Anda di halaman 1dari 17

SUCTIONING

Wahyu Putri Sulistyaning,.S.Kep.Ns

DEFINISI

Mengeluarkan cairan atau lendir dari


mulut,
hidung atau trachea pasien yang
tidak dapat
mengeluarkannya secara spontan

TUJUAN

Mempertahannkan jalan nafas tetap


bebas
Meminimalkan resiko infeksi akibat
penumpukan sekret/sputum
Membersihkan sputum pada pasien yang
batuknya tidak efektif

INDIKASI

Pasien yang mengalami retensi sputum


Pasien yang menggunakan respirator atau
yang menggunakan ETT
Pasien yang menggunakan tracheostomy

INDIKATOR

Auskultasi suara nafas


Secara audio visual
Tanda tanda vital

KONTRA INDIKASI

Pasien pasien dengan TIK meningkat

Pasien pasien yang mengalami oedema


paru

PRINSIP SUCTIONING

Aseptik
Atraumatik
Efektif

TEKANAN SUCTION

Infant

: 60 100 mmHg

Child

: 80 100 mmHg

Adult

: 120 150 mmHg

PROSEDUR SUCTION
Persiapan alat
#. Alat suction siap pakai
#. Oksigen dan perlengkapannya
#. Bag and Mask / Ambubag
#. Chateter suction sesuai dengan
ukuran
#. Sarung tangan steril
#. Sarung tangan tidak steril
#. Stetoskop
#. Alat tensi elektrik
#. Cairan Nacl 0,9 %

lendir
Manometer untuk mengukur jumlah kekuatan vakum

Alat2
Mesin Suction
Kateter suction
Penghubung tube/slang
Kom steril, sarung tangan steril (untuk tracheal dan trakheostomi)
Air destilasi steril
Tisu
Kasa steril
Handuk steril
Botol pengumpul

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.
17.
18.

Siapkan alat-alat termasuk ekstrakateter. Hubungkan botol pengumpul lender dan tube ke sumber
vakum.
Suctioning siap dengan mengobservasi pernapasan, mengauskultasi paru-paru.
Cuci tangan dengan lima langkah cuci tangan yang benar
Hidupkan mesin suction untuk memeriksa apakah sistem dan pengaturan tekanan berfungsi dengan baik.
Isi kom steril dengan air steril
Posisikan klien dengan kepala lebih tinggi
Pakai sarung tangn dengan prinsip steril (tangan dominan steril)
Sambungkan kateter ke tube suction. Gunakan sarung tangan jika memegang kateter.
Masukan ujung kateter kedalam basin dan isap air steril tersebut.
Gunakan padded tongue blades untuk memisahkan gigi atas dan gigi bawah
Biarkan vent terbuka hingga kontak dengan udara bebas saat mendorong kateter masuk ke dalam bagian
yang akan di isap (keadaan tidak menghisap)
Masukkan kateter ke dalam mulut (jika nasofaring masukkan ke hidung dengan mengukur terlebih dahulu
panjang hidung dengan sudut telinga)
Tutup vent dengan ibu jari (posisi menghisap) dan tarik secara perlahan sambil memutarkan kateter
tersebut antara ibu jari dan jari lain. Jika isapan terlalu kuat, maka lepaskan ibu jari dari vent
Masukkan kateter ke dalam basin dan angkat kembali kemudian isapkan air steril melalui kateter tersebut
untuk membersihkannya.
Ulangi 1-4 kali sesuai yang dibutuhkan, tetapi setiap periode suctioning tidak boleh lebih dari 10 detik dan
jeda waktu antara periode sekitar 1-3 menit. Matikan mesin suction, lepaskan kateter dari tube dan
bungkus tube dengan handuk steril. Bila kateter tersebut disposable, maka lebih baik dibuang saja.
Posisikan klien senyaman mugkin dan lakukan perawatan mulut.
Mengkaji efektifitas dari suctioning dengan mengobservasi pernapasan dan mengauskultasi paru-paru.
Catat karakteristik secret, adakah perdarahan, dan reaksi klien terhadapa suctioning.

POTENSIAL KOMPLIKASI

Aritmia jantung
Hipoksia
Cardiac arrest
Stimulasi vagal
Atektasis
TIK meningkat
Infeksi

Hasil yang diharapkan


Retensi jalan nafas menurun
Perbaikan jalan nafas dapat dilihat dari
perubahan pola nafas
Peningkatan tidal volume nafas dan suara
, perbaikan hasil AGD dan peningkatan
SPO2

PERHATIAN
Penggunaan Nacl 0,9 % sebagai
humidifikasi dan pengencer dahak kurang
di rekomendasikan, walaupun Nacl 0,9 %
merupakan cairan tubuh yang toleransi
dengan baik olek jaringan paru tapi resiko
pneumoni dan infeksi nosokomial yang
ditimbulkan lebih besar. Jadi intervensi
keperawatan yang dilakukan dengan
memberikan hidrasi yang cukup pada
pasien sehingga sekresinya lebih encer.
Untuk pasien yang menggunakan
tracheostomi sangat penting memakai
humidifier atau pemanas.

PERHATIAN
Ratio antara chateter suction dan artifisial airway
tidak boleh lebih dari setengah artifisial airway
untuk hindari penurunan PaO2
Teknik aseptik tetap di pertahankan untuk cegah
infeksi
Botol suction harus di ganti dalam 24 jam/steril,
atau bila cairan dalam botol sudah penuh
Pendokumentasian hasil suction meliputi vital
sign, klinis pasien, hasil suction termasuk jumlah
sekret , warna dan konsistensi sekret catat pada
catatan terintegrasi

SUMMARY
Keefektifan dari suctioning tergantung dari
preokgenasi sebelum suction, level vakum
yang digunakan,durasi suction ,diameter
chateter suction yang digunakan dan
kemampuan dari perawat dalam
melakukan teknik suction
Lakukan chest fisiotherapi untuk
memudahkan pengeluaran sputum dan
memfasilitasi oksigenasi.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai