Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era
globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak
tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi
suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan
masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Pergeseran pola nilai
dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah
kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.
Dengan banyaknya masalah-masalah yang ada dalam keperawatan jiwa yang kini
kita hadapi, maka kita perlu mengkaji ulang faktor yang mempengaruhi masalahmasalah keperawatan jiwa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang muncul dapat
dirumuskan :
1. Apa dasar-dasar keperawatan jiwa?
2. Bagaimana Trend curent issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa?
3. Bagaimana Trend dalam pelayanan keperawatan mental psikiatri?
4. BagaimanaTrend Pelayanan Keperawatan Mental Psikiatri di Era Globalisasi?
5. Apa Issue Seputar layanan keperawatan Mental Psikiatri?
6. Bagaimana Trend atau Isu Dimensi Spritual Keperawatan Jiwa?
7. Apa Peran dan fungsi perawat jiwa?
8. Bagaimana Model keperawatan kesehatan jiwa?
1.3 Metode Penulisan

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

1 | Page

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode studi


pustaka yaitu penulis mengambil referensi dari berbagai sumber baik berbentuk
buku,internet dan artikel serta jurnal.
1.4 Sistematika Penulisan
Di samping makalah ini harus bersifat ilmiah, juga harus tersusun secara
sistematis. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
Dalam sistematika penulisan makalah ini diawali dengan isi yang terdiri dari kata
pengantar,daftar isi, dilanjutkan dengan isi yang terdiri dari beberapa Bab yaitu Bab
I, Bab II, dan Bab III, yakni rinciannya sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Isi dari Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub Bab yaitu; latar belakang,
rumusan masalah, metode,sistematika penulisan,tujuan penulisan dan terakhir
manfaat penulisan
Bab II Pembahasan
Bab III Penutup
Dalam Bab III
Bab ini diisi dengan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
1.5 Tujuan Penulisan
adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mengetahui dasar-dasar keperawatan jiwa


Mengetahui Trend curent issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa
MengetahuiTrend dalam pelayanan keperawatan mental psikiatri
MengetahuiTrend Pelayanan Keperawatan Mental Psikiatri di Era Globalisasi
MengetahuiIssue Seputar layanan keperawatan Mental Psikiatri
MengetahuiTrend atau Isu Dimensi Spritual Keperawatan Jiwa
Mengetahui Peran dan fungsi perawat jiwa
Mengetahui Model keperawatan kesehatan jiwa
Trend dan issu

Keperawatan jiwa

2 | Page

1.6 Manfaat Penulisan


Penulisan karya ilmiah ini diharapkan memberi manfaat yang luas, baik bagi
penulis sendiri maupun pembaca umumnya;
1. Bagi penulis, sebagai tugas di blok 1.2 fundation of nursing, penulisan makalah ini
banyak memberi manfaat, baik langsung maupun tidak langsung, diantaranya penulis
mendapatkan pengetahuan mengenai trend dan isu keperawatan jiwa. Disamping itu
penulis merasa dilatih untuk menulis dan melakukan penelitian serta menjadikannya
sebagai bahan referensi dan kajian untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan
2. Bagi pembaca, tidak jauh beda dari yang penulis sampaikan diatas, diharapkan
melalui tulisan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih banyak tentang trend
dan issu keperawatan jiwa.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 dasar-dasar keperawatan jiwa
Keperawatan jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktik keparawatan
yang menerapkan teori prilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri
secara teuraperik sebagai kiatnya.praktik keperawatan jiwa terjadi dalam konteks
sosial dan lingkungan. Keperawatan jiwa merupakan salah satu dari lima inti disiplin
kesehatan mental. Perawat jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmu-ilmu
psikososial,biofisik,teori-teori kepribadian dan perilaku manusia untuk menurunkan
suatu kerangka kerjaa teoritik yang menjdi landasan praktik keperawatan. Saat ini
berkembang perawatan sebagai profesi yaitu perawatan sebagai eleman inti dari
semua praktik keperawatan.
Trend dan issu
Keperawatan jiwa

