Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


IDENTFICATION OF THE SEVERE SEPSIS PATIENT AT TRIAGE:
A PROSPECTIVE ANALYSIS OF THE AUSTRALASIAN
TRIAGE SCALE
RST Dr. SOEPRAOEN MALANG

DEPARTEMEN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

DISUSUN OLEH:
ALFIAN HARI GUNAWAN
201420461011041

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sepsis merupakan masalah kesehatan utama, yang mempengaruhi jutaan
manusia di seluruh dunia, dengan insidens yang diperkirakan terus meningkat.
Hingga saat ini, sepsis masuk ke dalam 10 besar penyakit yang menjadi penyebab
kematian tertinggi di Amerika Serikat, dengan angka mortalitas mencapai 215.000
kasus kematian tiap tahunnya. Dalam 10 tahun terakhir telah banyak didapatkan
perkembangan dalam tatalaksana sepsis, yaitu dalam hal resusitasi cairan, terapi
inotropik dan pemberian antibiotika. Namun dalam penanganan sepsis terkini
diketahui bahwa waktu memegang peranan penting dan krusial.
Sepsis berat yang didefinisikan sebagai sistemik peradangan respon (SIRS)
dengan infeksi ditambah disfungsi organ sepsis yang diinduksi atau hipoperfusi
jaringan. Ini tetap menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas global
dengan 20 30 % angka kematian. Identifikasi sepsis berat bergantung pada pola
penyajian fisiologis tanda-tanda vital, gejala dan riwayat terkait dengan infeksi,
SIRS respon dan kegagalan organ. Demam sering menyajikan pertama
kelainan pada sekitar 40% pasien. Infeksi pneumonia yang paling umum adalah
infeksi urogenital yang umumnya terjadi pada orang tua. Tidak adanya demam
dan adanya sepsis menyebabkan kemungkinan hipotermia pada pasien usia
ekstrim, pasien lemah, pasien dengan alkohol kronis, penyakit hati dan ginjal.
Triase ke gawat daruratan (ED) adalah waktu yang paling penting dalam
identifikasi berkembang sepsis berat dan merupakan bagian pertama dari
diagnosis diferensial. Oleh karena itu, adalah penting bahwa setiap alat atau skala
yang dirancang untuk membantu memungkinkan untuk identifikasi cepat dan
terpercaya. Kemudian, intervensi resusitasi awal dapat diimplementasikan,
termasuk terapi anti mikroba dalam satu jam pertama.
1.2 Tujuan Penulisan
- Memaparkan informasi terkini cara identifikasi sepsis berat.
- Memberikan pemahaman tentang sepsis berat.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Profil Penelitian


- Judul penelitian
Identication of the severe sepsis patient at triage: a prospective analysis
of the Australasian Triage Scale
Identifikasi dari triase pasien sepsis berat: analisis prospektif dari

Australasian Skala triage


Pengarang/ Author/s:
Diane J Chamberlain, Eileen Willis, Robyn Clark, Genevieve Brideson
Sumber/ Source: Faculty of Medicine, Nursing and Health Sciences,

Flinders University, Adelaide, South Australia, Australia


Major/ minor subject (Key Words) severe sepsis, Australasian Triage

Scale
Abstract:
Objective This study aims to investigate the accuracy and validity of the
Australasian Triage Scale (ATS) as a tool to identify and manage in a
timely manner the deteriorating patient with severe sepsis.
Methods This was a prospective observational study conducted in ve
sites of adult patients. Keywords and physiological vital signs data from
triage documentation were analysed for the identified status compared
with conrmed diagnosis of severe sepsis after admission to the intensive
care unit. The primary outcome is the accuracy and validity of the ATS
Triage scale categories to identify a prespecied severe sepsis population
at triage. Secondary outcome measures included time compliance,
antimicrobial administration and mortality prediction. Statistical analysis
included parameters of diagnostic performance. Adjusted multivariate
logistic regression analysis was applied to mortality prediction
Results Of 1022 patients meeting the criteria for severe sepsis, 995 were
triaged through the emergency department, 164 with shock. Only 53%
(n=534) were identied at triage. The overall sensitivity of the ATS to
identify severe sepsis was 71%. ATS 3 was the most accurate (likelihood
ratio positive, 2.45, positive predictive value 0.73) and ATS 2 the most
valid (area under the curve 0.567) category. Identied cases were more
likely to survive (OR 0.81, 95% CI 0.697 to 0.94, p<0.007). The strongest
bias-adjusted predictors of mortality were circulatory compromise variable

(1.78, 95% CI 1.34 to 1.41, p<0.001), lactate >4 (OR 1.63,95% CI 1.10 to
2.89, p<0.001) and ATS 1 category (OR 1.55, 95% CI 1.09 to 2.35,
p<0.005).
Conclusions The ATS and its categories is a sensitive and moderately
accurate and valid tool for identifying severe sepsis in a predetermined
group, but lacks clinical efcacy and safety without further education or
quality improvement strategies targeted to the identication of severe
sepsis.
-

Tanggal Publikasi: December 11, 2014

3.2 Deskripsi Penelitian Berdasarkan Metode PICO


- Tujuan penelitian:
o Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki akurasi dan validitas Skala
Triage Australasia (ATS) sebagai alat untuk mengidentifikasi dan
-

mengelola pasien secara tepat waktu dengan sepsis berat.


Desain penelitian: observasional prospektif dilakukan di lima lokasi pasien
dewasa

No
1

Kriteria
P: Populasi/

Pembenaran dan Kritikal Thinking


populasi dalam penelitian ini berjumlah 7910 dengan jumlah

sampel

sampel 1.022 pasien

I: ntervention/

berat.
Pasien di observasi menggunakan skala triase australiansi.

perlakuan

Semua pasien triase sepsis dewasa di UGD dan dirawat di unit

oleh peneliti

perawatan intensif (ICU). Untuk pasien yang d ICU yang

terhadap

dimasukkan kurang dari 24 jam tinggal di ICU. Pasien diikuti

samplenya:
C:

sampai dikeluarkan dari rumah sakit atau mengalami kematian


-

yang memenuhi kriteria untuk sepsis

Comparator/
kelompok
control
dengan
intervensi
4

yang berbeda
O: Outcomes/

Dari 1.022 pasien yang memenuhi kriteria untuk sepsis

Findings/

berat, 995 yang diprioritaskan melalui darurat departemen,

hasil

164 dengan shock.

penelitian:

Hanya 53% (n = 534) yang diidentifikasi di triase.

Sensitivitas keseluruhan ATS untuk mengidentifikasi


sepsis berat adalah 71%
Kasus yang diidentifikasi lebih mungkin untuk

bertahan hidup

Kelebihan-kelemahan penelitian
Kelebihan:
o Menggunakan banyak sampel
o Analisis statistik termasuk parameter kinerja diagnostik. Disesuaikan
logistik multivariat analisis regresi diterapkan pada prediksi kematian
Kelemahan:
o Efek pada spesifisitas tidak diketahui

Manfaat hasil penelitian bagi keperawatan:


Manfaat praktis:
o Mampu menentukan intervensi lanjutan terhadap penyakit sepsis
Manfaat teoritis:
o Mampu menambah pengetahuan dan teori keperawatan tentang
penyakit sepsis
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
ATS dan kategori nya adalah sensitif dan alat yang cukup akurat dan valid
untuk mengidentifikasi sepsis berat dalam kelompok yang telah ditentukan, tetapi
tidak memiliki klinis efficacy dan keselamatan tanpa pendidikan atau kualitas
lebih, strategi perbaikan ditargetkan untuk identifikasi dari sepsis berat.

4.2 Saran
Efek pada spesifisitas tidak diketahui sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
Baudouin, Simon. 2008. Sepsis. London: Springer
Daniels, Ron dan Tim Nutbeam. 2010. Sepsis. India. Wiley-Blackwell
Widyastuti, Palupi. 2002. Safe motherhood, Modul Sepsis Puerperalis. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai