra artikuler)1


PASIEN RAWAT INAP

• Analgetik non Opioid


• Analgetik Opioid (IV, IM, SC, PCA, Transdermal)
• Blok safar perifer
• Blok neuroaksial sentral (Epidural) dan opioid intra spinal1
IV / IM
DAFTAR PUSTAKA

1. Morgan, Edward. et al. Clinical Anesthesiology, 4th Edition. McGraw-Hill


Companies. United States : 2006.
2. Stoelting, Robert K. et al. Pharmacology and Physiology in Anesthetic
Practice, 2nd Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia : 2006.

Anda mungkin juga menyukai