Anda di halaman 1dari 8

Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Titik Dua (:),

Tanda Koma (,), Tanda Titik Koma (; )


Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan
dan pedoman umum pembentukan istilah telah resmi dipakai di
Indonesia sejak diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI nomor 0196/U/1975.
Namun demikian masih banyak warga negara Indonesia yang
belum memahaminya. Hal ini terbukti masih banyaknya kesalahan
menggunakan ejaan di berbagai media, surat dinas dan media lain.
Contoh pada penulisan alamat surat berikut ini.

Kepada Yth:
Bapak Kepala
SMA Natural 6 LAMONGAN
DI LAMONGAN
Manakah penggunaan bahasa pada penulisan alamat surat di
atas yang salah?
Melihat kenyataan tersebut sebaiknya Anda mempelajari
materi berikut ini.
Penggunaan Huruf Besar atau Huruf Kapital
Ada delapan aturan yang harus Anda pelajari pada
penggunaan huruf kapital. Kedelapan aturan tersebut seperti
berikut ini.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat
dan huruf pertama petikan langsung.
Misalnya :
Kita harus belajar kembali cara belajar.
Arkham berkata, Saya sedang sakit.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan


keagamaan, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk kata ganti
untuk Tuhan. Misalnya:
Allah
Yang Mahakuasa
umat-Nya
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang, atau nama
jabatan dan pangkat yang diikut nama orang dan huruf
pertama nama orang. Misalnya:
Akhmad Yunaidi
Gubernur Kuncoro Sutrisno
Menteri Mohammad Nuh
Haji Nus Yasin
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
suku, bahasa, nama khas dalam geografi, nama resmi badan,
lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama
dokumen resmi.
Misalnya:
bahasa Indonesia
suku Jawa
Asia Timur
Jalan Merpati
Waduk Gondang
Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan
Dewan Perwakilan Daerah
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya:
tahun Masehi
tahun Hijriah
bulan Januari

Perang Salip
Proklamasi kemerdekaan
hari Natal
hari Jumat
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di
dalam nama buku, majalah, surat kabar, judul karangan kecuali
partikel seperti: di, ke, dari, untuk, dan, yang yang tidak
terletak pada posisi awal. Misalnya:
Judul buku Bahasa Surat Dinas
Pegajaran Kreatif dan Menyenangkan
Ayo Menulis Buku
7. Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan.
Misalnya:
Prof. yang berarti profesor
S.S. yang berarti sarjana sastra
Sdr. yang berarti saudara
S.E. yang berarti sarjana ekonomi.
S.H yang berarti sarjana hukum
S.Pd yang berarti sarjana pendidikan
S.PdI yang berarti sarjana pendidikan Islam
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk
hubungan kekerabatan seperti bapak, saudara, kakak, adik,
dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau kata sapaan.
Misalnya:
Kapan Ibu ke mari?
Surat Ibu sudah sampai.
Ia pergi ke took buku

Penggunaan Tanda Titik Dua (: )


Tanda titik dua (: ) dipakai pada
1. akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaia atau
pemerian. Musalnya:
Sekolah itu memiliki dua jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam, dan
Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. sesudah kata atau unkapan yang memerlukan pemerian.
Ketua

: Suherman

Sekretaris : Rahmad Kartika


Yang bertanda tangan di bawah ini
nama

: Jumirah

NIP

: 510 151 006

pangkat, golongan

: Penata, III c

jabatan

: Kepala Sekolah

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya.


3. dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku.
Toni

: Baik Bu!

Ika

: Ke mana kita seharusnya ?

4. antara jilid atau nomor dan halaman, antara bab dan ayat dalam
kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.
Surat Al Baqoroh : 9
Pendidikan Remaja: Studi Kasus di Kabupaten Lamongan
Penggunaan Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai dalam dua belas tempat. Berikut ini
aturannya.
1. Di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.
2. Untuk memisahkan kalimat setara yang berurutn, yang didahului
oleh kata seperti tetapi, dan melainkan

Contoh: Saya ingin pergi, tetapi ia tidak ada..


3. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat mendahului induk kalimat; bila anak kalimat
mengikutiinduk kalimat tidak dipakai tanda koma.
Contoh : Kalau hujan, dia tidak pergi.
4. Di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat, antara lain: oleh karena itu, jadi,
lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
Contoh : Jadi, hal itu tidak semudah yang kita bayangkan.
5. Di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan
yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya: Wah, bagus itu!
6. Memisahkan petikan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat .
Misalnya: Ahmad berkata, Saya sangat bergembira.
7. Di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat, dan
tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
Misalnya: Jalan Hasanuddin 4, Lamongan
Surat ini mohon dikirimkan kepada Wakil Kepala Sekolah
Bidang Akademik, SMA N Lamongan, Jalan Veteran 120,
Lamongan.
8. Menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka.
Misalnya: Keraf, Gorys. 1999. Tata Bahasa Rujukan Bahasa
Indonesia. Jakarta: Gramediawidya Sarana.
9. Di antara tempat penerbitan, nama dan tahun penerbitan.
Misalnya: Surabaya, Media Gama, 2007
10.

Di antara nama orang dan gelar gelar akademik yang

mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama


keluarga atau marga.

Contohnya : Baharuddin, M.Pd


11.

Di muka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen

dalam bilangan.
Misalnya: Rp 120,45
178, 37 meter
12.

Untuk mengapit keterangan tambahan dan aposisi.

Misalnya: Bapak saya, Pak Nur Hadi, rajin membaca.


Penggunaan Tanda Titk Koma (;)
Ada dua hal yang harus anda perhatikan dalam penggunaan
tanda titik koma.
1. Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Malam makin larut; kami belum tidur juga.
2. Memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat
majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Ibu bekerja di dapur; ayah masih sibuk dengan
pekerjaanya menulis; saya sendiri belum tamat membaca
novel Ayat-ayat Cinta.

Tugas Siswa
1. Gunakan huruf kapital, tanda titik dua, tanda titik koma,
dan tanda komo dan tanda titik pada wacana di bawah
ini sehingga menjadi wacana yang baik!
IR H CHANIF MAHDI MS DOSEN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BARUBARU INI MENEMUKAN PERANGKAT PENGUJI FORMALIN DALAM MAKANAN YANG
DINAMAKAN KIT TESTER FORMALIN PERCOBAAN YANG DILAKUKAN SELAMA SEMINGGU
INI TERNYATA MEMBUAHKAN HASIL YANG MEMUASKAN
PENELITIAN YANG DIMULAI HARI AHAD 15 APRIL 2004 JALAN VETERAN FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA INI BERHASIL MENGUJI FORMALIN YANG HASIL BISA
LANGSUNG DILIHAT SETELAH 10 MENIT KIT TESTER FORMALIN INI TERDIRI DARI
CAMPURAN BAHAN KIMIA YAITU FOKSIN DAN SENYAWA HCL UNSUR YANG PALING
PENTING DI SINI ADALAH FOKSIN TEGASNYA
IA JUGA MENJELASKAN CARA UNTUK MENGUJI MAKANAN YANG MENGANDUNG

FORMALIN IALAH DENGAN MEMOTONG KECIL-KECIL DAN MENGHANCURKAN BAHAN


MAKANAN ATAU MAKANAN YANG AKAN DIUJI KEMUDIAN HANCURANNYA DITAMBAH
DENGAN AIR CAIRAN BENING YANG DIHASILKAN DICAMPUR DENGAN KIT TESTER
FORMALIN JIKA TERJADI PERUBAHAN WARNA MENJADI BIRU MAKA MAKANAN TERSEBUT
MENGANDUNG FORMALIN
SELAIN MENGGUNAKAN KIT TESTER FORMALIN INI MENURUT CHANIF ADA 2 CARA LAGI
YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK MENGUJI FORMALIN YAITU DENGAN REAKSI ASAM AMINO
TRIPTOPHAN DAN BUTANOL AKAN TETAPI KEDUA CARA TERSEBUT MASIH ADA
KEKURANGAN DENGAN REAKSI ASAM AMINO TRIPTOPHAN HASILNYA KURANG BAGUS
KARENA WARNA YANG DIHASILKAN MASIH KURANG NYATA SEHINGGA TIDAK JELAS
ANTARA MAKANAN YANG MENGANDUNG FORMALIN DENGAN YANG TIDAK SEDANGKAN
PENGGUNAAN BUTANOL MEMERLUKAN WAKTU YANG LAMA BERBEDA DENGAN KIT
TESTER FORMALIN INI YANG HANYA MEMBUTUHKAN WAKTU SEKITAR 10 MENIT SAJA

2. Barilah artikel di media masa dan analisislah peggunaan


huruf kapital, tanda titik dua, tanda titik koma, dan
tanda koma. Jika ada kesalahan peggunaan huruf kapital,
tanda titik dua, tanda titik koma, dan tanda koma,
lakukan perbaikan!

Anda mungkin juga menyukai