Materiteknis RTRW Tangerangselatan
Materiteknis RTRW Tangerangselatan
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTARISI..
DAFTARTABEL.
vi
DAFTARGAMBAR
ix
BABI
PENDAHULUAN
1.1.
LatarBelakang
I1
1.2.
DasarHukum.
I3
1.3.
ProfilWilayahKotaTangerangSelatan
I4
1.3.1. KondisiFisikLingkungan..
I6
1.3.1.1. TopografidanKelerengan..
I6
1.3.1.2. Geologi.
I12
1.3.1.3. SumberDayaAir
I12
1.3.2. PotensiRawanBencana
I14
1.3.3. KependudukandanSumberDayaManusia
I20
1.3.3.1. KepadatanPenduduk.
I22
1.3.3.2. KomposisiPenduduk..
I26
1.3.3.3. Ketenagakerjaan..
I33
1.3.4. Perekonomian..
I34
1.3.4.1. ProdukDomestikRegionalBruto
I34
1.3.4.2. StrukturEkonomi
I40
1.3.5. PenggunaanLahan
I42
1.3.6. PrasaranaSaranaUmum(PSU)
I43
1.3.6.1. FasilitasPendidkan
I43
1.3.6.2. FasilitasKesehatan
I44
1.3.6.3. FasilitasPeribadatan
I44
1.3.6.4. FasilitasPerdagangandanJasa..
I47
1.3.6.5. KondisiSaranaPerkantoranPemerintah
I48
I48
I49
I50
1.3.7.1. JaringanJalan
I50
1.3.7.2. Terminal
I54
1.3.7.3. KeretaApi
I55
1.3.7.4. TransportasiUdara
I56
1.3.8. InfrastrukturPerkotaan
I58
1.3.8.1. KondisiSistemEnergidanKelistrikan
I58
1.3.8.2. KondisiJaringanTelekomunikasi.
I58
1.3.8.3. KondisiAirBersih
I58
1.3.8.4. KondisiAirLimbah
I59
1.3.8.5. KondisiDrainase
I61
1.3.8.6. KondisiPersampahan
I62
1.3.8.7. KondisiPemadamKebakaran
I63
BABII TUJUAN,KEBIJAKANDANSTRATEGIPENATAANRUANG
2.1
KedudukanRTRWKotaTangerangSelatan
II1
2.2
TujuanPenataanRuang.
II1
2.3
KebijakanPenataanRuang
II2
2.3.1 KebijakanStrukturRuang
II2
2.3.2 KebijakanPolaRuang
II2
2.3.3 KebijakanKawasanStrategisKota
II3
StrategiPenataanRuang
II3
2.4.1. StrategiStrukturRuang
II3
2.4.2. StrategiPolaRuang
II6
2.4.3. StrategiKawasanStrategisKota
II8
2.4
ii
BABIII RENCANASTRUKTURRUANGWILAYAHKOTA
3.1
RencanaPengembanganKependudukan
III1
3.2
RencanaStrukturRuangWilayahKota.
III1
3.2.1RencanaSistemPusatPelayananKota..
III1
3.2.2RencanaSistemJaringanPrasaranaWilayahKota..
III8
3.2.2.1RencanaSistemPrasaranaUtama.
III8
3.2.2.2 RencanaSistemJaringanTransportasiDarat.
III8
3.2.2.3
III12
Rencana
Sistem
Jaringan
Transportasi
Perkeretaapian..
3.2.2.4. RencanaSistemJaringanTransportasiUdara
III12
3.3.1 RencanaSistemPrasaranaLainnya
III17
3.3.2.1 RencanaSistemJaringanPrasaranaEnergi
III17
3.3.2.2 Rencana
III18
Sistem
Jaringan
Prasarana
Telekomunikasi..
3.3.2.3 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Sumber
DayaAir..
3.3.2.4 RencanaInfrastrukturPerkotaan.
III21
III23
BABIV RENCANAPOLARUANG
4.1
4.2
RencanaPolaRuangKawasanLindung
IV1
4.1.1 KawasanPerlindunganSetempat...
IV1
4.1.2 RuangTerbukaHijau(RTH)
IV2
4.1.3 KawasanEvakuasiBencana..
IV14
RencanaKawasanBudidaya
IV15
BABV RENCANAKAWASANSTRATEGISKOTA
5.1
KriteriaKawasanStrategisKota
V1
5.2
V4
StrategisProvinsiKotaTangerangSelatan..
iii
5.3
PenetapanKawasanStrategisKota
BABVI ARAHANPEMANFAATANRUANG
V5
6.1
ArahanPemanfaatanRuang
VI1
6.2
VI2
LimaTahunan..
BABVII KETENTUANPENGENDALIANPEMANFAATANRUANG
7.1
Ketentuan
Umum
Peraturan
Zonasi
Struktur
Ruang
7.1.1
7.1.2
7.1.3
VII2
VII4
Transportasi............................................................
VII6
Energi
dan
Kelistrikan...............................................................
VII7
JaringanTelekomunikasi........................................
VII7
JaringanSumberdayaAir........................................
VII8
InfrastrukturPerkotaan..........................................
VII9
KetentuanUmumPeraturanZonasiPolaRuang..
VII13
7.1.4
7.1.5
7.1.6
PerlindunganSetempat..........................................
VII14
7.2.2
KetentuanUmumPeraturanZonasiRTH.............
VII15
7.2.3
CagarBudaya.........................................................
VII16
7.2.1
Jaringan
7.2
VII2
iv
7.2.4
7.2.5
7.2.6
7.2.7
7.2.8
7.2.9
7.2.10
7.2.11
RawanBencana......................................................
VII17
Perumahan.............................................................
VII18
PerdagangandanJasa...........................................
VII19
Perkantoran............................................................
VII19
Industri...................................................................
VII20
Pariwisata...............................................................
VII21
RTNH.......................................................................
VII22
VII23
PeruntukanRuangBagiKegiatanSektorInformal.
VII23
PeruntukanLainnya...............................................
VII26
KetentuanUmumZonasiKawasanStrategis
VII27
7.2.12
7.2.13
7.3
Ekonomi....
VII27
VII28
VII28
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1
LuasWilayahKotaTangerangSelatan
I6
1.2
KarakteristikSungaiCisadane..
I14
I22
BerdasarkanAngkaPertumbuhanPenduduk(jiwa)..
1.3
1.4
Tahun20102030.
1.5
Selatan2010
1.6
1.7
1.8
1.9
1.10
1.11
1.12
1.13
1.14
Halaman
I22
I23
I23
I25
I27
I28
I28
I29
I30
I32
I36
vi
LapanganUsaha.
1.15
1.16
1.17
1.18
1.19
1.20
1.21
1.22
1.23
I37
I38
I39
I41
I42
I45
I47
I48
I49
1.24
SitudiKotaTangerangSelatanTahun2008..
I50
1.25
KondisiJalanWilayahKotaTangerangSelatan
I53
3.1
PerincianPusatpusatdiKotaTangerangSelatan..
III4
3.2
RencanaFungsiJalanKotaTangerangSelatan
III8
3.3
StandarKriteriaDesainKebutuhanAirMinum
III23
3.4
3.5
3.6
4.1
PDRBKotaTangerangSelatanPerKecamatan(2008).
III24
III28
III28
IV10
vii
6.1
TahapanPembangunanProgramPemanfaatanRuang.
VI11
6.2
IndikasiProgramLimaTahunan.
VI14
viii
DAFTAR GAMBAR
Tabel
Halaman
1.1
PetaAdministrasi.....
I7
1.2
PetaTopografi
I8
1.3
PetaMorfologi...
I9
1.4
PetaKemiringanLereng..
I10
1.5
PetaStrukturGeologi ...
I11
1.6
PetaJenisTanah...
I15
1.7
PetaCurahHujan..
I16
1.8
PetaHidrologi.....
I17
1.9
PetaRawanBencana...
I18
1.10
PetaDAS..
I19
1.11
GrafikPertumbuhanPendudukdiKotaTagerangSelatan
I20
1.12
GrafikPertumbuhanPenduduk20102030
I21
I21
MasingMasingKecamatan..
1.14
StrukturUmurPendudukKotaTangerangSelatanTahun2010..
I26
1.15
PetaKepadatanPenduduk.
I31
1.16
Selatan.
I34
1.17
SalahSatuKegiatanPerekonomianTangerangSelatan.
I35
1.18
PetaPenggunaanLahan...
I46
1.19
I57
3.1
PetaStrukturRuang.
III6
3.2
PetaRencanaSistemPelayananKota.
III7
ix
3.3
PetaRencanaJaringanTransportasiDarat...
III87
3.4
PetaRencanaSistemJaringanJalan
III14
3.5
PetaRencanaJaringanPerkeretaapian..
III15
3.6
PetaKKOP..
III16
3.7
PetaRencanaSistemJaringanEnergi.....
III19
3.8
PetaRencanaSistemJaringanTelekomunikasi....
III20
3.9
PetaRencanaPengelolaanAirMinum...
III34
3.10
PetaRencanaPengelolaanAirLimbah.........................................
III35
3.11
PetaRencanaSistemPersampahan.
III36
3.12
PetaRencanaDrainase.
III37
3.13
PetaRencanaPenyediaanPrasaranadanSaranaJaringanJalan
PejalanKaki
III38
3.14
PetaRencanaJalurSepeda.
III39
3.15
PetaRencanaJalurEvakuas Bencana..
III40
4.1
PetaRencanaPerlindunganSetempat.....
IV11
4.2
PetaRencanaRuangTerbukaHijau.
IV12
4.3
PetaKawasanRawanBencana
IV13
4.4
PetaRencanaRuangEvakuasiBencana.
IV20
4.5
PetaRencanaPolaRuang
IV21
5.1
PetaKawasanStrategis
V6
1.1
BAB1
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Pendekatan pembangunan melalui otonomisasi yang seluasluasnya
I1
pengarusutamaan
pembangunan
berkelanjutan
yang
I2
1.2
DasarHukum
DasarhukumyangmelandasipenyusunanRTRWkotaTangerangSelatan
iniadalah:
1. UndangUndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945Pasal18
Ayat(6).
2. UndangundangNomor32Tahun2004tentangPemerintahanDaerah.
3. UndangUndangNomor26Tahun2007tentangPenataanRuang.
I3
1.3
ProfilWilayahKotaTangerangSelatan
Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Propinsi Banten yaitu
pada titik koordinat 10638 10647 Bujur Timur dan 061330 062230
LintangSelatan.Secaraadministratif,wilayahKotaTangerangSelatanterdiridari
7 (tujuh) kecamatan, 49 (empat puluh sembilan) kelurahan dan 5 (lima) desa
denganluaswilayahberdasarkanUndangundangNomor51Tahun2008tentang
Pembentukan Kota Tangerang Selatan adalah seluas 147, 19 Km2 atau 14.719
hektar, namun berdasarkan hasil digitasi atas peta rupabumi Bakosurtanal luas
wilayahadalah16.506,8hektar.Untukkepentinganakurasipemetaandankajian
dalam RTRW ini maka selanjutnya luas ini yang akan digunakan dalam proses
analisahinggarencana.
Batas administrasi wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai
berikut:
SebelahutaraberbatasandenganProvinsiDKIJakartadanKotaTangerang
SebelahtimurberbatasandenganProvinsiDKIJakartadanKotaDepok
I4
SebelahSelatanberbatasandenganKabupatenBogordanKotaDepok
SebelahbaratberbatasandenganKabupatenTangerang
Wilayah Kota Tangerang Selatan dilintasi oleh Kali Angke, Kali
I5
Tabel1.1
LuasWilayahKotaTangerangSelatan
No
Kecamatan
LuasWilayah
(Hektar)
(UU51/2008)
LuasDaerah(Hektar)
(Digitasi
PetaRTRW)
DeviasiLuas
(Hektar)
Deviasi
Luas(%)
1.
Serpong
2.404
2.836,90
432,90
15,3%
2.
SerpongUtara
1.784
2.228,60
444,60
19,9%
3.
Ciputat
1.838
2.106,00
268,00
12,7%
4.
CiputatTimur
1.543
1.775,80
232,80
13,1%
5.
Pamulang
2.682
2.869,10
187,10
6,5%
6.
PondokAren
2.988
2.993,50
5,50
0,2%
7.
Setu
1.480
1.696,90
216,90
12,8%
Jumlah
14.719
16.506,80
1.787,80
10,8%
Sumber:Hasilanalisis2010
1.3.1 KondisiFisikLingkungan
1.3.1.1TopografidanKelerengan
Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran
rendah, dimana sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan memiliki
topografiyangrelatifdatardengankemiringantanahratarata03%sedangkan
ketinggianwilayahantara025mdpl.
Untukkemiringanpadagarisbesarnyaterbagiatas2(dua)bagian,yaitu:
1. Kemiringanantara03%meliputiKecamatanCiputat,kecamatanCiputat
Timur, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Serpong dan Kecamatan
SerpongUtara.
2. Kemiringan antara 3 8% meliputi Kecamatan Pondok Aren dan
KecamatanSetu.
I6
Gambar1.1
PetaAdministrasi
I7
Gambar1.2
PetaTopografi
I8
Gambar1.3
PetaMorfologi
I9
Gambar1.4
PetaKemiringanLereng
I10
Gambar1.5
PetaStrukturGeologi
I11
1.3.1.2Geologi
Berdasarkan Peta Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu Nomor 1209
tahun 1992 yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Departemen
Pertambangan dan Energi, kondisi geologi Kota Tangerang Selatan pada
umumnyaterbentukolehduaformasibatuanyaitu:
Batuan Aluvium (Qa) yang terdiri dari aluvial ungai dan rawa yang
berbentuk pasir, lempung, lanau, kerikil, kerakal dan sisa tumbuhan.
Jenis tanah ini pada dasarnya merupakan lapisan yang subur bagi
tanamanpertanian.
Batuan Gunung Api yang berupa material lepas yang terdiri dari lava
andesit, dasit, breksi tuf dan tuf. Secara fisik Lava Andesit berwarna
kelabuhitam dengan ukuran sangat halus, afanitik dan menunjukkan
struktur aliran, dan Breksi Tuf dan Tuf pada umumnya telah lapuk,
mengandungkomponenAndesitdanDesit.Padaumumnyatanahjenis
inidigunakansebagaikebuncampuran,perumahandantegalan.
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Adapun
1.3.1.3SumberDayaAir
Dalam perencanaan suatu areal, informasi mengenai kondisi hidrologi
sangatdiperlukan.Poladrainasedipegunungan/perbukitanumumnyadendritik,
sedangkandidataranrendahsungaiinibermeander.Secaragarisbesardijumpai
I12
2 sistem perairan alami yaitu perairan hulu (hinterland drainage) dan perairan
pantai(seawaterdrainage).
Masingmasing sistem mempunyai karakteristik yang khas, baik ditinjau
dari daerah asal, kualitas air, maupun pola drainasenya. Keadaan hidrologi
umumnyaberkaitaneratdengankeadaanfisiografidaerahinidanberpengaruh
langsungterhadapsumberdayalahandanpotensinya.
1.
SistemhidrologidiKotaTangerangSelatanterdiriatas:
Air permukaan, yaitu diartikan sebagai air yang mengalir atau muncul di
permukaan.Aliranairpermukaanyangterdapatdiwilayahiniberupaaliran
sungai Cisadane, Sungai Angke dan sebagian wilayah dilewati sungai
Pesanggrahan. Ada juga saluransaluran alam yang dialiri air sepanjang
tahun sebagai penampung drainase lokal. Saluran semacam ini cenderung
meluappadamusimhujan.
2.
Air Tanah, wilayah Kota Tangerang Selatan secara kualitas memiliki kondisi
air tanah yang baik, hal ini menyebabkan banyak penduduk yang masih
menggunakannya sebagai air bersih. Potensi air tanah Kota Tangerang
Selatan,Berdasarkanlaporanstudipotensidanpengembangansumberdaya
airtersebardiKabupatenTangerang,DinasPUkabupatenTangerangtahun
2002 diketahui bahwa potensi airsungai dansitu/rawa merupakan potensi
air permukaan di Kota Tangerang Selatan berdasarkan Satuan Wilayah
Sungai(SWS)menunjukkanpotensisebagaiberikut:
Debit terkecil ratarata bulanan SWS Cisadane Ciliwung, sebesar 2,551
m/dtdiwakiliolehpengukuranSungaiCidurian,stasiunParigidalamtahun
1995,sedangdebitterbesarrataratabulanansebesar115,315m/dt,diukur
diSungaiCisadane,stasiunBatuBeulahdalamperiode1991sampai1998.
Mata air jumlahnya ada 3 yang semuanya berlokasi di Kecamatan Ciputat
dengantotaldebit210liter/detik.
Air hujan yang setelah dianalisis dengan perhitungan neraca air
menunjukkan bahwa Kabupaten Tangerang termasuk juga Kota Tangerang
I13
SelatanmengalamidefisitairpadabulanMaretsampaibulanNovember(8
bulan) sementara surplus air hanya terjadi pada bulan Desember, Januari
danFebruari(3Bulan).
Air tanah dangkal, debit air tanah di Kabupaten Tangerang termasuk juga
KotaTangerangSelatanberkisarantara310liter/detik/km.Airtanahini
cenderung diambil secara berlebihan di sepanjang jalanjalan utama
terutamaolehindustri/pabrik.
Untukdiperumahanwargarataratakedalamanairtanahmencapai5
10meter.Terdapatjugapenggunaanairtanahdalam,melaluipompadeepwell
pada kawasankawasan perumahan baru yang dikelola pengembang swasta.
MengenaigambarankualitasairsungaidanairtanahdiKotaTangerangSelatan
bilamengacukepadagambarankualitasairsungaiCisadanesebagaisungaiyang
terbesar maka didapatkan pencemaran yang cukup bervariasi yang ditunjukkan
olehbeberapaparameter.LebihUntuklebihjelaslihatditabelberikut
Sungai
Tabel1.2
KarakteristikSungaiCisadane
ParameterPencemaryangmelebihiBaku
Mutu(kelasIII)PP82/2001
Kuantitas
Hulu
Cisada
ne
Tengah
COD,
Panjang140kmluas1.411km Kekeruhan,
Total Oksigen
Debitrataratabulanan115,315 COD,
terlarut
Kolom
m/det
Hilir
COD
Total
Koliform
Sumber:HasilPemantauanKualitasAirTahun2002(BPSDAKabupatenTangerang)
1.3.2PotensiRawanBencana
PotensirawanbencanayangterdapatdiKotaTangerangSelatanadalah
rawanbencanalongsordanrawanbencanabanjir.Terdapatbeberapakawasan
yang berpotensi mengalami bencana tersebut seperti: daerah yang sering
longsorumumnyadisekitartebingsungai,sedangkandaerahyangrawanbanjir
hanyamerupakantitikgenanganyangtersebarpadasetiapkecamatan.Kawasan
rawanbencanasecara lebihjelasdapatdilihatdipetakawasanrawanbencana
KotaTangerangSelatandiGambar1.9
I14
Gambar1.6
PetaJenisTanah
I15
Gambar1.7
PetaCurahHujan
I16
Gambar1.8
PetaHidrologi
I17
Gambar1.9
PetaKawasanRawanBencana
I18
Gambar1.10
PetaDAS
I19
1.3.3KependudukandanSumberDayaManusia
Kependudukan merupakan salah satu komponen penting dalam
perencanaanwilayah.Kondisiaspekkependudukanakanbanyakmempengaruhi
berbagai kebijakan dalam pembangunan wilayah. Berdasarkan data hasil SP
2010,pendudukKotaTangerangSelatanpadatahun2010berjumlah1.303.569
jiwa dengan komposisi 658.701 lakilaki dan 644.868 perempuan. Rasio
penduduk mencapai 102,15. Penduduk paling banyak berada di Kecamatan
Pondok Aren sebesar 307.104 jiwa dengan rasio 103,08. Sedangkan jumlah
pendudukterkecilterdapatdiKecamatanSetudenganjumlahpenduduk64.985
jiwa dan rasio sebesar 104,84. Dilihat dari tren yang ada, maka angka
pertumbuhan penduduk mencapai 4,6% pertahun. Angka pertumbuhan pada
tiapkecamatansebagaimanaterlihatpadaGambar1.11berikutini.
Gambar1.11
GrafikPertumbuhanPendudukdiKotaTangerangSelatan
10.0%
8.0%
8.7%
6.6%
6.2%
6.0%
4.0%
2.0%
0.0%
4.1%
4.8%
4.8%
3.6%
4.6%
Sumber:HasilAnalisis
I20
Gambar1.12
GrafikPertumbuhanPenduduk20102030
Gambar1.13
GrafikProyeksiJumlahPenduduk20102030
BerdasarkanAngkaPertumbuhanPendudukKota
TangerangSelatandiMasingmasing Kecamatan
I21
Tabel1.3
ProyeksiPendudukKotaTangerangSelatanTahun20102030BedasarkanAngka
PertumbuhanPenduduk(jiwa)
Ratarata
Kecamatan
2010
2015
2020
2025
2030
Pertumbuhan
Serpong
8.7%
137,398
208,511
316,429
480,202
728,738
SerpongUtara
6.2%
126,291
170,606
230,472
311,344
420,594
Ciputat
4.1%
195,900
239,490
292,780
357,928
437,571
CiputatTimur
4.8%
183,330
231,761
292,986
370,384
468,230
Pamulang
3.6%
288,511
344,319
410,923
490,409
585,272
PondokAren
4.8%
Setu
TangerangSelatan
6.6%
4,6%
307,154
388,296
490,873
620,548
784,480
64,985
89,454
123,136
169,501
1,303,569 1,672,437 2,157,598 2,800,315
233,323
3,658,207
Sumber:HasilAnalisis,2010
Tabel1.4
ProyeksiPersentasePendudukKotaTangerangSelatanPerKecamatan
Tahun20102030
Kecamatan
2010
Laki
Perem
laki
puan
2015
Laki
Perem
laki
puan
2020
Laki
Perem
laki
puan
2025
Laki
Perem
laki
puan
2030
Laki
Perem
laki
puan
Serpong
49.6%
50.4%
48.0%
52.0%
46.4%
53.6%
44.9%
55.1%
43.3%
56.7%
Serpong
Utara
49.8%
50.2%
50.0%
50.0%
50.2%
49.8%
50.4%
49.6%
50.6%
49.4%
Setu
51.2%
48.8%
51.2%
48.8%
51.2%
48.8%
51.2%
48.8%
51.2%
48.8%
Pamulang
50.7%
49.3%
50.9%
49.1%
51.1%
48.9%
51.4%
48.6%
51.6%
48.4%
Ciputat
50.7%
49.3%
49.9%
50.1%
49.0%
51.0%
48.2%
51.8%
47.3%
52.7%
50.8%
49.2%
51.4%
48.6%
52.1%
47.9%
52.8%
47.2%
53.5%
46.5%
50.7%
49.3%
50.4%
49.6%
50.0%
50.0%
49.6%
50.4%
49.2%
50.8%
50.2%
50.5%
49.5%
50.2%
49.8%
49.9%
50.1%
49.5%
50.5%
50.8%
No
Ciputat
6
Timur
Pondok
7
Aren
KotaTangerang
Selatan
Sumber:HasilAnalisis,2010
1.3.3.1KepadatanPenduduk
Kepadatanpendudukmencerminkanjumlahpendudukperluastertentu
I22
No
Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Serpong
SerpongUtara
Ciputat
CiputatTimur
Pamulang
PondokAren
Setu
Jumlah
Jumlah
Penduduk
(Orang)
137,398
126,291
195,900
183,330
288,511
307,154
64,985
1,303,569
LuasWilayah
(Km2)
Kepadatan
(Orang/Km2)
24,04
17,84
18,38
15,43
26,82
29,88
14,80
147,19
5.715
7.079
10.658
11.881
10.757
10.280
4.391
8.856
Sumber:SensusPendudukKotaTangerangSelatan,2010
Tabel1.6
ProyeksiKepadatanPendudukKotaTangerangSelatanTahun20102030(Jiwa/Ha)
Kecamatan
Serpong
SerpongUtara
Ciputat
CiputatTimur
Pamulang
PondokAren
Setu
TangerangSelatan
87
96
130
150
128
130
60
114
132
129
159
190
153
164
83
147
200
175
195
240
183
208
115
190
303
236
238
303
218
263
158
249
Sumber:HasilAnalisis
I23
I24
c. Pengembanganpenduduksampaibatasdayatampunglahandanairyang
menjadipembatasutamabagikemampuandayatampungwilayah.
