Anda di halaman 1dari 16

Profil Negara Bangladesh

GEOGRAFIS
Republik Rakyat Bangladesh (bahasa Bengali) adalah sebuah negara di Asia Selatan yang
berbatasan dengan India di sebelah timur laut, Myanmar di tenggara dan Teluk Benggala di
selatan. Bersama-sama dengan Benggala Barat di India, Bangladesh terdiri dari kawasan
etnik

dan

linguistik

Bengali. Bangladesh secara

harfiah

bermakna

Negeri

Bengali.

Bangladesh merdeka dari wilayah Pakistan pada 26 maret 1971. Ibukota dan kota terbesar
Bangladesh

ialah

Dhaka.

Bangladesh

merupakan

salah

satu

negara

yang

terpadat

penduduknya di dunia. Luas wilayahnya kira-kira sebesar Pulau Jawa, Madura dan Bali yang
digabung menjadi satu.
Bangladesh terletak di Delta Sungai Gangga-Brahmaputra yang terbentang rendah. Delta ini
terbentuk oleh pertemuan Sungai Gangga (nama setempat Padma atau Pdda), Brahmaputra
(Yamunaatau Jomuna), dan Meghna dan anak-anak sungainya yang berhubungan dari
Himalaya. Tanah aluvial yang diendapkan oleh sungai-sungai itu telah menciptakan beberapa
dari daratan yang amat subur di dunia ini.
Sebagian besar Bangladesh berada 10 meter dpl, dan dipercaya sekitar 10% tanah akan
banjir jika permukaan laut naik hingga 1 m. Titik tertinggi di Bangladesh ialah di Mowdok dan
di Simprugdesh yang berkisar antara 1,052 m (3,451 kaki) di Bidang Bukit Chittagong ke
tenggara negeri. Bagian utrama pesisir terdiri atas hutan berawa, Sundarbans, dan hutan
bakau terbesar di dunia dan tempat bagi flora dan fauna yang berbeda, termasuk Macan
Kekaisaran Benggala. Pada 1997, kawasan ini dinyatakan terancam.
Tak terpengaruh Tropis Cancer, iklim Bangladesh bersifat tropis dengan musim dingin yang
sejuk dari Oktober hingga Maret, musim panas yang panas dan kering dari Maret ke Juni.
Musim hujan Mosoon yang hangat dan lembab berlangsung dari Juni ke Oktober dan
memasok sebagian besar curah hujan negeri itu. Bencana alam, seperti banjir, siklon tropis,
dan badai tornado terjadi hampir terjadi setiap tahun, serta dikombinasikan dengan efek
penebangan hutan, penurunan tanah dan erosi. Coxs Bazar, di selatan kota Chittagong,
memiliki garis pantai yang tak terputus sepanjang 120 kilometer (75 mil); sering dikutip
sebagai merupakan pantai alami terpanjang di dunia.
Bangladesh dahulunya dikenal dengan sebutan Pakistan Timur. Hampir seluruh wilayah
Bangladesh merupakan dataran rendah yang terdiri atas tanah endapan yang subur. Bukitbukit rendah terdapat pada bagian tenggara dan timur laut. Negara ini kaya akan sungai
yang

membawa

Lumpur

penyubur

tanah.

Sungai-sungai

utamanya

adalah

sungai Brahmaputra, Gangga atau yang sering disebut sungaiPadma, dan Meghna. Padi dan
Yute merupakan tanaman yang penting di negara ini.
Bangladesh mempunyai jumlah penduduk yang kedelapan terbesar di dunia, tetapi kawasan
negara ini sebanyak 144.000 kilometer persegi ditempatkan pada tingkat ke-93 di dunia.
Oleh itu, Bangladesh merupakan salah satu negara yang terpadat di dunia. Negara ini ialah
negara yang mempunyai jumlah orang Islam yang ketiga terbesar di dunia, tetapi jumlah ini
masih kurang sedikit dibandingkan dengan bilangan orang Islam yang merupakan kelompok
minoritas di India.
Bangladesh yang berarti Bangsa Bengali letaknya mengangkangi Teluk Bengala, sedangkan
ketiga sisi negara tersebut berbatasan dengan India dan di sebelah tenggara berbatasan
dengan negara Birma (Myanmar). Bukit-bukit Chittagong merupakan sumber hasil hutan
yang sangat berharga, terutama kayu Jati. Iklim Bangladesh tergolong tropis basah, dengan
curah hujan rata-rata 3200 mm dalam setahun. Curah hujan ini tidak merata, terkadang
sampai di atas 4500 mm dalam setahun, akibatnya banyak daerah di negara ini terlanda
banjir. Selain itu, badai juga sering memporak-porandakan perumahan dan lahan pertanian
penduduk, terutama di daerah pantai.
Pada tahun 1870, Bangladesh mengalami badai dan banjir terhebat dalam sejarah negara
tersebut dikarenakan badai dan banjri yang melanda pada tahun itu menelan korban jiwa
hingga berjumlah lebih kurang 520.000 jiwa. Setahun kemudian (1988) banjir besar juga
menggenangi sebagian besar wilayah Bangladesh. Seringnya bencana alam di Bangladesh ini,
menyebabkan pelaksanaan pembangunan dan perkembangan negara ini tersendat. Secara
geografis, Bangladesh dikuasai oleh Delta Gangga-Brahmaputra yang subur. Negara ini
mengalami banjir angin musim tahunan, dan siklon kerap terjadi.
Perbatasan Bangladesh ditetapkan oleh Pemisahan India pada tahun 1947 ketika negara ini
merupakan sayap timur Pakistan (Pakistan Timur) yang dipisahkan dari sayap barat sejauh
1.600 kilometer. Walaupun mempunyai agama yang sama, jurang etnik dan linguistik antara
kedua sayap diperburuk lagi oleh sebuah pemerintahan yang ditempatkan di Pakistan Barat
yang bersikap tidak peduli. Ini menyebabkan kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971
selepas peperangan berdarah yang didukung oleh India. Tahun-tahun yang menyusul
kemerdekaan ditandai dengan huru-hara politik dan korupsi. Bangladesh memiliki tiga belas
kepala pemerintahan yang berlainan, dua dari tiga belas terbutuh, dan serta sekurang-kurang
terjadi empat kudeta militer.
Pembagian Wilayah Administratif Bangladesh
Bangladesh dibagi menjadi 6 divisi (bibhag) wilayah administratif dan seluruhnaya diberi
nama sesuai dengan pusat wilayahnya: masing-masing dinamakan menurut ibu kotanya.
Setiap divisi kemudian dibagi menjadi distrik (zila). Tingkat wilayah unit administratif

selanjutnya adalah distrik atau zila (dalam bahasa Bangla). Bangladesh memiliki 64 distrik
dan setiap distrik dibagi lagi menjadi thana atau stasiun polisi. Setiap stasiun polisi, kecuali
yang terdapat di daerah metropolitan dibagi lagi menjadi beberapa kesatuan. Kesatuankesatuan ini terdiri dari banyak desa-desa.
1.

Divisi Barisal

Divisi Barisal merupakan satu dari enam divisi yang ada di Bangladesh. Divisi ini letaknya di
selatan dari Divisi Dhaka dan Ibukota Dhaka.
2.

Divisi Chittagong

Divisi Chittagong ini letaknya di bagian selatan di negara itu. Hasil utama di divisi ini ialah
pertanian. Ibu kotanya ialah Chittagong. Wilayah 33,771 km Ibu kota Chittagong Pnduduk
23,999,345 Kemampuan menulis 32.08%
Divisi Dhaka merupakan satu dari enam divisi di Bangladesh. Ibu kota dan kota terbesar ialah
Dhaka. Divisi ini memiliki luas wilayah 31.119 km dengan memiliki jumlah penduduk
38.678.000 jiwa (2000). Divisi ini dulunya dinamakan Divisi Dacca di Provinsi Pakistan
Timur. Terbagi menjadi 17 distrik, 58 munisipalitas, 21 thana, 119 upazila, 1239 uni
parisahad, 12765 mousad, 549 ward, 1623 mahalla dan 25.244 desa.
3.

Divisi Dhaka

Dhaka (dahulu Dacca, bahasa Bengali) adalah ibu kota Bangladesh. Kota ini terletak di
pinggir Sungai Buriganga pada koordinat 2342 LU 9022 BT, di jantung kawasan penghasil
yute terbesar di dunia. Dhaka merupakan pusat perindustrian, perniagaan dan administratif
Bangladesh. Komoditas yang diperdagangkan di Dhaka antara lain beras, yute, gula dan teh.
Sektor manufakturnya memproduksi tekstil, kerajinan tangan dan produk-produk dari yute
(tali dan guni). Kota berpenduduk 13.900.027 jiwa (2003) ini memiliki kepadatan penduduk
yang tinggi dan sering menghadapi masalah banjir muson.
4.

Divisi Khulna

Divisi Khulna merupakan satu dari enam divisi di Bangladesh yang terletak di bagian
baratdaya di negara itu. Ibu kotanya ialah Khulna. Sungai yang bermuara di divisi ini ialah
Sungai Madhumati, Sungai Brairob, dan Sungai Kopotokkho. Jumlah penduduknya ialah 30
juta jiwa.
5.

Divisi Rajshashi

Divisi Rajshahi merupakan satu dari enam divisi di Bangladesh. Jumlah penduduknya ialah 40
juta jiwa dengan memiliki luas wilayah 34.513 km. Divisi ini terbagi menjadi 16 distrik, 128

upazilla, dan 1092 uni. Kota utama di divisi ini ialah Rajshahi, Rangpur, Sirajgonj, Bogra,
Pabna dan Dinajpur. Tempat terkenal ialah Varendra Research Museum, dan Kantajir Mondir.
6.

Divisi Sylhet

Divisi Sylhet merupakan sebuah divisi yang terletak di bagian timurlaut di Bangladesh. Ibu
kotanya ialah Sylhet. Divisi ini terbagi menjadi 4 distrik, 35 sub-distrik, 323 uni, 10.185 desa
dan 14 munisipalitas. Penduduknya berjumlah sekitar 8 juta jiwa. Penduduk di divisi ini
sebagian beragama Islam dan Hindu. Didirikan pada tahun 1995.
PENDUDUK DAN DEMOGRAFI
Banglades merupakan salah satu Negara yang paling padat di dunia. Kepadatan yang
melebihi 386 orang per km adalah hal yang biasa disebagian besar wilayah negeri ini. Daerah
Chittagong merupakan salah satu dari sedikit yang berpenduduk jarang.. Sebagian besar
penduduk berdiam di daerah pedesaan, terutama di desa-desa kecil. Namun, Banglades
mempunyai lebih dari selusin kota penduduk lebih dari 100.00 jiwa, yang terbesar
diantaranya adalah Dhaka, Ibukota negara Bangladesh, yang berpenduduk lebih kurang
empat juta jiwa dalam kawasan metropolitannya. Sekitar 45 % penduduk Bangladesh adalah
buta huruf. Negeri ini masih banyak kekurangan fasilitas umum yang penting seperti Sekolah
dan tenaga guru.
Perkiraan

terkini

dari

penduduk

Bangladesh

berkisar

dari

142

hingga

147

juta,

menjadikannya negara dengan peringkat ke-7 berpenduduk terpadat di dunia. Diperkirakan


sekitar 1.000 orang menempati 1 km persegi wilayah. Perkembangan penduduk Bangladesh
berada di antara yang tertinggi dunia pada 1960-an dan 1970-an, sedang perhitungannya
bertambah dari 50 menjadi 90 juta, namun dengan pengenalan pengendalian kelahiran pada
1980-an mengurangi peningkatan populasi sebanyak dua persen. Jumlah tingkat kesuburan
kini 3,2 dibandingkan dengan 6,2 pada 3 dasawarsa yang lalu. Penduduknya relatif muda,
dengan kelompok usia 025 sejumlah 60%, sedang 3% itu 65 atau lebih tua. Harapan hidup
63 tahun bagi lelaki dan wanita.
Secara etnis Bangladesh itu homogen, terdiri dari orang Bengali yang merupakan 98%
populasi. Sisanya sebagian migran Bihari (Bihariialah sebuah negara bagian di India.
Ibukotanya ialah Patna. Bihar dibatasi negara bagian Uttar Pradesh di barat, Jharkhand di
selatan dan Bengal Barat di timur. Di utara negeri ini ialah Nepal). dan penduduk asli. Ada 13
suku yang tinggal di Jalur Bukit Chittagong, suku terbanyak ialah Chakma. Kawasan tersebut
sering terjadi ketegangan antar etnis sejak lahirnya Bangladesh. Suku terbanyak di luar
Jalur Bukit itu ialah Santhal dan Garo (Achik). Perdagangan manusia telah menjadi masalah
yang tersisa di Bangladesh dan imigrasi ilegal menyisakan pertentangan dengan Myanmar
dan India.

Penduduk Banglades dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok suku yaitu suku mayoritas
Bengali dan suku bukit Chittagong. Sebagian besar penduduk negara ini adalah muslim.
Pemeluk agama Hindu merupakan kelompok minoritas terbesar dan secara relatif disana
hanya hanya terdapat sejumlah kecil pemeluk Budha dan Kristen. Bengali adalah bahasa
nyang digunakan sebagian besar penduduk walaupun bahasa Inggris digunakan secara luas
di dalam pemerintahan, perdagangan dan pendidikan tinggi.
Ciri orang Bengali adalah langsing, berkulit coklat, berperawakan sedikit pendek, berambut
hitam mengkilat, dan berparas penuh perasaan. Pakaian tradisional bagi orang lelaki
adalah Lungi yang dikenakan di sekeliling pinggang dan dilepas hingga mata kaki atau dilipat
hingga

lutut.

Wanita

biasanya

menggunakan Sari yang

panjang

dan

mewah. Sari atau saree atau shari adalah jenis kain yang dipakai wanita di negara India,
Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka.
Sari adalah pakaian yang terdiri dari helaian kain yang tidak dijahit, variasinya beragam
dengan panjang 4-9 meter yang dipakaikan di badan dengan bermacam-macam gaya. Jenis
yang paling umum adalah sari yang dililitkan di pinggang, dengan ujungnya yang
disangkutkan dari bahu ke punggung belakang. Sari biasanya dipakai menutupi petticoat atau
baju bagian dalam (pavada/pavadai di India Selatan, dan shaya India Timur), dengan blus
choli atau ravika. Contoh Pakaian Tradisional Bangladesh (sari), termuat dalam gambar
dibawah ini

Bahasa Bengali
Bahasa Bengali adalah anak cabang dari Bahasa Indo-Arya. Bahasa ini merupakan salah satu
bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia, dengan penutur lebih dari 200 juta jiwa
yang masing-masing berada di Bangladesh (sekitar 120 juta), India (70 juta). Di India,

Bahasa Bengali dituturkan di negara bagian Bengala Barat, Assam, Tripura hingga Manipur, di
samping penutur yang tersebar di berbagai penjuru dunia.
Bahasa Bengali dibagi menjadi dua dialek sosial yakni, yang disebut sebagai Shadhu Bhasa
(yakni bahasa standar) yang didasarkan pada dialek kota Kolkata, sedangkan Cholit
Bhasa adalah bahasa non-standar yang tergantung pada wilayah tutur Bahasa itu sendiri. Di
Bangladesh, bahasa Bengali didasarkan pada dialek yang dipakai di kota Dhaka.
Istilah Bengali adalah istilah Inggris untuk menjabarkan bahasa dan masyarakat wilayah
Bengala. Berasal dari kata Vanga yang kemudian berubah menjadi Bangalaah oleh lidah
Persia,

kemudian

KataBangla pun

menjadiBengali (dalam

kini

diterima

sebagai

lafal

istilah

setempat
baku,

diucapkan

sedangkan

sebagai Benggoli).

masyarakat setempat

menyebut wilayahnya dengan istilah Bongo. Kini Tanah Bengali terbagi menjadi dua wilayah,
yakni Poschim Bongo (Bengal Barat) dan Purbo Bongo (Bangladesh).
Agama
Dua agama utama di Bangladesh yang dipraktekan secara luas adalah Islam (83% menurut
CIA di 1998, 88% menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS tahun 2005) dan Hindu
(11% menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS tahun 2005). Etnis Bihari menjadi
kelompok mayoritas yang menganut Muslim Syiah. Kelompok agama lain termasuk Budha,
Kristen, dan animisme.
Sejarah Bangladesh
Sejarah awal Bengala dalam kenyataannya kurang baik. Pada umunya mereka percaya bahwa
sekitar 1000 SM suku Bang, termasuk orangDravida didesak keluar dari sungai Gangga
bagias atasoleh sukuIndo-Arya yang ters merangsek maju. Kawasan yang baru diduduki oleh
suku

Bang

kemudian

dikenal

kekaisaran Maurya memperluas

sebgaia

wilayahnya

Bengala.

hingga

Selama

meliputi

abad

kawasan

itu.

ke-3

SM

Sedangkan

Budhisme tersebar dibawah kepemimpinan pemerintah Kaisar Asoka. Kemudian Bengala


berada di bawah penguasaan kekaisaran Hindu Gupta.
Selama abad ke-9, dinasti Pala mulai memerintah. Pemerintahan yang dijalani selama tiga
abad oleh raja-raja Pala dianggap masyarakat Bangladesh sebagai periode klasik sejarah
Bengala. Pada periode itu terjadilah pengembangan seni dan pembentukan budaya Bengala
yang jelas. Selama 6 abad dari abad ke-13 hingga abad ke-18, Bengala berada dibawah
pemerintahan Muslim.
Pada periode ini Islam tersebar cepat di Bengala sehingga memberi wilayah itu pengaruh
Islam yang lebih besar sampai saat ini. Namun, hingga sekarang Muslim Bengala pedusunan

keturunah Hindu masih meneruskan praktek kegamaan Hindu kuno, sebagian besar muslim
dan Hindu bahkan ikut berperan serta dalam festival keagamaan lainnya.
Pada abad ke-18 Bengala berada dibawah pengawasan Inggris, yang memerintah kawasa
itusebagai bagian dari kekaisaran India. Pada tahun 1947 Inggris raya mengakhiri dominasi
pemerintahannya di anak benua India. India memperoleh kemerdekaanya, dan atas desakan
Liga Muslim, dibentuklah negara Pakistan yang terpisah sebagai bagian anak benua itu, yaitu
tempat terdapat mayoritas Muslim. Bengala timur yang terletak dalam daerah kantung
Bengala India, menjadi Pakistan timur yaitu bagian timur negara baru itu. Pakistan timur
terpisah dari bagian Pakistan yang lebih besar yakni Pakistan Barat oleh 1600 km wilayah
India.
Satu-satunya perekat tempat Pakistan dapat bertumpu untuk mempertahankan kedua bagian
negeri yang berjauh-jauhan itu adalah Islam. Namun dalam 25 tahun agama saja terbukti
tidak dapat mengimbangi tugas sulit itu. Pakistan berupaya menghapus pengaruh Hindu dari
bahasa dan budaya Bengali serta memacunya mengikuti garis Isalam dengan pemakaian
bahasa Urdu, bahasa utama Pakistan Barat sebagai bahasa Resmi seluruh Pakistan.
Persentase tinggi orang yang memerintah Pakistan Timur berasal dari barat dan tidak dapat
berbahasa Bengali. Pakistan Barat cenderung memperlakukan suku Bengali di Pakistan Timur
dengan penghinaan dan sikap yang sombong.
Dalam pemilihan legislatif yang diselenggarakan pada tahun 1970, mayoritas

kursi

dimenangkan Liga Awami Pakistan Timur, pimpinan Syekh Mujibur Rahman (Mujib), yang
menuntut otonomi lebih besar bagi wilayah Timur. Ketika pemerintah nasional mencegah
calon-calon terpilih itu untuk menduduki kursinya dengan menunda pembukaan Dewan
Pembuat Undang-undang pada tahun 1971, maka pecahlah kerusuhan dan kekacauan di
Pakistan Timur.
Semua itu ditindas dengan kejam oleh Pakistan Barat. Seikh Mujib ditahan dan diperkirakan
10.000 ribu orang Bengali melarikan diri ke India. Insiden perbatasan antara Pakistan dan
India akhirnya mengakibatkan perang pendek teatapi habis-habisan yang berakhir dengan
kekalahan

Pakistan

Barat.

Pakistan

Timur

memenangkan

kemerdekaanya

sebagai

Bangladesh, dengan Mujib sebagai Perdana Menteri pertama pada tahun 1972. Mujib
kemudian diangkat menjadi Presiden Bangsanya.
Bangaldesh yang sedang dilanda kecamuk perang itu dihadapkan pada masalah ekonomi dan
sosisal yang amat besar. Perselisihan politik menambah kekacauan negeri itu. Pada tahun
1975 Presiden Mujib tewas ketika terjadi serangan kup yang dilancarkan oleh perwira militer.
Serangkaian pemerintahan dalam keadaan bahaya berlangsung hingga tahun 1977, Saat
Jenderal Ziaur Rahman (Zia) memegang kepresedinan.

Pada tahun 1981, Ziaur Rahman terbunuh oleh serangan kup militer sehingga pada tahun
1982 Jenderal Hossein Mohammed Ersyad (Kepala Staf Angkatan Darat) memegang kendali
pemerintahan sebagai Presiden, Kepala Administrator Undang-undang darurat, dan kepala
Dewan Menteri.
Seteleh penundaan berkali-kali, pemilihan untuk dewan pembuat undang-undang (Jatiya
Sangsad) diselenggarakan pada tahun 1986, mayoritas kursi dimenangkan oleh partai Jatiya
yang pro pemerintah, tetapi hasil pemilihan itu diperburuk oleh lawan Ersyad, yang menuduh
adanya penipuan dan ancaman terhadap pemilih
Keadaan tersebut menyebabkan Bangladesh menjadi salah satu negara termiskin di dunia.
Ekonomi negara itu pada dasarnya mengandalkan pada sektor pertanian. Dengan sedikit
sumber mineral dan industri-industri kecil. Pendapatan utamanya adalah dari eksport rami,
teh, tembakau, ikan dan balok. Produk pertanian adalah padi.
Kepentingan pertanian dalam ekonomi Bangladesh adalah terlihat pada sejumlah industri
yang didasarkan atas bahan baku pertanian, pabrik goni yang mengolah serabut rami
mentah, pabrik kertas dan kertas Koran, serta pabrik semen dan pupuk, kekurangan sumber
mineral

dan

tenaga.

Keterbelakangan

sistem

pengangkutan

dan

kekurangan

devisa

merupakan sebab utama rendahnya laju pertumbuhan industrialisasi.. Jaringan sungai yang
luas menyebabkan pembangunan jalan kereta api dan jalan raya sangat sulit. Sungai-sungai
ini menyediakan jaringan pengangkutan tunggal terbesar di negeri ini.
POLITIK DAN EKONOMI
Bangladesh memiliki sistem pemerintahan demokrasi parlementer. Presiden ialah kepala
negara, dimana kedudukannya banyak diisi dengan menghadiri upacara-upacara kenegaraan.
Kendali pemerintahan sesungguhnya dipegang Perdana Menteri (PM), yang merupakan
kepala pemerintahan. Presiden dipilih oleh badan legislatif setiap 5 tahun dan memiliki
kekuasaan yang normalnya terbatas yang bertambah selama masa jabatan pemerintahan
pemelihara, terutama dalam mengendalikan transisi menuju pemerintahan baru.
Bangladesh memiliki undang-undang sistem pergantian kekuasaan yang unik; di akhir masa
jabatan sebuah pemerintahan, kekuasaan diserahkan kepada masyarakat sipil selama 3
bulan, yang menjalankan Pemilu dan menyerahkan kekuasaan untuk memilih DPR. Sistem ini
pertama kali dipraktekkan pada 1991 dan dilembagakan pada 1996 sebagai amandemen ke13 dari konstitusi.
Perdana Menteri dipilih melalui upacara pemilihan oleh presiden dan harus menjadi anggota
parlemen, memimpin kepercayaan mayoritas anggota parlemen. Kabinet terdiri atas para
menteri yang dipilih oleh Perdana Menteri dan diangkat oleh presiden. Parlemen satu kamar
ialah Majelis Bangsa 300 anggota atau Jatiyo Sangshad, dipilih oleh rakyat melalui pemilihan

