Anda di halaman 1dari 24

SISTEM KERJA TRAKSI

Traksi Perkebunan menangani:


1.
Perbaikan/merawat mesin/kenderaan/alat berat.
2.

Distribusi alat transport ke Afdeling.

3.

Perbaikan/rawat prasarana (Jalan, jembatan, bangunan).

4.

Pengadaan prasarana lainnya (titi panen, buist beton, dan alat alat pertanian lainnya).
Struktur Organisasi Traksi

Fungsi:
Manager Kebun : Menetapkan kebijaksanaan/policy.
Askep : Membantu penjabaran kebijakan Manager Kebun.
Assistant Afdeling : Koordinasi dengan Asst. Traksi untuk kebutuhan unit.
Asst Traksi:
Pemeriksaan personil traksi
Pemeriksaan kendaraan/alat berat/ mesin
Pemeriksaan inventaris alat trasport
Pemeriksaan buku tugas
Monitoring kelancaran trasportasi
Penugasan hari berikutnya
Catatan penyimpangan
Pemeriksaan administrasi dan suku cadang
Rencana kerja Kepala Bengkel, Mandor Transport dan Kepala Tukang

Mengawasi kebersihan dan keamanan.


Kepala Bengkel:
Melaksanakan instruksi kerja Asisten Traksi
Mengatur tenaga kerja mekanik dan pekerja lainnya
Menetapkan petugas khusus dorsmeer
Pemeriksaan akhir hasil kerja service
Mengatur tata ruang bengkel
Menjaga kebersihan dan keamanan bengkel
Mandor Transport:
Melaksanakan instruksi kerja Asisten Traksi
Mengatur seluruh alat Transport Jam 06.00 siap operasi
Memeriksa keadaan alat Transport bersama sopir/operator
Mengatur Pelaksanaan harian dorsmeer
Memeriksa pengisian Kartu Kerja Kendaaran (Car-log) up to date dan benar
Mencatatat permasalahan transport/penyimpangan
Mengawasi kelancaran angkutan produksi
Mandor Bangunan:
Melaksanakan instruksi kerja Asisten Traksi
Mengatur kerja tukang batu dan tukang kayu
Memeriksa ketersediaan bahan bangunan
Pemeriksaan akhir hasil kerja perbaikan prasarana maupun hasil kerja
pengadaan prasarana.
Krani Traksi:
Memeriksa masa berlaku STNK

Memeriksa masa berlaku SIM


Mengisi buku riwayat kendaraan
Mengelola suku cadangMengisi rekapitulasi carlog
Mengisi rekapitulasi mobil penumpang.
Supir/Operator:
Periksa kendaraan, alat inventaris, administrasi setiap pagi sebelum kendaraan
dihidupkan
Pukul 06.00 bergerak menuju lokasi sesuai buku tugas
Angkutan lain - lain selesai pukul 08.00
Angkutan buah dimulai minimal pukul 08.30

Mengisi carlog up to date

Cuci kendaraan sore hari


Menjaga / rawat kendaraan
Bertanggung jawab jika kendaraan terpuruk / kepatar
Pengangkutan buahBrondolan di TPH bersih

Muatan tidak melebihi kapasitas


Wajib memuat buah jatuh di pasar
Tidak ada buah restan
Tidak ngebut
Pengangkutan lainnya
Peletakan barang dengan benar
Vol. Muat = Vol. Bongkar

Dalam membangun suatu perkebunan Kelapa Sawit , syarat / faktor pertama yang harus
diperhitungkan ialah masalah transport karena :
1. Hasil yang diproduksi oleh tanaman itu sendiri cukup tinggi. Produksi FFB / Ha TBS
antara 20 30 ton .
2. Keterlambatan pengangkutan / transportasi akan mempengaruhi proses pengolahan
dan kapasitas pabrik, bila proses pengolahannya terlambat karena buah yang akan
diolah tidak up-to date pemasukannya maka mutu hasil minyak yang dihasilkan di
pabrik akan menurun ( FFA naik ).
3. Keterlambatan pengangkutan akan menyulitkan kontrol terhadap ekstraksi minyak,
karena kadar air didalam buah tersebut akan turun, yang mengakibatkan BJR dan
ekstrasinya turun, disamping peluang untuk hilangnya brondolan dan buah dari TPH
akan lebih besar
4. Untuk mempertinggi produksi Kelapa Sawit, dibutuhkan pupuk dalam jumlah yang
besar.

Contoh :

Pada saat ini dalam program pemupukan telah menggunakan pupuk 5 6 kg / pkk, untuk
mengangkut pupuk yang ribuan ton jumlahnya transport harus dikoordinir dengan rapi agar
program pemupukan tersebut cepat selesai sesuai dengan schedule yang dibuat tanpa
mengganggu transport buah ke pabrik.
Berdasarkan pengalaman dan setelah memperhatikan pengelolaan operasi transport di
kebun kebun kelapa sawit lainnya, kami dapat mengambil satu rumus seperti tersebut
dibawah ini :
Untuk setiap 400 Ha kebun kelapa sawit , dibutuhkan satu truck untuk angkat TBS dan untuk
setiap 1.000 Ha diperlukan 1 truck untuk angkutan lain lain , dengan alasan alasan
tersebut diatas kami menganggap bahwa transport di perkebunan kelapa sawit sudah
seharusnya dikelola dengan administrasi dan pengoperasian yang baik .
Melihat pentingnya transportasi di perkebunan kelapa sawit maka perawatan dan cara
perbaikan kendaraan atau alat berat yang merupakan sarana transportasi harus
diperhatikan sehingga kendaraan tersebut dapat berfungsi dengan baik pada saat
dibutuhkan. Kegiatan traksi dapat diringkas sebagai berikut.
1. rawat/ memperbaiki seluruh mesin mesin/ alat berat/ kendaraan milik perkebunan
agar selalu siap pakai untuk program program pekerjaan penting di kebun.
2. Mengatur distribusi/ penempatan alat transport dan mesin mesin lainnya ( mesin
listrik, mesin air, dsb. ) ke afdeling sesuai dengan kebutuhan ( permintaan ) kebun
atau afdeling, serta membantu memonitor kegiatan operasionalnya.
3. Membantu tindakan perawatan/ perbaikan prasarana kebun ( jembatan, rumah
karyawan dan bangunan lainnya )
4. Mengadakan prasarana kebun dan peralatan sesuai standart kualitas kebun.
5. Merencanakan persiapan suku cadang alat dan mesin mesin dengan berpedoman
pada monitoring operasional dan administrasi ( carlog, dan sebagainya ), up to date,
terkendali dan tepat guna.
TRAKSI
1. Struktur wewenang dan Kewajiban
Bagan organisasi traksi di perkebunan biasanya terdiri dari satu orang staf traksi, yang
posisinya sejajar dengan asisten afdeling dan sama sama berada di bawah pengurus
kebun ( manajer ). Staf traksi membawahi kepala tukang, kepala bengkel, mandor transport,
dan krani traksi.
Fungsi manajer adalah menetapkan kebijakan sitem kerja unit traksi. Fungsi staf traksi
adalah menjabarkan kebijakan manajer agar seluruh fungsi unit traksi secara tehnis,