Tabel1.7
SkenarioDayaTampungPendudukKotaTangerangSelatantahun2030
No
Kecamatan
TotalLuas
(Ha)
Luaslahan
perumahan
(Ha)
Daya
Tampung
(jiwa)*
Proyeksi
Optimasidaya
tampungPenduduk
(jiwa)
Perkiraan
Tahun
Capaian
1.
Serpong
2.836,90
1.661,96
498,588
480,202
2025
2.
SerpongUtara
2.228,60
1.303,96
391,188
372,918
2028
3.
Ciputat
2.106,00
1.401,57
420,471
420,338
2029
4.
CiputatTimur
1.775,80
1.278,86
383,658
370,384
2025
5.
Pamulang
2.869,10
1.622,80
486,840
473,368
2024
6.
PondokAren
2.993,50
1.863,07
558,921
565,006
2023
7.
Setu
1.696,90
875,47
262,641
233,323
2030
KotaTangsel
16.506,80
10.007,69
3,002,307
2.915.539
Dayatampungberdasarkanketersediaanair
7.100.000
Sumber:HasilAnalisis
Dilihat dari daya dukung lahan kota pada 2030 dengan skenario luas
terbangun mencapai kurang lebih 10.000 hektar maka secara horisontal Kota
TangerangSelatandapatmenampunghinggakuranglebih3(tiga)jutajiwa.Bila
dikomparasikanterhadapjumlahpendudukhinggatahun2030yaituberkisar3,6
jutajiwamakaterlihatjumlahtersebuttelahmelampauistandardayatampung
untukpembangunanhorizontal.Namunkondisiinitidakmerata.Dengankondisi
ini maka perlu diperhatikan dengan baik dan cermat tahun capaian daya
tampung horizontal pada masingmasing kecamatan. Bila tetap membangun
secara horizontal maka perlu ada penyebaran penduduk dari kecamatan padat
ke wilayah kecamatan lainnya yang masih dapat menampung kelebihan jumlah
penduduk tersebut. Solusi lain adalah penambahan kapasitas daya tampung
lahan dalam bentuk pengembangan vertical. Untuk Kecamatan Pamulang,
Pondok Aren, Ciputat Timur dan Serpong secara berurutan pada tahun 2023,
2024dan2025sudahharusmembangunsecaravertical.SedangkanKecamatan
I25
Serpong Utara, Ciputat dan Setu, secara berurutan pada tahun 2028,
2029dan2030jugasudahharusmembangunsecaravertikal.
Sedangkan bila dilihat dari ketersediaan/daya dukung air, maka hingga
tahun2030KotaTangerangSelatanmasihdapatmemenuhikebutuhanairuntuk
jumlahpendudukhasilproyeksitersebut.Hasilanalisisdayatampungpenduduk
berdasarkan daya dukung cadangan air adalah sebesar 7,1 juta jiwa. Dengan
begitu, rekomendasi pengembangan kependudukan adalah daya tampung Kota
Tangerang Selatan masih dapat ditingkatkan dengan pengembangan vertikal
sampaibatas7.100.000jiwaatausetaradengankepadatan400510jiwa/ha.
1.3.3.2KomposisiPenduduk
Pengelompokan penduduk sangat berguna untuk mengetahui Human
Resource yang ada baik menurut umur maupun jenis kelamin. Melalui
penggambaranpiramidapendudukdapatdiketahuiprosesdemografiyangtelah
terjadi pada penduduk, juga tingkah laku maupun kondisi sosial ekonomi.
Komposisipendudukberdasarkankelompokumurmenunjukanbahwausia30
34 tahun (10,34 %) merupakan kelompok usia terbesar, sedangkan terkecil
berada pada usia 6064 tahun (2.16 %). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
1.8danGambar1.14.
Gambar1.14
StrukturUmurPendudukKotaTangerangSelatanTahun2010
Sumber:HasilAnalisis
I26
Tabel1.8
KomposisiPendudukBerdasarkanKelompokUmurdanJenisKelamin
KotaTangerangSelatanTahun2010
Kelompok
Umur
1. 04
2. 59
3. 1014
4. 1519
5. 2024
6. 2529
7. 3034
8. 3539
9. 4044
10. 4549
11. 5054
12. 5559
13. 6064
14. >65
Jumlah
No
Lakilaki
(%)
2.48%
4.19%
4.62%
4.46%
4.41%
5.04%
5.06%
4.79%
4.40%
3.60%
2.96%
2.12%
1.19%
1.62%
50.92%
Perempuan
(%)
2.28%
3.91%
4.30%
4.19%
4.39%
5.24%
5.28%
4.85%
4.18%
3.53%
2.68%
1.62%
0.97%
1.67%
49.08%
Jumlah(%)
4.76%
8.10%
8.92%
8.65%
8.80%
10.27%
10.34%
9.64%
8.58%
7.13%
5.63%
3.74%
2.16%
3.28%
100.00%
I27
Tabel1.9
ProyeksiJumlahPendudukKotaTangerangSelatanMenurutKelompokUmurTahun
20102030(Jiwa)
No
KelompokUmur
2010
2015
2020
2025
2030
04
4.76%
3.51%
2.56%
1.85%
1.33%
59
8.10%
7.48%
6.83%
6.17%
5.53%
1014
8.92%
8.81%
8.61%
8.34%
8.00%
1519
8.65%
8.17%
7.64%
7.07%
6.48%
2024
8.80%
8.45%
8.03%
7.55%
7.04%
2529
10.27%
11.13%
11.93%
12.66%
13.31%
3034
10.34%
11.03%
11.64%
12.15%
12.58%
3539
9.64%
10.77%
11.90%
13.03%
14.13%
4044
8.58%
10.05%
11.65%
13.36%
15.18%
10
4549
7.13%
7.04%
6.89%
6.66%
6.39%
11
5054
5.63%
5.19%
4.73%
4.27%
3.82%
12
5559
3.74%
3.05%
2.46%
1.96%
1.56%
13
6064
2.16%
2.07%
1.96%
1.84%
1.71%
14
>65
3.28%
3.25%
3.18%
3.08%
2.95%
100.00%
74.95%
100.00%
76.96%
100.00%
78.82%
100.00%
80.56%
100.00%
82.19%
33.43
29.94
26.87
24.13
21.67
Jumlah
UsiaProduktif
AngkaKetergan
tungan
Sumber:HasilAnalisis
Tabel1.10
ProyeksiPendudukKotaTangerangSelatanMenurutAgamaTahun20102030(Jiwa)
Agama
Persentase
2010
2015
2020
2025
2030
Islam
90.98%
1,185,987 1,521,583 1,962,982 2,547,727 3,328,237
Protestan
4.07%
53,055
68,068
87,814
113,973
148,889
Katolik
3.14%
40,932
52,515
67,749
87,930
114,868
Budha
1.21%
15,773
20,236
26,107
33,884
44,264
Hindu
0.06%
7,821
10,035
12,946
16,802
21,949
Jumlah
I28
Tabel1.11
ProyeksiPendudukKotaTangerangSelatanMenurutTingkatPendidikanTahun20102030(Jiwa)
TingkatPendidikan
Persentase
Tahun
2010
2015
2020
2025
2030
Sarjana
8.63%
112,498
144,331
186,201
241,667
315,703
SarjanaMuda
20.42%
266,189
341,512
440,581
571,824
747,006
SLTA
29.22%
380,903
488,686
630,450
818,252
1,068,928
SLTP
24.64%
321,199
412,088
531,632
689,998
901,382
SD
6.02%
78,475
100,681
129,887
168,579
220,224
TK
10.55%
137,527
176,442
227,627
295,433
385,941
dropoutSD
0.38%
4,954
6,355
8,199
10,641
13,901
ButaHuruf
0.14%
1,825
2,341
3,021
3,920
5,121
1,303,569
1,672,437
2,157,598
2,800,315
3,658,207
Jumlah
Sumber:HasilAnalisis
I29
Tabel1.12
JumlahPendudukMenurutKecamatanKotaTangerangSelatan20072010
TingkatPendidikan
Sarjana
Serpong
Serpong
Utara
Ciputat
Ciputat
Timur
Pamulang
Pondok
Aren
Setu
KotaTangerang
Selatan
268
52
77
150
384
19
10
960
D3
99
59
23
131
71
12
397
D1D2
49
105
42
77
77
356
SLTA
1591
578
168
226
559
78
2290
5490
SLTP
237
498
12
263
18
352
1387
SD
164
126
15
318
2409
1418
286
827
1109
114
2746
8909
dropoutSD
Jumlah
Sumber:ProfilKotaTangerangSelatan2010
I30
Gambar1.15
PetaKepadatanPenduduk
I31
Tabel1.13
JumlahPencariKerjaBerdasarkanTingkatPendidikandiKotaTangerangSelatanTahun2008
2007
2008
Rasio
Rasio
Perempuan
Jumlah
Jenis
Lakilaki Perempuan
Jumlah
Jenis
Lakilaki
Kelamin
Kelamin
N
o
Kecamatan
1.
Serpong
50.680
49.675
100.355
102,02
51.657
51.076
102.733
101,14
2.
Serpong
Utara
38.385
39.014
77.399
98,29
39.058
40.176
79.234
3.
Setu
28.815
27.604
56.419
104,39
29.426
28.332
4.
Pamulang
125.886
12.315
248.201
102,92
128.652
5.
Ciputat
82.886
78.840
161.726
105,13
6.
Ciputat
Timur
80.351
80.053
160.404
125.667
121.203
246.870
7. PondokAren
Jumlah
LakiLaki
532.670
518.704
Perempuan
Jumlah
Rasio
Jenis
Kelamin
68,129
69,269
137,398
98.35%
97,22
62,889
63,402
126,291
99.19%
57.758
103,86
33,260
31,725
64,985
125.433
254.085
102,57
146,141
142,370
288,511
84.634
80.925
165.559
104,58
99,387
96,513
195,900
100,37
81.938
82.269
164.207
99,60
93,057
90,273
183,330
103,68
128.306
124.420
252.726
103,12
155,838
151,316
307,154
1.051.374 102,69
543.671
532.631
1.076.302 102,07
Sumber:ProfilKotaTangerangSelatanPemerintahKotaTangerangSelatan,BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2010
2010
I32
104.84
%
102.65
%
102.98
%
103.08
%
102.99
%
1.3.3.3Ketenagakerjaan
Berdasarkan struktur umur penduduk Kota Tangerang Selatan tahun
2010, maka terlihat bahwa jumlah penduduk usia produktif (1564 tahun)
mencapai74,95%.Inimeningkatdaritahun2008yanghanyamencapai62,1%.
Sedangkanusiapendudukbelumproduktifdantidakproduktifmencapai25,05%.
Iniakanterkaitdenganangkabebanketergantunganyangmencapai33,43yaitu
dari 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 33 orang
penduduk usia belum/tidak produktif. Meskipun penduduk usia kurang dari 15
tahun dan penduduk usia diatas 65 tahun termasuk penduduk belum/tidak
produktif, namun faktanya banyak diantara mereka yang bekerja membantu
ekonomirumahtangga.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 89% dengan jumlah
pengangguran sebesar 6,8%. Berdasarkan tingkat pendidikan pencari kerja,
pencarikerjadengantingkatpendidkanSLTAmerupakankelompokpencarikerja
terbesardenganjumlah5.490orangdaritotal8.909orangatausebesar61,62%.
Pencarikerjadengantingkatpendidikanperguruantinggi(DIDII,DIIIdan
Sarjana) juga tercatat cukup besar yaitu berjumlah 1.713 orang atau 19,23%.
SedangkanuntukpencarikerjaterkeciladalahpencarikerjataktamatSDhanya
sebanyak 1 orang atau sebesar 0,01% dari semua tingkat pendidikan di Kota
TangerangSelatan.LebihjelasnyadapatdilihatpadaTabel3.13.Sedangkanbila
dilihat dari asal pencari kerja, kebanyakan berasal dari Kecamatan Serpong
(27,04%) dan yang paling sedikit dari Kecamatan Pondok Aren (1,28%). Dilihat
darijenismatapencaharianpenduduk,pekerjaansebagaipedagangdimilikioleh
sebagian besar penduduk, setelah itu berturutturut sebagai PNS dan buruh.
UntuklebihjelasnyadapatdilihatpadaGambar1.16.
I33
Gambar1.16
DiagramJenisMatapencaharianPendudukKotaTangerangSelatan
1.3.4 Perekonomian
1.3.4.1ProdukDomestikRegionalBruto
Pada tahun 2008, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga berlaku Kota Tangerang Selatan adalah sebesar Rp. 8.931.176,87 Juta
sedangkanPDRBadhkonstanadalahsebesarRp.4.560.506,50Juta.Angkaangka
tersebutmeningkatdaritotalPDRBadhberlakupadatahun2007yangsebesar
Rp. 7.649.549.15 Juta, dan PDRB adh konstan yang sebesar Rp. 4.168.900,45
Juta.
Perkembangan PDRB Kota Tangerang Selatan cenderung menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun, demikian juga dengan PDRB per kapita. Pada
pertengahantahun2010,PDRBperkapitamencapai8,83jutarupiahdenganLPE
sebesar 7,53% dan tingkat inflasi 5,57%. Kondisi ini meningkat dari tahun 2008
dengan PDRB perkapita hanya 8,35 juta rupiah dengan LPE 9,39% dan tingkat
inflasimencapai6,73%.Padatahun2008,berdasarkan PDRB adh konstan,laju
pertumbuhanekonomi(LPE)adalahsebesar7,24%.
Percepatan pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang Selatan pada tahun
2008 terutama didukung oleh percepatan pada sektor perdagangan, hotel,
restoran dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang tumbuh
I34
sangatsignifikan.Secarakeseluruhan,semuasektorekonomidiKotaTangerang
Selatan menunjukkan pertumbuhan positif kecuali sektor pertanian yang
menunjukkanpertumbuhannegatif.
Dengan jumlah penduduk pertengahan tahun 2008 mencapai 1.069.872
orang, PDRB per kapita adh berlaku adalahsebesar Rp.8,347.885,10 sedangkan
PDRBperkapitaadhkonstanadalahRp.4.262.661,55.Padatahun2009,PDRB
per kapita adh berlaku sebesar Rp. 9.112.654,51 dan PDRB per kapita adh
konstan mencapai Rp.4.451.902,67. Perkembangan PDRB Kota Tangerang
Selatan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami peningkatan.
PertumbuhannilaiPDRBantaratahun2007sampaidengantahun2008sebesar
16,75%.Padaperiode20082009nilaiPDRBmeningkat13,40%.
Dilihat per kecamatan, maka Kecamatan Ciputat Timur memberikan
kontribusi yang paling besar yaitu 29,57% dengan nilai mencapai 2,641.006,08
juta rupiah. Sedangkan Kecamatan Setu memberikan kontribusi yang terkecil
yaitu3,51%atau313.455,19jutarupiah.
Gambar1.17
SalahSatuKegiatanPerekonomianTangerangSelatan
I35
Tabel1.14
PDRBKotaTangerangSelatanHargaBerlakuMenurutLapanganUsaha
No.
LapanganUsaha
2007
2008
2009
(JutaRupiah)
(JutaRupiah)
(JutaRupiah)
Pertanian,Kehutanan,PerburuandanPerikanan
74,983.51
80,553.93
85,852.88
PertambangandanPenggalian
1,908.27
2,000.84
2,329.84
IndustriPengolahan
1,418,037.41
1,523,643.32
1,597,109.90
Listrik,Gas,danAir
309,285.61
333,727.13
353,223.41
Bangunan
464,580.68
612,900.47
727,978.59
PerdaganganBesar,Eceran,RumahMakan,danHotel
2,269,822.62
2,764,649.33
3,169,264.08
Angkutan,PergudangandanKomunikasi
1,066,692.18
1,243,504.52
1,480,574.95
Keuangan,Asuransi,UsahaPersewaanBangunan,Tanah,danJasa
950,475.49
1,121,421.73
1,284,263.73
1,093,763.39
1,248,775.60
1,427,252.42
7,649,549.15
8,931,176.87
10,127,849.79
Perusahaan
9
JasaKemasyarakatan,SosialdanPerorangan
Jumlah
Sumber:PemerintahKotaTangerangSelatan,BadanPerencanaanPembangunanDaerah
I36
Tabel1.15
PDRBKotaTangerangSelatanPerKecamatan(2008)
PDRB
Kecamatan
JutaRupiah
Jumlah
Penduduk
Pertengahan
Tahun2008
(orang)
1. Serpong
1,761,071.41
19.72%
102,428
2. SerpongUtara
1,502,028.96
PDRBper
Kapita(Rupiah)
17,193,261.69
16.82%
79,003
3.51%
55,969
19,012,302.84
3. Setu
313,455.19
4. Pamulang
975,582.18
10.92%
251,714
5. Ciputat
713,331.01
7.99%
165,069
5,600,514.34
3,875,756.55
6. CiputatTimur
2,641,006.80
29.57%
163,713
7. PondokAren
1,024,701.33
4,321,411.09
16,131,930.87
11.47%
251,977
4,066,646.27
Jumlah
8,931,176.87
100.00%
1,069,873
I37
8,347,885.10
Tabel1.16
PDRBKotaTangerangSelatanHargaKonstan2000MenurutLapanganUsaha
No.
2007
2008
2009
(JutaRupiah)
(JutaRupiah)
(JutaRupiah)
LapanganUsaha
Pertanian,Kehutanan,PerburuandanPerikanan
47,078.75
46,816.15
47,592.92
PertambangandanPenggalian
1,191.28
1,198.72
1,336.74
808,724.23
822,793.85
836,534.51
183,109.06
186,348.60
194,546.29
298,779.29
335,232.29
377,739.75
1,321,093.11
1,495,790.80
1,630,458.24
420,973.68
461,500.81
524,725.99
Sumber:PemerintahKotaTangerangSelatan,BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun201
Keuangan,Asuransi,UsahaPersewaanBangunan,Tanah,
455,298.37
513,390.46
danJasaPerusahaan
575,576.65
JasaKemasyarakatan,SosialdanPerorangan
IndustriPengolahan
Listrik,Gas,danAir
Bangunan
PerdaganganBesar,Eceran,RumahMakan,danHotel
Angkutan,PergudangandanKomunikasi
Jumlah
632,652.69
697,434.80
759,355.80
4,168,900.45
4,560,506.50
4,947,866.89
Sumber:PemerintahKotaTangerangSelatan,BadanPerencanaanPembangunanDaerah
I38
Tabel1.17
PDRBMenurutKelompokSektorKotaTangerangSelatan
2007
2008
2009
No.
Uraian
Pertumbuhan
(JutaRupiah) Distribusi(%) (JutaRupiah) Distribusi(%) (JutaRupiah) Distribusi(%)
AtasDasarHargaBerlaku
76,891.78
1.01%
82,554.77
0.92%
88,182.72
0.87%
1
Primer
2,191,903.70
28.65%
2,470,270.92
27.66%
2,678,311.90
26.45%
2
Sekunder
5,380,753.68
70.34%
6,378,351.18
71.42%
7,361,355.17
72.68%
3
Tersier
7,649,549.15
8,931,176.87
10,127,849.79
Jumlah
AtasDasarHargaKonstan2000
Primer
48,270.03
1.16%
48,014.87
1.05%
48,929.67
0.99%
0.01%
Sekunder
1,290,612.57
30.96%
1,344,374.74
29.48%
1,408,820.54
28.47%
1.35%
Tersier
2,830,017.85
67.88%
3,168,116.88
69.47%
3,490,116.68
70.54%
7.59%
4,947,866.89
Jumlah
4,168,900.45
4,560,506.50
I39
1.3.4.2StrukturEkonomi
Struktur ekonomi Kota Tangerang Selatan didominasi oleh sektorsektor
tersier, yaitu pengangkutan dan komunikasi; perdagangan, hotel dan restoran;
jasajasa; serta bank, persewaan dan jasa perusahaan. Sektor tersier ini
memberikan kontribusi hampir 72,68% (adh Berlaku tahun 2009). Sektor
sekunder (industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; dan konstruksi)
memberikan kontribusi 26,45%, dan sektor primer (pertanian, pertambangan
dan penggalian) hanya memberikan kontribusi 0,87%. Jika dilihat
kecenderungan dari tahun 20072009, sektor primer dan sekunder mengecil
kontribusinyasedangkansektortersiermeningkatkontribusinya.
Perekonomian Kota Tangerang Selatan, sebagian besar digerakkan oleh
sektor perdagangan dan jasa yang juga paling banyak menyerap tenaga kerja
hingga mencapai 45,46%. Sektor lain yang juga menyerap tenaga kerja cukup
besar adalah sektor industri pengolahan (18,5%); jasa kemasyaarakatan sosial
dan perorangan (12,74%); serta sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi
(11,22%).
Berdasarkan Sensus Ekonomi 2006, jumlah perusahaan menengah dan
besar di Kota Tangerang Selatan berjumlah 65 unit dengan penyerapan tenaga
kerja sebanyak 11.162 orang pekerja. Kegiatan perdagangan dan jasa tersebar
hampirdiseluruhwilayahKotaTangerangSelatan.Namun,yangpalingmenonjol
adalah kegiatan perdagangan dan jasa di sepanjang koridor jalanjalan utama
sepertiJalanRayaSerpong,JalanRayaCeger,JalanRayaBintaroUtamaJalan
kesehatan, Jalan Raya Pondok Betung Jalan Raya WR Supratman, Jalan Raya
Pamulang Ciputat, Jalan Raya Pamulang Pondok Cabe dan Jalan Raya Ir. H.
Juanda(CiputatRaya).
Fasilitasperdagangandanjasayangtersediaberupapasar,baik modern
maupun tradisional, bank, BPR, KUD/koperasi, kompleks ruko dan minimart.
Pasar tradisional yang terdapat di tanah milik pemerintah daerah adalah
sebanyak6unit,yaituPasarCiputat,PasarCiputatPermai,PasarJombang,Pasar
I40
BintaroSektor2,PasarSerpong,danPasarGedungHijau.Seluruhnyaberfungsi
kecualiPasarGedungHijau. Secaratotal, luaslahanyangditempatiolehpasar
pasartersebutadalah25.721m2dengan1.966kios,865losdan1.795pedagang
kakilima.
Berdasarkantandadaftarperusahaan(TDP),terdapatperseroanterbatas
(PT), comanditer venotschaap/perseroan komanditer (CV), perusahaan
perorangan (PO), koperasi, firma, dan bentuk usaha lain yang keseluruhannya
berjumlah5.146unit.YangpalingbanyakadalahadalahPTyaituberjumlah2.467
unitsedangkanyangpalingsedikitadalahfirmayanghanyaberjumlah2unit.
Tabel1.18
JumlahTenagaKerjaBerdasarkanLapanganUsahadiKotaTangerangSelatan
Tahun2008
No.
LapanganPekerjaanUtama
2 PertambangandanPenggalian
3 IndustriPengolahan
4 Listrik,Gas,danAir
5 Bangunan
6 PerdaganganBesar,Eceran,RumahMakan,danHotel
7 Angkutan,PergudangandanKomunikasi
1 Pertanian,Kehutanan,PerburuandanPerikanan
Keuangan,Asuransi,UsahaPersewaanBangunan,
Tanah,danJasaPerusahaan
9 JasaKemasyarakatan,SosialdanPerorangan
Jumlah
JumlahTenagaKerja
(orang)
Persentase
7,995
1.40%
733
0.13%
105,443
18.50%
1,486
0.26%
54,423
9.55%
259,034
45.46%
63,934
11.22%
4,191
0.74%
72,595
12.74%
569,834 100.00%
Sumber:ProfilKotaTangerangSelatan,BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2010
I41
kayu berjumlah 165 unit, anyaman 28 unit, gerabah 1 unit, kain 293 unit dan
makanan 164 unit. Selain itu industri kerajian tersebut, juga terdapat 7 unit
pabrikyangdidalamnyaterdapat1kawasanindustri.
1.3.5 PenggunaanLahan
BerdasarakandataeksistingpenggunaanlahandiKotaTangerangSelatan
sebagianbesaradalahuntukperumahandanperumahanyaituseluas8.621,032
Ha atau 52,8 % dari 16.506,8 Ha. Sawah dan ladang menempati posisi kedua
terluasdengan1.119,525Haatau6,8%.Danpenggunaanlahanlainnyaterlihat
padatabelberikut.
Tabel1.19
EksistingPenggunaanLahanDiKotaTangerangSelatan
NO
JENISPENGGUNAANLAHAN
LUAS(M2)
PROSENTASE
PerumahandanPerumahan
8.621.032
52,8
Industri/KawasanIndustri
217,950
1,4
PerdagangandanJasa
667,148
4,1
Sawah,Ladang,danKebun
1.119,525
6,8
Semakbelukar
400,675
2,4
Pasirdangalian
238,246
1,5
Tambak/kolam/Empang
304,044
1,9
TanahKosong
644,611
3,9
KawasanMiliter
43,503
0,3
10
Pendidikan
71,697
0,4
11
Puspitek
405,508
2,5
12
Pariwisatadanolahraga
293,352
1,8
13
BandaraPondokcabe
109,626
0,67
14
Lainlain
1.000,465
6,13
16,506.,80
100.00
Jumlah
Sumber:HasilAnalisis
I42
1.3.6 PrasaranaSaranaUmum(PSU)
1.3.6.1FasilitasPendidikan
Prasarana pendidikan Kota Tangerang Selatan belum cukup memadai
untuk menunjang kegiatan pendidikan dan masih banyak hal yang perlu
ditingkatkan. Jumlah total unit sekolah adalah sebesar 667 unit dengan rincian
236 sekolah negeri, 5 madrasah negeri, 292 sekolah swasta dan 134 madrasah
swasta.Ruangkelasrusak SDnegerimencapai213ruang daritotal ruangkelas
SD negeri sebanyak 1.169 ruang atau 18,22%. Ruang kelas rusak SMP negeri
mencapai 27 ruang dari total ruang kelas SMP negerisebanyak 486 ruang atau
5,56%, sedangkan SMA negeri mencapai 17 ruang dari total 312 ruang atau
5,45%.Padatahun2009dilakukanrehabilitasiterhadap9unitSDdan9unitSMP
yang rusak dengan rincian ruang kelas SD sebanyak 48 lokal sedangkan ruang
kelasSMPsebanyak29lokal.Dilihatdarisisipendidikantinggi,diKotaTangerang
Selatan terdapat 14 unit perguruan tinggi/akademi di antaranya Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN),
Institut Teknologi Indonesia (ITI), Swiss Germany University (SGU) dan
UniversitasMuhammadiyahJakarta(UMJ).
PadasaatinidiKotaTangerangSelatanterdapat123buahsekolahtaman
kanakkanakyangmerupakanfasilitaspendidikanyangpalingbanyak,112buah
sekolah dasar negeri maupun swasta, 64 buah SMP negeri dan swasta, 35
sekolah menengah umum maupun kejuruan serta 14 buah perguruan
tinggi/akademi. Untuk perguruan tinggi peminatnya tentu tidak hanya warga
masyarakat Kota Tangerang Selatan saja tetapi juga banyak berasal dari kota
kotalainnyabahkandariluarPulauJawa.
Untuk fasilitas pendidikan Kecamatan Pamulang adalah yang paling
banyak fasilitasnya yaitu sebanyak 100 buah mulai dari TK hingga perguruan
tinggidibandingkandengankecamatanyanglainnyasedangkanKecamatanSetu
adalahKecamatandenganfasilitaspendidikanpalingsedikityaituhanya68buah
mulaidariTKhinggaperguruantinggi.
I43
1.3.6.2FasilitasKesehatan
Jumlah prasarana kesehatan menurut kecamatan di Kota Tangerang
Selatan terdapat 16 jenis jumlah prasarana kesehatan. Jenis prasarana yang
banyakterdapatdiKotaTangerangSelatanadalahpraktekdokterumumswasta
denganjumlah660prasarana,sedangkanfasilitasyangterkeciladalahtokoobat
berjalan dengan jumlah 6 prasarana. Jika dilihat jumlah prasarana tiap
kecamatan, maka dapat diketahui fasilitas terbanyak terdapat di Kecamatan
Pamulangdenganjumlah471prasaranadanyangterkecilterdapatdiKecamatan
Setudenganjumlah64prasarana.UntuklebihjelaslihatTabel1.20.
1.3.6.3FasilitasPeribadatan
Berdasarkankomposisipendudukmenurutagamayangdipeluk,sebagian
I44
Tabel1.20
JumlahPrasaranaKesehatanMenurutKecamatandiKotaTangerangSelatan
No.
Jenis
Serpong
SerpongUtara
Pamulang
Ciputat
PondokAren
Setu
Timur
Selatan
Puskesmas
PuskesmasPembantu
TempatTidurPuskesmasPerawatan
14
BalaiPengobatanSwasta
30
22
44
14
31
24
11
176
PraktekDokterUmumSwasta
113
131
167
71
93
65
20
660
PrakterDokterGigiSwasta
42
46
81
28
36
28
267
PraktekDokterSpesialis
26
31
11
30
PraktekBidanSwasta
40
29
80
48
41
22
16
276
Lab.KlinikSwasta
30
10
Optik
15
42
11
Apotik
10
25
18
75
12
TokoObatBerijin
13
IndustriObatTradisional
14
RumahBersalinSwasta
15
PengobatanTradisional
16
PuskesmasKeliling
KotaTangerang
10
8
14
112
17
16
10
33
31
10
Sumber:KompilasiDataAwalKotaTangerangSelatan
Ciputat
I45
48
Gambar1.18
PetaPenggunaanLahan
I46
1.3.6.4FasilitasPerdagangandanJasa
Fasilitas perdagangan dan jasa yang tersedia di Kota Tangerang Selatan
berupa pasar, baik modern maupun tradisional, bank, BPR, KUD/koperasi,
kompleksrukodanminimarket.Pasaryangterdapatditanahpemerintahadalah
sebanyak6unit,yaituPasarCiputat,PasarCiputatPermai,PasarJombang,Pasar
Bintaro sector 2, Pasar Serpong, dan Pasar Gedung Hijau. Seluruhnya berfungsi
kecuali Pasar Gedung Hijau. Secara total luas lahan yang tempati oleh pasar
pasartersebutadalah25.721M2dengan1.966kios,865losdan1.795pedagang
kaki lima. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 1.21. Berdasarkan tanda daftar
perusahaan
(TDP),
terdapat
perseroan
terbatas
(PT),
comanditer
venotschaap/perseroankomanditer(CV),perusahaanperorangan(PO),koperasi,
firma dan bentuk usaha lain yang keseluruhannya berjumlah 5.146 unit. Yang
paling banyak adalah Perseroan Terbatas (PT) yaitu berjumlah 2.467 unit,
sedangkanyangpalingsedikitadalahfirmahanyaberjumlahdua(2)unit.
Tabel1.21
SebaranFasilitasPerdagangandanJasaDiKotaTangerangSelatan
No Kecamatan
1 Serpong
2 Serpong
Utara
3 Ciputat
4 Ciputat
Timur
5 Pamulang
6 Pondok
Aren
7 Setu
Sebaran
PasarModern PasarTradisional Bank BPR KUD/Koperasi KompleksRuko Minimart
2
21
10
13
15
13
20
23
12
Jumlah
8
8
61
4
1
60
Sumber : Kompilasi Data Awal Kota Tangerang Selatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2009
I47
71
Tabel1.22
PasarTradisionaldiTanahMilikPemerintahdiKotaTangerangSelatan
No
NamaPasar
Lokasi
Kondisi
1.
PasarCiputat
Kec.
Ciputat
Cukup
Baik
PasarCiputat
Permai
Kec.
Ciputat
Kurang
Baik
Pasar
jombang
Kec.
Ciputat
Kurang
baik
PasarBintaro
Sektor2
Kec.
Ciputat
Kurang
baik
Pasar
Serpong
Kec.
Serpong
Baik
PasarGedung
Hijau
Kec.
Cukup
Serpong
Baik
JUMLAH
Komoditi
Yang
dijual
Sembako,
Sandang,
Perhiasan
Sembako
Sembako,
Sandang,
Perhiasan
Sembako,
sandang
Sembako,
Sandang,
Perhiasan
Jumlah
Kios
Jumlah Pedagang
Los KakiLima
Luas
Areal
(M2)
Status
Tanah
Keterangan
1.136
386
608
5.670
Milik
Pemkab
3lantai
12
40
366
1000
Milik
Pemkab
2lantai
195
21
188
6.095
Milik
Pemkab
2lantai
23
95
830
Milik
Pemkab
Sedang
dibangun
600
323
625
8.730
Milik
Pemkab
Dibangun
tahun2007
3.396
Tidak
Dibangun
1.966
865
1.795
25.721
Milik
Pemkab
1.3.6.5KondisiSaranaPerkantoranPemerintah
Saat ini Kota Tangerang Selatan belum mempunyai kawasan
pemerintahan sendiri oleh karena itu yang dapat diidentifikasi sebagai
gedung/bangunan milik pemerintah daerah terdiri dari bangunan/gedung
kecamatan, kelurahan, gedung kantor/Dinas Perhubungan di Kecamatan Setu,
terminalyangtidakdipakaidiPondokCabesertaBalailatihankerjadiKecamatan
Serpong. Selain itu juga ada gedung milik departemen/kementerian seperti
PuspiptekdangedungPTPXIdiCilenggang.
1.3.6.6KondisiSaranaTempatPemakamanUmumDanMakamPahlawan
Tempat Pemakaman Umum yang secara resmi dikelola oleh pemerintah
daerah/DinasPemakamanbelumadasampaisaatini.PadahalTPUadalahsalah
satufasilitasyangharusadadalamsuatuwilayah.Kondisiumumyangterjadidi
masyarakat diketahui bahwa ada kebiasaan menolak bagi perumahan yang
meninggal untuk dikuburkan di pemakaman tanah wakaf milik warga sekitar
perumahan. Secara khusus untuk Taman Makam Pahlawan di Kota Tangerang
Selatan ada 2 (dua) lokasi yaitu Taman Makam Pahlawan Seribu di dekat
I48
kawasanindustriTechnoParkdiKecamatanSetudanTamanMakamBahagiadi
Parigi Kecamatan Pondok Aren. Sedangkan tempat pemakaman umum (TPU)
berjumlah26unitdenganjumlahterbanyakterdapatdiCiputatyaitusebanyak6
unit,diSerpongUtaradanPondokArenmasingmasingmasinghanyaterdapat2
unitTPU.LebihjelasnyalihatTabel1.23.
Tabel1.23
MakampahlawandantempatPemakamanUmum(TPU)diKotaTangerangSelatan
Tahun2008
No
Kecamatan
1 Serpong
2 SerpongUtara
MakamPahlawan
3 Ciputat
TPU
0
0
Jumlah
5
2
Luas
5.6
2.5
10.6
4 CiputatTimur
4.5
5 Pamulang
6 PondokAren
0
1
5
2
5
4
7 Setu
1
2
3
26
3.5
35.7
Jumlah
Sumber : Kompilasi Data Awal Kota Tangerang Selatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2009
1.3.6.7KondisiSaranaRuangTerbuka
a.tamanhutankota
Taman hutan kota yang secara jelas dibangun oleh swasta antara lain
oleh pihak BSD yang telah membangun Taman Hutan Kota 1 di dekat cluster
Taman Giri Loka dan Taman Kota 2 di dekat Kawasan Industri Techno Park.
Adapun di Kecamatan lain yaitu berupa taman wisata alam yang dikelola oleh
swastadiKawasanTanahTingalKecamatanPondokAren.
b.sempadansungai
Sempadansungaiadalahkawasansepanjangkirikanansungai,termasuk
sungaibuatan/kanal/saluranirigasiprimer,yangmempunyaimanfaatpenting
untuk mempertahankan fungsi sungai. Sempadan sungai yang ada di Kota
Tangerang Selatan antara lain adalah sepanjang aliran sungai Cisadane 10 m,
I49
1
SituPondokJagung/RawaKutup
SerpongUtara
8,2
2.
SituParigi
PondokAren
5,1
3.
SituBungur
Ciputat
4.
SituAntak
Ciputat
5.
SituRompang
CiputatTimur
6.
SituGintung
CiputatTimur
29,3
7.
SituLegoso
Ciputat
8.
SituCiledug/PondokBenda
Pamulang
27,0
9.
SituPamulang/Kedaung
Pamulang
9,7
KotaTangerangSelatan
79,3
Sumber : Kompilasi Data Awal Kota Tangerang Selatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2009
1.3.7SaranaTransportasi
1.3.7.1JaringanJalan
Jaringan jalan merupakan prasarana terpenting dalam sistem
transportasi.Keterkaitanwilayahsatudenganwilayahlainatauhubunganantara
satuwilayahdenganwilayahlaintidaklepasdarisuatusistemtransportasiyang
I50
dihubungkan dengan jaringan jalan. Pengaruh tersebut dapat terjadi dari pola
sistem transportasi internal dan sistem transportasi eksternal. Transportasi
internal Kota Tangerang Selatan akan berpengaruh terhadap pola pergerakan
internal Kota Tangerang Selatan dan wilayah sekitarnya. Sedangkan sistem
transportasi yang lebih luas dalam arti keadaan transportasi yang dipengaruhi
oleh polapola pergerakan antar wilayah atau kota/kabupaten. Elemenelemen
yangmendukungsistemtransportasiadalahsaranadalamhalinimodaataualat
angkutdanprasaranaatauinfrastrukturyangberupajaringanjalan.
PolajaringanjalandiKotaTangerangSelatanpadaumumnyaberbentuk
grid dengan kondisi alam yang relatif datar amat memungkinkan pola jalan
sepertiinidibuatuntukmendukungpergerakanpenduduk.Jangkauanpelayanan
jalanpadasaatinidiKotaTangerangSelatansudahhampirmeratapadasemua
wilayahhanyaadabeberapajalanyangrusakdanbelumdiperbaiki.
Menurut Dinas Pekerjaan Umum dalam Kompilasi data awal Kota
Tangerang Selatan, total panjang jalan Kota Tangsel adalah 137,773 km dan
diperkirakan 5% rusak ringan, 5% rusak sedang dan 20% rusak berat. Jaringan
jalanyangadadiKotaTangerangSelatansendiriterdiriatas:
JalanTol
terusan jalan tol luar wilayah. Jalan tol melalui atau menuju kawasan
primer. Jalan tol dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah60km/jam.Lebarbadanjalantoltidakkurangdari8meter.Lalu
lintas yang terjadi di jalan ini merupakan lalu lintas regional. Untuk itu
lalulintastersebuttidakbolehtergangguolehlalulintasulangalik,dan
lalu lintas lokal dari kegiatan lokal. Kendaraan angkutan berat dan dan
kendaraan umum bus dapat diizinkan melalui jalan ini. Jumlah jalan
masuk/akses tidak boleh lebih pendek dari 500 meter. Jalur khusus
untukkendaraanyanglebihlambatharusdisediakan.Jalantolyangada
I51
diKotaTangerangSelatanadalahjalantolJakartaSerpongsepanjang
11,07km.
JalanArteriSekunder
Jalankolektorsekundermenghubungkanantarkawasansekunder
kedua,kawasansekunderkeduadengankawasansekunderketiga.Jalan
inidirancangberdasarkankecepatanrencanapalingrendah20km/jam.
Lebarbadanjalantidakkurangdari7meter.Kendaraanangkutanberat
tidak diizinkan melalui fungsi jalan ini di daerah perumahan. Lokasi
parkir pada badan jalan dibatasi. Harus mempunyai kelengkapan jalan
yang cukup seperti rambu marka, lampu pengatur lalu lintas dan
penerangan jalan. Adapun jalan di Kota Tangerang Selatan yang
termasuk jalan kolektor sekunder antara lain adalah jalan yang
menghubungkan batas Kota Tangerang Serpong Utara Serpong
Setu Batas Kabupaten Bogor yang merupakan jalan provinsi dengan
rumija40meterdanpanjang16km.Ruasjalanyangmenghubungkan
Serpong dan Setu dengan Rumija 30 meter dan panjang 6 km. Ruas
jalanyangmenghubungkanjalanrayaSerpongdenganjalanrayaCiputat
denganRumija30meterdanpanjang6,5km.
I52
JalanLokalSekunder
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Tabel1.25
KondisiJalanWilayahKotaTangerangSelatan
Panjang
KondisiJalan
NamaJalan/
Status
Jalan
RuasJalan
Jalan
(Km) Baik Sedang Rusak
Jl.RayaSerpong
Arteri
5.88
PahlawanSeribu
Sekunder
Jl.LetnanSutopo(BSD)
Kolektor
3.96
Ciater
Sekunder
Jl.KaptenSubianto(BSD) Arteri
3.67
RawaBuntu
Sekunder
Jl.CiaterRaya
Kolektor
2.54
BukitIndah
Sekunder
Jl.Astek
Kolektor
3.55
Jombang
Sekunder
Jl.JombangRaya
Kolektor
3.63
AriaPutra
Sekunder
Jl.AriaPutra
Kolektor
3.06
PasarCiputat
Sekunder
Jl.OtistaDewiSartika
Arteri
1.94
PasarCiputat
Sekunder
Jl.PamulangRaya
Arteri
2.18
Pajajaran
Sekunder
Jl.SetiaBudi
Kolektor
2.15
CabeRaya
Sekunder
Jl.CabeRaya
Kolektor
7.00
Cirendeu
Sekunder
Jl.Ir.H.Juanda
Arteri
3.52
PasarJum'at
Sekunder
Jl.TegalRotan
CendrawasihKiHajar
Kolektor
5.16
Dewantoro
Sekunder
PasarCiputat
I53
No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
NamaJalan/
RuasJalan
Jl.Rempoa
Gintung
Jl.MentengRaya(Bintaro)
BintaroUtama
Jl.PondokBetungRaya
WR.Supratman
(IAINCiputat)
Jl.CegerRaya
PondokBetung
Jl.PondokKacang
Parigi
Jl.Elang(Bintaro)
MentengRaya(Bintaro)
Jl.GrahaBunga
Parigi
Jl.Bhayangkara
MasMansyur
Jl.SuteraUtama
(AlamSutera)
Jl.RayaPuspiptek
Pamulang
JalanTolSerpong
Bintaro
Jl.GermanCenter
Muncul
26 Jl.RawaBuntuViktor
27 JalanLingkarSelatan
28 ParakanCiaterRaya
Status
Jalan
Panjang
KondisiJalan
Jalan
(Km) Baik Sedang Rusak
Kolektor
2.65
Sekunder
Kolektor
3.41
Sekunder
5.31
4.15
1.99
6.25
3.95
4.58
2.78
11.07
7.14
2.15
2.71
3.41
Kolektor
6.02
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Arteri
Sekunder
Arteri
Primer
Arteri
Sekunder
Arteri
Sekunder
Arteri
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Sumber : Kompilasi Data Awal Kota Tangerang Selatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2009
1.3.7.2Terminal
JumlahterminalyangadadiKotaTangerangSelatanyangresmihanya1
buahyaitudiPondokCabenamunsaatinitidakdimanfaatkandandalamkondisi
tidakterurus.AdapunterminaldiBSDjugabelumoptimaldimanfaatkan.Selama
ini kendaraaan angkutan umum (Angkot dan lainnya) lebih banyak parkir
(ngetem) di pinggir jalan menunggu naik dan turun penumpang yang biasanya
I54
1.3.7.3KeretaApi
Wilayah Kota Tangerang Selatan yang dilalui oleh lintasan rel kereta api
antaralainwilayahSerpong(StasiunPasarSerpong),StasiunRawaBuntu(BSD),
StasiunTegalRotan(PondokAren),Ciputat(StasiunJombang)danCiputatTimur
(Stasiun Pondok Ranji). Kereta api yang melintas adalah kereta api penumpang
dankeretaapibarang.Modaangkutankeretaapiinilebihbanyakdipilihwarga
Kota Tangerang Selatan yang beraktifitas di Jakarta karena berbagai
pertimbangan lebih cepat, murah atau memang lokasi stasiunnya yang
berdekatandengankantor/tempatkerjamereka.Jalurgandakeretaapijurusan
Serpong yang berangkat dari Stasiun Tanah Abang, yakni kereta api rel listrik
(KRL) Sudirman Express dan AC Ekonomi Ciujung. Jumlah penumpang KRL
SudirmanExpressdanKRLACEkonomiCiujungbulanJulitercatat39.911orang.
Sementara pada bulan Desember 2007, jumlah penumpang kedua kereta api
tersebutsebanyak 50.654orang.Kenyamanandankecepatan(hanya 30menit)
merupakan alasan para penumpang memilih KRL tersebut. Untuk kereta
Sudirman Express berhenti di Stasiun Manggarai Sudirman Tanah Abang
Palmerah Kebayoran Pondokranji Sudimara Rawa Buntu Serpong.
Tarifnya sebesar Rp. 8.000. Jadwal keberangkatan KRL ini yakni pukul 07.43,
16.30 , 17.40, 17.25, 18.20, dan 18.35. Sedangkan, KRL Ciujung melayani rute
I55
Tanah Abang Serpong (PP). Tarifnya sebesar Rp. 5.000. Jadwal keberangkatan
KRLiniyaknipukul06.30,08.05,15.10,17.12,dan19.10.
1.3.7.4TransportasiUdara
PrasaranatransportasiudarayangadadiKotaTangerangSelatanadalah
BandaraPondokCabeyangsaatinidikelolaolehPTPelitaAircraftServices(PAS)
yangberdirisejaktahun1987.BandaraPondokCabeinifungsinyabukansebagai
bandara komersial tetapi lebih banyak berfungsi sebagai workshop untuk
maintenance pesawat militer, pesawat penumpang dan pesawat pribadi atau
VIP.
BandaraPondokCabememilikifasilitasrunwaysepanjang2.200meter,
hanggarseluas2,8hektar,aprondanfasilitaslainnya.Didukungolehhampir250
orang tenaga kerja spesialis dan bersertifikat DGAC dan pernah mengikuti
pelatihanaircraftmaintenancediBelanda,Jerman,Singapore,Australia,Kanada,
Amerika dan IPTN Bandung. Saat ini setelah lebih dari satu dekade PAS telah
menjaditempatterbaik untukaircraftinspection,maintenance, repair,painting
dan overhaul untuk pesawat jenis Boeing, Cassa, Fokker dan pesawat jenis
lainnyadiIndonesiadenganCertifiedbyIndonesianDGACNo:145/16800.
Panjang landasan pacu yang saat ini 2.200 meter akan ditingkatkan
menjadi 2.500 meter dengan luas total lahan mencapai 161 hektar yang akan
dilengkapi lahan parkir, hotel, pusat perbelanjaan, katering, akademi
penerbangan,danfasilitaspelayananpubliklainnya
I56
Gambar1.19
PetaSebaranStasiunKeretaApidiKotaTangerangSelatanTahun2010
I57
1.3.8InfrastrukturPerkotaan
1.3.8.1KondisiSistemEnergidanKelistrikan
DiKotaTangerangSelatanterdapat3(tiga)kantorPLN,yaitudiSerpong,
Ciputat dan Pamulang. Gardu listrik berjumlah 71 unit dengan 195.352
sambungan listrik. Di setiap kecamatan terdapat lebih dari 15.000 sambungan
listrikkecualidiKecamatanSetuyanghanyaberjumlah9.686sambungan.
1.3.8.2KondisiJaringanTelekomunikasi
Kantor Telkom berjumlah 5 (lima) buah dan tersebar di 5 (lima)
kecamatan, Tower GSM/BTS berjumlah 83 unit sedangkan sambungan telepon
berjumlah 108.529 sambungan. Sambungan telepon paling banyak terdapat di
Kecamatan Pamulang dengan 26.447 sambungan, sedangkan paling sedikit
terdapatdiKecamatanSetudengan5.381sambungan.
1.3.8.3KondisiAirBersih
Air adalah sumber kehidupan bagi manusia adapun pemanfaatannya
dipergunakan untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga maupun
keperluanlainnya.
DaerahpelayananairbersihdiKotaTangerangSelatanterdiridari:
1.
Daerahperumahanyangairbersihnyadilayaniolehdevelopersendiriseperti
diperumahanBintaromelaluipompadeepwell
2.
masalah masih mudah didapat hanya tingkat kedalaman air yang semakin
berubah menjadi semakin dalam untuk mendapatkan air bersih melalui
pemasangan pompa, biasanya kedalaman pompa yang dipasang adalah 5 10
meter. Persyaratan kualitas Air Minum dan Air Bersih berdasarkan Peraturan
MenteriKesehatanNo.:416/MENKES/PER/IX/1990terdiridari3parameter:
I58
Fisika:Tidak(berbau,berasa,berwarna).
Kimia:pemeriksaanterhadapkandungansenyawaanorganikyaitu:Ai,As,Fe,
Fi,Ci,CaCO3,Mn,NO3,NO2,Ag,SO4,Cu,Zn.
Mikrobiologi/Bakteriologik:pemeriksaanterhadapbaktericoliform.
Guna memenuhi kebutuhan air bersih Kota Tangerang Selatan
memanfaatkan sumber air tanah dengan memanfaatkan mesin air, pompa
tanganatausumurgali,sedangkanbeberapaperumahanskalabesarpemenuhan
airbersihdilayanidengansistemperpipaan.
1.3.8.4KondisiAirLimbah
Limbah cair atau air limbah diartikan sebagai buangan cair dari hasil
aktivitas yang dilakukan oleh mahluk hidup. Umumnya limbah cair ini tidak
dipergunakankembalidanlangsungdibuangkelingkungan.Permasalahanakan
timbul jika unsurunsur yang terdapat dalam limbah cair tersebut langsung
melakukan reaksi dengan unsur lingkungan dan memberikan perubahan yang
negative.Olehkarenaitupengelolaanlimbahcairyangtepatdanoptimalsangat
diperlukanuntukdapatmeminimalkanperubahanperubahanlingkungannegatif
tersebut.Berdasarkansumbernyalimbahcairumumnyadibedakanmenjadidua
yaitulimbahcairdomestikdanlimbahcairindustri.
Limbah cair domestik adalah limbah cair yang berasal dari kegiatan
seharihari. Secara kuantitatif jumlah limbah cair domestik yang dibuang relatif
tidak terlalu besar, namun jika perumahan tersebut padat, maka pembuangan
limbahcairdomestikdapatmenimbulkanpermasalahantersendiri.Berdasarkan
gambaran tersebut dapat dijelaskan mengapa persoalan limbah cair domestik
akan bertambah besar seiring dengan adanya peningkatan jumlah penduduk.
Potensipencemaranlimbahcairdomestikterhadaplingkungan,terutamasekali
dikarenakan oleh adanya kandungan bahan organik dan juga mikroorganisme
koliform. Berdasarkan NKLHD Kabupaten Tangerang tahun 2001 menunjukkan
beban pencemaran limbah domestik dengan volume limbah 129.180.000
I59
m/tahun adalah BOD (40313 ton /tahun), COD (90692 ton/tahun), SS (50876
ton/tahun),TDS(100922ton/tahun),N(9125ton/tahun)danP(1106ton/tahun)
sedangkan adanya koliform secara signifikan dapat menjadikan sungai memiliki
jumlah koliform lebih dari 100.000 koloni/100 ml (baku mutu hanya 10.000
koloni/100ml).
Limbahcairatauatauairlimbahdiartikansebagaibuangancairhasilyang
adadiKotaTangerangSelatanberasaldarilimbahrumahtangga,airhujandan
limbahindustri.Sistempembuanganairhujanmengikutipolaaliranalamidalam
hal ini drainase terbuka. Sedangkan untuk pembuangan limbah Rumah Tangga
sebagian besar masyarakat perkampungan memiliki penampungan di belakang
rumahnya masingmasing (septic tank) , dengan sistem penampungan terbuka
atau empang kecil dengan ukuran 2 x 3 meter untuk menampung air limbah
tersebut.Inimenyebabkanmenguapnyaairlimbahkepermukaantanahsewaktu
hujan. Kondisi pembuangan saluran limbah rumah tangga sangat buruk selain
berwarna hitam, berbau busuk, tercemar sampah, genangannya pun tidak
mengalir, sehingga memungkinkan berkembang biak bakteri atau kuman yang
dapatmembahayakankesehatanmanusia.
Untuk Kota Tangerang Selatan sebenarnya sudah ada instalasi pengolah
airlimbahIPAL(InstalasiPengolahanAirLimbah)dengansistemoffsite.Terletak
di Desa jelupang Kecamatan Serpong Utara dengan cakupan pelayanan baru
melayani 1.000 KK di wilayah Bumi Serpong damai (BSD) dengan luas2.000 m
dengan penyaluran melalui perpipaan secara gravitasi. IPAL ini dikelola oleh
swasta. Kemudian terdapat juga WTP di kawasan Industri Techno park di
Kecamatan Setu 1 unit yang khusus melayani industri yang ada dalam kawasan
tersebut dan juga ada 1 unit pengolah limbah di Kecamatan Pondok Aren
(Bintaro)untukmelayanikawasanperumahanBintaroJaya.
Terkaitdenganpengelolaanlimbahbaiklimbahpadat(sampah)maupun
I60
juga terdapat 5 unit Water Treatment Plan (WTP) yang tersebar di Kecamatan
SerpongUtaradanKecamatanPondokAren.
1.3.8.5KondisiDrainase
Drainase di Kota Tangerang Selatan umumnya masih berupa tanah dan
tanpa penutup sehingga sering terjadi sedimentasi dan penumpukan sampah
padasaluransalurandrainase.KondisidrainasepadabanyakruasjalandiKota
TangerangSelatantidakmemenuhistandarkarenahanyaterdiridaribadanjalan
tanpa ada pembangunan goronggorong air, saluran air atau trotoar.
Pembangunan jalan dibangun tanpa perencanaan Detail Engineering Design
(DED)sehinggatanpadilengkapisaranapendukunglainnyakarenaprosedurDED
hanyaditerapkanpadapembangunanjalanutamadankhusus.
TetapipadakawasanperumahansepertipadakawasanBSD,Bintarodan
AlamSuteramenggunakansistemdrainasetertutup.Sedangkansalurandrainase
yang ada di kawasan perkampungan Kota Tangerang Selatan pada umumnya
terbentuk secara alami sehingga aliran air tidak teratur mengalir begitu saja di
jalanjalan kampung yang menyebabkan air menggenang disepanjang jalan
sehingga membuat jalan menjadi becek, sekalipun ada saluran drainase
permanen tidak didukung oleh luasan penampang drainase yang kecil sehingga
tidak mampu menampung debit air dalam jumlah yang besar dan berdampak
rawanbanjirdangenanganjikahujandatang.
Akibat dari kondisi eksisting yang ada maka genangan menjadi masalah
utamadiwilayahKotaTangerangSelatan.BeberapadaerahrawanbanjirdiKota
TangerangSelatan,lamagenanganberkisarantara648jamdenganketinggian
mencapai1meter.
Permasalahan utama timbulnya genangan di Kota Tangerang Selatan
disebabkanhalhalberikut,diantaranya:
Minimnyasalurandrainasedimanaalirantidakmencapaisaluranprimer.
I61
Tidakadanyaprogrampemeliharaansalurandrainasesecararutin
1.3.8.6KondisiPersampahan
Sampai saat ini tidak ada TPA di Kota Tangerang Selatan yang resmi
dialokasikan.TetapibanyakTPSliaryangbermunculandengansendirinyaakibat
kurangnyatempatsampahdankurangnyaarmadapengangkutsampah.Akhirnya
tempattempatsepertibekasgaliantanah,tanahyangditelantarkanpemiliknya
dan tanahtanah kosong yang jauh dari perumahan dijadikan tempat
pembuangansampah.Darihasilsurveilapangandiketahuiterdapat21titikTPS
dariseluruhkecamatanyangadadiKotaTangerangSelatan.
Kota Tangerang Selatan memiliki dua jenis pemukiman, perumahan dan
perkampungan sehingga sistem pengelolaan sampahnya pun berbeda. Untuk
pengeloaansampahperkampungandiKotaTangerangSelatanpadaumumnya
masih dilakukan dengan cara yang sederhana atau tradisional, sampah dikelola
oleh masingmasing individu masyarakat itu sendiri, dengan cara membuat
lubangyangberdiameter12meterdengankedalaman1meterdanadajuga
yangdibuatdengankonstruksisemen.Lokasipenempatandibuatdekatdengan
rumah mereka (pekarangan rumah) dengan memanfaatkan lahan kosong,
kemudiansampahdibuangkedalamlubangtersebutlaludibakardanhasildari
pembakaransampahtersebutseringdijadikanpupuktanamannyasendiri.
Namunadajugasampahsampahtersebuttidakdiolah,tidakdibakardan
tidak dijadikan pupuk, melainkan dibiarkan berserakan begitu saja dilahan
I62
kosongtersebut.Halinitentunyaakanmenimbulkanmasalahterutamamasalah
kesehatan dan lingkungan. Tetapi ada juga yang pengelolaannya dilakukan
secara bersamasama, yaitu beberapa rumah tangga tanpa kesepakatan
membuang sampah ke satu tempat yang kemudian mereka bakar dan
pembakarandilakukanolehsiapasaja.
Pengelolaansampahuntukwilayahperumahanbiasanyasampahdibuang
ke tempat sampah berupa tong atau tempat sampah yang terbuat dari semen
atau dibuang di lokasi/lahan kosong yang kemudian gerobakgerobak yang
dikelola oleh RW atau swasta mengangkut sampahsampah tersebut untuk
dibuangketempatpembuangansampahsementara.Untukwilayahperumahan
Puspiptek sudah ada pengelolaan sampah sendiri dengan menggunakan
teknologiinsenerator.
Untukpengelolaansampahskalaperdagangansepertirukoataupuntoko
diangkut oleh dinas kebersihan yang berasal dari pemda atau RW setempat,
sehingga pihak ruko secara kolektif membayar iuran sampah tetapi yang
menjadimasalahKotaTangerangSelatansaatiniadanyaadanyaTPSilegal.
Sehinggaprakiraanvolumesampahmenjadipertimbanganyangpenting
mengingat persoalan sampah sekarang ini menjadi persoalan nasional, setiap
kabupaten dan kota di Indonesia cenderung mengalami persoalan ini. Sesuai
dengan standar kota Metropolitan, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak
0.0035 m3 /orang/hari, maka Kota Tangerang Selatan pada tahun 2008 saja
dengan jumlah penduduk 977.672 jiwa menghasilkan 3.421,85 m3
sampah/hari. Untuk itu maka perlu di hitung volume sampah yang akan
dihasilkan oleh masyarakat di Kota Tangerang Selatan hingga tahun 2028
mencapai5.616.905m3sampah/hari.
1.3.8.7KondisiPemadamKebakaran
Pospelayananarmadapemadam kebakaranuntukseluruh wilayahKota
Tangerang Selatan saat ini berada di Ciputat dengan 2 unit mobil operasional.
I63
1.4
IsuStrategis
PerkembangankegiatandiKotaTangerangSelatansaatinisangatpesat,
baikfisik,sosialekonomi,sosialbudaya,danaspeklainnya.Berbagaiisustrategis
saat ini mulai mengedepan dan ramai dibahas. Isu tersebut pada dasarnya
berorientasi pada percepatan pembangunan, peningkatan ekonomi wilayah,
peningkatan kesejahteraan masyarakat, respon terhadap aspirasi masyarakat,
dan menanggapi permintaanpermintaan yang datang dari berbagai pihak,
khususnya keinginan para investor untuk menanamkan investasinya di Kota
Tangerang Selatan. Hal ini disebabkan oleh daya tarik daerah ini sebagai salah
satu daerah yang sedang berkembang dan memiliki daya saing (comparative
advantage) yang cukup baik. Aksesibilitas yang cukup tinggi terhadap pusat
pusat pengembangan nasional maupun Provinsi dan aspek pendukung lainnya.
Berdasarkan hal tersebut ada beberapa isu yang dapat dijadikan sebagai dasar
pertimbangandalampenyusunanRTRWKotaTangerangSelatanini.Adapunisu
isu strategis yang perlu dipertimbangkan tersebut diantaranya di antaranya
meliputi:
1.
MunculnyaWacanaPembentukanMegapolitanArea
Perkembangan Ibukota Jakarta yang begitu pesat menuntut kebutuhan
ruangyangcukupbesar,sementaraketersediaanruangdiIbukotaJakartasangat
terbatas. Keterbatasan ruang di Ibukota Jakarta ini memunculkan wacana
pembentukan Megapolitan Area yang salah satu bagian wilayahnya adalah
I64
KotaTangerangSelatan.Sehinggaperlumempertimbangkanketerkaitandengan
pengelolaan ruang bersama antara DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kabuapaten
Tangerang,KotaBogor,KabupatenBogor,KotaDepok,danCianjur.
2.
RencanaPembangunanJaringanJalanTol
a. KeterkaitandenganrencanapembangunanJalanTolbaruyangmelintasi
wilayah Kota Tangerang Selatan antara lain Jalan Lingkar Luar Jakarta
atauJORRII(CinereSerpongdanSerpongTangerang).
b. Keterkaitan rencana Jalan Tol JORR II ruas Serpong Kunciran
BatuceperLapanganterbangInternasionalSoekarnoHatta;
c. KeterkaitanrencanaJalanTolruasSerpongBalaraja.
3.
PengelolaanDASCisadane
BerkaitandengankeberadaanDASCisadanesebagaisumberairbakubagi
untuk memadu serasikan antara RTRW Kota Tangerang Selatan dengan RTRW
Provinsi Banten, RTRW Kota/Kabupaten di Provinsi Banten, terutama
manyangkut kebijakankebijakan strategis yang telah dibuat oleh Pemerintah
Provinsi Banten yang berkaitan dengan wilayah Kota Tangerang Selatan.
Disamping itu perlu pula upaya untuk memaduserasikan antara RTRW Kota
TangerangSelatandenganRTRWDKIJakartaRTRWKabupatenTangerangRTRW
Kota Tangerang dan RTRW Kabupaten Bogor khususnya pada wilayahwilayah
perbatasanataupintupintumasuk.
5.
PerubahandanAlihFungsiLahan
I65
Perubahandanalihfungsilahanantarayangtertuangdalamrencanadan
kejadian yang terjadi di lapangan, banyak mengalami penyimpangan, baik yang
dilakukan oleh masyarakat dan pelaku ekonomi, maupun oleh pelaksana atau
aparat karena adanya desakan permintaan pasar yang sulit untuk dihindari,
contohnyaalihfungsilahanpertanianmenjadipermukiman,alihfungsikawasan
lindung stempat menjadi kawasan budidaya, dan lainlain. Keadaan ini
memberikan konsekuensi terhadap tidak efektifnya rencana tata ruang.Oleh
sebabituperlupengkajiankembaliuntukmeluruskandanmengarahkankembali
penggunaanlahanagartidakterjadipergeseranyangtidakdiinginkan.
6.
PeningkatanJumlahPenduduk
Sebagaiwilayahyangsedangmengalamiperkembangan,KotaTangerang
Selatan menjadi suatu wilayah yang memberikan daya tarik bagi masyarakat
untukdikunjungi.Halinididukungpulaolehadanyaaksesibilitasyangbaikyang
mempermudahmasyarakatmasukdankeluarwilayahini.Disatusisikeberadaan
wilayah Kota Tangerang Selatan yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta
membawakonsekuensimeningkatnyajumlahpendudukdiwilayahini,terutama
akibat keterbatasan DKI Jakarta dalam menampung jumlah penduduk
pendatang.
7.
PeningkatanJumlahPermohonanInvestasi
Perbaikan dan pulihnya kondisi ekonomi nasional setelah dilanda krisis
I66
PeningkatanInfrastruktur
Perkembangan wilayah dan penduduk yang begitu cepat di Kota
Transportasiwilayah
Belum Terjalin Kerjasama Sistem Transportasi Regional. Sistem
I67
angkutandaratdansekaliguspenetapanlokasiterminalberskalaregional,serta
keterpaduanantarsistemangkutandaratdengansistemperkeretaapian.
10. PenggunaanLahan
a. Banyak lahanlahan tidur pada area yang telah di ploting oleh
Pengembangkarenatidakefektifnyapengembangan/pembangunan.
b. Adanya bentang alam dengan lereng yang cukup terjal dan berpotensi
longsor.
c. Ada indikasi pelanggaran atas pelaksanaan ijin pembangunan pusat
perbelanjaan dan perumahan yang berdampak banjir pada lingkungan
sekitarnya.
d. Belum dilakukannya tata batas desa/kelurahan dan kecamatan yang
berbatasan dengan kota/kabupaten lain terutama diprioritaskan untuk
daerah yang pembatasnya bukan merupakan aliran sungai, kali maupun
jalan.
e. Adanya kecenderungan alih fungsi lahan permukiman menjadi
perdagangandanjasadisepanjangjalanarterimaupunkolektor.
f. Adanya okupasi kawasan lindung oleh kegiatan budidaya, terutama
permukiman. Kawasan lindung yang diokupasi meliputi: sempadan
sungai,situdantegangantinggi.
g. Marginalisasi permukiman informal/ swadaya/kampung tradisional oleh
adanya batasbatas fisik berupa pagar yang menyebabkan terbatasnya
aksesmasyarakatkeluardanmasukkepermukimannya.
I68
BAB2
TUJUAN,KEBIJAKAN
DANSTRATEGI
PENATAANRUANG
2.1
KedudukanRTRWKotaTangerangSelatan
FungsidariRTRWKotaTangerangSelatantersebutdijabarkansebagai
berikut:
a.
penyusunanrencanapembangunanjangkapanjangdaerah;
b.
penyusunanrencanapembangunanjangkamenengahdaerah;
c.
pemanfaatanruangdanpengendalianpemanfaatanruangdiwilayahkota;
d.
e.
penetapanlokasidanfungsiruanguntukinvestasi;
f.
penataanruangkawasanstrategiskota;
g.
penyusunanrencanarincitataruangdiwilayahkota.
2.2 TujuanPenataanRuang
Mewujudkan Kota Tangerang Selatan sebagai pusat pelayanan
pendidikan, perumahan, perdagangan dan jasa, berskala regional dan nasional
yang mandiri, aman, nyaman, asri, produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan
sertaberkeadilandalammendukungKotaTangerangSelatansebagaibagiandari
Kawasan Strategis Nasional Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak,
Cianjur(Jabodetabekpunjur).
II 1
2.3KebijakanPenataanRuang
2.3.1 KebijakanStrukturRuang
a.
b.
c.
d.
Mengembangkandanmeningkatkankualitasdanjangkauanpelayanan
sistem infrastruktur kota, prasarana dan sarana perkotaan secara
terpadu,meratadanberkelanjutandenganmengutamakankelestarian
lingkunganhidup.
2.3.2 Kebijakanpolaruang
a.
b. pengendalianpencemarandan/ataukerusakanlingkunganhidup;
c.
pengembangan
kawasan
budi
daya
dengan
meningkatkan
produktivitaskawasannamuntidakmelampauidayadukungdandaya
tampunglingkungan;
d. peningkatanfungsikawasanpertahanandankeamanannegara.
II 2
2.3.3 KebijakanKawasanStrategisKota
a.
Menetapkankawasanstrategiskotaberdasarkansosialbudaya;
Menetapkankawasanstrategiskotaberdasarkanaspeklingkungan.
2.4
StrategiPenataanRuang:
2.4.1. StrategiStrukturRuang
a.
II 3
pengendalian
dan
penyelenggaraan
sistem
transportasikota.
d. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan
sisteminfrastrukturkota,prasaranadansaranaperkotaansecaraterpadu,
II 4
sistem
pengolahan
persampahan
yang
ramah
lingkungan;
Meningkatkan pelayanan prasarana drainase dalam rangka mengatasi
permasalahanbanjirdangenangan;
Meningkatkanpenyediaanprasaranadansaranajalanpejalankakipada
kawasan fungsional kota termasuk penyediaan jalur pejalan kaki bagi
penyandangcacat;
Meningkatkan penyediaan jalur evakuasi bencana pada lokasi
permukiman padat, kawasan perdagangan, dan kawasan industri serta
II 5
2.4.2. StrategiPolaRuang
a.
b. Pengendalianpencemarandan/ataukerusakanlingkunganhidup;
Mendorongterselenggaranyapembangunankawasanyangdapat
menjamin tetap berlangsungnya konservasi air dan tanah,
II 6
Mengembangkankegiatanbudidayaunggulanbesertaprasarana
secara
sinergis
dan
berkelanjutan
untuk
mendorong
pengembanganperekonomian;
Mengembangkan
fungsifungsi
perkotaan
dengan
tetap
II 7
keamanan.
