KALIMANTAN TENGAH
Sekolah Dasar atau sederajat Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
Penulis dari Universitas Palangka Raya: Prof. Dr.
Bambang T.K. Garang, M. Pd.
Bahing, S.Pd. M. Pd.
Dr. Ir. Suwido H. Limin, M.S. Drs.
Arnusianto, M.A., Ph.D.
Hana Pertiwi, S. Pd.
SAMBUTAN
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera untuk semuanya
Hakekat atau esensi upaya pendidikan itu yaitu membimbing peserta didik agar bertumbuh dan berkembang menjadi
manusia yang baik. Konsep tentang manusia yang baik itu berkenaan dengan filsafat pendidikan yang dijadikan landasan dalam
penyusunan kurikulum dan pelaksanaannya.
Ada tiga filsafat pendidikan yang relevan menjadi landasan pendidikan kita yaitu: pertama, filsafat pendidikan dunia yang
terkenal dengan Empat Pilar Pendidikan yaitu: learning to know, learning to live together, learning to do dan learning to be.
Manusia yang baik yaitu manusia yang memiliki pengetahuan yang luas tentang keadaan masyarakat dan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), memiliki kemampuan untuk hidup bersama-sama di tengah-tengah dunia sebagai sebuah desa (global village),
memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu yang telah dipelajarinya dan menjadi suatu pribadi yang baik yang mengasihi
sesamanya. Filsafat pendidikan Indonesia yaitu Pancasila, yang mengajarkan kita bahwa manusia yang baik itu adalah manusia
yang percaya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki rasa kemanusian yang tebal, menjunjung tinggi persatuan
Indonesia, menjunjung tinggi demokrasi/permusya-warahan dan menjunjung tinggi keadilan sosial. Dayak di Kalimantan Tengah
memiliki filsafat pendidikan yakni pintar tuntang harati. Menurut orang Dayak di Kalimantan Tengah bahwa manusia yang baik itu
adalah manusia yang pintar tuntang harati. Pintar artinya cerdas. Orang yang cerdas itu mudah mengerti/memahami sesuatu, mudah
dan tahan lama mengingat, cepat/tepat dalam mengambil kesimpulan dan memprediksi sesuatu serta berpikir kritis. Harati
artinya memiliki sikap yang baik yaitu bersikap baik terhadap dirinya sendiri dan baik terhadap lingkungan sekitarnya. Harati
tercermin dalam sikap masi arep ah, tau membelom arep ah, bahadat, marega uluh bakas, tau bagawi, dan tau imercaya.
Pokoknya orang yang harati itu kehadirannya di tengah-tengah keluarga, masyarakat dan bangsa/negara disukai dan membawa
berkat bagi orang lain. Ketiga filsafat pendidikan itu saling berhubungan dan melengkapi satu dengan yang lainnya dalam upaya
mewujudkan manusia yang baik yaitu manusia yang berwawasan global, manusia Pancasilais sejati dan manusia yang Pintar
tuntang Harati.
Untuk mewujudkan manusia yang Pintar tuntang Harati dan mensukseskan Program Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
Harati maka diperlukan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagian integral dari Kurikulum Nasional
yang dipergunakan di sekolah. Saya merasa bergembira dan menyambut baik kehadiran Kurikulum Muatan Lokal yang berbentuk
Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal (GBPP-MULOK) Provinsi Kalimantan Tengah ini. Saya berharap agar GBPPMULOK Provinsi Kalimantan Tengah ini dapat segera disebarluaskan ke sekolah-sekolah di seluruh Kalimantan Tengah. Selain itu,
saya juga mengharapkan agar Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini dapat dikembangkan segera,
berupa penulisan/pengadaaan buku-buku bahan ajar dan alat-alat pengajarannya, pengadaan guru-gurunya dan penyusunan
Kurikulum Muatan Lokal tingkat Kabupaten/kota, sebagai pelengkap dari Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah
ini.
Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Panitia Pelaksana dan Penulis Kurikulum Muatan Lokal yang
telah berhasil menyusun Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai salah satu langkah strategis dalam
mewujudkan Kalimantan Tengah Harati.
Kiranya usaha kita untuk memajukan utus itah tuntang daerah itah tuh, melalui aktivitas penerapan Kurikulum Muatan Lokal
Provinsi Kalimantan Tengah ini diberkati oleh Tuhan Yang Maha Pengasih.
SAMBUTAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Pertama-tama perkenankan kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaanNya, Kurikulum
Muatan Lokal yang berbentuk Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal (GBPPP-MULOK) Provinsi Kalimantan
Tengah ini dapat selesai disusun. Perkenankan melalui kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan penghargaan yang tinggi dan
ucapan terima kasih kepada Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Panitia dan Tim Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi
Kalimantan Tengah telah bekerja keras dan berhasil menyusun Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini.
Sekarang kita telah memiliki dokumen penting kurikulum yaitu: Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan
Lokal Provinsi Kalimantan Tengah, yang menjadi pedoman dalam melaksanakan dan mengembangkan kurikulum muatan lokal di
semua sekolah. Pekerjaan penting selanjutnya yaitu: pertama, berdasarkan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah
ini perlu segera ditulis buku-buku atau bahan ajarnya. Kedua, perlu segera diadakan pelatihan bagi guru-guru yang akan
mengampu mata pelajaran Muatan Lokal ini. Pelatihan itu meliputi pelatihan pembuatan silabus/Rencana Pembelajarannya dan
pengembangan materi pembelajaran. Ketiga, perlu segera disusun Kurikulum Muatan Lokal Kabupaten/Kota se Kalimantan
Tengah.
Kami yakin bahwa dengan hadirnya Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini akan memberikan sumbangan
yang sangat berarti bagi terwujudnya salah satu Program Strategis Pemerintah daerah yaitu: Membangun Kalimantan Tengah
Harati
Demikianlah sambutan saya, kiranya Tuhan kita yang Maha Pengasih, memberkati upaya kita dalam mewujudkan peserta
didik yang Pintar tuntang Harati.
Palangka Raya, Akhir Nopember 2010
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Kalimantan Tengah
DAFTAR ISI
SAMBUTAN GUBENUR KALIMANTAN TENGAH ..
iii
DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................................................
iv BAB
I PENDAHULUAN
....................................................................................................................................................
2
3
3
4
9
9
11
14
16
19
21
24
27
30
32
35
38
41
43
45
48
51
54
57
61
61
61
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Tuhan hidup di dunia ini untuk memelihara, menguasai, membangun dan menikmati hidup ini. Oleh
sebab itu manusia diberikan berbagai potensi dan kemampuan serta kebebasan untuk melakukan berbagai hal yang dianggapnya
baik untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain. Menjadi kewajiban manusia mewujudkan berbagai potensi yang baik itu menjadi
berbagai kemampuan yang berguna untuk memelihara dan membangun dunia ini. Upaya yang dilakukan itu biasa disebut
pendidikan.
Pendidikan itu berlangsung di keluarga (pendidikan informal), pendidikan di sekolah (pendidikan formal) dan pendidikan oleh
masyarakat (pendidikan nonformal). Upaya yang dilakukan di tiga lingkungan pendidikan itu diarahkan kepada pembentukan/
pengembangan manusia yang baik. Karena manusia yang baiklah yang dapat memelihara, membangun, hidup bersama-sama dan
menikmati dunia ini secara bertanggung jawab seraya bersyukur kepada Khaliknya.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelola oleh pemerintah dan atau masyarakat berfungsi
membina peserta didiknya agar menjadi manusia yang baik dan dapat hidup layak di masyarakatnya. Dalam kaitannya dengan
masyarakat, sekolah mempunyai dua fungsi utama yakni; pertama, memelihara/melestarikan kebudayaan (fungsi konservatif).
Artinya sekolah berfungsi untuk memelihara dan mengawetkan hal-hal yang baik di masyarakat dengan cara menyampaikan/mengajarkan kepada peserta didik hal-hal yang baik dan yang kedua, merubah masyarakat (fungsi inovatif). Artinya kebiasaankebiasaan, perlakuan dan hal-hal yang tidak baik atau tidak relevan lagi di masyarakat harus dirubah. Kedua fungsi sekolah
itu, dapat terwujud secara baik apabila sekolah memiliki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang tepat dan baik.
