Anda di halaman 1dari 24

BAB 4

Bahan-bahan Listrik

SEMIKONDUKTOR
Oleh Kelompok 4
1. Amir Muwahid
2. Dewar Alsan
3. Hendra Setiawan
4. Nastiti Budiarti

Sesuai dengan namanya, semikonduktor (setengah


penghantar) mempunyai daya hantar yang besarnya antara
daya hantar konduktor dan daya hantar isolator.
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen
elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC
(integrated circuit).
Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada
temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur
ruangan besifat sebagai konduktor.
Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon,
germanium, dan galium arsenida

1. Pengertian Semikonduktor

Nama Semi konduktor

Penggunaannya

Barium Titinate (Ba Ti)

Thermistor (PTC)

Bismut Telurida (Bi2 Te3)

Konvermasi thermoelektrik

Caldium Sulfida (Cds)

Sel foto konduktif

Gallium Arsenida (Ga As)

Dioda, Transistor, Laser,LED

Germaniun (Ge)

Dioda, Transistor

Indium Antimonida (In Sb)

Magneto Resistor,Plezo Resitor

Indium Arsenida (In As )

Plezo Resistor

Silikon (Si)

Dioda, Transistor, IC

2. Penggunaan Semikonduktor

Nama Semi konduktor

Penggunaannya

Silikon Carbida (Si Cb )

Varistor

Germanium Silikon (Ge Si )

Pembangkitan Thermoelektrik

Selenium (Se)

Rectifier

Aluminium Stibium(Al Sb)

Dioda Penerangan

Gallium Phosphor (Ga P)

Dioda Penerangan

Indium Phosphor (In P)

Filter Infra Merah

Plumbun Suifur (Pb S)

Foto Sel

Plumbun Selenium (Pb S )

Foto Sel

2. Penggunaan Semikonduktor

Konduksi elektronik bahan dipengaruhi oleh jarak pita


konduksi dan pita valensi bahan.
Pada konduktor, kedua pita tersebut saling menumpuk. Pada
isolator jarak keduanya cukup jauh. Sedangkan pada
semikonduktor jarak keduannya tidak terlalu jauh dan tidak
terlalu dekat.
Hal tersebut memungkinkan tumpang tindih pada
semikonduktor jika dipengaruhi, misalnya panas, medan
magnet dan tegangan yang cukup tinggi.

3. Pita Kovalen dan Pita Konduksi

Pita Konduksi pada Semikonduktor, Konduktor dan Isolator

3. Pita Kovalen dan Pita Konduksi

Dari Gambar sebelumnya terlihat bahwa celah energi pada isolator intan
adalah 6 eV dan merupakan bahan isolator dengan resistivitas tinggi.
Jarak antara pita valensi dan pita konduksi jauh, sehingga walaupun
elektron-elektron bebas pada pita konduksi sudah tereksistansi (terlepas
dari orbitnya), elektron-elektron valensi tidak akan meloncat ke pita
konduksi.
Bahan konduktor celah energinya sempit sehingga kalau ada elektron
lepas dari orbitnya maka pada pita valensi akan segera mengisinya.
Bahan semi konduktor mempunyai celah energi yang lebih sempit dari
pada isolator yaitu 0,12 hingga 5,3 eV. Si sebagai salah satu bahan
semi konduktor mempunyai celah energy 1,1 eV. Oleh karena itu
untuk menjadikan bahan semikonduktor agar dapat menghantarkan
listrik diperlukan energi yang tidak terlalu besar.

3. Pita Kovalen dan Pita Konduksi

Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor murni yang


tidak diberi doping atau campuran atom lainnya (Contoh Si
murni dan Ge murni)
Timbulnya konduksi pada semikonduktor intrinsik
disebabkan oleh proses intrinsik (misal karena energi
termal/panas) dari bahan
Pada suhu amat rendah, semikonduktor intrinsik bersifat
sebagai isolator
Pada suhu tinggi, semikonduktor intrinsik bersifat sebagai
konduktor

4. Semikonduktor Intrinsik

Germanium (Ge) dan Silikon


(Si) mempunyai 4 elektron
valensi (elektron kulit terluar).
Lintasan valensi memerlukan
8 elektron agar atom menjadi
stabil.
Ikatan antar atom diperkuat
dengan membagi/pemakaian
bersam elektron-elektron
terluar yang membentuk
Ikatan Kovalen

