Nomor 1
a. Pada kasus Enron dan Worldcom, dikenal Maria Hopkins dan Cinthya Cooper
sebagai dua wanita kuat di unit Internal audit. Menurut Anda, mengapa Cinthya
Cooper berhasil menyelamatkan Worldcom lebih awal dan berhasil menjadi The
Woman of The Year tahun 2001 dan 2002, dibanding Mrs Hopkins?
Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing
secara total atas fungsi internal audit perusahaan. Mantan Chief Audit Executif Enron
(Kepala internal audit) semula adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai
akuntan publik perusahaan. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen. Sherron Watskin, salah
satu eksekutif auditor internal Enron, melaporkan praktek tidak terpuji itu. Keberanian
Watskin tidak segera/terlambat ditindak lanjuti, karena Kepala Internal audit Enron yg
berasal dari AA (outsourching) telah meyetujui rekayasa tersebut. Akibat pola one tier
board, Watkins tidak dapat berbuat apa-apa karena ia adalah auditor internal yang
berdasarkan struktural berada di bawah Direktur Utama, jadi ketika Direktur Utama
bekerjasama dengan KAP Arthur Andersen untuk mengungkap temuan tersebut,
Watkins tidak dapat berbuat apa-apa. Selain itu, karena auditor internal di Enron
merupakan outsorching dari KAP Arthur Enderson sehingga mereka tidak dapat
menjalankan tugasnya secara objektif dan independen.
b. Dampak dari hal tersebut diatas, terbit salah satu pasal dalam Sarbanes Oxley Act yang
menjaga independensi internal audit di perusahaan yang go public. Bagaimana bunyi pasal
tersebut
Bunyi pasal Sarbanes Oxley Act : melarang outsourching internal audit pada perusahaan
yang listing di USA
Nomor 2
a. Menurut PCAOB standar 2 (dalam sarbanes oxley act seksi 404), dinyatakan bahwa
auditor eksternal dapat menggunakan pekerjaan yang dilakukan oleh auditor internal
ketika melaporkan efektifitas pengendalian internal. Jelaskan hal tersebut.
Untuk menilai risiko pengendalian, sehingga jika pengendalian internal oleh auditor internal
efektif, maka auditor eksternal dapat mengurangi secara signifikan risiko pengendalian dan
beserta itu juga mengurangi pengujian substantif
b. Dalam judgement sampling, populasi transaksi yang nilainya bervariasi (misalnya saat
audit kontrak2 pembelian), sering digunakan pendekatan sampling Pareto. Jelaskan
hal tersebut.
Sampling pareto merupakan teknik pengambilan keputusan untuk menemukan perubahan
yang memberikan manfaat terbesar bagi pengambil keputusan dengan prinisp bahwa untuk
banyak kejadian, sekitar 80% dari efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya.
Nomor 3
Mengapa auditor eksternal lebih independen dalam audit, dibandingkan auditor internal.
Baik akuntan publik maupun audit internal, secara formal guidelines (SAS, SIAS) harus
mendeteksi dan mengungkapkan kecurangan saat audit. Mengapa umumnya auditor
eksternal kurang berhasil dalam hal tersebut?
Auditor eksternal lebih independen daripada auditor internal karena auditor eksternal berada di
posisi yang tidak terpengaruh oleh stuktural perusahaan (pola one tier board/ two tier board)
sehingga dapat lebih independen dalam menjalankan tugasnya, karena tidak ada tekanan dari
Direktur Utama. Dalam praktek, auditor KAP sulit mendalami kecurangan klien karena adanya
batasan waktu/ time budget pressure audit sesuai kontrak. Pada kondisi tersebut, temuan
kecurangan biasanya disampaikan kepada internal audit klien untuk didalami lebih lanjut.
Untuk mengantisipasi kecurangan yg tidak terdeteksi, akuntan publik akan meminta
representasi manajemen sebagai jaminan tertulis tidak adanya kecurangan klien.
Nomor 4
Berdasarkan definisi yang terakhir, penugasan audit internal meliputi asurans dan
konsultasi.
bidang tersebut.
