Anda di halaman 1dari 32

LA P O R A N

UJIAN PRAKTIKUM SEKOLAH

ILMU PENGETAHUAN ALAM


MENGUKUR KADAR SOLID BEBERAPA JENIS AIR DENGAN
MENGGUNAKAN TDS METER (TOTAL DISSOLVED SOLID)

Disusun Oleh :
M. Vredy Rizal
Alifvia Ika Putri
Elang Tri Julyanto
Moch. Favianza Mukharom
Nabilah Rohmah
Rendy Maulana Akbar

PROGRAM STUDI MULTIMEDIA


SMK MUHAMMADIYAH 1
SURABAYA
2016

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Ujian Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam
SMK Muhammadiyah 1 Surabaya

Menyetujui,
Guru Mata Pelajar IPA,

Ketua Kelompok,

Irvandy Andriansyah, ST.


NBM. 948.081

M. Vredy Rizal. A.
NIS. 3526

KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kita dapat melaksanakan Ujian Praktek IPA dan
menyelesaikan laporan yang berjudul Laporan Ujian Praktikum IPA. Laporan
ini disusun sebagai syarat untuk menempuh standar kelulusan di kelas XII.

Praktik pengukuran TDS ini kita lakukan berdasarkan teori dan praktik yang
selama ini kami pelajari, kita mengucapkan banyak terimakasih kepada Guru
pembimbing yang telah membimbing penyusun dan kepada segala unsur yang
telah mendukung penyusun menyelesaikan laporan ini.

Karena keterbatasan kemampuan, Kami menyadari bahwa laporan ini sangatlah


jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami selaku penyusun membutuhkan kritik
dan saran untuk pengembangan laporan ini. Dan semoga Allah SWT senantiasa
memberikan kemudahan dalam penelitian ini sehingga pelaksanaan lancar dan
sukses untuk praktek kedepannya.

Penyusun

ii

i
i

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan .................................................................................... i


Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................


1.1 Latar Belakang ......................................................................................
1.2 Tujuan ...................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................

1
1
1
2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................


2.1 Air Bersih ..............................................................................................
2.2 Air Tercemar .........................................................................................
2.3 Total Dissolved Solid dan TDS Meter ..................................................

3
3
5
9

BAB III METODOLOGI .......................................................................... 12


3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................... 12
3.2 Cara Kerja ............................................................................................. 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 14
4.1 Hasil Observasi ...................................................................................... 14
4.2 Pembahasan dan Analisa ...................................................................... 15
BAB V PENUTUP .....................................................................................
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................
5.2 Saran .....................................................................................................
Lampiran .....................................................................................................

18
18
18
19

Foto - foto Kegiatan .................................................................................... 22


Daftar Pustaka ............................................................................................ 25
Daftar Riwayat Penulis ................................................................................ 27

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ujian Praktikum adalah kegiatan yang rutin dilaksanakan di seluruh
sekolah di indonesia, bahkan Ujian praktikum ini terkadang bagi siswa hal yang
mengasikkan karena kita langsung terjun dan mempraktekannya. Terkadang kalau
kita hanya memdapat dan menerima teori di kelas kita mungkin banyak merasa
bosan, namun kalau kita mempraktikan langsung kita bisa mengetahui hal yang
pernah kita pelajari dan kita selalu di gambarkan dengan spidol hitam di atas
papan putih.
Terkadang kegiatan tersebut membosankan bagi siswa karena terkadang
menghabiskan

uang,

kemudian

banyak

jam

kosong

sehingga

harus

mengkorbankan waktu mata pelajaran UNAS. Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu
yang mempelajari Alam di sekitar kita, Air adalah unsur alam yang sangat penting
bagi kehidupan manusia, maka dari itu keberadaan air sangat di perhatikan.
Penelitian terhadap air kita lakukan agar kita dapat mengetahui
karaktersistik air limbah dan air yang murni secara fisik, tidak hanya itu kita juga
dapat mengetahui air yang tercemar oleh limbah dan air yang sehat untuk di
konsumsi oleh tubuh, karena di tubuh kita 80% adalah air, maka kita dianjurkan
mengkonsumsi air apalagi yang di anjurkan oleh adalah air yang sehat dan aman
di konsumsi yang kandungan TDSnya rendah.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1

Maksud

Maksud dari penelitian ini agar kita dapat mengetahui karakteristik air
terutama kadar TDS, dan mengetahui air yang dapat di konsumsi atau tidak.
1.2.2

Tujuan

-1-

1.

Siswa dapat mengetahui karakteristik air limbah dan air

bersih
2.

secara fisik.
Siswa dapat mengunakan alat ukur TDS meter dengan

benar.
3.

Siswa dapat mengidentifikasi kualitas bermacam-macam

air dengan mengukur jumlah zat padat terlarut (TDS) dengan benar.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kualitas air secara fisik ?
2. Bagaimana cara pengunaan TDS meter ?

