Anda di halaman 1dari 6

Teori Penentuan Tujuan

Teori Penentuan Tujuan menjelaskan bahwa tujuantujuan yang spesifik dan sulit, dengan umpan balik,
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
Tujuan yang spesifik memperlihatkan tingkat hasil yang
lebih tinggi daripada tujuan umum karena kekhususan
dari tujuan itu sendiri tampaknya bertindak sebagai
stimulus internal
Individu akan bekerja secara lebih baik krtika mereka
mendapat umpan balik mengenai seberapa baik
kemajuan mereka karena umpan balik membantu
mengidentifikasikan ketidaksesuaian antara apa yang
telah dan apa yang ingin mereka lakukan.

Mengapa individu-individu lebih termotivasi


oleh tujuan-tujuan yang sulit?
Pertama, tujuan-tujuan yang sulit mengarahkan
perhatian kita pada tugas yang sudah ada dan menjauh
dari gangguan-gangguan yang tidak relevan.
Kedua, tujuan-tujuan sulit menambah semangat karena
kita harus bekerja lebih keras untuk mencapainya.
Ketiga, ketika tujuan-tujuannya sulit, individu tetap
berusaha untuk mencapainya

Program-program MBO:
Mempraktikkan Teori Penentuan
Tujuan

Manajemen berdasarkan tujuan (management by


objectiveMBO) menekankan tujuan-tujuan nyata yang
ditentukan secara partisipatif, bisa diuji, dan bisa diukur.
Daya Tarik MBO niscaya terletak pada penekanannya
terhadap pengubahan tujuan-tujuan organisasional
menjadi tujuan-tujuan khusus untuk unit-unit
organisasional dan anggota-anggota individual
Ada empat unsur yang umum untuk program-program
MBO. Ini adalah kekhususan tujuan, partisipasi dalam
pembuatan keputusan, periode waktu yang eksplisit,
dan umpan balik kinerja.

Teori Efektivitas Diri


Efektivitas diri merujuk pada keyakinan individu bahwa ia mampu
mengerjakan suatu tugas.
Semakin tinggi efektifitas diri seorang individu, semakin tinggi rasa
percaya diri dalam kemampuan untuk berhasil dalam suatu tugas.
Individu yang memiliki efektivitas diri rendah cenderung mengurangi
usaha atau menyerah, sedangkan individu dengan efektivitas diri
tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengatasi tantangan.
Selain itu, individu yang mempunyai efektivitas diri yang tinggi
tampaknya merespon umpan balik negatif dengan usaha dan motivasi
yang lebih tinggi, sementara individu efektivitas diri rendah
cenderung mengurangi usaha mereka ketika diberi umpan balik
negatif.

Penelitian yang mengembangkan teori efektivitas diri,


Albert Bandura, memperlihatkan bahwa ada empat cara
untuk meningkatkan efektivitas diri:
Penguasaan yang tetap (enactive), adalah perolehan
pengalaman yang relevan dengan tugas atau
pekerjaan.
Contoh yang dilakukan oleh individu lain, yaitu menjadi
lebih percaya diri karena melihat individu lain
melakukan tugas tersubut.
Bujukan verbal, yaitu menjadi lebih percaya diri karena
seseorang meyakinkan anda bahwa anda mempunyai
keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil.
Kemunculan, yaitu memicu keadaan bersemangat yang

Teori Penguatan
Dalam teori penguatan, kita mempunyai sebuah
pendekatan perilaku, yang menunjukkan bahwa
penguatan mempengaruhi perilaku.
Teoretikus-teoretikus penguatan menganggap perilaku
disebabkan oleh lingkungan .
Teori penguatan mengabaikan keadaan batin individu
dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada
seseorang ketika ia melakukan tindakan.
Dalam bentuk murninya, teori penguatan mengabaikan
perasaan, sikap, harapan, dan variabel kognitif lain
yang diketahui mempengaruhi pelaku.

Anda mungkin juga menyukai