Puji syukur dan terima kasih atas penyertaanNya, sehingga Jurnal Generasi
Kampus Volume 5 nomor 2 September tahun 2012 dapat terbit sesuaidengan harapan
yang diinginkan. Jurnal Generasi Kampus merupakan sebuah media ilmiah yang
menyuguhkan artikel hasil penelitian dan artikel non hasil penelitian (kajian teori) yang
menjelaskan berbagai fenomena bidang pendidikan.
Pada kesempatan yang baik inidisampaikan terima kasih kepada para penulis,
penyunting pelaksana, dan para penyunting ahliyang telah membantu dalam rangka
penyusunan artikel pada jurnal ilmiah ini. Dalam jurnal edisi ini akan ditampilkan
beberapa artikel yang berjudul: 1) Pendidikan dan Pembelajaran yang Demokratis dan
Humanitis, 2) Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran
Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan, 3) Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kota Pematang Siantar, 4) Model Pengendali
Implementasi Pendidikan Karakter Guru-Guru, 5) Pengaruh Komunikasi Interpersonal
dan Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Parulian 2 Medan, 6)
ISSN 1978-869X
MAJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS
(CAMPUS GENERATION)
V VOLUME 1, NOMOR 1, APRIL 2008
IL 2008
Sukarman Purba
Wanapri Pangaribuan
Paningkat Siburian
Maju Lumban Gaol
Lamhot Basani Sihombing
Sudianto Manullang
Erlinawaty Simanjuntak
Rahmatsyah, Rita Juliani,
Nita Kartika Rini
Pendidikan
dan
Pembelajaran
yang
Demokratis dan Humanitis
Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif untuk Pembelajaran Menerapkan
Dasar-Dasar Kelistrikan
Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di
Kota Pematang Siantar
Model Pengendali Implementasi Pendidikan
Karakter Guru-Guru
Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan
Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan
Kerja Guru SMA Parulian 2 Medan
Rancang Bangun Pembelajaran Berbasis
Website Dari Materi Penggunaan
Motor
Listrik Di Unimed
Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi
Kelompok dalam Menyanyikan Lagu Daerah
Batak Toba (Sik-sik Sibatumanikam)
Application of Vasiceks Rate Interest Model
in Term Insurance Premiums Calculation
Metode Heuristik untuk Menyelesaikan
Masalah Optimalisasi Portfolio Berbasis
Mean-Variance-Value at Risk
Identifikasi Pencemaran Air Tanah di Tempat
Pembuangan Akhir sampah (TPAS) Marelan
dengan Menggunakan Metode Geolistrik
Resitivitas
1-18
19-28
29-44
45-66
67-81
82-104
105-119
120-130
131-147
147-167
pendidikan
dan
diberdayakan
pengetahuannya,
mengolah
matriks
sosial
tertentu,
karakternya,
keterampilanya,
informasi
(kecerdasan
logical,
linguistik,
numerikal,
musikal,
spasial,
intra-personal,
tetapi
diri
Hogan
memperkenalkan
didik
kemampuan
hanya
setiap
ada
tepat
individu.
Sedangkan
Garcia
2
satu
(2003)
(dua)
mengolah
jenis
informasi
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
menjadikannya
yaitu
tahunan.
yang
meniru
mekanisme
sebagai
Finlandia
ritual
juga
tidak
tidak
humanistis,
Indonesia.
berbagai
individu
keunikan
diakomodasi
secara
manusiawi.
seperti
yang
Jadi
terjadi
Finlandia
mengkotak-kotakkan
di
tidak
masyarakat
ada
diskriminasi
dalam
masyarakat
pendidikan
yang
didasarkan
atas
intelektualitas,
agama,
PISA
kelompok
negara
pada
tahun
2007
yang
tidak
tingkat
masyarakat,
budaya,
kelompok
asal
peringkat
berkembang
Bila
Finlandia
dengan
demi
kepentingan
membandingkan
Indonesia
masing-masing
peserta
didiknya
dengan
negara
yang
Finlandia
padat
bila
dibandingkan
dengan
dianggap
Indonesia
minggu.
Pembangunan
pendidikan
mengenal
Terlebih
lagi,
Finlandia
Ujian
sistem
tidaklah
Nasional
(UN)
terlalu
dalam
Indeks
Pendidikan
pada
For
laporan
EFA
All)
yang
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
dipublikasikan
dalam
Global
besar
akibat
terdidik.
karakter
Pembangunan
(IPP)
Indeks
adalah
Pendidikan
0,584,
dan
fenomena
dari
zaman
0617.
dunia.
Kedua
hasil
survey
ini
tersebut
terjadi
tindak
kaum
pola
Produk
pendidikan
character)
(lost
dan
tuntutan
globalisasi
peringkat
dan Filipina.
membuktikan
bahwa
Dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa,
dan
menyentuh
dan
dimensi
diajarkan. Seyogianya
seperti
Azasi
dan
Indonesia
penindasan
rendah,
Hak
kemiskinan,
oleh
pendidikan
karenanya mempunyai
(manusiawi).
humanistis
terhadap
hukum,
lemahnya
Pendidikan
adalah
dan
praktek
dan
semakin
nasionalisme
anak
bangsa
bermunculan
dan
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
mengimplementasikan
berkreasi,
berkesempatan
mengonstruksi
estetika
keilmuan,
Indonesia
pendidikan
dengan
berbagai
dan
adaptif
terhadap
perubahan
ini,
digariskan
sampai 6.
Dalam
tulisan
ini
dan
kenyataannya
dalam
UU
telah
Sisdiknas
akan
terkait
pentingnya
PEMBAHASAN
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Di Indonesia Menuntut Pendidikan
yang Demokratis dan Humanistis
yang menyatakan bahwa hanya
Prinsip yang dianut dalam
warga negara yang memiliki
penyelenggaraan sistem pendidikan
kelainan fisik, emosional, mental,
di Indonesia tertuang dalam UU
intelektual, sosial, atau tinggal di
Sisdiknas Tahun 2003, pasal 4 ayat 1
daerah terpencil atau terbelakang,
sampai 6. Pada ayat 1 dinyatakan
masyarakat adat yang terpencil, serta
pendidikan diselenggarakan secara
warga negara yang memiliki potensi
demokratis dan berkeadilan serta
kecerdasan dan bakat istimewa
tidak
diskriminatif
dengan
berhak memperoleh pendidikan
menjunjung
tinggi
hak
asasi
khusus, yang mekanismenya tidak
manusia, nilai keagamaan, nilai
dipaparkan dengan jelas bahkan
kultural, dan kemajemukan bangsa.
tidak tersedia peraturan pemerintah
Namun
pasal-pasal
selanjutnya
untuk implementasinya. Landasan
dalam UU Sisdiknas sendiri ternyata
hukum inilah yang akhirnya menjadi
memperlakukan peserta didik dengan
dasar bagi sekolah-sekolah untuk
cara yang sangat diskriminatif,
mengadakan kelas unggulan yang
sebagaimana pasal 5 ayat 2 hingga 4,
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
oleh
tingkat
tinggi
lainnya.
kelas
mendapatkan
Perlakuan
dapat
khusus
menimbulkan
yang
Hal
sekolah
intelektual
memiliki
yang
Peserta
unggulan
lebih
didik di
biasanya
khusus
ini
diciptakan
Terlebih
lagi
yang
oleh
sekolah.
kemunculan
label
ini
bertentangan
prinsip
menekankan
telah
level
lingkungan
peserta didik.
mengkotak-kotakkan
Sebagaimana
dalam
tergambar
prinsip-prinsip
bahwa
sejak
hidup/belajar
lahir
peserta
pembelajaran
kesempatan
humanistis,
yang
kepada
demokratis
seluruh
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
potensinya,
karakternya,
pengetahuannya,
keterampilannya,
yang
memberi
cita-cita
memilih
bersama
bangsa
ini.
secara
adil
sesuai
jati
(kelompok
agama,
masyarakat
dan
spesifik.
budaya,
desa
tertinggal
Berdasarkan
dirinya.
Kebebasan
yang
kelompok
perlu
jenis
dapat
kepentingan
diupayakan.
kelompok
ini
Semua
harus
benar-benar
demokratis.
Dinamika
program
(Tilaar,
2002:351).
bersama
Sebenarnya
humanizing
konsep
human
through
oleh
pendidikan
disesuaikan
humanis
kebutuhan
peserta
didik
dengan
dan
banyak
pakar
tersebut
pendidikan
didefinisikan
pendidikan
yang
mencerminkan
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
agar
manusia
lebih
dikemukakan
Mardiatmaja
a. Dalam
menjadi
oleh
proses
pendidikan,
sama;
b. Peserta
didik
kesempatan
harus
untuk
diberi
berkenalan
menciptakan
demokratis
pendidikan
dan
yang
humanis
adalah
kewargaan
proses-proses
yang
paling
penting
demokrasi,
menjunjung
menganut
paham konstruktivisme
(khususnya
aliran
sosial
Vygotsky).
dari
konstruktivis
tinggi
nilai-nilai
Intinya,
sebagai
model
pendidikan
yang
dan
pernahaman
dalam
dirinya.
Pada
model
lembaga-lembaga,
(3)
sebagai
partisipatif
subyek
yang
otonom,
berdaya
masalah
tentang
penguatan
agar
(2)
HAM
dan
keterampilan
peserta
memecahkan
masyarakat,
didik
berbagai
(4)
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
humanistis
di
sekolah,
mudah-
skema berikut
Kelompok
Peserta Didik
dengan
Kecepatan
Belajar yang
Tinggi
(Adanya
Pembinaan
Khusus)
META-AWARENESS
Thinking
ATTITUDE
Acting
Kelompok
Peserta Didik
dengan
Kecepatan
Belajar yang
Rendah
(Adanya
Pembinaan
Khusus)
Feeling
ENVIROMENT
OTHER PEOPLE
CULTURE
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
khusus,
sampai
dikembalikan
mereka
belajar
dapat
bersama
moyang
kita
implementasi
pendidikan
berkembang
dengan
telah
pendidikan
sekolah.
nilai
dan
kebudayaan
pembelajaran di
mengadopsi
aliran,
dan
ungkapan
semata-mata
prinsip
yang
adalah
yang
pada
yaitu
progresivisme
pendidik
prinsip
humanis
pendidikan
keterlibatan
dan
aktivitas
tersebut,
karena
maksimalnya
kemampuan
quasi-social
culture
metode
pengajaran
formal
yang
nature.
influences
pendidik
Higher
individual
para
didik.
Berdasarkan
mengenali
pengenalan
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
10
mengonstruksi
berkolaborasi
peserta
membawa
aktual
didik
menuju
potensial.
dalam
untuk
perkembangan
Namun
proses
kenyataannya
pembelajaran
pengetahuan,
dalam
pemecahan
menjadi peluang.
di
Subkelompok
2 orang siswa
Subkelompok
Ma
sa
lah
2 orang siswa
Komunikasi Transaksional
Subkelompok
2 orang siswa
Kelompok III
Subkelompok
Kelompok I
2 orang siswa
Subkelompok
Subkelompok
(orang dewasa)
Ma
sa
lah
2 orang siswa
Subkelompok
2 orang siswa
Kelompok II
Subkelompok
2 orang siswa
Subkelompok
Ma
sa
lah
2 orang siswa
Prinsip-prinsip
Komunikasi Transaksional
Subkelompok
2 orang siswa
pendidikan
metode
pengajaran
yang
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
11
membatasi
sehingga
pada
ruang
kelas
terasing
dari
realita
sekolah
dapat
dibentuk
budaya
lokal,
global.
Kegiatan
dapat
motivasi
ekternal,
bukan
nasional,
bahkan
strategis
dikembangkan
yang,
oleh
guru
peserta
didik
betah
di
sekolah
dengan
menyelesaikan
memecahkan
dan
budayanya,
Rosyada, 2002:20).
merancang
masalah
teman,
berdiskusi,
tugas-tugas
kerumitan
bersama,
(Delors,
1999:45;
lain-lain
Dalam
ide
sekolah
demokratis
keselarasan
hubungan-hubungan
yang
dilandasi
prinsip-prinsip
menghargai
dengan
keadilan
etika
kondisi
2004:16):
estetika
kerukunan
itu
bisa
diwujudkan
melalui
(gotong-royong),
dan
dan
dikemukakan
akan
sopan
dapat
kerjasama
santun,
menerima
informasi
seoptimal mungkin.
b. Memberikan
kepercayaan
kepada
individu-individu
dan
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
12
mereka
miliki
untuk
menyelesaikan
berbagai
persoalan sekolah.
c. Menyampiakan
pandangan
tentang
pendidikan
sebagai berikut:
1). Tujuan pendidikan dan proses
kritik
sebagai
dalam
proses
ide-ide,
problem-problem
dan
berbagai
kebijakan
yang
hasil
analisis
dikeluarkan sekolah.
d. Memperlihatkan
kepedulian
belajar
publik.
tidak
e. Mengembangkan
demokratis
manusia
dalam
yang
dan
akan
melakukan
difrustasikan
belajarnya
kondisi
kehidupan
dimulai
dari
3). Peran
guru
adalah
sebagai
desain pembelajaran.
kelas.
hak-hak minoritas.
membelajarkan
g. Secara
institusional
Tugas
guru
ialah
peserta
didik
sekolah
mempromosikan
berperan
serta
sebagai pembimbing
dan
demokratis.
menggali,
Sejalan
prinsip
pendidikan
disebutkan
pendidik
dengan
di
atas
humanis
prinsip-
melakukan
menemukan
kegiatan
mengonstruksi
dan
pengetahuan
yang
telah
maka
para
boleh
memiliki
ada
pengajaran
yang
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
13
sebagai
penguasa
dan murid
menyesuaikan.
di
masyarakat
selalu
hidup
pembelajaran
orang
fleksibel,
seharusnya
dalam
arti
dapat
di
perpustakaan,
di
mampu
harus
Dalam
tradisional
realita
sering
pendidikan
peserta
didik
sumber
masalah
yang
akan
Pendidikan
yang
pendidikn
di
kehidupan masyarakat.
dipecahkan.
bermakna
adalah
masyarakat.
Prinsip-prinsip
pemecahan
masalah
bukan
sekadar
sebagai
autentik,
satuan
sosial
(anggota
masyarakat).
Pemecahan
masalah
adalah
Sedangkan
prinsip
dari
Oleh
karenanya,
pendidikan
harus
membangun
kemajuan
pandangan
eksistensialisme
peserta
bukan
sebagai
informasi
peserta
dari
didik,
pemberian
guru
kepada
yang
terbatas
peserta
didik
dalam
kegiatan
dan
mengingat
pengetahuan statis.
kembali
pendidik
atau
guru.
Pandangan
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
14
eksistensialis
yang diambil
oleh
atau
keagamaan
maka
hal
itu
menjadi
(to
become)
seperti
apa
yang
instrumen
penting
perubahan
pemaknaan
pengetahuan,
nilai-nilai,
keagamaan.
mengembangkan
Dalam
model
bagi
akan
maupun
pendidikan
esensi
manusia
di
didik
dirinya.
Esensi
mana
diri
individu
memiliki
pada
guru,
telah
diubah
menjadi
telah
siapa
Pengetahuan
dirinya,
sebagai
dokter,
bentuk
dirampas
dan
perintah
oleh
nilai
atau
guru.
yang
ditangkap
lakukan.
keagamaan
memperoleh
oleh
individu
mengubah
Nilai-nilai
pemaknaan
melakukan
perubahan
menjadi
pengetahuan
pengetahuan
subjektif
objektif.
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
15
komunikasi
antara
memberi
setiap
telah
yang
belajar yang
yang
setara
kebebasan
bagi
bermakna adalah
merampas
telah
Friere
diri
mungkin
peserta
didik
dikurangi
hak
kebebasan
dirampas
mengatakan
terjadi
hak
dialog
tidak
apabila
tidak
Pemahaman
juga
untuk
memahami
dan
atau
pemaknaan
dengan
pertemuan
dilakukan
antarorang
diperantarai
memahami
oleh
(manusia),
dunia,
(memaknai)
agar
Dalam
dunia.
belajar
proses
dengan
berpikir
pendidikan
tujuan
kritis.
atau
untuk
belajar
peserta
maka
dialog
adalah
didik
harus
melakukan
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
16
PENUTUP
Indonesia telah menggariskan
prinsip
Untuk
mewujudkan
sistem
penyelenggaraan
dari
siswa
pembelajaran
di
sekolah.
paradigma
belajar
guru
mengajar
(konstruktivistik).
mengapresiasikan
membeda-bedakan
kelompok
budaya,
masyarakat,
organisasi,
nilai
estetika
dibenahi,
seperti
implementasi
berbagai
model
pembelajaran
inovatif
pendidikannya.
bila
belajar
dari
negara-negara
Namun
sistem
pendidikan
yang
berbasis
pada
yang
telah
pendidikan
dan
humanis,
pendidikan
berbasis
perangkat
ini.
menerapkan
Implementasi
desentralisasi
otonomi
pengelolaan
melalui
pengelolaan
komptensi
akan
pendukungnya
dapat
seperti
17
bekerjasama
termasuk
dan
pendidikan
berbasis
Diharapkan
dengan
dewan
pendidikan
dan
komite
dengan
dalam
masyarakat
penyelenggaraan
masyarakat.
itu
akan
bidang
diwujudkan.
pendidikan
Namun
dapat
sebaliknya
dan
akhirnya
akan
terbentuk
bekerjasama
pengetahuan
dengan
institusi-
(knowledge-based
society).
York:
of
Education.
Macmillan
Publishing Company.
Rosyada, Dede. 2004. Paradigma
Penddikan
Demokratis.
Jakarta: Prenada Media.
Raka Joni, T. 2008a. Changing
Parenting Styles: Nurturing
Cultural Diversity Competence
in
Indonesia.
Makalah
disajikan dalam Konggres ke-5
Asosiasi Psikoterapis se-Asia
Pasifik, tanggal 5 - 7 April
2008, di Jakarta.
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
18
Bornok Sinaga adalah Guru Besar Pendidikan Matematika dan Dosen Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri medan
19
favorite maupun
bergengsi
kurikulum
sekolah swasta
mampu
mengunakan
memiliki
pembelajaran
sekolah
dengan
masing-masing
itu
sekolah
adalah
media
sebab
kondisi
didukung
finansial
yang
sekolah
lain
yang
hanya
Kebudayaan
menjadikan SMA
20
dibekali
hidup
apabila
melanjutkan
untuk
kerja.
membuat
menjadi
terjun
Pemerintah
ke
dunia
berusaha
50:50.
Pada
dasarnya
dengan
bersaing
keahlian
di
mereka
dunia
tidak
studi
ke
perguruan
alternatif
sekolah
yang
usaha
dapat
yang
untuk
dapat
dijangkau
dapat
mengatasi
tingkat
belajar
menggunakan fasilitas
unsur-unsur
mencapai
tujuan
pembelajaran
tempat
melalui
proses
komunikasi
pencapaian
mereka
hasil
belajar,
berarti
yang ada
manusiawi,
material,
(penyampaian
pesan/informasi)
21
dimana
pesan/informasi
tersebut
Sadiman, 2011).
pembelajaran
ketertarikan
penelitian
terhadap
belajar
mengajar
baik
dalam
didasarkan
hasil
(Widada,2010; Sanaky,2011).
dari
(Kristiningrum,2007;
interaktif
siswa.
yang
Bedasarkan
hal
tersebut
berkaitan
dengan
alat-alat
desain
pembelajaran
multimedia
proses
untuk
berbasis
mempermudah
pembelajaran
di
SMK
teks,
gambar/grafik);
representasi
ini
dapat
bentuk
dianggap
Video
standar
Dasar-
saluran
(TAV)
kompetensi
Dasar
untuk
Menerapkan
Kelistrikan
sensorik
yang dikemas
level
METODOLOGI PENELITIAN
Perancangan produk dilakukan
Design,
Development,
gambar 1. berikut.
22
dilakukan
penyiapan software
Mengacu
untuk
pada
kurikulum
yang
membuat
Adobe Flash
desain
menjadi
adalah pertama,
ini
dilakukan
untuk
mengetahui
dijalankan;
merancang desain
kedua,
merancang
diterima.
menyusun tes.
Berdasarkan
ini
maka
Pada
tahap
pengembangan
dengan
penggunaan,
dikembangkan
computer,
berkaitan
kemudahan
software
akses
pendukung,
Membuat
tombol-tombol
menu;
Mempersiapkan
gambar,
teks,
animasi
simulasi
yang
(dilengkapi
diperlukan
materi
simulasi,
dan
sebagai
bagian
dari
materi.
gambar).
Hamonangan Tambunan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
23
Pada
tahap
Informasi,
implementasi
Kegunaan
Kemudahan
Kemanfaatan.
Pada
Media,
Penggunaan,
tahap
validasi
produk
dijalankan
sesuai
dengan
yang
direncanakan.
tingkat
dengan
produk
dilakukan
memvalidasi
dalam
produk
kesulitan,
manfaat.
reviewer
adalah
Penyajian
1 Berikut:
IV
5
5
5
5
Rata-rata
Kategori
20/4 = 5
Sangat Baik
20/4 = 5
Sangat Baik
19/4 = 4,75
Sangat Baik
17/4 = 4,25
Baik
19/4 = 4,75
Sangat Baik
Baik (SS) dengan skor 5, Baik (B)
dengan skor 4, Cukup (C) dengan
24
bentuk
grafik
tampak
berikut.
Untuk
aspek
menyatakan
kepada skor
5 sehingga penilaian
ahli
terhadap
media
sudah
sebagai
kegunaan
sangat
baik
penyajian
Ahli
I
II
Rata-rata
Kategori
20/4 = 5
Sangat Setuju
20/4 = 5
Sangat Setuju
18/4 = 4,5
Sangat Setuju
14,5/3 = 4,83
Sangat Setuju
III
IV
kepada skor
5 sehingga penilaian
ahli
terhadap
setuju.
media
penyajian
secara
menyatakan
keseluruhan
sudah
para
ahli
sangat
baik
25
Ahli
I
II
III
IV
Rata-rata
Kategori
20/4 = 5
Sangat Setuju
20/4 = 5
Sangat Setuju
18/4 = 4,5
Sangat Setuju
14,5/3 = 4,83
Sangat Setuju
setuju.
Ahli
I
II
III
IV
Rata-rata
Kategori
20/4 = 5
Sangat Setuju
20/4 = 5
Sangat Setuju
10/2 = 5
Sangat Setuju
26
dilakukan
interaktif,
komentar
untuk
mendapatkan
kemudian
pada
siswa
angket
yang
sebagai berikut:
Manfaat
Tinggkat
Kesulitan
A
B
10
10
10
dikerjakan
menunjukkan
yang
dinilai
setiap
komponen.
oleh
hasil
siswa
juga
yang
belum
dengan
27
Komentar
penggarahan
berikut:
diberikan
kemudian
siswa
pada pengujian
Tinggkat
Kesulitan
a
B
30
30
30
30
30
30
pembelajaran.
Manfaat
A
dikerjakan
sebagai
media
dalam
proses
oleh
siswa
yang
Simpulan
sangat
menarik
minat
interaktif
pada
penelitian
ini
secara
pembelajaran interaktif
dalam
sangat
proses
pembelajaran
dan
siknifikan.
efektif
digunakan
Media
ternyata
dalam
28
pembelajaran
maupun
mengatasi
melakukan remedial.
yang
Saran
Beberapa
hal
yang
dapat
yang
belum
mengembangkan
lebih
keterbatasan
ada
media
dalam
mendalam
perlu
hendaknya
memiliki
untuk membuat
media
DAFTAR PUSTAKA
Faizin, Noor. 2009. Penggunaan
Model
Pembelajaran
Multimedia Interaktif (MMI)
Pada Konsep Listrik Dinamis
Untuk
Meningkatkan
Penguasaan Konsep Dan
Memperbaiki Sikap Belajar
Siswa (online)
Hamalik, Oemar.2010. Kurikulum
dan
Pembelajaran.Jakarta;Bumi
Aksara
HR,
Profesional.Yogyakarta;
Pustaka Widyatama.
Kristiningrum, 2007. Pengembangan
Multimedia
Pembelajaran
Interaktif
dengan
Macromedia Authorware 7.0
pada Materi Fisika Sekolah
Menengah Atas (SMA) Pokok
Bahasan Kinematika Gerak
Lurus (online)
Sanaky, Hujair. 2011. Media
Pembelajaran. Yogyakarta:
Kaukaba
29
bangsa
Daya
yang
agar
dan
Manusia
kualitas
suatu
(SDM)
SDM
ditingkatkan
dengan
peningkatan
peningkatan
semakin
ketrampilan
yang
bersifat
cara
kesejahteraan,
kemampuan
dan
pengajar,
pemimpin
kelas,
sangat
penting
dalam
proses
tugas-tugas
tercapainya
Untuk
Tilaar
bahwa
pendidikan
peningkatan
(1999:104)
kualitas
dan
fungsinya
tujuan
menjadikan
demi
pendidikan.
guru sebagai
30
menerus
dan
berkesinambungan,
dan
diakui
bukan
dihargai
semata-mata
pengabdian
namun
pekerjaan
guru
adalah
menunjukkan
profesionalnya
melalui
penataran,
belajar,
juga
peningkatan
sekolah
pemberian
namun
perlu
Data ini
masih
belum
guru
akan
motivasi
kerja,
bimbingan
melalui
demi mewujudkan
pemberian
tinggi
dalam
kinerja yang
mencapai
tujuan
dalam
bahwa
pendidikan
masih
belum
swasta.
Ini menunjukan
mengembangkan
materi
kenyataannya,
di
guru
Indonesia
untuk
menghimpun
materi
menunjukkan
pelaksanaan
disusun,
pembeiajaran
tidak
mengajar
(RPP)
sesuai
31
kurangnya
bidang
guru
yang
banyaknya
sesuai
dibutuhkan.
guru
mencari
dengan
Masih
kerja
untuk
mengetahui
kinerja
guru
faktor-faktor
dalam
melakukan
tugas
dan
yang
diprediksi
Kinerja Guru
tiga
yang
dilakukan
kriteria
dalam
melakukan
dalam
menggunakan
sumberdaya
yang
kerja
diharapkan.
(1997:231)
suatu
dihasilkan.
Robbins
individual
maka
Adapun
yang
pengertian
dilakukan
sangat
kinerja.
mengukur
perilaku
kegiatan
pegawai
hasil kerja.
(1988:438)
ditentukan
oleh
berkaitan
kinerja
kerja
yang
berdasarkan
dapat
dilakukan
dilakukan
oleh
seberapa
kinerja
baik
32
bekerja.
29)
penekanan
hasil
Purba
menyatakan
(2008:
bahwa
berorientasi
pada
untuk
Dengan
(3) bersifat
maupun
objektif,
benar-benar
yang
efektifitas
dan
efisiensi
mencapai
suatu
tujuan.
kualitas,
seseorang
yang
dalam
dicapai
melaksanakan
karena
mengukur
kinerja
tugasnya;
(4)
sehingga
untuk
tercapai
tujuan
yang
mengetahui
kekuatan
dan
mempunyai
Dalam
reward
kinerja
sebelumnya
(to
terhadap
penelitian
ini
penilaian
guru
dilakukan
perilaku.
Penilaian
kinerja
berdasarkan
motivate
fulture
performance
33
Pemberian
komunikasi,
dan
tanggungjawab
insentif
juga
terpaut
terhadap tugas.
Pemberian Insentif
cepat
insentif
dibayarkan
kepada
penghasilan
(uang,
barang
dan
berkurang
mendorong
yang
untuk
melakukan
apabila
dapat
pemberiannya
merangsang
atau
bekerja
meningkatkan
lebih
dikemukan oleh
baik.
Seperti
kinerjanya.
diberikan
dalam
sehingga
dapat
seseorang
dalam
meningkat.
Pemberian
bentuk
barang
meningkatkan
seperti
kenaikan
tunjangan
gaji,
profesi,
pemberian
pertambahan
diberikan,
yaitu,
(1)
Uang,
34
kesempatan
kebutuhannya,
dengan
dan
merupakan
pada
guru
untuk
pemberian
insentif.
Sedangkan,
Keamanan,
sebuah
Persahabatan,
bekerja
yang
lainnya,
dimasa
datang
kepada
guru
menyatukan
secara
Pembelian
promosi
tidak
serta
merupakan
memerlukan
manusia
manusia
mereka
lainnya
yang
dapat
Manulang
diberikan
penghargaan.
egoistik
diberikan
secara
(c)
(d)
(e)
berhak
lisan
Ucapan
Pemberian
Pemberian
untuk
batas-batas
akan
dan
meningkatkan
guru
dan
ikatan
yang
formal,
dan
jabatan,
kerja,
secara
pujian
(2004:4)
tertentu
kreatifitas
dapat
mendorong
semangat
dan
35
yang
penyediaan sarana
tenaga
dan prasarana
mengakibatkan
dan
seorang
waktunya
untuk
kesesuaian
antara
tugas
dengan
rangka
tanggung jawab.
sasaran
Motivasi Kerja
Motivasi adalah dorongan atau
keinginan individu untuk melakukan
kegiatan tertentu dalam mencapai
tujuan.
Robbins
menyebutkan
sebagai
(2007:208)
bahwa
suatu
menghasilkan
motivasi
proses
yang
menggerakkan
kondisi
yang
seseorang
agar
tujuan
organisasi.
(2005:141)
dan
Luthans
mengatakan
motivasi
karena
memiliki
mencapai
suatu
adalah
pencapaian
disusun
secara
hirarkhis
sandang,
pangan,
papan,
fisik
lainnya,
kebutuhan
akan
(2)
Kebutuhan
keamanan
dan
(1995:
137-138)
menyatakan
orang
lain,
perasaan
dihormati,
36
mencakup
kebutuhan
pertumbuhan,
ikut
organisasi,
(4)
serta
dalam
Kebutuhan
akan
prestasi,
pengakuan,
tanggung
peningkatan
kerja,
jawab,
ketertarikan
dan
seseorang
Luthans
(prestasi),
penghargaan
actualization
needs),
yaitu
peluang
untuk
bertumbuh.
(2005:108)
menyatakan
conditions
kapasitas
karyanya
lokakarya
Pernyataan
mental
dan
dan
sebagainya,
which
influence
ini
the
menunjukkan
pemenuhan
diri
sendiri.
kondisi
Selanjutnya,
teori
Frederick
yang
memelihara
teori
berhubungan
dua
faktor,
yang
disebut
berpengaruh
perlakuan
dengan
yang
lingkungan
disebut
Extrinsic-Intrinsic
bentuk
keterampilan,
untuk
kegiatan
hubungan
personal.
juga
antar
keahliannya
tenaga
menggerakkan
atau
dan
waktu
berbagai
yang
menjadi
37
Dengan
demikian
pengertian
diharapkan,
dengan
indikator:
memenuhi
kebutuhan
berusaha
dengan
sunguh-sungguh
dapat
yang
siswa-siswanya
memberikan
bermutu
untuk
dan
pelayanan
kepada
mencapai
tujuan
yang
baik,
peduli
terhadap
mengambil resiko.
HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan kerangka berfikir
dirumuskan
(X3);
hipotesis
penelitian
3)
Motivasi
berpengaruh
Kinerja
Kerja
langsung
Guru
(X2)
terhadap
(X3)
Guru
penelitian
yang
jalur
Random
Sampling.
Pengumpulan
Analisis
data
yang
masing
yang
memakai
digunakan
Proporsional
variabel
penelitian
analisis
jalur
yang
(path
38
uji linieritas.
variabel
penelitian,
yang
maka
terlebih
pengujian
dahulu
persyaratan
yaitu
hubungan antara
mengetahui
variabel dalam
0,093
0,082
0,102
0,115
0,115
0,115
Normal
Normal
Normal
0,05
dari
sehingga
dapat
dinyatakan
39
variabel
penelitian
berbistribusi
normal.
setiap
pasangan
variabel
penelitian.
X2 atas X1
X3 atas X1
X3 atas X2
tabel
terlihat
38,02
34,42
31,54
bahwa
132,14
132,14
138,81
sehingga
dapat
dinyatakan
Homogen
Homogen
Homogen
Uji Linieritas
108
108
113
Linieritas
dari
kelompok
dari
berikut ini.
homogen.
Tabel 4. Rangkuman Perhitungan Uji Linieritas
Ftabel
No
Model Regresi
Fhitung
Dk
= 0,05 = 0,01
1. X2 = 105,03 + 0,27X1 0,97 30/108
1,57
1,89
2. X3 = 74,57 + 0,49 X1 1,11 30/108
1,57
1,89
3. X3 = 45,28 + 0,58X2
1,33 26/113
1,62
1,89
Kesimpulan
Linear
Linear
Linear
berikut.
40
Setelah
nilai
mengggunakan uji-t.
21
31
32
diperoleh
Kesimpulan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Pemberian
Insentif (X1)
r12 =21 = 0,650
1 =0,5775
Motivasi
Kerja (X2)
2 =0,6959
31 = 0,167
r31 = 0,485
r32 = 0,560
32 = 0,428
2=0,8342
Kinerja Guru
(X3)
Gambar 1. Diagram Jalur Pemberian Insentif (X1) dan Motivasi Kerja (X2)
terhadap Kinerja guru (X3)
Pada tabel berikut ini ditampilkan rangkuman hasil perhitungan koefisien
jalur serta rekapitulasi pengujian hipotesis penelitian.
No
p21 =
Ho : p21 > 0 0,650
Ho : p21 0
12,02
Keputusan
Ho
Ho ditolak
41
No
Hipotesis
Uji
Statistik
Koefisien
Jalur
thitung
dk=
138
Keputusan
Ho
Ho : p31 0
p31 =
Ho : p31 > 0 0,167
1,87
Ho ditolak
p32 =
Ho : p32 > 0 0,428
5,12
Ho ditolak
Ho : p32 0
jalur
bermakna
signifikansi
dan
hasil
menggunakan
uji
Motivasi
uji-t,
variasi
Kerja
ditentukan
Pemberian
oleh
Insentif,
ketiga
diterima.
Dengan
demikian,
pengaruh
tidak
langsung
antara
Guru (X3).
Pemberian
Insentif
(X1)
dan
Variabel
Total
0,0279
0,0465
0,0744
0,1832
0,0465
0,2297
Total
Dari tabel terlihat pengaruh
langsung
terhadap
Pemberian
Kinerja
guru
0,3041
0,0279, pengaruh tidak langsung
Insentif
sebesar
42
0,0465
sehingga
total
pengaruh
langsung
terhadap
Kinerja
guru
besar
guru
Pengaruh
Kinerja
Kinerja
sebesar
0,0744.
guru
sebesar
0,1832,
total
pengaruh
guru
langsung
sebesar
0,3041,
sedangkan
sisanya
0,6959
sebagai
berikut:
(1)
Pemberian
berpengaruh
langsung
sumbangan
lain.
Insentif
(2)
Pemberian
Insentif
langsung
terhadap
berpengaruh
SARAN
Berdasarkan
hasil
temuan
pengaruhnya
dalam
pengembangan
peningkatan
kompetensi
berkesinambungan.
1) Hendaknya
secara
kemampuan
guru
dan
atau
secara
melakukan
43
kinerja
insentif
dengan
yang
memberikan
profesional
dengan
meningkatkan
kompetensi
guru meningkat.
kualifikasi
3) Memberikan
berkaitan
layak
pelatihan
dengan
dan
yang
pelaksanaan
bekerja
serta
dalam
selalu
dan
mengutamakan
team
teaching,
yang
Bagi Peneliti
mendukung
dalam
kegiatan
dan
variabel
mengikuti
setiap
penataran,
pelatihan,
Bagi Guru
yang
diteliti,
seperti
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Michael and Angela
Baron,
Performance
Management,
London:
Institute of Personnel and
Development, 1998.
Gibson, James L., et al. 2006.
Organizations:
Behavior,
Structure, Processes. New
York: McGraw-Hill.
Gomes,
Faustino
Codoso.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta:Andi
Ofset, 1995.
Hayness. Marion E. Managing
Performance:
A
Comprehensive Guide to
Effective
supervision,
44
Manullang,
M.
Manajemen
Personalia,
Yogyakarta:
Gajahmada University Press,
2004.
Mondy, Wayne R. and Robert M.
Noe,
Human
resources
Management Upper Saddle
River, New Jersey: Prentice
Hall, Inc, 1996.
Nawawi,
Hadari.
2000.
Kepemimpinan yang Efektif.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Purba, Sukarman, 2008. Pengaruh
Budaya Organisasi, Modal
Intelektual, dan Perilaku
Inovatif terhadap Kinerja
Pimpinan
Jurusan
di
Universitas Negeri Medan,
Sinopsis Disertasi. Jakarta:
Program
Pascasarjana
Universitas Negeri Jakarta.
Kinerja
__________,
2009.
Pimpinan
Jurusan
di
Perguruan
Tinggi.
Yogjakarta:
LaksBang
Pressindo.
Robbins,
Stephen
P.
1997.
Essentials of Organization
Behavior,
New
Jersey:
Prentice Hall, Inc.
Perilaku
__________.
2007.
Organisasi.
Indonesia:
Macanan Jaya Cemerlang.
Siagian, Sondang P. 2003. Teori
Motivasi dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
45
sekolah,
ketangguhan
mengantisipasi
yang lahir
dimana
era
dituntut
berkompetisi,
globalisasi,
ketangguhan
dan
perwujudan
ketiga,
otonomi
demokratisasi
dalam
dan
pelayanan
Indonesia,
juga
daya
juang
berkompetisi.
dari
filosofi
Daya
bangsa
yang
ditumbuhkembangkan
dan
harus
dalam
diri
karakter
tersebut
untuk
mewujudkan
Indonesia
bermutu,
pada
yaitu
dan
(Fadjar, 2004:52).
cerdas,
yang
manusia
berpengaruh
berakhlak
mulia
ilmu
pengetahuan,
46
Peningkatan
berorientasi
mutu
penguasaan
yang
IPTEKS
umum,
dan
secara
keberhasilan
khusus
penanaman
dan
lengkap.
masyarakat
kualitas
jejak
2007
(Nandika, 2008).
Kondisi
umum
merembes
guru,
syarat
pendapat
pendidikan
yang
mengenai
dilakukan
persiapan
tahun
ke
2008).
Kebijakan
nasional
pendidikan
kuat
implementasinya
mempengaruhi
sikap
dan
karakter
secara
dididik
menjadi
pengembangan
sebagai
calon
insan
pemimpin
terdidik
tentang
dalam
dilaksanakan
bertahap.
dan
Tahapan
pendidikan
bangsa
kokoh,
menyangkut
sehingga
memperkecil
(1)
reorientasi
dan
kurang baik.
kebijakan
memberdayakan
terpadu
dan
pemangku
47
kepentingan
agar
melaksanakan
karakter
pembangunan
secara
pelaksanaan,
evaluasi
dapat
efektif
pemantapan,
pembangunan
karakter
bagi
guru,
menetapkan
(3)
didik,
dan
karakter.
bagi
dan menetapkan
guru
dan
model
anak
didik,
2014-2020
anak didik.
Tahap
II,
Tahun
pemantapan
pelaksanaan
Perangkat
kebijakan
Tahun 2020-2025
permasalahan
pengembangan
menyangkut
berkelanjutan
(Ambarita, 2011).
kualitas
tentang
keluaran
capaian
yang
tidak
masih
(1)
penyadaran
beberapa
diantaranya
adalah
minimnya
pengetahuan
teknik
memberdayakan
reorientasi
kepentingan
dan
pemangku
agar
melaksanakan
dapat
pembangunan
kurang
sekolah,
kepala
diimplementasikan
model
sekolah,
kepemimpinan
kemauan
untuk
perangkat
dan
kebijakan
yang
kegiatan
yang
rendah,
pendidikan
karakter
menetapkan
model
sekolah,
pendidikan
48
persoalan
banyak
orang
secara
intensif
perencanaan,
dapat
Senada
model
Ditinjau
dari
manajemen,
membicarakan
tentang
strategi,
dengan
hal
tersebut,
adalah
yang
dapat
mentransformasikan
Hutzschenreuter mengatakan,
manajemen
diimplementasikan
masukan
diimplementasikan
dengan
memiliki
sensitivitas
(Dorf,
dapat
maksud
Model
objek
diimplementasikan
Kaizen,
untuk
Model
ISO
kendali
terhadap
stimulus
University
kendali
of
Singapore,
Model
menuju
harapan
yang
direncanakan.
objek
Mutu
Berkelanjutan
(Kumaefi,
2006).
terhadap
respon
stimulus
kendali
Sensitivitas
dikembangkan
berbasis
tertentu.
Implementasi
kendali
pada
proses,
dan
keluaran
(output).
49
parameter
terbatas.
atribut
Atribut
pendidikan
karakter
karakter
karakter
bagi
yang
dalam
guru
objek
kendali
atas
stimulus
atribut
(responsibility),
kejujuran
dapat
pengendalian
tersebut
dibatasi
tanggung
jawab
disiplin
(dicipline),
dipercaya
Penelitian
dibatasi
hanya
(Thrustworthy).
hanya
empat
memperlihatkan
objek
dan
pengendalian
sikap
terhadap
pendidikan
karakter.
kendali
atas
stimulus
terkendalikan
dan
Hakikat Karakter
Menurut Ali karakter adalah
ahlak
atau
budi
pekerti
yang
objek
(halusinasi).
adalah
menggunakan
(the
common
factor
principle),
dilihat
Prinsip
artinya
perhatian
yang
principle)
penomena
pernyataan
adalah
representational
tetapi
kondisional
akan
visual
yang
yang
intensif
Show
mengatakan
Harvest
of
dalam
50
(1991)
kebiasaan-kebiasaan
menyatakan
bahwa
X's
dan
tendensi
dan tindakan
original
choice.
pemikiran
di masyarakat
(Zuchdi, 2011).
atribut:
keriangan
bahwa
(cheerfulness),
kewarganegaraan
(Cintizenship),
kebersihan
(cleanliness),
others.
(compassion),
Hornby
mengatakan
Karakter
adalah
kualitas
Kasih
sayang
kerja
sama
kesopanan,
(Creativity),
(dependability),
ketekunan
(diligence),
(fairness),
kemurahan
menolong
(joyfulness),
kesetiaan
(patience),
Menurut
Hill,
Character
(courtesy),
kreativitas
ketergantungan
keadilan
hati
(generosity),
(helpfulness),
kebaikan
(loyalty),
(perseverance),
sukacita
(kindness),
kesabaran
ketekunan
ketepatan
waktu
51
self
(McElmeel, 2002).
toleransi
menyangkut
caring,
confidence,
atribut,
courage,
discipline,
team
work
penuh
(trustworthy),
hormat
(respectful),
bertanggungjawab
(responsible),
integrity,
(Josephson, 2011).
patience,
perseverance,
untuk
meningkatkan
kompetensi
adaptif
lingkungan
(Richard
Kompetensi
kognitif
kecerdasan
pengenalan
pola,
kompetensi
kecerdasan
emosi
merupakan
adalah
meningkatkannya
hingga
maksimum.
kompetensi
Pendidikan
bertujuan
yang
kognitif,
merupakan
sistem
terhadap
E,
2008).
merupakan
berpikir
kecerdasan
penguasaan
dan
sosial
kondisi
meliputi
kompetensi
kompetensi
kecerdasan
suasana
pembelajaran agar
belajar
dan
proses
peserta didik
52
berkaitan
mulia,
memasukkan
serta
diperlukan
keterampilan
dirinya,
yang
masyarakat,
mengatakan
karakter
efektif
dalam
dengan
masyarakat
pendidikan
kurikulum;
karakter
7)
memicu
menjadi
masyarakat
berkarakter;
1)
dan
dalam
secara
Memperkenalkan
komprehensif,
proaktif,
dengan
seluruh
komponen
intensif,
9) melakukan diskusi
pendidikan
karakter;
menggunakan
pihak
sekolah;
4)
lain
sebagai
11)
masyarakat
(controlling)
original
(Sitorus,
2007).
performance
2007).
perencanaan.
pengendalian
dipahami
quality
berikut.
and
(Robbins,
content
with
the
Pengertian
manajemen
berdasarka
dapat
defenisi
53
memastikan
tujuan
mekanisme
yang
karakteristik
melalui
sesuai
dengan
objek
kendali
dibangun
perumusan
tanpa
merujuk
karakteristik
objek
pendapat
disimpulkan
dapat
di
atas
bahwa
dilakukan
dapat
pengendalian
kepada
objek
pengendali
mengatasi
yang
persoalan
dapat
pengetahuan
manajemen,
pengendalian
(preventive
pengendalian
pencegahan
controls);
deteksi
yaitu:
(2)
(detective
controls);
(d)
dan
(e)
pengendalian
model
diterapkan,
semua
model
of
Singapore,
model
mutu
berkelanjutan.
menjelaskan
empat
2) Assessor; 3)
dan
komunikasi
4)
(Anthony,
Jaringan
2011).
suatu
perangkat
yang
Assessor
(penilai)
54
adalah
menentukan
peristiwa
perangkat
yang
signifikansi
dari
cara
meneruskan
suatu
aktual
dengan
membandingkannya
informasi
antara
dengan
keempat
(Anthony, 2011).
elemen
dasar
tersebut
Perangkat Kendali
1. Detector. Informasi
tentang apa yang
sedang terjadi
3. Effector. Perubahan
perilaku jika diperlukan
Perusahaan yang
sedang dikendalikan
Gambar 1. Hubungan empat elmen dasar pengendalian
Sejalan dengan hal itu, maka
dikaji
model
yang
Pada
menjadi
gambar
di
bawah
Pengendali
(input)
+
Objek
Kendali
Keluaran
Pengukuran dan
evaluasi
55
yang
diteliti
adalah
tujuan
atau
target
dibandingkan
hasil
atau
pengendalian
pengukuran,
dalam
yang
berharga
delta
Model
memiliki
dengan
pengendalian
nol,
ini
artinya
adalah
bermakna
bahwa
respon
objek
kendali
hal
error
()
tersebut
setiap
siklus
tersebut
keputusan
tentang
yang
tingkat
pengendalian
memperlihatkan
sensitivitas
respon
objek
kendali.
Sensitivitas
tersebut
sangat
atau
menentukan
kecepatan
capaian
target,
dalam
penghentian
pengendalian. Jika
dengan
nol,
maka
proses
error () sama
pengendalian
nilai
pengendalian
nol
proses
dilanjutkan.
dan
sensitivitas
merupakan
parameter
model
pengendalian
dan
Proses
Interval
manajemen
merupakan
keluaran
pengulangan
pengendalian
dan
penguatan.
Nilai error () sama dengan nilai
nol diperoleh dari hasil pengendalian
pemberian
yang
terkini
pengendalian
perlu
stimulus
memperbaiki
dari
hasil
ditetapkan
manajemen
pendidikan
56
keterkendalian.
Keterukuran
diartikan
kemampuan
tiap-tiap
siklus
instrument
Satu
siklus
penelitian
yang
oleh
analisis
hasilnya
diberi
kedua.
bulan,
(Chapman,
menjadi
2005).
pengendalian
dinilai
Pengukuran
dan
hasil
pemberian
sebagai
dua
mengukur
orang
yang
respon
pakar
mereka
yang
lakukan.
dengan
objek
taraf
signifikansi
95%.
dilakukan
sesuai
atau
periode
dengan
yaitu
kendali
rentang
perubahan
disebut
stimulus
juga
yang
sensitivitas
Keterukuran
adalah
sifat
diukur
positip
untuk
maka
terkendalikan
objek
kendali
dengan
model
pengendalian
oleh
instrumen
pengukuran
yang
tersebut.
dapat
membuat
atau
instrumen
kualitas
yang
pengukuran.
dapat
di
57
transformasikan
dalam
bentuk
yang
reliabel.
pengukuran
kuantitas.
Proses
penanaman
karakter
atribut
bertujuan
memberi
dihitung
Reliabelitas
pengetahuan
dengan
dapat
menggunakan
sikap
Indikator
memiliki
tentang
nilai-nilai
menyangkut
taxonomi
Sensitivitas
pengetahuan
kognitif
subjek
pengetahuan
karakter
dan
yang
Sensitivitas
atau
kepekaan
sebagai
meliputi:
perubahan
penerimaan,
respons,
perbandingan
pada
prosentase
fungsi
transfer
Keterukuran
Kepekaan
Keterukuran
suatu
respon
didefenisikan
bentuk
persamaan
dalam
matematika
T ( s ) / T ( s )
,
G ( s ) / G ( s )
secara
transfer
pengukuran,
kuantitatif
dan
melalui
dari
hasil
proses,
sedangkan
G(s)
G ( s), T ( s )
pada
kedua
adalah
fungsi
perubahan
transfer.
58
garis
stimulus
dan
sehingga
untuk
pemberian
diketahui
nilai
pengendalian,
stimulus
adalah
nilai
respon,
dan
sumbu
grafik
dapat
keterhinggaannya
uji
nilai keterhinggaannya.
satu
pihak.
Nilai
hasil
nilai
t-tabel
(Sudjana,
2005).
Keterkendalian
adalah
nilai
bersifat
menuju
satu
konvergen,
titik.
Objek
pengendali
melalui
set
point
(nilai
yang
identik
Stimulus
Keterkendalian
pengendalian
Proses
Pemberian
Pendidikan Karakter
dengan
kestabilan
atas
empat
sikulus.
terhadap
pendidikan
2. Mensosialisasikan
pentingnya
karakter.
pendidikan karakter.
3. Mensosialisasikan
nasional
tentang
kebijakan
pendidikan
karakter.
59
4. Mensosialisasikan
karakter
utama
yang
atribut
4. Merumuskan
harus
komitment
butir-butir
atas
penguasaan
atribut
5. Mensosialisasikan
rencana
rencana-
proses
pendidikan
dan
sikap
terhadap
terhadap
pendidikan karakter.
8. Menghitung
keterukuran,
dan
rapat
sikap
pemotivasian
pelaksanaan komitmen.
6. Melaksanakan tes penguasaan
atribut
karakter
dan
sikap
dan
rapat
evaluasi
terhadap
pendidikan
2. Mensosialisasikan
kelemahan
evaluasi
dikuasai
sikap
karakter
terhadap
dan
karakter.
Siklus II
1. Mengadakan
5. Perenungan
7. Menghitung
pendidikan karakter.
pengukuran
karakter
pendidikan
karakter.
guru
dan
atas
sikap
atribut
terhadap
pendidikan karakter.
2. Mensosialisasikan
kelemahan
3. Memerintahkan
peningkatan
dikuasai
karakter
guru
dan
atas
sikap
atribut
terhadap
pendidikan karakter.
3. Memerintahkan
karakter.
4. Merenungkan
peningkatan
komitment
butir-butir
atas
penguasaan
atribut
karakter
dan
sikap
karakter.
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
60
penguasaan
3. Memerintahkan
peningkatan
atribut
karakter.
4. Merenungkan
komitment
atribut
karakter
dan
sikap
tererukuran
dan
karakter
rapat
evaluasi
penguasaan
dan
sikap
Siklus IV.
sikap
atas
1. Mengadakan
butir-butir
pendidikan
karakter.
2. Mensosialisasikan kelemahan dan
kelebihan yang telah dimiliki
dikuasai guru atas atribut karakter
dan sikap terhadap pendidikan
tugas
implementasi
interpensi
atribut
karakter
tes
karakter
penguasaan
dan
sikap
tererukuran
dan
karakter.
KERANGKA BERPIKIR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Berdasarkan
teori-teori
yang
tersebut
pendidikan karakter
berorientasi
Proses
mengharapkan
hasil
pendidikan
adanya
karakter
perubahan
61
Perubahan
karakter
dimaksudkan
tentang
pada
atribut
yang
pengetahuan
karakter
ditumbuhkembangkan
munculnya
sikap
tentang
yang
yang
memberikan
yang
serta
positip
karakter
langsung
dan
menghasilkan
perubahan
pengetahuan
dan
sikap
yang
memperlihatkan
anggota masyarakat.
Perubahan
memperlihatkan
sensitivitas
bagi
atribut
karakter.
yang
dilakukan
saat
pendidikan
karakter berlangsung.
Proses
menuju
dengan
pendidikan
karakter
stimulus
pembangunan
karakter
pengendalian.
tercapai
sehingga
proses
umumnya
mengikuti
kepala
guru-guru
instruksi
sekolah
akan
dan
arahan
sebagai
atasan
manajemen
hasil
2 > 1
Ho:
2 1
HASIL PENELITIAN
Keturukuran
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
62
Analisis
data
keterukuran
karakter
ditampilkan
menghasilkan
dipergunakan
keterukuran.
penguasaan
atribut
rumus
Alpha
pada
tabel
1,
kesimpulan
dan
bahwa
0,63
071
pengukuran
Sensitivitas
Analisis
penguasaan
rt = 0,50
sensitivitas
atribut
karakter
data
dan
0,85
dan
0,91
hasil
analisis
memperlihatkan
sensitivitas
adalah
sistem
signifikan.
memberikan
tingkat
pengendalian
Hal
kesimpulan
tersebut
bahwa
dipergunakan
untuk
0,98
Analisis
dilakukan
IV
sensitif
1,798
1,688
keterkendalian
dengan
menganalisis
63
setiap
pendidikan
siklus
yang
diharapkan
karakter
menagalami
pretest
karakter
(konvergensi).
dan
sikap
terhadap
pendidikan
karakter,
dan
dapat
diketahui
bahwa
pengetahuan
model
hingga
siklus
ke-empat,
Dengan
pengendalian
demikian
memenuhi
persyaratan keterkendalian.
Hasil
pengujian
menyimpulkan
bahwa
hipotesis
model
untuk pengendalian
hipotesis
atas
ketiga
persyaratan
pengendalian
dapat
balik.
disimpulkan
bahwa
model
Model
pengendalian
mengendalikan
keseluruhan
perencanaan,
pengendalian
yang
dirancang
berdasarkan
karakter
pelaksanaan,
ini
di
dan
Model
disarankan
mana
saja.
64
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita Biner. 2011. Penanaman
dan Implementasi Nilai Karakter
dalam
Ekstrakurikuler.
Makalah.
Makalah
disampaikan
pada
pengembangan karakter siswa
penerima beasiswa Bidik Misi
tanggal 05-07 Desember 2011 di
Wisma Hanif UNIMED.
Ali Lukman, dkk. 1995. Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Anthony
N.
Robert.,
V.
Govindarajan.
1998.
Management Control Systems.
Boston: Irwin McGraw-Hill.
Antony
Robert
N,
Vijay
Govindarajan,
alih
bahasa
Suyoto
Bakir
dan
Yuni
Sistem
Prihantini.
2011.
Pengendalian
Manajemen.
Tangerang Selatan: Karisma
Publishing Group.
William.
Philosophy of
Perception. A Contemporary
Introduction.
New
York:
Routledge.
Berkowitz W. Marvin.
2002.
Character Education. Standord,
DC: Hoover Institution.
65
Departemen
Nasional.
Pendidikan
Pangaribuan
Wanapri.
2011.
Kendali Kualitas Pendidikan
pada Program Studi dengan
Metode Kendali Kokoh (Robust
Control).
Majalah/Jurnal
Generasi kampus (Campus
Generation), Volume 4, Nomor
1, April 2011. Unimed.
Pangaribuan
Wanapri.
2010.
Sistem
Pengendalian
Pembangunan
Pendidikan
Berbasis
Logika Kabur (Fuzzy Logic).
Majalah/Jurnal
Generasi
kampus (Campus Generation),
Volume 3, Nomor 1, April 2010.
Unimed.
Richard
E
Boyatzis.
2008.
Competencies in the 21st
Century.
Journal
of
Management Development, Vol.
27 Number 1.
Robbins Stephen, Mary Coulter.
2007. Management. New Jersey:
Pearson Prentice Hall.
Sitorus Victor, dkk. 2007 .Sistem
Pengendalian
Manajemen.
Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pengawasan Badan
Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.
Sudjana. 2005. Metode Statistik.
Bandung: Penerbit Tarsito.
Sutrisno Hadi. 2004. Statistik. Jilid.
2. Yogyakarta: Penerbit Andi.
66
67
dengan
global,
tantangan
peran
dan
mewujudkan
tujuan
pendidikan
nasional.
dilakukan
melalui
Pendidikan
Profesi
Guru
dengan
peserta
melalui
kegiatan
pembelajaran
dalam
akademik,
didik
kompetensi,
di
sertifikasi
berbagai
upaya untuk
dan
(PLPG)
Namun dikemukakan
Latihan
maupun
bahwa
saat
serta
memiliki
kemampuan
ini
guru
menghadapi
68
yang
masih
suatu
10).
dikemukakan
sikap
mana
masyarakat
Selanjutnya,
umum
guru
terhadap
faktor
yang
dominan
rangka
meningkatkan
mempengaruhinya.
faktor
mengingat
yang
mempengaruhi
mendasar
yang
mutu
Namun,
luasnya
permasalahan
kinerja.
Sesuai
Sistem
Perilaku
dengan
Teori
komunikasi,
selanjutnya
kepemimpinan
dan
komunikasi
pengaruh
komunikasi
interpersonal,
akhirnya
mempengaruhi
26).
tahun 2009.
motivasi
dan
motivasi
Berdasarkan
pembatasan
sebagai
organisasi,
komunikasi
kepemimpinan,
dan
berikut:
1)
interpersonal
Apakah
guru
langsung mempengaruhi
secara
dan
kepuasan
kerja
motivasi
(Colquitt,
langsung
komunikasi
?,
2)
Apakah
interpersonal
69
secara
langsung
?,
Apakah
kepuasan
kerja
3)
guru
secara
komunikasi
apakah
komunikasi
pertimbangan
guru
mempengaruhi
interpersonal
motivasi
interpersonal
Departemen
bagi
dan
pihak
Pendidikan
Nasional
Mengetahui
apakah
interpersonal
komunikasi
mempengaruhi
empiris
terhadap
teori
yang
3)
motivasi
hari.
Mengetahui
apakah
didapatkan
guru
dalam
Kepuasan
kerja
kerja
menunjuk
pekerjaannya.
umum
seseorang
Dunnette,
Discrepancy
menyenangkan
tidak
emosi-emosi
kepada
sikap
atau
menyenangkan
dengan
dan
Theory
130.
Value
menjelaskan
para
pekerja
pemenuhan
memandang
pekerjaan
mereka
(Newstrom,
207:
Jadi,
kepuasan
mana
1976:
kerja
204).
guru
sangat
sangat
kepuasan
ditentukan
oleh
kerja
nilai
70
(value
attainment)
menjelaskan
dari pada
penting
pekerjaan,
individu
153). Sehubungan
1840). Teori
Theory)
keadilan
(Equity
menjelaskan
bahwa
kepuasan
kerja
persepsi
dari
merupakan hasil
keadilan
yang
kesempatan
menjelaskan
promosi,
dengan
bahwa
itu,
indikator-
adalah
(1)
kebebasan
memanfaatkan
Penjelasan
tersebut
mengungkapkankan
bahwa
(3)
waktu
kebebasan
luang,
(2)
berganti-ganti
kebebasan
persepsi
yang
tiga
tentang
elemen
keadilan
bergaul,
(5)
gaya
(11)
kemampuan,
(13)
kebebasan
gaji
memanfaatkan
(12)
yang
kebebasan
diterima,
(14)
(15)
afiliasi
keputusan,
kelompok
kerja,
kondisi
kebebasan
(16)
mengambil
kesempatan
dipengaruhi
oleh
komunikasi,
dinamika
kepemimpinan,
kelompok,
kerja
sama,
(19)
penghargaan
71
pekerja
terhadap
prestasinya
demikian,
dapat
secara
dikemukakan
198).
