Anda di halaman 1dari 8

Standar Nasional lndonesia

5Nt

sNl16-2626-1992

rcs

Tempat tidur baia beroda


untuk rumah sakit

Dewan Standardisasi Nasional - DSN

PENDAI{ULUAN

Standar industri produk-produk peralatan rumah sakit disusun berdasar kan penelitian oleh Pusat Standardisasi lndustri, dan hasil-hasil pengujian oleh
Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Bandung, terhadap produk-produk peralatan
rumah sakit yang sudah diprocluksi di lndonesia.

Acuap yang clipergunahan untuk pengujian clan penyusunan standar


ini acl;rlah SII yang sifat karakteristiknya sejenis antara lain :SNI 12 - 0149 198?, SNI 12 - 0908 - 19Bg dan SNI 12 - 0150 - 1987.
Pembahasan-pembahasan

rapat konsensus dihadiri oleh

dalam rapat telaris, rapat Jrrakonsensus dan

wakil-wakil dari rumah sakit pemerintah dan swasta,

Direktorat Pelayanan Mexlis, Departemen Kesehatan, prodtrsen peralatan rumah


sakit, fakultas kedokteran dari perguruan tinggi negeri dan swasta, Direktorat Lo gam, I)irektorat Jendera-l Aneka Industri, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik,
Balai Bahah Jakarta, dan Pusat Standardisasi Industri.

F,l

F'l

EI

hl

FI

il?t

*1

;iil

:i:.i
EI
'.-

Fi
ilt!,

F1

Ei
Z.

Ei

F:
E
F

ri
FI

sNr t6_2626_1992
'I'clnlrat tidur ba.ia berorla untuk rumah sakit

l. Ruang Linglmp
Standar ini meliprrti definisi, syarat bahan bakn, syarat konstruksi, syarat
mutu,
cara pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji dan svarat penandaan hagi
tenrJrat lidur baja berocla rrntuk nrmalr sakit,.

Z. flefiuisi
'fernpat tidur baja beroda untuk rumah sakit atlalah tempat
ti4ur clan alas ter buat dari baja, digunakan untuk perawatan pasien di nrmah saki1,, dan ctilengkapi
detrgan roda yang berfungsi untuk memudahkan peminclahalr, pelgangkutan
dan
juga sebagai isolator tegangan listrik.

3.

Syarat bahan baku


llahan baku utama untuk Jremtruatan tempat tidur harus memenuhi persyaral;an

beriktrt :
3.1" Baja Lembaran

Baja lembaran yang digrrnakan harus sesuai dengan persyaratan


SNI 0? - 0601 - Bg,
Bo.ja Lembaran canai panns, tmtuk tebal yang lebih dari
2 mm. L]ntuk kete _
balan lebih da'ri 0,8 sampai dengan 2 mm cligunakan baja lembarap
canai dingin
sesuai dengarr sIIl
- Bg * , I)imensi dan Massu &tja Karbon Lembaran darz
Rojo Karhon Gulungatt Can.ai Dingin.

3.2.

Pipa
Pipa yang digttnakan hartrs sesrrai clengan porsynrlla,, (.\.r
Krrrhntt titr!t: l l:.."

^--

Iiocla yang digrrnakan hanrs memenuhi stanclar ini.

4.

S5'arat konsl,r'uksi

4.1.

Rpn{,uk dan [.I]rrrrtn


i .,, i t.ui r 1.

ri

i,'

kuran

ukura',,,

"* "*"1Tifli, ir"ffijTiilJT

1). Ukuran nominal tempat tidur dengan rocla


Panjang (P)

Lebar (l)
(lebar alas, la)
'I'inggi |r,rrL'ri t.irlrrr {t)
('I'inggi ke.qplttnrhrl i,:.,ri'.-. !'
('l'i n ggi keseluruir*ur l;aglrr I iiaiil,
I)innreter roda (cl)

o*

I (sebagai

2000
935
900
670

t
t
t
*

5 mm

5mm
5mm
5mm

"

t,l,.,p

Ilnl^tr'r !)r()s;(ts pengesaltnrr.

I clali

lititi :

lJ nr.n

minimal 101,6 mm (4,').

(r

sNr

16 - 2626

1992
i

I
l

rri

_r_--

oooooooooooo
o , o
o
occoooooooo

o'

la

oooooooooooo
oooooo
oooooooooooo

ALAS TEMPAT TIDUR


Gambar 1
Contoh Tempat Tidur Baja Beroda
,
untuk Rumah Sakit
Catatan

Gambar di atas hanya merupakan contoh umum, tidak mengharuskan setiap

tempat tidur secara mutlak mengikuti bentuk di atas.