operasional dan administrasi dapat mencapai sasaran efisien dan efektif. Fungsi asisten
afdeling adalah melakukan koordinasi dengan staf traksi dalam hal kebutuhan kendaraan,
alat kerja atau mesin mesin serta ikut aktif dalam pengawasan operasional dilapangan
guna sasaran disiplin, efektif, efisien dan administrasi yang up to date.
Wewenang dan kewajiban staf serta karyawan traksi harus jelas agar pekerjaan traksi dan
transportasi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Deskripsi wewenang dan kewajiban
utama mereka sebagai berikut.
a. Staf Traksi

Melakukan pengawasan/ pemeriksaan kehadiran seluruh petugas traksi ( mandor


transport dan seluruh operator, kepala bengkel dan seluuruh mekanik, kepala tukang
dan seluruh tukang, krani ) pada pukul 06.00 WIB.

Memeriksa kesesuaian perawatan alat transport ( pemeriksaan rutin : oil engine, air
radiator, accu battery, minyak rem, dan lain lain ) sebelum alat kendaraan start
atau dioperasikan bersama sopir dan mandor transport.

Memeriksa kelengkapan data inventaris alat perlengkapan sesuai kartu perkakas


setiap alat transport ( kunci roda, ban serep, dongkrak, sekop, cangkul dan
sebagainya ).

Memeriksa kelengkapan pengisian buku tugas harian masing masing transport


( sudah terisi dengan baik dan dapat dipahami sopir/ operator ) serta memeriksa
carlog ( sudah terisi dengan baik dan up to date )

Menilai/ memonitor kelancaran angkutan, terutama produksi, sesuai dengan jarak


dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap afdeling, termasuk memantau keadaan
pasar dan titi jalan motor.

Sore hari, pukul 17.00 20.00 WIB, membantu mandor transport mengatur
penugasan msing masing transport, berdasarkan keperluan permintaan dari setiap
afdeling agar lebih efisien.

Membaut catatan situasi penyimpangan penyimpangan dalam buku rekapitulasi


perjalanan alat transport, disertai pembuatan petunjuk mengatasinya setelah
berkonsultasi dengan manajer pada kesempatan pertama.

Membantu/ memeriksa krani transport dalam kewajiban harian sebagai petugas


administrasi, baik administrasi transoprt, suku cadang, perawatan, biaya dan lain
lain untuk menghindari penyimpangan data, keterlambatan laporan dan sebagainya.

Menetapkan tugas harian atau rencana kerja harian kepala bengkel dan kepala
tukang beserta pekerjanya dalam papan kerja harian, memeriksa hasil pekerjaan,

serta memberikan petunjuk dan mengatur tata letak bengkel untuk kemudahan dan
keleluasaan dalam bekerja.

Mengawasi kebersihan lingkungan dan keamanan unit transport, perbengkelan dan


pertukangan.

Memeriksa kelancaran kendaraan penumpang dan operasional alat berat yang


secara khusus operasionalnya di lapangan diawasi oleh asisten atau askep.

b. Kepala Bengkel

Melaksanakan garis instruksi kerja sesuai dengan rencana kerja harian yang
ditetapkan oleh staf traksi,

Mengatur tukang bengkel, sesuai dengan profesi atau tingkat ketrampilan masing
masing. Hal tersebut perlu ditetapkan melalui daftar khusus penanggung jawab
setiap servis mesin ringan ( sepeda motor dan mesin mesin lain), kendaraan
penumpang ( jip solar/ diesel, pool, bus, ambulance ), alat angkutan truk dan alat
berat, serta pembuatan alat pertanian ( tukang besi ). Selain itu, kepala bengkel
secara khusus memonitor dan mengawasi prestasi dan kualitas kerja.

Menetapkan petugas khusus ( anggota bengkel ) yang bertanggung jawab sebagai


pelaksana doorsmeer alat transport, jangan sekali kali dilimpahkan kepada kenek
motor saja.

Mengadakan pemeriksaan akhir servis kendaraan bersama sama staf traksi dan
mengisi daftar isian pemeriksaan.