-2-

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air Bersih
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi
perikehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat
berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan
utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam
kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Sumber daya air dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain
kepentingan rumah tangga, industri, perikanan, pertanian, dan sarana angkutan air.
Sesuia kebutuhan akan air dan kemajuan tekhnologi air permukaan dapat
dimanfaatkan lebih luas lagi untuk baku mutu sumber air minum dan air industri
(Arif, 2010).
Tersedianya persediaan air yang cukup dalam hal jumlah dan kualitas sangat
penting bagi manusia. Sejak awal manusia mengakui pentingnya air dari segi
jumlah. Peradaban berkembang disekitar badan air sehingga dapat mendukung
pertanian dan transportasi sebaik menyediakan air minum. Kesadaran pentingnya
kualitas air berkembang lebih perlahan. Sejak awal manusia menilai kualitas air
hanya melalui penampakan fisik, rasa dan bau. Tidak hingga ilmu pengetahuan
biologi, kimia, dan medis berkembang berbagai cara tersedia untuk mengukur
kualitas air dan menentukan pengaruhnya pada kesehatan manusia (Arif Sumantri,
2010).
Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air
menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Asapun penggolongan air
menurut peruntukannya adalah sebagai berikut :
1.

Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum

secara langsung, tanpa penggolongan terlebih dahulu.


2.

Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku minum.

-3-

3.

Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan

perikanan dan peternakan.


4.

Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan

pertanian, usaha diperkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.


Air merupakan sumberdaya yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup
baik untuk memenui kebutuhannya maupun menopang hidupnya secara alami.
Kegunaan air yang bersifat universal atau menyeluruh dari setiap aspek kehidupan
menjadi semakin berharganya air baik jika dilihat dari segi kuantitas maupun
kualitasnya. Air dibumi sekitar 95,1% adalah air asin sedangkan 4,9% berupa
airtawar, hal ini tentu saja menjadi perhatian yang sangat penting mengingat
keberadaan air yang bisa dimanfaatkan terbatas sedangkan kebutuhan manusia
tidak terbatas sehingga perlu suatu pengelolaan yang baik agar air dapat
dimanfaatkan secara lestari (Anonim, 2011).
Air merupakan salah satu komponen yang membentuk bumi, dimana
bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya berupa daratan, dan udara
mengandung zat cair atau uap air sebanyak 15% dari tekanan atmosfir. Secara
garis besar dapat dikatakan air bersumber dari laut, darat, dan udara. Air memiliki
beberapa sifat yang unik sehingga dapat menjadi senyawa yang paling penting
dalam kehidupan di muka bumi ini, diantaranya :
1.

Pelarut yang hebat, karena dibentuk oleh 2 hidrogen dan satu oksigen

dengan ikatan kovalen polar, memungkinkan untuk melarutkan ion-ion


dengan cara menyelimuti ion dengan sisi sebaliknya dari muatan ion tersebut,
sehingga memungkinkan senyawa dapat stabil dalam bentuk larutan. Selain itu
air melarutkan dengan sangat baik senyawa-senyawa polar.
2. Es mengambang, biasanya bila suatu senyawa memadat maka padatannya
akan memiliki bobot jenis yang lebih tinggi, tapi sebaliknya pada air
ketika menjadi es, bobot jenis es lebih rendah dari air pada kondisi normal
sehingga es dapat mengambang pada permukaan air. Hal ini menyebabkan
minuman dingin tampilanya lebih indah dengan es yang mengambang.

-4-

3. Melarutkan gas, banyak gas yang dapat terlarut dalam air seperti oksigen,
nitrogen, karbondioksida. Hal ini terjadi karena adanya kombinasi gaya
tarik dan tolak antara air dan gas.
4. Panas laten yang tinggi, air dapat menyimpan panas cukup baik dan
melepaskannya dengan bertahap, hal ini banyak menguntungkan dalam
kehidupan sehari-hari
5. Titik didih tinggi, untuk memecahkan ikatan hidrogen antar molekul air
dibutuhkan energi yang cukup tinggi sehingga hal ini menguntungkan kita
karena dalam suhu normal air ada dalam kondisi cair.
6. Titik kritik yang rendah, pertemuan tiga fase air ada pada suhu yang cukup
rendah, sehingga air mampu menyublim pada suhu diatas 4 derajar celsius,
hal ini menjadikan air bisa hilang bila tercecer pada suhu normal
7. Air adalah kohesi, dengan beberapa senyawa air bersifat tidak menempel,
bisa dilihat pada beberapa serangga yang memiliki senyawa tertentu dapat
melayang diatas permukaan air.
8. Air adalah adhesi, pada beberapa permukaan senyawa air dapat menempel
seperti pada selulosa
9. Ikatan hidrogen antar molekul, molekul-molekul air saling bersatu dengan
adanya ikatan hidrogen yang memiliki kekuatan ikatan yang tidak terlalu
kuat yang membuat air mudah untuk mengikuti bentuk wadah dan bisa
dipakai untuk minum, mandi, dll.
2.2 Air Tercemar
Banyak penyebab pencemaran air tetapi secara umum dapat dikategorikan
sebagai sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung
meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA (tempat Pembuangan Akhir
Sampah), dan sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang
memasuki badan air dari tanah, air tanah, atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan

-5-

air tanah mengandung mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan
pestisida. Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu
pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Pencemar air dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif,
dan asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan
hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat
kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan
PCPs (polychlorinated phenols), adalah salah satu contohnya. Pestisida digunakan
di pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan
di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP
dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas
sebagai zat pembersih di rumah tangga.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda:
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah
tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik,
yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Pencemaran air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari hari yang dapat
mengakibatkan adanya perubahan pada kualitas air tersebut. Pencemaran air ini
terjadi di sungai, lautan, danau dan air bawah tanah.
Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air yang berasal dari industri,
rumah tangga (pemukiman) dan pertanian dapat dikelompokkan sebagai bahan
buangan:
Padat
Organik dan olahan bahan makanan
Anorganik
Cairan minyak

-6-

Zat kimia

Yang dimaksud bahan buangan padat adalah adalah bahan buangan yang
berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan
tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan
pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal. Apabila bahan buangan
padat tersebut menimbulkan pelarutan, maka kepekatan atau berat jenis air akan
naik. Kadang-kadang pelarutan ini disertai pula dengan perubahan warna air. Air
yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi
sinar matahari ke dalam air. Sehingga proses fotosintesa tanaman dalam air akan
terganggu. Jumlah oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang, kehidupan
organism dalam air juga terganggu.
Bahan buangan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk
atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan
menaikkan populasi mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik. Tidak
tertutup kemungkinan dengan berambahnya mikroorganisme dapat berkembang
pula bakteri pathogen yang berbahaya bagi manusia. Demikian pula untuk
buangan olahan bahan makanan yang sebenarnya adalah juga bahan buangan
organic yang baunya lebih menyengat. Umumnya buangan olahan makanan
mengandung protein dan gugus amin, maka bila didegradasi akan terurai menjadi
senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misal. NH3).
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme,
umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi
peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya
berasal dari limbah industri yag melibatkan penggunaan unsure-unsur logam
seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri (Hg), Nikel
(Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dll. Kandungan ion Mg dan Ca dalam air
akan menyebabkan air bersifat sadah. Kesadahan air yang tinggi dapat merugikan
karena dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi melalui proses pengkaratan
(korosi). Juga dapat menimbulkan endapan atau kerak pada peralatan. Apabila
ion-ion logam berasal dari logam berat maupun yang bersifat racun seperti Pb, Cd

-7-

ataupun Hg, maka air yang mengandung ion-ion logam tersebut sangat berbahaya
bagi tubuh manusia, air tersebut tidak layak minum.
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan
mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung
senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak
yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung
pada jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat
terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
Lapisan minyak di permukaan akan mengganggu mikroorganisme dalam air. Ini
disebabkan lapisan tersebut akan menghalangi diffusi oksigen dari udara ke dalam
air, sehingga oksigen terlarut akan berkurang. Juga lapisan tersebut akan
menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air, sehingga fotosintesapun
terganggu. Selain itu, burungpun ikut terganggu, karena bulunya jadi lengket,
tidak dapat mengembang lagi akibat kena minyak.
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat
menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses
biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen
dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan
ekosistem. Untuk itu, polusi thermal inipun harus dihindari. Sebaiknya industriindustri jika akan membuang air buangan ke perairan harus memperhatikan hal
ini.
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air ini
akan dikelompokkan menjadi :
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida),
c. Zat warna kimia,
d. Zat radioaktif
Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen, sampo dan
bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air ditandai dengan timbulnya
buih-buih sabun pada permukaan air. Sebenarnya ada perbedaan antara sabun dan
deterjen serta bahan pembersih lainnya.

-8-

2.3 Total Dissolved Solid (TDS) dan TDS Meter


TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat
terlarut (baik itu zat organic maupun anorganic) yang
terdapat pada sebuah larutan. Umumnya berdasarkan
definisi di atas seharusnya zat yang terlarut dalam air
(larutan)

harus

dapat

melewati

saringan

yang

berdiameter 2 mikrometer (210-6 meter). Aplikasi


yang umum digunakan adalah untuk mengukur
kualitas

cairan

biasanya

untuk

pengairan,

pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, dan pembuatan air


mineral. Setidaknya, kita dapat mengetahui air minum mana yang baik
dikonsumsi tubuh, ataupun air murni untuk keperluan kimia misalnya
pembuatan kosmetika, obat-obatan, dan makanan (Misnani, 2010).
Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air yang
tidak tersaring dengan kertas saring millipore dengan ukuran pori 0,45 m.
Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut
dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penyebab utama terjadinya TDS
adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan.
Sebagai contoh air buangan sering mengandung molekul sabun, deterjen dan
surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan rumah tangga dan industri
pencucian.
Banyak zat terlarut yang tidak diinginkan dalam air. Mineral, gas, zat
organik yang terlarut mungkin menghasilkan warna, rasa dan bau yang secara
estetis tidak menyenangkan. Beberapa zat kimia mungkin bersifat racun, dan
beberapa zat organik terlarut bersifat karsinogen. Cukup sering, dua atau lebih
zat terlarut khususnya zat terlarut dan anggota golongan halogen akan
bergabung membentuk senyawa yang bersifat lebih dapat diterima daripada
bentuk tunggalnya (Misnani, 2010). Pengukuran TDS dapat dapat di bagi
menjadi :