Komunikasi
interpersonal
ungkapan
sikap
pekerjaan
yang
pengalaman
dan
guru
mencerminkan
harapan
kesesuaian
antara
yang
ialah
proses
maupun
secara
tertulis,
tidak
lisan
389).Komunikasi
dan
pemahaman
adalah
arti
langsung
2008:
secara
menyenangkan
dengan kenyataan
langsung,
lain
baik
orang
yang menyenangkan
tidak
berdasarkan
terhadap
dijelaskan
adalah
bahwa
pengiriman
dalam
Robbins
pengendalian,
motivasi,
bahwa
interpersonal
sekolah
komunikasi
dalam
mempunyai
organisasi
tiga
fungsi
Siburian,
2008:
15).
komunikasi
adalah
interpersonal
perilaku
berbagi
72
71).
interpersonal
terhadap
dijelaskan
motivasi
berpengaruh
langsung
bahwa
komunikasi
adalah
dorongan
yang
mempengaruhi
mengarahkan
interpersonal
Dengan
konseptual
bahwa
guru
demikian,
dapat
komunikasi
adalah
secara
perilakunya
mencapai
tujuan.
interpersonal
perilaku
berbagi
untuk
melakukan
sebaik-baiknya
guru,
pihak
prestasi
dengan
(Anwar,
2007:
tugasnya.
berprestasi
didik,
dan
berasal
dari
kata
mana
digerakkan,
usaha
seseorang
diarahkan,
dan
tersebut
bahwa
tugas
agar
ialah
dengan
mencapai
predikat
68).
terpuji
Motivasi
dorongan
dari
Motivasi
dikemukakan
untuk
motivasi
tantangan
dan
hambatan
dalam
usahanya
untuk
dari
yang
telah
dikerjakannya.
73
memerlukan
yaitu :
keterampilan ;
(1). Memiliki
tingkat
tanggung
konkrit
dalam
kesempatan
mereliasasikan
balik
semua
menjelaskan
sukar
sesuatu
yang
dari
pada
orang
lain
yang
diprogramkan
Edward
bahwa
yang
hal
untuk
rencana
telah
orang
menjadi
tertentu ;
(5). Melakukan
(5). Memanfaatkan
dan
yang
(4). Berkeinginan
usaha
karakteristik
demikian,
secara
konseptual
berikut :
(1). Melakukan
sesuatu
dengan
sebaik-baiknya ;
(2). Melakukan
sesuatu
untuk
dapat
melakukan
sebaik-baiknya
dengan
dikemukakan
tugas
guna
dengan
mencapai
mencapai kesuksesan ;
74
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan
3. Motivasi
berprestasi
mempengaruhi
motivasi
penelitian
digambarkan
dalam
kerja
kepuasan
guru
bawah ini.
kerja
X2
X3
X2
X3
= Motivasi Berprestasi
= Kepuasan Kerja Guru
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA Parulian 2 Medan pada tahun 2009. Sesuai
dengan tujuan penelitian, yang mana datanya dijaring melalui angket, maka
metode penelitian ini disebut metode survai dengan menggunakan analisis jalur.
Populasi penelitian ini adalah semua guru SMA Parulian 2 Medan yang
jumlahnya sebanyak 36 orang. Untuk keperluan analisis diambil sampel, yang
mana penentuan sampel dilakukan secara acak dengan Simple Randon Sampling.
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan tabel
Krejeie dan Morgan pada taraf kesalahan sebesar 5% sebanyak 34 orang.
75
digunakan
angket
yang
oleh
peneliti.
dikembangkan
Penyusunan
angket
dari
dilakukan
variabel
penelitian.
Selanjutnya,
variabel
instrumen.
Untuk
menentukan
dengan
koefisien
dari
digunakan
untuk
menentukan
keterandalan
variabel
dengan
koefisien
76
variabel
Interpersonal
Komunikasi
diperoleh
skor
sebesar
0,230.
Dengan
demikian,
nilai
rata-rata
sebesar
simpangan baku
124,00,
10,99, median
Motivasi
data
ketiga
variabel
distribusi
Uji
Linieritas
Berprestasi (X2)
Motivasi
atas Komunikasi
Kepuasan
Komunikasi
Kerja
(X3)
Interpersonal
atas
(X1)
maksimum
rata-rata
143,
nilai
dapat
dinyatakan
bahwa
pola
untuk
komunikasi
motivasi
variabel
interpersonal
(X1);
linier.
77
ditunjukkan
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan
diperoleh
hasil
rangkuman
analisis
hasil
pada
diagram
jalur
3 = 0,367
(X1)
3= 0,605
31 = 0,343
12 = 0,726
Kepuasan
Kerja
(X3)
32 = 0,511
Motivasi
Berprestasi
2 = 0,688
2= 0,473
(X2)
Gambar.2 Diagram Jalur yang menggambarkan hubungan kausal antara
Komunikasi Interpersonal (X1), Motivasi Berprestasi (X2), dan
Kepuasan Kerja (X3)
Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
(X1)
terhadap
Motivasi Berprestasi (X2).
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh koefisien jalurnya p21 =
thitung = 4,59,
0,343
0,726 dengan
dengan
Komunikasi
thitung
Interpersonal
2,17,
(X1)
78
Motivasi Berprestasi
(X3).
Interpersonal
sebesar 52,7
terhadap
Kepuasan
dengan
thitung
3,23,
%;
pengaruh
langsung
motivasi
demikian,
63,3
interpersonal
berprestasi,
(X3).
variabel lainnya.
diperoleh
pengaruh
dan
motivasi
sedangkan
sisanya
langsung
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
yang
bahwa
komunikasi
interpersonal
berpengaruh
interpersonal
motivasi
mendukung
berprestasi
terhadap
terhadap
adalah
teori
Newstroom
yang
interpersonal
terhadap
terhadap
motivasi
kepuasan
Clatterbuck
bahwa
yang
komunikasi
mengemukakan
interpersonal
79
mempengaruhi
peningkatan
motivasi,
motivasi
dan
membuat
Keterbatasan
Penelitian ini hanya meneliti dua
variabel
interpersonal
yang
bahwa
dan
menemukan
Komunikasi
Interpersonal
yang
mengambil
mempengaruhi
dan
sampel
motivasi
guru
SMA
hasil
penelitian,
Komunikasi
Interpersonal
berprestasi.
perkataan
lain,
Komunikasi
tinggi
Dengan
makin
baik
Interpersonal , makin
Motivasi
Kerja,
2)
lain,
makin
baik
Interpersonal , makin
kesimpulan,
komunikasi
dan
kepentingan
mengidentifikasi
pihak
pemangku
lainnya
hal-hal
dengan
yang
meningkatkan
kepuasan
80
pengaruh
luar
dan
luas.
komunikasi
variabel
lain
di
interpersonal
DAFTAR PUSTAKA
Managing
Behavior
In
Organization : Science In
Service to Practice. New Jersey
: Prentice Hall
Anwar
Prabu
Mangkunegara.
2007.Evaluasi Kinerja SDM.
Bandung : Rafika Aditama.
Colcuitt, Jason A. Levinne and
Wesson.2009. Organizational
Behavior.
Improving
Performance and Commitment
in the Workplace. New York :
McGraw-Hill Companies.
David
C.McClelland.1961. The
Achieving Society. New Jersey
: Van Vonstrand Company,
Inc.
Wayne
dan
Don
F.
Faules.2000.
Komunikasi
Organisasi. terjemahan Dedy
Mulyana. (Bandung : Remaja
Rosdakarya.
81
82
evaluasi
diri
jurusan
ternyata
dibutuhkan
semakin
JPTE
permasalahan
selama
tahun
terakhir
bahwa
meyakinkan
mahasiswa.
perhatikan
mahasiswa
kemampuan
menunjukan
tahun
terakhir
kecenderuangan
yang
waktu
adanya
yang
dihadapi
Selanjutnya
jika
di
beberapa
aspek
mahasiswa,
terlihat
yang
dapat
keahlian
hal
keterampilan
dan
pada
yang
dihadapi
mengikuti
mahasiswa
proses
dalam
perkuliahan
di
mencerminkan
yang
bidang
kompetensi
diperoleh,
sebab
mengajar
keahlian.
khususnya
Hal
ini
alumni
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
83
tidak
menerapkan
konsistennya
dosen
standar
dalam
penilaian
dasar
atas
pilihan
dilakukan
adalah:
analisis
kebutuhan
sumber;
ekspresi
terciptanya
website
(3)
mendorong
budaya
belajar.
dalam
1)
Membuat
terhadap
pembelajaran
UNIMED,
di JPTE UNIMED.
belajar
mahasiswa
JPTE
FPTK
3)
Merumuskan
task
dan
pengembangan
dalam
bentuk
pembelajaran
sebagai
pembelajaran
rancang
berbasis
sumber
belajar
bangun
website
internet,
bagi
intranet,
extranet
dan
sebagai media
utama penyampaian
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
84
suatu
sistem
manajemen
PHP
PBW
unsur-unsur
pokok
dikembangkan
tertentu.
dan
Java
Script,
menggabungkan
menggunakan
bahasanan
dalam
bidang
perangkat
lunak
multimedia
authoring,
seperti
Authorware,
konten,
Potatoes.
pandang
Gambar 1.
Dari
sudut
(2)
teknologi,
dan
(3)
isi,
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
85
Dalam
di
atas,
harus
dilakukan
proses
pengertian
ini,
teknologi
web
beberapa
penggunaan
aspek
memperkaya
dengan
yang
dapat
pengalaman
belajar
dimensi
W.William,
2004),
ada
enam
model
yang
sering
baru
(Lee.
yaitu
model
a)
memiliki
kelebihan
dan
lebih
Sekuensial
mudah
karena
membantu
Linear,
(b)
Model
Hypertextuality:
berbeda,
b)
(g)
Model
antara
memberikan
teks,
memungkinkan
Model
Generasi
Keempat,
Generasi
Keempat
kemudahan
bagi
lain
yang
pengkodean.
baru
setiap
kali,
c)
digunakan
untuk melakukan
Walaupun
terdapat
berbagai
doing,
yang
keterlibatan
membawa
yang
lebih
tentang
tinggi,
model
dalam
rekayasa
perancangan,
pengkodean
pengujian.
Metode
pada gambar 2.
Untuk
menghasilkan
dan
umum
aplikasi
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
86
Buil
Desi
Test
Re-
Anal
Re-
Re-
ajar
berbasis
website
dimiliki
oleh
jaringan
komputer
global
Internet
data,
memproses,
menyusun,
termasuk
mendapatkan,
(Internet).
terdiri
Secara
atas
fisik,
komputer-
data
cara
untuk
informasi
yang
kegiatan
berbasis website
menyimpan,
dalam
memanipulasi
berbagai
menghasilkan
berkualitas.
Dalam
memungkinkan
yang saling
sehingga
karena
diharapkan
semua
itu,
dipertukarkan
objek
ajar
pembelajaran
terpadu.
konteks
berbasis
pembelajaran
dalam
pada
komputer
Dalam
berbasis
adalah
salah satu
layanan
yang
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
87
berbagai
pengelola
Internet,
format
penuh
Word
sebagai
ditampilkan
setelah
komputer
memanggil
program
pembaca
maupun
audio, terdapat
dokumen
format
file
program
pembelajaran
berbasis
HTML.
(dan
Diterima
disimpan
format
lain,
misalnya:
video
berbagai
yang
dapat
baik
digital
dipasangkan
pengelola
berbasis
kode-kode
yang
berupa
foto
pembelajaran
pada
sistem
navigasi.
operasi
Saat
ini,
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
88
pembelajaran
beroperasi
sebagai
dan
defacto
pendidikan
atau
tradisional,
interaktif.
meningkatkan
SwishMax)
secara
Desain
Sistem
berbasis website
Desain
proses
Pembelajaran
website
suplemen
pembelajaran
sehingga
dapat
beberapa
fitur
instruksional
adalah
sistematis
menerjemahkan
berbasis
untuk
prinsip-prinsip
bahan
pembelajaran
aktivitas
pembelajaran
dan
pembelajaran,
sebagai
PBW
beroperasi
pelengkap
pendidikan
arti
yang
sederhana,
&
Website
dapat
kumpulan
(Smith
diartikan
sebagai
halaman
yang
teori
dan
praktek
desain,
pengembangan,
animasi,
suara,
video
dan
atau
pemanfaatan,
didasarkan
pada
teori
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
89
sistem
dan
sumber-
materi,
development),
belajar,
pengembangan
mengorganisasian
proses
pembelajaran
dan
yang
aktivitas
menjamin
yang
terdiri
dari
(b)
Pengembangan (development),
dilakukan
yang
secara
berulang
desain
dalam
instruksional,
Perancangan
pemeliharaan
maintennance).
(design),
(delivery
Model
P3
(c)
(d)
and
dalam
3.
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
90
Develop,
yang
Implement,
Evaluate.
menjadi
perhatian
yaitu
penggunaan,
digunakan
lingkungan
Prototyping.
komponenkomponennya
sehingga
akademis;
dalam
c) Rapid
dalam
bentuk
dan
mencakup
tingkat
semua
jenis
sehingga
mencakup
semua
jenis
dalam
yang
produknya.
yang
penggunaan,
yang
dapat
produknya.
difungsikan
Defenisi
seperti
umum
dapat
difungsikan
Defenisi
menjadi
umum
perhatian
bentuk
seperti
dan
dari
yaitu
tingkat
dari
METODE PENELITIAN
Penelitian
dilaksanakan
tahun
pada
ini
Jurusan
berbasis
website
pada
jaringan
internet
untuk
mata
kuliah
melibatkan
secara
mahasiswa
pendidikan
keseluruhan
menggunakan
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
91
pendekatan
research
development,
penelitian
dengan model
maka
ini
and
pelaksanaan
mengacu
terhadap
ditunjukkan
pada
gambar 4.
desain
serangkaian
pendekatan
ini
adalah
pengembangan
penelitian
yang
memiliki dampak
pengajaran
langsung
dan
(Barab&Squire,
pada
pembelajaran
2004).
Dalam
berbasis
pengembangan,
bidang
siklus.
teori
dan
praktek
yang
penelitian,
dan
penelitian
eksperimen
jumlah
mahasiswa
tiap
yang
didistribusikan
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
92
pertanyaan
yang
Metode
Pembelajaran
penyampaian
Keterampilan.
diajukan,
yaitu:
atau
disukai
oleh
semua
dari
tiga
materi,
Konten,
Hasil
survei
dan
dosen
JPTE
Pembelajaran
(M
4,00).
sepenuhnya online
muka
30%
secara
langsung,
kelompok
diwakili
dalam
3,45.
prinsip-prinsip
atau
3,50)
4,00).
bahan
kategori
3,80).
perkembangan
Audio,
Games
Cetak,
CBT
Video dan
dan
Simulasi
Analisis
dan
dan
desain
profesional
profesional
dan
dianggap
adalah
kemampuan
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
93
email , pada
Ya di kolom yang
tersedia dari
instrumen ini, di
samping
menjadi
alternatif
pilihan
dari
"e-mail."
