Anda di halaman 1dari 22

CAIRAN TUBUH

Pada bayi prematur jumlah cairan tubuh adalah


80% dari BB
Bayi normal 70-75 % dari BB
Pada pre pubertas sebesar 65-70 % BB
Pada dewasa sebesar 50-60% dari BB

Cairan tubuh terbagi dalam 2 kompartemen


yaitu: Cairan intra sel sebesar 60% dari total
cairan tubuh. Cairan extrasel sebesar 40 % dari
total
cairan tubuh dan yang terbagi dalam 2 sub yaitu
interstitium sebesar 30 % dan intravaskular
(plasma)
Sebesar 10 %

Dalam kompartemen cairan tubuh terdapat


beberapa kation (Na, K, Ca dan Mg) dan anion
terdiri dari Cl, HCO3, Po4 dan Albumin, yang
penting dalam mengatur keseimbangan cairan
dan fungsi sel
Kation yang memegang peranan penting
dalam mempengaruhi tekanan osmotik cairan
intra dan extrasel adalah Na dan K

Kation utama intrasel adalah K dan extrasel


adalah Na
Anion utama intrasel adalah PO4

Kebutuhan air dan elektrolit harian


pada bayi dan anak
Berat badan
kebutuhan air/hari
s/d 10 kg
100 ml/ kg bb
11-20 kg
1000 ml ( io kg x 100 ml) +
50ml/kg bb
(u/tiap kg bb diatas 10 kg)
>20 kg
1500ml(10 kg awal x 100 ml lalu
10 kg lanjut x 50 ml/kg bb maka dapat nilai
1500 ml) + 20ml/kg bb

Kebutuhan air dan elektrolit harian


pada dewasa
Kebutuhan air = 25-40 ml/kg bb/hari
Kebutuhan homeostasis Kalium = 20-30
mEg/hari
Kebutuhan Kalium = 1 mEg/kg bb/hari
Kebutuhan Natrium 2 mEg/kg bb/hari

Peningkatan dan penurunan


kebutuhan cairan
Peningkatan kebutuhan cairan pada Demam,
hiperventilasi, suhu lingkungan tinggi,
aktivitas ekstrem, setiap kehilangan abnormal
misal : diare, poliuria
Penurunan kebutuhan cairan pada hipotermia,
kelembaban sangat tinggi, oliguria atau anuria,
retensi cairan pada gagal jantung dll

Tujuan terapi cairan


Resusitasi : dengan kristaloid misalnya Rl, Ns,
Asering (osmo nya ??) karena osmo memepengaruhi
pergerakan cairan dari intra inter dan ekstra
Koloid misalnya Otsutran 40 dan 70
Untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh.
Misal pada syok, dapat dilakukan dengan
penginfusan Ns atau RL/RA bisa sampai 20 ml/kg
bb selama 30-60 menit, pada syok hemoragik 2-3 l
dalam 10 menit

Rumatan = Elektrolit misalnya KA-EN


3B,3A,1B,4A,4B
Nutrisi misalnya AMIPAREN,
AMINOVEL-600, PAN AMIN G, KA-EN MG 3,
MARTOS 10, TRIPAREN
untuk memelihara keseimbangan cairan tubuh dan
nutrisi. Diberikan dengan kecepatan 80 ml/jam
Koreksi dengan NaCl 3%, MgSo4 20% Manitol
20%

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN


HIPOVOLEMIA
Suatu keadaan dimana berkurangnya
volume cairan tubuh (air dan Na yang hilang
sebanding )yang akhirnya menimbulkan
hipoperfusi jaringan misalnya pada muntah,
diare, pemasangan pipa sonde, urine, iwl, luka
bakar dll

Hipovolemia ringan bila kehilangan < 20 % volume


plasma, gejala yang timbul adalah Takikardia
Hipovolemia sedang bila kehilangan 20-40%
volume plasma, gejala yang timbul adalah
takikardia dan hipotensi ortostatik
Hipovolemia berat bila kehilangan >40 % volume
plasma, gejala yang timbul adalah penurunan
tekanan darah, takikardia, oliguria, agitasi, pikiran
kacau.

DEHIDRASI , adalah dimana berkurangnya


volume air tanpa elektrolit (Na) atau
berkurangnya air jauh melebihi berkurang nya
Na dari cairan extrasel sehingga terjadi
peningkatan Na di extrasel yang akan menarik
cairan di intrasel, dengan kata lain terjadi
defisit cairan keseluruhan (di intrasel maupun
extrasel)

Dehidrasi ringan : Keadaan umum baik, rasa haus(+),


sirkulasi darah/nadi baik, pernapasan biasa, mata agak
cekung, turgor/tonus biasa.
Dehidrasi sedang : Keadaan umum gelisah, rasa haus(++),
sirkulasi darah/nadi cepat(>100 x/menit), pernapasan agak
cepat, mata cekung, turgor/tonus agak berkurang, BAK
kurang
Dehidrasi berat : Keadaan umum apatis/koma, rasa haus
(+), sirkulasi darah/nada >140x/menit, pernapasan
kussmaul, mata cekung sekali, turgor/tonus kurang sekali,
BAK (-)

HIPERVOLEMIA, adalah suatu keadaan


dimana terjadinya peningkatan volume cairan
extrasel khususnya intravaskular (volume
overload) melebihi kemampuan tubuh
mengeluarkan air melalui ginjal, saluran
intestinal, kulit. Keadaan ini dipermudah
dengan adanya gangguan pada otot jantung
(CHF) atau gangguan fungsi ginjal berat.

EDEMA : Adalah suatu pembengkakan yang


dapat diraba akibat penambahan volume cairan
intersisium
Faktor faktor penentu edema
1. perubahan hemodinamik
a. Permeabilitas kapiler
b. Selisih tekanan hidrostatik
c. Selisih tekanan onkotik

2. Retensi Na di ginjal
a. Aktivitas sistim Renin angiotensin-aldosteron
b. Aktivitas ANP
c . Aktivitas saraf simpatik
d . Osmoreseptor di hipotalamus

Terapi
Hipovolemia
Mengobati penyakit dasar dan terapi cairan
dengan RL / NaCl isotonis atau dengan darah
bila pendarahan sebagai penyebab ( bila darah
tersedia kalo tidak dengan RL) kec maks
koloid 20 ml/jam

Dehidrasi
Koreksi dengan cairan isotonis
Rumus defisit cairan = 0,4 x BB (Na plasma /
140-1) di tambah IWL + Volume urine 24 jam +
pengeluaran melalui saluran cerna
Cairan yang di berikan bisa oral/iv dengan
kecepatan yang tidak menimbulkan penurunan
kadar Na plasma >0,5 mEg /jam(delta Na di bagi
0,5)

Rehidarasi menurut Goldberger E (1980)

Jika ada rasa haus dan tidak ada tanda2


klinis dehidrasi lainnya maka kehilangan
cairan 1 %

jika seseorang 3-4 hari tanpa air dan ada rasa


haus, mulut kering, oliguria maka defisit air di
perkirakan 6% BB

Jika tanda2 di atas di tambah kelemahan


fisik yang nyata, perubahan mental
(binggung/delirium) maka defisit air kira2 714% BB

Terapi
Hipervolemia
Anjuran asupan air adalah sebanyak IWL atau +40 ml/jam
Edema
Di lakukan retriksi cairan dan Na

Cara menentukan jumlah tetesan


Jumlah cairan X tetesan dalam 1 cc
Jumlah waktu yang ditentukan(jam) X jumlah
menit dlm 1 jam
contoh
500cc x 15 tetes/24 jam x 60 menit =
(7500)tetes/(1440)menit=5,20 tetes/menit.

Cara menentukan jumlah waktu


Jumlah cairan X tetesan dalam
1cc/Jumlah tetesan yang ditentukan
X jumlah detik dalam 1 menit
Contoh : tetesan yang diperlukan = 14
tetes.
500 cc X 15 tetes =7500= 8,92 j =9
jam
14 tetes X 60 detik 1440

Anda mungkin juga menyukai