2.4.3. StrategiKawasanStrategisKota
a.
Mengembangkansaranadanprasaranapendukungpasar;
Mengembangkanperdaganganyangsudahadaagarlebihteratur
danmerata;
Mengaturjaringantransportasisekitarpasar;
Mengembangkansentraindustrikecil;
c.
II 8
II 9
BAB3
RENCANASTRUKTUR
RUANGWILAYAHKOTA
3.1 RencanaStrukturRuangWilayahKota
Rencanastrukturruangwilayahkotameliputi:
a. sistempusatpelayanan;
b. sistemprasaranawilayahkota
3.1.1 RencanaSistemPusatPelayananKota
Dalam penetapan pusatpusat kota telah dilakukan analisis terhadap 5
faktorpengaruh,yaitu:
a.
AspekSosial:KepadatanPendudukDanJumlahRumahTangga
b. AspekEkonomi
c.
AspekGunaLahan
d. AspekTransportasi
e.
AspekInfrastrukturDasar
Adapunteknikanalisisyangdigunakanyaitu:
III1
a.
b.
Pembobotanuntuktiapaspekdengantotalbobot10
c.
d.
e.
Peringkatantiapkecamatanberdasarkannilaiakhir
f.
Pusatpelayanankota(PPK);
2.
Subpusatpelayanankota(SPK)
3.
Pusatlingkungan(PL)
b.
III2
c.
2. SPK,meliputi:
a.
SPK I memiliki fungsi sebagai pelayanan umum, perdagangan dan jasa, dan
perumahankepadatansedangdiarahkandiKecamatanSerpongUtara;
b.
c.
SPK III memiliki fungsi sebagai kegiatan pelayanan umum, dan perumahan
kepadatantinggidiarahkandiKecamatanCiputatTimur;
d.
SPKIVmemilikifungsisebagaikegiatanpelayananumum,perdangandanjasadan
perumahankepadatantinggidiarahkandiKecamatanPamulang.
3. PL,meliputi:
a. PLmemilikifungsisebagaikegiatanekonomiditetapkandi:
1. KelurahanPondokJagung,KelurahanPakuAlam,KelurahanJelupang,dan
KelurahanLengkongKarya,KecamatanSerpongUtara;
2. KelurahanMunculdanKelurahanSetu,KecamatanSetu
b. PLmemilikifungsisebagaikegiatanpendidikanditetapkandi:
1. KelurahanPondokAren,KelurahanPondokJaya,KelurahanJurangmangu,
KelurahanPondokKaryadiKecamatanPondokAren;
2. KelurahanCempakaPutih,KecamatanCiputatTimur;
3. KelurahanCiputatdanKelurahanPisangan,KecamatanCiputat;
4. Kelurahan Pamulang Barat dan Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan
Pamulang;dan
5. Kelurahan Rawa Buntu, Kelurahan Serpong, dan Kelurahan Rawa Mekar
Jaya,KecamatanSerpong.
c. PL kegiatan perdagangan, jasa dan pendidikan terletak di Kelurahan
PamulangBaratdanKelurahanPondokBenda,KecamatanPamulang;
d. PL kegiatan perdagangan, jasa dan pendidikan terletak di sekitar Kelurahan
CiputatdanKelurahanPisangan,KecamatanCiputat;
III3
III4
SISTEMPUSATKOTA
LOKASI
ADMINISTRASI
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
Serpong
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
PondokAren
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
CiputatTimur
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
Ciputat
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
Pamulang
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
Setu
LOKASIDETAIL
Lokasidisekitar
TerminalBSDdan
PasarModernBSD,
KelurahanRawa
MekarJaya
Lokasidisekitar
perumahanGraha
BintarodanKantor
KecamatanPondok
Aren,Kelurahan
PondokArenserta
lokasidisekitar
BintaroPlaza,
kelurahanPondok
Karya
Lokasidisekitar
kampusUINdan
Universitas
Muhammadyah,
KelurahanCempaka
Putih
FUNGSIPUSAT
PELAYANAN
tradisional
Pelayanan
pendidikan;
pendidikanTK,SDdan
pendidikanmenengah
Pelayananmoda
transportasiuntuk
melayaniskalalokal
Pelayanan
pemerintahan:skala
kecamatan,kelurahan
danlokal/lingkungan
Lokasidisekitar
PasarJombang,
KelurahanJombang
LokasidisekitarSitu
Pamulanghingga
bundaranPamulang,
KelurahanPamulang
Lokasidipertigaan
Puspiptekhingga
PerempatanMuncul,
KelurahanMuncul
danSetu
III5
Gambar3.1
PetaStrukturRuang
III6
Gambar3.2
PetaRencanaSistemPelayananKota
III7
3.2.2. RencanaSistemJaringanPrasaranaWilayahKota
3.2.2.1. RencanaSistemPrasaranaUtama
Rencanasistemprasaranautamawilayahkota,meliputi:
1. Rencanasistemjaringantransportasidarat
2. Rencanasistemjaringantransportasiperkeretaapian
3. Rencanasistemjaringantransportasiudara
3.2.2.2. RencanaSistemJaringanTransportasiDarat
a. RencanaSistemJaringanJalan
RencanapengembanganjaringanjalanKotaTangerangSelatantidak
lepas dari konteks rencana pengembangan kawasan sekitarnya. Sistem
jaringan jalan yang direncanakan harus terintegrasi dengan sistem jaringan
jalandalamhaliniKotaTangerangSelatansebagaikotayangberbatasandan
sistemjaringanjalanregionalsertanasional.
RencanasistemjaringanjalanKotaTangerangSelataniniakandibagi
menjadi:
Penetapanfungsidankelasjalan
Kelas dan fungsi jalan di Kota Tangerang Selatan perlu ditata kembali
mengingat beberapa jalan telah menurun tingkat pelayanannya jika
dibandingkandenganketentuansesuaidenganfungsinya.Penetapanfungsi
ini terutama berkaitan dengan sistem jaringan jalan kota Rencana fungsi
jalan dapat dilihat pada Tabel Rencana Fungsi Jalan berikut ini dan Peta
RencanaSistemJaringanJalan.
Tabel.3.2
RencanaFungsiJalanKotaTangerangSelatan
No.
FungsiJalan
1.
JalanTol
RuasJalan
jalanTolSerpongPondokAren
JalanTolJORRIIruasSerpongKunciran
BatuceperBandarUdaraInternasionalSoekarno
Hatta
rencanaJalanTolJORRIIruasSerpongLimo
rencanaJalanTolruasSerpongBalaraja
III8
JalanArteriSekunder
JalanKolektor
sekunder
JalanMoch.Toha
JalanR.E.Martadinata
JalanDewiSartika
JalanIr.Juanda.
JalanSerpongRaya
JalanWR.Supratman
JalanOttoIskandarDinata
JalanPondokArenRaya
JalanBukitIndah
JalanTanahMerahWetan
JalanPurnawarman
JalanPondokJaya
JalanLengkongGudang
JalanBuaran
JalanBendaRaya
JalanCireudeuRaya
JalanSuryaKencana
JalanPamulangPermaiBaratI
JalanPondokCabeRaya
JalanSukadamai
JalanJombangRaya
RuasjalanAlAmanah
ruasJalanKp.Kelapa
ruasJalanDs.Buaran
ruasJalanKp.Jelupang
JalanBhayangkara
JalanRM.Mansyur
JalanPondokJagung
JalanParakan(PondokBenda)
JalanPahlawan(Rempoa)
JalanSeruaRaya
JalanAriaPutra
ruasJalanJombangjaya
ruasJalanPuspiptek
JalanRayaParigi
JalanSiliwangi
JalanTegalRotan
JalanCendrawasih
JalanPondokBetung
III9
JalanKyaiHajiWahidHasyim
JalanParigiUtama
JalanRegensiRaya.
4
JalanLokalsekunder
JalanStrategis
Nasional
JaringanLingkar
Kota
jalanporos
JalanAkasia
JalanCemara
JalanTarumanegara
JalanHajiRean
JalanHajiJamat
Jalansalak
JalanCabe5
JalanKayuManis
JalanGunungIndah
JalanPisanganRaya
JalanBulakRaya
JalanCamar
JalanBintaroUtama
JalanKemiri
JalanPalemPuri
JalanLengkongWetan
JalanSuteraUtama
JalanSuteraIntan
JalanMelati
JalanOtistaJalanPadjajaranJalanPamulang
RayaJalanSiliwangiJalanPuspitekJalan
PahlawanSeribuJalanTeknoWidyaJalan
BuaranRawabuntuJalanKaptenSubiantoJalan
SerpongRaya
ruasJalanRayaSerpong JalanRayaBSDsektor2
jalanBuaranRawaBuntuJalanTeknoWidya
JalanRayaPuspitekJalanSiliwangiJalan
PadjadaranJalanOtostaJalanDewiSartika
JalanIr.H.JuandaJalanWRSupratmanJalan
BintaroUtamaBoulevardBintaroGraha
BintaroJalanBhayangkaraBoulevardAlam
SuteraJalanRayaSerpong
jalanporosUtaraSelatanmeliputiruasjalan
RadenPatahJalanJombangRayaJalanAria
PutraJalanSukamulyaJalanBeringin
III10
jalanporosTimurBaratmeliputiruasjalan
Menjangan/KompasJalanMerpatiJalanAria
PuteraJalanCiaterRayaJalanLetkolSutopo
(BSD)ataukerencanaJalan(CiaterkeSimpang
Buaran)
8
Jalansimpangtidak
sebidang
GermancenterBoulevardkaptenSoebianto
REMartadinata
Alamsutera
Sumber:Hasilrencana2010
b. Jaringanprasaranalalulintasdanangkutanjalan
RencanajaringanprasaranalalulintasdanangkutanjalandiKotaTangsel
terdiridariterminalangkutanpenumpangyangmeliputi:
MengembangkanterminaltipeAdiKecamatanCiputat
MengembangkanterminaltipeBdiKecamatanPamulang
c. Jaringanpelayananlalulintasdanangkutanjalan
Rencanajaringanpelayananlalulintasdanangkutanjalan,meliputi:
III11
3.2.2.3. RencanaSistemJaringanTransportasiPerkeretaapian
a. Jaringanjalurkeretaapi
RencanaJaringanjalurkeretaapi,meliputi:
MendukungpeningkatanjalurkeretaapijalurgandaSerpongMerak;
b. Prasaranaperkeretaapianberupastasiunkeretaapi,meliputi:
Mengembangkanstasiunkeretaapieksisting,diantaranyayaitu:
1. StasiunSerpongdikelurahanSerpong,KecamatanSerpong;
2. StasiunRawaBuntukelurahanRawaBuntuKecamatanSerpong;
3. StasiunSudimaraKelurahanJombangKecamatanCiputat;
4. StasiunJurangmanguKelurahanSawahBaruKecamatanCiputat;
5. StasiunPondokRanjiKelurahanPondokRanjiKecamatanCiputatTimur.
3.2.2.4. RencanaSistemJaringanTransportasiUdara.
1. Tatanan kebandarudaraan meliputi bandara khusus Pondok Cabe yang
berfungsi sebagai pertahanan keamanan, penerbangan domestik dan
perbaikanpesawatyangditetapkandiKecamatanPamulang.
2. Ruang udara berupa KKOP yang meliputi Kecamatan Pamulang, Kecamatan
Ciputat dan Kecamatan Ciputat Timur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan.
III12
Gambar3.3
PetaRencanaJaringanTransportasiDarat
III13
Gambar3.4
PetaRencanaSistemJaringanJalan
III14
Gambar3.5
PetaRencanaJaringanPerkeretaapian
III15
Gambar3.6
PetaKKOP
III16
3.3.1
RencanaSistemPrasaranaLainnya
Rencanasistemprasaranautamawilayahkota,meliputi:
3.3.2.1.RencanaSistemJaringanPrasaranaEnergi
a.
Jaringanpipagasbumi
Mengembangkan rencana wilayah jaringan distribusi kota
sesuaidenganRencanaIndukJaringanTransmisidanDistribusi
GasBumiNasionaldiKecamatanPamulang,KecamatanCiputat,
KecamatanSerpong,danKecamatanSerpongUtara;
Mengembangkan pelayanan energi gas untuk transportasi
melalui pengadaan Stasiun Pengadaan Bahan Bakar Gas
(SPBBG)padajalanjalanarteridankolektor.
b. Jaringantenagalistrik
pengembanganjaringantransmisitenagalistrikmeliputi:
jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) 500 (lima ratus) kilovolt yang melintasi Kecamatan
Setu;
pengembangan jaringan SUTT 150 (seratus lima puluh)
kilovolt yang melintasi Kecamatan Pamulang, Kecamatan
Ciputat, Kecamatan Serpong, Kecamatan Pondok Aren,
KecamatanSetudanKecamatanCiputatTimur;
gardu induk 150 (seratus lima puluh) kilovolt yang berada
Kecamatan Serpong, Kecamatan Setu, Kecamatan Ciputat
TimurdanKecamatanPondokAren;
pengadaangardudistribusidiseluruhwilayahkota;
kebutuhan listrik sampai akhir tahun rencana sebesar kurang
lebih1.426.701(satujutaempatratusduapuluhenamributujuh
ratus satu) kilowatt atau sekitar 1400 (seribu empat ratus)
megawatt
MengembangkanjaringantransmisibawahtanahdiKecamatan
III17
Mengembangkanenergialternatif
Menyediakan energi listrik alternatif yang berwawasan
lingkungan terutama untuk bangunanbangunan dengan
kebutuhanenergilistrikyangbesar,memanfaatkantenagasurya
danangin;
Mengembangkan sumber energi baru biogas yang terdapat di
KecamatanSetudanKecamatanSerpong.
3.3.2.2.RencanaSistemJaringanPrasaranaTelekomunikasi
a.
MengembangkandanmenatatowerBaseTransceiverStation(BTS)
secaraterpadudiwilayahKota.
d. Ketentuanpenggunaanfrekuensipemancarradiountukmenjamin
kelancaran dan keamanan arus penerbangan ditetapkan sesuai
denganketentuanperaturanperundangundangan.
III18
Gambar3.7
PetaRencanaSistemJaringanEnergi
III19
Gambar3.8
PetaRencanaSistemJaringanTelekomunikasi
III20
3.3.2.3.
RencanaSistemJaringanPrasaranaSumberDayaAir
diarahkanpadakonservasisumberdayaair,pendayagunaansumberdayaair,dan
pengendaliandayarusakairmeliputi:
CATadalahCATJakartayangmerupakanCATlintasprovinsi.
Situ,meliputi:
Situ Legoso seluas kurang lebih 4 hektar di kelurahan Cempaka Putih
KecamatanCiputatTimur;
Situ Pamulang seluas kurang lebih 25,32 hektar di Kelurahan Benda
Barat, Kelurahan Cipayung, Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat,
KelurahanPamulangBaratKecamatanPamulang;
SituBungurseluaskuranglebih3,25hektardiKecamatanCiputatTimur;
Situ Rompong seluas kurang lebih 1,74 hektar di Kecamatan Ciputat
Timur;
SituParigiseluaskuranglebih5,25hektardiKecamatanPondokAren;
SituCiledugseluaskuranglebih31,44hektardiKecamatanPamulang;
Situ Kayu Antap seluaskurang lebih 1,63 hektar di Kelurahan Cempaka
PutihdanRempoa,KecamatanCiputatTimur;
Situ Pondok Jagung/Rawa Kutup seluas kurang lebih 7,95 hektar di
KecamatanSerpongUtara;
Situ Gintung seluas kurang lebih 21,49 hektar di Kecamatan Ciputat
Timur.
Sistemjaringanairbakuuntukairbersih.
III21
- SistemjaringanairbakuuntukairminummeliputiSungaiCisadane,Kali
Angke, Sungai Pasanggrahan dan situ yang berada di Kota Tangerang
Selatan;
- Memanfaatkan sistem pelayanan air baku yang memanfaatkan air baku
Sungai Cisadane yang dilakukan melalui instalasi pengolahan air di
KecamatanSetudengankapasitas2.551meterkubikperdetik.
Sistempengendalibanjirdanlongsor.
Rencana sistem pengendalian banjir di kawasan sekitar Kali Angke, Kali
Serua,KaliCiputat,KaliKedaung,danKaliPesanggrahanmeliputi:
- Mengembangkanjalurhijaudisepanjangsepanjangsungai,kalidansitu;
- Mengendalikan banjir jangka panjang dengan pengerukan dan
normalisasikali,dansaluranpembuang;
- Menetapkanbadanairberupasalurandansungaisesuaiperuntukannya;
- Merehabilitasi saluran drainase dengan memperbesar saluran drainase
serta membongkar dan/atau mengganti utilitas yang dapat mengganggu
sistemdrainase;
- Menatadan/ataupelebaransungai,kalidansaluranpembuang;
- Penurapandanpompanisasisungai,kali,dansaluranpembuang;
- Merehabilitasi saluran drainase dengan memperbesar saluran drainase
dan membongkar dan/atau mengganti utilitas yang dapat mengganggu
sistemdrainase;
- Membuatpolderdan/atautandonairdan/ataukolamresapandansumur
resapandiseluruhwilayahkota;
- Menyediakan sumur resapan lebih lanjut akan diatur dalam Peraturan
Walikota.
RencanasistempengendalianrawanlongsordikawasansekitarSituSasak
III22
- penurapandanpompanisasisitu;
- Mencegahpembangunandibantaransitu;
- Membatasibudidayaikandiwilayahsitu.
3.3.2.4.RencanaInfrastrukturPerkotaan
a. Sistempenyediaanairminum
Parameterproyeksi
Tabel3.3
StandarKriteriaDesainKebutuhanAirMinum
No.
KategoriKota
JumlahPenduduk
(Jiwa)
PemakaianAir
(Ltr/org/hari)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Metropolitan
KotaBesar
KotaSedang
KotaKecil
Kecamatan
Desa
>1.000.000
500.0001.000.000
100.000500.000
20.000 100.000
3.00020.000
03.000
190
170
150
130
100
60
Sumber:DirektoratJenderalCiptaKarya,DepartemenPekerjaanUmum
Jumlahpenduduk20102030=3.658.207
Kebutuhanairdomestik=190lt/orang/hari
Kebutuhanairnondomestikdiasumsikansebesar10%
Kebutuhanaircadangandiasumsikanjuga10%.
Skenariopengembangan
Tahun 2030, tingkat layanan air minum perpipaan
mencapai80%daritotalrumahtangga.Tahun2030,standard
kualitas air langsung minum (potable water) sesuai
Persyaratan kualitas Air Minum dan Air Bersih berdasarkan
PeraturanMenteriKesehatanNo.:416/MENKES/PER/IX/1990
yangterdiridari3parameter:
1.
Fisika:Tidak(berbau,berasa,berwarna).
III23
2.
3.
Kebutuhanpenyediaan
Kebutuhan penyediaan air minum baik domestic
maupunnondomesticsebagaimanapadatableberikutini.
Tabel3.4
ProyeksiKebutuhanAirDomestikdanNonDomestikTahun20102030
KotaTangerangSelatan(Liter/hari)
No
Kriteria
JumlahPenduduk
KebutuhanAirBersih
Domestic
(liter/orang/hari)
NonDomestik
(liter/orang/hari)
Cadangan
(liter/orang/hari)
Total
2010
1,303,569
2015
1,672,437
247,678,110
Tahun
2020
2,157,598
2025
2,800,315
2030
3,658,207
409,943,550
532,059,944
317,762,982
49,535,622
24,767,811
321,981,543
63,552,596
31,776,298
413,091,876
81,988,710
106,411,989
40,994,355
53,205,994
532,926,615
691,677,927
Kapasitaslayanan2009
Kebutuhantambahan
sampai2030
Sumber:HasilAnalisis,2010
RencanasistempenyediaanairminumdiKotaTangerangSelatandibagi
menjadiduabagian,yakni:
Jaringanperpipaan,meliputi:
- Mengembangkan penyediaan air minum dilakukan untuk memenuhi
cakupanpelayananminimal80%dariseluruhjumlahpenduduk;
- Mengembangkan unit air baku yang memanfaatkan air permukaan
bersumber sungai, situ, dan tandon, meliputi Sungai Cisadane, Kali
Angke, Kali Pesanggrahan dan Situ Pondok Jagung Kecamatan Serpong
695,059,386
III24
139,011,877
69,505,939
903,577,202
2.
SubpusatpelayanankotaIImeliputiKecamatanPondokAren;
3.
4.
SubpusatpelayanankotaIV,adalahKecamatanSetu.
unit
pelayanan
dilakukan
dengan
Pengembangansistemairminummeliputi:
III25
b. Sistempengelolaanairlimbah,meliputi:
sistem pengelolaan terpusat, dengan menggunakan Instalasi Pengolahan
AirLimbah(IPAL)meliputiseluruhwilayahkota.
sistem pengelolaan setempat dilakukan secara individual dengan tanki
septiktersebardiseluruhwilayahkota.
sistempengelolaankomunal berbasismasyarakatdilakukandi luarsistem
perpipaandilakukandiluarsistemperpipaanmeliputiInstalasiPengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) Cipeucang, pembangunan IPLT baru dan
pengembangan jaringan air limbah komunal di kawasan perumahan skala
besar.
air limbah kegiatan lainnya yang terdiri dari pemenuhan yang sesuai
dengan baku mutu air limbah bagi kegiatan rumah sakit, hotel dan
limbahdomestikdarikegiatan/danatauusahasepertimall,apartemen,
restoran, dengan pengolahan sistem sanitasi setempat instalasi
pengolahan air limbah dan penerapan prinsip prinsip teknologi
bersih.
c. Sistempersampahan
Rencana sistem persampahan dilakukan dengan konsep mengurangi,
mendaur ulang dan menggunakan kembali atau disebut konsep mengurangi
(reduce), menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle), dan
memulihkan(recovery).
ProyeksiTimbunanSampah
ParameterProyeksi
III26
ProyeksiKebutuhanSaranaPersampahan
Sarana persampahan yang direncanakan/akan dikembangkan di Kota
III27
Tabel3.5
ProyeksiProduksiTimbunanSampahDiKotaTangerangSelatan(Liter/Hari)
Tahun
No
Kriteria
2010
2015
2020
2025
1 JumlahPenduduk
1,303,569
1,672,437
2,157,598
2,800,315
2 JumlahKK
260,714
334,487
431,520
560,063
3 ProduksiSampah
Domestik
2,444,192
3,135,819
4,045,496
5,250,592
(lt/orang/hari)
NonDomestik
814,731
1,045,273
1,348,499
1,750,197
(lt/orang/hari)
Total
3,258,923
4,181,092
5,393,994
7,000,789
814,731
1,045,273
1,348,499
1,750,197
Reduce(25%)
814,731
1,045,273
1,348,499
1,750,197
Reused(25%)
1,629,461
2,090,546
2,696,997
3,500,394
Recycling(50%)
2030
3,658,207
731,641
6,859,139
2,286,380
9,145,518
2,286,380
2,286,380
4,572,759
Sumber:HasilAnalisis,2010
Tabel3.6
ProyeksiKebutuhanSaranaPersampahanDiKotaTangerangSelatan(unit)tahun2030
No
Kriteria
TotalJumlah
Sampah
2
3
4
5
Gerobak
TPS
TrukTerbuka
DumpTruck
2010
2015
Tahun
2020
2,444,19
2
367
208
175
204
3,135,81
9
470
267
224
261
4,045,49
6
607
344
289
337
2025
2030
5,250,59
2 6,859,139
788
1029
446
583
375
490
438
572
Sumber:HasilAnalisis,2010
MengoptimalkanpemanfaatantempatpemrosesanakhirCipeucangdengan
luas minimal 10 hektar dengan inovasi teknologi yang tepat guna dan
berwawasanlingkungan;
III28
d. Sistemdrainase
penataan kembali sempadan sungai dan situ sejalan dengan
penataan sungai dan situ menurut fungsinya sebagai pengendali
banjir,drainase,danpenggelontor;
pembangunan, peningkatan dan pengembangan fungsi situ, tandon
air, kolam resapan dan sumur resapan sebagai lokasi tempat
penampunganairterutamadibagianhuludandaerahcekungansecara
terbatasdanlahanterbuka;
pengembangan drainase diarahkan sebagai saluran air hujan yang
merupakansalurandrainaseutamasungai,drainaselingkungan,dan
drainasejalan;
pembangunan polder dan/atau tendon dan/atau kolam dan sumur
resapan yang terintegrasi dengan sistem drainase lingkungan
perumahandanpengembangankawasan;
perbaikanbangunanair;
penghijauanbantaransungaiyangmenjadisaluranpembuang.