Tentukan
Kemampuan
adalah
kekuatan
Analisis
Kebutuhan
dan
Pemanfaatan dan Penggunaan
Teknologi
dari
Analisis
pembelajaran
teknolgi
dalam
di JPTE
UNIMED
dan
online, (3)
Penilaian,
(4)
(7)
Desain
pengembangan
keahlian.
dan
Kriteria
contoh,
jika
namun
sistem
peranan sedikit,
memiliki
tandai "Rendah"
(1)
tanda
Tinggi,
menunjukkan kemampuan
dapat
diadaptasi
digunakan dalam
untuk
masalah yang
sebuah
kemampuan
94
bentuk
menyatakan
online
diperoleh
dapat
90,35%
memanfaatkan
bahwa
responden
orang,
sebanyak
komunikasi
dalam
114
pembelajaran
Spoel
UNIMED
sudah
materi
orang
mahasiswa
kemampuan
mempunyai
motor
listrik
dalam
sebesar
dan
dalam
memanfaatkan
penggunaan
pembelajaran,
dosen
mempunyai
dalam
pembelajaran
kemampuan
memanfaatkan
media
dalam
komunikasi
dalam pembelajaran.
Sehubungan
dengan
evaluasi
26,32,
melalui
proses
online
sebanya
mahasiswa
dan
mulrimedia
komputer
43,85%
menggunakan
sebanyak
54%
mampu
memanfatkannya
memanfaatkan
penilaian
mahasiswa
mampu
.
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
95
NO
1
2
3
4
5
6
pembelajaran
berbasis
komputer
(CBL)
pengembangan
pembelajaran
sebanyak
Unimed
50%,
menggunakan
Authoring
85.96%,
Web
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
96
Testing database
CBT authoring
Graphics production
Video production
Desain dan
pengembangan
keahlian
Penyampaian
Multimedia computers
Audio
Video
Distribus Pengiriman
secara terorganisasi
CD-ROM
Electronic tracking databases
Pengujian dan
Penilaian
Technical manuals
Buku Teks
Websites
Komunikasi
Newsgroup
Phone conferencing
20
40
60
80 100 120
Internet
Macromedia
Adobe
website
Exporer,
Dreamweaver,
Photoshop,
dan
Mozilla,
Adobe
aplikasi
Flash,
untuk
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
97
dengan
di atas 3 Gbt.
rata
rata
2,42.
Dengan
yang
pembelajaran
spesifikasi
termasuk
sebagai
berikut
a)
penggunaan
dalam
kategori
rata
sangat
kurang
bantuan
bentuk histogram.
dengan
motor
rata
0,62.
komputer
CAI
yang
terdiri
dari
pembelajaran,
dengan
tentang
dengan
sedangkan
keterkaitan
pembelajaran
dengan materi
media
lima
atau
47,22%
pada
ajar
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
98
Baik Sekali
Pemanfaatan
elearning
memperbaiki
kualitas
pembelajara
n (materi)
Cukup baik
Kurang
Pemanfaatan
elearning
Sangat Kurang
20
terdapat
analisis
beberapa
40
Analisis Permasalahan
Pada
Tidak bisa
sama sekali
masalah
kendala
ini,
yang
informasi
pembelajaran
website,
elektronika
yang
2)
Program
pembelajaran
yang
sudah
berbasis
dilaksanakan
digunakan;
selama
ini
dengan
menyajikan
mendapatkan
merasa
tidak
dengan
ada
keadaan
masih
mengajar
merasa
kurang
senang
dalam
hal
tidak
kesibukan
sakit,
bersangkutan.
termotivasi
dan
lain
atau
dalam
dan
tidak
dapat
jam
yang
pada
Sehingga
dengan
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
99
dapat
mengganti
mengajar
tersebut
memberikan
mereka
proses
dengan
tugas
atau
pengguna
aplikasi
pelajari.
administrator
pengendali,
sumber
CD
website
demikian
belajar
serta
dalam
pembelajaran
adanya
bentuk
dan
juga
pembelajaran.
Dengan
solusi
ditawarkan
yang
adalah
Dosen
Dosen adalah staf pengajar
yang
perangkat
kepada
motor
listrik
pengendali
melalui
motor
dapat
secara keseluruhan.
adalah
memberikan
mahasiswa
pembelajaran
di
JPTE
perangkat
menjelaskan
mengenai
analisis
Mahasiswa
Digram ).
penerapannya,
mahasiswa
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
100
mendapatkan
pembelajaran
dalam
siswa
peserta kuliah.
Perancangan
basis
data
tabel,
kamus
data.
data
atau
sejenisnya.
materi
berupa
file
audio,
dan
video,
software engineering
d. konektor1 dan konektor2
ini:
telah
dengan
mendukung
pembelajaran
menghubungkan
ini,
dapat
tabel
Skema
Dari
berbasis
spesifikasi
sistem
website
dikelompokkan
yang
berdasarkan
kuliah,
konektor2
antara
dosen,
fungsi masing-masing :
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
101
merupakan
penjelasan
rangkaian
on-line
kegiatan
desain
analisa
dan
pembelajaran
Dalam
proses
pembelajaran
website
harus
dapat
memenuhi
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
102
dengan
pengelolaan
pembelajaran
data
materi
kebutuhan
dalam
proses
penggunaan
motor
listrik
proses
secara
dan
dalam
yang
interaktif,
pembelajaran
menampilkan
disajikan
materi
dengan
adanya
berbasis
(d).
web,
Pencarian
maka
materi
sehingga
tingkat
terhadap
materi
dapat
penguasaan
materi
diketahui
mahasiswa
pembelajaran,
(g)
desain
menggunakan
macromedia
flash,
pembelajaran
penggunaan
(i)
Komponen-komponen
pembelajaran
sesuai
web, (j)
berbasis
dengan
web
spesifikasi
yang
telah
dan
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
103
pembelajaran
listrik
berbasis
Penggunaan
motor
web, (k)
Proses
dipersiapkan,
validasi
atas
(listing
program)
perlengkapan
program
untuk
program
pembelajaran
dengan
mengetahui
potongan
yaitu:
dibuat
pembuatan
Penggunaan
motor
internet)
dan
sosialisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad
Iswahyudi,
2008;
Kesenjangan SMK dengan
Perkembangan Iptek dan
Dunia Usaha,jurnal Dunia
Dosen
ARL.
2007.
Definition
of
Instructional Design, Applied
Resesarch Laboratory, Penn
State University, diakses pada
alamat
http://www.umich.edu/~ed626
/define.html , diakses pada
tanggal 15 Januari 2007.
Avouris, N.M.,
Tselios, N.
&
Tatakis,
E.C.
(2001).
Development and Evaluation
of a
Computer-Based
Laboratory Teaching Tool.
Computer Application in
Engineering Education, 9 (1).
Baharuddin Aris. (1999). The Use of
Information Technology in
Education:
Using
an
Interactive
Multimedia
Courseware
Package
to
Upgrade
Teachers
Knowledge and Change Their
Attitudes. An Interactive
Multimedia Doctoral Thesis
Produced in the CD-ROM
Format.
Barrese, R. M., Calabro, G., Cozza,
S., Gallo, T. & Tisato, F.
(1992). CAMCE An
Environment
to
Support
Multimedia
Courseware
Projects. Educational and
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
104
Training
Technology
International, 29 (1).
Beaudin, B. P., & Quick, D. (2002).
Instructional Video Evaluation
Instrument.
Extension
Journal, 34 (3).
Bork, A. (1997). The Future of
Computers and Learning.
THE Journal, 24 (11).
Maju Lumban Gaol adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
105
adalah
dengan
kemajemukan
berbagai
bangsa
kebudayaan.Kebudayaan
mempunyai
negara
ragam
dan
Indonesia
yang
terlupakan
kehadirannya.
Minat
seiring
musik-musik
berkembangnya
populer,
lagu-lagu
sangat
kota
Indonesia
termasuk
kesenian daerah.
Lagu
merupakan
sebagai
pusat
arus
daerah
salah
besar
Indonesia
satu
bentuk
mungkin
sudah
tidak
lagi
umumnya
tidak
lagi
106
mengenal
lagu
daerah.Padahal
peningkatan
mutu
pendidikan.
seharusnya
lagu
daerah
tersebut
didik
melaksanakan
baik
dalam
merencanakan,
dan
menilai
seni
merupakan
wadah
untuk
Beberapa
meningkatkan
kualitas
masyarakat
diantaranya
adalah
pelajaran,
pendidikan.Dengan
adanya
dapat
penyajian
melihat
dimanakah
bakat
siswa
atau
metode
jarang
yang
meningkatkan
pendidikan
sumber
demi
daya
melaksanakan
kualitas
meningkatkan
manusia.
Untuk
pendidikan
harus
pendidik
Kelompok
sampai
pada
usaha
dalam
pelajaran
seni
107
mempunyai
diberi
kesempatan
untuk
masalah
seni
siswa.
bertindak
sebagai
fasilitator
aktivitas
motivator
dan
siswa.Artinya
musik,
diproses
dikarenakan
Karena
model
itulah
pembelajaran
model
muncul
kooperatif
investigasi
kelompok
dalam
PEMBAHASAN
Model diartikan sebagai kerangka
konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan kegiatan
menjamin
pembelajaran
berhasil
(instruction)
mengajar
(2009:57),
dapat
suatu
mengajak
mengerti
suatu
para
masalah
muridnya
melalui
(teaching)
pembelajaran
kombinasi
meliputi
dan
yang
unsurunsur
konsep
adalah
tersusun
manusiawi,
dengan
cara
memahami
Dengan
begitu murid
hal
yang
begitu
akan
diajarkan.
dalam
proses
mencapai
tujuan
pembelajaran.Pendapat
tersebut
menggunakan
model-model
dan
yang
di
dalamnya
terdapat
108
komponen-komponen
siswa
atau
tidak
mencapai
noname.Lagu
tujuan,
fasilitas
dan
diketahui
lagi
alias
kedaerahan
mirip
kebangsaan,
namun
dengan
harus dipersiapkan.
Propinsi
Sumatera
Utara
lagu
saja.Lagu
kedaerahan
biasanya
daerahnya
Jagaddhita.
masing-masing.Misalkan
rakyat,
pesta
rakyat,
perjuangan
instrumental.Musik
vokal
Karo,
masyarakat
Toba
Batak
Pakpak,
Batak
Batak
pada
disebut
dengan
Batak Mandailing.
oleh
ende.Dalam musik
kegunaan
dan
tujuan
vokal
lagu
109
yang
senggang
pada
pernikahan
hari
tersebut;
menjelang
3)
Ende
sama.
disajikan
Biasanya
secara
monoton,
dimainkan
oleh
kumpulan
bercerita
hiburan
(tumba).
Penyayinya
kanak-kanak
tentang
yang
riwayat
melodinya
dalam
beberapa
yang
berkepanjangan.
adalah
sastra
serta
motif-motif
spontan
menguasai
lagu
yang
yang
Yang
Maha
orang
dating secara
hidup
Kuasa.Biasanya
110
bermain
vokal
dalam
kesedihan/ dukacita.
akan
yang
dinyanyikan
alat
musik,
menggunakan
kiasan
akan
atau
wanita-wanita
terdapat
pantun
modulasi
dari
Bes=Do
muda.
nyanyian
yang
populer.menggunakan
kiasan
paling
atau
yang baik
hendaknya
menampilkan
perasaan
bagian kedua.
penyanyi
pencipta
dituntut
lagu
agar
luapan
yang
dapat
penterjemahan
pemuda
mengunjungi
diharapkan
Interpretasi
malam
komunikasi
yang
dan
akan
mencari
kekasihnya.
sesuai
oleh
yang
komposer.
merupakan
melalui
atau
atau
lebih
gerakan
sekelompok
akan
merupakan
dilakukan
yang
sekelompok
terbaik
dan
muda
yang
mampu
dua
lisan
wanita
antara
proses
suatu
oleh
usaha
seseorang
orang
yang
atau
untuk
111
atau
menerjemahkan,
Beberapa
memahami
definisi
yang
komposer.Pernyataan
kedua,
penyesuaian diri
aturan/norma
nurani
suasana
komposisi
dari
suatu
terhadap
pada
sangat
gaya
halus
musik
akan
kesimpulan
termasuk
juga
bahwa
pada
pengetahuan
teknik
vokal
pada
lagu
dan
partitur
lagu
dinyanyikan.Teknik
yang
vokal
harus
adalah
112
nyaring.
kerjasama
diantara
siswa
untuk
menyanyikan
tenaga
dapat
laboratorium.
Material
lagu
membantu
daerah
siswa
Batak
dalam
dan
tugas-tugas
video
tape.
Fasilitas
dan
akademik
dan
Sik-Sik
Sibatumanikkam
ck ck da da dam menggambarkan
metode
(1983:14)
bahwa:
Yang
juga
ditentukan
under
oleh
mengatakan
different
conditions.
dengan
Model
Batak
Toba
(Sik-sik
113
Pembagian
kelompok
ditentukan oleh
Setiap
kelompok
dipelajari
bagaimana
mempelajarinya;
Melaksanakan
Investigasi;
mengumpulkan
menganalisis
dan
c)
Siswa
informasi,
data
dan
membuat
kelompoknya;
d)
Tahap Perencanaan
(Planning)
Tindakan
adalah
merencanakan
tingkat
kesulitan
dalam
dengan
langkah-langkah
siklusnya
adalah
sebagai
berikut:
Perencanaan tindakan pada siklus I:
1) Peneliti melakukan pengembangan
materi dengan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 2)
Peneliti menyusun lembar observasi
kegiatan pembelajaran; 3) Peneliti
menyusun alat evaluasi tindakan; 4)
Melaksanakan proses pembelajaran
dengan
model
pembelajaran
Siklus I
Memantau
setiap
kegiatan
siswa
kooperatif
investigasi
114
Tahap
Pelaksanaan
(Acting)
Tindakan
pengamatan
terhadap
objek
baik
guna
melihat
langsung
kegiatan
dan
Refleksi
pelaksanaan
scenario
meliputi:
melaksanakan
dianalisis
Sik-Sik
Kegiatan
adalah:
mengajar
Sibatumanikkam.
1)
Penyajian
pembelajaran
dalam
materi
kelas;
2)
3)
Pengarahan
dan
hasil
tugas.
secara
(KBM)
pemahaman
Data
diatas
berkala
setiap
yang
hendak
dicapai.
Siklus II
Tahap perencanaan pada siklus II
data
Pada
yang
pemimpin
kelompoknya
untuk
membahas
tugas-tugas
yang
anggota
diberikan
kelompok;
memberikan
5)
penghargaan
Guru
kepada
tahap
ini
telah
terbantu
menyanyikan
Observasi
Sibatumanikkam.
dengan
cara
mengadakan
dalam
data
dapat
dalam
kesempatan
peneliti
saling
pembelajaran
aktifitas
siswa
membantu
dalam
lagu
Sik-Sik
Proses
difokuskan
dalam
pada
kelompok.
115
Kegiatan
ini
harus mengaktifkan
ini
baiknya
menyiapkan
seluruh
siswa.
Pada
Rencana
tahap
Pelaksanaan
tentang
materi
dilaksanakan
lagu
proses
Untuk
kurang
kondusif
pembelajaran;
mengatasi
siswa
3)
yang
dalam
yang
Sik-Sik
menyanyikan
Sibatumanikkam;
3)
peneliti
mencoba
siswa
kekelompok
memindahkan
lebih mengerti.
tertib.
