Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mekanika Fluida

Nilai Koefisien Hambatan Minor (Kekasaran )

Kerugian Head (Head Losses)


Kerugian hed adalah kerugian aliran yang diakibatkan oleh gesekan antara
fluida dengan dinding pipa. Menurut Maeder (2002) untuk menghitung kerugian
head, ada tiga persamaan empiric yang dapat digunakan, yaitu persamaan DarcyWeisbach (D-W), persamaan Hazen-williams (H-W), dan persamaan Manning
(M). dalam menanggapi ketiga persamaan ini, Brater (1976) mengataka bahwa
persamaan D-W, menampilkan pendekatan dasar untuk menghitung kerugian
gesekan pada pipa, berdasarkan konsep variasi koefisien gesek (/), bilangan
Reynolds (Re) dan kekasaran (BID). Persamaan M adalah persamaan empiric
untuk menghitung kerugian head yang sangat sering digunakan. Keuntungan
persamaan ini adalah karena menggunakan jari-jari hidrolis dalam penerapannya,
sehingga dapat digunakan pada berbagai bentuk saluran, tetap persamaan ini hanya
cocok untuk air pada temperature normal. Kerugian head adalah merupakan
kerugian energi dan setiap fluida yang mengalir melalui saluran pipa, total energi
yang dimiliki cenderung menurun pada arah aliran kapasitas. Kerugian head
umumnya terdiri dari dua tipe yaitu Kerugian Head Minor dan Kerugian Head
Mayor.

Persamaan Darcy-Weisbach (D-W)


Persamaan ini ini berlaku untuk aliran dalam pipa dengan penampang
lintang sembarang, baik alirannya laminar maupun turbulen (White, 1988). Bentuk
persamaan D-W sebagai berikut :

Harga untuk aliran laminar tidak


tergnatung pada kekasaran dinding pipa.
Harga untuk aliran laminar dapat diperoleh dan diagram
Moody atau dihitung dari persamaan:
=
64/Re

(6)

Sedanglan untuk pipa halus dihiung dengan persamaan Blasius :


= 0,316/Re0,25
(7)
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Headloss atau kehilangan energy
pasa jaringan perpipaan :
1. Kekasaran Pipa
2. Mayor Loss
3. Minor Loss
Kehilangan energy disebabkan karena pada saat pengaliran terjadi gesekan antara
molekul air dengan molekul air lainnya dan antara molekul air dengan dinding
pipa. Kehilangan energy ini dapat terjadi selama proses pengaliran air berlangsung
di perpipaan tersebut, sehingga menyebabkan Mayor Losses atau Friction Losses
yakni kehilangan energy yakni kehilangan energy yang terjadi karena gesekan di
sepanjang system perpipaan. Sedangkan Minor Losses yaitu kehilangan energy
karena gesekan akibat alat bantu.
Rugi rugi aliran adalah berkurangnya masa, volume dan kecepatan suatu fluida
yang melewati suatu aliran.
Adapun jenis-jenis rugi-rugi aliran antara lain :
1. Rugi Minor

Rugi Minor adalah rugi yang disebabkan gangguan lokal seperti pada perubahan
penampang, adanya katup, belokan elbow dan lainnya.
Kuantitas dari rugi minor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Koefisian rugi (K) merupakan fungsi geometri dan bilangan Reynolds (Re), tetapi
hampir semua komponen kehilangan energi disebabkan oleh turbulensi. Koefisien
rugi (K), biasanya dianggap independent atau tidak tergantung pada bilangan
Reynolds (Re). Apabila angka Reynolds diatas nilai tertentu, koefisien gesekan
tidak lagi tergantung pada angka Reynolds, tetapi tergantung pada kekarasan
relative. Untuk suatu nilai k tertentu nilai f adalah konstan dan sejajar dengan
sumbu horizontal, dan pengalirannya adalah turbulen sempurna.
Cara lain yang digunakan untuk menghitung rugi lokal adalah metode panjang
ekivalen. Pada metode ini komponen tersebut digantikan dengan sebuah pipa lurus
yang mempunyai rugi aliran yang sama. Dengan menyamakan rugi gesekan
dengan rugi local. Dengan f adalah koefisien rugi gesekan pipa.
2. Rugi Mayor
Rugi Mayor adalah rugi yang terjadi akibat adanya gesekan aliran fluida dengan
dinding pipa. Profil aliran fluida dalam pipa ditentukan dari bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds ini menerangkan rezim atau profil aliran fluida dalam pipa
seperti :

aliran laminar NRe < 2300

aliran transisi 2300 < NRe < 4000

aliran turbulent NRe > 4000

Kehilangan energi untuk seluruh regim atau profil aliran dapat dianalisa dengan
menggunakan bilangan Reynolds dan persamaan yang cocok
Untuk aliran laminar koefisien gesekan f adalah
Pada aliran turbulent harga koefisien gesekan tergantung pada kekasaran
permukaan pipa dan bilangan Reynolds yang diestimasi dari diagram moody.
Nilai f dapat ditentukan dengan mengacu kepada diagram Moody dan diagram
kekasaran relatif. Ini berlaku pada aliran dalam pipa bulat ataupun piapa tidak bulat
dan untuk aliran pipa saluran tertutup. Data dapat diadaptasi dengan perkiraan
aliran lapisan batas. Daerah yang dinaungi pada diagram Moody itu diindikasikan
dimana batas transisi dari laminar untuk aliran turbulen. Jadi faktor gesekan tidak
dapat dipercaya pada range ini, 2000 < Re < 4000. Catatan bahwa kurva kekasaran
mendekati garis horizontal regim kekasaran penuh untuk garis yang kanan.
Pada aliran turbulent harga koefisien gesekan tergantung pada kekasaran
permukaan pipa dan bilangan reynolds yang diestimasi dari diagram moody.
Sistem Pemipaan
Sistem pemipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis industri, dari sistem
pipa tunggal yang sederhana sampai sistem pipa bercabang yang sangat kompleks.
Contoh sistem perpipaan adalah, sistem distribusi air minum pada gedung atau
kota. sistem pengangkutan minyak dari sumur bor ke tandon atau tangki
penyimpan, sistem distribusi udara pendingin pada suatu gedung, sistem distribusi
uap pada proses pengeringan dan lain sebagainya.

Sistem pemipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai dengan lokasi
tujuan antara lain, saringan (strainer), katup atau kran, sambungan, nosel dan
sebagainya. Untuk sistem perpipaan yang fluidanya liquid, umumnya dari lokasi
awal fluida, dipasang saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat
aliran fuida. Saringan dilengkapi dengan katup searah ( foot valve) yang fungsinya
mencegah aliran kembali ke lokasi awal atau tandon. Sedangkan sambungan dapat
berupa sambungan penampang tetap, sambungan penampang berubah, belokan
(elbow) atau sambungan bentuk T (Tee).
Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi hilangnya energi di dalam pipa.
Jenis-jenis sambungan ikut mempengaruhi hilangnya energi pada pipa. Dengan
adanya sambungan dapat menghambat aliran normal dan menyebabkan gesekan
tambahan. Pada pipa yang pendek dan mempunyai banyak sambungan, fluida yang
mengalir di dalamnya akan mengalami banyak kehilangan energi. Selain
sambungan belokan ikut mempengaruhi kehilangan energi dalam pipa. Energi yang
hilang dalam pipa ini tidak akan kembali melainkan diubah ke dalam bentuk panas.

Anda mungkin juga menyukai