SAAT
DARURAT
BERSUCI & SHOLAT
UNTUK
PASIEN COVID DAN PETUGAS
YANG MENGGUNAKAN APD
WUDHU’
Rukun adalah : Ketentuan yang harus dipenuhi dalam melakukan suatu pekerjaan
atau ibadah.
1- Niat
2- Membasuh Muka
3- Membasuh kedua tangan sampai kedua siku.
4- Menyapu kepala :
- Menyapu seluruh kepala
- Menyapu hanya pada serban
- Menyapu ubun-ubun serta serban
5- Membasuh kaki dan kedua mata kaki.
6- Berturut-turut.
MANDI
Yang dimaksud mandi disini ialah mengalirkan air ke seluruh badan
dengan niat.
Dasar hukumnya adalah firman Allah :
وإِ ْن ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا فَاطَّهَر ُْوا
“Dan jika kamu dalam keadaan junub,maka mandilah.” (Al-
Maidah : 6)
Ayat ini mengandung perintah untuk mensucikan (mandi) seluruh
badan, kecuali sesuatu anggota badan yang sulit untuk
dibersihkannya seperti biji mata, karena dengan membersihkannya
justru akan menimbulkan madhorot.
TAYAMMUM
3- Dalam kondisi hadas dan tidak mungkin bersuci (wudlu atau tayamum) maka
tetap melaksanakan shalat dengan kondisi yang ada (faqid al-thahurain) dan
SHALAT
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori (1050) dari Imron bin Hushain ra
berkata: “Saya pernah kena wasir, maka saya bertanya kepada Nabi SAW, maka
beliau bersabda:
ٍ فَإِ ْن لَ ْم تَ ْستَ ِط ْع فَ َعلَى َج ْن، فَإِ ْن لَ ْم تَ ْستَ ِط ْع فَقَا ِع ًدا، صلِّ قَائِ ًما
ب َ
“Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak bisa maka duduklah, dan jika tidak
bisa maka shalat dengan berbaring”.
Nasa’i menambahkan:
رأيتُ النب َّي صلَّى هللاُ علي ِه وسلَّ َم يُصلِّي ُمتَ َربِّ ًعا
“ Saya telah melihat Nabi SAW melaksanakan shalat dengan duduk tarabbu’ (bersila)”.
(HR An Nasai 1661,Ibnu Khuzaimah 1238, At Thahawi dalam Syarh Musykil al-Atsar
5235)
Jika duduk tarabbu’ (bersila) tidak bisa dilaksanakan, maka duduk dengan cara iftirasy.
Hadits Wail bin Hujr ra bahwa beliau berkata:
Bila tidak bisa tidur miring, maka kakinya yang diselonjorkan ke arah kiblat sehingga
tubuhnya mengarah ke kiblat.
Jika itu pun tidak bisa dilakukan krn kesulitan menggeser tempat tidur maupun
menggeser orangnya, maka tidak masalah menghadap ke mana saja. Sesuai firman Allah
:
Jika tidak mampu sujud dengan sempurna, maka sujud menggunakan isyarat.
Yakni isyarat dengan menunduk dan menjadikan sujudnya lebih rendah dari
ruku’nya.
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
NOMOR: 17 TAHUN 2020 TENTANG