2 dari 6

sNt l6 - 2626 - 1992


4.2.

Fabrikasi

1). Semua sambungan yang dilakukan dengan cara pengelasan (listrik atau ar gon) harus sesuai dengan norma pengelasan.

2). Tempat tidur harus mudah dalam penbongkaran dan

pemasangan kembali.

3). Dalam keadaan terpasang tempat tidur harus dapat berdiri kokoh, kuat dan
tidak mudah goyang, harus siku dengan toleransi t O,Z %. Tempat fidur
harus dibuat sedemikian rupa, hingga mudah untuk dibersihkan.

4). Pada alas tempat tidur harus dibuatkan lubang-luballg ventilasi sedemikian
rupa sehingga cukup untuk pendinginan. Prosentase luas total lubang ven tilasi yang diperkenankan adalah 1,1 sampai dengan L,"l Vo dari luas alas.
Diameter lubang ventilasi yang diperkenankan adalah ZO - 25 mm dan ja rak minimal antara tepi alas dengan lubang ventilasi yang terdekat adalah
80 mm.

5). Jumlah pipa pembatas pada bagian kaki dan kepala pasien minimal b buah
termasuk frame.

6). Perakitan roda clengan kaki dilakukan

dengan cara sekrup, roda yang digu nakan dua diantaranya harus dilengkapi dengan alat penghenti (rem) roda
dan dipasang secara silang. Rodajuga harus dapat berputar s60o.

5.

Syarat mutu

5.1. Sifat Tampak


Tempat tidur harus bebas dari cacat-cacat seperti lekukan, ketidak sempumzuul
mrfnralcr-r
t:,r,ri.rrr {.1;,".,, -"-,.
-l*ri
!.*riqn
l- " r"'cxl 'c1{'.r1t lai,n'a
': I
u.Z. i.ltuuK i\erJa
5.2.1. Ketahanan terhadap Pembebanan
Jika tempat tidur diuji sesuai butir 7.4.2.1., defleksi maksimum pada saat
dibebani yang diijinkan ialah 1,5 mm dan setelah beban diambil harus 0.
Setelah dirr!i, fomn:rt {:ir!r.lr !:rn:s t.r,trn;ln!:i::. -lr^r.-tcr,. r.,-r!. rlft1i tot.rrn bgr
i,ulii.tiUatAfl I(Xla

Jika tempat tidur diuji sesuai butir 7.4.2.2., tidak boleh terjadi deformasi
dan gangguan kelancaran gerakan roda,

5.3.

Pengecatan
Fs"..

'-.'-!1,..

' .....

i r:.1

dii,jr sesuai dengan butir 7.5,, lapisan cat tidak boleh lepas.
5.3.2. Ketebalan cat
Ketebalan cat minimal 20 mikron.
e'rria

5.4. R.r'sist*n T'iqtrik

qr.riri1..

ll'l;ln

3 dari 6

sNI

16

- 2626

1992

tidak boleh kurang dari 10.000

6.

Cara pengambilan contoh

6.1. Pengambilan r:ontoh dilakukan

secara acak.

6.2. Jika tidak ditetapkan dalam persetujuan antara pihak produsen dan konsumen,
jumlah contoh yang diambil adalah 1 buah untuk setiap kelipatan 100 buah.

7.

Cara

uji

7.1, Sifat Tampak


Tempat tidur diperiksa dan diarnati
yang ditrraikan pada butir 6.1.

socara visual, apakah ada t:ar:aLcacat seperti

7.2. Bahan Baku


I'engujiar lranya rlilakukan bagi bahan baku yang belum bertanda SN.

7.2.1. Kuat tarik


Pengujian kuat tarik untuk bahan logam dilakukan sesuai SNI 0? - 0410
Cara Uji Le,ngleung T'elzan.

7.2.2.
7

.2.3.

Lengkung
Pengujian lerngkung untuk bahan logam dilakukan sestrai SNI07 - 0410

- 89,

- 89,

Arralisis kinria

Komposisi kimia bahan hams diperiksa/dianalisa sesuai dengan


SNI 0? - 0308 - U9, Cara uji kontposisi kimia baj:r kalbon

7.3. Ukuran
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat pengukuran panjang yang
mempunyai ketelitian 1 (satu) desimal.

?.4. Unjuk Kerja

7.4.t.

Kondisi uji
Pengujian dilakukan pada suhu kamar, tempat tidur harus berdiri tegak
(level). L.lntuk uji ketahanan dan kelancaran roda, kondisi jalan (lintasan)
harus mempunyai permukaan yang cukup keras darr kecepatan gerak tempat tidur ticlak bolelr nrelebihi 3 km/jam.