Bersama staf traksi mengatur tata ruang bengkel agar setiap ruang dapat
memberikan jaminan keamanan pengawasan, keamanan spare part/ suku cadang
yang dipersiapkan untuk disempurnakan kembali, membantu memeriksa/ memesan
kebutuhan suku cadang, serta melarang adanya kanibalisme di bengkel,

Mengatur kebersihan dan keamanan bengkel, terutama menjaga ketertiban lalu


lintas pekerja/ orang lain yang tidak berkepentingan dalam lokasi bengkel.

c. Mandor Transport

Mengatur dan memeriksa seluruh alat transport agar pada pukul 06.00 WIB seluruh
armada transport sudah siap beroperasi,

Memeriksa keadaan alat transport bersama sopir/ operator yang bersangkutan tanpa
menghambat keseluruhan operasional pekerjaan menugaskan perbaikan alat
transport dengan segera bila diketahui tidak layak dioperasikan. Selain itu, mandor

transport memberikan laporan langsung kepada staf traksi pada kesempatan


pertama,

Mengatur pelaksanaan harian doorsmeer, reparasi dan penugasan harian setiap alat
transport melalui buku tugas harian,

Memeriksa pengisian carlog secara up to date dan benar, menyelesaikan hambatan


secara tuntas setiap kejadian di lapangan, serta tetap memberikan laporan kepada
staf traksi pada kesempatan pertama,

Setiap hari membuat catatan permasalahan transport, antara lain kebutuhan dan
pesanan suku cadang, sebab keterlambatan, atau penyimpangan dan sebagainya.
Semua permasalahan tersebut tercatat dalam buku rekapitulasi perjalanan alat
transport,

Mengawasi kelancaran angkutan produksi harian dan lain lain, termasuk brondolan
di TPH, buah jatuh di jalan, serta selalu memantau buah tinggal melaui peta potong
buah harian,

Bertanggung jawab terhadap keamanan dan penggunaan kendaraan, peralatan, dan


perlengkapan transport.

d. Kepala Tukang

Melaksanakan garis instruksi kerja sesuai dengan rencana kerja harian yang
ditetapkan oleh staf traksi,

Mengatur tenaga kerja tukang batu dan tukang kayu sesuai dengan profesi atau
tingkat ketrampilan masing masing pekerja. Hal tersebut perlu ditetapkan melalui
daftar khusus penanggung jawab setiap perbaikan prasarana ( jembatan dan lain
lain ) maupun bangunan ( rumah karyawan, bangunan kerja dan lain lain ),

Memeriksa ketersediaan bahan bangunan ( semen, pasir, paku dan sebagainya ) agar
tidak terjadi kekurangan/ kehabisan bahan pada saat pelaksanaan pekerjaan,

Mengadakan pemeriksaan akhir perbaikan prasarana dan bangunan bersama sama


staf traksi dan mengisi daftar isian pemeriksaan.

e. Krani Traksi

Memeriksa rutin ijin kendaraan ( STNK ), memberikan perhatian khusus pada masa
berlaku, serta memeriksa kendaraan ( kir ),

Memeriksa, membuat file/ copy SIM setiap sopir/ operator, dan memberikan
perhatian khusus terhadap masa berlaku,

Mengisi buku riwayat kendaraan secara up to date, mengisi buku rekapitulasi


pemakaian bahan bakar, oli, dan oli bekas. Mencatat semua suku cadang yang
dipakai pada masing masing file kendaraan dan sebagainya,

Meneliti dan membuat bon suku cadang serta mengajukan pesanan suku cadang
dengan terlebih dahulu memeriksa stok suku cadang di gudang sentral,

Mengisi buku rekapitulasi carlog serta memeriksa kewajaran pengisian tonase


angkutan dalam hal jumlah trip dan volume diangkut,

Mengisi buku rekapitulasi mobil penumpang,

Mempersiapkan buku premi angkutan, yang disahkan staf traksi dan dikirim ke
afdeling pada setiap awal bulan setelah tutup buku,

Mengisi laporan statistik transport, kapasitas angkutan dna pemakaian biaya rata
rata setiap bulan,

Membuat laporan bulanan transport alat berat dan mesin mesin lain dilengkapi
dengan ulasan singkat dan jelas menyangkut keadaan nyata selama operasional,

Membuat rekapitulasi perjalanan harian alat transport sesuai dengan tenaga


operasional di lapangan,

Mendata, membuat inventaris, menyusun dalam rak/ lemari atas suku cadang bekas
pengganti yang masih mungkin digunakan kembali atau untuk contoh pesanan suku
cadang.

f. Sopir/ Operator

Setiap pagi sebelum kendaraan dihidupkan, sopir harus memeriksa :

Kendaraan ( air pendingin mesin/ radiator, oli mesin, air batery, minyak rem, tali
kipas dan lain lain ),

Alat inventaris ( kunci roda, ban serep, dongkrak, sekop, cangkul dan lain lain ),
serta

Administrasi ( buku tugas harian, carlog dan lain lain )

Memastikan kendaraan harus sudah mulai bergerak menuju lokasi yang telah
ditentukan sesuai buku tugas pada pukul 06.00 WIB. Catatan : memahami, mengerti
dan hanya melaksanakan setiap perintah penugasan di buku tugas.

Memastikan bahwa seluruh angkutan lain lain di divisi harus sudah selesai pukul
08.00 WIB dan segera menuju ke tempat pemotongan buah,

Melaksanakan pengangkutan buah dengan memperhatikan beberapa hal berikut,

Brondolan harus bersih di TPH,

Muatan tidak melebihi kapasitas angkut yang telah ditentukan,

Wajib memuat buah yang jatuh di jalan kebun,

Tidak ada buah restan di lapangan,

Tidak menjalankan kendaraan dengan kecepatan tinggi ( ngebut ).

Melaksanakan pengangkutan lain lain dengan memperhatikan hal berikut,

Peletakan barang dilokasi tujuan hendaknya telah dilakukan dengan benar ( pupuk di
tempat tempat yang sudah di beri tanda, bibit diatur rapi dan tidak rebah, janjang
kosong tidak menutupi dan sebagainya ),

Volume barang yang dikirim/ dimuat harus sama dengan yang diletakkan di tujuan,
sesuai dengan SPB ( Surat Pengantar Barang )/ tanda terima,

Mengisi carlog secara benar dan tepat waktu, sesuai pekerjaan yang dilakukan,

Melakukan pencucian kendaraan pada sore hari bila waktu masih memungkinkan
( antara pukul 18.00 19.00 WIB ), tanpa harus menunggu perintah dari mandor
transport / asisten,

Menjaga dan merawat kendaraan, termasuk kelengkapan peralatan/ accessories


sesuai aslinya dan dilarang memasang accessories tambahan tanpa seijin pihak
manajemen,

Bertanggung jawab penuh terhadap kemungkinan kendaraan rusak/ kepater, terlebih


bila disebabkan oleh faktor kelalaian pengemudi/ sopir, sampai kendaraan tiba
kembali ke garasi/ traksi.

