Anda di halaman 1dari 2

Dislokasi dan Subluksasi Panggul Bawaan.

Kelainan ini lebih jarang ditemukan daripada pes ekuinovarus dan agak tersamar sehingga
diperlukan metode pemeriksaan khusus utuk meneukannya pada waktu bayu lahir. Walaupun
demikian, kelainan ini sering tidak didapati sampai anak mulai berjalan, bila tidak ditangani,
akan timbul atrosis degenerative pada usis dewasa yang nyeri.
Satu di antara 80 bayi lahir hidup menagalami kelonggaran sendi panggul bawaa yang mungkin
disebabkan oleh faktor genetik. Bila pada neonates dilakukan gerakan ekstensu pasif, akan
terjadi dislokasi sendi panggul yan gdapat diikuti dengan reduksi spontan, yang menimbulkan
bunyi klik. Biasanya sendi panggul akan stabil secara spontan dalam dua bulan. Bila posisi
ekstensi dipertahankan, akan terjadi dislokasi dan subluksasi permanen disertai perubahan
sekunder pada tulang dan jaringan lunak berupa pertumbuhan abnormal, antara lain dysplasia
asetabulum, pertamabahan antervensi leher femur, perubahan degenerative kaput femur,
pemanjangan hipertrofi simpai, dan kontraktur otot, terutama otot adductor dan iliopsoas.
Pertumbuhan ini bersifat nirpulih bila dibiarkan.
Diagnosis klinis ditegakkan bila ditemukan tanda berupa letak trokanter yang tinggi, tanda
Ortolani (terabanya tanda reposisi dan terdengarnya bunyi klik pada manipulasi dislokasi
panggul), serta dapat pula terlihat jelas melalui ultrasonografi atau foto rontgen. Trokanter letak
tinggi dan dysplasia asetabulum biasanya sukar dilihat pada bayi karena gambaran tulang belum
jelas. Manipulasi dislokasi panggul dilakukan dengan pada gerak adduksi dengan panggul dalam
posisi fleksi, yang dapat direduksi dengan gerak abduksi Barlow. Garis shenton yang
menrupakan garis melalui kontur bawah kolm femur dan kontur atas foramen obtratorium
terputus karena femur pindah ke kranial.
Pengelolaan dislokasi dan sublukasi panggul bawaan sangat bervariasi, bergantung pada usia
anak. Primsip umum penanganan adalah reduksi secara hati-hati diikuti fiksasi posisi reduksi
panggul pada posisi stabil (fleksi dan abduksi ringan panggul) sampai seluruh komponen sendi
panggul berkembang normal dan panggul menjadi stabil meskipun dibebeani berat badan. Bila
kelainan dapat ditemukan ketika bayi masih berusia di bawah tiga bulan, prognosis terapi baik.

Penanganan pada neonatus dilaksanakan dengan pemasangan sabuk pengekang Pavlik untuk
fiksasi posisi sendi panggul dalan keadaan fleksi., sambil tetap memungkinkan adanya gerakan
abduksi, adduksi, endo dan eksorotasi. Bila panggul sangat tidak stabil sehingga tidak dapat
dikelola dengan sabuk Pavlik, dilakukan pemasangan gips pada posisi stabil, yaitu fleksi dan
abduksi ringan panggul selama 4 bulan. Penanganan harus selalu dipantau secara klinis dan
radiologis.
Pada usia 3-18 bulan, terbatasnya gerak adduksi dan abduksi pasif serta pemendekkan tungkai
yang cacat menjadi nyata. Peananganan pada periode ini berupa pemanjangan otot adductor yang
kaku menggunakan traksi kontinu selama beberapa minggu diikuti dengan reduksi secara hatihati dalam pembiusan umum dan fiksasi panggul menggunakan gips spika pada posisi stabil,
yaki fleksi dan abduksi ringan panggul. Posisi stabil ini disebut pula posisi manusia karena
berbeda dengan katak yang memiliki posisi abduksi dan fleksi maksimal.
Pada kelompok usia 18 bulan - 5 tahun, perubahan sekunder tidak saja lebih parah tapi biasnaya
juga kurang reversible. Kelainan gerak pada waktu berjalan akan nyata, dan bila anak diminta
berdiri dengan satu kaki pada sisi yang cacat, otot abductor panggul tidak dapat mempertahankan
pelvis sehingga pelvis miring kearah yang berlawanan. Untuk mempertahankan keseimbangan,
anak akan memiringkan tubuhnya ke arah sendi panggul yang cacat (tanda Trendelenburg).
Pengobatan pada periode ini sulit, membahayakan dan mengecewakan sekalipun dilakukan oleh
tenaga yang berpengalaman karena sangat kuatnya kontraktur otot adductor. Kadang dilakukan
operasi osteotomy tulang dengan megubah arah asetabulum sehingga dicapai sendi panggul yang
stabil. Selain osteotomy, terkadang diperlukan reposisi terbuka.
Pada usia lima tahun ke atas, telah terjadi perubahan sekunder pada dislokasi yang nyata dan
komplet sehingga sangat sulit untuk dipulihkan meskipun dengan operasi yang rumit seperti
pemendekan femur. Pada usia 6-7 tahun, dislokasi bawaan yang terbengkalai tidak dapat
direposisi lagi sehingga anak berjalan seperti bebek. Diperlukan operasi paliatif untuk
menghilangkan nyeri pada usia dewasa muda.

Anda mungkin juga menyukai