Anda di halaman 1dari 17

PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR

(Laporan Praktikum Optika)

Oleh:
Lutfia Maulidina
1913022013

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Lembar Pengesahan

Judul Percobaan : Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar


Tanggal Percobaan : 06 September 2021
Percobaan : Secara Mandiri
Nama : Lutfia Maulidina
NPM : 1913022013
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi : Pendidikan Fisika

Bandarlampung,
Mengetahui
Dosen Pengampu,

Hervin Maulina, S.Pd, M. Sc


NIDN 0023099002

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ..................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................... 1

II. LANDASAN TEORI ................................................................................. 2

III. METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 9
3.2 Prosedur Percobaan ............................................................................... 9

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan ................................................................................ 10
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 10

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

iii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Karena itu cahaya dapat merambat
baikmelalui medium ataupun tanpa medium (vakum). Ilmu fisika yang mempelajari
tentang cahayadisebut optika, yang dibagi menjadi dua : optika geometris dan optika
fisis. Optika geometrismempelajari tentang pemantulan dan pembiasan , sedangkan
optika fisis mempelajari tentang polarisasi, interferensi , dan difaraksi cahaya.
Diketahui bahwa ketika cahaya mengenai bidang batas antara dua medium (misalnya
udara dan prisma), cahaya akan dibelokkkan . Peristiwa pembelokakan cahaya ketika
mengenai pembatas medium inilah yang disebut pembiasan. Dansebagian cahaya akan
dipantulkan, cahaya yang dipantulkan akan memiliki sudut pantul yangsama dengan
sudut sinar datangnya.Berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari mengenai
pembiasandan pemantulan antara lain : Saat mencelupkan pensil pada air di gelas,
pensil akan tampak patah dipermukaan air. Saat meliat kolam renang yang airnya
tampak tenang makaakan terlihat dangkal pada dasar kolam. Peristiwa

Peristiwa tersebut adalah salahsatu dari peristiwa pembiasan cahaya. Seperti pada
balok kaca prismamerupakan benda bening yang terbuat dari kaca. Kegunaannya
antara lain untukmengarahkan berkas sinar, mengubah dan membalik letak bayangan
sertamenguraikan cahaya putih menjadi warna spektrum (warna pelangi).
Denganmenggunakan prisma segitiga maka akan diperoleh sudut deviasi, sudut pantul
dansudut bias. Sedangkan dengan plan pararel akan diperoleh sudut bias dan jarak
sinar bias terhadap sinar datang dan sudut pantulnya, serta yang terakhir
menggunakan prisma setengah lingkaran menentukan sudut pantulnya.

1.2 Tujuan
1. Memverifikasi hukum pemantulan cahaya
2. Membandingkan hasil pengamatan dengan teori
II. LANDASAN TEORI

2.1 Pemantulan
Pemantulan cahaya pada dasarnya adalah proses terpancarnya kembali cahaya apabila
mengenai permukaan benda yang terkena cahaya tersebut. Cahaya yang jatuh pada
bidang pembatas dua material mengalami pemantulan dengan sudut pantul yang sama
persis dengan sudut datang. Apabila cahaya jatuh pada benda hambatan. Sebagaian
cahaya itu akan dipantulkan. Cahaya itu melambung kembali dari permukaan seperti
melambungnya bola dari lantai. Maka sinar cahaya tersebut dipantulkan. Pemantulan
cahaya yang mengenai suatu permukaan benda, akan dipantulkan kembali tergantung
dari kondisi benda tersebut. Jika seluruh bidang pemantul dari benda tersebut halus,
akan terjadi pemantulan teratur artinya sinar itu dipantulkan dengan teratur.
Permukaan bidang ini tidak selalu rata, jika berbentuk lengkung yang halus rata dan
landai, maka sinar tersebut dipantulkan dan sebagaian besar sinar cahaya tersebut jatuh
diatasnya.

Sinar Cahaya yang menimpa suatu bidang disebut sinar insiden, dari bahasa latin
“incendere” yang berarti menimpa. Apabila sinar jatuh pada suatu bidang secara tegak
lurus, sinar itu akan dipantulkan kembali. Seperti yang terlihat pada gambar 1 di
bawah ini.

Gambar 1. Berkas cahaya datang dengan sudut terhadap garis normal θd yang
merupakan sinar datang dipantulkan oleh bidang pantul dengan sudut terhadap garis
normal θp yang merupakan sinar pantul.

Gambar 1. Berkas cahaya datang dengan sudut terhadap garis normal θd yang
merupakan sinar datang dipantulkan oleh bidang pantul dengan sudut terhadap garis
normal θp yang merupakan sinar pantul. Selalu berlaku pada setiap pemantulan
pemantulan bahwa sudut datang θd sama dengan sudut pantul θp

2
θ𝑑 = θ𝑝

Segala jenis cermin, baik datar, cekung maupun cembung dibuat berdasarkan
keberlakukan aturan dalam persamaan tersebut.

2.2 Macam- Macam Pemantulan Cahaya


Pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu:
• Pemantulan Teratur
Apabila benda-benda seperti cermin datar, perak datar, air yang tenang disinari
dengan sinar matahari, maka sinar-sinar dipantulkan dalam arah yang sama
sehingga tampak berkilauan, pemantulan demikian dinamakan dengan pemantulan
teratur. Pemantulan teratur, cahaya akan dipantulkan ke satu arah

Gambar 2. Pemantulan teratur


Pemantulan cahaya pada permukaan rata diamati pertama kali oleh Wilebord
Snellius dan dikenal sebagai Hukum Snellius. Sinar yang berasal dari sumber
cahaya disebut sinar datang, sinar yang dipantulkan oleh cermin datar disebut
sinar pantul, dan garis yang tegak lurus dengan cermin disebut garis normal.
Hukum Pemantulan Cahaya
Poin penting hukum pemantulan cahaya atau Hukum Snelius yaitu:
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
• Pemantulan Difus atau Pemantulan Baur
Pemantulan difus atau pemantulan baur adalah pemantulan cahaya ke segala
arah yang terjafi karena bekas sinar datang jatuh pada permukaan kasar atau
tidak rata.

3
Gambar 3. Pemantulan difus
Contohnya pemantulan cahaya pada tembok, kayu, batu, tanah dan sebagainya.

2.3 Cermin
Devais optik paling sederhana salah satunya adalah cermin. Terdapat tiga jenis
cermin yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Terdapat
aturan-aturan yang mengaitkan sifat-sifat berkas yang datang dan dipantulkan
oleh cermin, yang tak lain merupakan konsekuensi dari Persamaan (6), yaitu
1. berkas yang datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus (atau seakan-akan dari titik fokus),
2. berkas yang datang melalui titik fokus (atau seakan-akan melalui titik fokus)
dipantulkan sejajar dengan sumbu utama, dan
3. berkas yang melalui pusat lingkaran lensa akan dipantulkan kembali melalui titik
tersebut.
Aturan-aturan di atas dikenal juga sebagai aturan sinar-sinar istimewa pada
cermin.
Cermin datar (plane mirror)
Cermin datar dibentuk dari permukaan datar atau dapat juga dikatakan sebagai
bagian luar (atau dalam) dari suatu permukaan silinder (atau bola) dengan jari-
jari tak hingga. Cermin datar akan memantulkan berkas-berkas sejajar cahaya
datang menjadi berkas-berkas cahaya pantul yang sejajar satu sama lain seperti
ditunjukkan dalam Gambar 4

Gambar 4. Cermin datar memantulkan berkas-berkas yang datang sejajar menjadi


kembali sejajar

4
Cermin cekung (concave mirror)
Cermin cekung dibentuk dari permukaan dalam suatu silinder (atau bola), di
mana berkas-berkas sejajar cahaya yang datang tidak lagi dipantulkan sejajar
sebagaimana dalam Gambar 5, melainkan dipantulkan mendekati suatu titik
yang dikenal sebagai titik fokus cermin. Ilustrasi mengenai hal ini diberikan dalam
Gambar 5

