0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan13 halaman
Teori Harapan menyatakan bahwa motivasi seseorang tergantung pada harapannya terhadap hasil kerja dan nilai hasil kerja tersebut bagi dirinya. Kinerja baik dapat memotivasi karyawan karena diikuti imbalan seperti bonus dan promosi yang memenuhi tujuan pribadi mereka."
Teori Harapan menyatakan bahwa motivasi seseorang tergantung pada harapannya terhadap hasil kerja dan nilai hasil kerja tersebut bagi dirinya. Kinerja baik dapat memotivasi karyawan karena diikuti imbalan seperti bonus dan promosi yang memenuhi tujuan pribadi mereka."
Teori Harapan menyatakan bahwa motivasi seseorang tergantung pada harapannya terhadap hasil kerja dan nilai hasil kerja tersebut bagi dirinya. Kinerja baik dapat memotivasi karyawan karena diikuti imbalan seperti bonus dan promosi yang memenuhi tujuan pribadi mereka."
bertindak tergantung pada seberapa besar pengharapannya terhadap output dan daya tarik output bagi individu tersebut. Karyawan dapat dimotivasi utk melakukan kerja lebih keras bila menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Penilaian yg baik mendorong imbalan (output) bonus, kenaikan gaji, promosi dan imbalan tsb memenuhi tujuan pribadi karyawan. 1 2 3
Upaya Kinerja Imbalan dari Tujuan
individu Individu Organisasi Pribadi Valensi Ekspektasi Instrumen
1. Hubungan Upaya – Kinerja
2. Hubungan Kinerja – Imbalan 3. Hubungan Imbalan – Tujuan Pribadi Motivasi = Valensi x Ekspektasi x Instrumen
Motivasi merupakan kekuatan dorongan yang
mempunyai arah pada tujuan tertentu. Valensi merupakan kekuatan hasrat seseorang untuk mencapai sesuatu. Ekspektasi (Harapan) merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi tertentu. Instrumen merupakan insentif atau penghargaan yang akan diberikan. Teori harapan menyatakan bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah. Goal Setting Theory Kognitif Menjelaskan bahwa penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh pada pekerjaan saja, tetapi juga merangsang karyawan untuk mencari atau menggunakan metode kerja yang paling efektif Melibatkan karyawan dalam menetapkan tujuan dapat menumbuhkan motivasi kerja dan pencapaian prestasi kerja maksimal. Dengan demikian, penetapan tujuan merupakan strategi motivasi yang krusial dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan dengan produktif dan sekaligus memotivasi mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
Terkait dengan penetapan tujuan Munandar
(2004), menjelaskan bahwa manajemen berdasarkan sasaran (Management By Objectives =MBO) mengunakan teori penetapan tujuan ini. Proses penetapan tujuan ( goal setting) dapat dilakukan berdasarkan prakarsa sendiri (seperti pada MBO). Diwajibkan oleh organisasi sebagai satu kebijakan perusahaan. Bila didasarkan oleh prakarsa sendiri dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja individu bercorak proaktif yg berkaitan dg (commitment) besar untuk berusaha mencapai tujuan-tujuan yang telah ia tetapkan. tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; tujuan-tujuan mengatur upaya; tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan tujuan-tujuan menunjang strategi- strategi dan rencana-rencana kegiatan. Behavioristik perilaku Dalam kehidupan organisasi disadari dan diakui bahwa perilaku dan tindakan seseorang dikondisikan oleh penguatan. Artinya, reinforcement mengendalikan perilaku, seseorang akan mengulangi dan meningkatkan perilaku. “Hukum Pengaruh” Bahwa manusia cenderung untuk mempertahankan perilaku yang menguntungkan bagi dirinya dan menghindari perilaku yang merugikan. Teori ini mengabaikan keadaan internal individu (perasaan, sikap, pengharapan, variabel kognitif lainnya) dan memusatkan pada apa yg terjadi di lingkungan bila seseorang mengambil suatu tindakan bukan teori motivasi. TEORI MOTIVASI INSTRINSIK Teori ini menggambarkan Individu lebih termotivasi secara instrinsik bila ia benar- benar peduli dengan pekerjaannya, mencara cara lebih baik untuk melakukannya dan mendapatkan kekuatan dan kepuasan dalam melakukannya dengan baik.
Imbalan dalam motivasi instrinsik datang dari
kerja itu sendiri bukan dari faktor eksternal seperti kenaikan gaji atau pujian dari atasan. Komponen pencapaian motivasi instrinsik Model Thomas Pilihan Peluang untuk menyeleksi kegiatan/tugas yg masuk akal dan melaksanakannya dengan cara yg memadai. Kompetensi Pencapaian yg dirasakan saat melakukan kegiatan pilihan dengan cara yg terampil. Penuh arti Peluang untuk mengerjakan tugas yg bernilai dan mempunyai tujuan lebih besar. Kemajuan Perasaan bahwa membuat langkah maju yang berarti dalam mencapai tujuan
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional