Anda di halaman 1dari 13

Kelompok : 7

Suci Vivi Nadea :


( 3181131011 )
Paidol Siringoringo :
( 3183131044 )
Labarta Naibaho :
( 3183131025 )

PENGINDERAAN JAUH SISTEM


TERMAL
Dasar-Dasar Sistem Termal

I. Tenaga
Dalam pengindraan jauh sistem termal harus ada
tenaga untuk memantulkan atau memancarkan objek
di permukaan bumi. Tenaga yang digunakan adalah
tenaga elektromagnetik, dengan sumber utamanya
adalah matahari.
1. Pancaran Tenaga Termal
a) Asas Pancaran → Semua benda memancarkan
panas yang disebabkan oleh gerak acak
partikelnya.
b) Perpindahan Panas → Panas dapat berpindah
tempat melalui tiga cara yaitu:
• Konduksi, perpindahan panas melalui interaksi
antara molekul benda
• Konveksi, perpindahan panas yang terjadi oleh
benda panas yang berpindah tempat
• Radiasi, perpindahan panas dalam bentuk
gelombang elektromagnetik
2. Variasi Pancaran Tenaga Termal
a) Panjang Gelombang → Hukum pergeseran Wien
menyatakan bahwa pancaran benda berbanding
terbalik dengan panjang gelombang
b) Suhu Permukaan Benda → Jumlah tenaga termal
yang dipancarkan oleh tiap benda berbanding lurus
terhadap pangkat empat suhu absolutnya dan
berbanding lurus pula terhadap nilai pancarannya.
c) Nilai Pancaran → Berdasarkan hukum Stefan–
Boltzmann bahwa jumlah tenaga pancaran suatu
benda dipengaruhi oleh nilai pancaran benda itu dan
oleh suhu permukaannya.
HukumStefan-Boltsmann;

W = eơT⁴

Keterangan:
W = jumlah tenaga termal yang
dipancarkan oleh benda
ơ = konstante Stefan – Boltsmann
e = nilai pancaran benda
T = suhu absolut benda 
3. Penginderaan Jauh dengan Tenaga
Termal
Yang perlu dipahami dalam penginderaan
jauh dengan tenaga termal ini yaitu :
• Sifat termal obyek
• Sifat pancaran obyek 
• Variasi suhu hariannya
II. Sensor
Didalam penginderaan jauh sistem termal suhu
pancaran yang berasal dari obyek dipermukaan bumi
dan mencapai sensor termal direkam oleh sensor
tersebut. Hasil rekamannya dapat berupa citra
maupun non-citra.

Sistem non-citra

• Detektor termal,
• Detektor kuantum,
• Spektrometer

Sensor pembentukan citra

• Penyiam termal,
• Termal imager
• Penyiam stationer
Sensor termal

Citra temperatur permukaan


laut
Keunggulan dan Keterbatasan Sistem
Termal

Keunggulan citra inframerah


termal :

1. Perekaman tenaga termal dapat dilakukan


pada siang hari dan malam hari.
2. Dapat merekam wujud tak tampak oleh
mata sehingga menjadi gambaran yang cuku
jelas.
3. Keluarnya dapat berupa data non-citra, citra
dan data digital.
Kelemahan citra inframerah
1. Aspektermal
geometri yang penyimpangannya lebi
besar dari penyimpangan pada foto udara
2. Sifat termal yang lebih rumit dari sifat pantulan
obyek.
3. Perolehan dan pemrosesan citra termal sangat
mahal karena memiliki operasional dan
parameter teknis yang sangat teliti
4. Material detektor harus selalu dijaga suhunya
secara ekstrim selama digunakan (karena emisi
radiasi mengindera sangat lemah)
5. Citra termal untuk pengukuran suhu air hanya
pada bagian atas permuakaan air karena
panjang gelombang diserap sangat cepat
6. Sistem pencitraan inframerah termal terkenal
sulit untuk dikalibrasikan karena perbedaan
temperature bisa sangat tak kentara dan
interaksi dengan kelembaban atmosfer tidak
dapat diprediksi.
7. Citra termal sulit diinterpretasikan dibanding
tipe citra lainnya
Geometrik Sistem Termal

Variasi sistematik

• Variasi skala tangensial


• Variasi ukuran sel resolusi
• Pergeseran relatif satu arah

Variasi acak

• Distorsi oleh kedudukan pesawat terbang


(pitch, roll, yaw)
• Gangguan elektronik
• Gangguan atmosfer
• Efek perekaman 
Penafsiran Citra Termal

Pada citra termal Rona dan warna merupakan unsur-


unsur interpretasi primer, pada citra apapun gambaran
objek-objek mula-mula tampak dari rona-rona dan warna
(karakteristik spektral). Pada citra black/white tampak
ronanya dan pada citra color tampak warnanya.. Dari
rona dan warna kemudian tampak karakteristik spasial
(bentuk, ukuran, teksturt, pola, bayangan, situs, &
asosiasi).
hal yang perlu diperhatikan dalam interpretasi citra
inframerah termal
• Suhu pancaran obyek berbnding lurus terhadap
pangkat 4 suhu kinetik.
• Suhu pancaran obyek berbanding lurus terhadap
nilai pancaran.
• Rona obyek tergantung pada jam perekaman dan
variasi suhu harian.
• Ada kompresi skala tangensial cukup besar pada
dua bagian tepi citra yang belum direktifikasi.
Cara interpretasi inframerah termal sangat
bergantung pada tujuan interpretasinya

1. Mendeteksi beda suhu


Tujuh contoh deteksi obyek berdasarkan beda
suhunya menurut Avery dan Berlin, yaitu untuk
mendeteksi:
• Air dan tanah serta batuan
• Vegetasi
• Tanah lembab
• Tanah diperkeras
• Permukaan logam
• Obyek bersuhu tinggi
• Kesan hantu atau ‘ghost’

2. Menaksir suhu
Berbeda dengan deteksi obyek berdasarkan
beda suhu pancarannya yang telah mencapai
ketelitian hasil cukup tinggi, ketelitian hasil
penaksiran suhu kinetik masih rendah.
Pemanfaatan Sistem Termal

Bidang Sasaran Penginderaan


Penggunaan
Geologi Jenis batuan, patahan dan lipatan, pegunungan dan dataran,
gunung api aktif, ekspresi permukaan aktivitas geotermal, deteksi
gua di daerah
karst, kebakaran tambang batubara bawah tanah, pemetaan suhu
permukaan & ketahanan termal
Pertanian Pemetaan sawah, jenis tanaman, penyakit tanaman, irigasi, jenis
tanah, kelembaban tanah, sensus hewan
Hidrologi Mata air dingin/panas, geiser, pola aliran, kebocoran dam, batas air
tawar dan dingin, batas air dan es, pertemuan arus panas dan
dingin, konsentrasi bahan organic
Kekotaan Kebocoran pipa gas bawah tanah, titik panas bangunan industri,
model penggunaan listrik, konservasi energi, penutup/penggunaan
lahan, pancaran panas bangunan
Vegetasi Evapotranspirasi, kebakaran hutan
Meteorologi Profil suhu, komponen atmosfir, sebaran suhu horizontal
A N
D SI H
N
A K A
KI
E A
S IM
E R
T

Anda mungkin juga menyukai