CAIRAN+DAN+ELEKTROLIT Kirim
CAIRAN+DAN+ELEKTROLIT Kirim
1. Keseimbangan cairan dan elektrolit cairan tubuh terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Ruang intrasel (2/3 cairan tubuh)banyak di otot
b. Ruang ekstraseluler (1/3 cairan tubuh) yang dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Cairan intravaskuler (3 L)
Cairan interstisial (8 L)
normal, Tekanan diastolic meningkat, berkeringat (stimulasi dari sistem saraf simpatik),
ansietas ringan, kelelahan
3: volume darah hilang 30-45% (1500-2000mL). Tanda dan gejala: tekanan sistolik turun
sampai di bawah 100 mmHg, sudah ada tanda klasik syok hipovolemik; takikardi>120x/
menit, takipneu>30x/menit, penurunan status mental (ansietas, agitasi), keringat dingin,
kulit pucat, penurunan sistolik.
4: kehilangan volume darah >40% (>2000Ml). Tanda dan gejala: takikardi ekstrim,
denyut nadi lemah, penurunan sistolik yang signifikan sampai <=70 mmHg, kesadaran
menurun, diaphoresis, dingin, ekstremitas sangat pucat.
b. Hipervolemia
Na+ dan air tertahan dengan proporsi yang kurang lebih sama dengan di dalam CES.
Penyebab: gagal ginjal, gagal jantung, sirosis hepatis
Manifestasi klinis: takikardi; peningkatan BP, vena sentral, BB, jumlah urin; napas
pendek & mengi
Intervensi: mencegah fluid volume electrolyte (FVE) dengan diet natrium, mendeteksi
FVE (memantau asupan, istirahat, dll), berikan posisi fowler tinggi agar cairan ke jantung
dan pre load berkurang.
Edema dapat terjadi akibat perluasan cairan di ruang interstisial (penumpukan Na+)
berikan terapi diuretik
c. Hiponatremia
Penyebab: Syndrome insufficiency ADH (SIADH), hiperglikemi, masukan cairan secara
perenteral yang < elektrolit meningkat, penggunaan air ledeng untuk enema atau irigasi
gaster
Manifestasi klinis: mual, kram perut, neuropsikiatrik, anoreksia, perasaan lelah.
*Suatu kondisi dikatakan terjadi peningkatan TIK jika kadar Na serum < 115 mEq/ L
Ciri-ciri peningkatan TIK: letargi, confuse, kedutan otot, kelemahan fokal, hemiparase,
papil edema, kejang
Penatalaksanaan: mengganti Na+ (oral, nasogastrik), berikan larutan isotonic jika tidak
dapat menggunakan Na+, pembatasan air lebih aman pada pasien dengan volume cairan
normal.
Tambahan kalium oral dapat menyebabkan lesi usus kecil. Oleh karena itu, pasien harus
dikaji + diingatkan tentang distensi abdomen, nyeri, dan perdarahan.
Makanan yang banyak mengandung kalium antara lain: pisang, kismis, jeruk, daging,
susu, tomat segar, kentang, miju2, jus buah.
4. Gangguan asam basa
Jenis Gangguan
Asidosis Respiratorik
pH
HCO
Alkalosis Respiratorik
Asidosis Metabolik
pCO
Alkalosis Metabolik
5. Nilai normal
Na+ : 135-150 mEq/L
K+: 3,5-5
Ca+: 4,5-5,5
Bikarbonat sifatnya basa, asam karbonat sifatnya asam
6. Terapi cairan parenteral
Kebutuhan cairan
1. Masukan + haluaran orang dewasa per 24 jam
Masukan
Cairan oral: 1100-1400 mL
Air dalam makanan: 800-1000 mL
Air hasil metabolism: 300 mL
Haluaran
Urin: 1200-1500 mL
Feses: 100-200 mL
Paru: 400 mL
Kulit: 500-600 mL
Total: 2200-2700 mL
Total: 2200-2700 mL
2. Menghitung kebutuhan cairan/hari
Metode 1:
Kebutuhan cairan/hari= BB x 25-35 mL
Sodium (Na)
Potassium (K)
Chloride (Cl)
Metode 2:
10 kg pertama
10 kg berikutnya
:30-35 mL/kg BB
: 25 mL/kg BB
BUN merupakan nitrogen urea darah yang terbentuk dari urea yang merupakan
hasil akhir dari metabolism protein (pembentukan urea, protein di hati)
Kadar normal: 10-20 mg/dLSI=3,5-7 mmol/L
Cairan isotonis
Cairan hipotonik
Cairan hipertonik
Kecepatan
10 kg pertama
4 ml/kg/jam
10-20 kg berikutnya
tambahkan 2 ml/kg/jam
Di atas 20 kg
tambahkan 1 ml/kg/jam
: 30 ml/kgBB/hari
Bayi
: 50-60 ml/kgBB/hari
Anak
: 40 ml/kgBB/hari
Remaja
: 30 ml/kgBB/hari
Dewasa
: 20 ml/kgBB/hari
: 10-90 ml/kgBB/hari
Bayi
: 80-90 ml/kgBB/hari
Anak
: 50 ml/kgBB/hari
Remaja
: 40 ml/kgBB/hari
Dewasa
: 30 ml/kgBB/hari
Ventilasi mekanik
Paska bedah
Gagal ginjal
SIADH
Edema
Intoksikasi air