UMAH SAKIT ISLAM KARAW A. Pengertian Meminta Pendapat Lain (Second Opinion) adalah pendapat medis yang diberikan oleh dokter lain atau dokter kedua terhadap suatu diagnosa atau terapi maupun rekomendasi medis lain terhadap penyakit yang diderita pasien. lanjutan PENGERTIAN Mencari pendapat lain bisa dikatakan sebagai upaya penemuan sudut pandang lain dari dokter kedua setelah pasien mengunjungi atau berkonsultasi dengan dokter pertama. B. Tujuan Memastikan penyakit yang diderita oleh pasien dengan diagnosis yang tepat Melakukan pemeriksaan ulang pada pasien C. Ruang Lingkup Perbedaan diagnosis dan penatalaksaan penyakit oleh dokter sering terjadi. Di negara yang paling maju dalam bidang kedokteranpun, para dokter masih saja sering terjadi perbedaan dalam diagnosis maupun proses terapi, sehingga menimbulkan keraguan pada pasien dan keluarganya. Lanjutan Ruang Lingkup Dengan semakin meningkatnya informasi dan teknologi maka semakin terbuka wawasan ilmu pengetahuan dan informasi tentang berbagai hal. Pengetahuan masyarakat tentang wawasan dan pengetahuan tentang permasalahan kesehatannya. Informasi yang sepotong-sepotong atau salah dalam menginterpretasikan informasi seorang pasien akan berakibat pasien atau keluarganya merasa tindakan dokter salah atau tidak sesuai standar. ngnya Second Opinion bagi P a. Kesalahan diagnosis dan penatalaksaan pengobatan dokter sering terjadi di belahan dunia manapun, termasuk di Indonesia. b. Perbedaan pendapat para dokter dalam mengobati penderita adalah hal yang biasa terjadi, dan hal ini mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi penderita c. Second opinion dianjurkan bila menyangkut ancaman nyawa, kerugian biaya atau dampak finansial yang besar. Permasalahan kesehatan yang memerlukan Second Opinion: 1) Keputusan dokter tentang tindakan operasi, apalagi yang akan membuat perubahan anatomis permanen pada tubuh pasien dan tindakan operasi lainnya. 2) Keputusan dokter tentang pemberian obat jangka panjang lebih dari 2 minggu, misalnya pemberian obat TBC jangka panjang, pemberian antibiotika jangka panjang dan pemberian obat-obat jangka panjang lainnya Lanjutan Permasalahan kesehatan yang memerlukan Second Opinion: 3) Keputusan dokter dalam pemberian obat yang sangat mahal : baik obat minum, antibiotika, susu mahal atau pemberian imunisasi yang sangat mahal 4) Kebiasaan dokter memberikan terlalu sering antibiotika berlebihan pada kasus yang tidak seharusnya diberikan : seperti infeksi saluran napas, diare, muntah, demam virus, dan sebagainya. Biasanya dokter memberikan diagnosis infeksi virus tetapi selalu diberi antibiotika Lanjutan Permasalahan kesehatan yang memerlukan Second Opinion: 5) Keputusan dokter dalam pemeriksaan laboratorium dengan biaya sangat besar 6) Keputusan dokter tentang suatu penyakit yang berulang diderita misalnya : penyakit tifus berulang 7) Keputusan diagnosis dokter yang meragukan: biasanya dokter tersebut menggunakan istilah “gejala” seperti gejala tifus, gejala ADHD, gejala demam berdarah, gejala usus buntu. Atau diagnosis autis ringan, ADHD ringan dan gangguan perilaku lainnya. Lanjutan Permasalahan kesehatan yang memerlukan Second Opinion: 8) Ketika pasien didiagnosa penyakit serius seperti kanker, maka pasien pun biasanya diizinkan meminta pendapat lain. 9) Keputusan pemeriksaan dan pengobatan yang tidak direkomendasikan oleh institusi kesehatan nasional atau internasional, seperti terapi antibiotika yang berlebihan dan tidak sesuai dengan indikasi D. Tata Laksana 1) Mencari dokter yang sesuai kompetensinya atau keahliannya yang lebih bisa dipercaya. Meminta rekomendasi dari keluarga, atau teman dekat dokter mana yang mereka rekomendasikan. 