Anda di halaman 1dari 11

DECISION SUPPORT SYSTEM

(DSS) DALAM SISTEM


INFORMASI MANAJEMEN
Disusun Oleh:
Hilyah Amalia Salihah
(1A.12.2054)

Pengertian Decision Support System


(DSS)
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok
(DSS) adalah sistem berbasis komputer yang
interaktif, yang membantu pengambil keputusan
dalam
menggunakan
data
dan
model
untuk
menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur.
Sistem pendukung ini membantu pengambilan
keputusan manajemen dengan menggabungkan data,
model-model dan alat-alat analisis yang kompleks,
serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan
pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki
kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung
pengambilan keputusan yang semi atau tidak
terstruktur.

Karakteristik Decision Support


System (DSS)
Beberapa karakteristik dan kapabilitas DSS yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan,
terutama dalam situasi semi terstruktur atau tidak terstruktur.
Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan
manajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke
tingkat manajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan proses
pengambilan keputusan yang harus dilakukan.
DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna
dapat menambah, menghapus, mengombinasikan, mengubah,
atau menata kembali elemen-elemen dasar.
Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yang
besar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untuk
digunakan.

Lanjutan
DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas
pengambilan keputusan dengan fokus pada
keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas
hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam
proses pengambilan keputusan.
Pengambil keputusan memiliki kendali yang
lengkap atas seluruh langkah proses
pengambilan keputusan dalam pemecahan
masalah.
Pengguna akhir mampu mengonstruksi dan
memodifikasi sistem yang sederhana oleh
mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem
yang lebih besar, biasanya dapat dibangun
dengan dukungan dari spesialis sistem
informasi.

Tujuan Decision Support System


(DSS)
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus di
capai yaitu :
Membantu
manajer
dalam
pembuatan
keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur.
Mendukung keputusan manajer, dan bukannya
mengubah atau mengganti keputusan tersebut.
Meningkatkan
efektivitas
menajer
dalam
pembuatan
keputusan,
dan
bukannya
peningkatan efisiensi.

Komponen Decision Support System


(DSS)
Decision Support Systems meliputi berbagai komponen
yang termuat di dalam sistem pendukung ini, yaitu:
DSS database: Kumpulan data berjalan atau historis
dari sejumlah aplikasi. Komponen ini digunakan untuk
menanyakan dan menganalisis data. Database ini
dapat berupa PC database atau massive database.
DSS software system: Kumpulan dari perangkat lunak
yang digunakan untuk menganalisis data, seperti: OnLine Analytical Processing (OLAP) tools, datamining
tools, atau kumpulan dari model-model matematika
dan analisa yang mudah untuk diakses oleh para
pengguna DSS.

Jenis-jenis Decision Support System


(DSS)

Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem


penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu,
study
tersebut
memberikan
pengetahuan
dalam
mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
Retrive
information
element
(memanggil
eleman
informasi).
Analyze entries fles (menganali semua file).
Prepare reports form multiple files (laporan standart dari
beberapa files).
Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari
keputusan).
Propose decision (menawarkan keputusan).
Make decisions (membuat keputusan).

Tipe Decision Support System (DSS)


Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu: Model-driven DSS
dan Data-driven DSS.
Jenis DSS yang pertama merupakan suatu sistem yang
berdiri sendiri terpisah dari sistem informasi organisasi
secara keseluruhan. DSS ini sering dikembangkan langsung
oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung
dikendalikan dari divisi system informasi.
Jenis DSS yang kedua, data-driven DSS, menganalisis
sejumlah besar data yang ada atau tergabung di dalam
system informasi organisasi. DSS ini membantu untuk
proses pengambilan keputusan dengan memungkinkan
para pengguna untuk mendapatkan informasi yang
bermanfaat dari data yang tersimpan di dalam database
yang besar

Perkembangan Decision Support


System (DSS)
Pengembanag DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan
adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan
pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi
langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi.
Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer.
Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry
dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersamasama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul A Framework for
Management Information System mereka merasakan perlunya ada
kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan
keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan
kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat
manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah
Strategic palnning, managemen control dan operational control
(perencanaan
strategis,
control
manajemen,
dan
control
manajemen).

Penerapan Decision Support System


(DSS)

Beberapa alasan DSS digunakan dalam suatu


perusahaan:
Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak
stabil.
Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan
luar negeri yang meningkat.
Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan
dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
Sistem komputer perusahaan tidak mendukung
peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi,
profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang
benar-benar menguntungkan.

Dampak Pemanfaatan DSS


Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara
lain:
Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi,
pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan
hasilnya lebih baik.
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan
yang lebih efektif.
Fasilitas untuk mengambil data,dapat memberikan kesempatan
bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
Meningkatkan produktivitas

dan kontrol dari manajer.

Anda mungkin juga menyukai