Anda di halaman 1dari 72

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MUATAN LOKAL (MULOK) PROVINSI

KALIMANTAN TENGAH
Sekolah Dasar atau sederajat Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
Penulis dari Universitas Palangka Raya: Prof. Dr.
Bambang T.K. Garang, M. Pd.
Bahing, S.Pd. M. Pd.
Dr. Ir. Suwido H. Limin, M.S. Drs.
Arnusianto, M.A., Ph.D.
Hana Pertiwi, S. Pd.

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


2010

SAMBUTAN
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera untuk semuanya
Hakekat atau esensi upaya pendidikan itu yaitu membimbing peserta didik agar bertumbuh dan berkembang menjadi
manusia yang baik. Konsep tentang manusia yang baik itu berkenaan dengan filsafat pendidikan yang dijadikan landasan dalam
penyusunan kurikulum dan pelaksanaannya.
Ada tiga filsafat pendidikan yang relevan menjadi landasan pendidikan kita yaitu: pertama, filsafat pendidikan dunia yang
terkenal dengan Empat Pilar Pendidikan yaitu: learning to know, learning to live together, learning to do dan learning to be.
Manusia yang baik yaitu manusia yang memiliki pengetahuan yang luas tentang keadaan masyarakat dan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), memiliki kemampuan untuk hidup bersama-sama di tengah-tengah dunia sebagai sebuah desa (global village),
memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu yang telah dipelajarinya dan menjadi suatu pribadi yang baik yang mengasihi
sesamanya. Filsafat pendidikan Indonesia yaitu Pancasila, yang mengajarkan kita bahwa manusia yang baik itu adalah manusia
yang percaya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki rasa kemanusian yang tebal, menjunjung tinggi persatuan
Indonesia, menjunjung tinggi demokrasi/permusya-warahan dan menjunjung tinggi keadilan sosial. Dayak di Kalimantan Tengah
memiliki filsafat pendidikan yakni pintar tuntang harati. Menurut orang Dayak di Kalimantan Tengah bahwa manusia yang baik itu
adalah manusia yang pintar tuntang harati. Pintar artinya cerdas. Orang yang cerdas itu mudah mengerti/memahami sesuatu, mudah
dan tahan lama mengingat, cepat/tepat dalam mengambil kesimpulan dan memprediksi sesuatu serta berpikir kritis. Harati
artinya memiliki sikap yang baik yaitu bersikap baik terhadap dirinya sendiri dan baik terhadap lingkungan sekitarnya. Harati
tercermin dalam sikap masi arep ah, tau membelom arep ah, bahadat, marega uluh bakas, tau bagawi, dan tau imercaya.
Pokoknya orang yang harati itu kehadirannya di tengah-tengah keluarga, masyarakat dan bangsa/negara disukai dan membawa
berkat bagi orang lain. Ketiga filsafat pendidikan itu saling berhubungan dan melengkapi satu dengan yang lainnya dalam upaya
mewujudkan manusia yang baik yaitu manusia yang berwawasan global, manusia Pancasilais sejati dan manusia yang Pintar
tuntang Harati.

Untuk mewujudkan manusia yang Pintar tuntang Harati dan mensukseskan Program Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
Harati maka diperlukan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagian integral dari Kurikulum Nasional
yang dipergunakan di sekolah. Saya merasa bergembira dan menyambut baik kehadiran Kurikulum Muatan Lokal yang berbentuk
Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal (GBPP-MULOK) Provinsi Kalimantan Tengah ini. Saya berharap agar GBPPMULOK Provinsi Kalimantan Tengah ini dapat segera disebarluaskan ke sekolah-sekolah di seluruh Kalimantan Tengah. Selain itu,
saya juga mengharapkan agar Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini dapat dikembangkan segera,
berupa penulisan/pengadaaan buku-buku bahan ajar dan alat-alat pengajarannya, pengadaan guru-gurunya dan penyusunan
Kurikulum Muatan Lokal tingkat Kabupaten/kota, sebagai pelengkap dari Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah
ini.
Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Panitia Pelaksana dan Penulis Kurikulum Muatan Lokal yang
telah berhasil menyusun Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai salah satu langkah strategis dalam
mewujudkan Kalimantan Tengah Harati.
Kiranya usaha kita untuk memajukan utus itah tuntang daerah itah tuh, melalui aktivitas penerapan Kurikulum Muatan Lokal
Provinsi Kalimantan Tengah ini diberkati oleh Tuhan Yang Maha Pengasih.

Palangka Raya, akhir Nopember 2010


GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

A. TERAS NARANG, S.H.

SAMBUTAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Pertama-tama perkenankan kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaanNya, Kurikulum
Muatan Lokal yang berbentuk Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal (GBPPP-MULOK) Provinsi Kalimantan
Tengah ini dapat selesai disusun. Perkenankan melalui kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan penghargaan yang tinggi dan
ucapan terima kasih kepada Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Panitia dan Tim Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi
Kalimantan Tengah telah bekerja keras dan berhasil menyusun Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini.
Sekarang kita telah memiliki dokumen penting kurikulum yaitu: Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan
Lokal Provinsi Kalimantan Tengah, yang menjadi pedoman dalam melaksanakan dan mengembangkan kurikulum muatan lokal di
semua sekolah. Pekerjaan penting selanjutnya yaitu: pertama, berdasarkan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah
ini perlu segera ditulis buku-buku atau bahan ajarnya. Kedua, perlu segera diadakan pelatihan bagi guru-guru yang akan
mengampu mata pelajaran Muatan Lokal ini. Pelatihan itu meliputi pelatihan pembuatan silabus/Rencana Pembelajarannya dan
pengembangan materi pembelajaran. Ketiga, perlu segera disusun Kurikulum Muatan Lokal Kabupaten/Kota se Kalimantan
Tengah.
Kami yakin bahwa dengan hadirnya Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini akan memberikan sumbangan
yang sangat berarti bagi terwujudnya salah satu Program Strategis Pemerintah daerah yaitu: Membangun Kalimantan Tengah
Harati
Demikianlah sambutan saya, kiranya Tuhan kita yang Maha Pengasih, memberkati upaya kita dalam mewujudkan peserta
didik yang Pintar tuntang Harati.
Palangka Raya, Akhir Nopember 2010
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Kalimantan Tengah

Dr.Guntur Talajan, SH., M. Pd.


Pembina Utama Muda
NIP. 19641119 198903 1 006

DAFTAR ISI
SAMBUTAN GUBENUR KALIMANTAN TENGAH ..

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ...............................

iii

DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................................................
iv BAB

I PENDAHULUAN

....................................................................................................................................................

1.1. Latar belakang


....................................................................................................................................................... 1
1.2. Tujuan .
1.3. Dasar Filosofi .
1.4. Landasan Hukum ...
1.5. Ruang Lingkup Muatan Lokal ...............................................................................................................................
1.6 Pengertian
.............................................................................................................................................................. 4
BAB II PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
................................................................................................................

2
3
3
4

2.1. Pengertian Pengembangan


Kurikulum ................................................................................................................... 6
2.2. Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal .............................................................................................................. 6
2.3. Prinsip Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal ................................................................................................. 7
2.4. Tujuan Kurikulum Muatan
Lokal ........................................................................................................................... 7
BAB III GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MUATAN LOKAL (GBPP-MULOK)
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ...................................................................................................................

3.1. Anatomi GBPP Muatan Lokal ...............................................................................................................................


3.2. Isi GBPP Muatan Lokal ........................................................................................................................................

9
9

3.2.1. Mata Pelajaran Muatan Lokal di SD atau Sederajat ....................................................................................


9

3.2.2. Mata Pelajaran Muatan Lokal SLTP ............................................................................................................ 10


3.2.3. Mata Pelajaran Muatan Lokal SLTA
10
............................................................................................................
3.3. Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ..
10
Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal SD atau Sederajat
1) Lingkungan Sekitar Anak (kelas IV semester ganjil) ......................................
2) Bahasa Dayak Ngaju (kelas IV semester genap) ............................................
3) Sejarah Orang Dayak (kelas V semester ganjil) ............................................
4) Adat Istiadat Dayak Kalimantan Tengah (kelas V semester genap) ..............
5) Seni Budaya Kalimntan Tengah (kelas VI semester ganjil) ............................................
6) Alat-alat Tradisional Dayak Kalimantan tengah (kelas VI semester genap) ..

11
14
16
19
21
24

Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan SLTP


1) Kekayaan Leluhur Dayak Kalimantan Tengah (kelas I semester ganjil)
................................................
2)
Bahasa Dayak Ngaju (kelas I semester genap)
.......................................................................................
3)
Adat Istiadat Dayak Talimantan Tengah (kelas II semester
ganjil)
4)
Seni .........................................................
Budaya Kalimantan Tengah (kelas II semester genap)
...................................................................
5)
Olahraga Tradisional Kalimantan Tengah (kelas III semester
ganjil)
....................................................
6) Teknologi
Dayak Kalimantan Tengah (kelas III semester genap)
..........................................................
Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan SLTA

27
30
32
35
38
41

1) Terampil Berbahasa Dayak Ngaju (kelas I semester ganjil) ....................................................................


2) Seni Budaya Kalimantan Tengah (kelas I semester
genap)
.....................................................................
3)
Adat Istiadat
Dayak Talimantan Tengah (kelas II semester
ganjil)
..........................................................
4)
Olahraga
dan Kerajinan Dayak Kalimantan Tengah (kelas II semester genap)
.......................................
5) Kearifan Lokal atau local wisdom atau indiegeneous knowledge
Dayak Kalimantan
tengah (kelas III semester
6) Pelestarian dan Transformasi Nilai-nilai
Budaya Dayak

43
45
48
51
54

Kalimantan Tengah (kelas III semester genap)


.........................................................................................
BAB IV PENUTUP
................................................................................................................................................................
4.1. Anggaran dan Biaya ..
4.2. Panitia dan Tim
Penyusun .....................................................................................................................................