Pemberian saran : terkait dengan perubahan organisasi, misalnya dlm hal pengurangan
staf, redesain proses bisnis, desain pengendalian, pengembangan SOP, saran mitigasi risiko
tinggi,dll
Pelatihan : dalam manajemen risiko, internal control, cost reduction program
Fasilitator: bidang CSA, risk asessment, counterpart KAP ,dll
b. Disisi lain, Spencer Picket ( 3rd ed- 2010) mengutip handbook of IIA, menguraikan
lingkup konsultasi audit internal mencakup 6 jenis bidang konsultasi, yaitu Formal
engagements Informal engagement Emergency services Assessment services
Facilitation services Remedial services . Menurut anda, apakah substansi lingkup
bidang konsultasi yang dinyatakan Picket dengan Reding berbeda? Jelaskan jawaban
anda!
Bidang konsultasi audit internal mencakup lanjutan dari kegiatan asurans fungsi fungsi yang
ada maupun dari permintaan unit/fungsi organisasi tertentu. Menurut Handbook IIA,
terdapat 6 jenis bidang konsultasi ( K.H.Spencer Picket 3rd ed- 2010)
Formal engagements planned and written agreement;
support;
Remedial services to assume a direct role to prevent or remediate a problem, for
example, training in risk management, internal control, compliance issues drafting
policies.
Disamping itu (Reding-2009) memberi gambaran tiga lingkup kegiatan konsultasi yang
dilakukan internal auditor, yaitu :
Pemberian saran : terkait dengan perubahan organisasi, misalnya dlm hal pengurangan staf,
redesain proses bisnis, desain pengendalian, pengembangan SOP, saran mitigasi risiko
tinggi,dll
Pelatihan : dalam manajemen risiko, internal control, cost reduction program
Fasilitator: bidang CSA, risk asessment, counterpart KAP ,dll
Nomor 5
a. Jelaskan perbedaan muatan kerangka IPPF tahun 2013 dengan IPPF tahun 2015
Pada mandatory guidance dalam IPPF 2015 ditambah satu unsur baru yaitu core principles.
Tiga unsur lama, tetap seperti IPPF 2013, meliputi:
Definisi internal audit, tidak mengalami perubahan pada IPPF 2015. Dalam pendekatan
kode etik pelaksanaan tugasnya dan uraian position paper IPPF 2013, urutan pendekatan
dlm pemberian keyakinan yg memadai / asurans, adalah governance, risk management &
control, namun pada IPPF 2015, pendekatannya disesuaikan dengan definisi awal (Risk
Bagi akuntan publik, manajemen risiko dikembangkan untuk menguji dan mengurangi
risiko material dalam audit yang menjadi tanggung jawabnya dan terkait langsung dengan
kualitas audit. Dinamika yang ditemukan saat audit yang terkait dengan sistem pengendalian
intern klien akan digunakan pertimbangan profesional dalam pengembangan prosedur audit,
agar risiko audit, risiko salah saji material dapat dikurangi. Tindakan preventif, yang salah
satunya berupa pengembangan prosedur audit difokuskan untuk kepentingan langsung risiko
auditor. Risiko audit (audit risk) adalah risiko memberikan opini audit yang tidak tepat
(expressing aninappropriate audit opinion)
secara material Tujuan audit ialah menekan risiko ini ke tingkat rendah yang dapat diterima
auditor (to redcee this audit risk to an acceptably low level) . Pendekatan audit yang semula
bersifat rules based, bergeser menjadi principles based. Hal tersebut merupakan cakupan
dari substansi risk based audit.
