Anda di halaman 1dari 6

Pemantauan Aktivitas Vulkanik Kawah Sileri di Komplek Gunungapi Dieng

Sulistiyani, IGM Agung Nandaka, Nurudin, Anton Sulistio, Kusdaryanto, Much Rozin
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi
Jl Cendana 15 Yogyakarta, 55166

Abstrak
Kawah Sileri merupakan salah satu dari beberapa kawah aktif yang berada di kompleks
gunungapi Dieng. Aktivitas terakhir berupa erupsi yang membawa material lumpur terjadi
pada bulan September 2009. Untuk mendukung mitigasi bencana telah dibangun stasiun
pemantau kegempaan dan suhu di kawah ini, data diterima dan diolah di Pos PGA Dieng.
Data RSAM (Real-time Seismic Amplitude Measurement) dibandingkan dengan data suhu air
kawah dan data suhu tanah untuk melihat adanya hubungan aktivitas kegempaan dengan
peningkatan suhu. Perbandingan data menunjukkan bahwa sebelum mengalami kenaikan
nilai RSAM didahului oleh kenaikan nilai suhu air kawah dan suhu tanah. Variasi suhu dan
RSAM menunjukkan tingkat aktivitas vulkanik Kawah Sileri.
Kata kunci : Sileri, Dieng, suhu air kawah, suhu tanah, seismik, RSAM
Pendahuluan
Kompleks Gunungapi Dieng adalah
gunungapi strato dengan banyak lapangan
sulfatara dan fumarola. Gunung yang
terletak di 7o12'LS dan 109o54'BT serta
ketinggian 2565 meter di atas muka laut ini
memiliki banyak kawah aktif, antara lain:
Kawah Timbang, Sikidang, Condrodimuko,

merupakan kawah yang dominan aktivitas


hydrothermal, yaitu berupa air panas dan
fumarola. Kawah ini telah aktif sejak lebih
dari 200 tahun terakhir. Produk letusannya
berupa piroklastika jatuhan. Endapan yang
dihasilkan berupa lumpur dan komponen
shale yang tererupsikan melalui vent.

Sibanteng, Telaga Warna, Pagerkandang,

Kawah Sileri tercatat sebagai kawah

Sibanger, Siglagah, Dringo, Wanapriya,

yang paling aktif. Berdasarkan catatan

Sinila, Sigludug, Sikendang dan Sileri.

sejarah, pada tanggal 4 Desember 1944

Karakter

terjadi

letusan

gunung

ini

adalah

erupsi

di

Kawah

Sileri

yang

dominan letusan freatik dan gas terutama

menyebabkan 59 orang meninggal, 38

gas CO2.

orang luka-luka dan 55 orang hilang. Erupsi

Salah

satu

erupsi

freatik

yang

menimbulkan banyak korban adalah erupsi


di Kawah Sileri. Kawah yang secara
administratif berada di Desa Kepakisan,
Kec. Batur, Kabupaten Banjarnegara ini

tersebut juga merusak dan menghancurkan


beberapa desa di sekitar kawah. Erupsi
freatik yang membawa material lumpur
kembali terjadi pada tahun 1964, 1984,
1986, 2003, 2006 dan 2009.

Gambar 1. Kawah Sileri dilihat dari sisi selatan. Tampak air danau kawah berwarna kelabu kehitaman
karena mengandung belerang. (Maret 2013)

Pada bulan Maret 2013 Kawah Sileri


aktivitasnya

normal,

namun

terjadi

perubahan warna air danau dari warna


kecoklatan menjadi kelabu kehitaman. Saat
itu bau gas belerang (H2S) tercium lemah di
sekitar bibir kawah. Foto Kawah Sileri pada
bulan Maret 2013 ditunjukkan pada gambar
1. Saat itu, air kawah berwarna kelabu
kehitaman karena mengandung belerang.
Mengingat aktivitasnya yang tinggi,

Instrumentasi
Sensor

yang

digunakan

untuk

memantau aktivitas kegempaan adalah


Sercel L4C komponen vertikal dengan
frekuensi

alami

seismometer

Hz.

diterima

(Microcontrolled
Oscillator).

Sinyal
oleh

Voltage

McVCO

adalah

dari

McVCO
Controlled
generator

frekuensi berbasis mikrokontroler yang


menggantikan Voltage Controlled Oscillator

kawah ini perlu dipantau secara intensif

(VCO)

untuk mengetahui setiap perubahan yang

telemetri analog data seismik. Setelah itu,

terjadi.

dilakukan

McVCO akan memodulasi sinyal sesuai

sebagai bagian dari mitigasi bencana

dengan frekuensi modulasi radio yang

gunungapi. Saat ini telah dibangun satu

digunakan untuk mengirim sinyal ke stasiun

stasiun pemantauan kegempaan dan satu

penerima data.

