Anda di halaman 1dari 4

Bacaan Doa Qunut (Latin)

Allah hummah dinii fiiman hadait.


Wa'aa finii fiiman 'aafait.
Watawallanii fiiman tawal-laiit.
Wabaariklii fiimaa a'thait.
Waqinii syarramaa qadhait.
Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik.
Wainnahu laayadzilu man walait.
Walaa ya'izzu man 'aadait.
Tabaa rakta rabbanaa wata'aalait.
Falakalhamdu 'alaa maaqadhait.
Astaghfiruka wa'atuubu ilaik.
Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin
nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihi washahbihi
Wasallam.
Artinya :
Ya Allah tunjukkanlah akan daku sebagaiman
mereka yang telah Engkau tunjukkan
Dan berilah kesihatan kepadaku sebagaimana
mereka yang Engkau telah berikan kesihatan
Dan peliharalah daku sebagaimana orang
yang telah Engkau peliharakan
Dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa
yang telah Engkau kurniakan
Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan
yang Engkau telah tentukan
Maka sesungguhnya Engkaulah yang
menghukum dan bukan kena hukum
Maka sesungguhnya tidak hina orang yang
Engkau pimpin
Dan tidak mulia orang yang Engkau
memusuhinya
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan
Maha tinggi Engkau
Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang
Engkau hukumkan
Ku memohon ampun dari Engkau dan aku
bertaubat kepada Engkau
(Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan
sejahtera ke atas junjungan kami Nabi
Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Bismillah was shalatu was salamu ala


rasulillah, amma badu,
Jika imam melihat shaf para makmum
telah lurus rapat, dan jamaah sudah
menempati posisi lurus dengan tepat,
yang benar, imam tidak perlu menyuruh
makmum luruskan. Karena shaf sudah
lurus. Kecuali jika maksud imam,
menyuruh makmum untuk terus
mempertahankan lurusnya shaf. Karena
kalimat semacam ini memiliki maksud
sebagaimana maknanya. Bukan semata
diucapkan begitu saja, tanpa maksud

Luruskan shaf kalian, karena


meluruskan shaf bagian dari
kesempurnaan shalat.
Tapi ternyata shaf makmum tetap
belepotan dan tidak lurus. Padahal
mereka dengan serempak mengatakan,
Samina wa athanaa yang artinya
kami dengar dan kami taat.

Dengan demikian, perintah imam


semacam ini harus disesuaikan dengan
kondisi makmumnya. Ketika
kebanyakan makmum tidak memahami
bahasa arab, akan percuma ketika imam
memerintahkan mereka untuk
meluruskan shaf seperti yang
disebutkan dalam beberapa hadis di
atas. Makmum tidak akan merespon
perintahnya.

Di mana taatnya, sementara shafnya


masih tidak lurus dan rapat.
Dalam kondisi ini, akan lebih tepat,
imam menggunakan bahasa yang
mereka pahami, Luruskan shaf,
rapatkan shaf, agar tidak diisi setan.
Atau yang semisalnya.
Allahu alam.

Mungkin anda pernah melihat sebuah


jamaah, ketika Pak Imam sudah
mengingatkan,

Bacaan Doa Qunut dalam


Bahasa Arab

Anda mungkin juga menyukai