3 | Page

Pelayanan keperawatan jiwa di indonesia dimulai dengan dibukanya rumah


sakit jiwa pertama di bogar pada tahun 1882 dan sampai sekarang telah berdiri 34
rumah sakit jiwa milik pemeri tah di 25provinsi di indonesia rumah sakit jiwa di
tetapkan sebagai pusat pengebangan pelayanan keperawatan jiwa. Masalah utama
yang di hadapi pelayanan keperawatan jiwa adalah kualitas dan kuantitas dari tenaga
keperawatan yang umumnya dengan latar belakang sekolah perawat kesehatan
(SPK), skolah pengatur rawat B (SPRB),sekolah perawat kesehatan spesialis jiwa
(SPKSJ).
Pada awalnya praktik keperawatan jiwa di rumah sakit jiwa dilakukan dengan
cara custodial care ,kemudian berkembang terapi kejang listrik dan lain-lain.
Perawatan custodial care mulai berangsur-angsur diubah.pasien mulai dilatih
bekerja sesuai kemampuan , walaupun ruangan masih dikunci dan pasien belum
boleh keluar ruangan.
Berdasarkan undang-undang no.3tahun 1966 tentang kesehatan jiwa,terjadi
modrenisasi karena upaya kesehatan jiwa dilaksanakan secara

komperhensif

(promotif,preventif, kuratif,, rehabilitatif), pelayanan ditujukan pada individu dan


masyarakat. Melalui program ksehatan jiwa selama peliata I-V, pelayanan kesehatan
jiwa menjadi lebih luas. Rumah sakit jiwa menjadi pusat pembinaan kesehatan jiwa
masyarakat. Pelayanan perawatan kesehatan jiwa bukan hanya ditujukan pada klien
gangguan jiwa tetapi juga pada klien dengan berbagai maslah psikososial,yang di
tujukan pada semua orang dan lapisan masyarakat sehingga tercapai sehat mental dan
hidup harmonis serta produktif.

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

4 | Page

Dengan perkembangan pengobatan gangguan kesehatan jiwa,maka dibutuhkan


perawat yang dapat menangani masalah fisik dan jiwa dirumah sakit jiwa.inilah awal
perawatan kesehatan jiwa dibutuhkan dan diterima sebagai anggota tim kesehatan
jiwa.Ilmu kesehatan dan keperawatan jiwa terus berkembang .peplau mengemukakan
bahwa asar utama asuhan keperawatan kesehatan jiwa adalah hubungan interaksi
antara perawat dengan pasien,kemudian berkembang komunikasi teraupetik serta
terapi modalitas dalam keperawatan jiwa.
2.2Trend curent issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa
Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang
sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapat
dianggap ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan
jiwa baik dalam tatanan regional maupun global.
1.

Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi


Di Indonesia banyak gangguan jiwa terjadi mulai pada usia 19 tahun dan kita

jarang sekali melihat fenomena masalah sebelum anak lahir. Perkembangan terkini
menyimpulkan bahwa berbicara masalah kesehatan jiwa harus dimulai dari masa
konsepsi atau bahkan harus dimulai dari masa pranikah. Banyak penelitian yang
menunjukkan adanya keterkaitan masa dalam kandungan dengan kesehatan fisik dan
mental seseorang di masa yang akan datang. Penelitian-penelitian berikut
membuktikan bahwa kesehatan mental seseorang dimulai pada masa konsepsi.
Diantara hasil penelitian:

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

5 | Page

Marc Lehrer( 300 bayi yg diteliti): stimulasi dini ( berupa suara, musik,
getaran, sentuhan ) setelah dewasa memiliki perkembangan fisik, mental dan
emosional yg lebih baik.
Mednick : ada hubungan skizofrenia dengan infeksi virus dalam kandungan.
Mednick membuktikan bahwa mereka yang pada saat epidemi sedang berada pada
trimester dua dalam kandungan mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk menderita
skizofrenia di kemudian hari.Penemuan penting ini menunjukkan bahwa lingkungan
luar yang terjadi pada waktu yang tertentu dalam kandungan dapat meningkatkan
risiko menderita skizofrenia.Mednick menghidupkan kembali teori perkembangan
neurokognitif, yang menyebutkan bahwa pada penderita skizofrenia terjadi kelainan
perkembangan

neurokognitif

sejak

dalam

kandungan.Beberapa

kelainan

neurokognitif seperti berkurangnya kemampuan dalam mempertahankan perhatian,


membedakan suara rangsang yang berurutan, working memory, dan fungsi-fungsi
eksekusi

sering

dijumpai

pada

penderita

skizofrenia.Dipercaya

kelainan

neurokognitif di atas didapat sejak dalam kandungan dan dalam kehidupan


selanjutnya diperberat oleh lingkungan, misalnya, tekanan berat dalam kehidupan,
infeksi otak, trauma otak, atau terpengaruh zat-zat yang mempengaruhi fungsi otak
seperti narkoba. Kelainan neurokognitif yang telah berkembang ini menjadi dasar
dari

gejala-gejala

skizofrenia

seperti

halusinasi,

kekacauan

proses

pikir,

waham/delusi, perilaku yang aneh dan gangguan emosi.


2.Trend Peningkatan Masalah Kesehatan Jiwa
Masalah kesehatan jiwa akan meningkat di era globalisasi, sudah terbukti dua
tahun terakhir, hal ini dikarenakan beban hidup yang semakin berat. Klien gangguan

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

6 | Page

jiwa tidak lagi didominasi kalangan bawah tetapi kalangan mahasiswa, PNS,
pegawai swasta, kalangan pejabat dan masyarakat lapisan menengah ke atas juga
tersentuh gangguan psikotik dan depresif. Penyebab dikalangan menengah ke atas
sebagian besar akibat tidak mampu mengelola stress dan ada juga akibat post power
syndrome atau mutasi jabatan. Kasus-kasus gangguan kejiwaan yang ditangani oleh
para psikiater dan dokter di RSJ menunjukkan bahwa penyakit jiwa tidak mengenal
baik strata sosial maupun usia. Ada orang kaya yang mengalami tekanan hebat,
setelah kehilangan semua harta bendanya akibat kebakaran.Selain itu kasus neurosis
pada anak dan remaja, juga menunjukkan kecenderungan meningkat.Neurosis adalah
bentuk gangguan kejiwaan yang mengakibatkan penderitanya mengalami stress,
kecemasan yang berlebihan, gangguan tidur, dan keluhan penyakit fisik yang tidak
jelas penyebabnya.Neurosis menyebabkan merosotnya kinerja individu.Mereka yang
sebelumnya rajin bekerja, rajin belajar menjadi lesu, dan sifatnya menjadi
emosional.Melihat kecenderungan penyakit jiwa pada anak dan remaja kebanyakan
adalah kasus trauma fisik dan nonfisik.Trauma nonfisik bisa berbentuk musibah,
kehilangan orang tua, atau masalah keluarga.
Tipe gangguan jiwa yang lebih berat, disebut gangguan psikotik.Klien yang
menunjukkan gejala perilaku yang abnormal secara kasat mata.Inilah orang yang
kerap mengoceh tidak karuan, dan melakukan hal-hal yang bisa membahayakan
dirinya dan orang lain, seperti mengamuk.
3.Kecenderungan Faktor Penyebab Gangguan Jiwa
Terjadinya perang, konflik, lilitan krisis ekonomi berkepanjangan merupakan
salah satu pemicu yang memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

7 | Page

kesehatan jiwa pada manusia.Menurut data World Health Organization (WHO),


masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah
yang sangat serius.WHO (2001) menyataan, paling tidak ada satu dari empat orang
di dunia mengalami masalah mental.WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang
di dunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Bukti lainnya, berdasarkan data statistik, angka penderita gangguan kesehatan
jiwa memang mengkhawatirkan.Secara global, dari sekitar 450 juta orang yang
mengalami gangguan mental, sekitar satu juta orang diantaranya meninggal karena
bunuh diri setiap tahunnya.Angka ini lumayan kecil jika dibandingkan dengan upaya
bunuh diri dari para penderita kejiwaan yang mencapai 20 juta jiwa setiap tahunnya.
Adanya gangguan kesehatan jiwa ini sebenarnya disebabkan banyak hal.Namun,
menurut Aris Sudiyanto, (Guru Besar Ilmu Kedokteran Jiwa (psikiatri) Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, ada tiga golongan penyebab
gangguan jiwa ini.Pertama, gangguan fisik, biologis atau organic. Penyebabnya
antara lain berasal dari faktor keturunan, kelainan pada otak, penyakit infeksi (tifus,
hepatitis, malaria dan lain-lain), kecanduan obat dan alkohol dan lain-lain. Kedua,
gangguan mental, emosional atau kejiwaan.Penyebabnya, karena salah dalam pola
pengasuhan (pattern of parenting) hubungan yang patologis di antara anggota
keluarga disebabkan frustasi, konflik, dan tekanan krisis. Ketiga, gangguan sosial aau
lingkungan. Penyebabnya dapat berupa stressor psikososial (perkawinan, problem
orangtua, hubungan antarpersonal dalam pekerjaan atau sekolah, di lingkungan
hidup, dalam masalah keuangan, hukum, perkembangan diri, faktor keluarga,
penyakit fisik, dan lain-lain.

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

8 | Page

4. Meningkatnya Masalah psikososial


Lingkup kesehatan jiwa sangat luas dan kompleks, juga saling berhubungan
dengan segala aspek kehidupan manusia. Mengacu pd UU No. 23 1992 tentang
Kesehatan Dan Ilmu Psikiatri, masalah kesehatan jiwa secara garis besar
digolongkan menjadi :
a) Masalah perkembangan manusia yg harmonis dan peningkatan kualitas hidup,
yaitu masalah kejiwaan yang berkaitan dengan makna dan nilai-nilai kehidupan
manusia. Misalnya:

Masalah kesehatan jiwa yang berkaitan dengan lifecycle kehidupan manusia,


mulai dari persiapan pranikah, anak dalam kandungan, balita, anak, remaja,

dewasa, usia lanjut.


Dampak dari menderita penyakit menahun yang menimbulkan disabilitas.
Pemukiman yang sehat.
Pemindahan tempat tinggal.

b) Masalah psikososial yaitu masalah psikis atau kejiwaan yang timbul akibat
terjadinya perubahan sosial, meliputi :

Psikotik gelandangan (seseorang yang berkeliaran di tempat umum dan


diperkirakan menderita gangguan jiwa psikotik dan dianggap mengganggu

ketertiban/keamanan lingkungan).
Pemasungan penderita gangguan jiwa
Masalah anak jalanan
Masalah anak remaja (tawuran, kenakalan)
Penyalaggunaan Narkotik dan psikotropik
Masalah seksual (penyimpangan seksual, pelecehan seksual dll)
Tindak kekerasan sosial (kemiskinan, penelantaran tdk diberi nafkah, korban
kekerasan pd anak, dll) Stress pasca trauma (ansietas, gangguan emosional,
berulang kali merasakan kembali suatu pengalaman traumatik, bencana alam,
Trend dan issu

Keperawatan jiwa

9 | Page

ledakan, kekerasan, penyerangan/ penganiayaan fisik/ seksual, termasuk

pemerkosaan, terorisme, dll)


Stress pascatrauma (ansietas, gangguan emosional, berulangkali merasakan
kembali suatu pengalaman traumatik, bencana alam, ledakan, kekerasaan,
penyerangan/penganiyaan secara fisik atau seksual, termasuk pemerkosaan,

terorisme dan lain-lain).


Migrasi ( masalah psikis/ kejiwaan akibat perubahan sosial, spt cemas,

depresi, stress pasca trauma, dll)


Masalah usia lanjut yang terisolasi (penelataran, penyalahgunaan fisik,
gangguan psikologis, gangguan penyesuaian diri terhadap perubahan,
perubahan minat, gangguan tidur, kecemasan, depresi, gangguan pada daya

ingat, dll).
Masalah kesehatan tenaga kerja di tempat kerja (penurunan produktivitas,
stress di tempat kerja, dll)