suara terbanyak dari konstitusi wilayah tunggal tunggal untuk menduduki jabatannya selama
5 tahun. Hak pilih universal berlaku untuk seluruh warganegara saat usianya menginjak 18
tahun.
Konstitusi Bangladesh ditulis pada 1972 dan telah mengalami 13 amandemen merupakan
dokumen hukum yang terpenting. Hukum lainnya yang berlaku di negara itu dibuat oleh
parlemen yang merupakan turunan dari konstitusi. Badan peradilan tertinggi ialah Mahkamah
Agung, yang ketua dan hakim lainnya diangkat oleh presiden. Peradilan tak terpisah dari
pemerintahan, yang telah banyak menyebabkan banyak kegelisahan di tahun-tahun terkini.
Hukum berdasar pada hukum adat Inggris yang umum, namun hukum privat seperti
pernikahan dan warisan berdasar pada yang termaktub dalam kitab suci, dan sehingga
lingkup agama satu bisa jadi berbeda penegakan hukumnya dengan lingkup agama lainnya.
Dua partai utama di Bangladesh ialah Partai Nasionalis Bangladesh (PNB) dan Liga Awami
Bangladesh (juga diterjemahkan menjadi Liga Rakyat Bangladesh) adalah partai politik
sekular di Bangladesh. Partai ini diketuai oleh Sheikh Hasina, putri dari Sheikh Mujibur
Rahman (Mujib). Partai ini adalah partai terbesar kedua di parlemen Bangladesh setelah
Partai Nasionalis Bangladesh (PNB) bersekutu dengan partai Islam seperti Jamaat-e-Islami
Bangladesh dan Islami Oikya Jot, sedangkan partai Liga Awami Bangladesh bersekutu dengan
partai kiri dan sekuler.
Pemain penting lainnya ialah Partai Jatiya, dikepalai oleh mantan penguasa militer Ershad.
Persaingan Liga Awami-BNP telah memahit dan berpuncak dengan protes, kekerasan, dan
pembunuhan. Politik mahasiswa khususnya kuat di Bangladesh, peninggalam dari masa
gerakan pembebasan. Hampir semua partai memiliki sayap mahasiswa aktif, dan mahasiswa
telah dipilih ke parlemen. 2 partai Islam, Jagrata Muslim Janata Bangladesh (JMJB) dan
Jamaatul Mujahideen Bangladesh (JMB) yang dianggap radikal dilarang pada Februari 2005.
Sejak saat itu serangan bom yang terjadi kemudian sering dianggap dilakukan oleh dua
partai yang dilarang ini, dan ratusan anggota partai yang menjadi tersangka telah ditahan
oleh beberapa kali operasi keamanan. Kasus bom bunuh diri yang pertama kali tercatat di
Bangladesh terjadi pada November 2005.
Bangladesh telah terjebak pada krisis politik yang berlangsung hampir dua tahun terakhir.
Ekonomi terganggu, rakyat yang sudah miskin semakin bertambah sengsara. Pemerintahan
dan kelompok oposisi saling serang dan tak mau berkompromi demi masa depan negara.
Hampir semua politisi Bangladesh telah kehilangan kehormatannya di mata warganya. Salah
satu penyebabnya adalah korupsi yang bagaikan wabah di negara miskin itu. Praktik korupsi
dilakukan setiap pemerintahan yang berkuasa dan hampir selalu menjadi kecaman oposisi.
Sebaliknya, ketika oposisi naik ke tampuk kekuasaan, tudingan korupsi juga muncul.
Setidaknya demikian diutarakan tokoh militer Bangladesh, yang juga salah satu komandan
militer saat membebaskan Bangladesh dari Pakistan tahun 1971. Para politisi telah bekerja

keras dalam 15 tahun terakhir ini soal demokrasi. Namun, hampir semuanya kehilangan
kehormatannya di mata rakyat dan terbukti tidak punya integritas dan harga diri, kata Letjen
(Purn.) Mir Shawkat Ali.
Karena itu, Shawkat menyarankan agar semua politisi yang ada saat ini berlibur saja dari
dunia politik selama dua tahun, mulai dari sekarang. Hal itu dia nilai perlu agar ada
kesempatan pada bangsa untuk mengembangkan kelembagaan dan menciptakan iklim bagi
terciptanya kondisi politik yang sehat.
Sejak merdeka dari Pakistan tahun 1971, Bangladesh dikuai rezim militer. Namun demokrasi
telah dipulihkan di Bangladesh sejak tahun 1991, setelah Presiden Hossain Mohammad
Ershad terjungkal. Hal itu terjadi setelah dalam waktu yang lama Bangladesh berada dalam
keadaan darurat, yang ditandai dengan serentetan kudeta. Namun tersingkirnya rezim militer
tak membuat Bangladesh tenang, hal itu terjadi karena ada politik balas dendam dari dua
dinasti politik di Bangladesh.
Akar kekacauan politik terletak pada sejarah masa lalu. Pemimpin kemerdekaan Bangladesh,
Sheikh Mujibur Rahman, tewas terbunuh pada 1975. Mujibur adalah bapak dari pemimpin
oposisi Bangladesh sekarang, Sheikh Hasina. Ia adalah pemimpin oposisi yang tergabung
dalam Liga Awami. Hasina pernah menjadi Perdana Menteri Bangladesh. Setelah itu terjadi
pula kudeta yang gagal tahun 1981, namun ditandai dengan tewasnya Jenderal Ziaur
Rahman (Presiden saat itu).
Ziaur adalah suami dari Perdana Menteri Begum Khaleda Zia yang berkuasa saat ini. Zia
kembali menjadi perdana menteri pada 2001, namun sudah mundur pada 22 Oktober 2006
lalu atau tiga bulan menjelang pemilu 22 Januari 2007, sebagaimana dituntut konstitusi
Bangladesh. Zia adalah pemimpin politik Partai Nasionalis Bangladesh (BNP). Sejak kematian
dua orang itu, para politisi selalu terlibat pertengkaran politik dan perebutan kekuasaan serta
berebut kekayaan. Sementara negara makin terjatuh dalam lingkaran korupsi, demikian
Shawkat.
Bukan rahasia lagi jika kedua perempuan itu berupaya saling menjatuhkan demi membalas
dendam masa lalu. Rumor yang beredar, suami Khaleda Zia, Jenderal Ziaur Rahman, terlibat
dalam pembunuhan ayah Hasina, Sheikh Mujibur Rahman, dalam kudeta berdarah pada
1975. Kini Bangladesh diharubirukan oleh persaingan antara Liga Awami dan BNP. Masa
depan negeri ini tergantung pada rakyat, mengutip ucapan Editor harian bahasa Inggris New
Age Nurul Kabir.
Pemilu Bangladesh baru-baru ini (29 Desember 2008) menjadi penentu perpolitikan negara
miskin berpenduduk 140 juta jiwa itu. Sejak merdeka tahun 1971, ini adalah pemilu pertama
yang terlaksana dengan aman tanpa aksi kekerasan. Partai Liga Awami memenangkan

