Anda di halaman 1dari 28

GANGGUAN KELENJAR

PANKREAS
Oleh:
Dr. Sri Utami B.R. Ms.

Anatomi Fisiologi Pankreas


Pankreas merupakan:
Organ yang panjang dan ramping
Kelenjar yang berstruktur sangat mirip
dengan kelenjar ludah
Panjangnya + 15 cm mulai dari duodenum
sampai ke limpa dan beratnya 60-90 gram
Terbentang pada vertebra lumbalis I dan II
di belakang lambung

Bagian dari pankreas :


Kepala (kaput): terletak di sebelah kanan dari
organ abdomen dan di dalam lekukan duodenum
yang melingkarinya
Leher (kolum): bagian yang tepat lateral terhadap
kaput panrkeatis; panjangnya 2,5 cm, mula-mula
menuju ke ventral lalu ke kiri untuk bergabung
dengan korpus pankreatis
Badan (korpus): bagian utama dari organ ini,
letaknya di belakang lambung dan di depan
vertebral lumbalis I
Ekor (kaudal): bagian ruang di sebelah kiri yang
sebenarnya menyentuk limpa

Fungsi pankreas
Memiliki fungsi endokrin maupun eksokrin,
saling berhubungan
Fungsi eksokrin utama membentuk getah
pankreas yang berisi enzim dan elektrolit
(pethidine, tripsine dan amilase)
memfasilitasi proses pencernaan melalui
sekresi enzim ke dalam duodenum
proksimal

Fungsi endokrin
Sel alpha
Mensekresikan glukagon yang berfungsi
meningkatkan glukoneogenesis untuk
meningkatkan glukosa darah
Sel beta
Mensekresikan insulin yang mengatur
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak yang
menstimulasikan permeabilitas sel sehingga
glukosa dapat masuk ke dalam sel
Sel delta
Mensekresikan hormon somatostatin yang
berfungsi menghambat sekresi insulin dan
glukagon dari pankreas

Peranan pankreas dalam mengatur


metabolisme glukosa
Karbohidrat terdapat dalam berbagai bentuk,
termasuk gula sederhana atau monosakarida,
dan unit-unit kimia yang kompleks, disakarida
dan polisakarida
Karbohidrat yang sudah ditelan akan dicerna
menjadi monosakarida dan diabsorbsi, terutama
dalam duodenum dan jejunum proksimal.
Sesudah absorbsi, kadar glukosa darah akan
meningkat untuk sementara waktu dan akhirnya
akan kembali lagi ke kadar glukosa darah
normal, sebagian besar tergantung dari:
1) Ekstraksi glukosa
2) Sintesis glikogen
3) Glikogenesis dalam hati

Jaringan perifer otot dan adiposa juga

mempergunakan glukosa sebagai sumber


energi
Jaringan-jaringan berperan dalam
mempertahankan kadar glukosa darah
meskipun secara kuantitatif tidak sebesar
hati
Jumlah glukosa diambil dan dilepaskan
oleh hati dan dipergunakan oleh jaringanjaringan perifer tergantung dari
keseimbangan fisiologis beberapa hormon

Hormon-hormon ini dapat diklasifikasikan


sebagai:
Hormon yang merendahkan kadar glukosa
darah
Hormon yang meningkatkan kadar glukosa
darah

Insulin merupakan hormon yang


menurunkan glukosa darah
Insulin dibentuk oleh sel-sel beta pulau
langerhans pankreas

Hormon tertentu yang dapat meningkatkan kadar


glukosa darah, antara lain:
Glukagon yang disekresi oleh sel-sel alpa pulau
Langerhans
Epinefrin yang disekresikan oleh medula adrenal dan
jaringan kromafin
Glukokortikoid yang disekresi oleh korteks adrenal
Growth hormone yang disekresi oleh kelenjar hipofisis
anterior

Glukagon, epinefrin, glukokortikoid dan growth


hormon membentuk suatu mekanisme counter
regulator yang mencegah timbulnya hipoglikemia
akibat pengaruh insulin

Pengaturan Kadar Gula dan Darah


Hati
Berfungsi sebagai suatu sistem penyangga glukosa
darah
Saat glukosa darah meningkat hingga konsentrasi yang
tinggi, sesudah makan dan kecepatan sekresi insulin
juga meningkat, sebanyak 2/3 dari seluruh glukosa
yang diabsorpsi dari usus dalam waktu singkat akan
disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen
Konsentrasi glukosa dan konsentrasi sekresi insulin
berkurang, hati akan melepaskan glukosa kembali
dalam darah
Hati mengurangi fluktuasi konsentrasi glukosa darah
sampai kira-kira 1/3 dari yang dapat terjadi

Fungsi insulin dan glukagon


Pentingnya sistim pengatur umpan balik untuk
mempertahankan konsentrasi glukosa darah
normal
Konsentrasi glukosa darah meningkat maka
akan timbul sekresi insulin
Konsentrasi glukosa darah menurun maka
akan timbul sekresi glukagon

Pada keadaan hipoglikemia berat


Timbul suatu efek langsung akibat kadar glukosa darah
yang rendah terhadap hipotalamus, akan merangsang
sistem saraf simpatis
Hormon epinefrin yang disekresikan oleh kelenjar
adrenal menyebabkan pelepasan glukosa lebih lanjut
dari hati

Pada keadaan hipoglikemia yang lama


Beberapa jam dan beberapa hari, suatu respons
terhadap keadaan hipoglikemia yang lama
Akan timbul sekresi hormon pertumbuhan dan kortisol
dan kedua hormon ini mengurangi kecepatan
pemakaian glukosa oleh sebagian besar sel tubuh
Mengubah jumlah pemakaian lemak menjadi lebih
besar