2. Sistem Kerja
a. Mekanisme Kerja Servis Maintenance ( Perawatan Mmingguan )

Perawatan mingguan adalah perawatan dasar yang mutlak bagi setiap unit kendaraan.
Tujuannya untuk memonitor secara terus menerus kondisi alat sehingga kerusakan dapat
diantisipasi sejak dini. Tanggap terhadap kerusakan kecil akan terhindar dari kerusakan yang
lebih besar. Dalam servis ini, yang harus diperhatikan secara khusus yaitu kendaraan harus
bersih bila masuk bengkel.
Servsi kerusakan dilakukan apabila terjadi kerusakan kendaraan/ alat berat/ mesin mesin
secara insidental ( tidak terduga ), misalnya seal water pump bocor, disc clutch rusak, pecah
bearing dan kerusakan bagian lainnya.
Perhatikan jadwal top overhaul atau general overhaul. PP suku cadang harus sudah diajukan
pada saat alat/ kendaraan/ mesin mesin menjelang usia overhaul ( antisipasi proses
realisasi PP ). Ketelitian dan kebersihan dalam pelaksanaan overhaul mutlak harus dijaga,
disamping kemampuan teknik mekanik yang cukup memadai.
b. Tehnis Pelaksanaan Kerja
Tehnis pelaksanaan kerja menuntut detial dan pelaksanaan yang berbeda antara perawatan
rutin, penggantian suku cadang yang sesuai jadwal dan overhaul.
Perawatan/ maintenance (doorsmeer )
Perawatan kendaraan, alat berat, dan mesin mesin penunjang perlu diperhatikan sedini
mungkin agar tidak terjadi kerusakan mendadak atau cepatnya keausan komponen yang
bergesekan. Banyak hal yang perlu dilakukan dalam mengantisipasi kerusakan antara lain
pemeriksaan/ perawatan setiap hari yang dilakukan oleh operator/ sopir. Perawatan/
pemeriksaan kendaraan, alat berat, dan mesin mesin sebelum dijalankan rikhendaknya
dilakukan setiap hari. Perawatan/ pemeriksaan tersebut antara lain sebagai berikut.

Periksa seluruh permukaan oli sebelum mesin dinyalakan/ dihidupkan,

Periksa air battery beserta kabel kabelnya,

Periksa air radiator,

Periksa ketinggian/ sistem rem,

Periksa jarak/ sistem kopling/ klos,

Periksa sistem kelistrikan/ instrumen panel/ lampu lampu,

Periksa ketegangan tali kipas,

Periksa tekanan angin ban,

Periksa seluruh baut baut untuk menghindari adanya baut yang hilang atau
longgar,

Periksa kelayakan fungsi dump/ sistem hidrolik,

Nyalakan mesin dengan putaran rendah dan perhatikan kelainan suara pada mesin,

Periksa kebocoran kebocoran oli,

Lakukan pemeriksaan keliling sebanyak 2 kali sebelum alat dijalankan.

c. Jadwal penggantian
Jadwal penggantian suku cadang perlu diperhatikan waktunya. Kelalaian penggantian suku
cadang yang berhubungan langsung dengan mesin dapat berakibat fatal dan merusak
komponen komponen lain ( mempercepat keausannya ).
Dalam perawatan/ penggantian suku cadang, ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian dari sopir/ operator antara lain sebagai berikut.

Pembersihan air cleaner ( saringan udara ) sebaiknya dilakukan setiap hari atau
minimum 2 hari sekali,

Pemberian gemuk atau pispot dilakukan 1 kali seminggu atau setiap 50 60 jam
operasi,

Pemeriksaan bearing roda dan bearing king pin dilakukan 1 kali seminggu,

Pengisian BBM sebaiknya diisi penuh setelah selesai beroperasi ( sore hari sebelum
parkir ). Hal ini bertujuan untuk menghindari ruang kosong dalam tangki bahan bakar
agar tidak terjadi penguapan atau pengembunan,

Pembersihan alat sebaiknya dilakukan setiap hari setelah dioperasikan,

Pemeriksaan tie rod, profeller shaft, dan lain lain dilakukan saat melakukan jadwal
servis.

d. Top overhaul
Top overhaul dilakukan pada saat mesin mulai berasap, oli mesin berkurang mencapai 2 liter
hingga saat akan dilakukan penggantian oli berikutnya, dan terdapat beberapa kebocoran
pada bagian gasket/ packing.
Sementara yang dimaksud engine overhaul adalah perbaikan pada bagian bagian tertentu
saja seperti pada engine, transmisi, gardan, hydrolic, under carriege ( alat berat ) dan
sebagainya.

e. General overhaul
General overhaul adalah perbaikan alat/ unit secara total ( untuk alat berat yang berumur
antara 10 12 tahun ). Biaya yang diperlukan juga cukup mahal dan biasanya dilakukan bila
alat berat/ kendaraan tersebut sudah tidak efektif lagi bila dioperasikan.
Pada kondisi ideal, jadwal overhaul beberapa jenis kendaraan/ alat berat/ mesin adalah
sebagai berikut.
3. Administrasi Transport
Bagan organisasi traksi di perkebunan biasanya terdiri dari satu orang staff traksi, yang
posisinya sejajar dengan Asisten Afdeling dan sama-sama berada di bawah pengurus kebun
( manajer ). Staf traksi membawahi kepala tukang, kepala bengkel, mandor transport dan
krani traksi.
Fungsi manajer adalah menetapkan kebijakan sistem kerja unit traksi. Fungsi staf traksi
adalah menjabarkan kebijakan manajer agar seluruh fungsi unit traksi secara tehnis,
operasional dan aministrasi dapat mencapai sasaran efektif. Fungsi asisten afdeling adalah
melakukan koordinasi dengan staf traksi dalam kebutuhan kendaraan, alat kerja atau mesin
- mesin serta ikut aktif dalam pengawasan operasional di lapangan guna sasaran disiplin,
efektif, efisien dan administrasi yang up to date.
Wewenang dan kewajiban staf serta karyawan traksi harus jelas agar pekerjaan traksi dan
transportasi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Suatu organisasi atau usaha akan berjalan baik bila dikelola dengan administrasi yang baik
dan teratur. Oleh karena itu organisasi transport yang sudah mempunyai anggaran / budget
tahunan harus dikelola dengan administrasi yang baik agar rencana pemakaian anggaran
tahunan tersebut dapat diketahui setiap akhir bulan pelaksanaan penggunaannya .
a. Administrasi transportasi ini langsung dikelola oleh Afdeling Traksi, meliputi jenis
pengelolaan pengeluaran BBM, perawatan loco, mobil gerobak, traktor roda, mobil bus
sekolah, excavator dan graeder .
b. Pembukuan biaya untuk transport ini ialah pada nomor perkiraan 41106 dan 41107
seperti :