7.4.2.

Cara

uji

.4.2.7. Ketahanan terhadap pembebanan


'Iempat tidur diletakkan pada permukaan yang datar.
Kemudian tcmpat tidur ditreri beban sebesar 1tl0 kg secara kontinyu sela ma 24 jam. Beban ditempatkan pada bagian pusab memanjang dan didis tribusikan secara rnerata dari bagian kaki sampai kepala. Kemudian laku kan lrengukrrran defleksi pada saat dibebani dan setelah beban diambil.
I'el.rgukuran dilakrrkan <lengan menggunakan alat ukur "dial gauge".
Setelah clilakukan pcngujian, dilakukan pemeriksaan konstruksi dan kelancara

r,:r<la-

4 clari 6

sNI

16 - 2626

1992

7.4.2.2. Ketatranan dan kelancaran roda


Tempat tidur diletakkan pada permukaan yang datar.
Selama pengujian tempat tidur diberi beban sebesar 80 kg. Pada jalan lin tasan tempat tidur diberi rintangan yang mempunyai $,"ggt t 15 mm
dengan sudut kemiringan t 15o (lihat Gambar 2). lPengujian dilakukan
dengan menjalankan tempat tidur maju dan mundur pada lintasan datar dan
diteruskan di atas lintasan yang diberi rintangan sedemikian rupa sehingga
ke 4 rodanya naik dan turun hanya pada bagian sisi rintangan yang mempunyai ketinggian t 15 mm secara berulang-ulang. Pengujian dilakukan
sebanyak ?.000 kali. Kemudian diperiksa apakah terjadi deformasi. Ste lah pengujian, tempat tidur diberi gaya dorong dan dilakukan pemeriksaan
apakah terjadi deformasi dan gangguan kelancaran gerakannya.

Gambar 2
Rintangan Roda

?.5.

Pengecatan

7.5.1. Kelekatan cat


Tempat tidur yang akan diuji digores dengan benda t4jam misalnya ujung
pisau silet, dengan memberikan tekanan yang cukup sehingga terjadi goresan.
Buatlah 10 goresan berjarak t 2 mm secaxa horizontal dan vertikal sehing ga terbentuk kotak-kotak bujur sangkar berukuran 2 x 2 mm. Pada permu kaan yang telah digores ditempelkan selulosa'tape tipis yang mempunyai
daya lekat yang kuat. Setelah tertempel rata, selulosa tape diangkat secara
cepat. Periksa apakah terdapat lapisan cat yang terkelupas dibagian yang
tidak terkena goresan.

7.5.2. Tebal lapisan cat


Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur ketebalan cat (mikro
tester).

7.6. Resistan Listrik untuk Roda


7.6.1. Persiapan uji
Roda harus dalam keadaan kering dan bersih.

7.6.2. Alat uji


7.6.2.t. Rangkaian listrik penguji tidak boleh menyebapkan dispasi tenaga lebih
2 W ke dalam contoh uji.
7.6.2.2. Tegangan uji yang digunakan sekurang-kurangnya 40 V untuk pengujian
beban 10.000 -r-\dan harus dijaga kestabilannya.
5 dari 6

rl
:

llii

-i-l

{t
t
{

sNI

16

- 2626

1992

7.6.2.3. Prosedur
Roda harus dilatakkan pada lembaran logam yang rata dan dijaga kontaknya dengan tekanan secuknpnya. Tegangan dikeniakan antara lembaran
logam dengan bagian-bagian penghantar dari roda dan resistan ditentukan
dari pengukuran arus atau tegangan (lihat Gambar 3).
Pengujian dilakukan setidak-tidaknya lima kali pada lima tempat (tifif{)
yang krbeda pada bagian penghantar roda dan nilainya tidak boleh kurang
dari 10.000 -fL.

10.000 rL
100

10.000
100

t-

Pembacaan ampere meter ant,ara


5 dan 1O mA menunjukkan re

5r.

Pembacaan

sistan contoh kuran dari 10.0O0..fI

volt meter 10.000ft/v

di bawah 50 v menunjukkan resis[an contoh kurang dari 10.000 -(L

Gambar 3
Ilangkaian Listrik

8.

Syarat lulus

uji

Tempat tidur dinyatakan lulus uji bila seluruh contoh yang diambil memenuhi
seluruh persyaratan dalam standar ini.

Syarat penantlaan
Setiap tempat tidur harus diberi tanda yang mudah dilihat dan jelas, paling se
dikit mencantunrkan :

1). Nama perusahaan atau merk


2). Kode produksi
3). Buatan Indonesia.

dagang

6 dari

Cr

Anda mungkin juga menyukai