Perlakuan Akuntansi
Perlakuan Akuntansi
Perlakuan akuntansi untuk transaksi musyarakah akan dilihat dari sisi pelaku yaitu mitra aktif
dan mitra pasif. Mitra aktif adalah pihak yang mengelola usaha musyarkah baik mengelola
sendiri maupun menunjuk pihak lain untuk mengelola atas namanya, sedangkan mitra pasif
adalah pihak yang tidak ikut megelola usaha. Mitra aktif adalah pihak yang bertanggung
jawab untuk melakukan pengelolaan sehingga mitra aktif yang akan melakukan pencatatan
akuntansi, atau jika ia menunjuk pihak lain untuk ikut mengelola usaha maka pihak tersebut
yang akan melakukan pencatatan akuntansi.
Akuntansi untuk Mitra Aktif dan Pasif
Akuntansi untuk mitra aktif dan mitra pasif dianggap sama karena pencatatan dilakukan oleh
pihak ketiga. Oleh karena itu pada hakikatnya jurnal yang dibuat oleh pihak ketiga atau mitra
aktif adalah sama. Perbedaannnya jika pencatatan dilakukan oleh mitra aktif maka ia harus
membuat akun buku besar pembantu untuk memisahkan pencatatan dari transaksi
musyarakah dengan transaksi lainnya.
1. Pengakuan investasi musyarakah
Investasi musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas untuk usaha
musyarakah.
2. Biaya pra-akad
Biaya pra-akad misalnya biaya studi kelayakan tidak dapat diakui sebagai bagian
investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh mitra musyarakah. Jurnal
untuk mitra aktif pada saat mengeluarkan biaya:
Dr. Uang muka akad
xxx
Cr. Kas
xxx
Apabila mitra lain sepakat biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah
maka dicatat sebagai penambah nilai investasi musyrakah.
Dr. Investasi musyarakah
xxx
Cr. Uang muka akad
xxx
Apabila mitra lain tidak setuju, maka akan dicatat sebagai beban:
Dr. Beban musyarakah
xxx
Cr. Uang muka akad
xxx
3. Pengukuran investasi musyarakah
a. Apabila investasi dalam bentuk kas akan dinilai sebesar jumlah yang diserahkan.
Dr. Investasi musyarakah-kas
xxx
Cr. Kas
xxx
b. Apabila investasi dalam bentuk aset nonkas, maka dinilai sebesar nilai wajar dan
jika nilai wajar aset nonkas yang diserahkan lebih besar dari nilai buku, maka oleh
mitra aktif selisihnya akan dicatat dalam akun selisih penilaian aset musyarakah.
xxx
xxx
xxx
xxx
diamortisasi selama masa akad
dalam
bentuk
kassebesar
nilai
wajar.
Aset
nonkas
akan
xxx
xxx
xxx
6. Bagian mitra aktif atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian dana
mitra pasif secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas atau nilai wajar asset nonkas
yang diserahkan untuk usaha musyarakah pada awal akad ditambah dengan jumlah
dana syirkah temporer yang telah dikembalikan kepada mitra pasif, dan dikurangi
kerugian (jika ada). Bagian mitra pasif atas investasi musyarakah menurun (dengan
pengembalian dana mitra pasif secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas yang
dibayarkan untuk usaha musyarakah pada awal akad dikurangi jumlah pengembalian
dari mitra aktif dan kerugian (jika ada).
7. Penyajian
Mitra aktif:
a. Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif dan yang diterima dari mitra
pasif disajikan sebagai investasi musyarakah.
b. Aset musyarakah yang diterima dari mitra pasif disajikan sebagai unsur dana
syirkah temporer.
c. Selisih penilaian aset musyarakah disajikan sebagai unsur ekuitas.
Mitra pasif:
a. Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif disajikan sebagai investasi
musyarakah.
b. Keuntungan tangguhan dan selisih penilaian aset nonkas yang diserahkan pada
nilai wajar disajikan sebagai contra account dari investasi musyarakah.
8. Pengungkapan
Mitra mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi musyarakah, tetapi tidak terbatas
pada:
a. Isi kesepakatan utama usaha musyarakah, seperti porsi dana, pembagian hasil
usaha, aktivitas musyarakah, dan lain-lain.
b. Pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif
c. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101 tentang penyajian laporan
keuangan syariah.