Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ALVARO A.

RAWUNG

NIM : 19013069

KELAS : 1B TKJJ

Huruf Kapital
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), huruf kapital atau disebut juga dengan huruf
besar adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa).

Huruf kapital biasanya selalu diletakkan di setiap awal kata pertama dalam suatu kalimat.
Padahal sebenarnya huruf kapital tak hanya dapat digunakan pada awal kata pertama saja tapi
juga pada kata-kata setelahnya akan tetapi penggunaan dan penulisannya harus sesuai
dengan kondisi dan aturan tertentu yang telah ditetapkan.

Penggunaan Huruf Kapital Menurut EYD (Ejaan yang


Disempurnakan)

Penggunaan huruf kapital tidak sesederhana sekedar meletakkan huruf besar di awal kata saja,
namun penggunaan dan penulisannya harus sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (2001), dijelaskan
bahwa terdapat 15 aturan penggunaan serta tata cara penulisan huruf kapital.

Adapun 15 aturan penggunaan huruf kapital, yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai huruf pertama pada kata pertama dalam suatu kalimat.

Contoh : Matahari menjadi cahaya paling terang di muka bumi ini

2. Sebagai huruf pertama dalam kalimat petikan langsung.

Contoh : Dia memarahiku sambil berkata, “Kenapa kau tega mengkhianati kepercayaan yang
sudah kami berikan padamu?”

3. Sebagai huruf pertama untuk ungkapan/sebutan yang berhubungan dengan Tuhan,


kitab suci serta kata ganti untuk menyebut Tuhan.

Contoh : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

4. Sebagai huruf pertama untuk menyebutkan nama gelar kehormatan, keturunan


dan keagamaan (hanya jika diikuti oleh nama seseorang yang dimaksudkan).

Contoh : Salah satu pahlawan kebanggaan bangsa Indonesia adalah Pangeran Diponegoro.
5. Sebagai huruf pertama sebutan/gelar, jabatan dan pangkat seseorang (hanya jika
diikuti oleh nama orang yang dimaksudkan atau jika nama orang tersebut diganti dengan
nama instansi maupun nama tempat ia berkedudukan).

Contoh : Kasus korupsi itu juga menyeret nama Gubernur Jawa Tengah.

6. Sebagai huruf pertama nama orang.

Contoh : Keponakanku yang baru lahir itu diberi nama Adnan Khair Ardhani.

7. Sebagai singkatan nama orang.

Contoh : Presiden ke-6 Indonesia adalah bapak SBY.

8. Sebagai huruf pertama nama bahasa, suku, bangsa dan agama.

Contoh : Negara Indonesia mengakui 6 agama, yaitu : Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha
dan Konghucu

9. sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, peristiwa sejarah dan nama hari raya
suatu agama.

Contoh : Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

10. Sebagai huruf pertama nama tempat, lokasi secara geografis.

Contoh : ASEAN terdiri atas 11 negara yang semuanya terletak di Asia Tenggara.

11. Sebagai huruf pertama nama negara, lembaga pemerintahan, ketatanegaraan serta
nama dokumen resmi.

Contoh : Panduan tentang penulisan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat dilihat
di buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

12. Sebagai huruf pertama perulangan kata suatu badan/instansi, lembaga pemerintah,
ketatanegaraan dan dokumen resmi.

Contoh : Pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia merupakan hal


yang wajib dilakukan dalam kegiatan upacara bendera

13. Sebagai huruf pertama nama buku, majalah, surat kabar, judul karangan.

Contoh : Ayah sangat suka membaca majalah Tempo.

14. Sebagai huruf pertama singkatan gelar, pangkat maupun sapaan.

Contoh : Para sarjana bidang ekonomi mendapatkan gelar S.E yaitu Sarjana Ekonomi.
15. Sebagai huruf pertama kata penunjuk kekerabatan (baik yang diikuti dengan atau
tanpa nama orang yang dimaksudkan).

Contoh : Kapan Bapak akan kembali dari perjalanan dinasnya?

16. Sebagai huruf pertama kata ganti Anda (dengan maksud berkata secara sopan).

Contoh : Apakah Anda tidak keberatan jika saya duduk disini?

17. Sebagai huruf pertama pada kata keterangan seperti, catatan dan misalnya yang di
awali oleh sebuah pernyataan dan di ikuti oleh penjelasan yang berkaitan dengan
pernyataan tersebut.

Contoh : Balita membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhannya. Tidak
kekurangan juga tidak berlebihan. Karenanya orangtua harus dapat mengatur porsi menu anak.
Misalnya :

o roti : ½-1 potong ukuran sedang, nasi : 2-5 sendok makan

Penggunaan Huruf Miring Yang Benar dan


Contohnya
Dalam sebuah tulisan atau artikel, kita sering menjumpai huruf atau kata atau kalimat yang di
cetak miring. Di cetak miring bertujuan untuk menunjukkan atau membedakan atau
memberikan penekanan pada suatu kata.