2) Rekomendasi atau pengalaman keberhasilan pengobatan teman atau keluarga terhadap dokter tertentu dengan kasus yang sama sangat penting untuk dijadikan referensi. Karena pengalaman yang sama tersebut sangatlah penting dijadikan sumber referensi . Lanjutan Tata Laksana Secon Opinion 3) Bila keadaan emergensi atau kondisi tertentu maka keputusan secound opinion juga harus dilakukan dalam waktu singkat hari itu juga 4) Mencari second opinion terhadap dokter yang dapat menjelaskan dengan mudah, jelas, lengkap dan dapat diterima dengan logika. Biasanya dokter tersebut menjelaskan dengan baik dan mudah diterima. Dokter yang cerdas dan bijaksana biasanya tidak akan pernah menyalahkan keputusan dokter sebelumnya atau tidak akan pernah menjelek-jelekan dokter sebelumnya atau menganggap dirinya paling benar. Lanjutan Tata Laksana Secon Opinion 5)Bila melakukan second opinion sebaiknya awalnya jangan menceritakan dulu pendapat dokter sebelumnya atau mempertentangkan pendapat dokter sebelumnya, agar dokter terakhir dapat objektif dalam menangani kasusnya Kecuali dokter tersebut menanyakan pengobatan yang sebelumnya pernah diberikan atau pemeriksaan yang telah dilakukan. Lanjutan Tata Laksana Secon 6) Opinion Bila pendapat kedua dokter tersebut berbeda, maka biasanya pasien dapat memutuskan salah satu keputusan tersebut berdasarkan argumen yang dapat diterima secara logika. Atau dalam keadaan tertentu mengiikuti advis dari dokter tersebut bila terdapat perbaikan bermakna dan sesuai penjelasan dokter maka keputusan tersebut mungkin dapat dijadikan pilihan. Bila hal itu masih membingungkan, tidak ada salahnya melakukan pendapat ketiga. Biasanya dengan berbagi pendapat tersebut pasien akan dapat memutuskannya. Bila pendapat ketiga tersebut masih sulit dipilih biasanya kasus yang dihadapi adalah kasus yang sangat sulit. Lanjutan Tata Laksana Secon 7) Opinion Keputusan second opinion terhadap terapi alternatif sebaiknya tidak dilakukan karena pasti terjadi perbedaan pendapat dengan pemahaman tentang kasus yang berbeda dan latar belakang ke ilmuan yang berbeda. 8) Kebenaran ilmiah di bidang kedokteran tidak harus berdasarkan senioritas dokter atau gelar profesor yang disandang. Tetapi berdasarkan kepakaran dan landasan pertimbangan kejadian ilmiah berbasis bukti penelitian di bidang kedokteran. Langkah – langkah Pelayanan Second Opinion: 1) Pasien dan keluarga berhak mengajukan permintaan pendapat lain (second opinion) dengan mengisi formulir permintaan pendapat lain/ second opinion. 2) Perawat/ bidan jaga menghubungi dokter yang dimintai pendapat lain, baik dokter dalam maupun dokter luar rumah sakit, dan meminta jadwal bertemu. 3) Perawat/ bidan jaga memberitahukan pasien/ keluarga tentang jadwal yang ditentukan. Lanjutan Langkah – langkah Pelayanan 4.Second Opinion: Mempersilahkan pasien untuk melakukan konsultasi dengan dokter. 5. Dokter mengkaji pasien tersebut dan membaca riwayat penyakit pasien pada dokumen rekam medis pasien. 6. Dokter memberikan edukasi mengenai penatalaksanaan sesuai dengan diagnosa pasien. Lanjutan Langkah – langkah Pelayanan Second Opinion: 7. Pasien berhak menentukan penatalaksanaan mana yang akan dipilih. 8. Pasien memilih penatalaksanaan yang diinginkan. 9. Pelaksanaan tatalaksana sesuai dengan keinginan pasien. 10. Perawat/bidan menyimpan formulir second opinion di dokumen rekam medis pasien.