-9-

1. Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil


reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang
paling tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan
kimia lainnya. Kesederhanaan itu kelihatan karena dalam gravimetri
jumlah zat ditentukan dengan cara menimbang langsung massa zat yang
dipisahkan dari zat-zat lain. Analisis gravimetri sangat penting dalam
bidang kimia analisis, meskipun telah didengar bahwa teknik gravimetrik
telah digantikan oleh metode instrumen. Masih banyak kasus dimana
teknik gravimetrik merupakan pilihan terbaik untuk memecahkan suatu
problem analisis yang khusus.
Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat
segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode
gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.
Langkah pengukuran pada gravimetri adalah pengukuran berat. Analit
secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya maupun dengan
solvennya. Persyaratan yang harus dipenuhi agar garvimetri dapat berhasil
ialah terdiri dari proses pemisahan yang harus cukup sempurna sehingga
kualitas analit yang tidak mengendap secara analit tidak ditentukan dan zat
yang ditimbang harus mempunyai susunan tertentu dan harus murni atau
mendekati murni (Irha, 2011).

2. Konduktivitas listrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi


padatan terlarut yang terionisasi dalam air. Ion dari konsentrasi padatan
terlarut dalam air menciptakan kemampuan pada air untuk menghasilkan
arus

listrik

konduktivity

meter.

yang

dapat

diukur

menggunakan

Elektrikal konduktiviti ini adalah mengukur

konduktivitas listrik bahan-bahan yang terkandung dalam air. Semakin


banyak bahan (mineral logam maupun nonlogam) dalam air, maka hasil

-10-

pengukuran akan semakin besar pula. Sebaliknya, bila sangat sedikit


bahan yang terkandung dalam air maka hasilnya mendekati nol, atau yang
kita sebut dengan air murni (pure water) (Insan, 2008).
Konduktiviti meter adalah alat yang digunakan untuk menentukan daya
hantar suatu larutan dan mengukur derajat ionisasi suatu larutan elektrolit
dalam air dengan cara menetapkan hambatan suatu kolom cairan selain itu
konduktivity meter memiliki kegunaan yang lain yaitu mengukur daya
hantar listrik yang diakibatkan oleh gerakan partikel di dalam sebuah
larutan. Menurut literatur faktor-faktor yang mempengaruhi daya hantar
adalah perubahan suhu dan konsentrasi. Dimana jika semakin besar
suhunya maka daya hantar pun juga akan semakin besar dan apabila
semakin kecil suhu yang digunakan maka sangat kecil pula daya hantar
yang dihasilkan dan begitu dengan sebaliknya antara konsentrasi dan daya
hantar. Oleh sebab itu pengaruh suhu dan konsentrasi dapat mempengaruhi
daya hantar (Anonim, 2010).
Prinsip kerja elektrikal konduktiviti adalah dua buah probe
dihubungkan ke larutan yang akan diukur, kemudian dengan rangkaian
pemprosesan sinyal akan mengeluarkan output yang menunjukkan besar
konduktifitas/daya hantar listrik sampel air tersebut. (Endrah, 2010)

-11-

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
A. Alat
1. TDS meter (1 buah)

