Anda di halaman 1dari 8

AUDIT INTERNAL adalah Pemeriksaan dan atau evaluasi terhadap kegiatan usaha (operasional)

suatu perusahaan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan itu sendiri. Biasanya pemeriksaan
dan atau evaluasi tersebut terdiri dari kegiatan pembelian, penjualan, produksi, persediaan dan
SDM perusahaan tersebut. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan
melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
TUJUAN PEMBENTUKAN AUDIT INTERNAL: tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal
auditor adalah membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan
tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai
kegiatan yang diperiksanya
Untuk mendapatkan 3 E
a) Efisiensi: untuk mengetahui apakah ada selisih-selisih yang diakibatkan karena volume,
misalnya: untuk membuat pakaian rencananya membutuhkan bahan kain 2m, tapi ternyata
bahan yg dibutuhkan 1m. Karena realisasi kurang dari rencana maka ini disebut efisien.
b) Efektif: untuk mengetahui apakah ada selisih yang disebabkan karena Tujuan. Contoh
Sumber daya imprest yang tidak sesuai dengan tujuan
c) Ekonomis: untuk mengetahui apakah ada selisih yg disebabkan karena harga.
RISIKO AUDIT (risk based I.A)
Risk Based Audit (RBA) adalah sebuah metode audit internal untuk menyakinkan kecukupan
bahwa risiko pada sebuah perusahaan dikelola sesuai dengan batasan risiko (risk appetite) yang
ditetapkan perusahaan. Hal tersebut bertujuan meyakinkan kegiatan manajemen risiko yang
telah disepakati oleh manajemen perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien. RBA
adalah metode pemeriksaan atas topik yang dianggap penting oleh perusahaan. Fokus dari RBA
adalah menilai kecukupan atas kegiatan unit bisnis dalam mengidentifikasi dan me-review risiko
berikut mitigasi yang telah dilakukan dalam bentuk manajemen risiko dan kontrol internal.
Keuntungan pemeriksaan menggunakan metode RBA:

Mengetahui risiko yang belum memiliki kontrol yang cukup.

Mengetahui risiko yang memiliki kontrol berlebih sehingga mengkonsumsi sumber daya
yang tidak perlu.
Menetapkan resiko audit berdasarkan kelemahan2 internal control dan menetapkan solusi
perbaikan. Contoh: kelemahan pembelian pada organisasi penyimpan (gudang), solusinya
dibentuk seksi gudang dan formulir penerimaan dan pengeluaran barang.
Perbedaan Risk Based Audit dan Control Based Audit:
Keterangan

Control Based

Risk Based

Perhatian atas
tiap control

Semua kontrol mendapatkan perhatian


yang sama, baik low risk maupun high
risk.

Semakin besar risiko semakin besar


perhatian yang diberikan.

Metodologi dan
pendekatan
audit

Metodologi dan pendekatan audit


berulang dari tahun ke tahun dan
difokuskan pada kontrol.

Metodologi dan pendekatan audit


difokuskan pada risiko.

Alokasi waktu
dan usaha yang

Pemeriksaan audit disamakan per area.

Semakin besar risiko, semakin besar usaha


yang diberikan.

Keterangan

Control Based

Risk Based

dikeluarkan
Pelaporan

Sesuai dengan fungsi auditor hanya


Memberikan keyakinan bahwa risiko telah
menguji dan mengevaluasi kontrol, maka dikelola sampai batas yang dapat diterima.
pelaporan hanya berisi kelemahan
Temuan yang diinformasikan adalah temuan
kontrol.
yang berisiko, yang menunjukkan bahwa
risiko tersebut belum dikelola dengan baik.

SAMPLING: pengujian karakteristik sebagian bukti, dan menyimpulkan seluruh bukti2 yang
diperiksa.
TIPE SAMPLING
Full sampling: Semua bukti2 yang diperiksa harus diuji (bulan 6-9 pd thn 20xx)
Judgement sampling: Semua bukti2 yg diterbitkan pada suatu periode yg diperiksa (500 bukti
dari bukti2 yg dikeluarkan pd thn ybs)
Representative sampling: sejumlah bukti yg dibuat pd tahun yg bersangkutan yang diperiksa
Statistical sampling: sejumlah bukti dalam waktu atau bulan tertentu pada tahun ybs
STATISTIKAL SAMPLING
Atribut Sampling: pengujian mutu pengendalian internal
Variabel sampling: pengujian nilai pada subtantif test.
KEGIATAN ATRIBUT SAMPLING
a) Penentuan atribut: Penyimpangan, apakah ada atau tidak ada unsure pengendaliannya.
Contoh tandatangan pihak yg mengotorisasi, penjualn kredit harus ada persetujuan kredit dan
keabsahan tanda tangan
b) Populasi: seluruh bukti2 yg ada akan diuji termasuk jg jumlah bukti2
c) Penetapan besarnya sample:
Penentuan tingkat keandalan (reliability): probabilitas, kebenaran, kepercayaan, efektifitas
pengendlian. Ditentukan oleh mutu internal control. Biasanya jika internal control suatu
perusahaan berjalan baik, maka berada padakisaran 85-95%.
Penaksiran persentasi Atribut(rate of accurance): data yang didasarkan pada pengalaman
auditor dalam menentukan taksiran tingkat kesalahan.
Penentuan batas maksimal yang di inginkan: desired upper procision limit (DUPL) biasanya
paling maksimum 5%
Penggunaan table sampling
d) Contoh: populasi: 2.000 shipping order, reliability 95%, DUPL 5%, dan rate of accurancy 1%,
maka:
95%
Daftar atribut Sampling
Expected
DUPL %
Prosent
1
2
3
4
5
6
Accurance
0,25

50

.. .. ..
0,50
0,75
1,00

100

.. .. ..
1,50

160

.. .. ..
Tetap
Tetap

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN: catatan data2 disusun dengan sistematis selama pemeriksaan
berlangsung oleh auditor yg bersangkutan.
Manfaat KKP:
1. Sebagai dasar pelaksanaan kerja (program audit)
2. Alat review atas pelaksanaan audit (apakah program audit sudah dilaksanakan atau belum)
3. Menetapkan media pembuktian
4. Salah satu petunjuk untuk audit berikutnya
Persyaratan KKP:
Lengkap, sesuai dengan audit program yg telah dijalankan, Bebas dari kesalahan, Sistematis dan
mudah dipahami, Memiliki tujuan yg jelas, Memuat hal2 yg penting, Harus ada kesimpulan dan
komentar
ISI KKP
a. Kelompok I Audit Pendahuluan (Program kerja, hasil audit pendahuluan) dan merupakan hasil
dari Internal control
b. Audit review (analisa), analisa temuan, ikhtisar temuan (merupakan hasil temuan2)
Analisa temuan:
Kondisi: faktakejadian yang ditemukan (penyimpangan)
Kriteria: ketentuan yg harus dicapai dlm kegiatan suatu transaksi
Sebab: penyebab terjadinya temuan
Akibat: kerugian yg terjadi
Rekomendasi: saran/arahan perbaikan
Contoh:
PT ABS dalam menyusun/menerbitkan invoice selalu melampirkan kuitansi kondisi
penerimaan bermaterai cukup
Hal tersebut dilakukan agar para debitur mampu membayar lebih cepat jika Sebab
perusahaan melampirkan kuitansi asli
Perusahaan selalu menghendaki agar kuitansi asli merupakan tanda terima uang Kriteria
dan baru akan ditebitkan jika uang tunai sudah diterima
Keadaan demikian mengakibatkan para debitur menganggap telah melakukan Akibat
pembayaran dengan menggunakan kwitansi asli sebagai bukti
Atas dasar fakta tersebut, perlu dilakukan perbaikan agar kuitansi asli tidak Rekomenda
dilampirkan dalam invoice
si
PT XYZ pada akhir tahun 2013 memiliki piutang diantaranya senilai IDR
6.172.890.306 tidak didukung oleh bukti2 yg sah, tetapi tercatat di kartu piutang.
Disamping itu ditemukan jika piutangsenilai IDR 559.718.338 tdk dicatat pd kartu
piutang, tetapi bukti2 piutang tersedia
Keadaan tersebut menimbulkan keraguan atas keabsahan piutang senilai IDR
6.172.890.306 dan senilai IDR 559.718.338 harus dikoreksi melalui jurnal koreksi
Setelah diteliti ternyata transaksi tersebbut dilakukan oleh pengganti petugas yg
baru, yg berpengalaman dan tidak tertib dalam mencatat kartu piutang.
Peraturan akuntansi dinyatakan setiap transaksi harus didukung oleh bukti yg sah
dan dicatat uptodate
Data/keadaan diatasperlu direkomendasikan agar petugas pencatat dimutasikan

kondisi

Akibat
Penyebab
Kriteria
Rekomenda

dan diarahkan melalui pelatian yg intensif

si

PT antono memiliki penolakan atas tagihan karena nama tercantum pada invoice
bukan karyawan perusahaan klien
Kondisi ini menimbulkan banyak piutang tak tertagih karena tidak jelasnya
penanggung biaya kesehatan
Dari penelitian ternyata perusahaan belum memiliki nama2 pasien yg ditanggug
oleh perusahaan penanggung
Menurut direktur keuangan harus dibuat kontrak pertanggungan lebih dahulu
dengan tarif2 yg ditentukan sebelumnya
Berdasarkan data diatas perlu direkomendasikan agar perusahaan membuat
kontrak pelayanan dengan klien dan mengungkapkan tarif2 pelayanan yg jelas
untuk masing golongan karyawan penanggung

kondisi
Akibat
Sebab
Kriteria
Rekomenda
si

Evaluasi internal control -> audit program -> KKP -> Laporan hasil pemeriksaan
Perbedaan E.I.C financial audir dan Financial Internal:
FA: hanya utk menentukan jumlah sample
FI: memperbaiki internal control krna dgn IC operasional yg ada di Perusahaan akan mampu
diolah mjd 3E
Syarat2 Audit internal penjualan:
Permintaan dari calon pembeli: yg melakukan calon pembeli -> surat permintaan pembelian
Penawaran Harga: yg melakukan penjual -> Surat penawaran harga
Penetapan harga: yg melakukan penjual dan pembeli -> Surat Penawaran Persetujuan Harga
Kontrak jual beli: yg melakukan penjual dan pembeli -> kontrak
Pengiriman barang: yg melakukan penjual -> Shipping order
Pembuatan invoice: yg melakukan penjual -> Invoice
Penerimaan Uang: yg melakukan penjual -> Invoice
Pengujian saldo KAs :
Tutup buku kas
Uji bukti2 (Dr/Cr)
Tetapkan saldo buku kas
Tutup brankas
Hitung jumlah nilai yg di brankas
Cocokan saldo dibuku dgn uagn di brankas
Buat berita acara pemeriksaan kas

MENYUSUN AUDIT PROGRAM


PROGRAM AUDIT: Seperangkat prosedur analitis,berupa alur/urutan langkah langkah dalam
pengumpulan data dan bukti
ISI DAN KOMPONEN PROGRAM AUDIT
Nomor KKA dan Satuan Kerja yang Nama Auditor
diaudit
Tujuan Audit
Tanggal dan alokasi waktu
Kegiatan Audit
Nomor Kertas Kerja Audit
Prosedur Audit
Nama
dan
tanda tangan
penyusun PA
MENYUSUN PROGRAM AUDIT

Hasil
Review
Pendahuluan, Informasi dan data yang harus
diketahui:
digali lebih
lanjut (sebab dan akibat, utk
analisa)
Capaian Kinerja, Pencapaian Metoda
target dll
Resiko yang mungkin timbul
Data primer dan data sekunder
Kelemahan yang harus Pembuktian
diperbaiki
TUJUAN PROGRAM AUDIT
Sebagai pedoman dan arah audit yang akan dilakukan
Untuk menyamakan persepsi auditor
Untuk mengurangi kesenjangan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman auditing diantara
para auditor
Memudahkan pelaksanaan audit sampai kepenyusunan laporan
Sebagai alat kendali
KRITERIA PROGRAM AUDIT
Harus spesifik, sesuai dengan penugasan
Reasonable
Kalimat instruksi positif
Menunjukkan langkah kerja
Menunjukkan prioritas
Namun tetap fleksibel, memungkinkan penggunaan inisiatif dan judgement untuk direvisi

Anda mungkin juga menyukai