4. Semikonduktor
Intrinsik

Elektron Valensi
e

Elektron bebas

+4

PANAS

PANAS
Hole

+4

+4

+4

+4

+4

+4

+4

+4

+4

+4

+4

Inti Atom Si
e

Ikatan Kovalen

PANAS

+4
e

+4
e

+4
e

+4

4. Semikonduktor Intrinsik

4. Semikonduktor Intrinsik

Pada semi konduktor ekstrinsik, konduksi dapat dilakukan


setelah adanya penyuntikan bahan penambahan atau
pengotoran dari luar
Pengotor yang dipilih dari unsur yang golongannya berbeda
dengan Si dan Ge, umumnya golongan III dan V
Proses penyuntikan bahan tersebut disebut dengan doping
Pengotor yang dipilih masuk kedalam struktur kristal dan
menggantikan salah satu atomnya
Penambahan bahan tersebut kepada semi konduktor murni
akan meningkatkan konduktivitas semi konduktor

5. Semikonduktor Ekstrinsik

Frasa Tipe-P diambil dari muatan hole, yaitu positif


Pengotoran dilakukan oleh atom trivalent yaitu atom yang
memiliki 3 elektron valensi.
Contoh : Boron (B), Galium (Ga)
Atom pengotornya disebut atom akseptor
Pembawa muatan disebut hole
Jumlah hole jauh lebih banyak daripada elektron bebas maka
hole dinamakan pembawa muatan mayoritas

5a. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-P

Elektron Valensi

Silikon
Silikon yang
Murni
telah dikotori

+4

+4

Atom pengotor
Misal : Boron
Hole

+4
+3

+4

+4

+4

+4

+4

+4

+4

+4

+4

Inti Atom Si
e

Ikatan Kovalen

+4
e

+4
e

+4
e

+4

5a. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-P

Frasa Tipe-N diambil dari muatan elektron, yaitu negatif


Pengotoran (doping) dilakukan oleh atom pentavalent yaitu
atom yang memiliki 5 elektron valensi
Contoh : Fosfor (P), Arsenik (As)
Atom pengotornya disebut atom donor
Pembawa muatan disebut elektron
Jumlah elektron bebas jauh lebih banyak daripada hole, maka
elektron dinamakan pembawa muatan mayoritas
Sedangkan hole sebagai pembawa muatan minoritas

5b. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-N

Elektron Valensi

Silikon
Silikon yang
Murni
telah dikotori

+4

+4

Elektron bebas

+4

+4

+4

+4

+4

+4

Inti Atom Si
e

Ikatan Kovalen

Atom pengotor
Misal : Fosfor

+4
+5

+4

+4

+4

+4
e

+4
e

+4
e

+4

5b. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-N

Beberapa perangkat semikonduktor adalah dioda, transistor,


termistor, SCR (Silicon Controller Rectifier), IC (Integrated
Circuit)
Namun pada kali presentasi kali ini, hanya dioda p-n dan
transistor bipolar yang akan dibahas

Dioda

Transistor

Termistor

IC

6. Perangkat Semikonduktor

Jika dua tipe bahan semikonduktor P dan N dilekatkan, maka


akan didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal
sebagai dioda
Pada pembuatannya material tipe P dan tipe N disambung
dari satu bahan (monolitic) dengan memberi doping (impurity
material) yang berbeda.
Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja,
sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah
(rectifier)

6a. Dioda P-N

Jika diberi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan


sisi P lebih besar dari sisi N, elektron dengan mudah dapat
mengalir dari sisi N mengisi kekosongan elektron (hole) di
sisi P
Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias), dapat
dipahami tidak ada elektron yang dapat mengalir dari sisi N
mengisi hole di sisi P, karena tegangan potensial di sisi N
lebih tinggi

6a. Dioda P-N

6a. Dioda P-N

Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan


(junction)
Sambungan itu membentuk transistor PNP maupun NPN
Ujung-ujung terminalnya berturut-turut disebut emitor, base
dan kolektor
Base selalu berada di tengah, di antara emitor dan kolektor
Disebut transistor bipolar, karena struktur dan prinsip
kerjanya tergantung dari perpindahan elektron di kutub
negatif mengisi kekurangan elektron (hole) di kutub positif

6b. Transistor Bipolar

6b. Transistor Bipolar

Semikonduktor mempunyai daya hantar antara konduktor


dan isolator
Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon,
germanium, dan galium arsenida
Semikonduktor dibedakan menjadi semikonduktor intrinsik
dan ekstrinsik
Semikonduktor instrinsik terbuat dari silikon/germanium
murni, sedangkan pada semikonduktor ekstrinsik telah diberi
pengotor
Perangkat semikonduktor antara lain dioda, transistor,
termistor, IC

7. Kesimpulan

Thanks for Watching!

Anda mungkin juga menyukai