Perencanaan pembelajaran di sekolah itu dikenal dengan istilah kurikulum. Agar terwujud fungsi sekolah secara seimbang
dalam upaya membina peserta didik menjadi warga masyarakat yang baik maka kurikulum di sekolah perlu dirumuskan secara
tepat dan bijaksana yaitu berisi muatan nasional dan muatan lokal secara seimbang. Dengan demikian diharapkan terbentuknya
peserta didik yang seimbang pula yakni sebagai warga masyarakat setempat, warga negara Indonesia dan warga dunia yang baik
dan bertanggung jawab.
Perumusan dan penetapan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini menjadi sangat penting karena
beberapa alasan: pertama, melalui kurikulum muatan lokal tersebut akan dikembangkan potensi peserta didik menjadi anggota
masyarakat setempat yang memahami, mengenal dan peduli terhadap keadaan dan masalah-masalah di masyarakat
sekitarnya. Kedua, agar peserta didik bertumbuh dan berkembang sesuai dengan jati dirinya dan budaya setempat serta filsafat
pendidikan Dayak Kalimantan Tengah Pintar tuntang Harati, yang sekaligus juga menjadi warga negara Indonesia dan warga
dunia yang baik dan bertanggung jawab. Ketiga, dapat menjadi pedoman untuk penulisan buku-buku (bahan ajar) muatan lokal
tingkat provinsi Kalimantan Tengah. Keempat, dapat menjadi acuan dalam merumuskan muatan lokal tingkat kabupaten yang
dilaksanakan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
1.2. Tujuan
Tujuan perumusan dan penetapan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah yang berbentuk Garis-garis Besar
Program Pengajaran Muatan Lokal (GBPP-MULOK) ini yaitu:
pertama, agar rencana pembelajaran di sekolah-sekolah di
Kalimantan Tengah menjadi lengkap, sehingga terjadi keseimbangan dalam pembinaan peserta didik agar dapat menjadi anggota
masyarakat Kalimantan Tengah yang baik dan bertanggung jawab di negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kedua, agar guru-guru di berbagai jenjang sekolah mendapat pedoman yang jelas dalam pelaksanaan dan pengembangan
kurikulum muatan lokal. Berdasarkan Kurikulum Muatan Lokal Tingkat Provinsi ini, dapat disusun Kurikulum Muatan
Lokal Tingkat Kabupaten serta menjadi pedoman dalam penulisan buku-buku atau bahan ajar muatan lokal selanjutnya.
(4) Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan potensi yang sesuai dengan ciri khas daerah dan potensi
daerah, serta keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang sudah ada.
(5) Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi dalan KTSP. Keberadaan
mata pelajaran Muatan Lokal, merupakan bedntuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar
penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah
yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, sehingga keberadaan Kurikulum
Muatan Lokal dapat mendukung dan melengkapi Kurikulum Pendidikan Nasional.
(6) Muatan lokal merupakan mata pelajaran sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu Mata Pelajaran Muatan Lokal pada setiap semester, setiap kelas dan dalam satu tahun ajaran dapat diberikan dua Mata Pelajaran Muatan
Lokal.
Oleh karena keberadaan 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah ini disamping memiliki kesamaan juga terdapat perbedaan
maka Kurikulum Muatan Lokal Tingkat Kabupaten/Kecamatan, perlu disusun berdasarkan keadaan, kenyataan dan masalah di
daerah setempat dan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini.
2.3. Prinsip Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal
Dalam melakukan pengembangan Kurikulum Muatan Lokal perlu diperhatikan dan diterapkan beberapa prinsip seperti yang
kemukakan oleh E. Mulyana (2007: 151-152) yaitu: (1) Berpusat pada potensi, perkembangan serta kebutuhan peserta didik dan
lingkungannya, (2) Beragam dan terpadu, (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, (4) Relevan
dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja, (5) Menyeluruh dan berkesinambungan, (6) Belajar sepanjang hayat dan (7) Seimbang
antara kepentingan global, nasional dan lokal.
Selain itu, prinsip yang perlu diperhatikan agar pengembangan kurikulum itu membawa makna yang besar baik bagi peserta
didik, sekolah maupun masyarakat setempat yaitu pengembangan kurikulum dilakukan dengan memperhatikan hasil studi/survai/
penelitian tentang kenyataan, masalah, kebutuhan dan aspirasi masyarakat, pembangunan dan dunia kerja setempat.
2.4. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal
Tujuan umum pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah adalah agar peserta didik dapat bertumbuh
dan berkembang menjadi orang yang pintar tuntang harati sesuai dengan jati dirinya masing-masing, sesuai dengan budaya dan
adat istiadat setempat serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Untuk mencapai Tujuan Umum Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah itu maka dirumuskanlah Tujuan
Kurikulum Muatan Lokal itu untuk setiap jenjang pendidikan yaitu:
BAB III
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MUATAN LOKAL (GBPP MOLUK)
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
3.1. Anatomi GBPP Muatan Lokal
Struktur GBPP Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah yaitu: pertama, berisi identitas; nama satuan pendidikan, mata
pelajaran kelas, semester, bidang yang dipelajari dan standar kompetensi.
Kedua, berisi kompetensi dasar, pokok bahasan, sub pokok bahasan, alokasi waktu dan sumber. Alokasi waktu menggunakan
jam pertemuan agar dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan lamanya jam pelajaran di sekolah. Setiap mata pelajaran
muatan lokal berisi 20 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 2 (dua) jam pelajaran.
3.2. Isi GBPP Muatan Lokal
Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal ini berisi 18 mata pelajaran atau bidang yaitu:
3.2.1. Mata pelajaran Muatan Lokal di Sekolah Dasar atau sederajat
1) Lingkungan Sekitar Anak (kelas IV semester ganjil)
2) Bahasa Dayak Ngaju (kelas IV semester genap)
3) Sejarah Orang Dayak dan Ceritera Rakyat Kalimantan Tengah (kelas V semester ganjil)
4) Adat Istiadat Dayak Kalimantan Tengah (kelas V semester ganjil)
5) Seni Budaya Kalimantan Tengah (kelas VI semester ganjil)
6) Alat-alat Tradisional Dayak Kalimamtan Tengah (kelas VI semester genap)
3.3. Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah
Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal (GBPP-MULOK) Provinsi Kalimantan Tengah terdapat di
halaman berikut ini.
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
Sumber
1.
Peserta didik
memahami lingkungan
sosial terdekat
1.1. Keluarga
1 x pertemuan
1.2. Masyarakat
2 x Pertemuan
Rahasia Kekuatan
Keluarga
Oleh: Paul Pearasll
2 x Pertemuan
Dayak Membangun
Oleh: J.J. Kusni
1
2. Peserta didik
memahami dan
mengenal lingkungan
alam sekitar
2.5.1. Iklim
2.5.2. Keadaan tanah
2.5.3. Hak atas tanah adat
1 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2.5. Lingkungan
tambang
2 x pertemuan
Kalimantan Membangun
Alam dan Kebudayaan
Oleh: Tjilik Riwut
3. Peserta didik
memahami dan
mengenal lingkungan
budaya setempat
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
3.3. Pali
2 x pertemuan
Jumlah
20 x pertemuan
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
4 x pertemuan
4 x pertemuan
4 x pertemuan
Sumber
5
Upon Ajar Basa Dayak
Ngaju SD kelas IV. Karya
Hana Pertiwi dan Offeny I.
2008
2 x pertemuan
3 x pertemuan
3 x pertemuan
1.6. Pemahaman
bacaan
Jumlah
20 x pertemuan
5
Pokok Pelajaran Bahasa
Dayak CV. Primal Indah
2001
@ 2 jam pelajaran
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Pokok bahasan
Sub-pokok bahasan
Lokasi waktu
Sumber
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
1
8. Mengetahui dan mengenal sejarah Provinsi
Kalimantan Tengah
2
8.1. Sejarah tentang
hasil-hasil pembangunan Provin-si
Kalimantan Tengah
9.1. Sejarah Kota
Palangka Raya
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
5
Kalimantan Membangun,
oleh Tjilik Riwut, 2007.
Aksi Kalimantan, oleh
Tjilik Riwut, 2003
Kalimantan Tengah dalam
Angka, 2010
Kalimantan Tengah dalam
Angka, 2010
Pemko Palangka Raya,
2010
20 x pertemuan
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompeten
Kompetensi Dasar
Pokok bahasan
Sub-pokok bahasan
Lokasi waktu
Sumber
1 x pertemuan
1 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
3 x pertemuan
4 x pertemuan
3 x pertemuan
Jumlah
20 x pertemuan
5
Nila Riwut. 2003.
Maneser Panatau Tatu
Hiang (Menyelami
Kekayaan Leluhur).
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompeten
Kompetensi Dasar
Pokok bahasan
Sub-pokok bahasan
Lokasi waktu
Sumber
1 x Pertemuan
1.2.1. Palangkaraya
1.2.2. Ka Danau
1.2.3. Maluak manjala
1.2.4. Juan-juan nanture
1.2.5. Tuak Nalau
1.2.6. Itak/kakah
1.2.7. Gumer
1 x Pertemuan
1
2. Siswa mengenal alat
musik daerah
2 x Pertemuan
Rampai K, at al
2010
1 x Pertemuan
2010
2 x Pertemuan
1 x Pertemuan
1 x Pertemuan
1 x pertemuan
1 x pertemuan
3.2. mandau
5. Mengenal berbagai
ceritra rakyat (tradisi lisan)
3.3. giring-giring
1 x Pertemuan
3.4. Manasai
1 x Pertemuan
2 x Pertemuan
2 x Pertemuan
5.1. Legenda
5.2. Fable
1 x Pertemuan
1 x Pertemuan
5.3. Mite
Jumlah
Rampai K, at al
2010
1 x Pertemuan
24 x pertemuan
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Lokasi Waktu
Sumber
2 x pertemuan
1 x pertemuan
2 x pertemuan
1 x pertemuan
Kalimantan Membangun
dan kebudyaan
Tjilik Riwut Penyunting
Dra, Nila Riwut. 2007
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
3 x pertemuan
2 x pertemuan
1 x pertemuan
5
Maneser Panatau Tatu
Hiang. Tjilik Riwut
Penyunting Dra, Nila
Riwut. 2003
2
1.11. Alat memasak
dan pengawetan
makanan
3
1.11.1. Alat memasak
1.11.2. Alat pengawetan makanan
Jumlah
2 x pertemuan
20 x pertemuan
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
Sumber
1.1.1. Letaknya
1.1.2. Luasnya
1.1.3. Demografi
1.1.4. Perbatasan dengan provinsi lain
2 x pertemuan
2 x pertemuan
4 x pertemuan
Kalimantan Membangun
Alam dan Kebudayaan
Oleh: Tjilik Riwut
5
Oleh: Tjilik Riwut
2 x pertemuan
4 x pertemuan
4 x pertemuan
2
4.3. Kearifan berhubungan dengan alam
3
4.3.1. Kearifan menjaga hutan
4.3.2. Kearifan membaca tanda-tanda
dari alam
4.3.2. Kearifan dalam membalas dendam (mangayau danum)
Jumlah
2 x pertemuan
20 x pertemuan
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Lokasi Waktu
Sumber
4 x pertemuan
2.1. Keterampilan
berbicara
4 x pertemuan
3.1. Keterampilan
membaca
4 x pertemuan
4 x pertemuan
4 x pertemuan
Jumlah
20 x pertemuan
5
Kalimantan Membangun
dan kebudyaan
Tjilik Riwut Penyunting
Dra, Nila Riwut. 2007
@ 2 jam pelajaran
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Tema
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
Sumber
1 x pertemuan
1 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
5
Maneser Panatau Tatu
Hiang (Menyelami
Kekayaan Leluhur).
2 x pertemuan
3x pertemuan
4 x pertemuan
dilaksanakan dan
sangsi adat.