Berbeda dengan audit eksternal, audit internal lebih mengembangkan manajemen
risiko dengan fokus agar dari proses pelaksanaan dan temuan audit dapat dikembangkan
tindakan represif maupun preventif agar risiko- risiko perusahaan dapat dikurangi seoptimal
mungkin. Jika fokus utama untuk mengurangi risiko perusahaan berjalan optimal, pada
gilirannya, akan meningkatkan kualitas laporan hasil penugasan. Persepsi Top Manajemen
terhadap rendahnya kualitas laporan hasil penugasan (internal audit), merupakan salah satu
risiko audit signifikan bagi internal auditor. meskipun demikian, rekomendasi yang bersifat
preventif difokuskan untuk kepentingan langsung perusahaan. Hal tersebut merupakan
cakupan dari substansi risk based internal audit. Meskipun dalam hal
pendekatan
kepentingan risiko RBA berbeda dengan RBIA, namun tujuan pendekatan risiko dalam audit
adalah sama , yaitu untuk tindakan antisipasi.
Pada RBA, berupa antisipasi salah saji material bagi auditor, sedangkan pada RBIA
antisipasi dampak risiko bagi organisasi/perusahaan.Diatas sudah dijelaskan, bahwa
antisipasi risiko ditujukasn agar dampak risiko terhadap perusahaan dapat dikurangi, dan
bila memungkinkan dapat dihilangkan. Untuk itu perlu adanya pemahaman terhadap
rekomendasi dalam komunikasi hasil penugasan yang dinamis didasarkan perkembangan
lingkungan bisnis, perubahan unsur-unsur SWOT dan perkembangan strategi perusahaan.
Rekomendasi diatas lebih bersifat konsultatif.
Nomor 6
a. Pada kegiatan konsultasi audit internal di organisasi perusahaan saat ini,
dimungkinkan terjadinya konsekuensi yang bersifat hambatan kegiatannya. Menurut
anda, apa saja hambatan yang dapat terjadi
Penugasan audit internal pada kegiatan konsultasi baru dirilis akhir tahun 2000, sehingga
dapat terjadi kosekuensi penugasan organisasi yang tumpang tindih, sebagai berikut:
4.1 Sebelum redefinisi AI, umumnya perusahaan sudah menyiapkan fungsi organisasi
konsultan internal yg terkait dengan optimasi, misalnya fungsi akuntansi manajemen;
fungsi evaluasi kegiatan ; fungsi pemantauan sistem & prosedur, yang kesemuanya tsb
dapat berupa bagian/ struktur organisasi tersendiri maupun merupakan tugas tambahan
dari bagian organisasi tertentu.
4.2 Adanya penugasan
AI sebagai
konsultan,
dapat
menimbulkan
duplikasi
pemasaran, ke piutang/ keuangan); data hasil audit dapat digunakan bahan konsultasi yg
lengkap& terintegrasi
Internal Audit memeriksa dengan pendekatan yg simultan, yaitu manajemen risiko,
sistem pengendalian dan tatakelola, sehingga konsulnya dapat bersifat integral
Hasil konsultasi, dapat didesain untuk mencegah fraud
Bidang konsultasi yang luas
Bidang konsultasi audit internal mencakup lanjutan dari kegiatan asurans fungsi fungsi
yang ada maupun dari permintaanunit/fungsi organisasi tertentu. Menurut Handbook IIA,
terdapat 6 jenis bidang konsultasi (K.H.Spencer Picket 3rd ed- 2010)
Formal engagements planned and written agreement;
Informal engagement routine information exchange and participation in projects,
meetings and so on;
Emergency services temporary help and special requests;
Assessment services information to management to help them make decisions, for
example, proposed new system or contractor;
Facilitation services for improvement, for example, CSA, benchmarking, planning
support;
Remedial services to assume a direct role to prevent or remediate a problem, for
example, training in risk management, internal control, compliance issues drafting
policies.
