Anda di halaman 1dari 10

kemudharatan/kesulitan harus dihilangkan

Pengertian kaidah AdhDhararu Yuzalu


- ad-Dhararu yuzalu adalah
kemudharatan/kesulitan harus dihilangkan.
Jadi konsepsi kaidah ini memberikan
pengertian bahwa manusia harus dijauhkan
dariidhrar(tindak menyakiti), baik oleh
dirinya maupun orang lain, dan tidak
semestinya ia menimbulkan bahaya
(menyakiti) pada orang lain.
- Namun Dharar (Dharar) secara etimologi
adalah berasal dari kalimat "adh Dharar"
yang berarti sesuatu yang turun tanpa ada
yang dapat menahannya.

Dharar secara terminologi


menurut para ulama
Dharar ialah posisi seseorang pada suatu batas dimana
kalau tidak mau melanggar sesuatu yang dilarang maka
bisa mati atau nyaris mati. Nah hal seperti ini
memperbolehkan ia melanggarkan sesuatu yang
diharamkan dengan batas batas tertentu
Abu Bakar Al Jashas, mengatakanMakna Dharar disini
adalah ketakutan seseorang pada bahaya yang
mengancam nyawanya atau sebagian anggota
badannya karena ia tidakmakan.
Madzhab Maliki, Dharar ialah mengkhawatirkan diri dari
kematian berdasarkan keyakinan atau hanya sekedar
dugaan.

Dasar kaidahAd-Dhararu
Yuzalu


Artinya: dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah


kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(Q.SalQashash 28: 77)

Lanjutan .......
Hadits nabi SAW yang diriwayatkan oleh imam
Ahmad dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas:

"Tidak diperbolehkan membuat kemadharatan
pada diri sendiri dan kemadharatan pada orang
lain".

Cabang-Cabang Kaidah AdDhararu Yuzalu


Kaidah pertama:

"Madharat itu dapat memperbolehkan yang
diharamkan"
Misalnya seseorang di hutan tiada menemukan
makanan sama sekali kecuali babi hutan dan bila
ia tidak memakannya akan mati, maka babi
hutan itu dapat dimakan sebatas keperluannya.

Kaidah kedua:

Apa yang diperbolehkan karena Darurat maka
diukur menurut kadar kemadharatannya (asSuyuthi, TT:60).
Contoh kaidah di atas adalah:
kebolehan memakan bangkai bagi seseorang hanya
sekadar dalam ukuran untuk mempertahankan
hidup, tidak boleh melebihi.

kaidah ketiga :

Kemudharatan yang khusus boleh dilaksanakan


demi menolak kemudharatan yang bersifat umum
Contoh :
Menjual barang-barang timbunan dengan cara
paksa untuk kepentingan umum. dll

Contoh :
Monopoli ats penjualan tertentu tidak
diperbolehkan, akan tetapi,
berhubungan keperluan yg
mendesak/adanya kemudharatan
Seperti : BBM,GAS DLL

sekian ......
Semoga kalian mengerti dan paham,
jika ada yg belum jelas silahkan di
tanyakan

Alex Firmansyah
(201310510311034)
R. Rama Ryan Jazulia (201310510311060)

Anda mungkin juga menyukai