5. Trend Bunuh Diri pada Anak dan Remaja


Bunuh diri merupakan masalah psikologis dunia yang sangat mengancam,
angka kejadian terus meningkat dan sangat mengancam Sejak tahun 1958, dari
100.000 penduduk Jepang 25 orang diantaranya meninggal akibat bunuh diri.
Sedangkan untuk negara Austria, Denmark, dan Inggris, rata-rata 25 orang.Urutan
pertama diduduki Jerman dengan angka 37 orang per 100.000 penduduk.Di Amerika
tiap 24 menit seorang meninggal akibat bunuh diri.Jumlah usaha bunuh diri yang
sebenarnya 10 kali lebih besar dari angka tersebut, tetapi cepat tertolong.Kini yang
mengkhawatirkan trend bunuh diri mulai tampak meningkat terjadi pada anak-anak
dan remaja. Di Benua Asia, Jepang dan Korea termasuk Negara yang sering
diberitakan bahwa warganya melakukan bunuh diri. Di Jepang, harakiri (menikam
Trend dan issu
Keperawatan jiwa

10 | P a g e

atau merobek perut sendiri) sering dilakukan bawahan untuk melindungi nama baik
atasannya. Sebagai contoh, sekretaris pribadi mantan Perdana Menteri Takeshita
melakukan bunuh diri, ketika skandal suap perusahaan Recruits Cosmos terbongkar
pada tahun 1984 atau yang paling terkenal kasus bunuh dirinya sopir pribadi mantan
Perdana menteri Tanaka, ketika skandal suap Lockheed terbongkar. Sang sopir
menusuk perutnya, demi menjaga kehormatan pimpinannya. Data dari Badan
Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 mengungkapkan bahwa satu juta orang
bunuh diri dalam setiap tahunnya atau terjadi dalam seiap 40 detiknya. Bunuh diri
juga termasuk satu dari tiga penyebab utama kematian pada usia 15-34 tahun, selain
faktor kecelakaan. Metode yg paling disukai = menggunakan pistol, menggantung
diri dan minum racun. Keberhasilan BD pd pria lebih banyak 3 x dr wanita. Bunuh
diri : suatu tindakan mencabut nyawa sendiri dengan sengaja (jalan pntas yang
dikutuk Tuhan). Latar belakangnya beragam : asmara, pekerjaan, cek-cok rmh
tangga, ekonomi, perasaan malu dan terlilit utang.
6. Paterrn of Parenting dalam Keperawatan Jiwa
Dengan banyaknya kasus bunuh diri dan depresi pada anak, maka pola asuh
keluarga kembali menjadi sorotan Pola asuh yang baik adalah pola asuh dimana
orang tua menerapkan kehangatan yang tinggi disertai dengan kontrol yang
tinggi.Kehangatan adalah Bagaimana orang tua menjadi teman curhat, teman
bermain, teman yang menyenangkan bagi anak terutama saat rekreasi, belajar dan
berkomunikasi.Berbagai upaya agar anak dekat dan berani bicara pada ortunya saat
punya masalah.Ortu menjadi teman dalam ekspresi feeling anak sehingga anak
menjadi sehat jiwanya.Kontrol yg tinggi ad.Bagaimana anak dilatih mandiri dan

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

11 | P a g e

mengenal disiplin di rumahnya. Kemandirian mjd hal yg sangat penting dalam


kesehatan jiwa, karena akan memiliki self confidence yang cukup. Orang tua juga
melatih anak bertanggung jawab mengerjakan tugas2 di rumah spt. Mencuci,
menyiram bunga dll.
Tipe Pola Asuh :
Autoratif = kontrol tinggi & kehangatan tinggi
Otoriter = kontrol tinggi, kehangatan rendah
Permisif = kontrol rendah, kehangatan tinggi
Neglected = kontrol rendah, kehangatan Rendah
7. Masalah Ekonomi dan Kemiskinan
Pengangguran telah menybabkan rakyat indonesia semakin terpuruk. Daya beli
lemah, pendidikan rendah, lingkungan buruk, kurang gizi, mudah teragitasi,
kekebalan menurun dan infrastruktur yg masih rendah menyebabkan banyak rakyat
mengalami gangguan jiwa.Masalah ekonomi paling dominan menjadi pencetus
gangguan jiwa di Indonesia.Hal ini bisa dibuktikan bahwa saat terjadi kenaikan BBM
selalu dsertai dengan peningkatan dua kali lipat angka gangguan jiwa.Hal ini
diperparah dengan biaya sekolah yang mahal, biaya pengobatan tak terjangkau dan
penggusuran yang kerap terjadi.
2.3 Trend dalam pelayanan keperawatan mental psikiatri
a. Sehubungan dengan trend masalah kesehatan utama dan pelayanan kesehatan
jiwa secara global, maka fokus pelayanan keperawatan jiwa sudah saatnya
berbasis pada komunitas (community based care) yang member penekanan
pada preventif dan promotif.