3 x pertemuan
20 x pertemuan
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Pokok bahasan
Sub-pokok bahasan
Lokasi waktu
Sumber
1. Siswa menyanyikan
lagu-lagu daerah
1.1.1. IsenMulang
1.1.2. Manasai
1.1.3. Karungut
1.1.4. Sansana
1.1.5. TumpiWayu
1.1.6. Nansarunai
1.1.7. Tumetleut
1 x Pertemuan
1.2.1. Palangkaraya
1.2.2. Ka Danau
1.2.3. Maluakmanjala
1.2.4. Juan-juannanture
1.2.5. TuakNalau
1 x Pertemuan
1.2.6. Itak/kakah
1.2.7. Gumer
2. Siswa mampu
memainkan alat musik
daerah
3 x Pertemuan
Rampai K, 2010
SanggarTari
1 x Pertemuan
Rampai K, 2010
SanggarTari
3 x Pertemuan
Rampai K, 2010
SanggarTari
1 x Pertemuan
Rampai K, 2010
SanggarTari
1 x Pertemuan
Rampai K, 2010
SanggarTari
1
3. Siswa mampu menari
berbagai tarian daerah
5. Siswa mampu
mengapresiasi nilai-nilai
budaya yang terkandung
dalam berbagai ceritra
rakyat (tradisi lisan)
2 x Pertemuan
3.2. mandau
2 x Pertemuan
3.3. giring-giring
1 x Pertemuan
3.4. Manasai
1 x Pertemuan
2 x Pertemuan
2 x Pertemuan
5.1. Legenda
5.2. Fable
2 x Pertemuan
5.3. Mite
Jumlah
24 x pertemuan
5
Rampai K, 2010
SanggarTari
Rampai K, 2010
SanggarTari
Rampai K, 2010
SanggarTari
Rampai K, at al
2010
Rampai K, at al
2010
Rampai K, at al
2010
Nahan, AP; 2006
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
Sumber
12 x pertemuan
8 x pertemuan
KONI Kal-Teng
1
mainan dan olah raga
tradisional yang tidak
menggunakan alat
2
disional yang tidak
menggunakan alat
20 x pertemuan
@ 2 jam pelajaran
Satuan Pendidikan
: Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
Mata Pelajaran
: Muatan Lokal
Kelas
: III (Tiga)
Semester
: Genap
Tema : Teknologi Dayak
Standar Kompetensi : Agar peserta didik mengetahui secara baik Teknologi Lokal Dayak Kalimantan Tengah
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
Sumber
1.2. Jenis-jenis
Teknologi lokal
1 x pertemuan
1 x pertemuan
6 x pertemuan
2 x pertemuan
4 x pertemuan
2 x pertemuan
3.1. Masakan
Dayak
4 x pertemuan
Jumlah
20 x pertemuan
5
Maneser Panatau Tatu
Hiang (Menyelami
Kekayaan Leluhur).
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
dan benar.
:
:
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
Sumber
4 x pertemuan
2.1. Keterampilan
berbicara
4 x pertemuan
4 x pertemuan
3.1. Keterampilan
membaca berbagai
jenis teks
3.1.1. Naratif
3.1.2. Deskriftif.
3.1.3. Analitik
3.1.4. Prosedur
3.1.5. Eksposisi
3.1.6. Eksplanatif
4 x pertemuan
2 x pertemuan
4.2. Keterampilan
menulis tulisan sastra
2 x pertemuan
Jumlah
20 x pertemuan
5
Kalimantan Membangun
dan kebudyaan
Tjilik Riwut Penyunting
Dra, Nila Riwut. 2007
@ 2 jam pelajaran
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Pokok bahasan
Sub-pokok bahasan
Lokasi waktu
Sumber
2 x Pertemuan
2 x Pertemuan
Rampai K, 2010
DKD Kalteng, 2010
Sanggar tari
Nahan, AP; 2006
1 x Pertemuan
1 x Pertemuan
1 x Pertemuan
1 x Pertemuan
1 x Pertemuan
1
3. Siswa mampu menjadi
pelaku dan pengembang
tarian daerah
1 x Pertemuan
3.2. Mandau
1 x Pertemuan
3.3. Giring-giring
1 x Pertemuan
3.4. Manasai
1 x Pertemuan
2 x Pertemuan
2 x Pertemuan
5.1. Legenda
1 x Pertemuan
5.2. Fable
5.3. Mite
1 x pertemuan
20 x Pertemuan
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
Sumber
1 x pertemuan
1 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
3 x pertemuan
4 x pertemuan
5
Nila Riwut. 2003.
Maneser Panatau Tatu
Hiang (Menyelami
Kekayaan Leluhur).
2
1.6. Sumpah Adat
sebagai bentuk
pengadilan yang tidak
berpihak.
3
1.6.1. Pengertian dan makna sumpah
adat dan pengadilan adat yang adil.