Strategipengembangansistemdrainasekotameliputi:
sistem jaringan drainase kota terdiri atas jaringan drainase makro dan
mikro;
jaringan drainase makro merupakan bagian dari sistem pada masing
masingDPSdiKotaTangerangSelatan;
III29
jaringandrainasemikroterdiridaridrainaseprimer,sekunder,dantersier
yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan DPS pada setiap
kecamatandiKotaTangerangSelatan.
pedestrian;
jalan dan/atau rambu lalu lintas serta dapat didukung dengan lampu
lalulintas;dan
penyeberangantidaksebidangberupajembatanpenyeberangan.
Berdasarkan Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan
Kawasanperkotaandengantingkatkepadatanpenduduktinggi;
Jalanjalanyangmemilikiruteangkutanumumyangtetap;
Kawasanyangmemilikiaktivitasyangtinggi,sepertipasardankawasan
bisnis/komersial,danjasa;
III30
sebagaiberikut:
Pusatpelayanankota
:minimal4meter
Subpusatpelayanankota
:minimal3meter
Pusatlingkungan
:minimal2meter
Jalandikawasanpertokoan/perbelanjaan:minimal4meter
Dikawasanperkantoran
Dikawasanperumahan
:minimal3meter
Padajalanprimer
:2.75meter
Padajalanakses
:2meter
Sekolah/fasilitaspendidikan
:3meter
Terminal
:3meter
Kawasanindustri
Padajalanprimer
:4meter
Padajalanakses
:2meter
III31
pedestrian, penyediaan lahan bagi jalur pedestrian yang baru dapat dilakukan
bersamaan dengan rencana peningkatan jalan yang telah disusun oleh
Pemerintah Kota, penyediaan penyeberangan sebidang ditempatkan pada kaki
persimpanganyangdikendalikandenganlampulalulintasatautanpalampulalu
lintassertapadaruasjalanyangmemilikitingkatpenyeberangjalanyangtinggi,
penyediaan penyeberangan tidak sebidang ditempatkan pada lokasi rawan
kecelakaan bagi pejalan kaki, lokasi dengan volume arus lalu lintas dan pejalan
kakiyangmenyeberangtinggisertalokasipenyebrangansebidangyangtersedia
sudah mengganggu lalu lintas yang ada, penyediaan jalur pejalan kaki tetap
mempertimbangkan segi keselamatan, keamanan, kenyamanan dan
kelancaran dengan memperhatikan bagi penyandang cacat serta
terintegrasidengansistemtransportasilainnya.
sekunder
serta
penyediaan
jalur
sepeda
tetap
g. Jalurevakuasibencana;
Jalur evakuasi bencana bertujuan untuk menyediakan ruang yang dapat
dipergunakan sebagai tempat keselamatan dan ruang untuk berlindung jika
terjadi bencana. Salah satu jenis rawan bencana yang potensial terjadi di Kota
Tangerang Selatan meliputi bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, puting
beliungdanradiasi nuklir.Jalur evakuasi bencana meliputi jalur penyelamatan
(escapeway)danmeltingpoint.
Jalanjalanyangditetapkansebagaijalurpenyelamatandalambencana
meliputi jalanjalan lingkungan perumahan dan jalan protokol di sekitar
III32
h. Sistemproteksikebakaran
Pengembangan sistem proteksi kebakaran dimaksudkan untuk
mencegahdanmenanggulangikebakarandalamlingkupkota,lingkungan,dan
bangunan.Sistem proteksi kebakaran mencerminkan layananyangdisepakati
oleh pemangku kepentingan diantaranya yaitu pencegahan kebakaran,
pemberdayaanperanmasyarakat, pemadamkebakarandanpenyelamatan jiwa
danhartabenda.
i. Sistemperparkiran,meliputi:
MembatasidanmenataparkirpadajalandikawasanpasarCiputat;
Menyediaanfasilitasparkirkendaraanpribadidengankonsepparkandride
untukberpindahangkutanditerminaldandistasiun;
Jumlahminimalparkiryangharusdisediakanpadasetiapjeniskegiatanyang
menimbulkan bangkitan perjalanan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
III33
Gambar3.9
PetaRencanPengelolaanAirMinum
III34
Gambar3.10
PetaRencanaPengelolaanAirLimbah
III35
Gambar3.11
PetaRencanaSistemPersampahan
III36
Gambar3.12
PetaRencanaDrainase
III37
Gambar3.13
PetaRencanaPenyediaanPrasaranadanSaranaJaringanJalan
Pejalankaki
III38
Gambar3.14
PetaRencanaJalurSepeda
III39
Gambar3.15
PetaRencanaJalurEvakuasiBencana
III40
BAB4
RENCANAPOLARUANG
WILAYAHKOTA
4.1
RencanaPengembanganKawasanLindung
Rencanapengembangankawasanlindung,meliputi:
a.
kawasanperlindungansetempat;
b. RTH;
c.
kawasanrawanbencanaalam;
d. kawasancagarbudaya.
4.1.1. KawasanPerlindunganSetempat
ataukalidancagarbudayadenganarahanpengembanganmeliputi:
a. kawasan sekitar sempadan sungai atau kali dan saluran pembuang
meliputi Sungai Cisadane, Kali Angke, Sungai Pasanggrahan, Kali Serua,
Kali Ciater, Kali Engram Gintung, Kali Pembuang Parigi, Kali Pembuang
Gintung,KaliCantiga,KaliPembuangLegoso,KaliPembuangBungur,Kali
Kedaung, Kali Baru, Kali Pembuang Pondok Jagung, Kali Cisalak, Kali
Cirompang, Kali Cibarengkok, Kali Pembuang Ciledug, dan kali/saluran
yangterdapatdikawasanpermukiman.
b. kawasansekitarsempadansituyangditetapkansekurangkurangnya
50(limapuluh)meterdarititikpasangtertinggikearahdarat,terdiri
dariSituLegoso,SituPamulang,SituBungur,SituRompong,SituParigi,
Situ Ciledug, Situ Kayu Antap, Situ Pondok Jagung/Rawa Kutuk, Situ
Gintung,danSituPamulang;
IV1
4.1.2. RuangTerbukaHijau(RTH)
Pembangunan dan pengelolaan RTH wilayah perkotaan harus
menjadi substansi yang terakomodasi secara hirarki dalam perundangan
danperaturansertapedomanditingkatnasionaldandaerah/kota.Untuk
tingkatdaerahbaikprovinsimaupunkabupaten/kota,permasalahanRTH
menjadi bagian organik dalam Rencana Tata Ruang Wilayah dan
subwilayahyangdiperkuatolehperaturandaerah.
Perhitungan neraca RTH publik dan privat di Kota Tangerang
Selatan pada dasarnya diturunkan dari total neraca lahan keseluruhan
dengan memperhatikan prosentase kemungkinan pemanfaatan lahan
sebagaiRTHbaikpublikmaupunprivat.
RTH publik adalah ruangruang yang berupa lahanlahan yang
penguasaannya dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
sedangkan RTH privat adalah lahanlahan di dalam kavling yang
IV2
kawasan
sebagai
pelaksanaan
kewajiban
RTHTamanRT
2.
RTHTamanRW
TamanRWadalahtamanyangberfungsiuntukmemenuhi
kebutuhanruangterbukahijaudenganlingkuprukunwarga.RTH
taman RW dimanfaatkan penduduk untuk melakukan berbagai
kegiatansosial.
IV3
3.
RTHTamanKelurahan
4.
RTHTamanKecamatan
5.
RTHTamanKota
RTH taman kota adalah taman yang ditujukan untuk
melayani penduduk satu kota atau bagian wilayah kota. RTH
Taman kota dapat dimanfaatkan penduduk untuk melakukan
berbagaikegiatansosial.TamaninidapatberbentuksebagaiRTH
(lapanganhijau),yangdilengkapidenganfasilitasrekreasi,taman
bermain(anak/balita),tamanbunga,tamankhusus(untuklansia),
fasilitas olah raga terbatas, dan kompleks olah raga. Semua
fasilitastersebutterbukauntukumum.Jenisvegetasiyangdipilih
berupa pohon tahunan, perdu, dan semak yang ditanam secara
berkelompok atau menyebar berfungsi sebagai pohon pencipta
iklimmikroatausebagaipembatasantarkegiatan.
6.
RTHTamanJalan
RTH taman jalan dapat disediakan dengan penempatan
tanaman antara 2030% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai
dengan klas jalan. Untuk menentukan pemilihan jenis tanaman,
IV4
7.
RTHLapanganOlahraga
RTH lapangan olahraga sangat penting keberadaannya
karena untuk menunjang aktifitas penduduk. RTH berupa
lapangan olahraga juga berfungsi sebagai daerah resapan air
terutama bagi daerah sekitarnya, untuk itu lapangan olahraga
harusselaludipertahankankeberadaannya.
8.
RTHHutanKotadanKebunBibit
IV5
9.
RTHTPU
Penyediaan ruang terbuka hijau pada areal pemakaman
disamping memiliki fungsi utama sebagai tempat penguburan
jenasah juga memiliki fungsi ekologis yaitu sebagai daerah
resapan air, tempat pertumbuhan berbagai jenis vegetasi,
penciptaiklimmikrosertatempathidupburungsertafungsisosial
masyarakat disekitar seperti beristirahat dan sebagai sumber
pendapatan.
Untuk penyediaan RTH pemakaman, maka ketentuan
bentukpemakamanadalahsebagaiberikut:
a) ukuranmakam1mx2m;
b) jarakantarmakamsatudenganlainnyaminimal0,5m;
c)
tiap
makam
tidak
diperkenankan
dilakukan
penembokan/perkerasan;
d) pemakaman dibagi dalam beberapa blok, luas dan
jumlah masingmasing blok disesuaikan dengan kondisi
pemakamansetempat;
e) batas antar blok pemakaman berupa pedestrian lebar
150200 cm dengan deretan pohon pelindung disalah
satusisinya;
f)
IV6
10.
RTHSempadanSungai
bagian kiri dan kanan sungai yang memiliki fungsi utama untuk
melindungi sungai tersebut dari berbagai gangguan yang dapat
merusak kondisi sungai dan kelestariannya. Pemanfaatan RTH
daerah sempadan sungai dilakukan untuk kawasan konservasi,
perlindungan tepi kirikanan bantaran sungai yang rawan erosi,
pelestarian, peningkatan fungsi sungai, mencegah okupasi
penduduk yang mudah menyebabkan erosi, dan pengendalian
daya rusak sungai melalui kegiatan penatagunaan, perizinan, dan
pemantauan.
11.
RTHSempadanRelKA
Penyediaan RTH pada garis sempadan jalan rel kereta api
merupakan RTH yang memiliki fungsi utama untuk membatasi
interaksi antara kegiatan masyarakat dengan jalan rel kereta api.
Berkaitan dengan hal tersebut perlu dengan tegas menentukan
lebargarissempadanjalankeretaapidikawasanperkotaan.
RTH/jalurhijausempadanrelkeretaapidapatdimanfaatkan
sebagai pengamanan terhadap jalur lalu lintas kereta api. Untuk
IV7
menjagakeselamatanlalulintaskeretaapimaupunmasyarakatdi
sekitarnya, maka jenis aktivitas yang perlu dilakukan berkaitan
dengan peranan RTH sepanjang rel kereta api adalah sebagai
berikut:
a) Memperkuat pohon melalui perawatan dari dalam, sehingga
jaringankayudapattumbuhlebihbanyakyangakanmenjadi
pohonlebihkuat;
b) Menghilangkan sumber penularan hama dan penyakit serta
menghilangkan tempat persembunyian ular dan binatang
berbahayalainnya;
c)
Memperbaikicitra/penampilanpohonsecarakeseluruhan;
d) Membuatsalurandrainase.
12.
RTHSempadanPipaGas
Sempadan pipa gas sangat berbahaya bagi manusia,
sehinggaRTHpadakawasansempadanpipagasinidimanfaatkan
kawasanjalurhijaudibebaskandariberbagaikegiatanmasyarakat
serta perlu dilengkapi tanda/peringatan untuk masyarakat agar
tidakberaktivitasdikawasantersebut.
13.
RTHSempadanSUTET/SUTT
IV8
14. RTHSempadanSitu
Sempadansituadalahjalurhijauyangterletakditepisitu
yang memiliki fungsi utama untuk melindungi situ dari berbagai
gangguan yang dapat merusak kondisi situ tersebut dan
kelestariannya.PemanfaatanRTHdaerahsempadansitudilakukan
untuk kawasan konservasi, perlindungan tepi situ yang rawan
erosi, pelestarian, peningkatan fungsi situ, mencegah okupasi
penduduk yang mudah menyebabkan erosi, serta pengendalian
daya rusak situ melalui kegiatan penatagunaan, perizinan, dan
pemantauan.
IV9
Tabel4.1
RencanaNeracaRTHPublikdanPrivatKotatangerangSelatanTahun2030
IV 10
Gambar4.1
PetaRencanaPerlindunganSetempat
IV 11
Gambar4.2
PetaRencanaRuangTerbukaHijau
IV 12
Gambar4.3
PetaKawasanRawanBencana
IV 13
4.1.3. KawasanRawanBencanaAlam
Kawasan rawan bencana alam meliputi kawasan rawan bencana banjir,
longsor,radiasinuklir.
Kawasanrawanbencanabanjirmeliputi:
a. KecamatanPondokAren;
b. KecamatanCiputat;
c. KecamatanPamulang.
Kawasanrawanbencanalongsor,meliputi:
a. KecamatanPamulang;
b. KecamatanSetu;
c. KecamatanSerpong;dan
d. KecamatanCiputatTimur.
Pengembangankawasanevakuasibencanabertujuanuntukmemberikan
ruang terbuka yang aman dari bencana alam sebagai tempat berlindung dan
penampunganpenduduksementaradarisuatubencanaalammeliputi:
a. ruang evakuasi bencana skala kota meliputi lapangan bola Cilenggang,
alunalun Kecamatan Pondok Aren, lapangan kantor Kecamatan
Pamulang,lapangankantorKecamatanCiputatTimur,kawasanPuspiptek
danstadionminiCiputat;
b. ruangevakuasibencanaskalalingkungantersebardiseluruhwilayahkota.
4.1.4. KawasanCagarBudaya
Kawasan cagar budaya meliputi bangunan peristiwa Lengkong di
Kecamatan Serpong, tugu pernyataan rakyat Serpong di Kecamatan Setu dan
rumahadatperpaduanbudayaCinadanBetawidiKecamatanCiputat.
IV14
4.2 RencanaKawasanBudidaya
1)
KawasanPerumahan
Pengembangan kawasan peruntukan perumahan direncanakan
KawasanPerdagangandanjasa
Rencana pengembangan kawasan peruntukan perdagangan dan
jasa terdiri dari pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.
Kawasan pasar tradisional meliputi pasar Ciputat di Kecamatan Ciputat,
pasarCiputatPermai,diKecamatanCiputat,pasarJombangdiKecamatan
Ciputat,pasarBintaroSektor2diKecamatanCiputatTimur,pasarSerpong
di Kecamatan Serpong dan pasar Gedung Hijau di Kecamatan Serpong
Utara,
kemudian
pusat
perbelanjaan
meliputi
pengembangan
IV15
3)
KawasanPerkantoran
Kawasanperkantoranmerupakankawasanyangdifungsikanuntuk
KawasanIndustri
Kawasan peruntukan industri meliputi industri besar, industri
menengah dan industri kecil dan mikro. Kegiatan industri besar dapat
dikembangkan di Kecamatan Serpong dan Kecamatan Ciputat Timur
dengan ketentuan kegiatan industri tidak menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan dan kawasan sekitarnya. Kegiatan industri menengah
dikembangkan di Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Setu dan
Kecamatan Ciputat dengan ketentuan kegiatan industri tidak
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kawasan sekitarnya,
kemudiankegiatanindustrikecildanmikrodikembangkanpadakawasan
perumahan dengan ketentuan kegiatan dilengkapi dengan sarana dan
prasaranapengelolaanlimbahdansampahuntukmengurangitimbulnya
dampaknegatifbagilingkungandankawasansekitarnya.
5)
Kawasanpariwisata
Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata, meliputi
pengembanganwisataalamdanrekreasidiarahkandiSungaiCisadane,
Situ Gintung, Situ Ciledug, Situ Pondok Jagung, taman kota dan hutan
kota, pengembangan wisata belanja diarahkan di Kecamatan Pondok
Aren, Kecamatan Serpong, dan Kecamatan Ciputat Timur serta
IV16
KawasanNonHijau
Sebaran kawasan non hijau yang direncanakan ada di Kota
KawasanEvakuasiBencana
Kawasan evakuasi bencana bertujuan untuk memberikan ruang
terbuka yang aman dari bencana alam sebagai tempat berlindung dan
penampungan penduduk sementara dari suatu bencana alam yang
meliputiruangevakuasibencanaskalakotadanruangevakuasibencana
skala lingkungan. Ruang evakuasi bencana skala kota terdiri dari
Lapangan Bola Cilenggang, AlunAlun Kecamatan Pondok Aren, Kantor
Kecamatan Pamulang, Kantor Kecamatan Ciputat Timur, Kawasan
Puspiptek dan Stadion Mini Ciputat, sedangkan ruang evakuasi bencana
skalalingkunganmeliputiKecamatanCiputat,KecamatanSerpongUtara,
Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur,
KecamatanPamulangdanKecamatanSetu.
8)
KawasanPeruntukanSektorInformal
Sebaran ruang bagi kegiatan sektor informal, diantaranya yaitu
IV17
IV18
IV19
Gambar4.4
PetaRencanaRuangEvakuasiBencana
IV20
Gambar4.5
PetaRencanaPolaRuang
IV21
BAB5
PENETAPANKAWASAN
STRATEGISKOTA
5.1
KriteriaKawasanStrategisKota
Kawasan strategis kota merupakan bagian wilayah kota yang penataan
V1
4. Dayadukungdandayatampunglingkunganhidupwilayahkota
5. Ketentuanperaturanperundangundanganterkait.
Kawasan strategis kota ditetapkan dengan kriteria (Sumber: Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman
PenyusunanRencanaTataRuangWilayahKota):
1. Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi
yangadadiwilayahkota
2. Kawasanstrategiskotadapatberhimpitandengankawasanstrategisnasional
dan/atau
kawasan
strategis
provinsi,
namun
harus
memiliki
V2
V3
5.2
sebagai
bagian
dari
kawasan
perkotaan
V4
5.3
PenetapanKawasanStrategisKota
V5
Gambar5.1
PetaKawasanStrategis
V6
BAB6
ARAHAN
PEMANFAATANRUANG
6.1
ArahanPemanfaatanRuang
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota merupakan upaya perwujudan
rencanastrukturruang,polaruang,dankawasanstrategiskotayangdijabarkan
ke dalam indikasi program utama penataan/ pengembangan kota dalam jangka
waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun perencanaan 20 (dua
puluh)tahun.Arahanpemanfaatanruangwilayahkotaberfungsi:
Sebagaiarahanuntuksektordalampenyusunanprogram;
Sebagaiacuanbagimasyarakatdalammelakukaninvestasi.
Arahan pemanfaatan ruang terdiri dari indikasi program utama, indikasi
sumberpendanaan,indikasipelaksanakegiatan,danwaktupelaksanaan.Indikasi
program utama pemanfaatan ruang meliputi indikasi program utama
perwujudanstrukturruangdanindikasiprogramutamaperwujudanpolaruang,
sertaindikasiprogramutamaperwujudankawasanstrategis.
Indikasi program utama memuat usulan program utama, perkiraan
sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan dalam rangka
mewujudkan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang.
Indikasi program utama merupakan acuan utama dalam penyusunan program
VI 1
d. tahapkeempat,padaperiodetahun20262031,diprioritaskanpada
pemantapan.
6.2
KonsepIndikasiProgramUtamaJangkaMenengahLimaTahunan
Indikasi program utama perwujudan sistem pusat kegiatan dan
VI 2
pusatpusat
pelayanan
meliputi
kawasan
pertumbuhanekonomi,pusatperdagangandanpemerintahan;
b. peningkatan jaringan transportasi meliputi peningkatan jalan arteri,
kolektor sekunder, jalan Lingkar Kota, Jalan Poros Kota angkutan
umum,danpembangunanterminal;
c. pengembanganmonorelPuspiptekBandaraSoekarnoHatta;
d. peningkatandanpembangunankawasanparkir;
VI 3
e. peningkatanjaringanenergilistrikmeliputipembangunaninstalasibaru
danpengoperasiankabelbawahtanah;
f. peningkatan jaringan telekomunikasi, meliputi pembangunan jaringan
telekomunikasi, peningkatan kualitas pelayanan, dan pembangunan
telekomunikasi;
g. peningkatanprasaranaairbakudanpelestariansumberdayaair;
h. peningkatanjaringanairminumperpipaanmeliputikapasitasdebitair;
i.
pengembanganfungirencanainduksistemproteksikebakaran.
