Prodi
; ..
: ..
Hukum Marsenne
Hukum marsenne adalah hukum ilmu fisika yang ditemukan atau diciptakan oleh Marin Marsenne
seorang berkebangsaan Prancis yang ahli dalam hal ketuhanan, filsuf, matematika
dan teori musik.Bunyi dari hukum marsenne menyatakan bahwa tinggi rendahnya
suatu senar sebanding dengan akar tegangan senar, berbanding terbalik dengan panjang senar,
massa jenis senar dan akar luas penampang senar.Atau bisa juga disimpulkan bahwa inti dari hukum
marsenne adalah bahwa : semakin panjang senar maka frekuensi yang dihasilkan oleh senar
tersebut makin kecil, semakin besar massa jenis suatu senar maka frekuensinya juga akan
semakin kecildan bila diameter senar tersebut makin kecil maka frekuensi yang bisa dihasilkan
oleh senar tersebut makin besar, begitu juga jika tegangan senar semakin besar itu berarti
frekuensinya juga semakin besar.
2.
3.
4.
massa jenis senar; semakin kecil massa jenis senar, semakin tinggi frekuensinya.
RESONANSI
Gelombang suara yang memancar dari sebuah ambulans akan diterima lebih tinggi/rendah
frekuensinya jika ambulans tersebut mendekati/menjauhi kita.Efek Doppler, dinamakan mengikuti
tokoh fisika, Christian Andreas Doppler, adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari
sebuah sumbergelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut
bergerak relatif terhadap pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti
gelombang suara yang menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan frekuensi ini,
memerlukan kecepatan pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap medium di mana gelombang
itu disalurkan.Efek Doppler total, f, dapat merupakan hasil superposisi dari gerakan
2.
Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus F1
2.
Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan
3.
Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus, dibiaskan sejajar dengan sumbu utama
Pembiasan Cahaya pada Lensa Cembung
2.
Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan
3.
Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama
1. Mata
Mata merupakan alat optik alamiah, ciptaan Tuhan yang sangat berharga.Bagian depan mata yang
memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya disebut kornea. Tepat di belakang kornea
terdapat cairan (aquaeous humor). Cairan ini berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke
mata. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil, yakni celah lingkaran yang dibentuk
oleh iris. Iris sendiri merupakan selaput yang selain berfungsi membentuk pupil, juga berfungsi
sebagai pemberi warna pada mata (hitam, biru, atau coklat). Setelah melewati pupil, cahaya masuk ke
lensa mata. Lensa mata ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata sedemikian sehingga jatuh
tepat di retina. Bayangan yang ditangkap retina bersifat nyata dan terbalik.
C. Lup
Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa cembung yang
difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih jelas dan besar, seperti tampak
pada Gambar 8. Sebagai contoh, sebuah pensil ketika dilihat pada jarak 25 cm akan tampak dua kali
lebih besar daripada ketika dilihat pada jarak 50 cm. Hal ini terjadi karena sudut pandang mata
terhadap objek yang berada pada jarak 25 cm dua kali dari objek yang berjarak 50 cm.
D. Mikroskop
Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua buah lensa positif. Lensa yang berhadapan langsung
dengan objek yang diamati disebut lensa objektif. Sementara itu, lensa tempat mata mengamati
bayangan disebut lensa okuler. Fungsi lensa okuler ini sama dengan lup. Salah satu bentuk sebuah
mikroskop diperlihatkan pada Gambar 10.
mikroskop dapat digunakan untuk melihat objek yang jauh lebih kecil lagi karena perbesaran yang
dihasilkannya lebih berlipat ganda dibandingkan dengan lup. Pada mikroskop, objek yang akan
diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga
bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2f ob di belakang lensa objektif dengan sifat
nyata dan terbalik
Teleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi
mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati[1].
Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya
optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain
adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran
sudut benda, dan juga kecerahannya..
Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya
berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik, artinya cahaya yang
terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke prisma, maka
cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahayacahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks
bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Disperi pada
prisma terjadi karena adanya perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya. Perhatikan Gambar 2.1.
Penerapan Dispersi:
Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya dapat kita lihat
apbila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas cahaya matahari
mengenai titik-titik air yang besar, maka sinar itu dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Pada
saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air,
kemudian mengenai permukaan depan, dan akhirnya dibiaskan oleh permukaan depan. Karena
dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan menjadi pektrum matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di
langit dan disebut pelangi. Bagan terjadinya proses pelangi dapat dilihat pada Gambar 2.2.