Anda di halaman 1dari 6

PENGINDERAAN JAUH SISTEM TERMAL

Di dalam penginderaan jauh, rona dan warna merupakan unsur interpretasi primer.
Pada citra jenis apapun, gambaran obyek mula-mula tampak dengan ronanya pada citra
hitam-putih, dan dengan warnanya pada citra berwarna. Baru kemudian tampak
karakteristik spasialnya seperti bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, situs dan
asosiasinya.

Rona didalam penginderaan jauh fotografik terutama ditentukan oleh nilai pantulan
obyek. Tetapi pada penginderaan jauh sistem termal maka isyarat rona tidak sederhana
itu. Meskipun rona pada citra inframerah termal erat hubungannya dengan suhu
permukaan obyek, akan tetapi masih ada faktor lain yang mempengaruhinya yaitu nilai
pancarannya.

1. ASAS PENGINDERAAN JAUH SISTEM TERMAL

1.1. Pancaran Tenaga Termal

- Asas Pancaran

Semua benda memancarkan panas yang disebabkan oleh gerak acak partikelnya.
Panas di dalam benda di sebut dengan tenaga kinetik (Tkin), sedang panas yang
dipancarkan disebut tenaga pancaran atau tenaga radiasi (Trad). Tenaga pancaran suatu
benda lebih kecil dibandingkan dengan tenaga kinetik.

Untuk mengukur jumlah panas dinyatakan dengan kalori. Satu kalori yaitu jumlah
panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 1 oC bagi satu gram air. Pada suhu 0 oK
(-273oC) semua partikel benda berhenti dalam gerak acaknya. Permukaan bumi mempunyai
suhu rata-rata 27oC (300oK), sehingga semua benda dipermukaan bumi memancarkan
panas. Tenaga elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu benda disebut tenaga
pancaran yang besarnya diukur dengan Watt.cm -2.

Pada penginderaan jauh sistem termal, untuk mengukur atau merekam suhu
pancaran berbagai benda digunakan sensor dengan dua jendela atmosfer, yaitu pada
panjang gelombang 3,5 µm – 5,5 µm dan 8 µm - 14 µm. Pada panjang gelombang tersebut
hambatan atmosfer relatif kecil sehingga tenaga termal dapat melaluinya.

- Perpindahan Panas

            Panas dapat berpindah tempat melalui tiga cara yaitu :

1. Konduksi, perpindahan panas melalui interkasi antara molekul benda, contoh jika
kita merebus makanan.
2. Konveksi, perpindahan panas yang terjadi oleh benda panas yang berpindah
tempat, contoh ; perpindahan panas pada air yang direbus, dan
3. Radiasi, perpindahan panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik, contoh ;
panas matahari.
1.2. Variasi pancaran tenaga termal

            Jumlah panas yang dipancarkan oleh tiap benda dipengaruhi oleh tiga faktor
yaitu ;

a. Panjang gelombang
Hukum pergeseran Wien menyatakan bahwa pancaran benda berbanding terbalik dengan
panjang gelombang. Puncak pancaran benda yang lebih panas terjadi pada gelombang
yang lebih pendek. Penginderaan jauh yang menggunakan pencaran matahari (suhu
6000oK) dapat memperoleh pancaran terbaiknya pada panjang gelombang 0,55µm,
sedangkan jika menggunakan tenaga pancaran bumi (300 oK) atau tenaga termal akan
memperoleh pancaran terbaik pada panjang gelombang 10µm.

b. Suhu permukaan
Hukum Stefan-Boltsmann ;

W = eơT4
W = jumlah tenaga termal yang dipancarkan oleh benda
e  = nilai pancaran benda

ơ  = konstante Stefan – Boltsmann

T  = suhu absolut benda


Yang perlu untuk dipahami dalam melaksanakan penginderaan jauh yaitu variasi
suhu harianya. Perubahan suhu benda dipengaruhi oleh sifat termal benda, yaitu ;

-     Konduktivitas termal

Tingkat penerusan panas melalui suatu benda yang diukur dengan kal.Cm -1.det-1.oC. contoh
batuan bukan konduktor yang baik tetapi lebih baik dari logam, daerah kota merupakan
konduktor yang baik dari daerah desa.

-     Kapasitas termal

Kemampuan benda untuk menyimpan panas. Hal ini perlu dibedakan dengan suhu, untuk
penjelasannya dengan membandingkan benda berupa tiga bola berukuran sama degan suhu
yang sama yaitu Riolit, Limestone dan Sandstone. Setelah ketiga benda tersebut
dipanaskan, kemudian diletakkan diatas parafin yng tebal maka sandstone akan
mencairkan parafin lebih lama. Sandstone mempunyai kapasitas termal lebih tinggi.

-     Kebauran termal
Kemampuan suatu benda untuk memindahkan panas matahari dari permukaan benda itu
kebagian dalamnya.

-     Ketahanan termal

Ukuran tanggapan suatu benda terhadap perubahan suhu, diukur didalam Kal -2.det-1/2.oC-1.
variasi suhu harian permukaan benda pada dasarnya mengikuti variasi pemanasan oleh
sinar matahari. Benda dengan ketahanan termal lebih besar ia lebih tahan terhadap
perubahan suhu, pada siang hari lebih dingin sedangkan pada malam hari lebih panas.

c. Nilai pancaran
Berdasarkan hukum Stefan – Boltzmann bahwa jumlah tenaga pancaran suatu benda
dipengaruhi oleh nilai pancaran benda itu dan oleh suhu permukaannya.

1.3. Penginderaan jauh dengan tenaga termal

Yang perlu dipahami dalam penginderaan jauh dengan tenaga termal ini yaitu ;

·        Sifat termal obyek

·        Sifat pancaran obyek

·        Variasi suhu hariannya

  

2. SENSOR

Didalam penginderaan jauh sistem termal maka suhu pancaran yang berasal dari
obyek dipermukaan bumi dan mencapai sensor termal direkam oleh sensor tersebut. Hasil
rekamannya dapat berupa citra maupun non-citra.

Sehubungan dengan dua jenis citra keluaran tersebut, sensor termal dibedakan atas
dua jenis yaitu ;

1.Sistem non-citra

 Radiometer termal, ada dua jenis detektor ;


o Detektor termal, untuk mengubah suhu dalam hubungannya dengan serapan
tenaga yang menggenainya.
o Detektor kuantum, secara luas digunakan dalam penginderaan jauh sistem
termal.
 Spektrometer termal, untuk mengindera obyek pada saluran sempit.
2.Sensor pembentukan citra,
            Sensor pembentukan citra inframerah termal meliputi ;

1. Penyiam termal, dipergunakan dengan menggunakan pesawat udara.


2. Termal imager, cocok bagi penginderaan dari satelit.
3. Penyiam stationer, dioperasikan di dirgantara atau diantariksa.

3. ASPEK GEOMETRI CITRA INFRAMERAH TERMAL

            Bila dikehendaki pemetaan teliti dengan citra inframerah termal, maka data
tersebut harus diregistrasi. Distorsi geometri citra inframerah termal disebabkan oleh dua
variasi, yaitu ;

1. Variasi sistematik

Variasi yang pasti terjadi dan dapat diperkirakan atau diperhitungkan sebelumnya,
meliputi :

a. Variasi skala tangensial

- terjadi pada arah garis penyiam, skala pada arah jalur terbang  relatif konstan.

- disebabkan oleh kecepatan gerak penyiam tetap, kecepatan penyiam tidak tetap.

-menyebabkan perubahan bentuk pada citra.

b. Variasi ukuran sel resolusi

sel resolusi semakin besar bila tempatnya semakin jauh dari titik nadir.

c. Pergeseran relatif satu arah

bersifat radial terhadap titik prinsipal

2. Variasi acak

Variasi yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya dan belum pasti terjadi, meliputi :

a. Distorsi oleh kedudukan pesawat terbang (pitch, roll, yaw)


b. Gangguan elektronik
c. Gangguan atmosfer
d. Efek perkaman

4. KEUNGGULAN & KETERBATASAN CITRA INFRAMERAH TERMAL

Keunggulan citra inframerah termal :


1). Perekaman tenaga termal dapat dilakukan pada siang hari dan malam hari.

2). Dapat merekam wujud tak tampak oleh mata sehingga menjadi gambaran yang cuku jelas.

3). Keluarnya dapat berupa data non-citra, citra dan data digital.

Kelemahan citra inframerah termal :

1). Aspek geometri yang penyimpangannya lebi besar dari penyimpangan pada foto udara.

2). Sifat termal yang lebih rumit dari sifat pantulan obyek.

5. INTERPRETASI CITRA INFRAMERAH TERMAL

Empat hal yang perlu diperhatikan dalam interpretasi citra inframerah termal :

1. Suhu pancaran obyek berbnding lurus terhadap pangkat 4 suhu kinetik.

2. Suhu pancara obyek berbanding lurus terhadap nilai pancaran.

3. Rona obyek tergantung pada jam perekaman dan variasi suhu harian.

4. Ada kompresi skala tangensial cukup besar pada dua bagian tepi citra yang belum
direktifikasi.

6. PENGGUNAAN CITRA INFRAMERAH TERMAL

            Penggunaan citra inframerah termal lebih jauh telah dimanfaatkan di bidang-


bidang :

o Geologi,
sasaran penginderaan ; jenis batuan, pegunungan dan dataran, gunung api aktif, pemetaan
suhu permukaan dll.

o Pertanian,
sasaran penginderaan ; sawah, jenis tanaman, penyakit tanaman, kelembaban tanah dll.

o Hidrologi,
sasaran penginderaan ; mata air dingin dan panas, pola aliran air, batas air dan es, batas
air tawar dan air asin dll.

o Kekotaan,
 sasaran penginderaan ; kebocoran pipa gas bawah tanah, titik panas bangunan industri,
model penggunaan listrik, konservasi energi dll.
o Vegetasi,
sasaran penginderaan ; evapotraspirasi, kebakaran hutan dan gangguan serangga.

o Meteorologi, 

Anda mungkin juga menyukai