Alasan mengapa kadar glukosa dalam


darah perlu dijaga:
Glukosa sangat berpengaruh dalam tekanan
osmotik di dalam cairan ekstraseluler
Sangat tingginya konsentrasi glukosa dalam
darah menyebabkan keluarnya glukosa dalam
air seni
Keadaan di atas menimbulkan diuresis
osmotik oleh ginjal, yang dapat mengurangi
jumlah cairan tubuh dan elektrolit

Gula darah
Kadar normal
Kadar Gula Darah Sewaktu < 140 mg/dl
Kadar Gula Darah Puasa < 110 mg/dl
Kadar Gula Darah Sehabis makan < 200
mg/dl
Terjadi abnormal karena sel beta di pankreas
rusak atau berkurang sehingga sekresi insulin
terhambat, maka glukosa darah yang
seharusnya dikontrol oleh insulin tidak terjadi
sehingga kadar glukosa dalam darah tinggi

KLASIFIKASI DM
DM Type 1 (Insulin Dependent Diabetes
Mellitus) / IDDM

DM Type 2 (Non Insulin Dependent


Diabetes Mellitus) / NIDDM

Non obese NIDDM


Obese NIDDM
MODY (Maturity Onset Diabetes of theYoung)

Diabetes tipe lain


Penyakit eksokrin pankreas
Pankreatitis
Pankreatektomi
Fibrokalkulus pankreas (Pankreopati fibrokalkulus)
Kelainan endokrin
Akromegali
Sindroma Cushing
Feokromositoma
Hipertiroidisme
Lain-lain seperti obat-obatan: glukokortikoid,
tiazid, dilantin, interferon

DM gestasional

Pemeriksaan, Penanganan dan


Pencegahan
Pemeriksaan
Gula darah puasa dan sesudah makan
Ureum, kreatin
Urin rutin
Foto thorax, EKG, funduskopi
Fungsi hati
Profil lipid
Albumin urin, mikroalbumin

Penanganan
Pemberian obat hipoglikemik oral (OHO)
Sulfonyluria
Obat golongan sulfonylurea bekerja dengan cara;
Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan
Menurunkan ambang sekresi insulin
Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan
glukosa

Biguanid
Menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai di bawah
normal
Preparat yang aman adalah metformin
Obat ini dianjurkan untuk pasien gemuk obat tunggal

Insulin

Pencegahan
Memberikan informasi dan edukasi mengenai
diabetes melitus
Menurunkan berat badan
Mengatur asupan berupa karbohidrat (60-70%),
lemak (20-25%), protein (10-15%), kolesterol (<
300 mg/hari), kandungan serat larut ( + 25 g/hari)
Olahraga (3-4 kali dalam seminggu)
Latihan yang dijadikan pilihan adalah jalan kaki,
jogging, renang, bersepeda dan mendayung

Penyebab Diabetes Melitus


Kelainan sel beta pankreas
Kelainan plasma, beredarnya antibodi anti
insulin
Kelainan kerja insulin pada sel sasaran,
menurunkan kadar reseptor insulin atau
kegagalan pengikatan insulin

Kelainan Morfologi
Perubahan morfologi pada D.M. merupakan
dasar diagnosis, ditentukan oleh :
Lama penyakit diderita
Beratnya penyakit

Lama dan berat penyakit mempengaruhi


perubahan anatomi
D.M. yang sudah berlangsung 10 sampai 15
tahun akan menimbulkan angiopati (penebalan
pembuluh darah) di ginjal dan retina.
Juga timbul aterosklerosis lebih berat

Perubahan anatomis yang terjadi


adalah :
Penebalan membran basal dan angiopati
disini terjadi penebalan mikrovaskular pada :
Vaskuler
- kulit
- retina
- otot skelet
- glomerulus/medula ginjal
Nonvaskuler
- Tubulus ginjal
- kapsula Bowman
- saraf perifer
- plasenta (pd wanita hamil)

Lapisan basal tiap jaringan bertambah


lebar dan diganti dengan lapisan hialin
yang komposisi jaringan kolagen
Lapisan basal akan menebal dan
menyempitkan lumen kapiler pembuluh
darah
Keadaan ini disebut mikro-angiopati

Perubahan pankreas

Ukuran dan jumlah pulau Langerhans berkurang


Peningkatan jumlah dan ukuran pulau Langerhans
Degranulasi sel beta pankreas
Penumpukan glikogen dalam sel beta
Penggantian bahan amiloid pada pulau
Langerhans
Infiltrasi sel limfosit pada pulau-pulau Langerhans
suatu reaksi imunologis
Peningkatan jumlah & ukuran pulau-pulau
Langerhans terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh
ibu diabetes melitus merupakan reaksi hiperplasi
bayi terhadap ibu diabetes mellitus

Sistem pembuluh darah pada


Diabetes Mellitus
Penyakit Diabetes Mellitus 10 sampai 15
tahun, kebanyakan telah menimbulkan
kelainan vaskular secara nyata
80% penderita diabetes mellitus
meninggal akibat penyakit kardiovaskular,
termasuk pembuluh darah ginjal
Semua jenis pembuluh darah terkena dari
aorta sampai arteriol dan kapiler

Aorta dan arteri ukuran besar, menengah

mengalami percepatan arteriosklerosis


berat
Infark miokardium disebabkan oleh arterosklerosis arteri-coroner, menyebabkan
kematian tersering pada diabetes mellitus
laki-laki dan wanita
Gangren pada tungkai bawah akibat
gangguan vaskular lanjut, kira-kira 100
kali dari non diabetes mellitus
Kerusakan pembuluh darah arteri paling
berat pada glomerulos dan sirkulasi mikro

Referensi
Basic of Pathology: Robbin & Kumar.
Patofisiology: Sylvia A. Price

Anda mungkin juga menyukai