Modul - 5
Penilaian Saham
27 Maret 2016
Korea Selatan
1
Korea Selatan
2
Penilaian Saham
Harga Wajar Saham
Harga Intrinsik
Dihitung berdasarkan
informasi dari Perusahaan
Oleh Manajer Investasi
Diperdagangkan/Masuk
pasar menjadi Harga Pasar
Harga pasar lebih tinggi dari harga intrinsik Sentimen Pasar Positif
Harga pasar lebih rendah dari harga intrinsik Sentimen Pasar Negatif
Manajer Investasi membeli saham pada harga dianggap kemurahan (dibawah harga intrinsik) dan
menjualnya kembali pada saat harga pasar jauh diatas intrinsik.
Analis
A. Pendekatan Analisis
Pendekatan Top-down
Pendekatan Bottom-up
sektor-sektor ekonomi
subsektor ekonomi
Subsektor ekonomi
Sektor-sektor ekonomi
Menghitung harga wajar satu saham harus memikirkan likuiditas saham tersebut. Jika kurang likuiditas
maka nilai wajar dihitung dengan berbagai pendekatan yang harus melakukan pemotongan harga yang
dikenal dengan diskon akibat kurang likuid.
Penilaian
Relatif:
a. Nilai Buku Pendekatan sederhana, setiap perusahaan mempunyai nilai buku ketika
nilai buku merupakan nilai ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang diterbitkan
perusahaan.
PBV =
b. NTA (Net tangible assets) Pendekatan memperhitungkan aset tidak berwujud.
Dalam menyelesaikan hutang-hutang dan tinggal ekuitas maka aset yang ada masih
mengandung aset tidak berwujud.
Aset Berwujud (net) = Ekuitas aset tidak berwujud
K = PNTA =
6
Penilaian
Relatif:
c. Harga terhadap penjualan (PS) Hampir sama dengan PBV, tetapi perhitungan ini
dipergunakan penjualan per unit saham untuk proyeksi ke depan. Untuk perusahaan
retail.
PS =
d. Price Earning Ration (PER) ukuran penilaian saham yang sering digunakan oleh
pihak untuk menentukan harga saham untuk IPO mana skala rasio ini merupakan hasil
bagi antara harga pada sekarang dibagi dengan laba bersih proyeksi dimasa
mendatang.
PER0 =
e. EV to EBITDA Ukuran yang sering digunakan oleh analis saham atau para peminat
evaluasi perusahaan dalam menganalisis nilai perusahaan.
Q=
7
D. BIAYA MODAL
Pratt (2002) menyataka bahwa biaya modal (cost of capital) adalah tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) yang diinginkan pasar dalam
rangka menarik dana untuk investasi tertentu.
Dalam investasi, biaya modal disebut juga biaya opportunitas (opportunity cost)
biaya yang harus dikeluarkan untuk alternatif investasi yang baik.
2. Biaya Ekuitas biaya yang dikeluarkan perusahan atas penggunaan ekuitas tersebut.
Ada 2 kelompok, biaya ekuitas preferen dan biaya ekuitas biasa.
. Biaya ekuitas preferen biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada pemilik saham
preferen.
. Biaya ekuitas biasa merupakan biaya yang menjadi tanggung jawab ekuitas.
Rumus mendapatkan biaya ekuitas sebagai berikut:
E (Rj) = Rf +
Berdasarkan Pratt (2002) menyatakan :
E (Rj) = Rf + + Rps + RPI + RPc
Dimana:
RPs = Size premium
RPI = Industry risk premium
RPc = Company risk premium
11
12
Latihan
Modul 5 hal. 20 soal 1-3
Tes formatif 1
13
Korea Selatan
14
A. Terminal Value
3 perhitungan terminal value :
1.
2.
3.
Liquidation value
Multiple aproach
Stable growth model
BOOK-VALUE*(1+INFLASI-RATE)Average-Life-of-Assets
-
Multiple aproach
Dilakukan dengan perkiraan perkaliannya.
15
Dimana :
E1,E2,E3
= Pendapatan pada tahun ke 1,2 dan 3
wacc = Rata-rata tertimbang biaya modal
Po
= Harga saham sekarang ini
Contoh :
Perusahaan XYZ mempunyai laba bersih sebesar Rp 3 miliar pada tahun XI; sebesar Rp 3,2 miliar pada tahun X2, dan Rp 3,5
miliar pada tahun X3 serta tahun selanjutnya dianggap konstan sepanjang masa sebesar Rp 3,8 miliar. Pada akhir tahun
ketiga, nilai buku perusahaan sebesar Rp 29,5 miliar dan inflasi diasumsikan sebesar 5% per tahun untuk periode selanjutnya.