Tahap
(acting)
Pelaksanaan
Tindakan
Seperti
mungkin
memberikan
pada
siklus I
tahap
bersamaan
pada
saat
tindakan
siswa.Siswa
diberikan kesempatan
Sik-Sik
Proses
menyanyikan
lagu
Sibatumanikkam.
pembelajaran
difokuskan
pada
fasilitator saja.
Langkah-langkah
dilakukan.Pelaksanaan
yang
akan
dasar
pengambilan
kesimpulan,
116
penelitian
selanjutnya.
telah
keberhasilan
memenuhi
Namun
indikator
jika
yang
telah
yang diduga.
mendapatkan
data-data
yang
peneliti
meminta
kepada
1. Vokal
setiap
sedang
dipelajari
dengan
2. Pembawaan (Interpretasi)
dan
membawakan
suatu
komposisi musik.
3. Tempo
lagu.
4. Dinamik
117
5. Kekompakan
: Dalam
menyanyikan
Sibatumanikkam,
lagu
setiap
Sik-Sik
anggota
demikian,
dapat
kelompok
setiap
kekompakan
menjiwai
disimpulkan
bahwa
lagu
bagaimana
tersebut,
ekspresi
dan
yang
kelompok
dan
menampilkan
kreatifitasnya
yang benar.
kesimpulan
bahwa
untuk
dalam
menyanyikan
lagu
permasalahan
mengenai model
mengajarkan
menjawab
pokok
penelitian
daerah
yaitu
Batak
Sibatumanikkam)
Toba
pada
(Sik-Sik
siswa.Oleh
seni
musik.Tenaga
kepada
para
siswa
kesimpulan
yaitu
:Sebelum
yang
118
pendidikan
kooperatif
musik.Kendala
yang
investigasi
berdasarkan
menunjukkan
kemampuan
dalam
bagian
menyanyikan
lagu
Sik-Sik
vokal.Dalam
menyanyikan
tabel
kelompok,
tes
praktek
mampu
Sibatumanikkam.
cukup baik.
lagu
tersebut,
harus
model
tingkat
Tujuan
daerah
pokok
Batak
Toba
Sibatumanikkam)
kemampuan
siswa
dalam
(Sik-Sik
untuk
adalah
kooperatif
untuk
meningkatkan
siswa
dalam
menyanyikan
lagu
dalam
kooperatif
ingin
Sik-Sik
sama
daerah.Bahan/materi
model
lagu
pembelajaran
Sibatumanikkam,
karena
investigasi
kemampuan
menyanyikan
melakukan
pada
kelompok
penelitian
penggunaan
lagu
yang
model
ini
kelompok,
berisi
dilakukan
pantun
oleh
berbalas
sepasang
yang
muda-
diharapkan
dapat
diperoleh
data
yang
119
signifikan.Bagi
pengamat
hasil
pengetahuan
untuk
wawasan
dalam
menambah
mendidik
siswa
DAFTAR PUSTAKA
Abdi,
120
pasar
dari
industri
biaya
administrasi
lainnya
untuk
mahal
besar
sedangkan
terlalu
akan
murah
maka
kemungkinan
apabila
maka
premi
perusahaan
memuat
unsur
deterministik
stokastik
didalamnya.
model
Salah
Orstein-Uhlenbeck
dan
satu
(1931).
121
premi
dalam
pada
perubahan-perubahan
perhitungan aktuaria
dapat
dirumuskan
dengan
tingkat suku
TEORI DASAR
Proses Stokastik
Gerak Brown
X t , t T
memiliki
inkremen
t0 t1 t2 ... tn ,
semua
variabel
random
X t1 X t0 ,
Wt : t 0
X t2 X t1 ,....., X tn X tn1
adalah saling independen.
i)
ii)
iii)
bt
adalah fungsi
pembayaran
manfaat
dikeluarkannya
polis
pada
saat
dinotasikan
dengan zt
(1)
122
tahun
dipunyai :
yang memberikan
manfaat
1
bt
0
tn
tn
vt v t
t0
v T
Z
0
T n
T n
dengan
menggunakan
equivalence
Ax1:n E Z v t t p x x t dx
(2)
Ax1:n
menotasikan
berjangka
tahun
dengan
px
masih
hidup.
Dengan
kata
lain
pembayarannya
mati
hidupnya
dikaitkan
sesorang.
pada
Anuitas Hidup
yang
Anuitas
hidup
merupakan
mati
hidupnya
sesorang
awal
(annuities-due),
atau
waktu pembayaran.
Nilai anuitas hidup berjangka
waktu
tahun
dapat
dituliskan
sebagai berikut :
atau
tahunan,
selama
ax:n v t t px dt
123
Premi
jangka
yang
awal
waktu
biasanya
kontraknya,
dibayarkan
pada
jangka
adalah :
waktu
pembayaran premi
tahun kematian
Pax:n Ax1:n
dengan a x:n adalah nilai tunai anuitas awal dan Ax1:n adalah asuransi atau nilai
santunan.
Penentuan Premi Bersih Asuransi
Jiwa Berjangka
diperkenalkan
merupakan
Model
Vacisek
salah
satu
model
bunga.
Model
yang
Vacisek
mampu
drt rt dt dWt ,
Dengan :
rt
Wt
124
mean
suatu
berada
bergerak
reversion
kecenderungan
yaitu
nilai
dalam
rt
range
terbatas.
akan
pertumbuhan
menggunakan
Unhlenbeck solusi
rt r0 e
menjadi :
menghambat
percepatan
ekonomi.
Dengan
proses
Ornstein-
persamaan
e s dWs
0
rt r0 e t 1 e t e s e s dWs
berkupon nol
diperoleh
menempatkan
investor
apabila
dananya
untuk
P t , T e rt T t
log P * t , T
T t
pada
dapat
menggunakan
ditentukan
dengan
model
Affine.
masing-masing berbentuk
rt , t 1 t 2 t rt dan rt , t 1 t 2 t rt
2
125
adalah P t , T , r P , r ,
dengan
harga
pada
waktu
P , r exp A B rt
misalkan
10
sehingga
diperoleh
persamaan
diferensial simultan
11
12
dengan :
1 e
13
2
2
1
A r B 2 B
B
2
2
2
2
1
B
r 2 B
2
4
dengan
kematian
14
dinyatakan
A1x:n
berdasarkan model
A1x:n E E v t
15
E v t fTX t dt
0
n
P , rt fTX t dt
0
n
exp A B rt fTX t dt
0
2
2 2
exp r 2 B rt r 2
B x t exp x s ds dt
2
2 4
0
0
1
x:n
126
dan untuk anuitas hidup kontinu pembayaran 1 unit setiap periode berdasarkan
model suku bunga Vasicek dinyatakan dengan a x:n
n
ax:n
P t px dt
16
A exp B rt t px dt
2
r 2
2
0
n
2
B exp B rt t px dt
B
4
2
2
2
ax:n r 2 B
B exp B rt
2
4
x s ds dt
exp
Vasicek adalah
Pax:n BAx1:n
PB
Ax1:n
17
ax:n
Studi kasus
Dengan
menggunakan
bahasa
bersih
dengan
menetapkan
asumsi
data
sebagai berikut :
= 0.001
Tetapan gompertz C
= 1.1
= 0.051
= 0.0675
= 0.25
Benefit
= 50 juta
Usia
= 30 tahun
= 15 tahun
127
dibayarkan
diberikan
nasabah.
Berikut
akan
yang
menunjukkan
Perubahan tingkat suku bunga
pada setiap periode akan memberikan
pengaruh pada nilai premi yang akan
harga
premi
atas
128
Bunga
0.055
0.056
0.057
0.058
0.059
0.06
Asuransi
0.135891
0.136765
0.137646
0.138534
0.139429
0.140332
Anuitas
14.58545
14.51089
14.4369
14.36346
14.29058
14.21824
Premi
490066.6
490750.9
491435.6
492120.6
492806
493491.8
Bunga
0.086
0.087
0.088
0.089
0.09
Asuransi
0.166611
0.167739
0.168877
0.170024
0.171181
Anuitas
12.51481
12.45561
12.39683
12.33848
12.28056
Premi
511411.6
512102.8
512794.1
513485.5
514176.8
0.12
0.14
asuransi
500000
0.16
480000
premi
10
20
30
40
50
60
bunga
10
20
30
40
50
60
bunga
15
14
13
anuitas
16
10
20
30
40
50
60
bunga
129
500000
490000
480000
premi
510000
vasicek
konstan
10
20
30
40
50
60
Index
dalam
dalam
serta
bunga
implementasinya
premi
pada
suku
130
DAFTAR PUSTAKA
Bain, L.J and Engelhardt, M. 1992.
Introduction to Probability and
Mathematical Statistics 2nd
Editon . Belmont. California :
Duxbury Press.
Bowers, N.L, et al. 1997. Actuarial
Mathematics
2nd
Editon.
Schaumburg, Illinois : The
Society of Actuaries.
Jordan,
C.W.
1991.
Life
Contingencies
2nd
Editon.
Chicago, Illinois : The Society
of Actuaries.
Lin,
X.S.
2006.
Introductory
Stochastic Analysis for Finance
and Insurance Hoboken, New
Jersey : Willey & Sons, Inc.
Actuarial
Conference
The
Actuary at Risk, The Society of
Actuaries of Indonesia.
Kellison, S.G., 1991. The Theory of
Interest 2nd Editon, Irwin
Homewood, Boston.
Ross,
Seydel,
131
dibandingkan
metode
Markowitz
memilih
diusulkan
dalam
oleh
portfolio
Harry Markowitz
artikelnya
Portfolio
yang
yang
berjudul
Selection.
Beliau
dengan
yang
model
memerlukan
pendekatan
Markowitz
dapat
yang
keuntungan
tertentu
suatu
kepemilikan
membentuk
menghasilkan
tahap
portfolio
tingkat
tingkat
keuntungan.
(1952)
yang
yang
disebut
investor.
dimulai
periode
Pendekatan
132
masalah
pemilihan
pendapat
yang
meskipun
pendekatan
menentangnya,
telah
(Korn,
varians
1997).
tidak
ini
Meminimumkan
hanya
mendorong
ganda
resiko tunggal.
Pendekatan
mean-varians
pendekatan
mean-VaR
sebagai
pengganti
ukuran
Mean-Variance-VaR
Tujuan utama seorang investor
adalah
mengalokasikan
secara
pengurangan
yang
resiko.
Pendekatan
berbeda.
Adapun
optimisasi
pada
sebagai berikut :
sisi
pendekatan
atas
rata-rata
mean-VaR
selama
hanya
portfolio
model
berdasarkan
Pendekatan Mean-Variance
tingkat pengembalian Xi (i = 1, 2, ,
133
w
i 1
i 1
dan
varians
portfolio,
portfolio
n
n n
w2 var wi xi wi w j ij
i 1
i 1 j 1
w,
maksimum
memilih
w adalah
hingga
dengan
suatu
w2 02
untuk hasil
max
wW
kendala : w2 02
(1)
Tahap model kedua untuk memberi batas bawah 0 untuk mean hasil portfolio,
memilih suatu portfolio w, hingga w2 adalah minimum dengan w 0 :
min
wW
(2)
2
w
kendala : w 0
Tepatnya,
Pendekatan Mean-VaR
VaR mengukur kerugian harapan
kepercayaan
VaR
100%
pada
tingkat
dari
suatus
normal
tingkat
ukuran
pada
ringkasan
suatu
resiko
pasar.
P ( Rw qw )
(3)
134
maksimum dengan
max
wW
(4)
kendala : q w q 0
Tahap model kedua bahwa untuk
w 0 :
min q
wW
kendala :
dimana :
(5)
w 0
R = hasil portfolio
W = kumpulan semua portfolio yang mungkin
w = vektor portfolio
w = batas bawah rat-rata
0 = batas atas rata-rata
informasi
dari
distribusi
portfolio.
Seperti
ukuran
mean-VaR
pendekatan
mean-varians.
dengan
Dua
hasil
resiko,
sepenuhnya
optimisasi
ukuran
resiko
portfolio.
untuk
Kedua
multivariat normal.
Pendekatan Mean-Variance-VaR
135
umum
mean-varians-VaR
varians
portofolio
VaR
sebagai
resiko.
pengontrol
Model-modelnya
ukuran
meliputi
dan
VaR
untuk
hasil
berturut-turut,
yang
VaR.
w2 02 dan q w q0 :
max w
w W
(6)
s.t w2 02
qw q0
atau
model
mean-VaR,
02 , model (6)
Portfolio
resiko
Ketika
ganda
tunggal.
ukuran
efisien
mean-
yang
memilih
sebuah
w2 (1 ) q w
adalah
minimum dengan
portfolio,
, model (6)
w 0 :
min
wW
w2 (1 )q w
(7)
Kendala : w 0
Disini [0,1] adalah sebuah parameter yang didefinisikan konstan, jika kedua
nilai ekstrem, diperoleh :
136
tidak
mengukur
Model
umum
untuk
downside
risk
adalah
ada
perbedaan
antara
Value at Risk
kenyataannya
VaR
kemudian
untuk
resiko
institusi
menciptakan
sangat besar.
VaR as A
Derivatif VaR
pada
bank
Risk
dan
Measurement
Pada
Problem
Sebagai ilustrasi masalah VaR
sebagai
mengganti
sebuah
ukuran
resiko,
resiko
resiko
sebuah
keuntungan
prakteknya
marginal
biasa,
kontribusi
sering
menarik
standar
deviasi
Bagaimanapun,
berdistribusi
tanpa
normal,
portfolio.
asumsi
tidak
ada
137
alternatif
variabel
(dimana
fx
lainnya
pada
hal ini
menghitung
yang
portfolio
ditambahkan
tersebut, maka
memungkinkan
untuk
a 0
( Y X VaR p ( X ))
Untuk
mengikuti
(Gourieroux et al (2000) :
derivatif
kedua
pernyataan
dapat
berikut
a 0
2 (Y X x)
Inf X ( x )
2 (Y X x)
x
x x VaR ( X )
138
VaR
akan
terjadi
sebaliknya.
Jika
bahwa
posisi
lebih
besar
dari
tail
VaR.
VaR)
Expected
untuk
Shortfall
baru
pada
atau
sebuah
variabel
pemberian
portfolio
dan
kepercayaan
posisi baru.
ES (X)
Expected Shortfall
VaR.
Expected
Shortfall
dan
Konsep
Expected
Shortfall
Artzner
mengajukan
et
al
(1997)
kegunaan
telah
expected
1000(1- )
didefinisikan
X X VaR
persen.
dengan
( X ) .
Expected
shortfall
mengukur
tingkat
VaR.
Ketika
untuk
menjadi
additive.
sub-
139
OPTIMISASI
SHORTFALL
PORTFOLIO
BERDASARKAN
PADA
EXPECTED
Optimisasi
portfolio
dihitung
dengan
varians-kovarians.
metode
Analisis
subyek
,
min
2
'
' x
kendala :
'e 1
dimana :
'
Solusi
untuk
masalah
ini
dan
varians
memberi efficient
tahap x - x .
Saat
VaR
dihitung
dengan
Dari
dari
optimisasi
frontier
pada
standar
deviasi
yang
dan
bukan
menggunakan
persamaan (8).
140
X .
X=
i 1
dimana :
Kita
juga
(9)
bahwa
nilai .
(9)
p ( X 1 , ... , X n ) dX 1 ... dX n .
xi i
i 1
( , ) = min R ,
(10)
X i i ( , )
i 1
Expected
Shortfall
(11)
i 1
adalah
( , ) berbelit-belit
dalam
kondisional
(2000)
memberikan
kerugian portfolio
dari
( , ) .
Ini
n
i 1
bahwa
X i i lebih
sulit
untuk
menunjukkan
bahwa
mengoptimisasikan ( ) karena
n
(12)
i 1
141
shortfall
minimum
F ( , ) /(1- )
dengan kendala ,
dan
diberikan
Selanjutnya,
expected
diberikan
sebagai
VaR
sebagai
koresponden .
Hasil
ini
digunakan
untuk
(
i 1
dalam
persamaan
(12)
dihitung
dengan cara :
X i i ) p ( X 1 , ..., X n ) dX 1 ... dX
j 1
i 1
X ij i
(13)
min
R n , z R ' , R
j 1
(15)
i 1
J 1 X ij i R
(16)
j 1 i 1
P
i 1
(17)
Wo .
didefinisikan
Pendekatan mean-variansi
x ( x1 , x1 , x n A ) diberikan sebagai
Optimisasi
mean-varians
: ( x)
terkenal
untuk
pemilihan
1
v0
oleh
vektor
x E (r ) . Variansi perolehan
portfolio adalah :
2 ( x) x Qx
aset
pada
maka
pada
Jadi
portfolio
efisien
mean-
periode
ekspektasi
portfolio
yang
142
varians
minimum
untuk
nilai
dengan
menyelesaikan
program
kuadratik berikut :
x j r j v 0
xj v
(18)
x x j x uj
j P.
korelasi.
x j , x uj , j P ,
menyajikan
peduli
pada
resiko
nilai
dibawah
level
portfolionya
portfolio optimal.
perbedaan
Implementasi
dari
model
estimasi
nA
dari
jatuh
yang
ukuran
dipertimbangkan
downside-risk
dalam
masalah
pada
akhir
periode
nilai
portfolionya
tingkat
VaR
(19)
jatuh
disebut
mean
disebut
ekspektasi
shortfall,
didefinisikan sebagai:
probabilitas shortfall.
Nilai
bersyarat
dari
(20)
143
portfolio
efisien
menjadi
berikut :
mean-VaR
akan
dari mean.
max Ev
x
P(v VaR )
(21)
j x j v0
x j x j x uj
Selanjutnya,
untuk
adalah
memperhatikan
jP
realistis
seorang
nilai
portfolio
merupakan
jatuh
berikut:
max Ev
x
E (v | v VaR ) v
(22)
j x j v0
x j x j x uj
jP
selanjutnya
adalah
dikerjakan
oleh
metode
seperti
ukuran
penelitian
bahwa
pencarian
saham
perdagangan.
masalah
jenis
dan
Kita
ini
ingat
tidak
dapat
ini
saya
heuristic
mengusulkan
feasible
144
sebuah
integer.
x1 N x0
ki
Pembentukan
bilangan
neighbor
max p 0
pi0
dan
kj
, dimana
max p 0
p 0ji
max Ev
x
E (v | v VaR )
x p 0 v 0
#{P} K
x
1j v 0
uj v 0
p 0j
p 0j
jP
E (v | v VaR ) v
x p 0 v 0
#{P} K
x
1j v 0
p 0j
uj v 0
p 0j
jP
masa lalu.
pada
Skenario
mean-ES
hasil
masa
dapat
perumusan
mean-VaR
sebelumnya,
dan
diperoleh
VaR :
145
min
x
nS
1
nS
xp
s 1
#{s | x p s VaR} nS
x p 0 v 0
#{P} K
x
1j v 0
uj v 0
p 0j
1
nS
p 0j
jP
nS
s 1
1
vs v
# {s | x p s VaR} s|v s VaR
x p 0 v 0
# {P} K
x
1j v 0
p 0j
Pencarian
Heuristik
Neighborhood
uj v 0
p 0j
Feasible
dilakukan
perhitungan.
pendekatan
Disini
yang
kebanyakan
dari
jP
variabel
dipertahankan konstan
dengan
mempertahankannya
sebagai
nonbasis.
Prosedurnya
dapat
diringkas
sebagai berikut :
146
diatas
memberikan
penambahan
satu
mencakup
variabel
setiap
Selanjutnya,
adalah
realistis
untuk
dikarakterisasi
ekspektasi
oleh
memperhatikan
Model
optimisasi
seorang
portfolio
untuk
pengurutan
heuristic
model tersebut.
mendefinisikan
feasible
neighborhood
DAFTAR PUSTAKA
Artzner, P., F. Delbaen, J.M. Eber and
D. Heath,1998, Coherent
Measures of Risk, in : Math
Finance 9 (3), pp. 203-228.
147
Management in Continuous
Time,
Word
Scientific,
Singapore.
148
terutama
zat-zat
daging,
kecamatan
daun,
dan
dari
sebagainya.
dan
151
kelurahan
dan
penduduk
sebagainya.
Sampah
dapat
Kota
Medan
sebesar
atas
sampah
sampah
alam
dan
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
149
Semula
teknologi
limbah
yang
landfill,
open
aturan
ini
baik
sampah
yang
control
adalah
digunakan
yang
menimbulkan
adalah
berlaku.
Hal
pencemaran
geolistrik
resistivitas
merupakan
salah
satu
geofisika
yang
memanfaatkan
tatanan
manusia
atau
tanah
oleh
proses
alam
yang
sering
metode
diasosiasikan
sampai ke tingkat
sumber
tertentu yang
dari
masyarakat
sekitar,
menjadi
sesuai
peruntukannya
1982).
geolistrik
menyebabkan
lingkungan
dengan
Pencemaran
air
tanah
resistivitas
telah
mengalami
penyimpangan
dari
penyelidikan
bawah
permukaan,
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
150
Untuk
geofisika
adalah
resistivitas
adalah
arus
memahaminya,
sisa
kegiatan
ditelaah
sehari-hari
sederhana
dalam
tanah.
yang
pendeteksian
terkenal
kualitas
air
membusuk
yang
dicari
adalah
resistivitas.
Dengan
menggunakan
geolistrik
resistivitas
Wenner,
serta
Serta
konfigurasi
pengolahan
software
menggunakan
metode
manfaat
data
Res2Dinv.
penelitian
daging,
terutama
daun,
dari
dan
zat-zat
sebagainya.
mampu
geofisika
memecahkan
tanah sebagai
dalam
bermanfaat
dari
peringatan
awal
sudut
pandang
Aktivitas
manusia
dalam
alam
selalu
upaya
memanfaatkan
tanah
TPA.
memantau
dalam
hidup.
pencemaran
air
kuantitas sampah
yaitu jumlah
penduduk , keadaan
lasti ekonomi,
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
151
kemajuan
teknologi.
Berdasarkan
tidak
sampah cair.
Sampah
bahan
padat
buangan
adalah
selain
segala
kotoran
recyclable:
thermo coal.
sampah
yang
tidak
organik
bahan
sisa-sisa
toilet.
anorganik.
Sampah
organik,
seperti
Sampah
ini
mengandung
pembersihan
kemampuan
alam
lain-lain.
dapur,
sampah
sifatnya
rumput
pada
waktu
diurai
sisa-sisa
oleh
hewan,
Karakteristik
mudah
sampah
membusuk
dan
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
152
berat
Umumnya
kimia
yang
kering
kadar
Geologi
sekitarnya
sampah
air
Daerah
dibentuk
di
tersebut.
negara
Medan
oleh
dan
batuan
karbohidrat.
Densitas
(kepadatan)
sampah,
muda
(Qh),
merupakan
batuan
berat
sampah
persatuan
volume.
Mentar
berbeda
tergantung
pada
kondisi
(QTvm),
Litologi
satuan
kota
produksi
tinggi
sampah
di
Fragmen-fragmen
berkisar
antara
sosial
ekonomi
dan
iklim
sampahnya
negara
berkembang
batu
apung
kg/m,
100-600
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
153
abu-abu
lempung
yang
diendapkan
berbagai
2006).
ukuran.
Batuan-batuan
Daerah
dengan
fragmen-fragmen
dan
Satuan
memenuhi
syarat
Binjai
sangat
sebagai
daerah
ini
terletak
di
wilayah
Medan
dan
sekitarnya
2
dan
-5
-4
cm/det. Kota
sekitarnya
dapat
lanau-lanau
lempungan,
lunak
merupakan
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
154
sebagai
berbatasan
berbatasan
sesungguhnya
merupakan
daerah
(oversaturated)
karena
TPAS
ini
jenuh
air
merupakan
2,208 kg/cm .
Lokasi TPAS Terjun Marelan
Kelurahan
Medan
Terjun
Marelan
Kecamatan
Kota
Medan
berikut:a)
Sebelah
dengan
dengan
Utara
Kecamatan
Kecamatan
Terjun
Kecamatan
Di Lingkungan 13
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
155
Air Tanah
Air tanah dapat didefinisikan
dalam
atau
yang
ruang
sangat
permukaan
batuan
alami
air
dasar
mengalir
tanah
ke
melalui
menjadi
tanah,
pada
juga
tidak
bagian
ruang
dari
dan
air
waktu
terjadi
karena hujan
Geolistrik
dalam
adalah
salah
geofisika
akan
satu
metode
yang
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
156
konfigurasi
permukaan
medan
meliputi
pengukuran
potensial,
arus,
dan
alamiah
maupun
akibat
Wenner-Schlumberger,
pada
tujuan
penyelidikan
Metode
geolistrik
yang
terkenal
metode
ini
dibagi
sounding.
Metode
mapping
merupakan
elektromagnetik,
resistivitas
yang
bertujuan
mempelajari
variasi
resistivitas
Polarization),
IP
dan
(Induced
resistivitas
resistivitas
metode
(tahanan jenis).
secara
resistivitas
horisontal.
Sedangkan
metode
resistivitas
sounding
bertujuan
kedalaman
batuan
adalah:
Metode
konfigurasi
geolistrik
konfigurasi
Wenner,
lapisan
yang
batuan
terdeteksi,
yang
akan
Schlumberger,
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
157
I
V11
2
titik
dekat
permukaan
r1
akan
(1)
Karena arus pada kedua elektroda sama dan berlawanan arah, maka potensial pada
titik P2 akibat elektroda arus C2 dapat ditulis,
I
V12
2
r2
(2)
Sehingga potensial total pada titik P1 oleh C1 dan C2 dapat dituliskan sebagai
berikut:
V11 V12
I
2
1 1
r1 r2
(3)
Gambar 2. Dua pasang elektroda arus dan potensial pada permukaan medium
Konfigurasi Wenner
tiga
kali jarak
elektroda
akuisisi
data
a / 2 . Dalam
lapangan
susunan
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
158
elektroda
arus
dan
diletakkan
simetri
potensial
dengan
C1
titik
P1
M
sounding.
P2
C2
N
a
data
di
TPAS
mencitrakan
Geolistrik
yang
melintang resistivitas.
ARES.
Metode
distribusi
resistivitas
elektroda
Res2dinv,
resistivitas semu.
satu
elektroda
dengan
akan
dibandingkan
kemudian
dibandingkan
dengan
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
159
geolistrik
lindi.
yang
digunakan
mengkonfigurasikan
D. Hasil Penelitian
sudah
elektrodanya
lainnya
meter.
Alat
II
III
Posisi Lintasan
Letak Lintasan
0343.072 LU0343.102 LU
dan
09838.954BT09838.872 BT
0343.045 LU0343.174 LU
dan
09838.984BT09839.014BT
0343.053 LU0343.048LU
dan
09839.055 BT09839.090 BT
Di sebelah barat
daya dari pusat sampah da
n merupakan jalur truk
pengangkut sampah
Jumlah Panjang
elektroda lintasan
32 pasang
160
elektroda
meter
32 pasang
elektroda
160
meter
16 pasang
elektroda
80 meter
yang
diperoleh
dari
menggunakan
ARES kemudian
dengan
alat geolistrik
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
160
dimensi
ini
gambar
resistivitas
gambar
penampang
Berikut
tersebut
dihasilkan
penampang
didapat
distribusi
resistivitas
tiga
bagian
lintasan,
pertama
yaitu
merupakan
gambar
distribusi
ini
analisa
data
yang
yang
diperoleh
dengan
nilai
resistivitas
berdasarkan
nilai
resistivitas
adalah
dan
elektroda
gambar
ketiga
menjelaskan
160
5
meter,
meter,
semu.
jarak
Nilai
antara
setelah
di
setelah
gambar di bawah:
distribusi
resistivitas
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
161
banyaknya
lapisan
sudah
berbeda.
Penjelasannya
sampah-sampah
membusuk
yang
sehingga
meresap
pusat
sekitarnya;
pembuangan
sampah
yang
pori-pori
b)
batuan
Resistivitas
di
tinggi
anomali
sepanjang
sebesar
berada
pada
0,972-1,86
yang
sampah-sampah
Lintasan
terdapat
titik
zona
yang
lain
merupakan
yang
tanah
Tanah
lempungan
basah
lembek
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
162
Sedangkan
pada
lempung
Data
yang
diperoleh
dengan
nilai
meter
adalah
dicitrakan
dengan
warna
resistivitas
160
5
meter,
meter,
semu.
jarak
Nilai
antara
elektroda
setelah
di
Lintasan II
gambar di bawah:
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
163
masih
berwarna
biru
muda.
lapisan
berbeda.
Penjelasannya
memungkinkan
adanya
polutan
yang
cukup
Lintasan
II
pengukuran,
mulai
jelas
permukaan
sampai
yaitu
berada
pada
awal
ini
rembesan
tinggi;
juga
b)
terdapat
dari
awal
kedalaman
merupakan
tanah
bercampur
dengan
pembuangan
kedalaman
permukaan
4-15,9
meter.
Tetapi
sampah.
lintasan
yang
plastik
sudah
sisa
Resistivitas
pengukuran
terlalu
besar,
dengan
pencitraan
yang
ditunjukkan
gambar
yang
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
164
tanah
lanauan
pasiran.
Tanah
100
meter
dengan
Lintasan III
Data
yang
diperoleh
dengan
resistivitas
semu.
Nilai
80
meter,
5
meter,
jarak
antara
setelah
di
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
165
Hal
lapisan
berbeda.
sebagai
berikut:
Penjelasannya
a) Lintasan
ini
menunjukkan
rembesan
III
rumah
letaknya
milik
karena
rumah
daripada
penduduk
yang
permukaan
penduduk
lebih
tanah
rendah
penduduk
setempat.;
b)
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
166
lintasan
ini
hijau.
terdapat
langsung masuk
pengukuran.
dicitrakan
dengan
Hal
warna
anomali
konduktif
ke
yang
kolam ikan
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari
gambar
distribusi
ketiga,
karena
beda.
penampang
resistivitas
pada
tanah
lintasan
yang
berada
pada
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
167
Rahmatsyah adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan; Rita Juliani adalah Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan; Nita Kartika Rini
adalah Alumni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Negeri Medan
ISSN 1978-869X