57
61
61
61

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Tuhan hidup di dunia ini untuk memelihara, menguasai, membangun dan menikmati hidup ini. Oleh
sebab itu manusia diberikan berbagai potensi dan kemampuan serta kebebasan untuk melakukan berbagai hal yang dianggapnya
baik untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain. Menjadi kewajiban manusia mewujudkan berbagai potensi yang baik itu menjadi
berbagai kemampuan yang berguna untuk memelihara dan membangun dunia ini. Upaya yang dilakukan itu biasa disebut
pendidikan.
Pendidikan itu berlangsung di keluarga (pendidikan informal), pendidikan di sekolah (pendidikan formal) dan pendidikan oleh
masyarakat (pendidikan nonformal). Upaya yang dilakukan di tiga lingkungan pendidikan itu diarahkan kepada pembentukan/
pengembangan manusia yang baik. Karena manusia yang baiklah yang dapat memelihara, membangun, hidup bersama-sama dan
menikmati dunia ini secara bertanggung jawab seraya bersyukur kepada Khaliknya.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelola oleh pemerintah dan atau masyarakat berfungsi
membina peserta didiknya agar menjadi manusia yang baik dan dapat hidup layak di masyarakatnya. Dalam kaitannya dengan
masyarakat, sekolah mempunyai dua fungsi utama yakni; pertama, memelihara/melestarikan kebudayaan (fungsi konservatif).
Artinya sekolah berfungsi untuk memelihara dan mengawetkan hal-hal yang baik di masyarakat dengan cara menyampaikan/mengajarkan kepada peserta didik hal-hal yang baik dan yang kedua, merubah masyarakat (fungsi inovatif). Artinya kebiasaankebiasaan, perlakuan dan hal-hal yang tidak baik atau tidak relevan lagi di masyarakat harus dirubah. Kedua fungsi sekolah
itu, dapat terwujud secara baik apabila sekolah memiliki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang tepat dan baik.

Perencanaan pembelajaran di sekolah itu dikenal dengan istilah kurikulum. Agar terwujud fungsi sekolah secara seimbang
dalam upaya membina peserta didik menjadi warga masyarakat yang baik maka kurikulum di sekolah perlu dirumuskan secara
tepat dan bijaksana yaitu berisi muatan nasional dan muatan lokal secara seimbang. Dengan demikian diharapkan terbentuknya
peserta didik yang seimbang pula yakni sebagai warga masyarakat setempat, warga negara Indonesia dan warga dunia yang baik
dan bertanggung jawab.
Perumusan dan penetapan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini menjadi sangat penting karena
beberapa alasan: pertama, melalui kurikulum muatan lokal tersebut akan dikembangkan potensi peserta didik menjadi anggota
masyarakat setempat yang memahami, mengenal dan peduli terhadap keadaan dan masalah-masalah di masyarakat
sekitarnya. Kedua, agar peserta didik bertumbuh dan berkembang sesuai dengan jati dirinya dan budaya setempat serta filsafat
pendidikan Dayak Kalimantan Tengah Pintar tuntang Harati, yang sekaligus juga menjadi warga negara Indonesia dan warga
dunia yang baik dan bertanggung jawab. Ketiga, dapat menjadi pedoman untuk penulisan buku-buku (bahan ajar) muatan lokal
tingkat provinsi Kalimantan Tengah. Keempat, dapat menjadi acuan dalam merumuskan muatan lokal tingkat kabupaten yang
dilaksanakan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
1.2. Tujuan
Tujuan perumusan dan penetapan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah yang berbentuk Garis-garis Besar
Program Pengajaran Muatan Lokal (GBPP-MULOK) ini yaitu:
pertama, agar rencana pembelajaran di sekolah-sekolah di
Kalimantan Tengah menjadi lengkap, sehingga terjadi keseimbangan dalam pembinaan peserta didik agar dapat menjadi anggota
masyarakat Kalimantan Tengah yang baik dan bertanggung jawab di negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kedua, agar guru-guru di berbagai jenjang sekolah mendapat pedoman yang jelas dalam pelaksanaan dan pengembangan
kurikulum muatan lokal. Berdasarkan Kurikulum Muatan Lokal Tingkat Provinsi ini, dapat disusun Kurikulum Muatan
Lokal Tingkat Kabupaten serta menjadi pedoman dalam penulisan buku-buku atau bahan ajar muatan lokal selanjutnya.

1.3. Dasar Filosofi


Kurikulum muatan lokal ini disusun memperhatikan tiga filosofi pendidikan yang saling berkaitan dan berlaku sekarang ini
yaitu: pertama, filosofi pendidikan dunia yang dikenal dengan sebutan empat pilar pendidikan yang secara singkat ditulis yaitu: (1)
learning to know, (2) learning to live together, (3) learning to do and (4) learning to be. Kedua, filsafat pendidikan Indonesia
Pancasila dan ketiga Filsafat pendidikan Dayak Kalimantan Tengah yaitu Pintar tuntang Harati.
Ketiga filsafat pendidikan itu saling berhubungan dan saling melengkapi satu dengan yang lain dalam mewujudkan manusia
yang baik dan bertanggung jawab, yang dijadikan sasaran pendidikan di berbagai jenjang pendidikan. Dengan memperhatikan dan
mengaplika-sikan ketiga filsafat pendidikan itu dalam pembelajaran maka keadaan Indonesia yang pluralistik dapat diakomodir
sehingga dalam upaya mewujudkan masyarat Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika dalam NKRI.
1.4. Landasan Hukum
Perumusan dan penetapan Kurikulum Muatan Lokal ini didasari landasan hukum yaitu: (1) Undang-undang No. 22 tahun
1999 tentang Pemerintah Daerah; (2) Undang-undang RI, No. 23 tahun 2003 tentang Sisdiknas; (3) PP no. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan; (4) UUD 1945 Pasal 18b ayat 2; Negara mangakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI
yang diatur dalam undang-undang; (5) Peraturan Menteri Dalam negeri No. 3 tahun 1997 tentang Pemberdayaan dan Pelestarian
serta Pengembangan Adat-istiadat, Kebiasaan-kebiasaan Masyarakat di Lembaga Adat Daearah; (6) Perda tahun 2008 pasal 38
ayat
1 no. 16 tentang Kelembagaan Adat yang berkenaan dengan pengetahuan kearipan local (local widoms) diupayakan dibuat secara
tertulis dan disebarluaskan ke seluruh masyarakat serta wajib dimasukkan

1.5. Ruang Lingkup Muatan Lokal


Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah itu meliputi keadaan, kenyataan, masalah, budaya, kebiasaan, adat istiadat,
kearifan lokal, potensi dan kebutuhan masyarakat di Kalimantan Tengah. Selain itu, muatan lokal tingkat kabupaten dan kecamatan
memuat hal-hal yang berkenaan dengan keadaan, kenyataan, masalah, budaya, kebiasaan, adat istiadat, kearifan lokal, potensi dan
kebutuhan masyarakat setempat.
Secara terperinci ruang lingkup muatan lokal Provinsi Kalimantan Tengah itu meliputi 12 bidang yaitu: (1) Bahasa dan
sastera daerah, (2) Kesenian daerah, (3) Keterampilan dan kerajinan daerah, (4) Adat istiadat dan hukum adat, (5) Sejarah lokal, (6)
Teknologi lokal, (7) Lingkungan (sosial, budaya dan alam), (8) Obat-obat tradisional, (9) Masakan tradisional, (10) Busana
tradisonal, (11) Olahraga tradisional dan (12) Pelestarian dan transformasi nilai-nilai budaya Dayak.
1.6. Pengertian
Agar terjadi kesamaan pemahaman tentang beberapa istilah penting yang dipergunakan di sini maka perlu dijelaskan beberapa
hal yaitu:
(1) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, isi, bahan pelajaran dan cara yang dipergunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
(2) Kurikulum Muatan Lokal adalah pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang berisi tentang keadaan, kenyataan,
masalah, budaya, kebiasaan, adat istiadat, kearifan lokal, potensi dan kebutuhan masyarakat setempat.
(3) KTSP singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang artinya kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan masing-masing. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, srruktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kelender pendidikan, silabus dan Satuan Pelajaran atau Rencana Pembalejaran.

(4) Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan potensi yang sesuai dengan ciri khas daerah dan potensi

daerah, serta keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang sudah ada.
(5) Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi dalan KTSP. Keberadaan
mata pelajaran Muatan Lokal, merupakan bedntuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar
penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah
yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, sehingga keberadaan Kurikulum
Muatan Lokal dapat mendukung dan melengkapi Kurikulum Pendidikan Nasional.
(6) Muatan lokal merupakan mata pelajaran sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu Mata Pelajaran Muatan Lokal pada setiap semester, setiap kelas dan dalam satu tahun ajaran dapat diberikan dua Mata Pelajaran Muatan
Lokal.

BAB II PENGEMBANGAN MUATAN


LOKAL
2.1. Pengertian Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum memiliki beberapa pengertian yaitu pertama, pengembangan kurikulum berarti memerinci isi
kurikulum yang sudah ada menjadi lebih lebih terperinci lagi sehingga siap untuk dilaksanakan di kelas. Misalnya memerinci satu
mata pelajaran dari Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Muatan Lokal menjadi suatu Silabus Muatan Lokal, kemudian
dari silabus diperinci lagi menjadi suatu Rencana Pembelajaran (RP) atau Satuan Pelajaran (SP), yang merupakan persiapan
mengajar guru.
Kedua, pengembangan kurikulum dapat juga diartikan sebagai upaya untuk memperbaiki atau menyempurnakan suatu
kurikulum yang sudah ada dalam berbagai tingkatan pendidikan agar kurikulum itu tetap relevan, berkualitas dan bermakna bagi
peserta didik dan masyarakat sekitar.
2.2. Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini disusun, ditetapkan dan disebarkan untuk memenuhi kebutuhan
sekolah dari tingkat Sekolah Dasar atau sederajat sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingka Atas di Kalimantan Tengah sebagai
pedoman dalam memberikan mata pelajaran Muatan Lokal. Semua bidang yang terdapat dalam GBPP Muatan Lokal Provinsi
Kalimantan Tengah ini wajib dilaksanakan di setiap sekolah di Kalimantan Tengah.
Menjadi kewajiban Kepala Sekolah dan Guru Muatan Lokal di sekolah untuk mengembangkan GBPP Muatan Lokal Provinsi
Kalimantan Tengah ini menjadi silabus dan persiapan mengajar, yang merupakan pedoman teknis bagi guru-guru dalam
melaksanakan pembelajaran muatan lokal di sekolah.