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

12 | P a g e

b. Sehubungan dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang


sangat cepat, perlu peningkatan dalam bidang ilmu pengetahuan dengan cara
mengembangkan institusi pendidikan yang telah ada dan mengadakan
program spesialisasi keperawatan jiwa.
c. Dalam rangka menjaga mutu pelayanan yang diberikan dan untuk melindungi
konsumen, sudah saatnya ada licence bagi perawat yang bekerja di
pelayanan.
d. Sehubungan dengan adanya perbedaan latar belakang budaya kita dengan
narasumber, yang dalam hal ini kita masih mengacu pada Negara-negara
Barat terutama Amerika, maka perlu untuk menyaring konsep-konsep
keperawatan mental psikiatri yang didapatkan dari luar.
2.4 Trend Pelayanan Keperawatan Mental Psikiatri di Era Globalisasi
Sejalan dengan program deinstitusionalisasi yg didukung ditemukannya obat
psikotropika yg terbukti dpt mengontrol perilaku klien gangguan jiwa, peran perawat
tidak terbatas di RS, tetapi dituntut lbh sensitif thd lingkungan sosialnya, serta
berfokus pd pelayanan preventif dan prmotif. Perubahan hospital based care mjd
community based care = trend yg signifikan dlm pengobatan gangguan jiwa. Perawat
mental psikiatri hrs mintegrasikan diri dlm community mental health, dgn 3 kunci
utama :
a) Pengalaman dan pendidikan perawat, peran dan fungsi perawat serta hub perawat
dgnprofesi lain di komunitas.
b) Reformasi dlm yankes menuntut perawat meredefinisi perannya.
c) Intervensi keperawatan yang menekankan pd aspek pencegahan dan promosi
kesehatan, sudah saatnya mengembangkan community based car. Pengembangan

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

13 | P a g e

pendidikan keperawatan sangat penting, terutama keperawatan mental psikiatri baik


dlm jumlah maupun kualitas.
2.5 Issue Seputar layanan keperawatan Mental Psikiatri
a. Pelayanan kep. Mental Psikiatri, kurang dpt dipertanggung jawabkan karena
masih kurangnya hasil-hasil riset keperawatan Jiwa Klinik.
b. Perawat Psikiatri, kurang siap menghadapi pasar bebas karena pendidikan yg
rendah dan belum adanya licence untuk praktek yang diakui secara
internasional.
c. Pembedaan peran perawat jiwa berdasarkan pendidikan dan pengalaman
sering kali tdk jelas Position description. job responsibility dan sistem
reward di dlm pelayanan.
d. Menjadi perawat psikiatri bukanlah pilihan bagi peserta didik (mahasiswa
keperawatan).
2.6 Trend atau Isu Dimensi Spritual Keperawatan Jiwa
Kecepatan informasi dan mobilitas manusia di era modernisasi saat ini begitu
tinggi sehingga terjadi hubungan social dan budaya.Hubungan social antar manusia
dirasakan menurun akhir akhir ini, bahkan kadang- kadang hanya sebatas imitasi
saja.Padahal bangsa Indonesia yang mempunyai / menjunjung tinggi adat ketimuran
sangat memperhatikan hubungan social ini.Dengan demikian kita patut waspada dari
kehilangan identitas diri tersebut. Perubahan yang terjadi tadi dapat membuat rasa
bingung karena muncul rasa tidak pasti antara moral, norma,nilai nilai dan etika
bahkan juga hokum. Menurut Dadang Hawari ( 1996 ) hal hal tersebut dapat
menyebabkan perubahan psikososial, antara lain : pola hidup social religious menjadi
materialistis dan sekuler. Nilai agama dan tradisional diera modern menjadi serba
boleh dan seterusnya.Perubahan yang dirasakan dapat mempengaruhi tidak hanya
Trend dan issu
Keperawatan jiwa

