NIM : 170803104011
Kelas : B
Kategori akun disajikan dalam urutan standar, dimulai dengan akun yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan, yaitu:
1. Aktiva, Aktiva adalah item nyata dari suatu yayasan dimana sumber daya, termasuk kas,
akun piutang,perlengkapan, dan kekayaan, diungkapkan.
2. Utang, Utang adalah kewajiban ke kreditor seperti pinjaman dan utang usaha.
3. Aktiva Bersih, aktiva bersih mencerminkan nilai keuangan dari suatu yayasan. Aktiva
tersebut mencerminkan saldo yang ada setelah kewajiban yayasan dilunasi.
Jika dana secara terpisah (dana terikat secara permanen maupun temporer) dipilah menurut setiap
program, departemen, dan tempat, maka bagan akun dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan
tersebut dalam bagan akun “multi-tiered” (deretan bertingkat banyak). Bagan akun akan menjadi
lebih kompleks jika yayasan menginginkan laporan yang lebih rinci. Namun, sekali lahi, hal itu
tergantung pada waktu dan kemampuan staf keuangan serta kerumitan transaksi keuangan,
karena akuntansi multi-tiered sulit dijalankan tanpa computer.
· Penyusutan
Yayasan harus mencatat pembelian peralatan dan kekayaan substansialyang bersifat jangka
panjang, karena jenis aktiva tersebut menaggung biaya per tahun sesuai dengan umur
manfaatnya. Proses ini disebut sebagai kapitalisasi dan penyusutan aktiva tetap. Untuk
menghitung biaya penyusutan per aktiva tetap, perlu diketahui seberapa banyak biaya aktiva
(termasuk seluruh biaya yang diperlukan untuk mengoperasionalkan aktiva), seberapa lama
aktiva itu dapat dapat diharapkan secara layak memberikan manfaat sebelum diganti, dan apakah
item tesebut akan memiliki beberapa nilai penyelamatan pada akhir umur manfaatnya. Informasi
mengenai besarnya penyusutan sangat penting dalam perncanaan pergantian aktiva tetap.
Akibatnya jmlah kas yang disisihkan sesuai dengan jumlah biaya penyusutan. Jumlah kas
tersebut setara dengan cadangan pembelian aktiva baru.
Aktivitas perdagangan atau aktivitas usaha adalah aktivitas yang dilakukan untuk meraih
pendapatan melalui aktivitas penjualan barang dagangan atau jasa. Suatu aktivitas yang secara
substansialterkait dengan tujuan yayasan merupakan aktivitas yang mempunyai hubungan sebab-
akibat dan memberikan kontribusi penting bagi pemenuhan tujuan yayasan.
Pajak yang dibayar atas pendapatan lain-lain yang diperoleh yayasan dari usaha yang tidak
terkait ditetapkan sesuai dengan ketentuan pajak badan hukum. Tanpa pajak, yayasan akan
mendapatkan keuntungan yang substansial di pasar, jika dilihat dalam konteks persaingan pasar.
Yayasan yang melakukan aktivitas nonusaha dapat dianggap bukan merupakan subjek pajak
penghasilan jika memenuhi kondisi sebagai berikut:
1. Semua pekerjaan dilakukan oleh sukarelawan.
2. Secara substansial, seluruh barang dagangan yang dijual didapatkan dari pemberian.
3. Aktivitas yang dilakukan adalah untuk fasilitas kemudahan anggota, pasien, dan karyawan
yayasan.
· Mencatat Akun Sumbangan
Komitmen untuk memberikan kontribusi secara tertulis bisa dijadikan dasar untuk pencatatan
transaksi utang sumbangan. Sebagai contoh, seorang donatur berjanji secara tertulis akan
memberikan sumbangan senilai Rp10,000 selama tiga tahun mendatang. Dengan menyajikan
piutang hibah dalam neraca, yayasan memperlihatkan jumlah uang yang diharapkan akan
diterima di masa mendatang dalam bentuk sumbangan hibah.