Oleh karena keberadaan 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah ini disamping memiliki kesamaan juga terdapat perbedaan
maka Kurikulum Muatan Lokal Tingkat Kabupaten/Kecamatan, perlu disusun berdasarkan keadaan, kenyataan dan masalah di
daerah setempat dan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini.
2.3. Prinsip Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal
Dalam melakukan pengembangan Kurikulum Muatan Lokal perlu diperhatikan dan diterapkan beberapa prinsip seperti yang
kemukakan oleh E. Mulyana (2007: 151-152) yaitu: (1) Berpusat pada potensi, perkembangan serta kebutuhan peserta didik dan
lingkungannya, (2) Beragam dan terpadu, (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, (4) Relevan
dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja, (5) Menyeluruh dan berkesinambungan, (6) Belajar sepanjang hayat dan (7) Seimbang
antara kepentingan global, nasional dan lokal.
Selain itu, prinsip yang perlu diperhatikan agar pengembangan kurikulum itu membawa makna yang besar baik bagi peserta
didik, sekolah maupun masyarakat setempat yaitu pengembangan kurikulum dilakukan dengan memperhatikan hasil studi/survai/
penelitian tentang kenyataan, masalah, kebutuhan dan aspirasi masyarakat, pembangunan dan dunia kerja setempat.
2.4. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal
Tujuan umum pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah adalah agar peserta didik dapat bertumbuh
dan berkembang menjadi orang yang pintar tuntang harati sesuai dengan jati dirinya masing-masing, sesuai dengan budaya dan
adat istiadat setempat serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Untuk mencapai Tujuan Umum Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah itu maka dirumuskanlah Tujuan
Kurikulum Muatan Lokal itu untuk setiap jenjang pendidikan yaitu:

2.4.1. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal Sekolah Dasar (SD)


Peserta didik memahami dan mengenal secara baik lingkungan hidup sekitarnya (lingkungan sosial, lingkungan budaya
dan lingkungan alam) Kalimantan Tengah.
2.4.2. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal Sekolah lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
Peserta didik memahami, mengenal, menghayati dan mampu menerapkan budaya dan nilai-nilai budaya Dayak Kalimantan
Tengah dalam kehidupan sehati-hari.
2.4.3. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
Peserta didik memiliki/menguasai budaya dan nilai-nilai budaya Dayak Kalimantan Tengah dan mampu
mengembangkannya untuk menunjang pembangunan daerah dan pembangunan nasional.

BAB III
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MUATAN LOKAL (GBPP MOLUK)
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
3.1. Anatomi GBPP Muatan Lokal
Struktur GBPP Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah yaitu: pertama, berisi identitas; nama satuan pendidikan, mata
pelajaran kelas, semester, bidang yang dipelajari dan standar kompetensi.
Kedua, berisi kompetensi dasar, pokok bahasan, sub pokok bahasan, alokasi waktu dan sumber. Alokasi waktu menggunakan
jam pertemuan agar dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan lamanya jam pelajaran di sekolah. Setiap mata pelajaran
muatan lokal berisi 20 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 2 (dua) jam pelajaran.
3.2. Isi GBPP Muatan Lokal
Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal ini berisi 18 mata pelajaran atau bidang yaitu:
3.2.1. Mata pelajaran Muatan Lokal di Sekolah Dasar atau sederajat
1) Lingkungan Sekitar Anak (kelas IV semester ganjil)
2) Bahasa Dayak Ngaju (kelas IV semester genap)
3) Sejarah Orang Dayak dan Ceritera Rakyat Kalimantan Tengah (kelas V semester ganjil)
4) Adat Istiadat Dayak Kalimantan Tengah (kelas V semester ganjil)
5) Seni Budaya Kalimantan Tengah (kelas VI semester ganjil)
6) Alat-alat Tradisional Dayak Kalimamtan Tengah (kelas VI semester genap)

3.2.2. Mata Pelajaran Muatan Lokal di SLTP


1) Kekayaan Leluhur Dayak Kalimantan Tengah (kelas I semester ganjil)
2) Bahasa Dayak Ngaju (kelas I semester genap)
3) Adat Istiadat Dayak Kalimantan Tengah (kelas II semester ganjil)
4) Seni Budaya Kalimantan Tengah (kelas II semester genap)
5) Olahraga Tradisional Kalimantan Tengah (kelas III semester ganjil)
6) Teknologi Dayak Kalimantan Tengah (kelas III semester genap)
3.2.3. Mata Pelajaran Muatan lokal di SLTA
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Terampil Berbahaya Dayak Ngaju (kelas I semester ganjil)


Seni Budaya Daerah Kalimantan Tengah (kelas I semester genap)
Adat Istiadat Dayak Kalimantan Tengah (kelas II semester ganjil)
Kerajinan Dayak Kalimantan Tengah (kelas II semester genap)
Kearifan Lokal atau local wisdom atau indigeneous knowledge Dayak Kalimantan Tengah (kelas III semester ganjil)
Pelestarian dan Transformasi Nilai-nilai Budaya Dayak Kalimantan Tengah (kelas III semester genap)

3.3. Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah
Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal (GBPP-MULOK) Provinsi Kalimantan Tengah terdapat di
halaman berikut ini.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MUATAN LOKAL


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SEKOLAH DASAR (SEDERAJAT)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

:
:
:
:
:
:

Sekolah Dasar (SD) Sederajat


Muatan Lokal
IV (Empat)
Ganjil
Lingkungan Sekitar Anak
Agar peserta didik memahami dan mengenal secara baik lingkungan di sekitarnya

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

Sumber

1.
Peserta didik
memahami lingkungan
sosial terdekat

1.1. Keluarga

1.1.1. Pengertian keluarga


1.1.2. Keluarga kecil dan keluarga
besar
1.1.3. Hubungan sosial dalam di
keluarga

1 x pertemuan

Keluarga dan Pembangunan SDM


Oleh: Munandar, Utami,
S.C.

1.2. Masyarakat

1.2.1. Pengertian Masyarakat


1.2.2. Pengertian Kampung dan Desa
1.2.3. Hubungan sosial di kampung

2 x Pertemuan

Rahasia Kekuatan
Keluarga
Oleh: Paul Pearasll

1.3. Lembaga social

1.3.1. Pengertian lembaga sosial


1.3.2. Macam-macam lembaga sosial
1.3.3. Fungsi lembaga social

2 x Pertemuan

Dayak Membangun
Oleh: J.J. Kusni

1
2. Peserta didik
memahami dan
mengenal lingkungan
alam sekitar

2.1. Lingkungan sekitar 2.1.1. Pengertian lingkungan sekitar


2.2. Lingkungan Tanah
Kalimantan

2.5.1. Iklim
2.5.2. Keadaan tanah
2.5.3. Hak atas tanah adat

1 x pertemuan

2.3. Lingkungan sungai

2.3.1. Pengertian sungai


2.3.2. Nama-nama sungai di sekitar
2.3.3. Panjang dan lebar sungai di
sekitar
2.3.4. Fungsi sungai
2.3.5. Pencemaran sungai
2.3.6. Pemeliharaan sungai

2 x pertemuan

2.4. Lingkungan hutan

2.4.1. Pengertian hutan


2.4.2. Hutan lindung
2.4.3. Fungsi/kegunaan hutan
2.4.4. Kerusakan hutan
2.4.5. Melestarikan hutan

2 x pertemuan

2.5. Lingkungan
tambang

2.5.1. Pengertian tambang


2.5.2. Macam-macam tambang
2.5.3. Manfaat tambang
2.5.4. Upaya penambangan

2 x pertemuan

Kalimantan Membangun
Alam dan Kebudayaan
Oleh: Tjilik Riwut

Maneser Panatau Tatu


Hiang
Oleh: Tjilik Riwut

3. Peserta didik
memahami dan
mengenal lingkungan
budaya setempat

2.6. Lingkungan flora


dan fauna

2.6.1. Lingkungan flora


2.6.2. Lingkungan fauna

2 x pertemuan

3.1. Kebiasaan hidup


keseharian

3.1.1. Kebiasaan makan


3.1.2. Kebiasaan tidur
3.1.3. Kebiasaan santai
3.1.4. Kebiasaan bekerja
3.1.5. Kebiasaan belajar

2 x pertemuan

3.2. Adat istiadat


setempat

3.2.1. Adat istiadat di keluarga


3.2.2. Adat istiadat di masyarakat
3.2.3. Sanksi atas pelanggaran adat
istiadat

2 x pertemuan

3.3. Pali

3.3.1. Pengertian pali


3.3.2. Macam-macam pali
3.3.3. Sanksi pali

2 x pertemuan

Jumlah

20 x pertemuan

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

: Sekolah Dasar (SD) Sederajat


: Muatan Lokal
: IV (Empat)
: Genap
: Bahasa Dayak Ngaju
: Peserta didik memahami dan mengenal secara baik bahasa Dayak Ngaju Kalimantan Tengah.

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

1. Peserta didik memahami


secara baik isi bacaan

1.1. Kosa kata dalam


cerita rakyat

1.1.1. Cerita Bahasa Dayak Tambun


Bungai, Bawi Kuwu,
Sangumang, dan Bapa Palui
1.1.2. Kosa kata
1.1.3. Menyusun kalimat

4 x pertemuan

1.2. Kata ganti orang

1.2.1. Kata ganti orang I.II.III tunggal


maupun jamak (aku, iye, ewen,
ketun,ikei) ke dalam kalimat

4 x pertemuan

1.3. Kata tanya, kata


seru, kata bersino- nim
dan beranto-nim.

1.3.1. Kata tanya


1.3.2. Kata seru
1.3.3. Kata bersinonim
1.3.4. Kata berantonim

4 x pertemuan

Sumber
5
Upon Ajar Basa Dayak
Ngaju SD kelas IV. Karya
Hana Pertiwi dan Offeny I.
2008

1.4. Kalimat pendek


yang berhubungan
dengan cerita

1.4.1. Kalimat sederhana


1.4.2. Kata-kata sederhana
1.4.3. Tanda-tanda baca yang benar

2 x pertemuan

1.5. Cerita sederhana


kegiatan sehari-hari
dalam bahasa Dayak

1.5.1. Kegiatan sehari-hari


1.5.2. Kegiatan sehari-hari yang
menarik perhatian
1.5.3. Kalimat tentang kegiatan seharihari

3 x pertemuan

1.6.1. Tokoh-tokoh dalam cerita


1.6.2. Alur cerita
1.6.3. Pesan moral

3 x pertemuan

1.6. Pemahaman
bacaan

Jumlah

20 x pertemuan

5
Pokok Pelajaran Bahasa
Dayak CV. Primal Indah
2001

@ 2 jam pelajaran

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

: Sekolah Dasar (SD) Sederajat


: Muatan Lokal
: V (Lima)
: Ganjil
: Sejarah Orang Dayak dan Cerita Rakyat
: Peserta didik memahami dan mengenal secara baik sejarah orang Dayak dan cerita rakyat.

Kompetensi Dasar

Pokok bahasan

Sub-pokok bahasan

Lokasi waktu

Sumber

1. Mengetahui dan mengenal sejarah lokal suku


Dayak Kalimantan Tengah

1.1. Sejarah turun temurun suku Dayak di


Kalimantan Tengah

2. Mengetahui dan mengenal sejarah tentang


kebiasaan-kebiasaan suku
Dayak zaman dulu secara
turun-temurun

2.1. Sejarah tentang


Rapat Damai Tumbang
Anoi

3. Mengetahui dan mengenal sejarah peristiwa


Rapat Damai Tumbang
Ano

3.1. Sejarah peristiwa


Rapat Damai Tumbang
Anoi

1.1.1. Sejarah nenek-moyang suku


Dayak;
1.1.2. Asal-usul suku Dayak;
1.1.3. Macam-macam suku Dayak

2 x pertemuan

Maneser Panatau Tatu


Hiang, oleh Tjilik Riwut,
2003.

2.1.1. Sejarah tentang situasi dan


keadaan suku Dayak saat itu;
2.1.2. Perkembangan suku Dayak saat
itu;
2.1.3. Suku Dayak se Kalimantan

2 x pertemuan

Rapat Damai Tumbang


Anoi, oleh Prof. KMA. M.
Usop, MA. 1998.

3.1.1. Sejarah tentang keadaan suku


Dayak setelah Rapat Damai Tumbang
Anoi;
3.1.2. Sifat dan sikap suku Dayak;

2 x pertemuan

Rapat Damai Tumbang


Anoi, oleh Prof. KMA. M.
Usop, MA. 1998.

2 x pertemuan

Rapat Damai Tumbang


Anoi, oleh Prof. KMA. M.
Usop, MA. 1998.

3.1.3. Interaksi kepada suku lain


4. Mengetahui dan mengenal sejarah Rapat Da-mai
Tumbang Anoi

4.1. Inisiator dan peser- 4.1.1. Tujuan Rapat Damai Tumbang


ta Rapat Damai
Anoi;
Tumbang Anoi
4.1.2. Peserta Rapat Damai Tumbang
Anoi;
4.1.3. Kesepakatan Rapat Damai
Tumbang Anoi

5.1. Perjuangan suku


5. Mengetahui dan mengenal Sejarah perjuangan suku Dayak dalam bingkai
NKRI
Dayak
6. Mengetahui dan mengenal sejarah terbentuknya
Provinsi Kalimantan
Tengah

6.1. Sejarah terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah

7. Mengetahui dan mengenal sejarah para tokoh


pejuang suku Dayak

7.1. Peran para tokoh


pejuang dalam se-jarah
terbentuknya Provinsi
Kaliman-tan Tengah

Maneser Panatau Jagau,


oleh Tjilik Riwut, 2003.
Kalimantan Membangun,
oleh Tjilik Riwut, 2007.

5.1.1. Sejarah perjuangan suku Dayak;


5.1.2. Zaman perjuangan;
5.1.3. Setelah zaman perjuanagn

2 x pertemuan

6.1.1. Sejarah terbentuknya Provinsi


Kalimantan Tengah;
6.1.2. Pemancangan tiang pertama
kota Palangka Raya;
6.1.3. Gerakan Mandau Talawang;

2 x pertemuan

7.1.1. Peran tokoh masyarakat


(mantan pejuang dan pejabat);
7.1.2. Perjuangan masa orde baru;

2 x pertemuan

Aksi Dayak dan Indonesia,


oleh Tjilik Riwut, 2006.
Maneser Panatau Tatu
Hiang, oleh Tjilik Riwut,
2003.
Kalimantan Membangun,
oleh Tjilik Riwut, 2007

1
8. Mengetahui dan mengenal sejarah Provinsi
Kalimantan Tengah

9. Mengetahui dan menge


nal sejarah Kota Pa-langka
Raya
10. Mengetahui dan menge
nal Kota Palangka Raya

2
8.1. Sejarah tentang
hasil-hasil pembangunan Provin-si
Kalimantan Tengah
9.1. Sejarah Kota
Palangka Raya

10.1. Prestasi Kota Palangka Raya se-bagai


kota Cantik

8.1.1. Hasil pembangunan di Provinsi


Kalimantan Tengah;
8.1.2. Perkembangan Kalimantan
Tengah;

2 x pertemuan

9.1.1. Kota Palangka Raya;


9.1.2. Letak Palangka Raya
9.1.3. Perkembangan kota dan
penduduk Kota Palangka Raya;

2 x pertemuan

10.1.1. Kota Cantik;


10.1.2. Konsep kota Cantik;
10.1.3. Prestasi kota Cantik Palangka
Raya
Jumlah

2 x pertemuan

5
Kalimantan Membangun,
oleh Tjilik Riwut, 2007.
Aksi Kalimantan, oleh
Tjilik Riwut, 2003
Kalimantan Tengah dalam
Angka, 2010
Kalimantan Tengah dalam
Angka, 2010
Pemko Palangka Raya,
2010

20 x pertemuan

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompeten

: Sekolah Dasar (SD) Sederajat


: Muatan Lokal
: V (Lima)
: Genap
: Adat Istiadat
: Agar peserta didik mengetahui secara baik adat istiadat Dayak Kalimantan Tengah

Kompetensi Dasar

Pokok bahasan

Sub-pokok bahasan

Lokasi waktu

Sumber

1. Agar peserta didik


mengetahui bahwa
Masyarakat Adat Dayak
memiliki Adat Istiadat
sebagai Pedoman Hidup

1.1. Adat isitiadat

1.1.1. Pengertian adat istiadat


1.1.2. Pentingnya adat istiadat

1 x pertemuan

Limin, S.H. 2005. Bangun


Kalteng Berlakukan
Hukum Adat.

1.2. Sikap dan perilaku

1.2.1. Pengertian dan makna sikap dan


perilaku

1 x pertemuan

1.2.2. Sikap dan perilaku terhadap


saudara, orangtua, teman sejawat,
masyarakat (pendidik, pejabat, dll).
1.2.3. Makna pembedaan dan
pemberlakuan sikap dan perilaku pada
masing-masing tingkat.

2 x pertemuan

Damang J. Saililah, 1974.


Hukum Adat Kalimantan
Tengah
Tjilik Riwut,
1958.Kalimantan
Memanggil.

2 x pertemuan

Tjilik Riwut, 1979.


Kalimantan Mambangun.