Disamping itu (Reding-2009) memberi gambaran tiga lingkup kegiatan konsultasi yang
dilakukan internal auditor, yaitu
Pemberian saran : terkait dengan perubahan organisasi, misalnya dlm hal pengurangan
staf, redesain proses bisnis, desain pengendalian, pengembangan SOP, saran mitigasi
risiko tinggi,dll
Pelatihan : dalam manajemen risiko, internal control, cost reduction program
Fasilitator: bidang CSA, risk asessment, counterpart KAP ,dll
Meningkatkan Rekomendasi Audit yang Antisipasif
Nomor 7
Jelaskan yang anda ketahui tentang whistle blowing system dan pakta integritas yang
harus ada disetiap perusahaan yang melaksanakan GCG, serta apa kaitannya kedua hal
tersebut dengan penugasan audit internal
Buku ini merupakan buku pedoman perusahaan, sebagai petunjuk seluruh unit yang ada di
perusahaan, termasuk unit auditor internal, namun terkait langsung dengan perencanaan audit
kecurangan. Isinya, berupa kecurangan( fraud) dan abuse( ketidak patutan); cara melaporkan
kepada pimpinan; tingkatan / level pelaporan, pengumpulan/klasifikasi laporan, evaluasi
laporan tindak lanjut laporan; keamanan bagi pelapor. Pakta integritas merupakan perjanjian/
pernyataan tentang komitmen untuk melaksanakan seluruh tugas, fungsi, tanggung jawab,
wewenang dan peran sesuai dengan peraturan undang-undang dan kesanggupan untuk tidak
melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme.(kaitkan dengan 3E dan kode etik AI-Integritas,
Objektifitas, Kerahasiaan, Kompetensi)
Nomor 8
Jelaskan yang anda ketahui tentang SMEAC dalam perncanaan audit forensik. Apa
perbedaan dari audit kecuranngan dengan audit forensik?
E. Execution. Merupakan perencanaan yang memuat suatu uraian rinci kegiatan untuk
mencapai misi, meliputi : penentuan tim audit forensik, penyusunan program audit forensik,
jangka waktu dan anggaran biaya audit forensik,
diambil.
Audit forensik merupakan audit seorang saksi ahli (auditor) dalam mendeteksi kecurangan
dan investigasi, untuk menentukan jumlah kerugian negara, serta landasan hukum tuntutan
ganti rugi di pengadilan
Nomor 9
Suatu produk consumer goods, dengan karakter produk in- elastis, diterima pasar pada volume
BEP, yaitu 600 unit dengan harga jual Rp 200. per unit. Biaya variable Rp 120.,-- per unit,
biaya tetap Rp 48.000,-- pertahun. Kapasitas mesin 1.200 unit. Perusahaan merencanakan
bekerja pada full capacity. Pada saat produk dinaikan menjadi 900 unit ternyata harga jualnya
menurun menjadi Rp 185. ( marginal supply > marginal demand). Di asumsikan fungsi harga
jual sampai full capacity, stabil ( fungsi liner). Perusahaan telah memberdayakan fungsi unit
audit internal, dengan mewajibkan semua data proses bisnis, on-line ke unit audit internal.
Berapa volume penjualan yang disarankan auditor(selaku konsultan), agar laba maksimum?
Nomor 10
Anda diminta membuat kertas kerja untuk penyusunan anual internal audit plan/ PKPT/
Program Kerja Pemeriksaan Tahunan, dari satu saja perusahaan dibawah ini, dengan mengisi
kolom-kolom scalling dan scoring masing-masing risk factor serta menyusun matriks
sederhana PKPT tahun 2015( terlampir):
1)PT Telkom
2)PT KAI
3)PT DI
4)PT Pindad
Ketentuan :
a. Dalam menilai risiko, pilih lima saja risk faktor dari 19 risk factor versi Patton & Lewis.
b. Auditable unit yang dinilai tingkat risikonya sebanyak tujuh unit, silahkan anda tetapkan
sendiri auditable unitnya,di sesuaikan dengan organisasi/perusahaan yang anda audit
( boleh unit-unit fungsional di Kantor Pusat dan/atau unit(divisi operasional).
c. Pilih salah satu auditable unit untuk dinilai risikonya sesuai dengan isian lajur-lajur/
matriks 1 sd 4, yang telah disediakan. Hasil penilaian risikonya masukkan ke matriks 5.
Untuk ke enam auditable unit lainnya, silahkan nilai risikonya anda tetapkan sendiri di
matriks 5.
d. Tiap mahasiswa mengerjakan satu soal/ satu organisasi saja,nomor soal yang
dikerjakan sesuai dengan nomor akhir NPM masing-masing.