Oleh:
Lutfia Maulidina
1913022013
Bandarlampung,
Mengetahui
Dosen Pengampu,
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ..................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................... 1
III. METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 9
3.2 Prosedur Percobaan ............................................................................... 9
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
I. PENDAHULUAN
Peristiwa tersebut adalah salahsatu dari peristiwa pembiasan cahaya. Seperti pada
balok kaca prismamerupakan benda bening yang terbuat dari kaca. Kegunaannya
antara lain untukmengarahkan berkas sinar, mengubah dan membalik letak bayangan
sertamenguraikan cahaya putih menjadi warna spektrum (warna pelangi).
Denganmenggunakan prisma segitiga maka akan diperoleh sudut deviasi, sudut pantul
dansudut bias. Sedangkan dengan plan pararel akan diperoleh sudut bias dan jarak
sinar bias terhadap sinar datang dan sudut pantulnya, serta yang terakhir
menggunakan prisma setengah lingkaran menentukan sudut pantulnya.
1.2 Tujuan
1. Memverifikasi hukum pemantulan cahaya
2. Membandingkan hasil pengamatan dengan teori
II. LANDASAN TEORI
2.1 Pemantulan
Pemantulan cahaya pada dasarnya adalah proses terpancarnya kembali cahaya apabila
mengenai permukaan benda yang terkena cahaya tersebut. Cahaya yang jatuh pada
bidang pembatas dua material mengalami pemantulan dengan sudut pantul yang sama
persis dengan sudut datang. Apabila cahaya jatuh pada benda hambatan. Sebagaian
cahaya itu akan dipantulkan. Cahaya itu melambung kembali dari permukaan seperti
melambungnya bola dari lantai. Maka sinar cahaya tersebut dipantulkan. Pemantulan
cahaya yang mengenai suatu permukaan benda, akan dipantulkan kembali tergantung
dari kondisi benda tersebut. Jika seluruh bidang pemantul dari benda tersebut halus,
akan terjadi pemantulan teratur artinya sinar itu dipantulkan dengan teratur.
Permukaan bidang ini tidak selalu rata, jika berbentuk lengkung yang halus rata dan
landai, maka sinar tersebut dipantulkan dan sebagaian besar sinar cahaya tersebut jatuh
diatasnya.
Sinar Cahaya yang menimpa suatu bidang disebut sinar insiden, dari bahasa latin
“incendere” yang berarti menimpa. Apabila sinar jatuh pada suatu bidang secara tegak
lurus, sinar itu akan dipantulkan kembali. Seperti yang terlihat pada gambar 1 di
bawah ini.
Gambar 1. Berkas cahaya datang dengan sudut terhadap garis normal θd yang
merupakan sinar datang dipantulkan oleh bidang pantul dengan sudut terhadap garis
normal θp yang merupakan sinar pantul.
Gambar 1. Berkas cahaya datang dengan sudut terhadap garis normal θd yang
merupakan sinar datang dipantulkan oleh bidang pantul dengan sudut terhadap garis
normal θp yang merupakan sinar pantul. Selalu berlaku pada setiap pemantulan
pemantulan bahwa sudut datang θd sama dengan sudut pantul θp
2
θ𝑑 = θ𝑝
Segala jenis cermin, baik datar, cekung maupun cembung dibuat berdasarkan
keberlakukan aturan dalam persamaan tersebut.
3
Gambar 3. Pemantulan difus
Contohnya pemantulan cahaya pada tembok, kayu, batu, tanah dan sebagainya.
2.3 Cermin
Devais optik paling sederhana salah satunya adalah cermin. Terdapat tiga jenis
cermin yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Terdapat
aturan-aturan yang mengaitkan sifat-sifat berkas yang datang dan dipantulkan
oleh cermin, yang tak lain merupakan konsekuensi dari Persamaan (6), yaitu
1. berkas yang datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus (atau seakan-akan dari titik fokus),
2. berkas yang datang melalui titik fokus (atau seakan-akan melalui titik fokus)
dipantulkan sejajar dengan sumbu utama, dan
3. berkas yang melalui pusat lingkaran lensa akan dipantulkan kembali melalui titik
tersebut.
Aturan-aturan di atas dikenal juga sebagai aturan sinar-sinar istimewa pada
cermin.
Cermin datar (plane mirror)
Cermin datar dibentuk dari permukaan datar atau dapat juga dikatakan sebagai
bagian luar (atau dalam) dari suatu permukaan silinder (atau bola) dengan jari-
jari tak hingga. Cermin datar akan memantulkan berkas-berkas sejajar cahaya
datang menjadi berkas-berkas cahaya pantul yang sejajar satu sama lain seperti
ditunjukkan dalam Gambar 4
4
Cermin cekung (concave mirror)
Cermin cekung dibentuk dari permukaan dalam suatu silinder (atau bola), di
mana berkas-berkas sejajar cahaya yang datang tidak lagi dipantulkan sejajar
sebagaimana dalam Gambar 5, melainkan dipantulkan mendekati suatu titik
yang dikenal sebagai titik fokus cermin. Ilustrasi mengenai hal ini diberikan dalam
Gambar 5
5
2.4 Pemantulan Pada Cermin
• Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
Cermin datar adalah jenis cermin yang memiliki permukaan datar. Sifat-sifat
bayangan pada cermin datar ialah:
- Bayangan semu atau maya
- Bayangan tegak dan sama besar
- Bertukar sisi, sisi kanan benda berada pada sisi kiri bayangan
- Jarak antara bayangan ke cermin sama dengan jarak antara benda ke cermin.
6
Gambar 8. Pemantulan pada cermin cembung
• Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin dengan permukaan yang melengkung ke dalam.
Bayangan pada cermin cekung memiliki titik api atau fokus berupa titik.
Cermin cekung dapat mengumpulkan cahaya atau disebut konvergen.
Sifat-sifat bayangan pada cermin cekung ialah:
- Bayangan nyata bila benda letaknya jauh dari cermin
- Bayangan maya bila benda dekat dengan cermin
Contoh penggunaan cermin cekung di antaranya pada reflektor lampu mobil dan
di alat pemeriksa gigi.
7
III. METODELOGI
2 Busur 1 buah
3 Penggaris 1 buah
8
6 Pensil 1 buah
7 Kardus 1 buah
9
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini mengenai materi pemantulan cahaya pada cermin datar adapun alat
dan bahan yang digunakan saat melakukan percobaan ini yaitu 1 buah kardus, 1lembar
kertas HVS, 1 buah cermin datar, 1 buah pensil, 1 buah busur, 1 buah penggaris, 4
buah jarum pentul. Adapun prosedur percobaan yang dilakukan dalam percobaan ini
yang pertama adalah menyiapkan alat dan bahan, menaruh kertas putih di atas
kardus,menggambar garis lurus pada kertas, membuat titik pada tengah-tengah garis
dan membuat garis tegak lurus, menggambar garis OA pada titik O, dan membuat
garis lurus dengan sudut 30 derajat, menempatkan cermin datar pada titik MN dan
meletakkan jarum secara vertikal pada garis AO, mengamati dalam posisi garis lurus,
memasang jarum pentul ke 3 dan 4, mengamati yang terjadi pada bayangan cermin
datar, melepas ke 4 jarum pentul dan membuat lingkaran kecil di atas kertas di sekitar
posisi jarum pentul, menggambar garis dengan menggabungkan titik titik tersebut, dan
10
catat hasil yang didapat dari percobaan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
didapatkan hasil sebagai berikut.
Berdasarkan pada teori pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang akan
memantul pada cermin yang kemudian setelah dipantulkan akan menghasilkan sinar
pantul. Sehingga hasil dan jarak pada sinar datang sama dengan hasil dari sinar pantul
yang dihasilkan oleh pemantulan pada cermin datar. Hukum pemantulan cahaya pada
cermin datar menjelaskan bahwa sudut datang akan sama dengan sudut pantulnya
sehingga besar sudut pantul akan berubah sesuai dengan perubahan sudut datang.
Tetapi tidak merubah bayangan yang terbentuk.
Berdasarkan data hasil percobaan dan teori yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa
percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar yang telah dilakukan sesuai dengan
teori yang ada, yaitu sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul. Adapun
kendala ang dialami saat melakukan percobaan yaitu sulitnya menentukan arah
bayangan pada jarum pentul agar terlihat sejajar dan membentuk sudut pantul yang
sesuai dengan sudut datang
11
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan kali ini adalah:
1. Pada teori pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang akan memantul pada
cermin yang kemudian setelah dipantulkan akan menghasilkan sinar pantul. Berkas
cahaya datang dengan sudut terhadap garis normal θd dipantulkan oleh bidang pantul
dengan sudut terhadap garis normal θp, selalu berlaku pada setiap pemantulan bahwa
sudut datang θd sama dengan sudut pantul θp.
θ𝑑 = θ𝑝
2. Berdasarkan data hasil percobaan dan teori yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa
percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar tersebut sesuai dengan teori, yaitu
sudut datang sama dengan sudut pantul.
θ𝑑 = θ𝑝
12
DAFTAR PUSTAKA
Maharani, Rahwiku. 2021. Mengenal Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar Cekung dan
Cembung. Diunduh dari https://kids.grid.id/read/472660018/mengenal-
pemantulan-cahaya-pada-cermin-datar-cekung-dan-cembung?page=all
13
LAMPIRAN
https://drive.google.com/folderview?id=12dk5RkI3UALUxYxEtwQuM6qZmWsCysSl
14