Pemantauan

mutlak

stasiun pemantau suhu air kawah dan suhu


tanah. Stasiun seismik berada di sisi utara
kawah, sedangkan stasiun suhu berada di
sisi selatan (gambar 2). Seluruh data
dikirim melalui transmisi radio ke Pos PGA

yang

biasa

digunakan

dalam

McVCO akan menghasilkan pulsa


kalibrasi setiap 24 jam. Besarnya nilai
RSAM pulsa kalibrasi ini sekitar 350 count.
Saat pengolahan data, data ini dapat
diabaikan.

Dieng.
2

Gambar 2. Posisi stasiun pemantau suhu dan kegempaan di Kawah Sileri, serta Pos PGA Dieng

Di stasiun penerima, sinyal seismik


dari lapangan kemudian dipisahkan antara
frekuensi pembawa dan sinyal dengan
menggunakan diskriminator Selanjutnya

amplitudo gelombang seismik per satuan


waktu, biasanya per 1 dan atau 10 menit.
Data RSAM disimpan setiap 1 dan 10
menit.

data diubah menjadi data digital dengan

Pemantauan suhu air dan suhu

menggunakan ADC dengan resolusi 16 bit.

tanah

ADC ini dilengkapi dengan pewaktu GPS

semikonduktor yaitu IC LM35. Sensor ini

untuk menyelaraskan waktu.

merupakan intergrated circuit (IC) yang

Data digital diterima dan diolah oleh


software Earthworm. Software ini terdiri
dari banyak modul yang memiliki fungsi
spesifik. Fungsi pokok yang digunakan
untuk monitoring gunung api antara lain
fungsi akuisisi data seismik dari ADC,
fungsi menyimpan data, menampilkan
helicoder dan fungsi menghitung nilai
RSAM.

RSAM

adalah

rata-rata

nilai

menggunakan

sensor

jenis

membutuhkan power suplay berkisar 4-20


Volt dan memiliki kepekaan konversi suhu
ke tegangan secara linear 10mV/C.
Sensor ini mampu mengukur suhu dari
+2C s/d 150C dengan waktu respon
sekitar 3 menit. Bentuk fisik sensor ini kecil
dan

rapuh

sehingga

perlu

dilindungi

dengan wadah dari bahan stainless steel


dan dicor resin agar terhindar dari korosi.
3

Sensor suhu air kawah ditempatkan


di air kawah sedalam 20cm sedangkan
sensor suhu tanah ditempatkan 2 meter
dari bibir kawah. Diharapkan penempatan
sensor suhu di lokasi tersebut dapat
menerima respon perubahan suhu akibat

data dari modem, mengkalibrasi data,


menyimpan serta mengirimkan data ke
database. Data tersimpan di harddisk
setiap 5 menit. Selain disimpan di Pos
PGA Dieng, data juga dikirimkan ke kantor
BPPTK di Yogyakarta setiap 1 jam melalui
GSM modem.

aktivitas vulkanik.
Data suhu dikirim ke Pos PGA Dieng
dengan

menggunakan

sistem

TLR

Metode

ini

Data RSAM, data suhu air kawah

banyak

dan suhu tanah yang digunakan untuk

kelebihan diantaranya konsumsi power

analisis adalah data pada bulan Maret

yang digunakan kecil dan daya jangkau

hingga Agustus 2013. Data RSAM periode

sinyalnya

lapangan

1 menit dan data suhu air kawah dan suhu

dikirimkan ke stasiun penerima setiap 5

tanah periode 5 menit diplot terhadap

menit.

waktu untuk mengetahui variasi suhu

(Telemetri
digunakan

Laju

Rendah).

karena

luas.

Sistem

memiliki

Data

dari

Data suhu dari lapangan diterima


oleh modem penerima data. Kemudian
data diolah oleh software Kaciri for Akuisisi
Data TLR. Software ini akan menerima

terhadap waktu. Selain itu, data RSAM


dan suhu juga disajikan dalam satu grafik
untuk

memudahkan

dalam

membuat

perbandingan.

Gambar 3. Grafik perbandingan antara suhu air kawah dan suhu tanah terhadap waktu.

memiliki variasi yang lebih kecil, yaitu

Hasil dan Pembahasan

antara 26oC hingga 30oC (lihat gambar 3).


