Anda di halaman 1dari 8

Anissa Zuhrita (17136127)

Intan Cahaya Iman (17136020)

Materi IX

Penginderaan Jauh Non Fotografi Sistem Termal Berdasarkan Azas,


Sensor, Cara Kerja, Dan kegunaannya

Azas Penginderaan Jauh Sistem Termal

Pancaran tenaga termal


a. Asas pancaran
Semua benda memancarkan panas yang disebabkan oleh gerak
acak partikel. Gerak acak ini menyebakan gesekan antara partikel
benda dan menimbulkan peningkatan suhu sehingga permukaan
benda itu memancarkan panasnya. Konsentrasi panas kinetik suatu
benda disebut suhu kinetik. Konsentrasi panas yang dipancarkan
oleh suatu benda disebut suhu pancaran. Untuk mengukurnya
digunakan alat yang peka terhadap gelombang elektromaknetik
padda spektrum termal yaitu, saluran infamerah sedang pada
panjang gelombang 1,3 ụm hingga 5.5 ụm dan saluran inframerah
jauh pada panjang gelombang 5.5 ụm hingga 1.000 ụm.
b. Perpindahan panas
 Konduksi, perpindahan panas melalui interkasi antara
molekul benda, contoh jika kita merebus makanan.
 Konveksi, perpindahan panas yang terjadi oleh benda panas
yang berpindah tempat, contoh ; perpindahan panas pada air
yang direbus, dan
 Radiasi, perpindahan panas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik, contoh ; panas matahari.

1. Variasi pancaran tenaga termal


a. Panjang gelombang
Hukum pergeseran Wien menyatakan bahwa pancaran benda
berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Puncak pancaran
benda yang lebih panas terjadi pada gelombang yang lebih pendek.
Penginderaan jauh yang menggunakan pencaran matahari (suhu
6000oK) dapat memperoleh pancaran terbaiknya pada panjang
gelombang 0,55µm, sedangkan jika menggunakan tenaga pancaran
bumi (300oK) atau tenaga termal akan memperoleh pancaran
terbaik pada panjang gelombang 10µm.
b. Suhu permukaan benda
Perubah suhu benda di pengaruhi oleh sifat termal benda, 4 hal
yang mempengaruhi sifat termal benda
- Konduktivitas termal
Yaitu tingkat pelurusan panas melalui suatu benda yang ukur
dengan kal.cm-1..det-1 0c. Nilai konduktivitas suatu benda yaitu
jumlah panas di dalam kalori yang akan melalui 1 cm3 benda itu
bila suhu permukaan depan dan permukaan belakang benda itu
berbeda 10c.
- Kapasitas termal
Kapasitas termal merupakankemampuan benda untuk
menyimpan panas. menaikkan suhu suatu benda sebesar 10c
yang dinyatakan dengan kal.gr-1.0c-1.
- Kebauran termal
Merupakan kemampuan benda untuk memindahkan panas
matahari dari permukaan benda itu ke bagian dalamnya. Pada
malam hari kebauran termal di artikan sebgai kemampuan
benda untuk memindahkan panas yang tersimpan ke bagian
dalam benda itu kepermukaannya.
- Ketahanan termal
Ketahanan termal merupakan ukuran tanggapan suatu benda
terhadap perubahan suhu, diukur di dalam kal.cm-2.det-½ 0c-1.
Meskipun ketahanan termal air sama besar dengan ketahana
tanah dan batuan, tetapi pada ssiang hari lebih dingin, sedang
pada malam hari ai akan lebih panas dari tanah dan batuan .
suhu hariannya lebih kecil variasinya. Sebabnya ialah karena
konveksi yang terjadi pada air sehngga air mampu mengatur
suhu yang lebih seragam.

c. Nilai pancaran
Jumlah tenaga pancaran suatu benda di pengaruhi oleh nilai
pancaran benda itu dan oleh suhu permukaannya. Meskipun suhu
permukaan benda tinngi, tenaga pemancarannya tidak tinggi
apabila nilai pancarannya rendah.
Perlu diperhatikan bahwa sensor hanya mendeteksi suhu pancaran
oleh selaput tipis permukaan benda, yaitu 50 ụm. Suhu pada selapis
tipis permukaan benda ini belum tentu mencerminkan suhu bagian
dalam bendanya.
Sensor dan Cara Kerjanya

Suhu pancaran yang yang berasal dari obyek di permukaan bumi


direkam oleh suatu sensor termal. Hasil rekaman tersebut bisa diproses
menjadi citra maupun non citra. Yang dimaksud dengan citra disini ialah
citra inframerah termal yang berupa gambaran dua dimensiobel atau
gambaran piktorial. Sedangkan hasil non-citra berupa garis atau kurva
spektral, satu angka, atau serangkaian angka yang mencerminkan suhu
pancaran obyek yang terekam oleh sensor termal. Dengan Sistem
penginderaan jauh termal ini, maka perekaman data dapat dilakukan baik
pada siang maupun malam hari.

1. sensor non citra

a) Radiometer termal
radiometer termal merupakan sensor termal dalam bentuk yang paling
dasar.Optik pengumpul tenaga elektromaknetik memusatkan tenaga pancaran
yang berasal dari permukaan bumi .tenaga pancaran ini dipusatkan atau
difokuskan ke detektor.karena lensa kaca menyerap tenaga termal aka pada
umumnya digunakan cermin pemantul untuk obtik pengumpul tersebut.ada
dua jenis detektor yaitu detektor termal (bolometer) dan detektor kuantum
atau detektor foton.detektor termal merupakan alat untuk suhu dalam
hubungannya dengan serapan tenaga yang mengenainnya.dan suhu dipantau
secara elektrik serta mengandung bahan yang ketahanan elektriknya
bergantung pada suhu dan panjang gelombang elektromaknetikyang
digunakan. Detektor kuantum dapat bekerja cepat.Untuk tanggapan
perubahan tersebut diperlukan waktu kurang dari satu mikrodetik.karena
tanggapan yang cepat ini maka detektor kuantumlah yang digunakan secara
luas dalam pengidraan jauh sistem termal.
b) Spektrometer termal
Dengan spektrometer termal memungkinkan untuk pengindra obyek melalui
saluran sempit pada saluran inframerah termal.Cara pengindraan dilakukan
dengan merekam atau mengukur suhu pancaran sampel obyek yang
kemudian dibandinkan terhadap suhu pancaran obyek yang diteliti serta
wahana yang digunakan yaitu satelit.karena keringgian satelit lebih besar
diabandingkan dengan pesawat terbang maka pengaruh atmosfer terhadap
suhu obyek serta nilai nilai pancarannya juga lebih besar.

2. Sensor pembentukan citra


Sensor pembentukan citra inframerah termal meliputi ;
1) Penyiam termal, dipergunakan dengan menggunakan pesawat udara.
2) Termal imager, cocok bagi penginderaan dari satelit.
3) Penyiam stationer, dioperasikan di dirgantara atau diantariksa.
Aspek Geometri Citra Inframerah Termal

Bila dikehendaki pemetaan teliti dengan citra inframerah termal, maka data
tersebut harus diregistrasi. Distorsi geometri citra inframerah termal disebabkan
oleh dua variasi, yaitu ;
1. Variasi sistematik
Variasi yang pasti terjadi dan dapat diperkirakan atau diperhitungkan
sebelumnya, meliputi :
a. Variasi skala tangensial
- terjadi pada arah garis penyiam, skala pada arah jalur terbang relatif konstan.
- disebabkan oleh kecepatan gerak penyiam tetap, kecepatan penyiam tidak
tetap.
-menyebabkan perubahan bentuk pada citra.
b. Variasi ukuran sel resolusi sel resolusi semakin besar bila tempatnya semakin
jauh dari titik nadir.
c. Pergeseran relatif satu arah bersifat radial terhadap titik prinsipal

2. Variasi acak
Variasi yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya dan belum pasti terjadi,
meliputi :
a. Distorsi oleh kedudukan pesawat terbang (pitch, roll, yaw)
b. Gangguan elektronik
c. Gangguan atmosfer
d. Efek perkaman
Keunggulan dan Keterbatasan Citra Inframerah Thermal

Keunggulan citra inframerah termal :

1) Dapat merekam wujud tak tampak oleh mata sehingga menjadi gambaran
yang cuku jelas.
2) Keluarnya dapat berupa data non-citra, citra dan data digital.

Kelemahan citra inframerah termal :

1) Sifat termal yang lebih rumit dari sifat pantulan obyek.

Interpretasi Citra Inframerah Termal

Hal yang perlu diperhatikan dalam interpretasi citra inframerah termal :

1. Rona obyek tergantung pada jam perekaman dan variasi suhu harian.
2. Ada kompresi skala tangensial cukup besar pada dua bagian tepi citra
yang belum direktifikasi.
Penggunaan Citra Inframerah Termal

Penggunaan citra inframerah termal lebih jauh telah dimanfaatkan di bidang-


bidang :

 Hidrologi,
sasaran penginderaan ; mata air dingin dan panas, pola aliran air, batas air
dan es, batas air tawar dan air asin dll.
 Perkotaan,
sasaran penginderaan ; kebocoran pipa gas bawah tanah, titik panas
bangunan industri, model penggunaan listrik, konservasi energi dll.
 Vegetasi,
sasaran penginderaan ; evapotraspirasi, kebakaran hutan dan gangguan
serangga.

Anda mungkin juga menyukai