14 | P a g e

fisik tapi juga mental, seperti yang menjadi standar WHO ( 1984 ) yang dikatakan
sehat tidak hanya fisik tetapi juga mental,social dan spiritual. Standar sehat yang
disampaikan oleh WHO tersebut dapat menjadi peluang besar bagi perawat untuk
berbuat banyak, karena mempunyai kesempatan kontak dengan klien selama
24dimensi spiritual, konsep dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual dan
proses keperawatan dimensi spiritual.
Spritual menurut New Websters Dictionary ( 1981, hal. 1467 ) : spirit berasal
dari bahasa latin yaitu spirare. Spirare berarti hembus atau nafas.Spirit ini merupakan
bagian yang sangat prinsip dalam hidup manusia.Ia berada dalam jasmani manusia,
sebagai jiwa, dan terpisah dari tubuh saat manusia meniggal. Hal tersebut sesuai
dengan pengertian spirit dalam kamus bahasa Indonesia ( Dep Dik Bud 1990 ) yang
berarti jiwa, sukma atau roh sedangkan spiritual berartikejiwaan, rohani, mental atau
moral.
Merujuk dari pentingnya pengetahuan dan agama tersebut untuk jiwa yang
sehat banyak penelitian dilakukan di antaranya sebuah penelitian yang mengatakan
kelompok yang tidak terganggu jiwanya adalah yang mempunyai agama yang bagus
dan sebaliknya.Karl Jung telah menyimpulkan dari analisanya bahwa mereka yang
menderita penyakit mental mengalami suatu kekosongan rohani.Terapinya terletak
pada siraman keimanan yang kuat. Namun demikian upaya untuk mewujudkan
perawat yang professional di Indonesia masih belum menggembirakan, banyak
factor yang dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional,
diantaranya :

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

15 | P a g e

a. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun


1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di
negara barat pada tahun 1869.
b. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
c. Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik
keperawatan, lisensi ) Menyadari peran profesi keperawatan yang masih
rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu
pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan sehat untuk semua
pada tahun 2010.
2.7 Peran dan fungsi perawat jiwa
Keperawatan jiwa dalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan
mempertahankan perilaku pasien yang berperan dalam fungsi yang terintegrasi.
Sistem pasien atau klien dapat berupa individu,keluarga, kelompok,organisasi atau
komonitas.. ANA mendefenisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai suatu bidang
spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori prilaku manusia sebagai
ilmunya dan penggunaan diri yang bermanfaat sebagai kiatnya. Praktik kontemporer
keperawatan jiwa terjadi dalam konteks sosial dan lingkungan.
Peran keperawatan jiwa profesional berkembang secara kompleks dari elemen
historis aslinya. Peran tersebutkini mencakup dimensi kompetwnsi klinis,advokasi
pasien keluarga, tanggung jawab fiskal,kolaborasi antar disiplin,akuntabilitas sosial
dan parameter legal-etik.
Center of mental health services secara resmi mengakui keperawatan kesehatan
jiwa sebagai alah satu dari lima disiplin kesehatan jiwa.perawat jiwa menggunakan
pengetahuan dari ilmu psikososial,biofisik, teori kepribadian,dan perilaku manusia

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

16 | P a g e

untuk mendapatkan suatu kerangka berfikir teoritis yang mendasari praktik


keperawatan.