Perusahaan ini mempunyai wacc sebesar 13,12 %/tahun. Berapa harga saham sekarang?
Jawab :
Terminal value = 3,8/(0.1312*(1+0.1312)3) = 20.009
16
B. Pendekatan Dividen
Perusahaan
akan berjalan sepanjang masa (going concern) dan perusahaan membagikan dividen kepada pemilik saham
perusahaan. Deviden yang diterima oleh investor merupakan dasar penilaian perusahaan. Bila investor ingin berinvestasi
maka investor harus menilai deviden pada saat yang sekarang yang dikenal dengan discounted earnings. Dihitung sbb :
Dimana :
Po
= Harga saham periode 0
Divi = Pendapatan perusahaan pada periode ke i, i=1,2,3,
K
= Opportunity cost
Walter membuat model harga saham dengan deviden dengan asumsi:
1. Perusahaan didanai dari seluruh ekuitas. Sehingga perusahaan selalu tergantung kepada laba ditahanto membiayai
investasi di masa datang. Oleh karena itu, keputusan investasi sangat tergantung kepada kebijakan dividen.
2. Tingkat pengembalian investasi perusahaan konstan.
3. Perusahaan mempunyai umur yang tidak terbatas.
Dengan rumusan:
Po
D
E
r
k
Maka harga saham dapat dibuat menjadi penjumlah dari dua komponen yaitu nilai sekarang dari deviden dan nilai sekarang
dari laba ditahan dengan rumusan sbb:
17
mempunyai asumsi:
1. Laba ditahan merupakan satu-satunya sumber dari pembiayaan perusahaan. Sehingga model Gordon sama dengan
model Walter bahwa deviden mempunyai hubungan dengan harga saham.
2. Tingkat pengembalian investasi perusahaan konstan.
3. Pertumbuhan perusahaan (g) merupakan hasil perkalian dari laba ditahan (b) dengan tingkat pengembaliannya .
4. Biaya modal konstan dan lebih besar dari tingkat pertumbuhan.
5. Perusahaan terus berlangsung.
6. Tidak ada pajak.
Deviden perusahaan juga dapat ditentukan merupakan pertumbuhan dari deviden tahun sebelumnya sehingga persamaan
sbb:
Bila g=konstan
Disederhanakan menjadi:
19
PT Janjimatogu Porsea Pinus Tbk., mempunyai rencana membeli dividen sebesar Rp 500,00 dan biaya kapital 18% serta
pertumbuhan dividen diharapkan bertumbuh secara konstan sebesar 10/tahun. Data ini memberikan informasi kepada
investor sehingga harga sahamnya dapat dihitung sbb:
Po
= Rp 500/(0.18-0.10)
= Rp 500/0.08
= Rp 6.250
Bila k < pertumbuhan dividen maka model tidak cocok digunakan untuk menghitung saham
Contoh 2:
PT XYZ mempunyai perencanaan dividen sebesar Rp1000/saham pada tahun mendatang dan direncanakan juga bahwa
dividen tersebut akan bertumbuh sekitar 7.5%/tahun dan perusahaan telah menghitung biaya total modal perusahaan sebesar
3x dari pertumbuhan dividen yang dibayarkan perusahaan. Harga saham PT YXZ dapat dihitung sbb:
Po
= DIV1/(k-g)=DIV1/(3*g-g)
= Rp1000/(3*0.075-0.075)
= Rp1000/0.15
= 6666.67
Menurut Gordon, persamaan disusun sbb:
Dimana:
E1
= laba/saham pada akhir periode
(1-b) = Fraksi laba yang dibagikan menjadi dividen
B
= fraksi laba yang ditahan di perusahaan
K
= Biaya modal ekuitas
R
= Tingkat pengembalian investasi perusahaan
G=b*r = Tingkat pertumbuhan perusahaan/deviden
20
21
E. Pendekatan Claim
Hidden
value ini dapat dihitung dengan pendekatan opsi. Hidden value tidak pernah bernilai negatif minimum nol sehingga
nilai hidden
value persis sama dengan nilai opsi call. Hull (2009) menyatakan bahwa harga opsi call sbb:
C= max (0, S-X)
Dimana :
C
= Harga opsi
S
= Harga aset
X
= Harga strike
Pada konsep ini, harga saham tersebut dianggap data kontinu dan sudah berdasarkan empiris datanya dianggap kontinuitas
yang dikenal dengan Black-scholes Model. Perhitungannya sbb:
c= SoN(d1)-Xe-r*TN(d2) dan p= Xe-r*TN(-d2) SoN (-d1)
Dimana
C
P
So
N(di)
X
r
T
22
24
25
Latihan
Modul 5 hal. 51 soal 1-5
Tes formatif 2
26