Yaitu disproporsi atau ketidak sesuaian antara besar lengkung rahang dan besar gigi geligi. Menurut Anggraini (1975) etiologi atau sebab terjadinya DDM adalah faktor herediter (keturunan). DDM bisa terjadi hanya pada salah satu sisi ataupun pada salah satu rahang. Namun pada umumnya DDM lebih sering terlihat pada rahang atas, karena lengkung rahang untuk tempat erupsi gigi permanen pada rahang atas hanya terbatas pada tuberositas maksila saja, sedangkan pada rahang bawah sampai pada ramus ascenden. Keadaan yang sering dijumpai karena DDM adalah gigi-geligi yang besar pada lengkung geligi yang normal atau gigi yang normal pada lengkung geligi yang kecil sehingga menyebabkan gigi berdesakan.
Crowded Teeth (drb4braces.com)
Tetapi, dapat juga terjadi kondisi di mana gigi-geligi yang kecil berada pada lengkung rahang yang normal atau besar sehingga menyebabkan terjadinya diastema patologis (suatu keadaan adanya ruang di antara gigi geligi yang seharusnya berkontak).
Diastema Patologis (drb4braces.com)
Ada beberapa faktor yang menyebabkan DDM, antara lain:
1. Gigi Sulung Tanggal Prematur
2. Persistensi Gigi Sulung 3. Trauma 4. Kebiasaan buruk (menghisap ibu jari, mengisap bibir bawah) Perawatan pada kasus DDM dapat dikatakan sederhana apabila diagnosa dilakukan sejak dini dan dokter gigi langsung merencanakan serial ekstraksi pada penderita DDM. Apabila ekstraksinya dilakukan secara tepat maka tidak akan terjadi maloklusi pada rongga mulut. Namun jika diagnosa dilakukan terlambat (umur 11-12tahun) maka perawatan DDM tidak hanya cukup dengan ekstraksi seri saja, tetapi perlu dilanjutkan dengan penggunaan alat orthodonsi . (Buku Ajar Orthodonsi 2. 2003. 54-55)