2.8Model keperawatan kesehatan jiwa


Berdasarkan konseptual model keperawatan maka dapat dikelompokkan ke
dalam enam model yaitu :
a. Psycoanalytical (freud,erickson)
Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapatterjadi pada seseorang
apabila ego (alal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau
insting). Ketidakmampuan seseorang dalam menggunakan akalnya untuk
mematuhi tata tertib ,peraturan, norma, agama (super ego/das uber ich), akan
mendorong terjadinya penyimpangan perilaku (deviation of behavior)
Faktor penyebab lain gangguan jiwa ini adalh adanya konflik intrapsikis
terutama pada masa anak-anak yang menyebbkan trumatik yang membekas
pada masa dewasa.
b. Interpersonal (sulivian,peplau)
Menurut model ini,kelainan jiwa seseorang bisa muncul akibat adnya
ancaman. Ancaman tersebut menimbulkan kecemasan.menurut konsep ini
perasaan takut seseorang didasari adanya ketakutan ditolak atau tifdak di
terima oleh orang sekitarnya.
c. Ocial (caplan,szasz)
Menurut konsep ini seseorang aan mengalami gangguan jiwa atau
penyimpangan perilaku apabila byak faktor sosial dan faktor lingkungan yang
akan memicu munculnya stress pada seseorang.
d. Existential (ellis,rogers)
Menurut model ini gangguan jiwa terjjadi bila individu gagal menemukan jati
dirinya dan tujuan hidupnya. Individu tidak memiliki

kebangaan akan

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

17 | P a g e

dirinya. Membenci diri sendiri dan mengalamu gangguan dalm bodi-imagenya .


e. Supportive therapy (wermon, rockland)
Penyebab gangguan jiwa dalam kosep ini adalah faktor biopsikososial dan
respons maladaptive saat ini.aspek bologisnya menjadi masalah seperti sering
sakit maag,batuk-batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan
seperti mudah cemas ragu-ragu pemrah. Aspek sosialnya memiliki masalah
seperti susah bergaul,menarik diri,dan sebagainya. Fenomena tersebut muncul
akibat ketidakmampuan dalam beradaptasi pada masalah-masalah yang
muncul saat ini dan tidak ada kaitannya denggan masa lalu.
f. Medica (meyer,kraeplin)
Menurut model ini gangguan jiwa muncul akibat multifaktor yang kompleks
meliputi aspek fisik, genetik, lingkungan dan faktor sosial.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan akan dapat
terganggu oleh beberapa faktor misalnya ekonomi dan kemiskinan,trend bunuh diri
di kalangan remaja,seksual dan sebagainya ditambah lagi dengan berbagai trend dan

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

18 | P a g e

issu keperwatan jiwa saat ini membuat perawat harus bisa memberikan solusi berupa
pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien gangguan kesehatan jiwa.
Dahulunya hanya ada rumah sakit jiwa di bogor tetapi sesuai dengan
perkembangannya sekarang sudah banyak rumah sakit jiwa di berbagai provinsi di
indonesia dan perwat juga dituntut untuk menmiliki skill sehingga bisa memberikan
pelayanan yang maksimal sehinggatercipta indonesia yang sehat mental dan
harmonis.
Untuk menghadapi berbagai maslah kejiwaan maka perawat mempunyai peran dan
fungsiyang terintegrasi.ANA mendefenisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai
suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori prilaku
manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri yang bermanfaat sebagai kiatnya.
Praktik kontemporer keperawatan jiwa terjadi dalam konteks sosial dan lingkungan.
Peran keperawatan jiwa profesional berkembang secara kompleks dari elemen
historis aslinya. Peran tersebutkini mencakup dimensi kompetwnsi klinis,advokasi
pasien keluarga, tanggung jawab fiskal,kolaborasi antar disiplin,akuntabilitas sosial
dan parameter legal-etik.

3.2 Saran
1 . perawat diharapkan mengetahui berbagai trend dan issu pada perawatan jiwa
sehingga meudahkan perawat ketika terjun di lapangan nanti.
2 . keluarga dan lingkungan seharusnya membeikan dukungan kepada pasien
ganguan kesehatan jiwa agar mereka tidak merasa dikuvilkan.

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

19 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA
Asuhan Keperawatan Jiwa Nanda.(20).Trend Curent Issue dan Kecenderungan dalam
Keperawatan Jiwa.di akses pada tanggal 28 September 2012 dari
http://UangDownload.Com/link-kategori-1/55/56069
Suliswati,dkk.2004.Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC.
Widyawati,sn.2012.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:Prestasi Pustaka.

Trend dan issu


Keperawatan jiwa

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai