Anda di halaman 1dari 6

Nama

Prodi

; ..
: ..

Hukum Marsenne
Hukum marsenne adalah hukum ilmu fisika yang ditemukan atau diciptakan oleh Marin Marsenne
seorang berkebangsaan Prancis yang ahli dalam hal ketuhanan, filsuf, matematika
dan teori musik.Bunyi dari hukum marsenne menyatakan bahwa tinggi rendahnya
suatu senar sebanding dengan akar tegangan senar, berbanding terbalik dengan panjang senar,
massa jenis senar dan akar luas penampang senar.Atau bisa juga disimpulkan bahwa inti dari hukum
marsenne adalah bahwa : semakin panjang senar maka frekuensi yang dihasilkan oleh senar
tersebut makin kecil, semakin besar massa jenis suatu senar maka frekuensinya juga akan
semakin kecildan bila diameter senar tersebut makin kecil maka frekuensi yang bisa dihasilkan
oleh senar tersebut makin besar, begitu juga jika tegangan senar semakin besar itu berarti
frekuensinya juga semakin besar.

Penerapan Hukum Marsenne


Pada kehidupan sehari hari atau dalam penerapan ilmu fisika lainnya, terkadang masih berhubungan
dengan hukum marsenne.Bebeberapa contoh penerapan hukum marsenne dalam kehidupan adalah
pembuatan gitar yang juga memanfaatkan teori resonansi.Dan dalam praktek kehidupan sehari hari,
hukum marsenne memang masih berkaitan erat dengan tinggi rendahnya sebuah nada yang
dihasilkan oleh frekuensi yang terjadi pada suatu senar.Penyelidikan tinggi rendahnya suatu itulah
yang menjadi pemicu terciptanya hukum marsenne oleh Marin Marsenne.Dalam penelitiannya,
Marsenne menggunakan sanometer untuk menyelidiki hubungan antara frekuensi yang dihasilkan
oleh sebuah senar dengan panjang dan massa jenis sebuah senar.
Menurut Marsenne, faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi alamiah sebuah senar, dawai, atau
kawat adalah sebagai berikut:
1.

panjang senar; semakin panjang senarnya, semakin rendah frekuensinya;

2.

luas penampang senar; semakin tebal senarnya, semakin rendah frekuensinya;

3.

tegangan senar; semakin tegang (kencang) senarnya, semakin tinggi frekuensinya;

4.

massa jenis senar; semakin kecil massa jenis senar, semakin tinggi frekuensinya.
RESONANSI

Apakah pengertian resonansi? Resonansi adalah proses bergetarnya suatu benda


dikarenakan ada benda lain yang bergetar, hal ini terjadi karena suatu benda bergetar pada frekwensi
yang sama dengan frekwensi benda yang terpengaruhi.
Contoh Resonansi
Terjadinya resonansi bisa berakibat menguntungkan maupun merugikan kita, berikut ini
contoh-contoh terjadinya resonansi:
Resonansi yang menguntungkan: resonansi pada alat musik (gitar, genderang, gamelan,
dll).
Resonansi yang merugikan: resonansi suara deru pesawat bisa membuat kaca turut bergetar,
dan bahkan pecah.
Resonansi Stokastik
Sedangkan resonansi stokastik adalah suatu fenomena di mana suatu sistem non-linier di
bawah pengaruh suatu sinyal periodik termodulasi yang amat lemah sehingga secara normal tidak
terdeteksi, akan tetapi dapat terdeteksi disebabkan terjadinya resonansi antara sinyal deterministik
yang lemah tersebut dengan gangguan (noise) stokastik. Definisi paling awal dari resonansi stokastik
adalah kekuatan sinyal keluaran maksimum sebagai fungsi dari gangguan (Bulsara dan Gammaitoni
1996).
Contoh Resonansi Stokastik
Terdapat banyak contoh-contoh resonansi stokastik, beberapa di antaranya adalah rangkaian
elektronik trigger Schmitt, dioda tunnel, sistem biologi pada respon syaraf penglihatan, kanal ionik,
aplikasi medis, laser cincin bistabil dan devais interferensi kuantum super-menghantar (dirangkum
dari berbagai sumber).
Efek Doppler

Gelombang suara yang memancar dari sebuah ambulans akan diterima lebih tinggi/rendah
frekuensinya jika ambulans tersebut mendekati/menjauhi kita.Efek Doppler, dinamakan mengikuti
tokoh fisika, Christian Andreas Doppler, adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari
sebuah sumbergelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut
bergerak relatif terhadap pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti
gelombang suara yang menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan frekuensi ini,
memerlukan kecepatan pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap medium di mana gelombang
itu disalurkan.Efek Doppler total, f, dapat merupakan hasil superposisi dari gerakan

Pemantulan cahaya pada cermin cekung


cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen). Sinar-sinat yang sejajar sumbu utama
dipantulkan oleh cermin cekung menuju satu titik yang disebut titik fokus. Nah, titik fokus berada di
sumbu utama cermin. Titik fokus cermin cekung bernilai positif karena berada di depan
cermin.ada tiga sinar istimewa pada cermin cekung. Tiga sinar istimewa ini berguna untuk melukis
pembentukan bayangan pada cermin cekung. Tiga sinar istimewa tersebut adalah:
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus cermin
2. Sinar datang yang melalui titik fokus cermin akan dipantulkan sejajar sumbu utama cermin.
3. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan kembali melalui
titik yang sama.
Pemantulan cahaya pada cermin cembung
Cermin cembung bersifat menyebarkan sinar (divergen). Sinar-sinar yang sejajar sumbu utama
dipantulkan oleh cermin seolah-olah berasal dari satu titik di belakang cermin yang disebut titik fokus
maya. Titik fokus cermin cembung terletak di belakang cermin dan berada di sumbu utama cermin.
Dengan demikian, titik fokus cermin cembung bernilai negatif karena berada di belakang cermin.
Tiga sinar istimewa cermin cembung:
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus
maya cermin.
2. Sinar datang yang menuju titik fokus maya cermin akan dipantulkan sejajar sumbu utama
cermin.
3. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali seolah-olah
dari titik yang sama.
Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang batas dua medium
yang berbeda indeks biasnya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik kurang rapat ke
medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam air.
b. menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke
medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara.

Syarat-syarat terjadinya pembiasan :


1.

Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya


Cahaya datang tidak tegaklurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 90 0)

2.

Hukum pembiasan cahaya dikemukakan oleh Snellius. Hukum tersebut berbunyi


a. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang
b. Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias cahaya yang memasuki bidang batas dua
medium yang berbeda adalah konstan
Pembiasan Cahaya pada Lensa Cekung
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung adalah:
1.

Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus F1

2.

Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan

3.

Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus, dibiaskan sejajar dengan sumbu utama
Pembiasan Cahaya pada Lensa Cembung

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung adalah:


1.

Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus

2.

Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan

3.

Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama

1. Mata
Mata merupakan alat optik alamiah, ciptaan Tuhan yang sangat berharga.Bagian depan mata yang
memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya disebut kornea. Tepat di belakang kornea
terdapat cairan (aquaeous humor). Cairan ini berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke
mata. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil, yakni celah lingkaran yang dibentuk
oleh iris. Iris sendiri merupakan selaput yang selain berfungsi membentuk pupil, juga berfungsi
sebagai pemberi warna pada mata (hitam, biru, atau coklat). Setelah melewati pupil, cahaya masuk ke
lensa mata. Lensa mata ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata sedemikian sehingga jatuh
tepat di retina. Bayangan yang ditangkap retina bersifat nyata dan terbalik.
C. Lup
Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa cembung yang
difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih jelas dan besar, seperti tampak
pada Gambar 8. Sebagai contoh, sebuah pensil ketika dilihat pada jarak 25 cm akan tampak dua kali

lebih besar daripada ketika dilihat pada jarak 50 cm. Hal ini terjadi karena sudut pandang mata
terhadap objek yang berada pada jarak 25 cm dua kali dari objek yang berjarak 50 cm.
D. Mikroskop
Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua buah lensa positif. Lensa yang berhadapan langsung
dengan objek yang diamati disebut lensa objektif. Sementara itu, lensa tempat mata mengamati
bayangan disebut lensa okuler. Fungsi lensa okuler ini sama dengan lup. Salah satu bentuk sebuah
mikroskop diperlihatkan pada Gambar 10.
mikroskop dapat digunakan untuk melihat objek yang jauh lebih kecil lagi karena perbesaran yang
dihasilkannya lebih berlipat ganda dibandingkan dengan lup. Pada mikroskop, objek yang akan
diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga
bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2f ob di belakang lensa objektif dengan sifat
nyata dan terbalik
Teleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi
mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati[1].
Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya
optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain
adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran
sudut benda, dan juga kecerahannya..
Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya
berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik, artinya cahaya yang
terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke prisma, maka
cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahayacahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks
bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Disperi pada
prisma terjadi karena adanya perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya. Perhatikan Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Dispersi cahaya pada prisma

Penerapan Dispersi:

Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya dapat kita lihat
apbila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas cahaya matahari
mengenai titik-titik air yang besar, maka sinar itu dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Pada
saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air,
kemudian mengenai permukaan depan, dan akhirnya dibiaskan oleh permukaan depan. Karena
dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan menjadi pektrum matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di
langit dan disebut pelangi. Bagan terjadinya proses pelangi dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Anda mungkin juga menyukai