Beberapa penggunaan huruf miring :

1. Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama buku atau sebuah kalimat.

Contoh :

 Cerita kasih tak sampai, Siti Nurbaya, novel karya Marah Rusli yang melegenda
 Kitab Sutasoma, yang di karang oleh Empu Tantular, di jadikan sebagai Motto Negara
Kesatuan Republik Indonesia yaitu Bhinekka Tunggal Ika
 Habis Gelap Terbitlah Terang, adalah buku yang merupakan kumpulan-kumpulan
surat yang di tulis oleh R.A. Kartini dan di kirimkan kepada teman-temannya di Eropa

2. Huruf miring di gunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf atau


kata dalam sebuah kalimat.

Contoh :

 Huruf a adalah huruf pertama dalam alphabet


 Isilah kolom di bawah ini dengan menggunakan huruf kapital
 Blog ini tidak bermaksud untuk menggurui pembaca, tetapi hanya media sharing
 Dalam kasus investasi bodong kemarin, pasangan suami istri tersebut bukanlah penipu,
tetapi mereka adalah korban yang tertipu
 Peraturan di sekolah tersebut, setiap hari jumat murid dan guru diwajibkan
memakai baju batik
 Di lingkungan rumah sakit tersebut, dilarang merokok

3. Huruf miring digunakan untuk menuliskan daftar pustaka dalam sebuah karya
ilmiah.

Contoh :

 Tampubolon, D.P. 1087. Kemampuan Membaca, Teknik Membaca

 Efektif dan Efisien. Bandung


 Keraf, Gorys.1980. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende: Nusa Indah
 Witarsa dan Rahmat Ruhyana. 2002. Pendidikan Budi Pekerti 4. bandung: Ganeca Exact
 Nugraha, Aria. 2015. Mari Belajar Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Bandar
Lampung. Pustaka Bintang
 Arcturus. 2011. Kumpulan Dongeng Klasik: Kisah-Kisah Memikat dari seluruh Dunia.
Jakarta: Elex Media

 Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Gajah Mada Press, Yogyakarta,


1995

Pengertian dan Jenis-Jenis Tanda Baca


Pengertian tanda baca adalah suatu bentuk simbol yang berguna untuk membuat susunan
kalimat menjadi beraturan dan untuk memberikan tekanan atau nada atau intonasi pada suatu
kalimat.

Jenis-Jenis Tanda Baca


Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis-jenis tanda baca, yaitu :

1. Tanda Titik (.) adalah tanda baca yang digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat
atau menjadi penutup sebuah kalimat.
2. Tanda Koma (,) adalah tanda yang digunakan untuk memisahkan kata atau kalimat,
dan juga memisahkan suatu unsur dalam sebuah perincian.
3. Tanda Tanya (?) adalah sebuah tanda yang digunakan pada akhir kata atau kalimat
yang menunjukkan sebuah pertanyaan.
4. Tanda Seru (!) adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan sebuah kalimat
perintah atau kalimat yang menunjukkan emosi/perasaan.
5. Tanda Titik Dua (:) adalah tanda yang digunakan untuk memisahkan sebuah
perincian dan digunakan pada naskah drama untuk memisahkan antara nama dan dialog.
6. Tanda Titik Koma (;) adalah tanda yang digunakan sebagai kata ganti penghubung,
biasanya seringkali digunkanan untuk memisahkan antara kalimat setara yang satu
dengan yang lainnya.
7. Tanda Hubung (-) adalah tanda yang digunakan untuk menggabungkan atau
memisahkan kata.
8. Tanda Pisah ( (-) ) adalah tanda yang digunakan untuk memberi penjelasan di luar
kalimat.
9. Tanda Elipsis ( … ) adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan jika dialog
belum selesai, jeda pada dialog, atau penurunan suara.
10. Tanda Kurung () adalah tanda yang digunakan untuk mengapit tambahan
keterangan.
11. Tanda Kurung Siku [] adalah tanda yang digunakan untuk mengapit kata, kelompok
kata yang digunakan sebagai koreksi yang biasanya digunakan untuk membenarkan di
dalam naskah.
12. Tanda Petik (” “) adalah tanda yang digunakan untuk mengutip sesuatu, biasanya
digunakan untuk mengutip dialog di dalam sebuah naskah cerita.
13. Tanda petik Tunggal (‘ ‘) adalah tanda yang digunakan untuk mengutip sesuatu
seperti makna, ungkapan, atau terjemahan.
14. Tanda Garis Miring (/) adalah tanda yang digunakan untuk nomor surat, nomor
pada alamat, selain itu juga digunakan sebagai pengganti kata atau.
15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘) adala h tanda yang dipakai untuk menyingkat
kata yang hilang dari bagian huruf atau kata atau angka dalam kata-kata tertentu

Anda mungkin juga menyukai