mayoritas kursi di pemilu, mengalahkan saingan kuatnya partai BNP. Dari 300 kursi
parlemen, Liga Awami menguasai 262 kursi. Masyarakat berharap Liga awami akan
memenuhi janji kampanye mereka yaitu menurunkan harga makanan, membebaskan negeri
itu dari pejabat korup yang merajalela, dan mencegah berkembangnya aksi kekerasan atas
nama agama.
Selama ini tentara berada di belakang pemerintahan sementara, setelah mereka mengambil
alih kekuasaan dua tahun lalu. Negeri itu pun jadi negeri yang terlantar. Kini, setelah
persaingan habis-habisan dalam pemilu antara dua partai utama, Liga Awami akan segera
mengambil alih pemerintahan. Mereka menang mutlak dalam pemilu tersebut. Sanjida,
seorang lulusan berusia 23 tahun. Dia memberikan suaranya untuk Liga Awami. Sekarang
kami punya pemerintahan yang stabil. Ini bagus untuk kami dan juga bagi perbaikan
ekonomi. Jadi ini hal yang bagus.
Ini tidak mungkin karena sekarang mereka tak punya kekuatan untuk melakukan hal itu
karena tak ada yang bakal mendukung mereka. Jadi saya pikir tidak akan mungkin.
Sambung Sanjida mengenai akan timbulnya serangan balik dari para pendukung oposisi BNP
yang tidak puas dalam hasil Pemilu
Dhaka University adalah barometer bagi perubahan, terutama terkait keinginan untuk
menghentikan kelompok-kelompok yang mendukung terorisme. Para mahasiswa di sini turun
ke jalan November lalu untuk memprotes partai Jamaat e Islami yang menghancurkan
patung penyair sekuler yang sangat dikagumi, Lalon. Partai Jamaat juga melakukan
demonstrasi dengan kekerasan menentang parlemen yang ingin meningkatkan hak-hak
perempuan.
Menurut sekretaris jenderal bersama Partai Liga Awami, Syed Ashraful Islam, kesalahan fatal
yang dilakukan BNP sehingga suara untuk mereka anjlok adalah akibat koalisi BNP dengan
partai Jamaat. Dia mengatakan walau 95 persen penduduk Bangladesh adalah Muslim, para
pemilih lebih memilih bentuk negara sekuler.
Ini adalah pemilu yang menentukan, soal penolakan menyatukan politik dan agama.
Masyarakat menganggap agama tak punya tempat di kancah politik. Di negara ini juga ada
bom bunuh diri yang diledakkan di dalam negeri. Kami tak mau melihat negara melindungi
teroris macam ini di negara kami.
Syed Ashraful Islam, punya alasan kuat membenci terorisme. Ayahnya dan tiga pemimpin
nasional lainnya dibunuh di penjara tahun 1975 oleh pengikut fanatik agama. Bagi sebagian
besar orang Bangladesh, terutama rakyat miskin, harapan mereka akan masa depan
tergantung pada janji Presiden Liga Awami, Sheik Hasina, yaitu menurunkan harga makanan.
Para politikus berjanji demi bulan dan bintang. Saya hanya berharap pemerintah yang baru
akan menurunkan harga beras sehingga saya bisa memberi makan keluarga saya.

Organisasi Politik
Bangladesh adalah salah satu anggota pendiri SARC (South Asian Association for Regional
Cooperation, atau SAARC, adalah sebuah asosiasi negara-negara Asia Selatan yang terdiri
dari 8 negara diusulkan oleh Ziaur Rahman, Presiden Bangladesh saat itu, dan dibentuk pada
8 Desember 1985. Negara anggotanya termasuk Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, India,
Maldives (Maladewa), Nepal, Pakistan dan Sri Lanka. Negara-negara ini membentuk wilayah
sebesar 5.127.500 km2 dan seperlima dari penduduk dunia.), BIMSTEC, serta anggota OKI
dan D8.
Bangladesh juga merupakan salah satu negara pertama yang menandatangani piagam PBB
mengenai hak azasi anak-anak. Berbagai upaya yang nyata dilakukan pemerintah baik di
tingkat nasional, daerah dan Internasional untuk meningkatkan kesehatan, gizi, pendidikan
dan ketertarikan akan sosial budaya terhadap anak-anak melalui Akademi Bangladesh
Shishu (Anak-anak) dengan jarinan yang luas di seluruh negara yang memiliki programprogram yang sesuai bagi anak-anak sebanyak 50 program. 25 anggota Dewan Anak
Nasional telah menyusun kembali undang-undang yang di buat oleh pemerintahan untuk
pengembangan anak-anak dan perlindungan terhadap hak anak-anak. Tindakan-tindakan
nasional telah dilakukan bagi pengembangan anak-anak
Ekonomi
Meski mendukung segala usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan prospek ekonomi
dan demografi, Bangladesh tetaplah negara terbelakang dan kelebihan penduduk serta
pengaturan pemerintahan yang tidak efektif. Pendapatan per kapita pada 2004 kurang dari
US$440, dan banyak indikator ekonomi lainnya yang kurang mengesankan. Namun, seperti
yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negeri Juli 2005-nya, negeri ini telah membuat
kemajuan pesat dalam pengembangan manusia dengan berfokus pada pemberantasan
tingkat buta huruf yang berhasil, memperoleh kesetaraan gender pada dalam sekolah, dan
mengurangi pertumbuhan penduduk.
Rami pernah menjadi mesin ekonomi negeri ini. Saham pasar ekspor dunianya memuncak
pada PD II dan akhir 1940-an pada 80% dan malah di awal 1970-an terhitung sekitar 70%
penerimaan ekspornya. Namun, produk polipropilena mulai menggantikan produk rami di
seluruh dunia dan industri rami mulai gulung tikar. Bangladesh juga memiliki jumlah produksi
yang signifikan dalam hal padi, teh, dan mustar.
Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih dari tiga perempat penerimaan
ekspor Bangladesh berasal dari industri garmen, yang mulai menarik investor asing pada
1980-an karena buruh murah dan nilai tukar mata uang asing yang rendah. Industri ini kini
memperkerjakan 40% wanita pekerja di Bangladesh. Pemasukan dari mata uang asing juga

diperoleh dari penduduk Bangladesh yang tinggal di negara lain. Pada 2002, industri garmen
ini ini mengekspor produk senilai US$5 milyar .
Rintangan bagi pertumbuhan termasuk bencana badai dan banjir yang sering datang,
perusahaan

milik

negara

yang

tidak

efisien,

fasilitas

pelabuhan

yang

salah

urus,

pertumbuhan di angkatan buruh yang tidak memiliki ruang kerja yang cukup, penggunaan
sumber daya energi yang tidak efisien (seperti gas alam), pembangkit listrik yang tak
mencukupi, perwujudan yang lambat dari reformasi ekonomi, pertarungan politik, dan
korupsi. Menurut Laporan Singkat World Bank Juli 2005: Di antara hambatan paling
signifikan bagi Bangladesh untuk berkembang ialah buruknya pemerintahan dan lemahnya
lembaga masyarakat.
Sementara itu, tanggal 4 Agustus lalu, Bank Dunia menyeru agar Pemerintah Bangladesh
menciptakan

lapangan

kerja

dan

penghasilan

bagi

jutaan

penduduk

yang

menjadi

pengangguran di negara miskin Asia Selatan tersebut.


Menurut

Bank

sumberdaya

Dunia,

manusia

Bangladesh
secara

mesti

cepat

memusatkan

agar

negeri

itu

perhatian
dapat

pada

pembangunan

memperkuat

setiap

warganegaranya, terutama wanita dan anak-anak, melalui pendidikan, tingkat kesehatan


yang lebih baik dan pengawasan pertumbuhan keluarga guna memerangi kemiskinan.
Bangladesh diserukan agar menghasilkan program-program keselamatan guna memberi
penghasilan lebih baik bagi rakyatnya yang miskin dan mungkin tak dapat aktif dalam
pembangunan negeri tersebut.
Lahan dan waktu yang sangat berharga telah hilang selama dua tahun kerusuhan politik,
dan Bangladesh kian jauh tertinggal dari tetangga-tetangganya di Asia Selatan dan lebih jauh
lagi dari Asia Timur, demikian pernyataan Bank Dunia. Bank Dunia dilaporkan telah
menyiapkan pedoman langgam bagi pemerintah Bangladesh di bawah Hasina.
Lembaga itu menyatakan, Bangladesh kelihatannya tak dapat mencapai tingkat pertumbuhan
ekonomi tujuh sampai delapan persen yang diperlukan guna mengurangi kemiskinan.
Pertumbuhan Produk Kotor Domestik (GDP) Bangladesh hanya 4,7 persen dalam tahun fiskal
1995/1996, yang ditutup tanggal 30 Juni.
Masih menurut Bank Dunia walaupun segala rintangan yang melintang, sejak 1990 negeri ini
telah mencapai tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 5%. Industri kelas menengah dan
industri konsumen menjadi saksi adanya pertumbuhan. Pada Desember 2005 Goldman Sachs
menamakan Bangladesh sebagai salah satu Sebelas Berikutnya, setelah 4 negara dianggap
memiliki pertumbuhan ekonomi BRIC (Brazil, Rusia, India, dan RRC) yang cepat . Tujuh
negara ini juga termasuk Mesir, Indonesia, Pakistan dan beberapa negara lain. Bangladesh
mengalami peningkatan tajam dalam investasi asing langsung. Sejumlah perusahaan
multinasional,

termasuk Unocal

Corporation dan Tata merupakan

penyumbang

investasi

utama, dengan prioritas penanaman modal dalam sektor gas alam. Pada Desember 2005,
Central Bank of Bangladesh mencanangkan perkembangan PDB sekitar 6,5%.
Satu sumbangan penting pada pengembangan ekonomi ialah pencangan kredit mikro oleh
Muhammad Yunus secara meluas (dianugerahi Penghargaan Perdamaian Nobel pada 2006)
melalui Grameen Bank. Dari akhir 1990-an, Grameen Bank memiliki 2,3 juta anggota,
bersama dengan 2,5 juta anggota organisasi lain yang mirip.
Untuk

meningkatkan

perkembangan

ekonomi

pemerintah

merancang

beberapa

zona

pemrosesan ekspor untuk menarik investasi asing, yang diatur oleh Otoritas Zona
Pemrosesan Ekspor Bangladesh.
Pendidikan dan Kesehatan
Tingkat kesehatan dan pendidikan kini meningkat dengan stabil seiring dengan berkurangnya
tingkat kemiskinan. Namun, Bangladesh tetaplah salah satu negara termiskin di dunia.
Sebagian besar orang Bangladesh tinggal di pedesaan dan hidup dengan pertanian untuk
menyambung hidup. Hampir separuh penduduknya hidup kurang dari 1 USD per hari.
Kesehatan

menjadi

masalah

utama,

dikarenakan

dari

kontaminasi

air

permukaan,

hingga arsen yang terkadung di air tanah, dan serangan penyakit termasuk malaria,
leptospirosis dan demam berdarah. Tingkat melek huruf di Bangladesh sekitar 41%.
Ada perbedaan gender, meski tingkat buta huruf sekitar 50% dan 31% di antara wanita,
menurut perkiraan UNICEF 2005. Tingkat buta huruf telah menurun karena banyak program
yang diperkenalkan di negeri ini. Di antara yang berhasil ialah program makanan untuk
pendidikan yang diperkenalkan pada 1993, dan program beasiswa untuk wanita di tingkat
pendidikan dasar dan menengah.
BUDAYA
Sebuah negara baru dari bangsa yang tua, Bangladesh memiliki budaya yang mencakup
unsur kuno dan modern. Bahasa Bangla membanggakan peninggalan sastra yang kaya, yang
diterima Bangladesh dengan negara bagian India Benggala Barat. Teks tertulis awal bahasa
Bangla ialah Charyapada dari abad ke-8. Sastra Bangla di abad pertengahan sering
merupakan keagamaan (spt. Chandidas), atau adaptasi dari bahasa lain (mis. Alaol). Sastra
Bangladesh matang pada abad ke-9. Ikon terbesarnya ialah sastrawan Rabindranath Tagore
dan Kazi Nazrul Islam.
Rabindranath Tagore (bahasa Bengali: Rabindranath Thakur; Jorasanko, Kolkata, 7 Mei 1861
7 Agustus 1941) juga dikenal dengan nama Gurudev, adalah seorang Brahmo Samaj, penyair,
dramawan, filsuf, seniman, musikus dan sastrawan Bengali. Tagore merupakan orang Asia
pertama yang mendapat anugerah Nobel dalam bidang sastra (1913). Beberapa karya

besarnya antara lain Gitanjali (Song Offerings), Gora (Fair-Faced), dan Ghare-Baire (The
Home and the World), serta karya puisi, cerita pendek dan novel dikenal dan dikagumi dunia
luas. Ia juga seorang reformis kebudayaan danpolymath yang memodernisasikan seni budaya
di Benggala. Dua buah lagu dari aliran Rabindrasangeet (sebuah aliran lagu yang ia ciptakan)
kini

menjadi

lagu

kebangsaan

Bangladesh (Amar Shonar Bangla) dan India (Jana Maha Gana).


Bangladesh

juga

memiliki

dengan Maimansingha

tradisi

panjang

Gitika, Thakurmar

dalam

Jhuli atau

sastra

cerita-cerita

rakyat,
yang

dibuktikan
berkaitan

dengan Gopal Bhar. Tradisi musik Bangladesh berdasarkan pada lirik (Baniprodhan), disertai
minimal instrumental. Tradisi Baul ialah peninggalam musik rakyat Bangla yang unik, dan ada
sejumlah tradisi musik lainnya di Bangladesh, yang bermacam-macam dari satu daerah
dengan daerah lain. Gombhira, Bhatiali, Bhawaiya ialah beberapa dari bentuk musik yang
banyak dikenal.
Musik rakyat Bengal sering disertai dengan ektara, instrumen 1 dawai. Instrumen lainnya
termasuk dotara, dhol, suling, dan tabla. Bangladesh juga memiliki warisan aktif dalam musik
klasik India Utara. Dengan cara yang sama, tarian Bangladesh membentuk tarikan dari tradisi
rakyat, khususnya dari kelompok-kelompok suku, seperti tradisi tari India yang lebih luas.
Bangladesh membuat sekitar 80 film dalam setahun. Film Hindi juga cukup terkenal,
begitupun film dari Kolkata, yang memiliki industri perfilman bahasa Benggalinya sendiri yang
sedang berkembang. Sekitar 200 harian diterbitkan di Bangladesh, bersama dengan lebih
dari 1800 majalah. Namun minat baca lemah, hampir sekitar 15% penduduk. Orang
Bangladesh mendengarkan sejumlah program radio nasional lokal dan nasional dari
Bangladesh Betar, seperti BBC dan Voice of America Bangladesh. Ada saluran televisi yang
dikendalikan negara, namun di tahun-tahun terakhir, saluran-saluran yang dimiliki swasta
juga berkembang pesat.
Tradisi masakan Bangladesh berhubungan dekat dengan masakan India dan Timur Tengah
sebagaimana banyak memiliki sifat unik juga punya kitan dengan masakan Indonesia yaitu
Aceh. Nasi dan ikan ialah kegemaran tradisional; menimbulkan perkataan umum bahwa nasi
dan ikan membuat Bengali (machhe bhate bangali). Konsumsi daging telah bertambah
dengan produksi lebih banyak di tahun-tahun terkini. Orang Bangladesh membuat daging
manis

khusus

dari

produksi

susu;

beberapa

yang

umum

ialah Rshogolla, Chmchmdan Kalojam.


Sari
(shai) sejauh ini ialah pakaian yang biasa dikenakan wanita Bangladesh. Namun salwar
kameez
(shaloar kamiz) juga cukup terkenal, dan di daerah kota beberapa wanita mengenakan
pakaian Barat. Di antara para lelaki, pakaian Eropa banyak disukai. MMereka juga

menggunakan gabungan kurta-paejama, sering pada kesempatan keagamaan. Lungi, sejenis


rok panjang, banyak dikenakan wanita Bangladesh.
Kedua Id, Idul Fithri dan Idul Adha ialah hari raya terbesar dalam kalender Islam. Hari-hari
sebelum Idul Fithri disebut Chd Rat (malam bulan), dan sering ditandai dengan mercon. Hari
libur Islam lainnya juga diakui. Festival utama Hindu ialah Durga Puja and Saraswati
Puja. Buddha Purnima, yang memperingati Gautama Buddha, ialah salah satu festival Buddha
terpenting sedangkan Natal, disebutBodin (Hari besar) dalam bahasa Bangla diperingati
penduduk minoritas Kristen. Festival sekuler terpenting ialah Nbobrsho atau Tahun Baru
Benggali, awal kalender Benggali. Festival lainnya termasuk Nobanno, Poush parbon (festival
Poush) dan hari raya nasional seperti Shohid Dibosh.
Kriket ialah salah satu olahraga di Bangladesh yang terkenal. Pada tahun 2000, tim kriket
Bangladesh dianugerahi status Test cricket dan bergabung dengan liga elit TimNas yang
diijinkan oleh Dewan Kriket Internasional untuk memainkan pertandingan uji pada tahun
2000. Olahraga penting lainnya termasuk sepak bola, hoki lapangan, tenis, bulu tangkis, bola
tangan tim, voli, catur, karambol, dan kabadi. Kabadi adalah sebuah tim olahraga 7 sisi yang
dimainkan tanpa bola atau peralatan lain, yang merupakan olahraga nasional Bangladesh
sejak 1972. Dewan Pengendalian Olahraga Bangladesh didirikan di tahun 1972, dan sejak
2005 mengatur 29 federasi olahraga terpenting.

Anda mungkin juga menyukai