1.2.4. Sikap dan perilaku sebagai


bahasa tubuh dan aktualisasi kata-kata
yang mau diucapkan

2 x pertemuan

1.3. Tutur kata

1.3.1. Pengertian dan makna tutur kata


1.3.2. Tutur kata terhadap saudara,
orangtua, masyarakat (pendidik,
pejabat, dll)

2 x pertemuan

1.4. Acara Adat

1.4.1. Pengertian dan makna acara


adat
1.4.2. Jenis dan makna acara adat

3 x pertemuan

1.5. Hukum Adat

1.5.1. Pengertian dan makna sumpah


adat
1.5.2. Jenis dan makna sumpah adat

4 x pertemuan

1.6. Sumpah Adat

1.6.1. Pengertian dan makna sumpah


adat
1.6.2. Jenis sumpah adat

3 x pertemuan

Jumlah

20 x pertemuan

5
Nila Riwut. 2003.
Maneser Panatau Tatu
Hiang (Menyelami
Kekayaan Leluhur).

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompeten

: Sekolah Dasar (SD)


: Muatan Lokal
: VI (Enam)
: Ganjil
: Seni Budaya
: Agar peserta didik mengetahui dan memahami bentuk kesenian yang ada pada masyarakat Dayak Kalimantan Tengah

Kompetensi Dasar

Pokok bahasan

Sub-pokok bahasan

Lokasi waktu

Sumber

1. Siswa mengenal lagulagu daerah

1.1. Lagu-lagu rakyat

1.1.1. Isen Mulang


1.1.2. Manasai
1.1.3. Karungut
1.1.4. Sansana
1.1.5. Tumpi Wayu
1.1.6. Nansarunai
1.1.7. Tumet leut

1 x Pertemuan

1.2. Lagu-lagu pop


daerah

1.2.1. Palangkaraya
1.2.2. Ka Danau
1.2.3. Maluak manjala
1.2.4. Juan-juan nanture
1.2.5. Tuak Nalau
1.2.6. Itak/kakah
1.2.7. Gumer

1 x Pertemuan

DKD Kalteng, 2010

1
2. Siswa mengenal alat
musik daerah

2.1. Alat musik kangkanung

2.1.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan kangkanung

2 x Pertemuan

Rampai K, at al
2010

2.2. Gandang dan


sejenis (katambung)

2.2.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan berbagai jenis
gandang

1 x Pertemuan

2010

2.3.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan kecapi

2 x Pertemuan

2.4.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan rebab dan
sejenisnya

1 x Pertemuan

2.5.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan garantung

1 x Pertemuan

3.1.1. Gelang Bawo dan Dadas

1 x pertemuan

3.2.1. Berbagai tari Kinyah

1 x pertemuan

2.3. Kecapi (alat musik


petik)
2.4. Rebab dan
senisnya
(alatmusikgesek)
2.5. Garantung (satu,
tiga, lima, tujuh, dan
sembilan nada)
3.1. tari gelang
3. Siswa mengenal tarian
daerah

3.2. mandau

DKD Kalteng, 2010

4. Mengenal seni rupa


daerah

5. Mengenal berbagai
ceritra rakyat (tradisi lisan)

3.3. giring-giring

3.3.1. Berbagai tari giring-giring

1 x Pertemuan

3.4. Manasai

3.4.1. Langkah-langkah dalam tari


Manasai

1 x Pertemuan

4.1. Seni pahat/ukir

4.1.1. Berbagai motif pahatan/ukiran

2 x Pertemuan

4.2. Seni anyaman

4.2.1. Berbagai motif anyaman

2 x Pertemuan

5.1. Legenda
5.2. Fable

5.1.1. Berbagai ceritra legenda


5.2.1. Berbagai ceritra tentang
binatang
5.3.1. Berbagai cerita mite

1 x Pertemuan
1 x Pertemuan

5.3. Mite

Jumlah

Rampai K, at al
2010

Nahan, AP; 2006

1 x Pertemuan
24 x pertemuan

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

: Sekolah Dasar (SD) Sederajat


: Muatan Lokal
: VI (Enam)
: Genap
: Alat-alat Tradisional Kalimantan Tengah
: Peserta didik memahami dan mengenal secara baik alat-alat tradisional Kalimantan Tengah.

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Lokasi Waktu

Sumber

1. Peserta didik dapat


mengidentifikasi alatalat tradisional
DayakKalimantan
Tengah

1.1. Alat pertanian tradisional

1.1.1. Alat pembukaan lahan


1.1.2. Alat penanaman
1.1.3. Alat panen dan pembersih
1.1.4. Alat penyimpanan

2 x pertemuan

1.2. Alat transportasi

1.2.1. Alat transportasi air


1.2.2. Alat transportasi darat.

1 x pertemuan

1.3. Alat berburu

1.3.1. Alat menangkap ikan


1.3.2. Alat berburu hewan darat
1.3.3. Alat berburu burung
1.3.4. Alat menangkap hewan ampibi

2 x pertemuan

1.4. Alat kesehatan

1.4.1. Sambilu bambu


1.4.2. Alat sumu

1 x pertemuan

Kalimantan Membangun
dan kebudyaan
Tjilik Riwut Penyunting
Dra, Nila Riwut. 2007

1.5. Alat perang suku


Dayak

1.5.1. Mandau dan Talawang


1.5.2. Sipet, damek dan ipu
1.5.3. Lunju
1.5.4. Rabayang

2 x pertemuan

1.6. Alat musik tradisional

1.6.1. Alat musik petik


1.6.2. Alat musik gesek
1.6.3. Alat musik tiup
1.6.4. Alat musik pukul

2 x pertemuan

1.7. Alat komunikasi

1.7.1. Alat komunikasi antar sesame


1.7.2. Alat komunikasi dengan leluhur
1.7.3. Alat komunikasi dengan alam

2 x pertemuan

1.8. Alat menganyam

1.8.1. Alat menganyam rotan dan bahan lainnya


1.8.2. Alat menganyam tali tengang

3 x pertemuan

1.9. Alat pertambangan


tradisional

1.9.1. Alat pertambangan emas


1.9.2. Alat pertambangan intan

2 x pertemuan

1.10. Alat olahraga


tradisional

1.10.1. Alat olahraga air


1.10.2. Alat olahraga darat

1 x pertemuan

5
Maneser Panatau Tatu
Hiang. Tjilik Riwut
Penyunting Dra, Nila
Riwut. 2003

2
1.11. Alat memasak
dan pengawetan
makanan

3
1.11.1. Alat memasak
1.11.2. Alat pengawetan makanan
Jumlah

2 x pertemuan

20 x pertemuan

(@ 2 jam pelajaran)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MUATAN LOKAL


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

:
:
:
:
:
:

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)


Muatan Lokal
I (Satu)
Ganjil
Kekayaan Leluhur Dayak Kalimantan Tengah
Agar peserta didik mengenal secara baik kekayaan leluhur Dayak Kalimantan Tengah

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

Sumber

1. Agar peserta didik


dapat menjelaskan
lokasi Kalimantan
Tengah

1.1. Lokasi Kalimantan


Tengah

1.1.1. Letaknya
1.1.2. Luasnya
1.1.3. Demografi
1.1.4. Perbatasan dengan provinsi lain

2 x pertemuan

2. Agar peserta didik


dapat menjelaskan suku
dan bahasa Dayak di
Kalimantan Tengah

2.1. Suku dan bahasa


Dayak di Kaliman-tan
Tengah

2.1.1. Suku-suku Dayak di Kalimantan


Tengah
2.1.2. Berbagai bahasa Dayak di
Kalimantan Tengah

2 x pertemuan

3. Agar peserta didik


dapat menjelaskan
kekayaan leluhur

3.1. Kekayaan leluhur


berupa kebendaan

3.1.1. Rumah betang

4 x pertemuan

Kalimantan Membangun
Alam dan Kebudayaan
Oleh: Tjilik Riwut

Maneser Panatau Tatu


Hiang Menyelami
Kekayaan Leluhur

Dayak Kalimantan Tengah

3.1.2. Alat-alat transportasi


3.1.3. Tempayan dan piring
3.1.4. Senjata dan bendera
3.1.5. Benda-benda sakral
3.1.6. Hewan sakral
3.1.7. Alat-alat permainan
3.2. Kekayaan leluhur
berupa non keben-daan

4. Agar peserta didik


memahami beberapa
bentuk kecerdasan
masyarakat Dayak
Kalimantan Tengah
(indigenous knowledge)

4.1. Kecerdasan tentang obat-obatan

4.2. Kecerdasan menangkap ikan dan


berburu

5
Oleh: Tjilik Riwut

3.2.1. Gotong Royong (filsafat huma


betang)
3.2.2. Filsafat pendidikan Pintar
tuntang Harati

2 x pertemuan

4.1.1. Obat untuk menyembuhkan


penyakit
4.1.2. Obat untuk mencegah penyakit
4.1.3. Pencegahan dan mengatur jarak
kelahiran anak
4.1.4. Obat kuat dan obat untuk ibu
yang melahirkan

4 x pertemuan

4.2.1. Mendirikan mihing


4.2.2. Membuat sipet, damek dan ipu
4.2.3. Berburu menggunakan anjing
4.2.4. Membuat dundang dan jerat

4 x pertemuan

2
4.3. Kearifan berhubungan dengan alam

3
4.3.1. Kearifan menjaga hutan
4.3.2. Kearifan membaca tanda-tanda
dari alam
4.3.2. Kearifan dalam membalas dendam (mangayau danum)
Jumlah

2 x pertemuan

20 x pertemuan

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

: Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)


: Muatan Lokal
: I (Satu)
: Genap
: Bahasa Dayak Ngaju
: Peserta didik memahami dan mampu menggunakan bahasa Dayak secara baik dan benar.

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Lokasi Waktu

Sumber

1. Peserta didik terampil


menyimak bahasa Dayak
2. Peserta didik terampil
berbicara bahasa Dayak

1.1. Keterampilan menyimak

1.1.1. Teks lisan (dialog)


1.1.2. Teks monolog

4 x pertemuan

2.1. Keterampilan
berbicara

2.1.1. Partisipan yang terlibat


2.1.2. Diksi (pilihan kata)
2.1.3. Unsur prosodik
2.1.4. Kelancaran dan ketepatan
pemakaian kata
2.1.5. Keterampilan negosiasi (teks
retorika)

4 x pertemuan

Pokok Pelajaran Bahasa


Dayak CV. Primal Indah
2001

3. Peserta didik terampil


membaca bahasa Dayak

3.1. Keterampilan
membaca

3.1.1. Kosa kata (kata benda, kata


kerja, kata sifat, kata ganti)
3.1.2. Makna tersurat dan tersirat.
3..1.3. Tanda-tanda baca

4 x pertemuan

4. Peserta didik terampil


menulis bahasa Dayak

4.1. Keterampilan menulis

4.1.1. Cerita pendek


4.1.2. Kalimat-kalimat pendek
4.1.3. Tokoh, alur cerita, dan pesan
moral
4.1.4. Tanda baca

4 x pertemuan

4.2. Keterampilan mengarang

4.2.1. Teks deskriptif


4.2.2. Teks eksplanatif
4.2.3. Teks analitik

4 x pertemuan

Jumlah

20 x pertemuan

5
Kalimantan Membangun
dan kebudyaan
Tjilik Riwut Penyunting
Dra, Nila Riwut. 2007

@ 2 jam pelajaran

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Tema
Standar Kompetensi

:
:
:
:
:
:

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)


Muatan Lokal
II (Dua)
Ganjil
Adat Istiadat
Agar peserta didik mengenal secara baik adat istiadat Dayak Kalimantan Tengah

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

Sumber

1. Agar peserta didik


memahami Adat Istiadat
Masyarakat Adat Dayak
sebagai pedoman hidup

1.1. Adat isitiadat


sebagai pedoman
hidup.

1.2. Sikap dan


perilaku sebagai
refleksi dari adat
istiadat

1.1.1. Pengertian adat istiadat sebagai


pedoman hidup

1 x pertemuan

1.1.2. Pentingnya adat istiadat dalam


hidup bermasayrakat.

1 x pertemuan

1.2.1. Pengertian dan makna sikap dan


perilaku sebagai pola hidup ber-adat.

2 x pertemuan

1.2.2. Sikap dan perilaku dapat


berdampak positif dan negatif.

2 x pertemuan

1.2.3. Pemberlakuan sikap dan


2 x pertemuan

Limin, S.H. 2005. Bangun


Kalteng Berlakukan
Hukum Adat.
Damang J. Saililah, 1974.
Hukum Adat Kalimantan
Tengah
Tjilik Riwut, 1958.
Kalimantan Memanggil.
Ttjilik Riwut, 1979.
Kalimantan Mambangun.
Nila Riwut. 2003.

perilaku sebagai pola hidup


ber-adat, disesuaikan dan
tergantung waktu, tempat dan
status.
1.3. Tutur kata sebagai
refleksi adat istiadat

1.4. Acara Adat


sebagai ritual
pengucapan syukur,
doa dan harapan.
1.5. Hukum Adat
sebagai batasan dan
pedoman untuk

5
Maneser Panatau Tatu
Hiang (Menyelami
Kekayaan Leluhur).

1.3.1. Pengertian dan makna tutur kata


sebagai refleksi hidup ber-adat.
1.3.2. Tutur kata dampak berdampak
positif dan negatif.
1.3.3. Tutur kata sebagai polahidup
ber-adat, perlu memperhatikan waktu,
tempat dan status.

2 x pertemuan

1.4.1. Pengertian dan makna acara


adat sebagai bentuk komunikasi
dengan alam
1.4.2. Jenis dan makna acara adat
sebagai ritual doa dan harapan.

3x pertemuan

1.5.1. Pengertian dan makna sumpah


adat sebagai janji atau komitmen, doa
dan harapan.

4 x pertemuan

dilaksanakan dan
sangsi adat.

1.5.2. Jenis dan makna sumpah adat


sebagai janji atau komitmen, doa dan
harapan.

1.6. Sumpah Adat


sebagai
penyelesaian
sengketa.

1.6.1. Pengertian dan makna sumpah


adat sebagai penyeelesaian sengketa
yang adil.
1.6.2. Jenis sumpah adat dan resiko.
Jumlah

3 x pertemuan

20 x pertemuan

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

:
:
:
:
:
:

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)


Muatan Lokal
II (dua)
Genap
Seni Budaya
Siswa mampu mengapresiasi berbagai bentuk kesenian yang ada pada masyarakat Dayak Kalimantan Tengah

Kompetensi Dasar

Pokok bahasan

Sub-pokok bahasan

Lokasi waktu

Sumber

1. Siswa menyanyikan
lagu-lagu daerah

1.1. Lagu-lagu rakyat

1.1.1. IsenMulang
1.1.2. Manasai
1.1.3. Karungut
1.1.4. Sansana
1.1.5. TumpiWayu
1.1.6. Nansarunai
1.1.7. Tumetleut

1 x Pertemuan

DKD Kalteng, 2010

1.2. Lagu-lagu pop


daerah

1.2.1. Palangkaraya
1.2.2. Ka Danau
1.2.3. Maluakmanjala
1.2.4. Juan-juannanture
1.2.5. TuakNalau

1 x Pertemuan

DKD Kalteng, 2010

1.2.6. Itak/kakah
1.2.7. Gumer
2. Siswa mampu
memainkan alat musik
daerah

2.1. Alat musik kenong


2.2. Gendang dan
sejenis (katambung)
2.3. Kecapi (alat musik
petik)
2.4. Rebab dan
senisnya
(alatmusikgesek)
2.5. Gong (satu, tiga,
lima, tujuh, dan
sembilan nada)

2.1.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan kenong

3 x Pertemuan

Rampai K, 2010
SanggarTari

2.2.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan berbagai jenis
gendang

1 x Pertemuan

Rampai K, 2010
SanggarTari

2.3.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan kecapi

3 x Pertemuan

Rampai K, 2010
SanggarTari

2.4.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan rebab dan
sejenisnya

1 x Pertemuan

Rampai K, 2010
SanggarTari

2.5.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan gong

1 x Pertemuan

Rampai K, 2010
SanggarTari

1
3. Siswa mampu menari
berbagai tarian daerah

4. Siswa mampu menjadi


pelaku seni rupa daerah

5. Siswa mampu
mengapresiasi nilai-nilai
budaya yang terkandung
dalam berbagai ceritra
rakyat (tradisi lisan)

3.1. tari gelang

3.1.1. Gelang bawo dan dadas

2 x Pertemuan

3.2. mandau

3.2.1. Berbagai tari kinyah

2 x Pertemuan

3.3. giring-giring

3.3.1. Berbagai tari giring-giring

1 x Pertemuan

3.4. Manasai

3.4.1. Langkah-langkah dalam tari


Manasai

1 x Pertemuan

4.1. Seni pahat/ukir

4.1.1. Berbagai motif pahatan/ukiran

2 x Pertemuan

4.2. Seni anyaman

4.2.1. Berbagai motif anyaman

2 x Pertemuan

5.1. Legenda
5.2. Fable

5.1.1. Berbagai ceritra legenda


5.2.1. Berbagai ceritra tentang
binatang
5.3.1. Berbagai cerita mite

2 x Pertemuan

5.3. Mite

Jumlah

24 x pertemuan

5
Rampai K, 2010
SanggarTari
Rampai K, 2010
SanggarTari
Rampai K, 2010
SanggarTari
Rampai K, at al
2010
Rampai K, at al
2010
Rampai K, at al
2010
Nahan, AP; 2006

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

:
:
:
:
:
:

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)


Muatan Lokal
III (Tiga)
Ganjil
Olah Raga Tradisional
Peserta didik memahami dan Menghayati Olah Raga Tradisional

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

Sumber

1. Memahami dan menghayati bermacam permainan dan olah raga


tradisional yang
menggunakan alat

1.1. Jenis permainan


dan olahraga tradisional yang
menggunakan alat

1.1.1. Olahraga Habayang


1.1.2. Olahraga Balugu
1.1.3. Olahraga Sepak Sawut
1.1.5. Olahraga Manyipet
1.1.6. Olahraga Mambesei
1.1.7. Olahraga Katule
1.1.8. Olahraga Basam
1.1.9. Olahraga Bagasing

12 x pertemuan

2. Memahami dan menghayati bermacam per-

2.1. Jenis permainan


dan olahraga tra-

2.1.1. Olahraga Maneser


2.1.2. Olahraga Panca

8 x pertemuan

KONI Kal-Teng

1
mainan dan olah raga
tradisional yang tidak
menggunakan alat

2
disional yang tidak
menggunakan alat

2.1.3. Olahraga Habangkui


2.1.4. Olahraga Hanangui
2.1.4. Olahraga Habintik
Jumlah

20 x pertemuan

@ 2 jam pelajaran

Satuan Pendidikan
: Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
Mata Pelajaran
: Muatan Lokal
Kelas
: III (Tiga)
Semester
: Genap
Tema : Teknologi Dayak
Standar Kompetensi : Agar peserta didik mengetahui secara baik Teknologi Lokal Dayak Kalimantan Tengah

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

Sumber

1.Agar peserta didik


mengetahui dan
memahami teknologi
lokal pengetahuan lokal
Masyarakat Adat Dayak

1.1. Historis teknologi lokal/


pengetahuan lokal

1.2. Jenis-jenis
Teknologi lokal

1.1.1. Pengertian teknologi lokal/


pengetahuan lokal

1 x pertemuan

1.1.2. Historis penemuan teknologi


lokal/pengetahuan lokal

1 x pertemuan

1.2.1. Teknologi berladang dan


berkebun:
- Pemilihan lokasi ladang
- Penyiapan lahan
- Penanaman dan pemeliharaan
- Panen dan penyimpanan hasil
1.2.2. Teknologi pengawetan
makanan

6 x pertemuan

2 x pertemuan

Limin, S.H. 2005.


Bangun Kalteng
Berlakukan Hukum Adat.
Damang J. Saililah, 1974.
Hukum Adat Kalimantan
Tengah
Riwut Tjilik, 1958.
Kalimantan Memanggil.
Riwut Ttjilik, 1979.
Kalimantan Mambangun.
Nila Riwut. 2003.

1.2.3. Teknologi dan alat penangkapan binatang: ikan, hewan daratan,


dan burung

4 x pertemuan

2. Peserta didik memahami dan mengenal


busana Dayak

2.1. Busana Dayak

2.1.1. Pengertian busana Dayak


2.1.2. Macam-macam busana Dayak
2.1.3. Pemanfaatan busana Dayak

2 x pertemuan

3. Peserta didik mengenal masakan Dayak

3.1. Masakan
Dayak

3.1.1. Pengertian masakan Dayak


3.1.2. Macam-macam masakan
Dayak
3.1.3. Bahan dan cara masakan
Dayak

4 x pertemuan

Jumlah

20 x pertemuan

5
Maneser Panatau Tatu
Hiang (Menyelami
Kekayaan Leluhur).

(@ 2 jam pelajaran)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MUATAN LOKAL


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
dan benar.