6. Gelas Tembus Pandang (10 buah)

2. Tissu atau Kain

7. Catoonbad

3. Stiker Penanda

8. Spidol

4. Penggaris

9. Alat Tulis

5. Lembar Kerja Siswa (LKS)


B. Bahan
1. Air sumur mentah

| Kode A 250 ml

2. Air sumur masak

| Kode B 250 ml

3. Air PDAM bersih

| Kode C 250 ml

4. Air sabun (bekas sabun cuci tangan)

| Kode D 250 ml

5. Air bekas cuci baju

| Kode E 250 ml

6. Air minum mineral


6.1 Air mineral bermerk Club

| Kode F.1 250 ml

6.2 Air mineral bermerk Cleo Indomaret

| Kode F.2 250 ml

6.3 Air mineral bermerk Le Minerale

| Kode F.3 250 ml

6.4 Air Isi ulang Biru (RO2 TDS 100)

| Kode F.4 250 ml

7. Air bercampur Garam

| Kode G 250 ml

-12-

3.2 Cara Kerja


Langkah kerja yang kita lakukan yakni :
1. Menyiapkan berbagai air yang telah kita bawah kedalam gelas sesuai
dengan kode.
2. Menuangkan air kedalam gelas setinggi 3 cm.
3. Cara penggunaan TDS meter
a. Membuka Tutup TDS meter yang terletak di bagian bawah.
b. Menekan tombol ON/OFF pada posisi ON.
c. Mencelupkan ujung bawah TDS meter ke dalam air sampai batas 3cm.
Jangan sampai mencelupkan dari batas itu karena kompartmen alat
bias kemasukan cairan dan mengakibatkan rusak dan tidak berfungsi.
d. Goyangkan dengan pelan untuk menghilangkan gelembung udara yang
ada.
e. Menghitung mundur 10 detik dan menekan tombol HOLD, agar dapat
di baca dengan jelas.
f. Jika digit angka terdapat tapmilan (x10 ), berarti angka yang mucul di
kalikan 10
g. Setelah mengukur satu jenis air, bersihkan TDS meter dengan Tissu
dan di bantu dengan catoonbad
4. Mencatat hasil pengukuran sesuai kode yang telah di siapkan.
5. Mengulangi pengukuran dengan orang yang berbeda dan jenis air lainnya
yang sudah di siapkan.
6. Membuat tabel hasil pengukuran.
7. Menjawab pertanyaan.

-13-

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
04 Pebruari 2016 kami melakukan pengamatan/observasi terhadap jenis-jenis
air, kami melakukan pengamatan di kelas XII AK 2 yang di rubah fungsinya
menjadi laboratorium IPA untuk sementara. Sebelumnya kami sudah menyusun
rancangan kerja kita sudah bembagian jobdisk masing-masing anggota
membawah apa saja.
Pada pukul 08.45 kelas kami mendapat giliran memasuki ruang observasi,
dengan membawah peralatan yang sudah kami bawah tentunya. Setelah kami
mendapat tempat duduk kami mendengarkan instruksi dari pembimbing tentang
prosedur observasi akhirnya kami mengukur air yang di masukan kedalam gelas
setinggi 3 cm. dan kami mendapatkan hasil observasi sebagai berikut :

Nabilah

Alifvia

Temperatur

Rendy

Rata- rata

Favianza

Nilai TDS meter Penguji (ppm)


Vredy R

Kode Air

4.1 Hasil Observasi (Pengamatan)

1.

695

695

695

695

695

695

27 oC

2.

406

406

406

406

406

406

27 oC

3.

280

280

280

280

280

280

28 oC

4.

323

323

323

323

323

323

28 oC

5.

453x10

4530

453x10

453x10

453x10

4530

27 oC

6.

F.1

140

140

140

140

140

140

27 oC

7.

F.2

13,5

13,4

13,5

13,6

13,5

13,5

27 oC

8.

F.3

009

009

009

009

27 oC

No.

-14-

9.

F.4

002

1.4

001

001

002

1.48

27 oC

10.

999

999

999

999

999

999

27 oC

KELOMPOK 1

No.

Jenis Air/Merk

Warna

Aroma

1.

Air sumur

LK (B)

Berbau Unsur Tanah

2.

Air sumur masak

LB (A)

Tidak Berbau

3.

Air PDAM

Berbau Unsur logam

4.

Air Bekas Cuci Tangan

LJ (E)

Berbau Sabun

5.

Air Bekas Cuci Baju

LK (D)

Bau Sabun Mendominasi

6.

Club

Tidak Berbau

7.

Cleo Indomaret

Tidak Berbau

8.

Le Minerale

Tidak Berbau

9.

Biru (RO2 100)

Tidak Berbau

10.

Air Garam

AK (C)

Berbau antara garam dan air

*) Keterangan
LK = Lebih Keruh
Air
LB = Lebih Bening

AK = Agak Keruh

LJ = Lebih Jerni

B = Bening

4.2 Pembahasan dan Analisa


Pertanyaan Lembar Kerja Siswa (LKS)
1.
2.

Apakah TDS itu ?


Apa hubungan nilai TDS dengan Kualitas air ?

-15-

(A) = Kode

3.
4.
5.
6.
7.

Dengan membandingan nilai TDS air A dan air B, manakah yang lebih
tinggi nilainya, mengapa bisa demikian ?
Dengan membandingan nilai TDS air B dan air C, manakah yang lebih
tinggi nilainya, mengapa bisa demikian ?
Dengan membandingan nilai TDS air D dan air E, manakah yang lebih
tinggi nilainya, mengapa bisa demikian ?
Dengan membandingan nilai TDS air F.1, F.2, F.3 dan air F.4, manakah
yang lebih tinggi nilainya, mengapa bisa demikian ?
Dengan membandingan nilai TDS air D dan air G, manakah yang lebih
tinggi nilainya, mengapa bisa demikian ?

