Definisi
Tinea Kapitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur superfisial kulit pada
kulit kepala, alis, dan bulu mata, dengan kecenderungan untuk menyerang poros rambut
dan folikel. Penyakit ini dianggap sebagai bentuk mikosis dangkal atau dermatofitosis.
Beberapa sinonim digunakan, termasuk kurap kulit kepala dan tonsurans tinea. Di
Amerika Serikat dan wilayah lain di dunia, kejadian tinea kapitis meningkat.
(Grace,2011)
Patofisiologi
Tinea kapitis disebabkan oleh jamur genus Trichophyton dan Microsporum. Tinea
Kapitis adalah infeksi yang paling umum di seluruh dunia dermatofit.
Agen penyebab tinea kapitis disebut keratinophilic dermatofita. Jamur ini
biasanya hadir dalam lapisan cornified kulit dan terkadang mampu menyerang lapisan
terluar kulit (stratum korneum) atau bagian kulit lainnya yang mengandung keratin yang
berasal dari epidermis, seperti rambut dan kuku.
Dermatofit adalah salah satu agen menular yang paling umum yang terjadi pada
manusia dan menyebabkan berbagai kondisi klinis yang disebut dermatofitosis. Dari
situs inokulasi, hifa jamur tumbuh sentrifugal dalam stratum korneum. Jamur terus
tumbuh ke bawah ke dalam rambut, menyerang keratin pada epidermis. Zona tersebut
meluas ke atas pada tempat di mana rambut tumbuh, dan itu terlihat di atas permukaan
kulit pada hari ke 12-14. Rambut yang terinfeksi akan menjadi rapuh dan pada minggu
ketiga, rambut akan menjadi rusak.
.Ada 3 jenis invasi :
Invasi Ectothrix
Ditandai dengan perkembangan arthroconidia pada bagian luar batang rambut.
Kutikula rambut yang rusak dan rambut yang terinfeksi biasanya berwarna kuning
kehijauan di bawah Wood lamp.
Invasi Endothrix
Ditandai oleh perkembangan arthroconidia dalam batang rambut saja. Kutikula
rambut tetap utuh dan rambut yang terinfeksi tidak berpendar di bawah Wood
lamp.
Favus
Biasanya disebabkan oleh Trichophyton schoenleinii, menghasilkan remah favus
like(scutula) dan rambut akan mengalami kerontokan.
(Grace, 2011)
Terapi
1. Nizoral
Indikasi
Untuk Dermatofitosis :
Tinea Capitis, Cutaneous candidiasis, Tinea corporis, Tinea cruris, Tinea
versicolor, seborrheic dermatitis.
(Grace, 2011)
Kontraindikasi
Hipersensitivitas dan penderita dengan kelainan fungsi hati.
Terapi tidak boleh bersamaan dengan cisapride, derivatif ergot, atau triazolam
karena dapat menyebabkan terjadinya aritmia jantung dan dapat berakibat fatal
(Grace, 2011)
Efek Samping
Nausea, muntah, gatal, sakit kepala, hepatotoxic dan ginekomastia.
(Zainal, 1996)
Mekanisme Kerja
Secara umum
200-400mg/hari selama 2 minggu PO.
Efek Samping:
- Efek samping bersifat ringan dan sementara, misalnya: sakit kepala, rasa kering
pada mulut, iritasi lambung dan rash kulit.
- Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, edema angioneurotik.
- Proteinuria, hepatotoksisitas.
Interaksi Obat:
Griseofulvin menurunkan aktivitas warfarin sebagai antikoagulan, kontrasepsi
oral dan dapat meningkatkan efek alkohol.
Barbiturat menurunkan aktivitas griseofulvin.
Daftar Pustaka