Gambar 5. Berkas-berkas yang datang sejajar pada cermin cekung dipantulkan


melewati suatu titik 0 yang dekat dengan titik fokus 1
Bila berkas-berkas sejajar yang datang juga sejajar dengan sumbu utama (garis
yang menghubungkan titik 1 dan 2 dalam Gambar 8) maka titik pertemuan berkas-
berkas pantul yang semula titik 0 akan menjadi titik 1, yang dikenal pula sebagai
titik fokus cermin (cekung)
Cermin cembung (convex mirror)
Pada cermin cembung berkas-berkas sejajar yang datang akan dipantulkan saing
menjauh satu sama lain, seakan-akan berkas-berkas pantul bersumber dekat dari
suatu titik yang disebut sebagai titik fokus. Cermin cembung dapat dibentuk dari
suatu permukaan luar suatu silinder (atau bola).
Cermin cembung (convex mirror)
Pada cermin cembung berkas-berkas sejajar yang datang akan dipantulkan saing
menjauh satu sama lain, seakan-akan berkas-berkas pantul bersumber dekat dari
suatu titik yang disebut sebagai titik fokus. Cermin cembung dapat dibentuk
dari suatu permukaan luar suatu silinder (atau bola).

Gambar 6. Berkas-berkas yang datang sejajar pada cermin cembung dipantulkan


seakan-akan bersumber dari suatu titik 0 yang dekat dengan titik fokus 1.

5
2.4 Pemantulan Pada Cermin
• Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
Cermin datar adalah jenis cermin yang memiliki permukaan datar. Sifat-sifat
bayangan pada cermin datar ialah:
- Bayangan semu atau maya
- Bayangan tegak dan sama besar
- Bertukar sisi, sisi kanan benda berada pada sisi kiri bayangan
- Jarak antara bayangan ke cermin sama dengan jarak antara benda ke cermin.

Gambar 7. Pemantulan pada cermin datar


• Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin dengan permukaan yang melengkung ke luar.
Cermin cembung dapat menyebarkan cahaya atau biasa disebut divergen
Sifat-sifat bayangan pada cermin cembung ialah:
- Bayangan selalu maya dan semu
- Benda yang dekat bayangannya besar
- Benda yang jauh bayangannya kecil
Cermin cembung biasanya digunakan pada kaca spion.

6
Gambar 8. Pemantulan pada cermin cembung
• Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin dengan permukaan yang melengkung ke dalam.
Bayangan pada cermin cekung memiliki titik api atau fokus berupa titik.
Cermin cekung dapat mengumpulkan cahaya atau disebut konvergen.
Sifat-sifat bayangan pada cermin cekung ialah:
- Bayangan nyata bila benda letaknya jauh dari cermin
- Bayangan maya bila benda dekat dengan cermin
Contoh penggunaan cermin cekung di antaranya pada reflektor lampu mobil dan
di alat pemeriksa gigi.

Gambar 9. Pemantulan pada cermin cekung

7
III. METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini, yaitu:
Tabel 3.1. Alat dan Bahan
No Alaat/ Bahan Jumlah Gambar
1 Jarum Pentul 4 buah

2 Busur 1 buah

3 Penggaris 1 buah

4 Kertas HVS 1 lembar

5 Cermin datar 1 buah

8
6 Pensil 1 buah

7 Kardus 1 buah

3.2 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur percobaan yang digunakan dalam melakukan praktikum kali
ini yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Menaruh kertas putih di atas kardus
3. Menggambar garis lurus di atas kertas putih, kemudian membuat titik pada
tengah-tengah garis tersebut. dan membuat garis tegak lurus
4. Menggambar garis OA pada titik O', dan membuat garis lurus dengan
sudut 30 derajat menggunakan busur.
5. Menempatkan cermin datar pada titik MN, Kemudian meletakkan jarum
pentul secara vertikal pada garis AO
6. Mengamati dalam posisi yang pas sehingga gambar dari dua jarum pentul
berada dalam garis lurus.
7. Memasang jarum pentul ke 3 dan 4 sedemikian rupa sehingga dapat
dicocokkan dengan gambar dua jarum lainnya,
8. Mengamati yang terjadi pada bayangan cermin datar dan abaikan refleksi
dari jarum pentul lain
9. Kemudian melepas ke 4 jarum pentul dan membuat lingkaran kecil di atas
kertas di sekitar posisi jarum pentul
10. Menggambar garis dengan menggabungkan titik titik tersebut, kemudian
catat hasil yang didapat dari percobaan.

9
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 4.1 Hasil Pengamatan
No Peristiwa Gambar
1. Pemantulan pada
cermin datar

4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini mengenai materi pemantulan cahaya pada cermin datar adapun alat
dan bahan yang digunakan saat melakukan percobaan ini yaitu 1 buah kardus, 1lembar
kertas HVS, 1 buah cermin datar, 1 buah pensil, 1 buah busur, 1 buah penggaris, 4
buah jarum pentul. Adapun prosedur percobaan yang dilakukan dalam percobaan ini
yang pertama adalah menyiapkan alat dan bahan, menaruh kertas putih di atas
kardus,menggambar garis lurus pada kertas, membuat titik pada tengah-tengah garis
dan membuat garis tegak lurus, menggambar garis OA pada titik O, dan membuat
garis lurus dengan sudut 30 derajat, menempatkan cermin datar pada titik MN dan
meletakkan jarum secara vertikal pada garis AO, mengamati dalam posisi garis lurus,
memasang jarum pentul ke 3 dan 4, mengamati yang terjadi pada bayangan cermin
datar, melepas ke 4 jarum pentul dan membuat lingkaran kecil di atas kertas di sekitar
posisi jarum pentul, menggambar garis dengan menggabungkan titik titik tersebut, dan

10
catat hasil yang didapat dari percobaan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
didapatkan hasil sebagai berikut.

Gambar 10. Hasil Percobaan


Data hasil percobaan yang didapatkan bahwa ketika nilai sudut datang 30 dan setelah
melakukan percobaan didapatkan sudut pantul yang nilainya 30 pula. Selain itu
didapatkan bahwa bayangan yang dihasilkan sama dengan objek yang asli, baik
bentuk, ukuran, warna, posisi kepala jarum dan jaraknya terhadap cermin. Hal tersebut
terjadi karena sifat bayangan pada cermin 11atary aitu maya, tegak, sama besar dan
jarak bayangan terhadap cermin sama dengan jarak objek asli terhadap cermin. Sifat
sama besar artinya besar dan tinggi objek aslinya sama dengan besar dan tinggi
bayangan objek.

Berdasarkan pada teori pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang akan
memantul pada cermin yang kemudian setelah dipantulkan akan menghasilkan sinar
pantul. Sehingga hasil dan jarak pada sinar datang sama dengan hasil dari sinar pantul
yang dihasilkan oleh pemantulan pada cermin datar. Hukum pemantulan cahaya pada
cermin datar menjelaskan bahwa sudut datang akan sama dengan sudut pantulnya
sehingga besar sudut pantul akan berubah sesuai dengan perubahan sudut datang.
Tetapi tidak merubah bayangan yang terbentuk.

Berdasarkan data hasil percobaan dan teori yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa
percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar yang telah dilakukan sesuai dengan
teori yang ada, yaitu sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul. Adapun
kendala ang dialami saat melakukan percobaan yaitu sulitnya menentukan arah
bayangan pada jarum pentul agar terlihat sejajar dan membentuk sudut pantul yang
sesuai dengan sudut datang

11
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan kali ini adalah:
1. Pada teori pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang akan memantul pada
cermin yang kemudian setelah dipantulkan akan menghasilkan sinar pantul. Berkas
cahaya datang dengan sudut terhadap garis normal θd dipantulkan oleh bidang pantul
dengan sudut terhadap garis normal θp, selalu berlaku pada setiap pemantulan bahwa
sudut datang θd sama dengan sudut pantul θp.
θ𝑑 = θ𝑝

2. Berdasarkan data hasil percobaan dan teori yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa
percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar tersebut sesuai dengan teori, yaitu
sudut datang sama dengan sudut pantul.
θ𝑑 = θ𝑝

12
DAFTAR PUSTAKA

Maharani, Rahwiku. 2021. Mengenal Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar Cekung dan
Cembung. Diunduh dari https://kids.grid.id/read/472660018/mengenal-
pemantulan-cahaya-pada-cermin-datar-cekung-dan-cembung?page=all

Viridi, S. & Novitrian. 2014. Cahaya dan Optik : Pemantulan-Cermin dan


Pembiasan. Jurnal Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru OSN Tingkat
SMP & SMA se-Aceh Batch III.

13
LAMPIRAN

Berikut link video praktikum pemantulan cahaya pada cermin datar:

https://drive.google.com/folderview?id=12dk5RkI3UALUxYxEtwQuM6qZmWsCysSl

14

Anda mungkin juga menyukai