Jawaban Pertanyaan LKS (Lembar Kerja Siswa)


1. TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organic
maupun anorganic) yang terdapat pada sebuah larutan. (Misani, 2010)
2. Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air yang
tidak tersaring dengan kertas saring millipore dengan ukuran pori 0,45 m.
Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang
terlarut dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penyebab utama
terjadinya TDS adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang umum
dijumpai di perairan.(Misani, 2010)
3. Kode Air A mempunyai TDS yang lebih tinggi, sumur kadang terdapat
benda-benda padat di dalam airnya, berasal dari banyak sumber, organic
seperti daun, lumpur, plankton, serta benda-benda micro organisme
lainnya. Proses pemanasan yang di lakukan dengan panci menyerap TDS
yang terkandung di air sumur akan di ubah menjadi kerak di dasar
panci/sekitaran dalam panci. (Arif, 2010)
4. Air Sumur Masak karena seperti yang di jelaskan di nomor 3, Air PDAM
sebelum di salurkan ke warga pihak PDAM memfilter dan memberi
Kaporit dan zat kimia yang lain yang kemungkinan dapat menghilangkan
zat TDS tertentu.
5. Air yang mengandung Deterjen karena di sisi deterjan banyak
mengandung unsur-unsur padat juga dalam pakaian yang dicuci dengan
detergen terdapat kotoran lemak maka bagian ion yang bersifat hidrofobik
masuk ke dalam butiran lemak atau minyak dan bagian ion tersebut yang
bersifat hidrofilik akan mengarah ke pelarut air. Keadaan ini menyebabkan
butiran-butiran minyak akan saling tolak-menolak karena menjadi
bermuatan sejenis, sehingga mengahasilkan TDS yang lebih tinggi karena
proses di atas. (Vika, 2011)

-16-

6.

Urutan air yang berTDS tinggi ke rendah yang kami teliti F.1, F.2, F.3,
F.4 Air dalam kemasan bermerek Club hanya mengikuti standar Nasional
yang TDS air baik untuk di konsumsi yakni 500 ppm (Club, 2004) ,
perusahaan Cleo yang bekerjasama dengan Indomaret (Cleo Indonesia,
2010) ini menciptakan air yang kadar TDSnya hanya 13,5 ppm yang
artinya tidak jauh bedah dengan air minum yang di produksi oleh Cleo
sendiri karena cleo ini adalah perusahaan air oksigen maka dari itu jelas
kalau TDSnya rendah, begitu juga dengan le Minerale yang memiliki TDS
hanya 009 ppm, yang lebih uniknya lagi air isi ulang memiliki TDS 001
ppm saja dikarenakan perusahaan air isi ulang yang besar ini memiliki alat
penyaringan dan pemurnian air serta memperbanyak oksigen di dalam
kandungan air.

7. Yang menunjukan nilai TDS yang tinggi yakni air kode G, di dalam
pembuatan garam air laut menjadi bahan baku utama, dengan cara di
panaskan/di biarkan di bawah terik matahari sehingga mengkristal, dari hal
tersebut air laut yang di biarkan di tempat terbuka akan terkontaminasi
atau tercampur oleh debu-debu, partikel-partikel mikrospopis, dan bendabenda yang lain mungkin masuk kedalam air laut yang sedang di
kristalkan, tidak hanya itu air laut juga mengandung plankton-plankton
dari jenis zooplankton ataupun fitoplankton, dari hal itu jika air di uapkan
ada zooplankton akan mati dan ada juga yang masih hidup begitu juga
untuk fitoplankton. Garam dapur yang di gunakan oleh ibu memasak itu
juga terdapat kandungan yang mengakibatkan bertambahnya padatan di
dalam

garam

tersebut,

penambahan

yodium

dan

bahan-bahan

lainnya(Maswan, 2011), dan hal itu apabila garam di larutkan dalam air
mengakibatkan TDS semakin meningkat dan di dalam TDS Meter ketika
kita melakukan observasi menunjukan (---)ppm berarti kandungan
TDSnya 999 ppm.

-17-

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Air memang penting bagi tubuh kita namun tidak semua air baik kita
konsumsi, TDS adalah zat yang terlarut dalam air hal ini yang menyebabkan air
dapat di konsumsi atau tidak. Sebenarnya semua air dapat di konsumsi
kereterianya yakni TDSnya rendah < 300ppm.
Dari air yang telah kita amati melalui TDS Meter ada angka yang berbeda
dari tabel yang ada di kemasan air minum bermerek, total dissolved solid dalam
air bisa bertambah oleh faktor faktor alam tidak menutup kemungkinan faktor
manusia pula mempengaruhinya, penambahan bahan kimia juga dapat
mengurangi dan ada juga yang memperbanyaknya. Proses penyaringan serta
pengolahan air juga ada yang mengurangi banyaknya TDS dalam air, seperti yang
di lakukan oleh perusahaan air minum isi ulang Biru yang menjual berbagai
kategori jenis air mulai dengan kadar TDS hanya 001 ppm sampai dengan 099
ppm di karenakan perusaan itu membeli alatnya.
5.2 Saran
1. Semoga ujian praktek kedepannya lebih baik
2. Sarana prasarana kedepannya sudah di fasilitasi
3. Semoga bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.
4. Semoga dapat di jadikan referensi bagi para pembaca yang sedang
membutuhkan referensi

-18-

LAMPIRAN
Air Sumur di desa Panju, Jombang menurut E-Journal UNESA terhadap
37 sumur. Sempel dalam penelitian ini yang dilakukan yaitu 6 sempel air sumur
galian yang di ambil secara acak menunjukan kadar TDS yang cukup rendah 350
ppm. (E-Journal UNESA, 2013).
Air PDAM di kota Semarang, Jawa Tengah yang di lakukan oleh
Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyaraakat Universitas Negeri Semarang
2012dengan hasil TDS 136,0 mg/lt dengan suhu 27' hal ini masih di bawah
standart baku mutu yaitu 500 mg/lt. (Dani, 2012)

Air dalam artikel yang di muat di Kaskus menunjukan hasil


sebagai berikut :
No.