:
:
:
:
:
:

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)


Muatan Lokal
I (Satu)
Ganjil
Bahasa Dayak Ngaju
Peserta didik terampil menggunakan dan mengembangkan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Dayak secara baik

SEKOLAH LANJUTAN SMA/SMK

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

Sumber

1. Peserta didik terampil


menyimak bahasa Dayak
2. Peserta didik terampil
berbicara dan berpidato
dalam bahasa Dayak

1.1. Keterampilan menyimak pada situasi


formal

1.1.1. Teks lisan tingkat mahir


1.1.2. Teks monolog tingkat mahir

4 x pertemuan

2.1. Keterampilan
berbicara

2.1.1. Partisipan yang terlibat


2.1.2. Diksi (pilihan kata)
2.1.3. Unsur prosodik
2.1.4. Kelancaran dan ketepatan
pemakaian kata
2.1.5. Keterampilan negosiasi (teks
retorika)

4 x pertemuan

Pokok Pelajaran Bahasa


Dayak CV. Primal Indah
2001

2.2. Keterampilan berpidato

2.2.1. Konsistensi antara judul, isi dan


kesimpulan
2.2.2. Performance
2.2.3. Metode penyampaian

4 x pertemuan

3. Peserta didik terampil


membaca bahasa Dayak

3.1. Keterampilan
membaca berbagai
jenis teks

3.1.1. Naratif
3.1.2. Deskriftif.
3.1.3. Analitik
3.1.4. Prosedur
3.1.5. Eksposisi
3.1.6. Eksplanatif

4 x pertemuan

4. Peserta didik terampil


menulis bahasa Dayak

4.1. Keterampilan menulis ragam ilmiah

4.1.1. Laporan ilmiah


4.1.2. Konsistensi antara judul,
masalah, isi, dan kesimpulan

2 x pertemuan

4.2. Keterampilan
menulis tulisan sastra

4.2.1. Lagu-lagu bernuansa Dayak


4.2.2. Lagu-lagu karungut
4.2.3. Pantun
4.2.4. Deder

2 x pertemuan

Jumlah

20 x pertemuan

5
Kalimantan Membangun
dan kebudyaan
Tjilik Riwut Penyunting
Dra, Nila Riwut. 2007

@ 2 jam pelajaran

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

:
:
:
:
:
:

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)


Muatan Lokal
I (Satu)
Genap
Seni Budaya
Siswa mampu menjadi pelaku dan pengembang kesenian masyarakat Dayak Kalimantan Tengah

Kompetensi Dasar

Pokok bahasan

Sub-pokok bahasan

Lokasi waktu

Sumber

1. Siswa mampu menjadi


pelaku seni dan
pengembang lagu-lagu
daerah

1.1. Lagu-lagu rakyat

1.1.1. Isen Mulang


1.1.2. Manasai
1.1.3. Karungut
1.1.4. Sansana
1.1.5. Tumpi Wayu
1.1.6. Nansarunai
1.1.7. Tumet leut

2 x Pertemuan

1.2. Lagu-lagu pop


daerah

1.2.1. Palangka Raya


1.2.2. Ka Danau

2 x Pertemuan

Rampai K, 2010
DKD Kalteng, 2010
Sanggar tari
Nahan, AP; 2006

1.2.3. Malauk manjala


1.2.4. Juan-juan nanture
1.2.5. Tuak Nalau
1.2.6. Itak/kakah Gumer
2. Siswa mampu menjadi
pelaku dan pengembang
alat musik daerah

2.1. Alat musik


kangkanong

2.1.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan kangkanong

1 x Pertemuan

2.2. Gandang dan


sejenis (katambung)

2.2.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan berbagai jenis
gandang

1 x Pertemuan

2.3.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan kacapi

1 x Pertemuan

2.4.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan rabab dan
sejenisnya

1 x Pertemuan

2.5.1. Macam-macam irama yang


dimainkan dengan Garantung

1 x Pertemuan

2.3. Kacapi (alat musik


petik)
2.4. Rabab dan
sejenisnya (alat musik
gesek)
2.5. Garantung (satu,
tiga, lima, tujuh, dan
sembilan nada)

1
3. Siswa mampu menjadi
pelaku dan pengembang
tarian daerah

3.1. Tari gelang

3.1.1. Gelang Bawo dan Dadas

1 x Pertemuan

3.2. Mandau

3.2.1. Berbagai tari Kenyah

1 x Pertemuan

3.3. Giring-giring

3.3.1. Berbagai tari Giring-giring

1 x Pertemuan

3.4. Manasai

3.4.1. Langkah-langkah dan ragam


Manasai

1 x Pertemuan

4. Siswa mampu menjadi


pelaku dan pengembang
seni rupa daerah

4.1. Seni pahat/ukir

4.1.1. Berbagai motif pahatan/ukiran

2 x Pertemuan

4.2. Seni anyaman

4.2.1. Berbagai motif anyaman

2 x Pertemuan

5. Siswa mampu mengapresiasi nilai-nilai budaya yang terkandung


dalam berbagai ceritra
rakyat (tradisi lisan)

5.1. Legenda

5.1.1. Berbagai cerita legenda

1 x Pertemuan

5.2. Fable

5.2.1. Berbagai cerita tentang binatang 1 x pertemuan

5.3. Mite

5.3.1. Berbagai cerita mite


Jumlah

1 x pertemuan
20 x Pertemuan

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

: Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)


: Muatan Lokal
: II (Dua)
: Ganjil
: Adat Istiadat Dayak
: Peserta didik menguasai dan mampu menerapkan adat istiadat Dayak

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

Sumber

1.1.1. Pengertian adat istiadat sebagai


kekuatan hidup.

1 x pertemuan

1.1.2. Pentingnya adat istiadat dalam


menangkal pengaruh negatif

1 x pertemuan

1.2.1. Pengertian dan makna sikap dan


perilaku sebagai jati diri.

2 x pertemuan

Limin, S.H. 2005. Bangun


Kalteng Berlakukan
Hukum Adat.
Damang J. Saililah, 1974.
Hukum Adat Kalimantan
Tengah
Tjilik Riwut, 1958.
Kalimantan Memanggil.

1.2.2. Sikap dan perilaku terhadap


sesama dan sebagai jati diri,
disesuaikan dengan waktu, tempat dan
status.

2 x pertemuan

1. Agar peserta didik


mampu menerapkan Adat
Istiadat dalam kehidupan
sehari-hari

1.1. Adat isitiadat


sebagai kekuatan
hidup

1.2. Sikap dan perilaku sebagai jati diri

Tjilik Riwut, 1979.


Kalimantan Mambangun.

1.3. Tutur kata sebagai jati diri

1.4. Acara Adat sebagai bentuk komunikasi dengan Tu-han,


alam dan leluhur.

1.2.3. Makna pembedaan dan pemberlakuan sikap dan perilaku pada


masing-masing tingkat

2 x pertemuan

1.3.1. Pengertian dan makna tutur kata


sebagai jati diri.
1.3.2. Tutur kata terhadap sesama dan
sebagai jati diri, disesuaikan dengan
waktu, tempat dan status.

2 x pertemuan

1.4.1. Pengertian dan makna acara


adat sebagai bentuk komuni-kasi
dengan Tuhan, alam dan leluhur.
1.4.2. Jenis dan makna acara adat
sebagai doa dan harapan

1.5.1. Pengertian dan makna hukum


adat sebagai proteksi melaku-kan
1.5. Hukum Adat
sebagai sumber hukum kesalahan.
positif
1.5.2. Jenis, makna dan sangsi
pelanggaran hukum adat

3 x pertemuan

4 x pertemuan

5
Nila Riwut. 2003.
Maneser Panatau Tatu
Hiang (Menyelami
Kekayaan Leluhur).

2
1.6. Sumpah Adat
sebagai bentuk
pengadilan yang tidak
berpihak.

3
1.6.1. Pengertian dan makna sumpah
adat dan pengadilan adat yang adil.
1.6.2. Jenis sumpah adat dan konsekuensi pelanggaran sumpah dan doa
Jumlah

3 x pertemuan

20 x pertemuan

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

:
:
:
:
:
:

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)


Muatan Lokal
II (Dua)
Genap
Olah Raga dan Kerajinan Tradisional
Mampu menguasai berbagai jenis Olah Raga dan Kerajinan Tradisional

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

1. Menguasai permainan
dan olah raga tradisional

1.1. Jenis-jenis permainan dan olah raga


tradisional: balugu

1.1.1. Olahraga balugu

2 x pertemuan

2. Menguasai permainan
dan olah raga tradisional

2.1. Jenis-jenis permainan dan olah raga


tradisional: mam-besei

2.1.1. Olahraga mambesei

2 x pertemuan

3.1.1. Olahraga hanangui

2 x pertemuan

3. Menguasai permainan
dan olah raga tradisional

3.1. Jenis-jenis permainan dan olah raga


tradisional: hana-ngui

Sumber
5
KONI Kal-Teng

4. Menguasai permainan
dan olah raga tradisi-onal

4.1. Jenis-jenis permainan dan olahraga


tradisional: baga-sing

5. Menguasai permainan
dan olah raga tradisi-onal

5.1. Jenis-jenis permainan dan olahraga


tradisional: ha-bangkui

6. Menguasai permainan
dan olah raga tradisi-onal

6.1. Jenis-jenis permainan dan olahraga


tradisional: manyi-pet

7. Menguasai
permainan dan olah raga
tradisio-nal

7.1. Jenis permainan


dan olah raga tradisional: batenggar

8. Menguasai permainan
dan olahraga tradisio-nal

8.1. Jenis permainan


dan olahraga tradisional: maneser

4.1.1. Olahraga bagasing

2 x pertemuan

5.1.1. Olahraga habangkui

1 x pertemuan

6.1.1. Olahraga manyipet

2 x pertemuan

7.1.1. Olahraga batenggar

1 x pertemuan

8.1.1. Olahraga maneser

2 x pertemuan

1
9. Menguasai dan terampil dalam pembuatan
berbagai jenis kerajin-an
tradisional
10. Menguasai dan terampil dalam pembuatan
berbagai jenis kerajin-an
tradisional
11. Menguasai dan terampil dalam pembuatan
berbagai jenis kerajin-an
tradisional

2
9.1. Berbagai jenis
anyaman tradisi-onal:
anyaman ro-tan
10.1. Berbagai jenis
anyaman tradisi-onal:
anyaman purun
11.1. Berbagai jenis
anyam-anyaman
tradisional:
anyaman bambu

9.1.1. Jenis-jenis Anyaman Rotan

2 x pertemuan

10.1.1. Jenis-jenis Anyaman Purun

2 x pertemuan

11.1.1. Anyaman lampit

2 x pertemuan

Jumlah

20 x pertemuan

5
Kalimantan Membangun
oleh Tjilik Riwut, 2007.
DKD Kal-Teng

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi

:
:
:
:
:
:

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)


Muatan Lokal
III (Tiga)
Ganjil
Teknologi Lokal Dayak
Agar peserta didik menguasai secara baik teknologi lokal (indigenous knowledge) Dayak Kalimantan Tengah

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

1. Agar peserta didik


memahami dan menguasai proses pembua- tan
dan operasional tek- nologi
lokal/pengetahu-an lokal
Masyarakat Adat Dayak

1.1. Teknologi lokal/


pengetahuan lokal cikal
bakal tekno-logi
moderen

1.1.1. Pengertian teknologi


lokal/pengetahuan lokal dan teknologi
moderen.
1.1.2. Historis teknologi
lokal/pengetahuan lokal sebagai cikal
bakal teknologi moderen.

1 x pertemuan

1.2. Jenis dan makna


Tekonologi lokal/
pengetahuan lokal

1.2.1. Alasan dan tujuan teknologi


berladang
1.2.2. Pemilihan lokasi ladang

2 x pertemuan

1.2.3. Penyiapan lahan

3 x pertemuan

1 x pertemuan

Sumber
5
Limin, S.H. 2005. Bangun
Kalteng Berlakukan
Hukum Adat.
Damang J. Saililah, 1974.
Hukum Adat Kalimantan
Tengah

Riwut Tjilik, 1958.


Kalimantan Memanggil.
Riwut Ttjilik, 1979.
Kalimantan Mambangun.

1.3. Hubungan ilmiah


antara tekonologi
lokal/ pengetahuan
lokal dengan
teknologi moderen.

1.2.4. Penanaman dan pemeliharaan

2 x pertemuan

1.2.5. Panen dan penyimpanan hasil

2 x pertemuan

1.2.6. Alasan dan tujuan teknologi


pengawetan makanan

1 x pertemuan

1.2.7. Alasan dan tujuan teknologi


dan alat penangkapan binatang

1 x pertemuan

1.2.8. Alasan dan tujuan teknologi


penangkapan ikan

1 x pertemuan

1.2.9. Alasan dan tujuan teknologi


penangkapan hewan daratan

1 x pertemuan

1.2.10. Alasan dan tujuan teknologi


penangkapan burung

1 x pertemuan

1.3.1. Beberapa teknologi berladang


relevan dengan ilmu dan teknologi
moderen.

2 x pertemuan

1.3.2. Beberapa teknologi lokal/

2 x pertemuan

5
Nila Riwut. 2003.
Maneser Panatau Tatu
Hiang (Menyelami
Kekayaan Leluhur).

pengetahuan lokal relevan dengan


ilmu dan teknologi moderen.

2. Agar peserta didik


mampu membuat, mengoperasional dan mendemonstrasikan tekno-logi
lokal/pengetahuan lokal
Masyarakat Adat Dayak

2.1. Aktualisasi
teknologi lokal/
pengetahuan lokal

2.1.1. Bahan dan alat serta prosedur


pembuatan alat teknologi lokal/
pengetahuan lokal
2.1.2. Bahan dan alat serta pertujukkan prosedur pelaksanaan tek-nologi
lokal/ pengetahuan lokal

Jumlah

2 x pertemuan

2 x pertemuan

20 x pertemuan

(@ 2 jam pelajaran)

Satuan Pendidikan
: Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
Mata Pelajaran
: Muatan Lokal
Kelas
: III (Tiga)
Semester
: Genap
Bidang
: Nilai-nilai Budaya Dayak dan Nilai-nilai Budaya Era Globalisasi
Standar Kompetensi : Agar peserta didik mampu melestarikan nilai-nilai budaya Dayak dan mengembangkan/mentransformasi ke nilainilai budaya era globalisasi

Kompetensi Dasar

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Alokasi Waktu

5
Kebudayaan Mentalitas
Dan Pembangunan
Oleh: Koentjaraningrat
Filsafat Ilmu, Sebuah
Pengantar Populer
Oleh: Jujun S. Suriasumantri

1. Agar peserta didik


dapat menjelaskan
pengertian dan makna
nilai-nilai budaya

1.1. Pengertian nilainilai Budaya

1.1.1. Pengertian kebudayaan


1.1.2. Pengertian nilai-nilai budaya

1 x pertemuan

1.2. Makna nilai-nilai


budaya

1.2.1. Makna nilai-nilai budaya Dayak


1.2.2. Makna nilai-nilai budaya era
globalisasi

1 x pertemuan

2. Peserta didik mampu


mengidentifikasi nilainilai budada Dayak dan

2.1. Nilai-nilai budaya


Dayak

2.1.1. Nilai teori


2.1.2. Nilai sosial

2 x pertemuan

Sumber

Kebudayaan Dayak,
Aktualisasi dan
Transformasi

nilai-nilai budaya era


globalisasi

3. Peserta didik
mampu memilih
nilai-nilai budaya
Dayak yang perlu
dilestarikan

2.1.3. Nilai ekonomi


2.1.4. Nilai kuasa
2.1.5. Nilai agama

5
Editor: Paulus florus, dkk.

2.2. Nilai-nilai budaya


Era globalisasi

2.2.1. Nilai teori


2.2.2. Nilai sosial
2.2.3. Nilai ekonomi
2.3.4. Nilai kuasa
2.3.5. Nilai agama

2 x pertemuan

Identitas Dayak, Komoditi


dan Politik Kebudayaan
Oleh: Yekti Maunati

3.1. Nilai teori

3.1.1. Pengalaman baik perlu


dipertahankan
3.1.2. Perasaan dan intuisi perlu
dipertajam
3.1.3. Kebiasaan yang baik
dipertahankan

7 x pertemuan

Pola Pendidikan Anak


Masyarakat Dayak dalam
Trasformasi Era
Globalisasi (disertasi)
Oleh: Bambang T.K.
Garang

3.2. Nilai sosial

3.2.1. Gotong royong


3.2.2. Pintar tuntang harati
3.2.3. Kekerabatan

3.3. Nilai ekonomi

3.3.1. Insentif ekonomi yang selektif


3.3.2. Hubungan baik dengan alam

4. Agar peserta didik


dapat memilih dan
menftransformasi
nilai-nilai budaya
Dayak ke nilainilai budaya era
globalisasi

3.4. Nilai kuasa

3.4.1. Stabilitas perlu dipertahankan


3.4.2. Musyawarah

3.5. Nilai agama

3.5.1. Kepasrahan kepada Tuhan YME


3.5.2. Harapan akan kehidupan di
surga (lewu tatau)

4.1. Nilai teori

4.1.1. Mistik sistemik-analisis


4.1.2. Peralatan primitif-teknologi
4.1.3. Kebiasaan jelek-efisiensi
4.1.4. Intuisi dan perasaan-rasional,
ilmiah

4.2. Nilai Sosial

4.2.1. Pengalaman-pendidikan
4.2.2. Generalis-keahlian
4.2.3. Status-Prestasi

4.3. Nilai ekonomi

4.3.1. Insentif non ekonomi-insentif


ekonomi
4.3.2. Kerja untuk subsistensi-kerja
keras
4.3.3. Pola konsumtif-pola produktif

5
Masyarakat Dayak,
Menatap Hari Esok
Oleh: Roedy Haryo
Widjono AMZ

7 x pertemuan

4.4. Nilai kuasa

4.4.1. Keputusan sering diambil orang


lain-keputusan diambil sendiri
4.4.2. Orientasi stabilitas- orientasi
kemajuan
4.4.3. Menolak perubahan-menerima
perubahan

4.5. Nilai agama

4.5.1. Fatalisme-aktif memberbaiki


nasib
Jumlah

20 x pertemuan

(@ 2 jam pelajaran)

BAB IV
PENUTUP
4.1. Anggaran Biaya
Penyusunan/penulisan Kurikulum Muatan Lokal yang berbentuk Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal
(GBPP-MULOK) Provinsi Kalimantan Tengah ini dibiaya dari dana anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.
4.2. Panitia dan Tim Penulis
Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini disusun oleh suatu Panitia yang terdiri dari Pejabat di Kantor
Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Pejabat di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah dan Tim Penulis dosen
Universitas Palangka Raya. Foto copy Surat Keputusan Panitia yang dimaksud terlampir.
Personalia Tim Penulis Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah yaitu:
Jabatan

Nama

Ketua

: Prof. Dr. Bambang T.K. Garang, M. Pd.

Sekretaris

: Bahing, M.Pd.

Anggota

: - Dr. Ir. Suwido Limin, M. Sc.

Tanda Tangan

-Drs. Arnusianto, M.A., Ph.D


- Hana Pratiwi, S.Pd.

............................................

Anda mungkin juga menyukai