Anda di halaman 1dari 4

Akun-akun pada Mitra Pasif

Mitra pasif hanya melakukan penyetor modal musyarakah baik dalam bentuk modal kas
(uang tunai) dan/atau dalam bentuk modal non kas (barang yang bermanfaat dalam usaha
musyarakah tersebut). Hal ini membawa dampak akun-akun yang dipergunakan dalam
akuntansi mitra pasif baik untuk kepentingan pembuatan Laporan Posisi Keuangan (neraca)
maupun Laporan Laba Rugi tidak sama dengan akun yang dipergunakan dalam akuntansi
mitra aktif.

A. Akun-akun untuk Laporan Posisi Keuangan (neraca) Akun-akun berikut dipergunakan


untuk memcatat transaksi musyarakah dalam akuntansi mitra pasif untuk kepentingan
penyusunan laporan posisi keuangan (neraca).
1. Investasi Musyarakah Akun ini dipergunakan untuk mencatat modal
musyarakah yang diserahkan kepada mitra pasif, baik modal kas maupun
modal non kas kepada mitra aktif untuk usaha musyarakah. Akun ini didebet
pada saat penyerahan modal musyarakah dan dikredit pada saat penerimaan
kembali modal musyarakah.
2. Keuntungan Musyarakah Tangguhan Akun ini dipergunakan untuk mencatat
keuntungan yang ditimbul akibat penyerahan modal non kas musyarakah
dimana nilai wajar saat penyerahan lebih besar dari nilai tercatat modal non
kas musyarakah tersebut. Akun ini dikredit pada saat penyetor modal non kas
terjadi keuntungan dan didebet pada saat dilakukan amortisasi untuk
dipindahkan sebagai keuntungan penyerahan aset musyarakah.
3. Cadangan penyisihan kerugian investasi Akun ini dipergunakan untuk
dipergunakan untuk membukukan pembentukan penyisihan kerugian yang
dibentuk atas investasi musyarakah. Akun ini dikredit pada saat pembentukan
penyisihan kerugian dan didebet pada saat digunakan untuk penghapusan
investasi musyarakah.
4. Piutang Jatuh Tempo Pengelola Dana (Piutang Mitra Aktif) Akun ini
dipergunakan untuk membukukan pengembalian modal musyarakah yang
telah jatuh tempo dan belum dikembalikan oleh mitra aktif sebagai pengelola.
Akun ini didebet pada saat timbul Piutang Mitra Aktif dan dikredit pada saat
piutang dibayar oleh mitra aktif sebagai pengelola.
5. Piutang Pendapatan Bagi Hasil Akun ini dipergunakan untuk membukukan
bagi hasil yang telah dihitung oleh mitra aktif pengelola tetapi belum
diserahkan kepada LKS sebagai mitra pasif, sebesar porsi LKS sebagai mitra
pasif (berdasarkan laporan dari mitra aktif pengelola, bukan atas dasar
proyeksi pendapatan yang dilakukan oleh LKS sebagai mitra pasif). Akun ini
dikredit pada saat dilakukan pengakuan pendapatan dan didebet pada saat
penerimaan atau pembayaran bagi hasil diterima dari mitra aktif pengelola.
6. Akumulasi Penurunan Nilai (Penyusutan) Aset Musyarakah Akun ini
dipergunakan untuk mencatat akumulasi penyusutan atau penurunan nilai
modal musyarakah non kas atau aset yang dipergunakan sebagai modal
musyarakah yang telah disepakati pada awal akad untuk dikembalikan oleh
mitra aktif pengelola kepada mitra pasif. Akun ini dikredit saat dibentuk
penyusutan yang dilakukan dan didebet pada saat diterima kembali modal
musyarakah non kas.
B. Akun-akun untuk Laporan Laba Rugi Akun-akun berikut dipergunakan untuk
mencatat transaksi musyarakah dalam akuntansi mitra pasif untuk kepentingan
penyusunan laporan laba rugi.
1. Kerugian penyerahan aset musyarakah Akun ini dipergunakan untuk mencatat
kerugian yang ditimbul akibat penyerahan modal non kas musyarakah dimana
nilai wajar saat penyerahan lebih kecil dari nilai tercatat modal non kas
musyarakah tersebut. Akun ini didebet pada saat penyetor modal non kas
terjadi terjadi kerugian dan dikredit pada saat dipindahkan ke Laba Rugi pada
saat tutup buku pada akhir tahun.
2. Keuntungan penyerahan aset musyarakah Akun ini dipergunakan untuk
mencatat pendapatan atas amortisasi keuntungan penyerahan modal non kas
musyarakah. Akun ini dikredit pada saat pengakuan amortisasi keuntungan
musyarakah tangguhan atas penyerahan modal non kas musyarakah dan
didebet pada saat dipindahkan sebagai pendapatan usaha utama.
3. Pendapatan Bagi Hasil Investasi Musyarakah Akun ini dipergunakan untuk
mencatat pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif.
Pengakuan pendapatan akrual hanya dilakukan jika telah ada laporan bagi
hasil dari mitra aktif pengelola usaha Akun ini dikredit pada saat pengakuan
pendapatan bagi hasil musyarakah dan didebet pada saat dipindahkan ke
Pendapatan usaha Utama.
4. Beban akad musyarakah Akun ini dipergunakan untuk mencatat biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan akad musyarakah yang disepakati tidak
masuk pada bagian investasi musyarakah. Akun ini didebet pada saat
pengakuan biaya akad musyarakah dan dikredit pada saat dipindahkan ke Laba
Rugi pada saat tutup buku akhir tahun.
5. Kerugian Musyarakah Akun ini dipergunakan untuk mencatat kerugian
pengelolan musyarakah yang menjadi bagian kerugian dari mitra pasif yang
bukan kesalahan mitra aktif pengelola usaha sebesar porsi penyertaan modal
musyarakah. Akun ini didebet saat terjadinya sebesar kerugian yang menjadi
beban mitra pasif dan di kredit saat tutup buku dipindahkan Pendapatan Usaha
Utama.
6. Beban Penyusutan (penurunan) Aset Musyarakah Akun ini dipergunakan
untuk mencatat kerugian yang timbul akibat penurunan aset musyarakah
setelah dimulai usaha sebagai akibat kehilangan atau penurunan nilai aset
musyarakah termasuk penyusutan yang dilakukan. Akun ini disajikan sebagai
pengurangan pendapatan bagi hasil musyarakah. Jika modal non kas (barang)
musyarakah diperjanjian diawal akan dikembalikan kepada pemilik dana,
maka penyusutan akan menjadi beban pemilik dana, sehingga nisbah untuk
pemilik dana lebih besar. Jika modal non kas (barang) musyarakah
diperjanjikan diawal untuk tidak dikembalikan kepada pemilik dana, maka
penyusutan dihitung oleh pengelola usaha dan diperhitungkan dalam
pembagian hasil usaha.
7. Keuntungan Pengembalian Aset Musyarakah (modal non kas) Akun ini
dipergunakan untuk mencatat selisih antara nilai bersih investasi musyarakah
dengan modal non kas/barang (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
penurunan nilai akibat penyusutan) lebih besar dari nilai wajar saat diterima
kembali modal musyarakah non kas (barang). Akun ini disajikan sebagai
penambah Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah.
8. Kerugian Pengembalian Aset Musyarakah (modal non kas) Akun ini
dipergunakan untuk mencatat selisih antara nilai bersih investasi musyarakah
dengan modal non kas/barang (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
penurunan nilai akibat penyusutan) lebih kecil dari nilai wajar saat diterima
kembali modal mudharabah non kas (barang). Akun ini disajikan sebagai
pengurang Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah.
Sumber Referensi:
Wiroso. (2011). Akuntansi transaksi syariah.

Anda mungkin juga menyukai