Jenis Air

TDS (*ppm)

1.

Air PDAM daerah Magelang

300 ppm

2.

Air Minum Merek Club

130 ppm

3.

Air Minum Cleo Indomaret

009 ppm

4.

Air Isi ulang lokal di daerah magelang

120 ppm

(Whizzman, 2012)
Komposisi ideal bahan kimia dalam air
Syarat fisik
Keasaman
Bahan-bahan padat
Warna
Rasa
Bau
Jenis Bahan
Flour (F)
Clor (Cl)
Arsen (As)
Ph
CO2
Besi (Fe)

Kadar yang tidak boleh


dilampaui
7,0 8,5
Di bawah 6,5 dan di atas 9,5
Tidak melebihi 50 mg/L Tidak melebihi 1500 mg/L
Tidak melebihi 6 satuan Tidak melebihi 50 satuan
Tidak mengganggu

Tidak mengganggu

Kadar yang disyaratkan

Kadar yang dibenarkan (mg/liter)


1-1,5
250
0,05
6,5 9,0
0
0,3

-19-

Tembaga (Cu)
Zat organic

1
10

(Ramdani, 2011)
Bahan bahan kimia yang dapat mengganggu
No
1.
2.
3.

Bahan-bahan kimia
Arsen
Barium
Cadmium

4.
Chromium
5.
Timah hitam
6.
Merkuri
7.
Nitrat
8.
Selenium
9.
Silver
10. Sulfat
11. Besi
12. Tembaga
13. Klorida
14. Flour
(Ramdani, 2011)

Keterangan
Bersifat karsinogenik dengan melalui kontak pada
makanan
Bersifat toxis terhadap hati, aliran darah dan nervous
Sebagai racun yang akut bagi manusia seperti batu
ginjal.
Carsinogenik pada pernapasan
Sebagai racun pada pekerja dan ikan
Sebagai racun pada pekerja dan ikan
Menyebabkan methemogloinema pada bayi
Menyebabkan keracunan pada anak
Menyebabkan penyakit agria
Menyebabkan laxative
Menimbulkan koloid yang berwarna dalam air
Menyebabkan air mempunyai rasa tertentu
Menyebabkan air menjadi asin rasanya
Menyebabkan penyakit flur esis

Gambar 1 TDS in parts per millions

-20-

-21-

FOTO FOTO KEGIATAN

Gambar 2 Mendengarkan Instruksi pembimbing

Gambar 3 Pengarahan pemilahan jenis air

-22-

Gambar 4 Pengukuran Air

Gambar 5 Pengukuran menggunakan TDS Meter secara bergantian antar anggota

-23-

Gambar 6 Mencatat hasil yang di keluarkan oleh TDS Meter

-24-

DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia, 1990 Peraturan Pemerintah pengelompokan kualitas
air menurut beberapa golongan, Jakarta: Sekretariat Negara.
Adit (2010). Bahan Kimia Berbahaya dalam Kehidupan Sehari-Hari.
From http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-kimia/bahan-kimiaberbahaya-dalam-kehdupan-sehari-hari/, 8 Pebruari 2016.
Nano, 2010 Web Air dan Filter Air,
www.nanosmartfilter.com/tag/standar-nilai-tds-pada-air-minum/, 9 Pebruari 2016
Swara Bhumi, 2013 E-Journal UNESA,
ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/834/, 19 Pebruari 2016
Whizzman, 2012 Air Minum Merek Aqua vs. Air pureit,
http.//kaskus.co.id/thread/00000000000000006553206/aqua-vs-pureituniliver/19,
22 Pebruari 2016
Cleo, 2010 Kualitas Air Cleo, cleoindonesia.co.id/2010/kualitas-air-cleo/,
23 Pebruari 2016
Dani, 2012 K3 Laporan Praktek Pengukuran Air PAM,
panserbiru36.blogspot.co.id/2015/05/laporan-praktikum-pengukurankualitas.html?m=1, 23 Pebruari 2016
Arif (2011). Kimia. http://k2oke.multiply.com/journal/item/43/Kimia, 23
Pebruari 2016.
Ayah, Benny (2007). Softening Pelunakan pada Air Sadah.
http://bennysyah.edublogs.org/2007/04/27/softening-pelunakan-pada-air-sadah,
23 Pebruari 2016.
Berpacu Menyelamatkan Air Bersih, Banjarmasin Post, 12 Pebruari 2016.
Hal 26.
Made in China (2011). China Caustik Soda 99 96 Flakes Sodium
Hydroxide NaOH. http://www.made-in-china.com/showroom/gzhanglian/productdetailOeFEqLdGrxhb/China-Caustic-Soda-99-96-Flakes-Sodium-HydroxideNaOH-.html, 21 Peruari 2016
Maswan, Fadjar (2011). Bahan Kimia dalam Rumah Tangga.
http://www.scribd.com/doc/51696399/06-Bab-5-bahan-kimia-dalam-rumahtangga. 23 Pebruari 2016.

-25-

Ramdani, Achmad (2011) Kandungan Kimia dalam air Tercemar,


https://3superelektron.wordpress.com/pencemaran-air/, 24 Pebruari 2016

Pure, 2011 Perbandingan jenis air, purewatercare.com, 24 Pebruari 2016


Hidro, 2010 TDS in part permillions, www.h2odistributors.com, 24
Pebruari 2016

-26-

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


M. Vredy Rizal Amrozi, lahir di Surabaya 25 Agustus 1998
dulu pernah menimbah ilmu Sekolah Dasar Negeri Gundih 1,
tamat dan melanjutkan ke Sekolah menengah pertama di
SMP UNESA 1 Surabaya. Mulai sejak sekolah menengah
pertama dia bergelut dengan dunia Aktifis mulai dari IPM di
tingkat Cabang, Osis di sekolah, hingga Remas di sekitar
rumahnya. tamat sekolah menengah pertama dia melanjutakan sekolah menengah
kejuruan di SMK Muhammadiyah 1 Kapasan, dia mengambil kompetensi
keahlian

Multimedia,

dia

tinggal

di

Jl.

Dupak

V/29

Surabaya.

(mvredy.rizal@gmail.com)
Moch. Favianza Mukharom, lahir di Surabaya 18 April
1999, sekolah dasar SDN Sumput I Driyorejo, Gresik, setelah
lulus dia melanjutkan pendidikan di SMP Muhammadiyah 9
Jojoran sejak SMP bakatnya sudah terasah di bidang bela diri,
mungkin mewarisi ilmu ayahnya sampai sekarang dia masih
melakoni sebagai atlet bela di diri tapak suci,setelah tamat SMP dia melanjutkan
ke SMK Muhammadiyah 1 Kapasan, mengambil kompetensi keahlian
Multimedia,

dia

menetap

di

Jl.

Nginden

2f

no.27B

Surabaya.

(m.favianza@gmail.com)
Nabilah Rohmah, kelahiran Surabaya 09 Nopember 1997 ini
tinggal di Jl. Kalimas Udik 1C no.7, lulusan SD Rungkut Kidul
II/581 ini sebelumnya juga pernah bersekolah di SDN Kedung
Bendo III no.1-3 namun hanya sampai kelas 3 saja dan
memutuskan pindah. Setelah lulus dia melanjutkan ke sekolah
MTs N 4, setelah lulus dia masih ingin melanjutkan untuk belajar
agama Islam maka ia memutuskan bersekolah di SMK Muhammadiyah 1 dia
mengambil kompetensi keahlian Multimedia, menurut dia masuk multimedia ini
sangat menguntungan sekali di era modern ini. (nabilahachmad37@gmail.com)

-27-

Rendy Maulana Akbar, biasa di sapa rendy ini lahir di


Surabaya, 22 September 1995 sekarang dia bermukim di
jalan Rangkah Buntuh 1 no.12. Riwayat pendidikannya
mulai dari sekolah dasar di SDN Manggala 5, kemudian
2010 dia melanjutkan ke SMP Taruna Jaya, 2013 dia
melanjutkan belajarnya di SMK Muhammadiyah 1,
Surabaya. Dia masuk ke SMK dengan harapan setelah lulus ia dapat bekerja, dia
mengambil kompetensi Kejuruan Multimedia. (rendyncs1@gmail.com)
Elang Tri Julyanto, kelahiran Surabaya, 22 Juli 1998 ini
pernah mengenyam pendidikan di SDN Simokerto 7 no.140,
2010 dia tamat dan melanjutkan ke SMP Muhammadiyah 15,
anak yang biasa akrab di panggil elang ini anaknya tidak mau
diam dan cenderung hiperaktif, sampai sekarang. 2013 dia
melanjutkan belajar di SMK Muhammadiyah 1 kapasan, di
SMK banyak perlombaan yang di ikuti namun dikarenakan kurang support yang
maksimal dari pihak mana pun membuat dia kecewa namun tidak patah semangat
apabila ada perlombaan mata Pelajaran yang dia gemari, di SMK dia mengambil
Kompetensi keahlian Multimedia dia tinggal di jalan Tenggumung karya lebar
no.35. (elangtri2@gmail.com)
Alifvia Ika Putri, Perempuan yang sering di sapa Alif ini
lulussan SDN Budi Yakin Surabaya, 2013 ia tamat dari SMP
Muhammadiyah 15 dia adalah teman sekolah Elang, dia lahir di
Surabaya pada tanggal 21 Juni 1998, setelah tamat dia
memutukan masuk ke dunia Multimedia dan dia bersekolah di
SMK Muhammadiyah 1 Surabaya dia tinggal di jalan Kedinding
Tengah 4b no. 7 Surabaya. (alivia98.ai@gmail.com)

-28-

Anda mungkin juga menyukai