1.6.2. Jenis sumpah adat dan konsekuensi pelanggaran sumpah dan doa
Jumlah
3 x pertemuan
20 x pertemuan
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
1. Menguasai permainan
dan olah raga tradisional
2 x pertemuan
2. Menguasai permainan
dan olah raga tradisional
2 x pertemuan
2 x pertemuan
3. Menguasai permainan
dan olah raga tradisional
Sumber
5
KONI Kal-Teng
4. Menguasai permainan
dan olah raga tradisi-onal
5. Menguasai permainan
dan olah raga tradisi-onal
6. Menguasai permainan
dan olah raga tradisi-onal
7. Menguasai
permainan dan olah raga
tradisio-nal
8. Menguasai permainan
dan olahraga tradisio-nal
2 x pertemuan
1 x pertemuan
2 x pertemuan
1 x pertemuan
2 x pertemuan
1
9. Menguasai dan terampil dalam pembuatan
berbagai jenis kerajin-an
tradisional
10. Menguasai dan terampil dalam pembuatan
berbagai jenis kerajin-an
tradisional
11. Menguasai dan terampil dalam pembuatan
berbagai jenis kerajin-an
tradisional
2
9.1. Berbagai jenis
anyaman tradisi-onal:
anyaman ro-tan
10.1. Berbagai jenis
anyaman tradisi-onal:
anyaman purun
11.1. Berbagai jenis
anyam-anyaman
tradisional:
anyaman bambu
2 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
Jumlah
20 x pertemuan
5
Kalimantan Membangun
oleh Tjilik Riwut, 2007.
DKD Kal-Teng
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Bidang
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
1 x pertemuan
2 x pertemuan
3 x pertemuan
1 x pertemuan
Sumber
5
Limin, S.H. 2005. Bangun
Kalteng Berlakukan
Hukum Adat.
Damang J. Saililah, 1974.
Hukum Adat Kalimantan
Tengah
2 x pertemuan
2 x pertemuan
1 x pertemuan
1 x pertemuan
1 x pertemuan
1 x pertemuan
1 x pertemuan
2 x pertemuan
2 x pertemuan
5
Nila Riwut. 2003.
Maneser Panatau Tatu
Hiang (Menyelami
Kekayaan Leluhur).
2.1. Aktualisasi
teknologi lokal/
pengetahuan lokal
Jumlah
2 x pertemuan
2 x pertemuan
20 x pertemuan
(@ 2 jam pelajaran)
Satuan Pendidikan
: Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
Mata Pelajaran
: Muatan Lokal
Kelas
: III (Tiga)
Semester
: Genap
Bidang
: Nilai-nilai Budaya Dayak dan Nilai-nilai Budaya Era Globalisasi
Standar Kompetensi : Agar peserta didik mampu melestarikan nilai-nilai budaya Dayak dan mengembangkan/mentransformasi ke nilainilai budaya era globalisasi
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
5
Kebudayaan Mentalitas
Dan Pembangunan
Oleh: Koentjaraningrat
Filsafat Ilmu, Sebuah
Pengantar Populer
Oleh: Jujun S. Suriasumantri
1 x pertemuan
1 x pertemuan
2 x pertemuan
Sumber
Kebudayaan Dayak,
Aktualisasi dan
Transformasi
3. Peserta didik
mampu memilih
nilai-nilai budaya
Dayak yang perlu
dilestarikan
5
Editor: Paulus florus, dkk.
2 x pertemuan
7 x pertemuan
4.2.1. Pengalaman-pendidikan
4.2.2. Generalis-keahlian
4.2.3. Status-Prestasi
5
Masyarakat Dayak,
Menatap Hari Esok
Oleh: Roedy Haryo
Widjono AMZ
7 x pertemuan
20 x pertemuan
(@ 2 jam pelajaran)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Anggaran Biaya
Penyusunan/penulisan Kurikulum Muatan Lokal yang berbentuk Garis-garis Besar Program Pengajaran Muatan Lokal
(GBPP-MULOK) Provinsi Kalimantan Tengah ini dibiaya dari dana anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.
4.2. Panitia dan Tim Penulis
Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah ini disusun oleh suatu Panitia yang terdiri dari Pejabat di Kantor
Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Pejabat di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah dan Tim Penulis dosen
Universitas Palangka Raya. Foto copy Surat Keputusan Panitia yang dimaksud terlampir.
Personalia Tim Penulis Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Kalimantan Tengah yaitu:
Jabatan
Nama
Ketua
Sekretaris
: Bahing, M.Pd.
Anggota
Tanda Tangan
............................................