Pada tahap ketiga, indikasi program utama perwujudan struktur ruang
KotaTangerangSelatandiprioritaskanpada:
a.
pengembanganmonorelPuspiptekBandaraSoekarnoHatta;
d. pemantapankawasanparkir;
e.
pemantapanjaringanenergilistrikmeliputipembangkittenagalistrik,
gardsuinduk,danjaringantransmisi;
VI 4
f.
g.
pemantapanprasaranaairbakudanpelestariansumberdayaair;
j.
pemantapan
TPA,
rehabilitasi
TPS,
peningkatan
pelayanan
l.
pemantapanfungsirencanainduksistemproteksikebakaran
Pada tahap keempat indikasi program utama perwujudan struktur
ruangKotaTangerangSelatandiprioritaskanpada:
a. pemantapanfungsipusatpusatpelayanankota;
b. pemantapan jaringan transportasi meliputi transportasi jalan, jalur
keretaapi,danstasiunkeretaapi;
c. pemantapankawasanparkir;
d. pemantapanjaringanenergilistrikmeliputipembangkittenagalistrik,
garduinduk,danjaringantransmisi;
e. pemantapan jaringan telekomunikasi meliputi jaringan tetap dan
bergerak;
f. pemantapanjaringansumberdayaair,danjaringansungai;
g. pemantapan jaringan air minum perpipaan dan/ atau bukan jaringan
perpipaan;
VI 5
serta
fasilitas
VI 6
VI 7
IndikasiprogramutamaperwujudanpolaruangKotaTangerangSelatan,
padatahapketigadiprioritaskanpada:
a. pemantapan sempadan sungai, sempadan mata air, sempadan rel
kereta api, pembangunan RTH, dan pengelolaan bangunan cagar
budaya;
b. pemantapankawasanperumahandaninfrastrukturdasar;
c. pemantapan
kawasan
peruntukan
lainnya, relokasi
kawasan
VI 8
VI 9
VI 10
Tabel6.1
TahapanPembangunanProgramPemanfaatanRuang
NO
7
8
KOMPONEN
TAHAP1
PERENCANAAN
TAHAP2
TAHAP4
STRUKTURRUANG
Pusatpelayanan
Perwujudanpusatpusat
Pengembanganpusat
Peningkatanfungsipusat
Pemantapanfungsipusat
pelayanan
pusatpelayanan
pusatpelayanan
pelayanankota
SistemJaringan
PengembanganJaringan
Peningkatanjaringan
Peningkatanjaringan
PemantapanJaringan
Transportasi
Transportasi
transportasi
transportasi
Transportasi
SistemJaringan
PengembanganJaringan
Peningkatanjaringan
PemantapanJaringan
PemantapanJaringan
Energi
Energi
energilistrik
Energi
Energi
SistemJaringan
PengembanganJaringan
Peningkatanjaringan
PemantapanJaringan
PemantapanJaringan
Telekomunikasi
Telekomunikasi
telekomunikasi
Telekomunikasi
Telekomunikasi
SistemJaringan
PengembanganJaringan
PeningkatanJaringan
PemantapanJaringan
PemantapanJaringan
SumberDayaAir
SumberDayaAir
SumberDayaAir
SumberDayaAir
SumberDayaAir
SistemJaringanAir
PengembanganJaringanAir
PeningkatanJaringanAir PemantapanJaringanAir
PemantapanJaringanAir
Minum
Minum
Minum
Minum
Minum
SistemJaringanAir
PengembanganJaringanAir
PeningkatanJaringanAir
PemantapanJaringanAir
PemantapanJaringanAir
Limbah
Limbah
Limbah
Limbah
Limbah
Sistem
Pengembangan
Peningkatan
PemantapanPersampahan
PemantapanPersampahan
TAHAP3
VI 11
NO
10
11
KOMPONEN
TAHAP4
Persampahan
SistemJaringan
PengembanganJaringan
PeningkatanJaringan
PemantapanJaringan
PemantapanJaringan
Drainase
Drainase
Drainase
Drainase
Drainase
Sistemproteksi
Peningkatanfungsirencana Pengembanganfungi
Pemantapanfungsi
Pemantapanfungsi
kebakaran
induksistemproteksi
rencanainduksistem
rencanainduksistem
rencanainduksistem
kebakaran
proteksikebakaran
proteksikebakaran
proteksikebakaran
Peningkatan
Pemantapanperlindungan Pemantapanperlindungan
perlindungansetempat
setempat
setempat
PembangunanRTH
PembangunanRTH
PembangunanRTH
PembangunanRTH
Pengelolaanbangunan
Pengelolaanbangunan
Pengelolaanbangunan
Pengelolaanbangunan
cagarbudaya
cagarbudaya
cagarbudaya
cagarbudaya
Pengembangankawasan
Pengembangankawasan Pemantapankawasan
Pemantapankawasan
perumahan
perumahan
perumahan
Pengembangankawasan
Pengembangankawasan
POLARUANG
Perlindungan
setempat
13
Cagarbudaya
14
Rawanbencana
Kawasan
peruntukan
perumahan
Kawasan
Pengendaliandan
pengembangan
perlindungansetempat
perumahan
TAHAP3
Persampahan
RTH
16
TAHAP2
Persampahan
12
15
TAHAP1
PERENCANAAN
VI 12
NO
KOMPONEN
TAHAP1
PERENCANAAN
peruntukan
perdaganganbarangdan
perdagangan
jasa
TAHAP2
TAHAP3
TAHAP4
perdagangandanjasa
barangdanjasa
Kawasan
17
peruntukan
perkantoran
pemerintahan
18
19
20
21
Kawasan
peruntukanindustri
Pengembangandan
peningkatanperkantoran
pemerintahan
Pembangunaninfrastruktur
dasarkawasanperuntukan
industri
Rehabilitasidan
peningkatanfungsi
perkantoran
pemerintahan
Pembangunandan
peningkatanfungsi
infrastrukturdasar
kawasanindustri
Kawasan
Pengembanganfasilitas
peruntukan
pendukungkegiatan
pariwisata
pariwisata
RTNH
Kawasan
Pembangunankawasan
Pembangunankawasan
Pemantapankawasan
peruntukanlainnya
peruntukanlainnya
peruntukanlainnya
peruntukanlainnya
Pengembanganfasilitas
pendukungpariwisata
VI 13
Tabel.6.2
INDIKASIPROGRAM PEMBANGUNAN KOTATANGERANSELATAN TAHUN20112031
TAHAP I
NO
PROGRAM
LOKASI
TAHUN
2011
A.
1.
TAHAP II
2012
2013
Kecamatan Setu
Kecamatan Serpong Utara
Kecamatan Serpong
Kecamatan Pamulang
Kecamatan Ciputat Timur
Kecamatan Ciputat
Kecamatan Pondok Aren
2014
2015
TAHUN
TAHUN
TAHUN
2016-2021
2021-2026 2026-2031
SUMBER
DANA
PELAKSANA
PROGRAM
APBD Kota
Evaluasi RDTR
APBD Kota
APBD Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum
Kementerian
Pekerjaan
Umum
Kementerian
Pekerjaan
Umum
2.
SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI
2. 1. Jaringan Jalan
a. Pengembangan Jalan Tol
APBN
Tol JORR II
APBN
Jalan Moch.Toha
Jalan R.E. Martadinata
Jalan Dewi Sartika
Jalan Ir. Juanda.
APBN
VI 14
APBN /APBD
Prov /APBD
Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum / Dinas
Bina Marga dan
Tata Ruang
Prov / Dinas
Bina Marga Dan
SDA Kota /
Swasta
APBD Prov/
APBD Kota
Dinas Bina
Marga dan Tata
Ruang Prov/
Dinas Bina
Marga Dan SDA
Kota / Swasta
APBD Prov./
APBD Kota
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota
Dinas Bina
Marga dan Tata
Ruang Prov/
Dinas Bina
Marga Dan SDA
Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/Dinas
Bina Marga dan
Tata Ruang
Prov/ Dinas Bina
Marga SDA Kota
VI 15
APBN/APBD
Prov./APBD
Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/Dinas
Bina Marga TR/
Dinas Bina
Marga SDA Kota
APBN/APBD
Prov./APBD
Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Bina Marga TR
Prov/ Dinas Bina
Marga SDA Kota
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Bina Marga TR
Prov/ Dinas Bina
Marga SDA Kota
Kecamatan Ciputat
APBN/ APBD
Prov./ APBD
Kota
Kecamatan Pamulang
APBN/ APBD
Prov./ APBD
Kota
Kecamatan Serpong,
Kecamatan Setu, dan
K
t P dan
d k poros
A
Jalan lingkar
yang
menghubungkan antar pusat
kota
APBD Kota
Kementerian
Perhubungan/
Dishubkominfo
Prov/
Dishubkominfo
Kota
Kementerian
Perhubungan/
Dishubkominfo
Prov/
Dishubkominfo
K
t
Dishubkominfo
APBD Kota /
Swasta
Dishubkominfo/
Swasta
h. Penataan persimpangan
- simpang ruas
jalan
German
Center
boulevard
Kapten
Soebianto,
- simpang ruas Jalan RE
Martadinata, dan
- simpang Jalan Alam
- S
Jl. t Raya Serpong (Ps.
Serpong),
- Jl. Jombang Raya (Ps.
Jombang),
- Jl.
Wr.
Supratman,
(STA. Pd. Ranji)
VI 16
2. 3. Kereta Api
Peningkatan jalur kereta double track
Pembangunan kereta api monorel bandara
Pengembangan jaringan kereta dalam kota
Ciputat
Timur
Serpong
Koridor
yang
menghubungkan
antara koridor dalam
kota yaitu
1. koridor Serpong Tangerang
2. koridor Serpong
Bogor
3. koridor Ciputat - DKI
Jakarta
4. koridor BSD Ratu
Plaza,Jakarta Pusat
5. koridor
BSD
Harmoni
melalui
j l
T l J k t
APBN
Kementerian
Perhubungan
APBN
Kementerian
Perhubungan
Tangerang Jakarta
Serpong Merak
APBN
APBD Kota /
Swasta
Stasiun Serpong,
Stasiun
Rawa Buntu, Stasiun Jurang
Mangu, Stasiun Sudimara,
Stasiun Pondok Ranji
APBN
Kementerian
Perhubungan
APBD Kota/
Swasta
Dishubkominfo /
Swasta
2. 4. Angkutan Udara
Kementerian
Perhubungan
Dishubkominfo /
Swasta
VI 17
3.
APBN
Kementrian
Pertahanan/
Kementrian
Perhubungan/
Swasta
Swasta
Swasta
APBN
APBN
APBN
APBN
APBD Kota
APBN/ APBD
Kota
PGN dan
Pertamina
PLN
PLN
PLN
Dinas
Kebersihan dan
Pertamanan
PLN / Dinas
Kebersihan dan
Pertamanan
APBD Kota/
Swasta
Dishubkominfo/
Swasta
APBD
Kota/Swasta
APBD Kota/
Swasta
APBD Kota
Dishubkominfo /
Dinas Bina
Marga dan SDA/
S
t
Dishubkominfo
/
4.
5.
APBD Kota/
Swasta
VI 18
Swasta
Dinas Informasi
dan Komunikasi
Dishubkominfo
/Dinas Bina
Marga dan SDA/
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota
Revitalisasi situ
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota
APBD Kota/
Swasta
APBD Kota/
Swasta
PDAM/ Swasta
APBD Kota/
Swasta
6.
SISTEM INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
6. 1. Air Minum
Pengembangan sistem penyediaan air
minum perpipaan
VI 19
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Prov/ Dinas
Bina Marga
dan SDA Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Propinsi/ Dinas
Bina Marga dan
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Propinsi/ Dinas
Bina Marga dan
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Propinsi/ Dinas
Bina Marga dan
6. 2. Air Limbah
Pengembangan sistem air limbah domestik
dengan sistem setempat
APBD Kota
/Swasta
BLHD/ Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Swasta
APBD Kota
Dinas
Kebersihan,
Pertaanan dan
Pemakaman/
Dinas Tata Kota
dan Bangkim
APBD Kota/
Swasta
APBD Kota/
Swasta
BLHD/ Swasta
Kecamatan Setu
APBN/ APBD
Kota
Disetiap kelurahan
APBD Kota
Disetiap kelurahan
APBN/ APBD
Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas Tata Kota
dan Bangkim
Kementerian
6. 3. Persampahan
Optimalisasi TPA Cipeucang
VI 20
BLHD, Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Swasta
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas Tata Kota
dan Bangkim
APBD Kota
APBN/ APBD
Kota
6. 4. Drainase
Penataan kembali sempadan sungai dan situ Situ Legoso Situ Pamulang
Situ Bungur Situ Rompong
Situ Parigi Situ Ciledug Situ
Kayu Antap Situ Pondok
Jagung Situ Gintung, Sungai
Cisadane, Kali Angke dan Kali
Pesangrahan
Pembangunan, peningkatan, dan
Tersebar
di seluruh wilayah
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota
APBN/ APBD
Kota/ Swasta
APBN/APBD
Kota
APBN/APBD
Kota
APBN/APBD
Prov/APBD
Kota
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Bappeda
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Prov/ Dinas
Bina Marga
dan
SDA Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Propinsi/ Dinas
Bina Marga dan
Kementrian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Bina Marga dan
SDA/Bappeda
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
tata Kota
danBangkim/
Dinas Bina
VI 21
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Bina Marga dan
TR Prov/ Dinas
Bina Marga dan
SDA
APBD Kota
Dishubkominfo
APBD Kota
Dishubkominfo
APBD Kota
Dinas Bina
Marga dan SDA
APBD Kota
Dinas Bina
Marga dan SDA
Badan
Penanggulanga
n Bencana
Daerah
6. 8. Proteksi Kebakaran
Peningkatan dan pengembangan
prasarana dan sarana kebakaran
APBD Kota
Dinas Pemadam
Kebakaran
APBD Kota
APBN/ APBD
Kota
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pemadam
Swasta
APBD Kota
Swasta
Dishubkominfo
APBD Kota/
Swasta
Dishubkominfo/
swasta
6. 9. Perparkiran
B.
VI 22
1. 2.
APBN dan
Kementerian
APBD Propinsi Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan Prov
Sungai
Cisadane,
Kali
Angke, Kali Pasanggrahan,
Kali Serua, Kali Ciater, Kali
Engram
Gintung,
Kali
Pembuang Parigi,
Kali
Pembuang Gintung, Kali
Cantiga, Kali Pembuang
Legoso, Kali Pembuang
Bungur, Kali Kedaung, Kali
Baru,
Kali
Pembuang
Pondok
Jagung,
Kali
Cisalak, Kali Cirompang, Kali
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Prov/
DinasBina
Marga dan
SDA dan
BLHD
APBD Kota
APBD Kota
dan Swasta
APBD Kota/
Swasta
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
BLHD/ Swasta
Setiap PPK
APBD Kota
VI 23
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
1. 3.
APBD Kota/
Swasta
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
BLHD/ Swasta
APBD Kota
APBD Kota
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman
Dispora
APBD Kota
Dinas
Budpar
APBD Kota
APBD Kota
Dinas Dinas
Bina Marga dan
SDA
Dinas Dinas
Bina Marga dan
SDA/
Penanggulanga
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
APBD Kota
APBD Kota/
Swasta
1. 4.
2.
KAWASAN BUDIDAYA
2. 1.
Kawasan Perumahan
2. 2.
VI 24
2. 3.
Di setiap kecamatan
APBD Kota/
Swasta
PD Pasar/
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Kecamatan
Ciputat,serpong,pd. Aren
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
APBD Kota
APBD Kota
Setda Bagian
Pertanahan/
Dinas Tata Kota
dan Bangkim
APBD Kota
Setda Bagian
Pertanahan/
Dinas Tata Kota
dan Bangkim
Kecamatan Ciputat
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Bina Marga TR
Prov/ Dinas
Tata Kota dan
APBD Kota/
Masyarakat
Disperindag/
Masyarakat
APBD Kota/
Swasta
Disperindag/
Swasta
2. 4.
VI 25
Sungai
Cisadane, dan
Situ Gintung , Situ Ciledug,
Rawa Kutuk
Penataan dan pengembangan wisata belanja Kecamatan Serpong,
Kecamatan Serpong Utara,
Kecamatan Pondok Aren dan
Kecamatan Ciputat Timur
Rencana Induk Pariwisata
Kota Tangerang Selatan
APBD Kota
/Swasta
Dinas
Pariwisata/
Swasta
Dinas
Pariwisata/
Disperindag/Din
as KUKM/
Dinas Budpar/
Bappeda
APBD Kota
Perencanaan RTNH
APBD Kota/
Swasta
APBD
Kota/Swasta
APBD Kota
Dinas
Kebersihan
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas /
Kebersihan
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas Tata
Ruang dan
Dinas Bina
Marga dan SDA
APBN/ APBD
Kota
Kemenpora/
Dispora/
Dinas
APBN, APBD
Prov. APBD
Kota
Dinas Bina
Marga dan SDA/
Damkar/
Penanggulanga
n Bencana
Disperindag/
Masyarakat
2. 8.
APBD Kota/
Masyarakat
APBD Kota
/Swasta
2. 7.
Disperindag/
Swasta
Kawasan Pariwisata
Pengembangan rekreasi dan wisata alam
2. 6.
APBD Kota/
Swasta
VI 26
Pusat
Perdagangan
kecamatan
Pamulang,
Kecmatan Setu, Kecamatan
Ciputat, Kecamatan Ciputat
Timur dan Kecamatan Pondok
Aren; Sektor 9 Bintaro Jaya;
kawasan stasiun yang berada
di kota; pasar modern Bumi
Serpong Damai Kecamatan
Serpong; Taman Jajan Bumi
Serpong Damai Kecamatan
Serpong
Tersebar di seluruh wilayah
APBN/APBD
Prov./ APBD
Kota
Kementerian
Perindusteri
an/Disperind
ag/ Dinas
KUKM
APBD Kota
Disperindag/
Dinas KUKM
Pengembangan hortikultura
APBD Prov./
APBD Kota/
Swasta/
Masyarakat
Dinas Pertanian
Prov. Dinas
Pertanian Kota/
Swasta/
Masyarakat
APBD Prov./
APBD Kota/
Swasta/
Masyarakat
Dinas Pertanian
Prov. Dinas
Pertanian Kota/
Swasta/
Masyarakat
APBD Prov./
APBD Kota/
Swasta/
Masyarakat
Dinas Pertanian
Prov. Dinas
Pertanian Kota/
Swasta/
Masyarakat
2 10
Kawasan Peternakan
Pengembangan peternakan
VI 27
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota
Kementerian
Diknas,
Kementerian
Agama/ Dinas
Pendidikan
APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota/ Swasta/
Masyarakat
APBN/ APBD
Kota
Kementrian
Agama/ Dinas
PU dan TR/
Dinas Tata kota
d
B
ki
Kementerian
APBD Kota
APBD Prov./
APBD
Kota/Swasta
Disperindag
Prov/
Disperindag/ PD
Pasar Kota
APBN/APBD
Prov/APBD
Kota/Swasta
Kementerian
Perhubungan/
Kementerian
Polhukam/
Dishubkominfo
Prov/
Dishubkominfo
Kota/ Dinas Tata
Kota dan
Bangkim/
B
d /
Kecamatan Pamulang
VI 28
Kesehatan/
Dinas
Kesehatan
Dinas Tata Kota
dan Bangkim
APBN
Kementeri
an
Polhukam
APBN/ APBD
Kota
Satpol PP,
Polisi, TNI,
- sepanjang
jalan
raya
serpong
Kecmatan
Serpong dan Kecamatan
Serpong Utara
- kawasan sekitar CBD Bumi
Serpong Damai Kecamatan
Serpong
- kawasan
sekitar
CBD
Bintaro Kecamatan Pondok
Aren
- kawasan
Alam
Sutra
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Pusat pemerintahan kota di
Strategis Kota dari sudut kepentingan sosial Kecamatan Ciputat
dan budaya
APBD Kota
APBD Kota
APBD Kota
C.
VI 29
- sepanjang
jalan
raya
serpong
Kecmatan
Serpong dan Kecamatan
Serpong Utara
- kawasan sekitar CBD Bumi
Serpong Damai Kecamatan
Serpong
- kawasan
sekitar
CBD
Bintaro Kecamatan Pondok
Aren
- kawasan
Alam
Sutra
Pengembangan Kawasan Strategis Kota dari Pusat pemerintahan kota di
sudut kepentingan sosial dan budaya
Kecamatan Ciputat
APBD Kota
APBD Kota
APBD Kota
WALIKOTATANGERANGSELATAN
Hj.AIRINRACHMIDIANY
VI 30
BAB7
KETENTUANPENGENDALIAN
PEMANFAATANRUANG
VII 1
d. ketentuankhusussesuaidengankaraktermasingmasingzona.
Ketentuanumumperaturanzonasiditerapkanklasifikasizonasiyangmeliputi:
a. ketentuanumumperaturanzonasistrukturruang;
b. ketentuanumumperaturanzonasipolaruang;dan
c. ketentuanumumperaturanzonasikawasanstrategiskota.
7.1 KetentuanUmumPeraturanZonasiStrukturRuang
Pengendalian ruang lebih banyak ditekankan kepada pengendalian pola
ruang. Namun demikian dalam pewujudkan struktur ruang sebagai bagian dari
RTRWdirasakanperlupulaadanyasuatupedomanpengendaliannyasehinggawujud
ruang yang dihasilkan tidak menyalahi atau melanggar dari rencana yang ada.
Ketentuan umum pengendalian struktur ruang ini diharapkan dapat dipergunakan
sebagai pedoman dalam mengendalikan perwujudan struktur ruang. Ketentuan
umumperaturanzonasistrukturruangterdiriatas:
a.
ketentuanumumperaturanzonasisistempusatpelayanan;
b. ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringantransportasi;
c.
ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringanenergidankelistrikan;
d. ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringantelekomunikasi;
e.
ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringansumberdayaair;
f.
ketentuanumumperaturanzonasisisteminfrastrukturperkotaaan.
7.1.1 KetentuanUmumPeraturanZonasiUntukPusatPelayanan
Ketentuanumumperaturanzonasiuntukpusatpelayanan,meliputi:
a.
ketentuanumumperaturanzonasiPusatPelayananKota(PPK);
b. ketentuanumumperaturanzonasiSubpusatPelayananKota(SPK);
c.
ketentuanumumperaturanzonasiPelayananLingkungan(PL).
VII 2
VII 3
d. intensitaspemanfaatanruangSPKmeliputi:
1. KDBmaksimalsebesar60(enampuluh)persen;
2. KLBmaksimal7,2(tujuhkomadua);dan
3. KDHminimalsebesar10(sepuluh)persen.
3. KetentuanumumperaturanzonasiPLmeliputi:
a.
kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputiindustri,bengkelalatberat,dan
kegiatankegiatan yang mengganggu kenyamanan serta menimbulkan
pencemaran.
d. intensitaspemanfaatanruangPLmeliputi:
1. KDBmaksimal60(enampuluh)persen;
2. KLBmaksimal4(empat);dan
3. KDHminimalsebesar10(sepuluh)persen.
7.1.2 KetentuanUmumPeraturanZonasiJaringanTransportasi
Ketentuanumumperaturanzonasiuntukjaringantransportasi,meliputi:
jaringan rel kereta api, jaringan jalur monorail dan stasiun kereta api;
dan
1. Ketentuanumumperaturanzonasiuntukjaringanjalandanterminalmultimoda
VII 4
meliputi:
a. kegiatanyangdiperbolehkanmeliputi:
1.
2.
kegiatanyangmengikutiruangmilikterminalmultimoda,ruangmanfaat
terminalmultimoda,danruangpengawasanterminalmultimodasesuai
denganketentuanperaturanperundangundangan.
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputi:
1.
2.
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputikegiatanperdagangan,jasadan
kegiatanlainnyayangmenganggukelancaranaruslalulintas;dan
d. intensitas pemanfaatan jaringan jalan meliputi jalur hijau pada ruang milik
jalandenganKDHpalingrendah20(duapuluh)persen.
2. Ketentuan umum peraturan zonasi untuk jalur jaringan rel kereta api jaringan
jalurmonoraildanstasiunkeretaapimeliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan sarana penunjang
keselamatanperkeretaapian;
VII 5
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputi;
1.
2.
kepentingan
operasi
dan
keselamatan
transportasi
perkeretaapian;dan
d. intensitas pemanfaatan jaringan jalur kereta api disesuaikan dengan
peraturanperundanganyangberlaku.
3. Ketentuanperaturanzonasiuntukjaringantransportasiudarameliputi:
a. kegiatanyangdiperbolehkanmeliputi:
1. kegiatan navigasi dan kegiatan komunikasi penerbangan; kegiatan
kegiatan perhotelan, kuliner, perparkiran, perawatan yang menunjang
secaralangsungatautidaklangsungkegiatanbandarudarakhususpada
daerahlingkungankerjabandarudarakhusus;dan
2. kegiatan pendaratan, lepas landas, penyelamatan penerbangan pada
KawasanKeselamatanOperasiPenerbangan(KKOP)danRTH.
b. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi sekolah, rumah sakit, kegiatan
yang menimbulkan asap, menghasilkan cahaya, menggunakan frekuensi
radio yang mengganggu komunikasi penerbangan, melintasi landasan dan
kegiatanlainyangmengganggukeselamatanpenerbangan;dan
VII 6
c. intensitaspemanfaatanjaringantransportasiudarameliputiKDB40(empat
puluh) persen dan KLB menyesuaikan dengan peraturan ketinggian dalam
peraturanperundangan.
7.1.3. KetentuanUmumPeraturanZonasiSistemJaringanEnergidanKelistrikan
Ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringanenergidankelistrikanmeliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi pembangunan prasarana dan sarana
jaringan transmisi tenaga listrik, kegiatan penunjang sistem jaringan transmisi
tenagalistrik,danpenghijauan;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemakaman,
pertanian, kemasyarakatan, olah raga, rekreasi, perparkiran, dan kegiatan lain
yang bersifat sementara dan tidak permanen dan tidak mengganggu fungsi
sistemjaringantransmisitenagalistrik;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b yang dapat mengganggu fungsi sistem
jaringantransmisitenagalistrik;
d. zonabebasberjarakminimal20meterdiluarsekelilinggarduindukdandilarang
untukbangunandankegiatanyangmenggangguoperasionalgarduinduk.
7.1.4 KetentuanUmumPeraturanZonasiSistemJaringanTelekomunikasi
Ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringantelekomunikasimeliputi:
a.
VII 7
keselamatanmanusia,lingkungansekitarnyadanyangtidakmengganggufungsi
sistemjaringantelekomunikasi;
c.
untukketinggiantowerdibawah60meter,jaraktowerdaribangunanterdekat
diperbolehkan10meter.
7.1.5 KetentuanUmumPeraturanZonasiSistemJaringanSumberdayaAir
Ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringansumberdayaair,meliputi:
a.
VII 8
7.1.6 KetentuanUmumPeraturanZonasiSistemInfrastrukturPerkotaan
Ketentuanumumperaturanzonasisisteminfrastrukturperkotaan,meliputi:
a. ketentuanumumperaturanzonasisistempenyediaanairminum;
b. ketentuanumumperaturanzonasisistempengelolaanairlimbah;
c. ketentuanumumperaturanzonasisistempersampahan;
d. ketentuanumumperaturanzonasisistemdrainase;
e. ketentuan umum peraturan zonasi prasarana dan sarana jaringan jalan
pejalankaki;
f. ketentuan umum peraturan zonasi prasarana dan sarana jaringan jalur
sepeda;
g. ketentuanumumperaturanzonasijalurevakuasibencana;
h. ketentuanumumperaturanzonasisistemproteksikebakaran;
i. ketentuanumumperaturanzonasisistemperparkiran.
(1) Ketentuanumumperaturanzonasisistempenyediaanairminum,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan bangunan
pengambilan air, penghijauan dan pembangunan prasarana dan sarana
sistempenyediaanairminum;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain yang
tidak mengganggu keberlanjutan fungsi penyediaan air minum,
mengakibatkan pencemaran air baku dari air limbah dan sampah, dan
mengakibatkankerusakanprasaranadansaranapenyediaanairminum;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang mengganggu
keberlanjutanfungsipenyediaanairminum,mengakibatkanpencemaranair
baku dari air limbah dan sampah, dan mengakibatkan kerusakan prasarana
dansaranapenyediaanairminum.
(2) Ketentuanumumperaturanzonasisistempengelolaanairlimbah,meliputi:
VII 9
VII 10
VII 11
Ketentuanumumperaturanzonasisistemperparkiran,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi pembangunan fasilitas perparkiran,
pembangunanprasaranadansaranapenunjangperparkiran,penghijauan;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pendirian bangunan
secara terbatas untuk menunjang kegiatan perparkiran dan tidak
mengganggukelancarankegiatanperparkiran;
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputikegiatanselainpadahurufadan
byangdapatmengganggukelancarankegiatanperparkiran.
VII 12
7.2
KetentuanUmumPeraturanZonasiPolaRuang
Ketentuan umum peraturan zonasi pola ruang sebagaimana, meliputi
ketentuanumumperaturanzonasikawasanlindungdanketentuanumumperaturan
zonasi kawasan budi daya. Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan lindung,
meliputi:
a. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperlindungansetempat;
b. ketentuanumumperaturanzonasiRTH;
c. ketentuanumumperaturanzonasikawasancagarbudaya;
d. ketentuanumumperaturanzonasikawasanrawanbencanaalam.
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanbudidaya,meliputi:
a. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperumahan;
b. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperdagangandanjasa;
c. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperkantoranpemerintahan;
d. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanindustri;
e. ketentuanumumperaturanzonasikawasanpariwisata;
f. ketentuanumumperaturanzonasikawasanRTNH;
g. ketentuanumumperaturanzonasikawasanruangevakuasibencana;
h. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanruangbagikegiatan
sektorinformal;
i.
ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanlainnya.
7.2.1 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPerlindunganSetempat
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperlindungansetempat,meliputi:
a. ketentuanumumperaturanzonasisempadansitu;
b. ketentuanumumperaturanzonasisempadansungai.
VII 13
Ketentuanumumperaturanzonasisempadansitudan/atautandonair,meliputi:
a. kegiatanyangdiperbolehkanberupakegiatanpemanfaatankawasansekitar
situdantendonairuntukRTH,kegiatanolahraga,kegiatanpariwisata,dan
penelitian;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain
sebagaimanadimaksudpadahurufayangtidakmengganggufungsikawasan
sekitar situ dan tendon air sebagai kawasan perlindungan setempat dan
kualitaslingkungandikawasansekitarsitu;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan budi daya termasuk
mendirikan bangunan, kecuali bangunan yang menunjang fungsi kawasan
dan/atau bangunan yang merupakan bagian dari suatu jaringan atau
transmisibagikepentinganumum.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangsempadansitudan/atautandonair,
meliputi:
a.
KDBmaksimal10(sepuluh)persen;
b. KLBmaksimal0,2(nolkomadua);
c.
Tinggibangunanmaksimal1(satu)lantai;
d. KDHminimal80(delapanpuluh)persen;
e.
batassempadansitudan/atautandonairditetapkansekurangkurangnya
50(limapuluh)meterdarititikpasangtertinggikearahdarat.
Ketentuanumumperaturanzonasiuntuksemapadansungai,meliputi:
a.
VII 14
danbangunanpengambilandanpembuanganair,danbangunanpenunjang
sistemprasaranakota;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain
sebagaimana dimaksud pada huruf a yang tidak mengganggu fungsi
sempadan sungai sebagai kawasan perlindungan setempat dan kualitas
lingkungandisempadansungai;
c.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangsempadansungai,meliputi:
a.
KDBmaksimal10(sepuluh)persen;
b. KLBmaksimal0,2(nolkomadua);
c.
Tinggibangunanmaksimal1(satu)lantai;
d. KDHminimal80(delapanpuluh)persen;
e.
batassempadansungaiyangpalingrendahdisesuaikandenganketentuan
yangditetapkan.
7.2.2 KetentuanUmumPeraturanZonasiRTH
KetentuanumumperaturanzonasiRTHmeliputi:
a. kegiatanyangdiperbolehkanmeliputiRTH,kegiatanrekreasidanolahraga;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi bangunan penunjang
kegiatanrekreasidanfasilitasumumdengansyarattidakmengganggufungsi
danperuntukanRTHsebagaikawasanlindungkota;
VII 15
7.2.3 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanCagarBudaya
Ketentuanumumperaturanzonasikawasancagarbudayameliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan berupa kegiatan penelitian, kegiatan
pendidikan,kegiatansosialbudaya,dankegiatanpariwisata;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pemanfaatan ruang
secara terbatas untuk bangunan pengawasan dan kegiatan selain
sebagaimanadimaksudpadahurufayangtidakmengganggufungsikawasan
cagarbudayasebagaikawasanlindung;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang dapat merusak
kekayaan budaya yang berupa bangunan bersejarah, pendirian bangunan
yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan, pemanfaatan ruang yang dapat
mengganggu kelestarian lingkungan di sekitar peninggalan bangunan
bersejarah, dan/atau pemanfaatan ruang yang dapat mengganggu upaya
pelestarianbudayamasyarakatsetempat.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasancagarbudaya,meliputi:
a. KDBmaksimal40(empatpuluh)persen;
b. KLBmaksimal2,4(duakomaempat);
VII 16
c. Tinggibangunanmaksimal2(lantai)lantai;
d. KDHminimal20(duapuluh)persen.
7.2.4 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanRawanBencana
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan rawan bencana berupa
ketentuan umum peraturan zonasi bencana banjir, longsor, dan gempabumi
,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan penghijauan, pembangunan
prasaranadansaranauntukmeminimalkanakibatbencanabanjir;
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputikegiatanpembangunan
secara terbatas untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana dan
perlindungankepentinganumum;
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanselainyangtercantumdiatas.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanrawanbencana,meliputi:
a. KDBmaksimum60(enampuluh)persen;
b. KLBmaksimum1,8(satukomadelapan);
c. tinggibangunanmaksimum3(tiga)lantai;
d. KDHminimum15(limabelas)persen.
7.2.5 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPerumahan
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan perumahan berupa ketentuan
umum peraturan zonasi perumahan kepadatan tinggi dan perumahan kepadatan
sedangmeliputi:
VII 17
VII 18
7.2.6 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPerdagangandanJasa
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperdagangandanjasa,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan untuk kegiatan perdagangan, jasa keuangan,
jasaperkantoranusahadanprofesional,jasahiburandanrekreasisertajasa
kemasyarakatan serta kegiatan pembangunan prasarana dan sarana umum
pendukung pada blok komersial dan jalan nasional meliputi kegiatan
pemanfaatan ruang untuk kegiatan perdagangan dan jasa skala regional,
pada jalan provinsi meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan
perdagangandanjasaskalaregionaldanskalakota,padajalankotameliputi
kegiatanpemanfaatanruanguntukkegiatanperdagangandanjasaskalakota
danskalalokal;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan
ruanguntukmendukungkegiatanperdagangandanjasaskalaregional,skala
kota dan lokal seperti rumah susun, apartemen, sarana pendidikan, sarana
kesehatan,rekreasi,saranaolahraga;dan
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksudpadahurufadanhurufb.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanperdagangandanjasa
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)meliputi:
a. KDBmaksimal70(enampuluh)persen;
b. KLBmaksimal8(delapan);
c. tinggi bangunan pada blok komersial minimal 3 (tiga) lantai dan maksimal
tinggibangunansesuaiperaturanperundangan;dandan
d. KDHminimal10(sepuluh)persen.
7.2.7 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPerkantoran
VII 19
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperkantoranpemerintahan,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan pembangunan perkantoran pemerintahan, serta kegiatan
pembangunanprasaranadansaranaumumpendukungperkantoranseperti
sarana pejalan kaki yang menerus, sarana olahraga, sarana peribadatan,
sarana perparkiran, sarana kuliner, sarana transportasi umum, ruang
terbuka, dan jaringan utilitas perkantoran yang dilengkapi aksesibilitas bagi
penyandangcacat;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan
ruanguntukmendukungkegiatanperkantoranpemerintahan;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain yang dimaksud
diatas.
Ketentuan umum intensitas pemanfaatan ruang kawasan perkantoran
pemerintahan,meliputi:
a. KDBmaksimal50(limapuluh)persen;
b. KLBmaksimal3,2(tigakomadua);
c. Tinggibangunanminimal2(dua)lantaidanmaksimaltinggibangunansesuai
peraturanperundangan;
d. KDHminimal20(duapuluh)persen.
7.2.8 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanIndustri
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanindustri,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan pembangunan industri dan fasilitas penunjang industri dengan
memperhatikan konsep eco industrial park meliputi perkantoran industri,
terminalbarang,pergudangan,tempatibadah,fasilitasolahraga,wartel,dan
VII 20
7.2.9 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPariwisata
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanpariwisata,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan pembangunan pariwisata dan fasilitas penunjang pariwisata,
kegiatan pemanfaatan potensi alam dan budaya masyarakat sesuai dengan
dayadukungdandayatampunglingkungan,kegiatanperlindunganterhadap
peninggalankebudayaanmasalampau(heritage);
VII 21
7.2.10 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanRTNH
KetentuanumumperaturanzonasikawasanRTNH,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan berlangsungnya aktifitas masyarakat, kegiatan olahraga, kegiatan
rekreasi,kegiatanparkir,penyediaanplasa,monumen,evakuasibencanadan
landmark;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan
ruang untuk sektor informal secara terbatas untuk menunjang kegiatan
sebagaimanadimaksudhurufasesuaidenganKDByangditetapkan;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksudpadahurufadanb.
KetentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanRTNH,meliputi:
a. KDBmaksimal10(sepuluh)persen;
b. KLBmaksimal0,4(nolkomaempat);
VII 22
c. tinggibangunanmaksimal2(dua)lantai;dan
d. KDHminimal10(sepuluh)persen.
7.2.11 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanRuangEvakuasiBencana
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanruangevakuasibencana,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan pembangunan prasarana dan sarana evakuasi bencana,
penghijauan, dan pembangunan fasilitas penunjang keselamatan orang dan
menunjangkegiatanoperasionalisasievakuasibencana;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan
ruangsecaraterbatasuntukmenunjangkegiatanevakuasibencana;dan
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain dimaksud pada
hurufadanb.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanruangevakuasibencana,
meliputi:
a. KDBmaksimum50(limapuluh)persen;
b. KLBmaksimum0,8(nolkomadelapan);
c. Tinggibangunanmaksimum2(dua)lantai;
d. KDHminimum20(duapuluh)persen.
VII 23
7.2.13 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPeruntukanLainnya
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanlainnya,meliputi:
a. Ketentuanumumperaturanzonasipertanian;
b. Ketentuanumumperaturanzonasipelayananumum;
c. Ketentuan umum peraturan zonasi peruntukan penunjang Bandar Udara
khusus;
d. KetentuanumumperaturanzonasiBandarUdarakhusus;
e. Ketentuanumumperaturanzonasipertanahandankeamanannegara.
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanpertanianmeliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang berupa
kegiatan pertanian, pembangunan prasarana dan sarana penunjang
pertanian,kegiatanpariwisata,kegiatanpenelitiandanpenghijauan;
VII 24
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputipermukimanpenduduk
maksimal25(duapuluhlima)persendariluaskawasanpertanian;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang mengakibatkan
terganggunyakegiatanpertanian.
d. intensitaspemanfaatanruangkawasanpertanianmeliputi:
1. KDBmaksimal30(tigapuluh)persen;
2. KLBmaksimal1,2(satukomadua);
3. Tinggibangunanmaksimal4(empat)lantai;
4. KDHminimal10(sepuluh)persen.
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pelayanan umum diarahkan dengan
ketentuansebagaiberikut:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan untuk
prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan sesuai dengan skala
pelayananyangditetapkan,danprasaranadansaranaperibadatan,terminal,
TPA, penghijauan serta kegiatan pembangunan fasilitas penunjang kawasan
pelayananumum;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pemanfaatan ruang
secara terbatas untuk mendukung kegiatan pendidikan, kesehatan, dan
peribadatan;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksudpadahurufadanb.
d. intensitaspemanfaatanruangkawasanpelayananumummeliputi:
1. KDBmaksimal60(enampuluh)persen;
2. KLBmaksimal4(empat);
3. Tinggibangunanmaksimal8(delapan)lantai;
4. KDHminimal10(sepuluh)persen.
VII 25
VII 26
7.3
KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanStrategis
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanstrategiskota,meliputi:
VII 27
VII 28
c. Tinggibangunanminimal3(tiga)lantaidanketinggianmaksimaldisesuaikan
denganperaturanperundangan;
d. KDHminimal10(sepuluh)persen.
VII 29
VII 30
Tatacarapemberianizinpenggunaanpemanfaatantanah,meliputi:
a. izinpenggunaanpemanfaatantanahdiberikanberdasarkanizinlokasi;
b. izin penggunaan pemanfaatan tanah merupakan dasar untuk permohonan
mendirikan bangunan pemohon mengajukan permohonan kepada instansi
yangditetapkandenganmelengkapisemuapersyaratan;
c. instansi tersebut mempersiapkan perencanaan atas lokasi yang dimohon
terkaituntukdibahasdandikoreksi;
d. apabila usulan lokasi yang dimohonkan diperkirakan mempunyai dampak
penting,pelaksanaanyasesuaidenganketentuanperaturanperundangan.
Tatacarapemberianizinmendirikanbangunan,meliputi:
a. izin mendirikan bangunan diberikan berdasarkan rencana detail tata ruang
danperaturanzonasi;
b. selamarencanadetailtataruangkotadanperaturanzonasibelumada,maka
izin mendirikan bangunan dapat diberikan berdasarkan rencana tata ruang
wilayahkotadanketentuanumumperaturanzonasi;
c. pemohonmengajukanpermohonankepadainstansiyangditetapkandengan
melengkapisemuapersyaratan;
d. instansi sebagaimana tersebut pada huruf c mempersiapkan perencanaan
ataslokasiyangdimohonterkaituntukdibahasdandikoreksi;
e. apabila usulan lokasi yang dimohonkan diperkirakan mempunyai dampak
penting,pelaksanaanyasesuaidenganketentuanperaturanperundangan;
f. izin mendirikan bangunan merupakan dasar dalam mendirikan bangunan
dalam rangka pemanfaatan ruang sesuai fungsi yang telah ditetapkan dan
rencana teknis bangunan gedung yang telah disetujui oleh pemerintah
daerahkota.
VII 31
Izinlainberdasarkanperaturanperundanganmerupakanizinyangdiberikan
untuk kegiatan pemanfaatan ruang sesuai peraturan perundangan. Perizinan
dilaksanakan oleh walikota. Ketentuan perizinan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuanperaturanperundangan.
Ketentuanumuminsentifdandisinsetif,meliputi:
a. mendorong dan/atau merangsang pembangunan yang sejalan dengan
rencanatataruang;
b. menghambat dan/atau membatasi pembangunan yang tidak sesuai dengan
rencanatataruang;dan
c. memberi peluang kepada masyarakat dan pengembangan untuk partisipasi
dalampembangunan.
Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dilakukan oleh instansi
berwenang sesuai dengan kewenangannya. Perangkat atau mekanisme insentif
berupa:
a. keringanan pajak, pengurangan retribusi, pemberian kompensasi, subsidi
silang,imbalan,sewaruang,danurunsaham;
b. pembangunansertapengadaaaninfrastuktur;
c. kemudahanprosedurperizinan;
d. pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta dan/atau pemerintah
daerah
Perangkatataumekanismedisinsentifberupa:
a. pengenaan pajak yang tinggi disesuaikan dengan besarnya biaya yang
dibutuhkanuntukmengatasidampakyangditimbulkanakibatpemanfaatan
ruang;
b. pembatasan penyediaan infrastruktur, pengenaan kompensasi, penalti, dan
pensyaratankhususdalamperizinan.
VII 32
Dalamrangkamendorongterwujudnyastrukturdanpolaruangwilayahkota,
insentif diberikan pada kawasan yang didorong perkembangannya, kawasan pusat
kota dan kawasan strategis kota. Bentuk insentif yang diberikan pada kawasan
kawasan,meliputi:
a. reduksi biaya retribusi iklan bagi sektor swasta yang mengelola RTH yang
beradapadaruangruangpublik;
b. kemudahan perizinan pengembangan kawasan sesuai dengan fungsi yang
telahditetapkan;
c. kemudahan perizinan bagi sektor dunia usaha yang melakukan peremajaan
terhadapkawasan;
d. penyediaan pelayanan jaringan utilitas dan prasarana dasar kawasan;
dan/atau
e. penyediaanjalanaksesyangmemadai.
Untuk
menghambat
perkembangan
kawasan
yang
dibatasi
VII 33
d. tidak dibangun jaringan prasarana baru kecuali prasarana vital yang sudah
ditetapkandidalamRTRWKotaTangerangSelatan.
Bentuk disinsentif yang dikenakan pada kawasan yang ditetapkan sebagai
kawasanpemugaran,meliputi:
a. pengenaanpajakkegiatanyangrelatiflebihbesardaripadakawasanlainnya
untuksetiappengembanganruang;
b. setiap pengembangan ruang wajib dilengkapi dengan dokumen amdal dan
wajibmendapatkanizinlokasidariwalikota;
c. pengenaansanksiterhadapkegiatanyangmenimbulkandampaknegatifbagi
pelestariankawasanmaupunbangunancagarbudaya;
d. pembatasan ketinggian bangunan dan luas lahan bagi pengembangan
kagiatandidalamdandisekitarkawasancagarbudaya;
e. pelarangan ekstensifikasi lahan bagi kegiatan yang telah ada, kecuali pada
kawasan yang telah memiliki petunjuk yang telah disahkan, namun dengan
memperhatikanstandartekniskonstruksidanaspekmitigasibencana.
Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif diatur lebih lanjut dengan
peraturan walikota. Ketentuan insentif dan disinsentif dilaksanakan sesuai dengan
ketentuanperaturanperundangan.
Arahan sanksi administratif terhadap pelanggaran penataan ruang
merupakan pengenaan sanksi dengan tujuan untuk mewujudkan tertib tata ruang
dan tegaknya peraturan perundangan bidang penataan ruang. Pengenaan sanksi
dapat berupa sanksi administratif dan sanksi pidana dan pengenaan sanksi
dilaksanakan oleh instansi yang berwenang. Sanksi administratif dikenakan atas
pelanggaran pemanfaatan ruang yang berakibat pada terhambatnya pelaksanaan
program pemanfaatan ruang. Pelanggaran penataan ruang yang dapat dikenai
sanksiadministratifterdiriatas:
VII 34
a. pemanfaatanruangyangtidaksesuaidenganrencanatataruang;
b. pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan izin prinsip, izin lokasi, dan izin
keterangan rencana kota. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan
persyaratanizinyangdiberikanolehpejabatyangberwenang;dan/atau
c. menghalangi akses terhadap kawasan yang dinyatakan oleh peraturan
perundangundangansebagaimilikumum.
Sanksiadministratif,meliputi:
a. peringatantertulis;
b. penghentiansementarakegiatan;
c. penghentiansementarapelayananumum;
d. penutupanlokasi;
e. pencabutanizin;
f. pembongkaranbangunan;
g. pemulihanfungsiruang;dan/atau
h. dendaadministratif.
Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif diatur lebih
lanjut dengan peraturan walikota. Sanksi pidana ditetapkan menurut ketentuan
peraturanperundangan.
VII 35