Spare - part

Bahan - bahan minyak / pelumas

Ban

Gaji, premi dan lembur tukang

Gaji, dan premi supir, kenek dan mekanik

Gaji dan premi transport pekerja ( bongkar muat )

c. Semua biaya yang tersebut diatas akan dicatat dalam satu buku folio yang diberi nama
Buku Uraian Biaya Perjalanan Kendaraan, tiap kendaraan masing masing mempunyai
buku tersebut .
d. Uraian perjalanan alat pengangkutan atau lebih lazim dinamakan car-log, tercatat dalam
buku uraian biaya perjalanan kendaraan .
e. Selanjutnya Op-tr-01 ( Oil palm transport 01 ) dimasukan dalam formulir Op-tr-02, Op-tr-04
dan terakhir dalam Op-tr-05. Dalam Op-tr-05 telah dapat diketahui biaya pengangkutan:
Rp/Ton FFB, Rp/Jam dan Rp/Km.
f. Semua Op-tr ini disimpan dalam map, dimana masing masing kendaraan mempunyai
map sendiri.
g. Sebagai alat kontrol terhadap biaya dan kapasitas dari masing masing jenis angkutan,
dicatat pada papan tulis / yang tergantung di kantor traksi .
h. Selain dari op-tr diatas, ada beberapa Op-tr lagi yang dianggap perlu untuk mengkontrol
pelaksanaan transpot ini seperti :

A- Opr-204 - Pemakaian BBM / Pelumas

B- Op-tr-06 - Alat alat pengangkutan / pengolahan tanah

C- Op-tr-07 - Formulir taksasi buah dari Afdeling

D- Op-tr-08 - Laporan produksi kepada pengurus

E- Op-tr-09 - Daftar pemasukan buah / jam

F- Op-tr-10 - Laporan situasi pengangkutan buah

i. Untuk mengetahui penggunaan pemakaian BBM setiap kendaraan angkutan TBS dibuat
satu daftar harian untuk satu bulan yang mencatat kapasitas dan penggunaan BBM .
4. Hubungan Transport Dengan Pengolahan di Pabrik
Transport buah / TBS merupakan mata rantai dari tiga proses kegiatan di perkebunan Kelapa
Sawit yaitu perawatan, panen dan pengangkutan. Ada empat hal yang menjadi sasaran
kelancaran transport buah, yaitu :

menjaga agar ALB ( asam lemak bebas ) produksi harian 2 3 %,

kapasitas atau kelancaran pengolahan di pabrik,

keamanan TBS di lapangan,

biaya (Rp/Kg TBS) transport yang minimum

Faktor yang mempengaruhi kelancaran transport buah meliputi :


a. Organisasi Potong Buah
Pusingan potong buah dijaga antara 6 8 hari sehingga persentase brondolan terhadap
janjang maksimum 7 9%. Hal ini perlu agar tidak terlalu banyak waktu yang dibutuhkan
untuk mengangkat brondolan dari TPH ke kendaraan. Diusahakan agar satu seksi selesai
dipotong dalam satu hari, artinya sedapat mungkin dihindari pengulangan panen yang.
b. Bentuk / Pola Jalan
Jalan jalan buntu ( tidak tembus ) diminimumkan dan sebaiknya tidak ada. Pada areal yang
berbukit maka diusahakan jalan dibangun di kaki bukit, bukan di atas bukit.
c. Kondisi / Perawatan Jalan
Faktor utama kelancaran transport yaitu kondisi perawatan jalan itu sendiri, bukan
kurangnya unit transportasi. Merupakan gejala umum di perkebunan selama ini, waktu yang
disediakan perusahaan untuk road grader banyak digunakan untuk menarik kendaraan yang
kepater karena kerusakan jalan. Sebaiknya pemanfaatan road grader seperti ini harus
dihindari atau ditiadakan, road grader hanya untuk membentuk dan merawat jalan.
d. Jenis / Tipe Alat Transport
Pemilihan jenis atau tipe alat transport yang akan dipakai disuatu perkebunan didasari oleh
faktor jarak afdeling/ blok dengan pabrik. Berikut adalah tabel pemilihan transport.
e. Kondisi / Perawatan Alat Transport.
Perawatan alat alat transport seringkali merupakan titik lemah yang disebabkan oleh
banyak faktor, terutama akibat kurangnya pengetahuan tehnis. Selain itu, kepedulian para
staf, terutama Asisten Afdeling sangat berpengaruh. Aspek aspek yang kurang
mendapatkan perhatian yaitu :

lemahnya pengetahuan tehnis karyawan di bengkel,

kurang disiplinnya jadwal maintenance,

muatan ( tonase ) kendaraan yang berlebihan,

pengetahuan tehnis sopir yang minim,

kondisi jalan yang tidak memadai,

Transport TBS sampai larut malam,

sistem premi transport yang kurang menarik, dan beberapa hal lainnya.