Hasil pengolahan data menunjukkan
bahwa nilai suhu air kawah dan suhu
tanah bervariasi terhadap waktu. Suhu air
kawah memiliki variasi yang lebih besar
yaitu antara 56oC hingga 68oC. Variasi nilai
suhu ini kemungkinan disebabkan oleh
faktor penguapan air atau penambahan

Meskipun nilai variasinya berbeda, namun,


suhu air kawah dan suhu tanah memiliki
pola yang mirip. Saat suhu air kawah naik,
maka suhu tanah juga naik, begitu pula
sebaliknya.

Kesamaan

pola

ini

kemungkinan dipengaruhi oleh aktivitas


vulkanik di Kawah Sileri.

debit air kawah. Sedangkan suhu tanah

Gambar 4. Grafik nilai RSAM, suhu air kawah dan suhu tanah terhadap waktu

Grafik nilai RSAM, suhu air kawah


dan

suhu

ditunjukkan

tanah
pada

terhadap
gambar

4.

waktu
Hasil

perbandingan menunjukkan bahwa baik


nilai RSAM, suhu air kawah dan suhu
tanah bervariasi terhadap waktu. Selain itu,

terdapat hubungan antara besarnya nilai


RSAM dan suhu air kawah. Pada tanggal
1 April 2013 nilai RSAM mengalami
kenaikan (kemungkinan terjadi gempa),
saat

itu

pula

nilai

suhu

air

kawah

mengalami kenaikan hingga 5oC kemudian

nilai suhu air kawah menurun seiring

beserta

dengan

RSAM.

diharapkan dapat berkontribusi dalam

Selanjutnya setiap terjadi kenaikan nilai

pemantauan aktivitas vulkanik di Kawah

RSAM

Sileri.

menurunnya

nilai

suhu

nilai

air

kawah

juga

hasil

pengolahan

data

ini

mengalami kenaikan walaupun besarnya


kenaikan suhu bervariasi antara 0.5 - 6oC.
Dari grafik juga terlihat bahwa sebelum
terjadi kenaikan nilai RSAM, didahului oleh

Daftar Pustaka
Badan

Geologi.

(2011).

Data

Dasar

Gunungapi Indonesia. Kementerian

kenaikan suhu.
Hal senada juga tampak pada nilai
suhu tanah dan nilai RSAM. Pada saat

Energi dan Sumber Daya Mineral


McChesney,

P.J.

(1999).

McVCO

nilai suhu tanah mengalami kenaikan

Handbook 1999: Open File Report

kemudian diikuti dengan kenaikan RSAM

99-361. USGS.

yang

menandakan

terjadi

aktivitas

Nurudin, dkk. (2011). Laporan Instalasi

kegempaan. Walaupun variasi perubahan

Sensor Suhu Kawah Sileri Gunung

suhu tanah tidak sebesar suhu air kawah

Dieng,

namun tetap memberikan pola yang mirip.

Penyelidikan

Hubungan antara nilai RSAM dan suhu

Teknologi

tanah ini jelas terlihat pada akhir Juni 2013

dipublikasikan

Jawa

Tengah.

dan

Balai

Pengembangan

Kegunungapian.

tidak

dimana suhu tanah mengalami kenaikan


sebesar 1oC kemudian diikuti dengan

Nurudin,

dkk.

(2013).

Laporan

Optimalisasi Peralatan Pemantauan

kenaikan nilai RSAM.

Gunung Dieng Jawa Tengah. Balai


Penyelidikan
Teknologi

Kesimpulan
Aktivitas vulkanik Kawah Sileri di

dan

Pengembangan

Kegunungapian.

tidak

dipublikasikan

kompleks Gunungapi Dieng telah dipantau

Sampurno, A. dkk. (2011). Laporan Survei

dari aspek kegempaan, suhu air kawah

Pengembangan Teknologi Monitoring

dan suhu tanah. Data yang dihasilkan

di Gunung Dieng Jawa Tengah. Balai

mampu mendeteksi aktivitas vulkanik di

Penyelidikan

kawah Sileri. Hasil perbandingan data

Teknologi

menunjukkan

dipublikasikan

kenaikan

nilai

bahwa

sebelum

RSAM

terjadi

didahului

dan

Pengembangan

Kegunungapian.

tidak

oleh

kenaikan suhu. Besarnya kenaikan suhu


bervariasi
pemantauan

di

tiap

kejadian.

kegempaan

dan

Sistem
suhu

Anda mungkin juga menyukai