PERTEMUAN 3
Dosen Pengampu:
Dr. Kartini Herlina, M.Si.
Hervin Maulina, S.Pd., M.Sc.
Oleh:
Lutfia Maulidina
(1913022013)
Kelas A
Garis normal
Sinar datang
Garis normal
Sinar Pantul
Sinar Pantul
Garis normal
Sinar datang
2) Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui
titik pusat kelengkungan cermin.
f=½R
Keterangan:
f = jarak fokus
R = jari-jari cermin
Lalu hubungan antara s, s’ dan f dapat diturunkan dengan cara sebagai berikut.
Jika sinar BP merupakan sinar paraksial (sinar yang dekat dengan sumbu utama),
maka titik P dekat dengan titik O, sehingga dapat dianggap:
BP ≈ BO = s dan B’P ≈ B’O = s’
Jadi berlaku hubungan:
BM : B’M = BP : B’P
3) Pembuktian Rumus Perbesaran Bayangan
Perbesaran bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung, secara kualitatif
didefinisikan sebagai perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda
atau perbandingan antara jarak bayangan dengan jarak benda. Lalu bagaimana
membuktikan definisi tersebut secara kuantitatif? Perhatikan gambar di bawah ini.
Keterangan gambar:
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa segitiga ABO sebangun dengan segitiga
A’B’O sebab:
∠BAO = ∠B’A’O = 90°
∠BOA = ∠B’OA’ = θ
Dengan demikian:
A’B’ : AB = OA’ : OA
h' : h = s’ : s