5. Organisasi Pengoperasian Alat


Perlunya dihayati bahwa penyediaan kendaraan ( truk dan wheel traktor )oleh perusahaan di
perkebunan kelapa sawit terutama untuk transport TBS dan untuk angkutan lainnya.
Apabila semua pekerjaan dikelola dengan baik dan kebun sudah mapan maka persentase
pemakaian kendaraan untuk angkutan buah ( TBS ) 75 80 % dan untuk angkutan lain lain
( pupuk, karyawan, bibit dan lain lain ) 20 25 %. Oleh karena itu, penentuan kebutuhan
jumlah kendaraan per afdeling, terutama ditentukan oleh jumlah produksi TBS per hari.
Efisiensi pengoperasian alat alat transport akan maksimum apabila memperhatikan hal
berikut.

Setiap hari asisten merencanakan tonase produksi dan angkutan lain lain untuk
besok setiap sore hari. Realisasi produksi tidak boleh terlampau jauh menyimpang
dari taksasi, maksimum 2 %. Hal ini perlu diperhatikan dalam rangka penentuan
jumlah kendaraan oleh mandor transport atau staf traksi,

Angkutan pupuk per trip minimal 5 ton.

Angkutan pupuk dan angkutan lain lain sudah harus selesai paling lambat pukul
08.30 WIB agar saat itu juga buah sudah diangkat.

Sopir dan kenek harus membawa bontot dan tidak dibenarkan pulang untuk makan
dan minum.

Jadwal doormeer harus benar benar dilaksanakan. Untuk hal ini perlu tetap
tersedia 1 2 unit kendaraan untuk menggantikan kendaraan yang sedang doormeer
atau direparasi tersebut. Sebelumnya sopir harus mencatat dan melaporkan
kerusakan saja yang perlu diperbaiki.

Jangan dibiasakan mentolerir adanya buah restan ( tinggal ) di lapangan (TPH)

Kapasitas setiap kendaraan harus semaksimal mungkin. Oleh karena itu, apabila TBS
suatu afdeling sudah habis dari lapangan lebih cepat dari biasanya maka harus
pindah ke afdeling lain yang transportasinya mengalami kendala,

Jangan ada gerak kendaraan yang tidak efesien,

Pengisian BBM setiap hari sudah harus selesai pukul 06.00 WIB.

6. Sistem Premi Transport


Tujuan premi transport adalah meningkatkan mobilisasi angkutan kebun agar lebih murah.
Disamping itu, premi transport memudahkan pengawasan operasional. Sistem premi
transport juga meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sopir/ operator/ kenek tentang
pentingnya fungsi alat transport dalam mendukung operasi pendukung perusahaan serta
pentingnya pemeliharaan alat transport. Dengan begitu, usia pakai ( life time ) alat akan
meningkat dan losses TBS/ brondolan di jalan kebun/ TPH dapat ditekan atau dihindari.
a. Ketentuan Premi
Dasar perhitungan premi transport adalah kapasitas harian yang dicapai oleh kendaraan
angkutan sebagai berikut ;
Tabel Dasar Perhitungan Premi Transport
*ketentuan ini mutlak harus berdasarkan uji coba di lapangan serta melihat kondisi dan
situasi jalan ( topografi, jenis tanah mineral/ gambut, lebar jalan, arah lurus atau berbelok,
dan lain lain ), jenis alat angkut, serta kapasitas trailer.

Premi transport berlaku untuk angkutan TBS dan angkutan lain lain,

Seluruh angkutan dikonversi ke dalam sataun ton,

Basis borong dinas ditentukan dalam angkutan ton TBS,

Untuk hari libur, seluruh angkutan tanpa basis borong dinas,

Tonase TBS dibawah basis diperkirakan sebagai angkutan lain lain,

Untuk hari Jumat, basis borong dinas sebesar 5/7 x borong dinas hari biasa dan
premi dibayar seperti hari biasa,

Operator/ sopir dibantu oleh 3 orang kenek atau kurang, tergantung kebutuhan
pekerjaan yang dilakukan.

b.Sanksi/ Denda
Sanksi/ denda diberlakukan apabila :

Brondolan tidak bersih di TPH,

Kelebihan muatan,

Tidak memuat atau mengambil TBS yang jatuh di jalan,

Buah tinggal bukan karena faktor alam,

Tidak mengisi carlog tepat pada waktunya dan tidak memelihara kendaraan serta
inventaris alat perlengkapan, dan

kendaraan rusak/ kepater dalam blok yang disebabkan oleh kesengajaan/ kelalaian
sopir/ operator.

7. ADMINISTRASI TRANSPORT
Sistem transport yang telah diatur dengan baik memerlukan sarana administrasi yang baik
pula untuk memonitor efektivitas dan efisiensinya. Agar tujuan yang dimaksud dapat
dicapai, diperlukan pengetahuan dan ketelitian personil dalam membaca angka angka/
data indikator penyimpangan dan kemajuan kerja. Secara garis besar, administrasi transport
dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Administrasi Alat Kerja dan Mesin
Administrasi ini harus ada di setiap kendaraan/ alat berat/ mesin dan disimpan rapi di map
khusus. Staf traksi, asisten afdeling, dan manajer harus sering melakukan pemeriksaan
terhadap fisik kendaraan/ alat berat/ mesin mesin. Administrasi ini terdiri dari :

Buku instruksi kerja,

Daftar perjalanan/ carlog,

Kartu perkakas kendaraan, dan

Jadwal servis.

b. Administrasi Bengkel Kantor Traksi ( papan kerja )


Administrasi ini berbentuk papan kerja yang dipasang di bengkel/ kantor traksi dengan
tulisan yang cukup besar dan mudah dibaca, terdiri dari :

Rencana kerja harian traksi,

Peringatan keselamatan kerja ( pamflet pamflet tehnis ),

Jadwal doormeer dan servsi kendaraan, alat berat serta mesin mesin,

Daftar hasil kegiatan harian ( bangunan, alat panen, titi panen dan sebagainya ),

Daftar reparasi/ periksa per jenis alat,

Daftar/ peta situasi kondisi infrastruktur prasarana, jalan, jembatan, seksi panen dan
buah restan.

c. Administrasi Kantor
Administrasi yang terdapat di kantor traksi mengikuti bagan alir, Administrasi tersebut
terdiri dari :

Riwayat kendaraan ( tahun kendaraan, tahun pakai, maintenance, overhaul dan


sebagainya ),

Kartu perkakas,

Buku permintaan kendaraan afdeling,

Uraian perjalanan angkutan/ carlog ( premi ),

Kartu kerja kendaraan ( lembur ),

Perincian pengangkutan,

Rekapitulasi angkutan setiap kendaraan,

Absensi harian operator/ pengemudi dan kenek per jenis alat,

Rekapitulasi perkiraan biaya per jenis angkutan ( upah dan bahan per bulan ),

Laporan bulanan pemakaian BBM ( bensin, solar, pelumas, hidrolik dan sebagainya ),

Running account,

Perincian biaya operasi alat berat dan mesin pompa.

Kapasitas pengolahan buah, sangat tergantung kepada kapasitas pemasukan buah ke


pabrik. Tetapi juga ada sebaliknya , kecepatan pemasukan buah yang continue ke pabrik
ditentukan oleh lancarnya pengolahan itu sendiri, atau dengan kata lain, in-put buah ke
pabrik, harus selaras dengan out-put lori kosong dari pabrik kelapangan.
Jadi untuk memperoleh kapasitas yang 45 50 ton / jam, kebun harus memasukan 20 22
lori / jam . Untuk menjaga kontiunitas pemasukan selanjutnya, pabrik sendiri juga harus
mengeluarkan 20 22 lori / jam .
Hal hal yang harus dijaga / dipelihara untuk tercapainya kapasitas yang dimaksud ialah :

Loko yang menarik lori buah harus dijaga / dirawat dengan baik

seksi / lori panen harus dalam keadaan sempurna .

Mengisi buah kedalam lori harus teratur, mulai dari memasukannya dituangan berat
2.300 kg / lori .

Jangan diisi terlalu penuh ( meninggi / melewati bibir samping lori) agar jangan
sangkut masuk dipintu dan mencegah pergesekan ( frietion ) dengan dinding rebusan
sendiri.

Jalan rail, weselan weselan menuju rebusan dan rail didalam rebusan sendiri harus
dalam kondisi baik .

Petugas dibawah Hoist crane harus teratur agar pengangkutan / transport buah ke
dalam dan keluar rebusan dapat lancar. Untuk kelancaran ini juga perawatan seksi
lori rebusan sangat penting .

Buah dari kebun harus masuk ke pabrik sebelum jam 12.00 Wib

Loko yang melangsir lori kosong harus tetap siap pakai, agar lori buah yang menuju
Hoist crane jangan terhalang masuknya.

Dalam situasi produksi panen diatas 600 ton / hari, buah harus sudah masuk ke pabrik
sebelum jam 12.00 Wib agar pengolahan dapat dimulai pada jam 12.00 Wib. Bila hal hal
tersebut diatas dapat dijaga secara konsisten, pengolahan buah dapat diselesaikan pada
jam 03 04 pagi. Dampak positip bila pengolahan selesai jam 03 subuh ialah :

Pekerja tidak sempat mengantuk

Mesin mesin pengolahan berkurang jam kerjanya

Penghematan BBM waktu cukup untuk reperasi besok harinya

8. Perawatan Truct dan Tractor Roda


Perawatan / pemeliharaan terhadap semua unit kendaraan yang beroda sangat penting
sekali. Mengingat bahwa kendaraan kendaraan tersebut harus operasi untuk
pengangkutan produksi, sebelum mengalami kerusakan harus tetap mendapat perhatian.
Dengan memperbaiki kerusakan kerusakan kecil sedini mungkin maka kerusakan
kerusakan fatal akan dapat dihindarkan. Perawatan / pemeliharaan unit transport ini kami
bagi dalam tiga bagian.

Doorsmer

Reparasi

Pemeliharaan oleh pengemudi

a. Doorsmer
Jadwal / waktu untuk doorsmer setiap minggu telah ditentukan pada awal bulan untuk setiap
unit kendaraan. Masing masing kendaraan tersebut telah diberi nama seperti Sn I/ III, Rb
II / IV, St II/III yang maksudnya bahwa kendaraan tersebut harus doorsmer pada hari senen
minggu I dan senen minggu ke III, yang lainnya pada hari rabu minggu ke II dan rabu
minggu ke IV dan demikian selanjutnya. Jarak doorsmer satu I dengan ke II diperhitungkan
15 hari setelah menempuh 2.500 3.000 Km. Jarak tempuh untuk 15 hari diperkirakan 15 x
200 = 3.000 Km. Untuk traktor roda diperhitung ka operasi 10 jam / hari, jam yang tempuh
untuk jalan doorsmer 150 jam bila :
a. Jalan / Medan yang ditempuh kendaraan tersebut tidak baik (kotor dan berdebu)
b. Jarak tempuhnya dekat atau sering berhenti. Jam yang ditempuh untuk jadwal doorsmer
150 jam. Bila waktu mengijinkan, setiap hari kendaraan kendaraan tersebut harus dicuci.
Tetapi kemungkinan waktu untuk pekerjaan tersebut tidak ada, karena tersita untuk
transport buah. Tetapi sewaktu doorsmer, setiap kendaraan harus dicuci bersih baru dilayani
untuk doorsmer ( ganti olie, filter, dan lain lain ). Petugas untuk doorsmer ini telah
ditentukan. Olie mana yang dipercayakan untuk tugas tersebut membuat bon olie dan filter
yang diperlukan. Pekerjaan ini diawasi oleh kepala maintenance yang telah benar - bener
dapat dipercayai untuk pelaksanaannya.
c. Pada saat doorsmer yang pertama, hal hal yang harus dikerjakan adalah :
Mesin

Periksa air pendinginan.

Periksa banyaknya elektrolit battery.

Periksa kekencangan tali kipas.

Ganti olie mesin.

Ganti olie pada saringan udara atau bersihkan elemennya.

Lumasi diapragma governor.

Stel putaran idling dan saat injeksi.

Bersihkan elemen saringan bahan bakar.

Chassis dan body

Periksa gerak bebas pedal kopling, rem dan gerakan rem tangan.

Periksa minyak kopling dan minyak rem.

Periksa slang slang, pipa pipa dan sambungan sambungan yang kemungkinan
bocor.

Lumasi chassis.

Rotasikan roda roda.

Periksa tekanan angin ban.

d.Dan pada doorsmer yang selanjutnya hal hal yang harus dikerjakan ialah :
Mesin

Ganti air pendingin.

Periksa battery.

Periksa tali kipas.

Ganti olie.

Lumasi pompa air.

Periksa slang slang dan pipa pipa berikut sambungan sambungannya.

Ganti saringan olie.

Periksa pembatas pengambilan udara ( air intake shutter ).

Ganti olie saringan udara atau elemen saringan udara.

Ganti elemen saringan bahan bakar.

Periksa saringan pompa penyalur ( feed pump ).

Periksa tutup tanki bahan bakar, slang slang, pipa pipa bahan bakar dan
sambungan sambungan.

Kencangkan baut baut / mur mur.

Periksa sistem pemanas awal ( glow plug ).

Stel celah katup.

Periksa saat injeksi.

Periksa nozzle dan lumasi.

Periksa putaran idling.

Ganti diapragma governor.

Chasis dan Body

Periksa sistem kopling ( pedal, master, pipa pipa dan minyak kopling).

Periksa sistem rem ( pedal, slang, pipa, sepatu dan minyak rem kerja booster dan
saringan udaranya ).

Periksa suspensi depan dan belakang.

Periksa olie bak gigi kemudi.

Lumasi chasis.

Periksa oli transmisi, transfer ( bj ) dan differential.

Ganti gemuk bantalan roda.

Lumasi poros propeller.

Kencangkan baut baut / mur mur pada chasis dan body.

periksa gerakan roda kemudi dan lengan lengan penghubungnya.

Periksa bekerjanya semua alat alat kelistrikan.

Periksa tekanan angin ban.

Rotasikan roda roda

Dibawah ini kami gambarkan secara sistematis pekerjaan pekerjaan doorsmer servis awal
bulan ( minggu I ) dan tengah bulan (minggu ke III).

Minggu I pada jarak 2.500 KM atau 150 jam

Minggu III pada jarak 5.000 km atau 300 jam

Operasi perawatan :

P = periksa,

S = Stel,

G = Ganti,

K = Kencangkan,

L = Lumasi

Khusus untuk truck jenis tipper, ada pelumasan an 2 x 1 minggu terhadap semua nipple
pada system hydraulicknya. Truck tipper yang baru operasi 3 bulan, diadakan penggantian
minyak hydraulick dari dalam hoist cylinder 1 x setahun. Pekerjaan doorsmer ini akan
memakan waktu 4 5 jam, diusahakan pada waktu tersebut, segala persoalan persoalan /
kekurangan kekurangan kecil dapat dikerjakan secara tuntas.
b. Reparasi
Ruang atau bengkel untuk reparasi sudah tersedia dengan baik. dalam rungan tersebut,
pekerjaan resparasi sudah dapat dikerjakan pada waktu siang hari, malam dan pada hari
hujan. Fasilitas alat alat atau sarana sarana untuk pekerjaan reparasi di bengkel motor
diusahakan semaximal mungkin seperti kunci kunci, bais, grenda, bor listrik dan lain lain.
Semenjak Agustus 1983, pekerjaan general overhaul engine dikerjakan ditempat. Beberapa
alat seperti Crankshaft, blok mesin, injecktie pom yang menghendaki reparasi / bubut dan
lain lain, dikirim ke bagian teknik / tenol untuk pelaksanaan perbaikannya di medan.
Sepeda motor yang digunakan asisten lapangan, perawatan / reparasinya dikerjakan
dibengkel ini juga.
c, Pemeliharaan Oleh Pengemudi
Untuk menjaga daya tahan atau life time dari seluruh unit kendaraan ini, faktor
pengemudi memegang peranan penting. Setiap pagi sebelum kendaraan dihidupkan, para
pengemudi harus memeriksa : air pendingin mesin / radiator, olie mesin, air batery, minyak
rem dan tali kipas. Secara insidentil, para asisten harus mengontrol hal hal tersebut. Tanpa
perintah dari kepala perawatan / maintenance, pencucian kendaraan sudah dilaksanakan
pada sore hari bila waktu masih tersedia ( antara jam 18 19 ). Para pengemudi harus
dibina / diarahkan untuk mengoperasikan kendaraannya dengan baik dan tetap
memperhatikan rambu rambu jalan. Kepada mereka diberikan petunjuk petunjuk
mengemudikan kendaraan tersebut dijalan umum, dijalan kebun, dan tetap diingatkan juga
situasi / kondisi jalan yang dilaluinya. Untuk membawa muatan / beban, jangan sampai
terjadi unsur pemaksaan kapasitas yang diizinkan maksimal 5 ton / kendaraan kepada para
pengemudi ditekankan, harus mengisi daftar perjalanan car-log op-Tr 01 setiap hari dan
menyerahkannya setiap pagi kepada Asisten untuk kontrol kebenaran dan pengesahannya.
7. MAINTENANCE UMUM

Semua kendaraan yang dioperasikan kelapangan harus dalam kondisi baik / sehat.

Kendaraan kendaraan yang di poolkan di pabrik ataupun yang berpangkalan di


Divisi, perawatan / pemeliharaannya adalah tanggung jawab kepala urusan Traksi /
Teniker I.

Pelaksanaan dari jadwal doorsmer / service yang telah ditetapkan sesuai dengan
nama / kode dari masing masing kendaraan harus dilaksanakan dengan konsisten.

Semboyan dari maintenance / perawatan terhadap semua kendaraan yang bergerak :


Kerusakan yang kecil jangan diabaikan, karena sudah pasti mengakibatkan
kerusakan / kerugian yang besar .

Tukang, pembantu tukang, olie man yang bekerja untuk perawatan / pemeliharaan
kendaraan kendaraan tersebut, haruslah mempunyai pengalaman, ketrampilan dan
dedikasi yang baik terhadap perusahaan. Kepada mereka harus diberikan bimbingan,
pengarahan yang positif agar Life time dari apa yang dikerjakan mereka dapat
dipertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai